Anda di halaman 1dari 12

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Ekonomi
Ekonomi adalah sebuah kegiatan manusia dalam mengelolah sumber daya material untuk
mensejahterakan sebuah kelompok masyarakat ataupun secara individu. Secara umum ekonomi
adalah pengaturan rumah tangga atau manajemen rumah tangga (Deliarnov, 2016). Ekonomi
berhubungan dengan aktivitas manusia yang seperti produksi, distribusi, dan konsumsi barang dan
jasa. Ekonomi adalah dimana manusia mengelolah dan menghasilkan kemudian memenuhi
kebutuhan individu atau kelompok masyarakat.

Ekonomi menurut Jimmy Hasoloan dalam buku berjudul pengantar Ilmu Ekonomi (PIE)
(Hasoloan, 2010). Menurut Jimmy ilmu ekonomi adalah cabang ilmu sosial yang mempelajari
berbagai perilaku pelaku ekonomi terhadap keputusan-keputusan yang dibuat. Jimmy mengatakan
bahwa ilmu ini diperlukan untuk dapat melakukan pilihan terhadap berbagai sumber daya yang
terbatas untuk memenuhi kebutuhan manusia yang tidak terbatas.

Adam Smith sebagai tokoh utama ilmu ekonomi, Adam Smith menyatakan bahwa ekonomi
adalah suatu ilmu yang mempelajari usaha manusia dalam mencapai kemakmuran atau usaha
manusia dalam mengelolah sumber daya material yang dimiliki untuk mencapai tujuannya dalam
pasar atau perdagangannya.(Ismail, 2012, p. 5). Kemudian ekonomi memiliki dua cabang yaitu
ekonomi makro dan ekonomi mikro.

Ekonomi makro menemukan persepektif umum dalam tingkat nasional atau secara
menyeluruh. Artinya bahwa makro menjelaskan perubahan besar dalam pasar dan perusahan yang
akan menganalisis target pemerintah (Tindakan Pemerintah) dalam tenaga jerja, inflasi,
pertumbuhan ekonomi dan tujuan dari makro adalah untuk mengatasi berbagai permasalahan yang
timbul. Sedangkan ekonomi mikro menemukan persepektif individu tingkat konsumen atau seperti
perusahan dan petani atau masyarakat. Ekonomi mikro hadir untuk mempelajari perilaku
perusahan atau konsumem, atau berarti mempelajari bagaimana individu atau perusahan dalam
menentukan keputusan dalam pasar yang akan memengaruhi Supply (penawaran ) dan Demand
(permintaan) terhadap barang dan jasa yang diperjual belikan.

Maka sama halnya dengan pelaku usaha-usaha persusuan yang ada di Indonesia, dimana
makro dan mikro melihat perubahan dan keputusan yang diambil oleh pelaku usaha. IPS

9
10

merupakan pelaku yang memiliki peran besar dalam beberapa hal, contohnya harga yang
diberlakukan untuk membeli susu dari peternak sapi perah. Disini IPS sangat memberlakukan
standar kualitas dari pemasok susu segar.

2.2 Teori Ekonomi Liberal


Umumnya teori ekonomi liberal merupakan teori yang menekankan kepada tindakan
apapun yang dilakukan individu merupakan haknya berdasarkan kepentingan dalam pasar bebas
dimana tidak ada campur tangan pemerintah dalam perdagangan. Beralih ke abad-18 ada teori
yang dikenal yang berkaitan dengan ekonomi yaitu laissez-faire. Bahasa ini berasal dari prancis
sebagai bentuk perlawanan terhadap pemerintahan dalam perdagangan. Teori Laissez-faire
menegaskan untuk meminimalkan campur tangan pemerintah dalam perekonomian atau yang
berarti hanya ada sedikit campur tangan pemerintah dalam menangani suatu ketidak seimbangan
dalam perekonomian, misalnya suatu pendapatan dalam berbisnis. Laissez-faire menolak
intervensi pemerintah dalam kegiatan perekonomian karena pemerintah akan menghambat
perkembangan dan pembangunan ekonomi.

