Anda di halaman 1dari 34

PT.

AZTEC PRATAMA DESIGN

KATA PENGANTAR

Laporan Pendahuluan Pekerjaan “Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan DED Peningkatan


Kualitas Permukiman Kumuh Sumber Dana: Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan
Perkotaan (Perencanaan I)” yang tersebar di Kabupaten Cirebon ini disusun oleh Konsultan
PT. AZTEC PRATAMA DESIGN . Dalam Laporan Pendahuluan ini akan berisi hal-hal
yang yang manjadi latar belakang, maksud dan tujuan diadakannya pekerjaan, gambaran
umum lokasi pekerjaan/ studi, pendekatan dan metodologi, ruang lingkup dan metodologi
survey.

Kami sebagai pihak yang menyusun Laporan Pendahuluan ini memohon agar pihak Tim
Teknis dapat mengkaji dengan baik laporan ini dan memberi arahan apabila ada
kekurangan/kesalahan. Pihak konsultan menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari
sempurna, namun demikian mudah-mudahan agar dapat memberikan manfaat. Terima kasih
kami sampaikan kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam penyusunan
Perencanaan Rekayasa dan Rancang Bangun Perumahan Kabupaten Cirebon Tahun
Anggaran 2024.

Cirebon, 2024
PT. AZTEC PRATAMA DESIGN

DAVID PRASTYA, S.Kom


Direktur

Laporan Pendahuluan
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan DED Peningkatan Kualitas Permukiman
Kumuh Sumber Dana: Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan |
PT. AZTEC PRATAMA DESIGN

DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR.........................................................................................................i - i
DAFTAR ISI.......................................................................................................................ii - ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang...........................................................................................1 - 1
1.2. Maksud dan Tujuan...................................................................................1 - 2
1.3. Sasaran Pekerjaan......................................................................................2 - 2
1.4. Ruang Lingkup Pekerjaan.........................................................................2 - 3
1.5. Lokasi........................................................................................................3 - 5
1.6. Pelaporan...................................................................................................5 - 6
1.7. Tenaga Ahli...............................................................................................6 - 6

BAB II GAMBARAN UMUM


2.1. Wilayah Administrasi Kabupaten Cirebon................................................7 - 8
2.2. Letak Geografis.........................................................................................8 - 9
2.3. Fisik Dasar, Geografi, Morfologi dan Ekonomi
2.3.1. Topografi dan Morfologi ..................................................... 9 - 10
2.3.2. Iklim dan Hidrologi........................................................................10 - 10
2.3.3. Geologi...........................................................................................10 - 10
2.4. Perekonomian.............................................................................................10 - 13
2.5. Penduduk....................................................................................................14 - 14

BAB III PENDEKATAN METODOLOGI DAN PELAKSANAAN KERJA


3.1. Pendekatan.................................................................................................15 - 15
3.2. Kriteria
3.2.1. Kriteria Umum.............................................................................15 - 16
3.2.2. Kriteria Khusus............................................................................16 - 16
3.3. Metodologi Pelaksanaan Pekerjaan............................................................16 - 17
3.3.1. Tahap Pelaksanaan dan Mobilisasi
Tenaga Ahli..................................................................................17 - 18
3.3.2. Pendekatan Awal..........................................................................18 - 19
3.3.3. Tahap Penyusunan Dokumen Perencanaan..................................19 - 19
3.3.4. Survey Lokasi...............................................................................19 - 19
3.3.5. Analisis Sintesis...........................................................................19 - 19
3.3.6. Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan...........................................19 - 20
3.4. Tahap Pelaksanaan
3.4.1. Tahap Penyusunan Dokumen Pra Rancangan..............................20 - 21
3.4.2. Tahap penyusunan Dokumen rencana
Teknis...........................................................................................21 - 22
3.4.3. Tahap penyusunan Dokumen Lelang.............................................22 - 22

BAB IV MANAJEMEN PROYEK


4.1. Organisasi Pelaksanaan Pekerjaan.............................................................24 - 25
4.2. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab
4.2.1. Tenaga Ahli..................................................................................26 - 27
4.2.2. Staf Pendukung...............................................................................27 - 29

BAB V PENUTUP...........................................................................................................30 - 30

Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan DED Peningkatan Kualitas Permukiman


Kumuh Sumber Dana: Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan |
PT. AZTEC PRATAMA

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Seiring dengan tingkat laju pertumbuhan ekonomi yang semakin tinggi, salah satu aspek
penunjangnya adalah jalan raya dan konstruksi lainnya seperti irgasi, sebagai sarana
tranportasi darat yang mempunyai peranan penting untuk memenuhi tingkat pelayanan (level
of service) terhadap jalur lalu lintas penghubung antara salah satu daerah dengan daerah
lainnya diberbagai Kabupaten di Indonesia.

Kebijaksanaan ini didasarkan atas optimasi dan keuntungan ekonomis pada sektor angkutan
jalan raya karena adanya kendala terbatasnya sumber-sumber dana dan luasnya jaringan jalan
dan banyaknya jembatan yang sebagian besar belum dalam kondisi yang baik dan tingkat
kerusakan tinggi akibat beban lalu lintas yang berkembang sangat pesat selaras dengan
perkembangan kemajuan pembangunan serta iklim yang kurang menguntungkan.

Manajemen proyek dapat diartikan sebagai rangkaian kegiatan yang diawali dengan
perencanaan, penjadwalan, pelaksanaan dan pengendalian untuk semua tahapan dalam
proyek, dan diakhiri dengan selesainya sebuah proyek. Perencanaan proyek yang menyangkut
seluruh faktor yang terkandung di dalam sebuah proyek seperti : waktu, biaya, pengalokasian
tenaga kerja dan juga aktivitas-aktivitas. Dalam melakukan pembangunan suatu proyek,
perencanaan proyek mutlak dilakukan. Apabila perencanaan proyek ini kurang matang atau
kurang baik maka proyek akan mulur atau penyelesaiannya tidak tepat waktu.

Akibat lain yang ditimbulkan adalah biaya yang dikeluarkan lebih besar dan pengalokasian
tenaga kerja yang diperlukan tidak optimal penggunaannya.

Namun dengan banyaknya kerusakan jalan dan jembatan hampir pada sebagian besar
daerah di Indonesia menjadi acuan dalam proses pembangunan jalan dan jembatan.
Kerusakan struktural jalan dipengaruhi tiga faktor penting, yaitu: Pertama, kendaraan berat
dengan muatan lebih (overloading); Kedua, kondisi drainase permukaan jalan; dan Ketiga,
mutu pelaksanaan konstruksi jalan. Faktor lain yang

Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan DED Peningkatan Kualitas Permukiman


Kumuh Sumber Dana: Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan |
PT. AZTEC PRATAMA
tidak kalah penting adalah mutu pelaksanaan konstruksi jalan ada lima aspek teknis yang
memengaruhi mutu pelaksanaan, yaitu: Pertama, ketepatan pemilihan material; Kedua,
ketepatan kualitas peralatan lapangan; Ketiga, ketepatan pengujian mutu; Keempat, ketepatan
desain; Kelima, kompetensi pelaksana dilapangan.

Dalam kegiatan Belanja Jasa Konsultasi Perencanaan ini melakukan perencanaan


pembangunan jalan dengan metode AASHTO. Oleh karena itu untuk membangun konstruksi
jalan tersebut perlu dihitung supaya nantinya jalan tersebut dapat digunakan dengan aman,
nyaman, dan tahan lama. Metode perencanaan tebal perkerasan lentur dibedakan atas :
1. Metode pendekatan empiris, metode ini dikembangkan berdasarkan pengujian dan
pengukuran dari jalan– jalan yang dibuat khusus untuk penelitian.
2. Metode pendeketan mekanistik–empirik, metode ini dikembangkan berdasarkan sifat
tegangan dan regangan pada lapisan perkerasaan akibat beban berulang dari lalu lintas

Metode yang digunakan di Indonesia sampai saat ini adalah metode yang merujuk kepada
metode pendekatan empirik yang dikembangkan pertama kali oleh Association of State
Higway Officials (AASHO), dimana AASHO berdiri November 1914 dan karena
perkembangan yang terjadi pada dunia transportasi, maka pada tahun 1973 AASHO
berubah menjadi AASHTO (American Association of State Higway and Transportation
Officials)

1.2. MAKSUD DAN


TUJUAN Maksud
Maksud dan Tujuan Pekerjaan Perencanaan ini adalah menyusun suatu
rangkaian Perencanaan DED Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh di Kabupaten
Cirebon, dimana dalam penggunannya diharapkan tidak terjadi benturan fungsi kawasan.
Hasil Perencanaan nantinya dijadikan dasar pelaksanaan pekerjaan fisik bangunan dan
pengawasan pelaksanaan fisik. Perencanaan yang baik tentu akan menghasilkan
pelaksanaan pekerjaan fisik yang baik pula.

Tujuan
a. Menyusun Perencanaan Teknis yang dapat dijadikan dasar pekerjaan Pekerjaan
Konstruksi dan Pengawasan.

Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan DED Peningkatan Kualitas Permukiman


Kumuh Sumber Dana: Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan |
PT. AZTEC PRATAMA
b. Kerangka Acuan Kerja ini merupakan Petunjuk bagi Konsultan Perencana yang
memuat masukan, azas, kreteria, keluaran dan proses yang harus dipenuhi dan
diperhatikan serta dinterprestasikan kedalam tugas perencanaan.
c. Dengan penugasan ini diharapkan Konsultan Perencana dapat
dipertanggungjawabkan baik secara administrasi, teknis maupun pembiayaan.

1.3. SASARAN PEKERJAAN


Sasaran Perencanaan Teknis Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan DED Peningkatan
Kualitas Permukiman Kumuh Sumber Dana: Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan
Perkotaan (Perencanaan I) Di Kabupaten Cirebon adalah terwujudnya suatu perencanaan
yang komprehensif baik ditinjau dari aspek arsitektural dan struktural, maupun dari aspek
ekonomis serta serta dapat dipertanggungjawabkan sesuai aturan teknis yang berlaku.

1.4. RUANG LINGKUP PEKERJAAN


Lingkup tugas yang harus dilaksanakan oleh konsultan Perencana adalah berpedoman
pada ketentuan yang berlaku, pedoman dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
Nomor : 2 / MRT/M/2012 tanggal 25 Januari 2012 tentang Pedoman Rencana Umum
Jaringan Jalan dan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 19 / MRT/M/2011
tanggal 15 Desember 2011 tentang Persyaratan Teknis Jalan dan Kreteria Perencanaan
Teknis Jaringan Jalan yang dapat meliputi tugas-tugas perencanaan lingkungan, yang
terdiri dari :

A. Persiapan Perencanaan seperti mengumpulkan data dan informasi lapangan ,


membuat interpretasi secara garis besar terhadap KAK, dan konsultasi dengan
pemerintah Desa/ Kelurahan setempat.
B. Penyusunan Prarencana seperti rencana, pra-rencana Jalan lingkungan termasuk
program dan konsep pengalihan arus lalu lintas , perkiraan biaya,
C. Penyusunan Pengembangan Rencana, antara lain membuat:
1. Rencana arsitektur, beserta uraian konsep dan visualisasi yang mudah dimengerti
oleh pemberi tugas.Perhitungan struktur harus ditandatangani

Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan DED Peningkatan Kualitas Permukiman


Kumuh Sumber Dana: Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan |
PT. AZTEC PRATAMA

oleh Tenaga Ahli yang mempunyai kewenangan.Rencana struktur, beserta uraian


konsep dan perhitungannya.
2. Perkiraan biaya.

D. Penyusunan Rencana Detail antara lain membuat:


1. Gambar-gambar detail arsitektur, detail struktur, detail utilitas yang sesuai
dengan gambar rencana yang telah disetujui.
Semua gambar arsitektur, struktur, dan utilitas harus ditanda tangani
oleh Penanggung Jawab Perusahaan dan Tenaga Ahli yang
mempunyai Kewenagan.
2. Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS).
3. Rincian volume pelaksanaan pekerjaan, rencana anggaran biaya pekerjaan
konstruksi (E.E.).
4. Laporan akhir perencanan.
E. Mengadakan persiapan pelelangan, seperti membantu Kepala Satuan Kerja di dalam
menyusun dokumen pelelangan dan membantu panitia pelelangan menyusun
program dan pelaksanaan pelelangan.
F. Membantu panitia pelelangan pada waktu penjelasan pekerjaan, termasuk menyusun
berita acara penjelasan pekerjaan, evaluasi penawaran, menyusun kembali dokumen
pelelangan, dan melaksanakan tugas-tugas yang sama apabila terjadi lelang ulang.
G. Mengadakan pengawasan berkala setama pelaksanaan konstruksi fisik dan
melaksanakan satuan kerja seperti :
1. Melakukan penyesuaian gambar dan spesifikasi teknis pelaksanaan bila ada
perubahan.
2. Memberikan penjelasan terhadap persoalan-persoalan yang timbul selama
masa pelaksanaan konstruksi.
3. Memberikan saran-saran, pertimbangan dan rekomendasi tentang
penggunaan bahan.
4. Membuat laporan akhir pengawasan berkala.

1.5. LOKASI PEKERJAAN


Lokasi pekerjaan Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan DED Peningkatan Kualitas
Permukiman Kumuh Sumber Dana: Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan
(Perencanaan I) di Kabupaten Cirebon yang tersebar di beberapa wilayah di Kabupaten
Cirebon terdiri dari :

Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan DED Peningkatan Kualitas Permukiman


Kumuh Sumber Dana: Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan |
PT. AZTEC PRATAMA

NO NAMA PEKERJAAN LOKASI


1 Belanja Hibah Barang Infrastruktur DESA SINDANGJAWA -
Prasarana, Sarana dan Utilitas Umum KECAMATAN
Untuk BKM (Peningkatan Kualitas DUKUPUNTANG
Kawasan Kumuh di Kawasan Blok
Pontas Desa Sindang Jawa Kecamatan
Dukupuntang) (BKM AMANAH; Jl. Nyi
Ageng Serang Nomor 27, DESA
SINDANGJAWA - KECAMATAN
DUKUPUNTANG)
2 Belanja Hibah Barang Infrastruktur DESA PABUARAN KIDUL -
Prasarana, Sarana dan Utilitas Umum KECAMATAN PABUARAN
untuk BKM (Penataan Kawasan Kumuh,
Kawasan Dusun 4, Desa Pabuaran Kidul
Kec. Pabuaran) (BKM SWADAYA
SEJAHTERA; Jl. Prabu
Kian Santang No.124, DESA
PABUARAN KIDUL -
KECAMATAN PABUARAN)
3 Belanja Hibah Infrastruktur Prasarana, DESA CANGKOAK -
Sarana dan Utilitas Umum untuk BKM KECAMATAN
(Penataan Kawasan Kumuh, Kawasan DUKUPUNTANG
Karangdawa-Cibiuk, Desa Cangkoak Kec.
Dukupuntang) (BKM Lingga Pora; Jl. Nyi
Ageng Serang Nomor 204, DESA
CANGKOAK - KECAMATAN
DUKUPUNTANG)
4 Belanja Hibah Barang Infrastruktur DESA KEPUH -
Prasarana, Sarana dan Utilitas Umum
KECAMATAN
untuk BKM (Penataan Kawasan Kumuh,
Kawasan Kemadu Kulon, Desa Kepuh PALIMANAN
Kec. Palimanan) (BKM Tunas Mekar; Jl.
Ki Ageng Tepak No.212, DESA KEPUH
- KECAMATAN PALIMANAN)

5 Belanja Hibah Barang Infrastruktur DESA SEMPLO -


Prasarana, Sarana dan Utilitas Umum
KECAMATAN
untuk BKM (Penataan Kawasan Kumuh,
Kawasan Duku Cibuntu- Gumbira, Desa PALIMANAN
Semplo Kec.
Palimanan) (BKM KARYA BERSAMA;
Jalan Raden Gilap No.01, DESA
SEMPLO - KECAMATAN
PALIMANAN)
6 Belanja Hibah Barang Infrastruktur DESA WARUGEDE -
Prasarana, Sarana dan Utilitas Umum KECAMATAN DEPOK
untuk BKM (Penataan Kawasan Kumuh,
Kawasan Blok Kedawung, Desa
Warugede Kec. Depok) (BKM BANGUN
MANDIRI; Jl. Buyut Sarjem Nomor 01,
DESA WARUGEDE - KECAMATAN
DEPOK)

Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan DED Peningkatan Kualitas Permukiman