Maka semakin minimnya campur tangan pemerintah pada kegiatan perekenomian akan
semakin mampu pelaku bisnis menjalankan kegiatan bisnis mereka. Laissez-faire ini merupakan
akar dari munculnya teori ekonomi liberal yang digagaskan oleh Adam Smith utuk menciptakan
pasar bebas dan meminimalkan pemerintahan dalam perekonomian.

Adam Smith adalah seorang ahli ekonomi, dimana para ahli ekonomi didunia yang di
motori oleh Smith merupakan sistem dasar ekonomi kapitalis. Dimana tokoh-tokoh Mazhap klasik
mengemukan segala kegiatan perekonomian dilakukan secara bebas tanpa intervensi pemerintah
sepenuhnya agar memberikan manfaat baik kepada masyarakat daripada aturan pemerintahan.
Adam Smith menyatakan bahwa ketidak ikut campuran pemerintah terhadap masyarakat dan
membiarkan masyarakat bertindak untuk kegiatan ekonominya maka akan menghasilkan
kesejahteraan karena tidak ada batasan (Fildayanti, p. 2) . Namun dalam pertumbuhan penduduk
yang semakin meningkat dan pasar makin luas timbullah persaingan antara individu atau
kelompok dalam pasar. Maka dari sini Laissez-faire tidak sepenuhnya melarang pemerintah,
karena pemerintah sedikit dapat mengatasi permasalahan dalam pasar.

Di disisi keuntungan sistem ekonomi liberal berpendapat bahwa seluruh kuantitas tenaga
kerja akan terserap dengan sendiri, Sehingga harga upah yang terbentuk dapat di atur. Sedangkan
11

tenaga kerja yang tidak terserap karena tidak sepakat terhadap harga upah yang terbentuk, maka
seseorang tersebut akan mencari tempat lain untuk untuk mencapai upah yang diingini. Selain itu
juga banyak yang membuka wirausaha untuk mengisi permintaan dalam sebuah produk atau bahan
mentah yang datang dari domestik atau Internasional kemudian di ekspor.

Beranjak dalam perekonomian modern yang interaksi perdagangannya terus berkembang


dengan berbagai jenis barang dan jasa. Salah satunya adalah susu segar dan produk susu yang
sudah menjadi keuntungan tersendiri bagi masyarakat dan negara. Dari sisi ekonomi liberal bisnis
susu sudah dimanfaatkan oleh peternak dan industri besar yang dapat dijual didalam negeri atau
di ekspor ke luar negeri. Hal ini bisnis susu dapat mensejahterakan rakyat dengan menjual hasil
produksi susunya kepada masyarakat dan kepada Industri Pengolahan Susu (IPS), serta dapat
menentukan sendiri harga susunya. Namun, dalam bisnis persusuan ini IPS lebih berperan dalam
menentukan harga susu segar yang dibeli dari peternak. Sehingga mengundang pemerintah untuk
menerapkan peraturan dalam bisnis persusuan di Indonesia.

2.3 Perrdagangan Internasional


Perdagangan Internasional adalah kegiatan interaksi antara penduduk suatu negara dengan
penduduk di negara lain (atau interaksi berdagang antara individu dengan pemerintah suatu negara
atau pemerintah negara dengan pemerintah negara lainnya). Mereka akan memperjualkan produk-
produk mereka masing-masing melalui kesepakatan/perjanjian bersama. Perdagangan
Internasional akan mendorong negara-neagra ke arah untuk memproduksi barang yang akan
memiliki keunggulan. Dengan memproduksi barang baik berupa barang mentah atau produk jadi
kemudian untuk memenuhi supply dan Demand yang berasal dari domestik atau negara lain.

Menurut Adam Smith, bahwa perdagangan luar negeri membuka daerah pasar baru yang
lebih luas bagi hasil-hasil didalam negeri. Produksi dalam negeri yang semulanya terbatas karena
pasar dalam negeri, sekarang bisa diperbesar lagi yang sudah memiliki saluran baru yang dapat di
manfaatkan, karena adanya daerah pasar baru. (Hasoloan, 2013, p. 4)

Menurut Drs.Wahono Diphayana perdagangan adalah pertukaran barang dan Jasa atau
uang yang akan memberikan keuntungan atau manfaat dan didasarkan atas kehendak sukarela dari
masing-masing pihak. Sedangkan perdagangan Internasional adalah transaksi bisnis antar pihak
dari lebih daripada satu negara (Diphayana, 2018, p. 1). dalam artian bahwa perdagangan adalah
12

suatu kegiatan mengekspor dan mengimpor sebuah barang dan jasa melalui batas negara, baik itu
aksi perdagangan bahan mentah atau produk jadi.