Kumuh Sumber Dana: Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan |
PT. AZTEC PRATAMA
7 Belanja Hibah Barang Infrastruktur DESA BELAWA - KECAMATAN
Prasarana, Sarana dan Utilitas Umum LEMAHABANG
untuk BKM (Penataan Kawasan Kumuh,
Kawasan Blok D, Desa Belawa Kec.
Lemahabang) (BKM BELA ASIH
MANDIRI; Jl.Hasyim Ashari No.84,
DESA BELAWA - KECAMATAN
LEMAHABANG)
8 Belanja Hibah Barang Infrastruktur DESA JATISEENG -
Prasarana, Sarana dan Utilitas Umum KECAMATAN
untuk BKM (Penataan Kawasan Kumuh, CILEDUG
Kawasan Blok Puhun, Desa Jatiseeng
Kec. Ciledug) (BKM Jatiseeng Sejahtera;
Jl.Pangeran Walangsungsang No. 1,
DESA JATISEENG - KECAMATAN
CILEDUG)

9 Belanja Hibah Barang Infrastruktur DESA MERTASINGA -


Prasarana, Sarana dan Utilitas Umum KECAMATAN GUNUNGJATI
untuk BKM (Peningkatan Kualitas
Kawasan Kumuh di Kawasan Budiraja-
Lawang Gede Desa Mertasinga
Kecamatan Gunungjati) (BKM
MANUNGGAL; Jl. Raya Sunan Gunung
Jati No.05 KM 9, DESA MERTASINGA
- KECAMATAN GUNUNGJATI)

10 Belanja Hibah Barang Infrastruktur DESA TAWANGSARI -


Prasarana, Sarana dan Utilitas Umum KECAMATAN LOSARI
untuk BKM (Penataan Kawasan Kumuh,
Kawasan Karangmulya, Desa Tawangsari
Kec. Losari) (BKM PASIR PUTIH; Jl.
K.H. Maksum No.01, DESA
TAWANGSARI - KECAMATAN
LOSARI)
11 Belanja Hibah Barang Infrastruktur DESA ASTANA - KECAMATAN
Prasarana, Sarana dan Utilitas Umum GUNUNGJATI
untuk BKM (Penataan Kawasan Kumuh,
kawasan Pekauman, Desa Astana Kec.
Gunungjati) (BKM PAKUNG WATI;
Jalan Raya Sunan Gunung Jati No.07,
DESA ASTANA - KECAMATAN
GUNUNGJATI)
12 Belanja Hibah Barang Infrastruktur DESA SARABAU - KECAMATAN
Sarana, Prasarana dan Utilitas Umum PLERED
untuk BKM (Penataan Kawasan Kumuh,
Kawasan Babadan Desa Sarabau Kec.
Plered) (BKM PMS GOTONG
ROYONG; Jl. Syeh Datul Kahfi, DESA
SARABAU - KECAMATAN PLERED)

Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan DED Peningkatan Kualitas Permukiman


Kumuh Sumber Dana: Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan |
PT. AZTEC PRATAMA
13 Belanja Hibah Barang Infrastruktur DESA KANCI KULON -
Prasarana, Sarana dan Utilitas Umum KECAMATAN ASTANAJAPURA
untuk BKM (Penataan Kawasan Kumuh,
Kawasan Kalor-Maja, Desa Kanci Kulon
Kec. Astanajapura) (BKM AMANAH; Jl.
Tanggul Dusun 2, DESA KANCI
KULON - KECAMATAN
ASTANAJAPURA)
14 Belanja Hibah Barang Infrastruktur DESA DANAMULYA -
Prasarana, Sarana dan Utilitas Umum KECAMATAN
untuk BKM (Penataan Kawasan Kumuh, PLUMBON
Kawasan Selambit, Desa Danamulya
Kec. Plumbon) (BKM DANA
SEJAHTERA; Jl. Pangeran Arya Soka
No.01, DESA DANAMULYA -
KECAMATAN PLUMBON)

15 Belanja Hibah Infrastruktur Prasarana, DESA SETU KULON -


Sarana dan Utilitas Umum untuk BKM KECAMATAN WERU
(Penataan Kawasan Kumuh, Kawasan
Ciampel, Desa Setu Kulon Kec. Weru)
(BKM MANGUN DALEM; Jl. Lapang
Bola No. 32, DESA SETU KULON -
KECAMATAN WERU)
16 Belanja Hibah Infrastruktur Prasarana, DESA JUNGJANG -
Sarana dan Utilitas Umum untuk BKM
KECAMATAN
(Penataan Kawasan Kumuh, Kawasan
Karanganyar, Desa Junjang Kec. ARJAWINANGUN
Arjawinangun) (BKM Makmur
Sejahtera; Jalan Ki Hajar Dewantara
No.78, DESA JUNGJANG -
KECAMATAN ARJAWINANGUN)
17 Belanja Hibah Infrastruktur Prasarana, DESA DAWUAN -
Sarana dan Utilitas Umum untuk BKM KECAMATAN TENGAH TANI
(Penataan Kawasan Kumuh, Kawasan
Sipe-Karang Birai, Desa Dawuan Kec.
Tengah Tani) (BKM FLAMBOYAN; Jl.
Pahlawan No.65, DESA DAWUAN -
KECAMATAN TENGAH TANI)
18 Belanja Hibah Infrastruktur Prasarana, DESA PANGURAGAN LOR -
Sarana dan Utilitas Umum untuk BKM KECAMATAN PANGURAGAN
(Penataan Kawasan Kumuh, Kawasan
Blok 1-2, Desa Panguragan Lor Kec.
Panguragan) (BKM LANGGENG
SEJAHTERA; Jl. Jeruk No.04, DESA
PANGURAGAN LOR - KECAMATAN
PANGURAGAN)
19 Belanja Hibah Infrastruktur Prasarana, DESA KARANGASEM -
Sarana dan Utilitas Umum untuk BKM KECAMATAN
(Penataan Kawasan Kumuh, Kawasan PLUMBON
Dusun 3, Desa Karangasem Kec.
Plumbon) (BKM KARANG ASEM
SEJAHTERA; Jl. Raya Karangasem
Nomor 177, DESA KARANGASEM -
KECAMATAN PLUMBON)

Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan DED Peningkatan Kualitas Permukiman


Kumuh Sumber Dana: Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan |
PT. AZTEC PRATAMA
20 Belanja Modal Jalan Lainnya (Penataan , Kelurahan Sumber Kec. Sumber
Kawasan Kumuh, Kawasan Blok Cikuya,
Kelurahan Sumber Kec. Sumber)

21 Belanja Modal Jalan Lainnya (Penataan Kelurahan Pejambon Kec. Sumber


Kawasan Kumuh, Kawasan Blok
Pedungan-Kemanduran, Kelurahan
Pejambon Kec. Sumber)

1.6. PELAPORAN
Sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja (KAK) laporan yang harus dibuat dan diserahkan
oleh konsultan adalah :
1. Laporan Pendahuluan
Laporan Pendahuluan berisikan, uraian ringkas mengenai kerangka pikir, rencana
kerja, pemahaman terhadap KAK, metodologi serta pendekatan teknis pelaksanaan
pekerjaan, mobilisasi tenaga ahli dan jadwal penyelesaian pekerjaan.Laporan
Pendahuluan ini dibahas bersama Tim Teknis dan hasilnya digandakan dalam 5
(Lima) eksemplar.
Laporan pendahuluan ini harus diserahkan paling lama 5 (Lima) hari setelah Surat
Perintah Mulai Kerja (SPMK) ditandatangani.

2. Laporan Antara
Laporan antara, berisi mengenai hasil penetapan tipologi, dan Draf perancangan awal
prasarana, sarana dan utilitas berupa, jalan lingkungan, jalan setapak, drainase, air
bersih, sanitasi/air kotor, (sesuai dengan kebutuhan dan tupoksi). Laporan antara ini
dibahas bersama Tim Teknis dan hasilnya digandakan dalam 5 (Lima) eksemplar.
Laporan diserahkan paling lama 10 (sepuluh) hari sejak Surat Perintah Mulai Kerja
(SPMK) ditandatangani.

3. Laporan Akhir
- Kemajuan pelaksanaan perencanaan dari hasil analisa data yang telah didapatkan
dari hasil survey pada kawasan perencanaan yang disesuaikan dengan tujuan dan
sasaran pekerjaan.
- Membuat Dokumen Perencanaan Site Plan yang terdiri dari :
a. Gambar rencana.

Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan DED Peningkatan Kualitas Permukiman


Kumuh Sumber Dana: Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan |
PT. AZTEC PRATAMA

b. Rencana kerja dan syarat – syarat (RKS).


c. Rencana Anggaran Biaya dalam bentuk Engineering Estimate (EE) dan
BOQ.
d. Menyusun spesifikasi Teknis

4. Album Gambar

1.7 TENAGA AHLI


Dalam KAK disyaratkan tenaga ahli yang dibutuhkan dalam pekerjaan ini. Mencermati
tujuan pekerjaan, yaitu untuk menyediakan informasi yang objektif dan akurat serta
dapat diakui oleh berbagai pihak yang terkait, maka kualifikasi tenaga ahli yang
dibutuhkan dalam pekerjaan ini cukup memadai. Antara lain :
1. Team Leader
2. Tenaga Ahli Perencanaan Jalan
3. Tenaga Ahli Perencanaan Irigasi
Selain itu tenaga ahli utama dibantu oleh tenaga pendukung, meliuputi :
1. Surveyor
2. Operator KOmputer

Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan DED Peningkatan Kualitas Permukiman


Kumuh Sumber Dana: Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan |
PT. AZTEC PRATAMA

BAB II
GAMBARAN UMUM

2.1 WILAYAH ADMINISTRASI KABUPATEN CIREBON

Kabupaten Cirebon, merupakan bagian dari wilayah Provinsi Jawa Barat yang terletak di
bagian timur dan merupakan batas, sekaligus sebagai pintu gerbang Provinsi Jawa
Tengah. Dalam sektor pertanian Kabupaten Cirebon merupakan salah satu daerah
produsen beras yang terletak di jalur pantura.

Wilayah administrasi Kabupaten Cirebon mempunyai batas wilayah admnistrasi sebagai


berikut:

– Utara Kabupaten Indramayu


– Barat laut Kabupaten Majalengka,
– SelatanKabupaten Kuningan,
– Timur Kota Cirebon dan Kabupaten Brebes (Jawa Tengah) Berikut

adalah gambar peta wilayah administrasi Kabupaten Cirebon

Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan DED Peningkatan Kualitas Permukiman


Kumuh Sumber Dana: Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan |
PT. AZTEC PRATAMA

Gambar 2.1
Peta Administrasi Kabupaten Cirebon.

Kabupaten Cirebon terdiri atas 40 kecamatan, yang dibagi lagi atas 412 desa dan
12 kelurahan. Pusat pemerintahan Kabupaten Cirebon di Kecamatan Sumber, yang
berada di sebelah selatan Kota Cirebon. Tiga kecamatan yang baru terbentuk pada tahun
2007 adalah Kecamatan Jamblang (Pemekaran Kecamatan Klangenan sebelah timur),
Kecamatan Suranenggala (Pemekaran Kecamatan Kapetakan sebelah selatan), dan
Kecamatan Greged (Pemekaran Kecamatan Beber sebelah timur).

2.2. LETAK GEOGRAFIS

Kabupaten Cirebon berada di daerah pesisir Laut Jawa. Berdasarkan letak geografisnya,
wilayah Kabupaten Cirebon berada pada posisi 6°30’–7°00’ Lintang Selatan dan
108°40’-108°48’ Bujur Timur. Bagian utara merupakan dataran rendah, sedang bagian
barat daya berupa pegunungan, yakni Lereng Gunung Ciremai. Letak daratannya
memanjang dari barat laut ke tenggara.

Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan DED Peningkatan Kualitas Permukiman


Kumuh Sumber Dana: Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan |
PT. AZTEC PRATAMA

Kabupaten Cirebon berada di daerah pesisir Laut Jawa. Kabupaten Cirebon merupakan
bagian dari wilayah Propinsi Jawa Barat yang terletak dibagian timur dan merupakan
batas, sekaligus sebagai pintu gerbang Propinsi Jawa Tengah.

Letak daratannya memanjang dari Barat Laut ke Tenggara. Dilihat dari permukaan
tanah/daratannya dapat dibedakan menjadi dua bagian, pertama daerah dataran rendah
umumnya terletak disepanjang pantai utara Pulau Jawa, yaitu Kecamatan Gegesik,
Kaliwedi, Kapetakan, Mundu, Panguragan, Klangenan, Cirebon Utara, Cirebon Barat,
Weru, Astanajapura, Pangenan, Karangsembung, Waled, Ciledug, Losari, Babakan,
Gebang, Palimanan, Plumbon, Depok dan Kecamatan Pabedilan. Sedangkan sebagian
lagi termasuk pada daerah dataran tinggi.

2.3. FISIK DASAR, GEOGRAFI, MORFOLOGI DAN EKONOMI

2.3.1. Topografi dan Morfologi

Wilayah Kecamatan yang terletak sepanjang jalur pantura termasuk pada dataran
rendah yang memiliki letak ketinggian antara 0 – 10 m dari permukaan air laut,
sedangkan wilayah kecamatan yang terletak di bagian selatan memiliki letak
ketinggian antara 11 – 130 m dari permukaan laut. Wilayah Kabupaten Cirebon
dibagian Utara memiliki ketinggian antara 0-
25 meter diatas permukaan air laut (dpl) dengan luas 64.636 Ha. Sedangkan
dibagian Selatan mempunyai ketinggian antara 25-200 meter dpl dengan luas
wilayah 82.871,6 Ha.
Sedangkan berdasarkan kemiringannya wilayah Kabupaten Cirebon
dikelompokkan menjadi enam kelompok, yaitu :
1) Daerah datar. Daerah ini memiliki kemiringan tanah antara 0% - 3%
dengan luas 77.670 Ha atau 78,43% dari luas wilayah kabupaten.
2) Daerah gelati I. Daerah ini memiliki kemiringan antara 3% - 8% dengan luas
5.500 Ha atau 5,55% dari luas wilayah kabupaten.
3) Daerah Landai II. Daerah ini memiliki kemiringan antara 8% -
15%dengan luas 4.000 Ha atau 4,04% dari luas wilayah kabupaten.
4) Daerah Miring I. Daerah ini memiliki kemiringan antara 15% - 25%
dengan luas 5.800 Ha atau 5,86% dari luas wilayah kabupaten.
5) Daerah Miring II. Daerah ini memiliki kemiringan antara 25% - 40%
dengan luas 4.200 Ha atau 4,24 % dari luas wilayah kabupaten.

Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan DED Peningkatan Kualitas Permukiman


Kumuh Sumber Dana: Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan |
PT. AZTEC PRATAMA

6) Daerah Terjal. Daerah ini memiliki kemiringan diatas 40% dengan luas 1.866
Ha atau 1,88% dari luas wilayah kabupaten.

2.3.2. Iklim dan Hidrologi

Faktor iklim dan curah hujan di Kabupaten Cirebon diipengaruhi oleh keadaan
alamnya yang sebagian besar terdiri dari daerah pantai dan perbukitan terutama
daerah bagian utara, timur, dan barat, sedangkan daerah bagian selatan
merupakan daerah perbukitan.

Kabupaten Cirebon dilalui oleh 18 aliran sungai yang berhulu di bagian selatan.
Sungai – sungai yang ada di Kabupaten Cirebon yang tergolong besar antara lain
Cisanggarung, Ciwaringin, Cimanis, Cipager, Pekik, dan Kalijaga. Pada
umumnya, sungai – sungai besar tersebut dipergunakan untuk pengairan
pesawahan di samping untuk keperluan mandi, cuci, dan sebagai kakus umum.

2.3.3. Geologi

Struktur geologi di wilayah Kabupaten Cirebon didominasi oleh jenis 10elative


(52,76 %) dan Hasil Gunung Api Muda yang Tak Terurai (34,07
%).Struktur geologi di wilayah Kota Cirebon didominasi oleh jenis 10elative dan
Hasil Gunung Api Muda yang Tak Terurai.Tanah sebagian subur dan sebagian
kurang produktif disebabkan tanah pantai yang semakin luas akibat endapan
sungai-sungai. Pada umumnya tanah di Kota Cirebon adalah tanah jenis regosal
yang berasal dari endapan lava dan piroklasik (pasir, lempung, tanah liat, tupa,
breksi lumpur dan kerikil). Secara umum jenis tanah yang tersebar di Kota
Cirebon ini relative mudah untuk pengembangan berbagai macam jenis vegetasi.

2.4. PEREKONOMIAN
Kabupaten Cirebon yang secara geografis terletak dilintasan Jawa Barat dan Jawa
Tengah, menempati titik strategis yang memiliki keunggulan tersendiri. Selain sebagai
sebagai kota transit yang di imbangi dengan pertumbuhan pembangunan fasilitas hotel-
hotel berbintang, juga menjadi tujuan wisata dan bisnis. Bahkan, kegiatan perdagangan
dan jasa memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap PAD Kabupaten Cirebon.

Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan DED Peningkatan Kualitas Permukiman


Kumuh Sumber Dana: Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan |
PT. AZTEC PRATAMA

Investasi di Kabupaten Cirebon meningkat dari Rp 392,77 Miliar pada tahun 2008
menjadi sebesar Rp 585,21 Miliar pada tahun 2010. Investasi di Kabupaten Cirebon
terbesar di sektor jasa dan industri pengolahan. Investasi di sektor lainnya yang
berkembang adalah sektor listrik, gas, dan air bersih. Jumlah investor di Kabupaten
Cirebon meningkat dari 160 pada tahun 2008 menjadi 249 pada tahun 2010. Jumlah
tenaga kerja di Kabupaten Cirebon sebanyak 2023 orang pada tahun 2010.

Tabel 2.1
Perkembangan Investasi di Kabupaten Cirebon (Rp Juta)
Tahun
Sektor
2008 2009 2010
Pertanian 620 225 234
Pertambangan/Penggalian 13.164 1.500 1.465
Industri Pengolahan 105.087 105.918 337.631
Listrik, gas, dan air bersih 315.660 138.184
Bangunan/konstruksi 18.599 47.581 56.818
Perdagangan, hotel dan 10.282 25.180 33.747
restoran
Pengangkutan dan komunikasi 50.000 1.348 400
Keuangan, persewaan dan 14.813 6.311 5.476
jasa perusahaan
Jasa-jasa 180.201 16.534 11.254
Realisasi 392.766 520.257 585.209
Jumlah Investor 160 285 249
Tenaga Kerja 2.115 2.137 2.023
Sumber : Cirebon dalam angka 2011

Dilihat dari struktur ekonomi Kabupaten Cirebon, sektor pertanian masih merupakan
penggerak utama roda perekonomian 31,1% diikuti oleh sektor perdagangan, hotel dan
restoran 21% dan industri pengolahan 13,6%.

Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan DED Peningkatan Kualitas Permukiman


Kumuh Sumber Dana: Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan |
PT. AZTEC PRATAMA

Tabel 2.2
Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Cirebon
Lapangan Tahun
Usaha 2006 2007 2008 2009 2010* (%)*
Pertanian 3.634.340 3.899.123 4.762.763 5.330.751 6.120.487 31,1%
Pertambangan 43.350 51.419 58.525 63.854 72.614 0,4%
Industri 1.864.387 2.001.123 2.306.475 2.408.511 2.666.494 13,6%
Pengolahan
Listrik, Gas 305.854 327.578 347.794 375.639 409.587 2,1%
dan Air Bersih
Bangunan / 699.479 788.941 975.183 1.086.993 1.256.245 6,4%
Konstruksi
Perdagangan, 2.355.126 2.651.338 3.225.926 3.559.237 4.124.665 21,0%
Hotel dan
Restoran
Pengangkutan 924.444 1.037.191 1.161.768 1.200.022 1.329.175 6,8%
dan
Komunikasi
Keuangan, 458.857 506.581 623.056 693.314 797.365 4,1%
Sewa Bangunan
dan Jasa
Perusahaan

Jasa – Jasa 1.303.544 1.663.863 2.113.237 2.400.419 2.888.251 14,7%


*) Diolah

Perkembangan Upah Minimum Kabupaten Cirebon selama lima tahun terakhir dapat
digambarkan sebagai berikut :
TAHUN
UPAH MINIMUM REGIONAL KAB CIREBON
(RUPIAH)

2011 2010 2009 2008 2007

944.190 854.145 769.500 696.000 676.000

Sebagai kabupaten yang berada di lintasan jalur perekonomian bagian barat dan Tengah
Pulau Jawa, pertumbuhan ekonomi Kabupaten Cirebon sangat pesat. Pertumbuhan
ekonomi dikabupaten Cirebon tidak dapat dipisahkan dengan

Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan DED Peningkatan Kualitas Permukiman


Kumuh Sumber Dana: Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan |
PT. AZTEC PRATAMA

peningkatan investasi khususnya terhadap peningkatan kemampuan sarana dan prasarana


wilayah. Berbagai sarana dan prasarana telah tersedia dari mulai Jalan nasional, jalan
Propinsi, jalan Tol, berbagai jenis Pelabuhan, kereta api, pembangkit listrik maupun
rencana pengembangan infrastruktur lainnya seperti adanya rencana pembangunan
bandara internasional di Kertajati Majalengka, pembangunan Jalan Tol dari Bandung
menuju Cirebon (Tol CISUMDAWU) sepanjang 65 KM yang saat ini sudah mencapai
25% dan rencana pengembangan stasiun kereta api Prujakan Cirebon menjadi Stasiun
Peti Kemas tentunya akan meningkatkan peluang investasi di kabupaten Cirebon.
Investasi yang berpotensi untuk dikembangkan di Kabupaten Cirebon yang sesuai dengan
kondisi wilayah dan potensi wilayah kabupaten Cirebon adalah industri smelter pasir besi.

2.5. PENDUDUK

Kabupaten Cirebon merupakan salah satu kabupaten terpadat di Jawa Barat. Penduduk
Kabupaten Cirebon terus bertambah, meski demikian dari sensus ke sensus, tren rata-rata
laju pertumbuhan penduduk dari sensus ke sensus semakin melambat. Pada Tahun 1980
jumlah penduduk Kabupaten Cirebon baru berjumlah 1.331.690 jiwa dan pada tahun
1990 tercatat 1.648.021 jiwa. Sepuluh tahun kemudian pada tahun 2000 penduduk
Kabupaten Cirebon menjadi
1.931.068 jiwa. Jumlah penduduk Kabupaten Cirebon tahun 2010 adalah
2.044.180 jiwa dan pada tahun 2017 penduduk Kabupaten Cirebon terdapat
2.159.577 jiwa. Kecamatan Sumber merupakan wilayah dengan jumlah
penduduknya paling banyak yaitu sebesar 91.204 jiwa dan berikutnya adalah Kecamatan
Gunungjati yaitu sebanyak 78.508 jiwa. Sedangkan wilayah dengan jumlah penduduk
paling sedikit di Kabupaten Cirebon adalah Kecamatan Pasaleman yaitu sebanyak 26.954
jiwa dan Kecamatan Karangwareng sebanyak
28.341 jiwa.

Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan DED Peningkatan Kualitas Permukiman


Kumuh Sumber Dana: Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan |
PT. AZTEC PRATAMA

Tabel 2.3

Jumlah dan Laju Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Cirebon Tahun 2010 – 2017

Sumber Data : BPS Tahun 2017

Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan DED Peningkatan Kualitas Permukiman


Kumuh Sumber Dana: Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan |
PT. AZTEC PRATAMA

BAB III
PENDEKATAN, METODOLOGI
PELAKSANAAN KERJA
3.1. PENDEKATAN
Pola pikir pelaksanaan studi ini dikembangkan atas dasar latar belakang, maksud dan
tujuan, dan lingkup studi yang disampaikan pada KAK. Untuk dapat menyusun suatu
studi yang komprehensif maka perlu dipahami konteks studi secara holistik yang
menyangkut semua issue, aspek normatif, lingkungan strategis, dan semua elemen sistem
yang terkait dengan Infrastruktur Lingkungan Kota Cirebon.

Sistem pendekatan yang dipakai adalah system pendekatan administrasi dan teknis.
Dengan melaksanakan tugasnya nanti Konsultan harus mencari informasi yang
dibutuhkan selain informasi yang telah disampaikan melalui KAK. Informasi yang
dimiliki harus juga termasuk dari Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan DED
Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Sumber Dana: Pajak Bumi dan Bangunan
Pedesaan dan Perkotaan (Perencanaan I) ini. Keabsahan data dan informasi dari berbagai
sumber digunakan dalam proses diskripsi, analisa dan penuangan konsep serta
penyusunan berbagai program pada kegiatan

Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan DED Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh


Sumber Dana: Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan (Perencanaan I)
ini menjadi tugas koreksi dari konsultan yang bersangkutan. Dan setiap kesalahan atau
kelalaian pekerjaan sebagai akibat dari kesalahan informasi juga menjadi tanggung jawab
konsultan.

Pendekatan dengan Masyarakat sangat menunjang bagi keberhasilan pekerjaan.


Pendekatan kepada tokoh-tokoh masyarakat dan aparat setempat sangat membantu
mendapatkan data-data yang akurat.

3.2. KRETERIA
a.Kreteria Umum
Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh konsultan perencana seperti yang dimaksud
pada KAK harus memperhatikan kriteria umum jalan lingkungan disesuaikan
berdasarkan fungsi dan kompleksitas jalan lingkungan, yaitu:

Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan DED Peningkatan Kualitas Permukiman


Kumuh Sumber Dana: Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan |
PT. AZTEC PRATAMA
1) Persyaratan Peruntukan dan Intensitas :
a. Menjamin jalan dibangun berdasarkan kebutuhan masyarakat.
b. Menjamin jalan dimanfaatkan sesuai dengan fungsinya.

c. Menjamin keselamatan pengguna, masyarakat, dan lingkungan.