Kegiatan perdagangan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat. Dengan adanya


pendapatan tinggi yang di peroleh masyarakat, maka berarti pemerintahan suatu negara mampu
memberikan dana yang besar untuk sumber perokonomian bagi investasi. Namun penjelasan ini
akan memperlihatkan tentang produksi Susu Segar Dalam Negara (SSDN) di Indonesia dengan
impor susu. Disini menjelaskan bagaimana peternak susu selalu menjadi yang mendapat
keuntungan paling sedikit akibat dari impor yang tinggi.

2.4 Produk Susu


Susu adalah salah satu bahan pangan yang mengandung zat-zat nutrisi yang terutama bagi
manusia yaitu seperti protein, karbohidrat, mineral, lemak, dan vitamin. Susu adalah cairan putih
yang hasil dari pemerahan sapi atau hewan lainnya yang menyusui (sapi, unta, kambing, kerbau
dan masih ada mamalia) yang dapat digunakan sebagai bahan makanan yang aman dan sehat.
Susu memiliki banyak manfaat untuk dijadikan bahan produksi, misalnya membuat mentega,
coklat dan lain-lainnya. Susu di kelolah kemudian di konsumsi oleh manusia sebagai kebutuhan
gizi utama. Susu segar merupakan bahan makanan yang bergizi tinggi yang didalamnya
mengandung zat makanan yang seimbang, sehingga nilai gizi susu menjadi tinggi sehingga banyak
disukai. Selain itu susu dapat mendorong pertumbuhan dan kecerdasan dari manusia, terutama
bagi anak-anak.

Pada umumnya susu memiliki manfaat yang sangat besar dalam kehidupan sehari-hari
manusia yang sudah terlihat pada zaman dulu. Sehingga berbagai industri mencoba untuk
mengelolah susu menjadi sebuah produk olahan untuk dapat dimanfaatkan dan di kosumsi dengan
nutrisi yang baik, ada beberapa jenis produk yang dihasilkan dari susu, yaitu Es Krim, susu
Homogen, Susu Bubuk, Mentega kefir, Yoghurt, keju, susu kental, krim dan susu skim, dan susu
steril, serta masih banyak lagi produk yang dihasilkan oleh susu.

Jenis sapi yang sering menjadi andalan untuk memerah susu adalh sapi perah berjenis
Friesien Holstein (FH), jenis sapi perah sub tropis yang memiliki tubuh yang besar dengan warna
hitam putih dan memiliki berat 1 ton. Menurut sejarah susu sudah dikenal sejak zaman manusia
purba yang mulai mempelajari susu dan hingga dikenal hingga saat ini. orang-orang Timur Tengah
adalah tempat pertama kali ditemukan susu dan tidak sengaja memproduksi keju dan berlahan
13

mulai menyebar di Eropa. Sedangkan negara Indonesia pertama kali mengenal susu, ketika
penjajah belanda mengimpor ternak sapi perah jenis Friesien Holstein (FH) dari Hindia Belanda
untuk memenuhi kosumsi penjajah belanda waktu itu. Sapi jenis FH sudah berkembang di
Indonesia.

2.5 Ternak Penghasil Susu Segar


Hewan ternak adalah hewan yang sengaja dipelihara sebagai pekerjaan sampingan
manusia, sebagai sumber bahan baku olahan industri. Usaha ternak ini merupakan usaha dari
sektor peternakan dan bagian dari pertanian. Masyarakat dapat memanfaatkan berbagai mamalia
penghasil susu yang kemudian dapat di jual kepada industri atau masyarakat. Hewan mamalia yang
biasa dijadikan untuk memerah susu adalah sapi perah, kerbau, kambing dan hewan lainnya yang
memiliki kandungan susu. Akan tetapi hewan yang biasa digunakan untuk memerah susu adalah
sapi perah dengan berbagai jenis sapi, sama halnya di Indonesia dimana para pelaku usaha susu
(pertanak susu) memilih sapi sebagai usaha mereka. memilih sapi perah dengan alasan bahwa susu
yang dihasilkan oleh sapi lebih banyak sekitar 8-15 liter/harinya. Tetapi disisi lain, banyak Industri
Pengelolahan Susu (IPS) memelihara ternaknya sendiri untuk menjamin kualitas susu yang akan
dikelolah nantinya. Ada beberapa sebagian perusahaan yang masih mengimpor ternak sapi yang
berasal dari Austrlia dan impor bahan pangannya juga berasal dari impor.