2) Persyaratan Arsitektur dan Lingkungan
a. Menjamin terwujudnya jalan lingkungan yang dibangun berdasarkan
karakteristik lingkungan, ketentuan jalan lingkungan, dan budaya daerah,
sehingga seimbang, serasi dan selaras dengan lingkungannya (fisik, sosial dan
budaya).
b. Menjamin terwujudnya kenyamanan yang dapat memberikan keseimbangan dan
keserasian jalan terhadap lingkungannya.
c. Menjamin jalan lingkungan dibangun dan dimanfaatkan dengan tidak
menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan.

3) Persyaratan Struktur jalan


a. Menjamin terwujudnya jalan yang dapat mendukung beban yang timbul akibat
perilaku alam dan manusia.
b. Menjamin keselamatan manusia dari kemungkinan kecelakaan atau luka
yang disebabkan oleh kegagalan struktur jalan.
c. Menjamin kepentingan manusia dari kehilangan atau kerusakan benda yang
disebabkan oleh perilaku struktur.
d. Menjamin perlindungan properti lainnya dari kerusakan fisik yang
disebabkan oleh kegagalan struktur.

b. Kriteria Khusus
Kriteria khusus dimaksudkan untuk memberikan syarat -syarat yang khusus, spesifik
berkaitan dengan jalan lingkungan yang akan direncanakan, baik dari segi fungsi jalan,
segi teknis lainnya, misalnya:

1) Dikaitkan dengan upaya pelestarian atau konservasi jalan yang ada.


2) Kesatuan perencanaan jalan dengan lingkungan yang ada disekitar, seperti dalam
rangka implementasi penataan jalan dan lingkungan.
3) Solusi dan batasan - batasan kontekstual , seperti faktor sosial budaya setempat,
geografi klimatologi, dan lain - lain.

Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan DED Peningkatan Kualitas Permukiman


Kumuh Sumber Dana: Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan |
PT. AZTEC PRATAMA
3.3. METODOLOGI PELAKSANAAN PEKERJAAN
Yang dimaksud Metodologi adalah hal-hal yang terkait dengan prosedur pelaksanaan
kegiatan serta metode yang digunakan dalam setiap tahapan prosedur tersebut lengkap
dengan uraian mengenai target keluaran serta pemberdayaan tenaga dan alat bantu yang
dibutuhkan. Berikut ini adalah uraian metodologi yang akan diterapkan berdasarkan
arahan yang ditetapkan dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) serta interprestasinya oleh
tim konsultan sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya.

Berikut ini adalah uraian prosedur pelaksanaan tahapan kegiatan, metode pelaksanaan,
pelibatan tenaga dan alat bantu serta target keluaran atau outputnya. Secara umum uraian
berangkat dari pemahaman konsultan tentang lingkup pekerjaan, kegiatan, keluaran serta
indikasi kebutuhan tenaga dan jadwal yang dipersyaratkan dalam KAK.

3.3.1. Tahapan Persiapan dan Mobilisasi Tenaga Ahli


Dalam tahap ini konsultan akan melakukan persiapan pelaksanaan pekerjaan yang
meliputi pemahaman KAK, penyusunan Rencana Kerja dan mobilisasi tenaga.
Team Leader didampingi oleh para tenaga ahli akan berkonsultasi dengan
pemberi tugas atau instansi terkait dalam hal ini Dinas Perumahan Kawasan
Permukiman dan Pertanahan Kabupaten Cirebon untuk mendapatkan informasi
yang lebih mendalam mengenai segenap aspek yang berhubungan dengan
spesifikasi pekerjaan.

Konsultasi ini perlu dilakukan dalam rangka penyelarasan persepsi mengenai


KAK, sedemikan sehingga pekerjaan dapat dilaksanakan dengan baik sesuai
dengan ketentuan, dan tujuan yang diharapkan benar- benar dapat tercapai.

Konsultan akan segera memobilisasi segenap personil yang terlibat untuk segera
melaksanakan pekerjaan, didahului dengan pembuatan suatu rencana kerja.
Penyusunan rencana kerja akan menjadi tanggung jawab Team Leader dengan
dibantu oleh para tenaga ahli lainnya.Pada prinsipnya, rencana kerja yang akan
disusun mengacu pada uraian pendekatan dan metodologi dalam usulan teknis ini.

Secara khusus uraian kerja ini akan lebih terkonsentrasi pada pematangan
mekanisme pelaksanaan tugas dan tanggung jawab masing-masing personil yang
terlibat, serta pemantapan jadwal pelaksanaan tahapan kegiatan dalam kaitannya
dengan pelaksanaan tahapan kegiatan dalam

Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan DED Peningkatan Kualitas Permukiman


Kumuh Sumber Dana: Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan |
PT. AZTEC PRATAMA
keterlibatan personil, sedemikian sehingga pelaksanaan pekerjaan benar- benar
dapat berlangsung dengan efektif dalam kondisi durasi masa kerja yang relatife
pendek. Draf rencana kerja yang disusun untuk selanjutnya akan dikonsultasikan
dengan pihak pemberi tugas sebelum diperbaiki dan disetujui untuk dilaksanakan.

Pemahaman KAK serta draf rencana kerja sebagai output tahap persiapan ini akan
menjadi substansi utama dalam laporan pendahuluan yang akan dibahas dalam
rapat pembahasan laporan pendahuluan.

3.3.2. Pendataan Awal


Pada tahapan ini, konsultan akan menetapkan metode survey dan perangkat yang
akan digunakan, yaitu berupa pengumpulan data primer maupun sekunder
termasuk informasi yang dapat menunjang perancangan dengan melakukan
survey lapangan dan menentukan delineasi batas- batas. Selain metode, konsultan
juga menyusun instrumen analisis untuk melakukan kajian terhadap data-data
yang telah terkumpul. Survey Lapangan akan meliputi :
▪ Pengukuran/ pemetaan batas delineasi kawasan dan topografinya
▪ Penyelidikan daya dukung tanah
Konsultan juga melakukan persiapan terhadap kegiatan lain seperti administrasi
proyek, penyiapan personil serta persiapan rencana kerja dalam sebuah kerangka
jadwal kerja, sehingga setelah persiapan matang dapat dilakukan kegiatan studi
lapangan dan literatur.

Adapun rincian kegiatan persiapan akan meliputi :

▪ Interpretasi secara garis besar terhadap Kerangka Acuan Kerja


▪ Koordinasi dengan pihak terkait
▪ Konsolidasi Tim dan Review
▪ Menyusun Jadwal (program kerja perencanaan)
▪ Mengumpulkan data awal (penelitian, peraturan, dan lain-lain) dan
informasi lapangan (termasuk penyelidikan tanah sederhana)
▪ Penyusunan Metodologi
▪ Penetapan lokasi kunjungan lapangan dan dokumentasi elektronik
▪ konsep perencanaan
▪ sketsa gagasan

Selain data primer sejumlah data sekunder juga akan dikumpulkan dalam tahapan
kegiatan ini. Data sekunder utama yang perlu dikumpulkan adalah

Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan DED Peningkatan Kualitas Permukiman


Kumuh Sumber Dana: Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan |
PT. AZTEC PRATAMA

berupa dokumen-dokumen perencanaan teknis yang terkait langsung dengan


arahan tata ruang, serta tata bangunan dan lingkungan yang berlaku pada kawasan
yang akan direncanakan. Salah satu dokumen penting yang perlu diposisikan
sebagai data sekunder adalah dokumen rencana tata bangunan dan lingkungan.

3.3.3. Tahap Penyusunan Dokumen Prarencana


Dalam tahap ini berangkat dari rekomendasi-rekomendasi yang dihasilkan dalam
tahap awal selanjutnya konsultan akan mengembangkan konsep perencanaan
Rekayasa Dan Rancang Bangun Perumahan Di Kabupaten Cirebon yang
dimaksud dengan rancangan awal.

3.3.4. Survey Lokasi


Melakukan survey dan kunjungan lapangan yang disertai oleh Instansi terkait
untuk melakukan pengukuran dan penelitian tentang lokasi dan daya dukung
tanah dengan tujuan untuk melihat lebih detail dan mendokumentasikan secara
elektronik lokasi Eksisting. Kunjungan ini tak terlepas dari kontrol Instansi
terkait, agar dalam pembuatan rencana tapak bangunan, perkiraan biaya dan
pengurusan perizinan, dan lain-lain tidak mengalami perbedaan data.

3.3.5. Tahap Analisis Data


Pada tahap ini konsultan melakukan analisis terhadap hasil kompilasi data dan
merumuskannya dalam beberapa kategori sebagai berikut:
a. Tata Lingkungan Bangunan yang merupakan Identifikasi Masalah Perkotaan,
mencakup bidang arsitektur kawasan dan bangunan, estetika, fungsional,
ekonomis dan sosial kemasyarakatan
b. Penentuan Kriteria berdasarkan Kerangka Acuan Kerja Proyek

3.3.6. Pelaksanaan Kegiatan Dan Pelaporan


▪ Pengumpulan data sekunder dan primer dari Instansi terkait .
▪ Melakukan koordinasi dengan Dinas terkait yaitu Dinas Perumahan Kawasan
Permukiman dan Pertanahan berkenaan dengan
Perencanaan Kegiatan ini.
▪ Pengelolaan dan menyiapkan data termasuk Analisa Daya Dukung Tanah
serta proses pendokumentasian hasil analisis.

Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan DED Peningkatan Kualitas Permukiman


Kumuh Sumber Dana: Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan |
PT. AZTEC PRATAMA

▪ Menyusun dan menyiapkan data teknis dalam rangka penyusunan


Perencanaan Rekayasa Dan Rancang Bangun Perumahan di Kabupaten
Cirebon.
▪ Penyedia jasa diharuskan menyiapkan gambar teknis dengan ukuran
A3 den spesifikasi teknis pekerjaan dan bahan yanag diperlukan serta
menyusun Engineering Estimate (EE).
▪ Penyediaan jasa diharuskan menyerahkan laporan, antara lain:
- Laporan Pendahuluan
- Laporan Antara
- Laporan Akhir
- Album Gambar

3.4. TAHAP PELAKSANAAN


Metodologi yang tertuang dalam dokumen Kerangka Acuan Kerja tersebut diatas sudah
tepat sehingga tujuan dan sasaran dari kegiatan Jasa Konsultansi Perencanaan Rekayasa
Dan Rancang Bangun Perumahan dapat tercapai seperti yang diharapan. Metodologi
tersebut akan menjadi dasar dari penyusunan metodologi pekerjaan yang akan dituangkan
dalam dokumen usulan teknis. Apabila dirasa perlu, konsultan akan menambahkan
beberapa item guna lebih menyempurnakan hasil dari pekerjaan penyusunan DED ini.
Hal yang perlu ditambahkan salah satunya adalah terkait dengan alih
pengetahuan/diskusi. Karena pada Metodologi yang telah disampaikan tidak satupun
yang membahas mengenai tahapan diskusi. Terutama diskusi antara penyedia jasa dengan
penguna jasa. Karena bagaimanapun juga keputusan suatu desain baik perubahannya
mutlak merupakan hak dari pemberi tugas.
Sedangkan Tahapan untuk Pekerjaan ini adalah sebagai berikut :
3.4.1. Tahap Penyusunan Dokumen Pra Rancangan
Dalam tahap ini, berangkat dari rekomendasi-rekomendasi yang dihasilkan dalam
tahap analisis, untuk selanjutnya konsultan akan mengembangan konsep
perencanaan Rekayasa Dan Rancang Bangun Perumahan ini. Yang dimaksud
dengan inisiasi konsep adalah penggagasan konsep rancangan awal, sementara
transformasi konsep adalah serangkaian perubahan konsep yang perlu dilakukan
dalam upaya optimasi kualitas konsep. Optimasi konsep ini dilakukan berdasarkan
konsultasi berkala dengan pihak pemberi tugas melalui Tim Supervisi yang
dibentuk, maupun konsultasi informal dengan berbagai pihak yang
berkepentingan, juga

Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan DED Peningkatan Kualitas Permukiman


Kumuh Sumber Dana: Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan |
PT. AZTEC PRATAMA

secara internal di antara tenaga ahli yang terlibat. Metode yang akan diterapkan
adalah metode desain argumentatif dengan mekanisme “image- present-test”
ataupun mekanisme “pengembangan varietas-reduksi varietas”. Mekanisme
yang dimaksud akan dilakukan secara berulang- ulang, dimana semakin intensif
perulangannya akan berasosiasi dengan meningkatnya kualitas konsep rancangan
yang dihasilkan. Konstrain utama yang menentukan adalah seberapa efisiennya
sumberdaya waktu yang tersedia dapat diberdayakan untuk melaksanakan
mekanisme ini dengan efektif.
Sesuai dengan durasi waktu yang tersedia, konsep final akan bermuara pada
penyusunan suatu dokumen Pra Rancangan, yang muatannya akan meliputi :
Gambar-Gambar Pra Rancangan (Site Development Plan / Rencana Tapak, Tampak / Potongan
Uraian Garis Besar Persyaratan Teknis (Specification Outline);
Perkiraan Awal Biaya Pembangunan (Preliminary Cost Estimate). Tahap konseptualisasi dan
Output tahapan kegiatan konseptualisasi dan penyusudan pra desain ini,

beserta hasil pendataan dan analisis pada tahap-tahap sebelumnya akan


menjadi substansi utama dalam Laporan yang akan dikonsultasikan dengan Tim
Supervisi dan dibahas dalam Rapat Pembahasan Laporan.

3.4.2. Tahap Penyusunan Dokumen Rencana Teknis


Detailed Engineering Design (DED) Menyusul Rapat Pembahasan Laporan
Pendahuluan yang substansi utamanya adalah dokumen pra desain, maka
konsultan akan memasuki tahapan penyusunan Detail Engineering Design (DED)
dari rancangan Rekayasa Dan Rancang Bangun Perumahan tersebut. Proses
penyusunan DED ini pada dasarnya

Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan DED Peningkatan Kualitas Permukiman


Kumuh Sumber Dana: Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan |
PT. AZTEC PRATAMA

adalah penjabaran yang lebih detail dari dokumen pra desain melalui beragam
medium, yang secara lengkap keluarannya akan meliputi :
a. Gambar-Gambar Rancangan Final, meliputi :
❖ Site Development Plan / Rencana Tapak
❖ Tampak / Potongan Tapak
❖ Lay Out Rencana Jaringan Infrastruktur / Utilitas Lingkungan / Jaringan
Mekanikal
❖ Lay Out Rencana Penataan Komponen Bangunan
❖ Denah Tampak Potongan Komponen Bangunan Bukan Gedung
❖ Detail Contruction Drawings / Gambar Detail Konstruksi, Detail M/E
Drawings (beserta konsep dan perhitungannya) .

b. Perhitungan Biaya Pembangunan Lengkap (Engineering Estimate) termasuk


Uraian Bill of Quantity (BQ) dan Analisa Harga Satuan Pekerjaan;

c. Uraian Spesifikasi Teknis Rancangan Komponen;

3.4.3. Tahap Penyusunan Dokumen Lelang


Menindaklanjuti tersusunnya dokumen DED, langkah selanjutnya yang perlu
dilakukan oleh tim konsultan adalah menyusun sejumlah dokumen lain, yang
bersama-sama dengan dokumen DED akan mejadi Dokumen Lelang lengkap.
Adapun target Dokumen Lelang yang akan disusun meliputi :
- Dokumen Lelang Untuk Pengadaan Pekerjaan Konstruksi
Dokumen lelang pengadaan pekerjaan konstruksi rekayasa dan rancang
bangun perumahan sesuai arahan KAK akan terdiri dari :
▪ Dokumen gambar-gambar rancangan final termasuk gambar detail
konstruksi.
▪ Dokumen uraian spesifikasi teknis rancangan.
▪ Dokumen RAB / Engineering Estimate Pekerjaan Konstruksi termasuk
Analisa Harga Satuan Pekerjaan
▪ Dokumen Uraian Bill of Quantity (BQ) Pekerjaan Konstruksi
▪ Dokumen Rencana Kerja dan Syarat (RKS) Pekerjaan Konstruksi

Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan DED Peningkatan Kualitas Permukiman


Kumuh Sumber Dana: Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan |
PT. AZTEC PRATAMA

3.5 JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


Jadwal pelaksanaan pekerjaan ini telah ditetapkan dalam waktu 15 (Lima Belas) hari
Kalender. KAK telah memberikan arahan kualifikasi, jumlah dan masa penugasan Tenaga
Ahli yang diperlukan. Namun KAK tidak memberikan indikasi tentang lama penugasan
untuk masing-masing Tenaga Ahli. Oleh karena itu, Konsultan menyusun rencana dan
jadwal penugasan berdasarkan perkiraan kebutuhan se-efektif mungkin untuk pencapaian
hasil yang optimal Sementara itu, kualifikasi keahlian dan pengalaman yang
dipersyaratkan untuk masing-masing Tenaga Ahli yang akan ditugaskan, sudah cukup
ditetapkan secara rinci dalam KAK.

Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan DED Peningkatan Kualitas Permukiman


Kumuh Sumber Dana: Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan |
PT. AZTEC PRATAMA

BAB IV
MANAJEMEN PROYEK

4.1. ORGANISASI PELAKSANAAN KEGIATAN

Dalam pelaksanaan pekerjaan “Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan DED Peningkatan


Kualitas Permukiman Kumuh Sumber Dana: Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan
Perkotaan (Perencanaan I)” yang dilaksanakan oleh PT. AZTEC PRATAMA DESIGN
tidak bisa lepas dari peranan sumber daya manusia, dalam hal ini adalah para tenaga ahli
yang sesuai dengan bidangnya masing – masing dan mempunyai pengalaman yang
cukup sesuai dengan yang diisyaratkan dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK). PT.
AZTEC PRATAMA DESIGN memberikan tenaga ahli terbaik yang dipunyai agar
dalam pelaksanaan pekerjaan dapat optimal dan sesuai dengan sasaran yang akan
dicapai/ yang telah ditentukan dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK).
Struktur Organisasi Pelaksana Pekerjaan dapat dilihat pada Gambar 4.1.

Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan DED Peningkatan Kualitas Permukiman


Kumuh Sumber Dana: Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan |
PT. AZTEC PRATAMA

INSTANSI TERKAIT/ DINAS PERUMAHAN KAWASAN


INSTANSI TERKAIT
PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN

TEAM LEADER
Java Oriza Alfandi, ST

TA. JALAN
Riffan Jaya Hidayat, ST Yogi Sutrisno, ST

TA. IRIGASI
Sudirman, ST Abdul Manaf, ST

Surveyor Surveyor Surveyor

Muh. Nu’man Kodedi Yoga Adi


Bimo S Gibran R Adit
Wisnu B Rizqi Shabir Rojanna

Tenaga Administrasi :
1. Uyibno

Driver

Tabel 4.1 Struktur Organisasi Pelaksanaan Pekerjaan

Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan DED Peningkatan Kualitas Permukiman


Kumuh Sumber Dana: Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan |
PT. AZTEC PRATAMA

4.2. URAIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB


4.2.1. TENAGA AHLI
a. Team Leader
Ketua Tim disyaratkan seorang Ahli Sipil (S1) Jurusan Teknik sipil lulusan
universitas negeri atau swasta yang telah disamakan, berpengalaman sesuai
bidang pekerjaannya tersebut di atas, sekurang kurangnya 3 (tiga) tahun
sebanyak 1 (satu) orang. Memiliki sertifikat keahlian perencanaan bidang
sipil/struktur dengan kompetensi Madya- Jalan
Tugas dan tanggung jawab tema leader meliputi :
a) Membuat schedule kegiatan atau jadwal kegiatan pekerjaan.
b) Memonitor atau memanta uprogress pekerjaan yang dilakukan tenaga
ahli.
c) Bertanggung jawab dalam melaksanakan koordinasi dalam membina kerja
sama team yang solid.
d) Bertanggung jawab dalam mencapai suatu target pekerjaan yang telah
ditetapkan dan sesuai dengan aturan.
e) Mengkoordinir seluruh aktifitas tim dalam mengelola seluruh kegiatan.
f) Bertanggung jawab terhadap pemberi pekerjaan yang berkaitan terhadap
kegiatan tim pelaksana pekerjaan.
g) Membimbing dan mengarahkan anggota team dalam mempersiapkan semua
laporan yang diperlukan.
h) Melakukan pengecekan hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan.
i) Melaksanakan presentasi dengan Direksi Pekerjaan dan instansi terkait.

b. Tenaga Ahli Jalan (Sipil)


Tenaga Ahli Sipil disyaratkan seorang Sarjana Teknik Strata Satu (S1) Jurusan
Teknik Sipil lulusan universitas negeri atau swasta yang telah disamakan,
berpengalaman sesuai bidang pekerjaannya tersebut di atas, sekurang-kurangnya
4 (empat) tahun sebanyak 2 (dua) orang. Memiliki sertifikat keahlian
perencanaan bidang Sipil dengan kompetensi muda.
Tugas dan tanggung jawabnya antara lain:
a) Bertanggungjawab atas hasil perencanaan pada bidangnya
b) Mendukung dan memberi input terhadap design yang dihasilkan

Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan DED Peningkatan Kualitas Permukiman


Kumuh Sumber Dana: Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan |
PT. AZTEC PRATAMA

c) Konsultasi dengan team design lainnya


d) Mengadakan review dan diskusi
e) Mengumpulkan serta mengolah data dan informasi lapangan
f) Bertanggung jawab atas hasil perencanaan pada bidangnya
g) Mendukung dan memberi input terhadap design yang dihasilkan
h) Mengumpulkan serta mengolah data dan informasi lapangan

c. Tenaga Ahli Irigasi


Tenaga Ahli Irigasi disyaratkan seorang Sarjana Teknik Strata Satu (S1)
Jurusan Teknik Sipil lulusan universitas negeri atau swasta yang telah
disamakan, berpengalaman sesuai bidang pekerjaannya tersebut di atas,
sekurang-kurangnya 4 (empat) tahun sebanyak 2 (dua) orang. Memiliki
sertifikat keahlian perencanaan bidang irigasu dengan kompetensi muda.
a) Bertanggungjawab atas hasil perencanaan pada bidangnya
b) Mendukung dan memberi input terhadap design yang dihasilkan
c) Konsultasi dengan team design lainnya
d) Mengadakan review dan diskusi
e) Mengumpulkan serta mengolah data dan informasi lapangan
f) Bertanggungjawab atas hasil perencanaan pada bidangnya
g) Mendukung dan memberi input terhadap design yang dihasilkan
h) Mengumpulkan serta mengolah data dan informasi lapangan

4.2.2. STAF PENDUKUNG


Selain tenaga ahli, kami memerlukan pula tenaga pendukung dalam
melaksanakan pekerjaan ini, adapun jenis tenaga pendukung yang kami
perlukan serta tugas dan tanggung jawab masing-masing tenaga pendukung
tersebut kami uraikan berikut ini:
a. Surveyor
Tugas dan tanggung jawabnya antara lain:
a) Mengumpulkan data yg diperlukan untuk Perencanaan, survey ke
lapangan.
b) Melaksanakan kegiatan survey dan pengukuran diantaranya
pengukuran topografi lapangan dan melakukan penyusunan dan
penggambaran data-data lapangan
c) Menyusun Laporan

Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan DED Peningkatan Kualitas Permukiman


Kumuh Sumber Dana: Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan |
PT. AZTEC PRATAMA

b. Operator Komputer
Tugas dan tanggung jawabnya antara lain :
a) Membantu penyusunan laporan Perencanaan.
b) Membantu Team Leader dalam menjalankan tugas administrasi.
c) Bekerjasama dengan bagian pelaksana (supervisor).
d) Memfasilitasi berita acara kemajuan pekerjaan.
e) Mengurus kerja tambah kontrak.
f) Mengikuti pelaksanaan mutu pekerjaan.

c. Driver / Sopir
a) Memeriksa kelengkapan kendaraan seperti rem, accu, oli,lampu, air
radiator, bandan bahan bakar supaya dalam kondisi siap pakai.

Mengantarkan Pimpinan dalam melaksanaan tugas sesuai dengan perintah.


Memperbaiki kerusakan kecil kendaraan agar dapat berfungsi dengan baik

Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan DED Peningkatan Kualitas Permukiman


Kumuh Sumber Dana: Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan |
PT. AZTEC PRATAMA

BAB VI
PENUTUP

Demikian yang dapat kami paparkan semoga pemahaman dan interpestasi terhadap Kerangka
Acuan Kerja dan Rencana Operasional Pekerjaan telah tepat sasaran. Agar menjadi pertimbangan
pihak-pihak yang terkait dalam p e k e r j a a n Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan DED
Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Sumber Dana: Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan
dan Perkotaan (Perencanaan I). Terhadap apa- apa yang kami sajikan dalam Laporan
Pendahuluan, kami berharap dapat memuaskan pihak panitia yang menilai agar dalam
pelaksanaannya nanti tidak merasa ragu lagi akan kinerja kami dalam melaksanakan pekerjaan
ini.

Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan DED Peningkatan Kualitas Permukiman


Kumuh Sumber Dana: Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan |

Anda mungkin juga menyukai