Populasi sapi perah di Indonesia masih tergolong rendah sama halnya dengan produksi
susu. Rata-rata peternak rumah tangga hanya memiliki 3 hingga 5 ekor sapi saja dan perusahan
sapi memiliki 16.000 ekor sapi atau bahkan lebih. Populasi sapi perah yang rendah membuat
produksi pun rendah dan tidak dapat mensupply permintaan susu nasional. Pada tahun 2020
populasi sapi mencapai 584.582 yang memproduksi susu sebanyak 22 % dari permintaan yang
mencapai 4.332,88 ribu ton dan 78% beraasal dari Impor. Populasi sapi di sebabkan karena
pembangunan di lahan hijau yang cocok untuk pertanian dan untuk bahan pangan ternak sehingga
berpengaruh kepada biaya transportasi peternak.

Berikut beberapa jenis sapi yang dijadikan sebagai sumber susu utama oleh peternak dan
Industri Pengelolahan Susu (IPS) yaitu sebagai berikut:
14

Tabel 1. Jenis-jenis Sapi Perah

No Jenis Sapi Perah Ciri-ciri sapi perah

1. Friesien Holstein (FH) Sapi yang berasal dari provinsi Friesland


belanda yang memiliki ciri;
Jenis sapi perah Sub Tropis
- Memiliki badan yang besar di
bandingkan dengan sapi lainnya

- Memiliki warna kulit hitam putih

- Tanduknnya pendek mengarah


kedepan

- Sapi jantan beratnya 1 ton dan betina


625 Kg

2. Sapi Jersey Sapi yang berasal dari pulau Jersey yang


terletak di antara Inggris dan Perancis
Jenis Sapi Perah Sub Tropis
- Warna kulit yang beragam, seperti
hitam, coklat kekuningan dibagian
tertentu ada warna putih, merah tua,
dan warna hitam

- Memiliki tanduk yang panjang keatas

- Memiliki berat 625 Kg pada sapi


jantan dan sapi sapi betina beratnya
mencapai 425

3. Sapi Guernsey Sapi ini berasala dari Guernsey di Inggris


selatan
Jenis Sapi Perah Sub tropis
15

- Coklat kekuningan hingga hampir


merah yang bercampr warna putih

- Memiliki tanduk sedang yang sedikit


condong ke depan

- Sapi jantan memiliki berat 700 kg dan


betina 475 kg

4. Sapi Brown Swiss Sapi berasal dari Swiss

Jenis sapi Perah Sub Tropis - Warna tubuhnya keabu-abuan hingga


coklat

- Sangat jinak dan muda di kendali

- Badannya berat yang jantan mencai


900 Kg dan betian 600 Kg

5. Sapi Ayrshire Sapi berasal dari Skotlandia

Jenis Sapi Perah Sub Tropois - Memiliki warna tubuh Coklat


kemerahan belang putih

- Tanduknya mengarah keatas lurus

6. Sapi Sahiwal Sapi yang berasal dari Punjab di antara


perbatasan India dan Pakistan
Jenis Sapi Perah Tropis
- Beragam warna kulit seperti coklat
muda hingga kemerahan

- Bulu halus

- Kaki pendek

- Berat sapi jantan mencapai 500-600 kg


dan 450 Kg bagi sapi betina
16

7. Sapi Red Sindhi Sapi ini berasal dari India

Jenis Sapi perah Tropis - Warna kulitnya merah tua

- Memiliki ukuran tubuhnya kecil

- Sapi jantan memiliki berat 450-500 kg


dan betina 350 kg

8. Sapi Gir Sapi ini berasal dari India

Jenis sapi Perah Tropis - Memiliki warna putih, bercak-bercak


coklat, hitam dan kuning kemerahan.

9. Sapi Ongole Sapi berasal dari India

Jenis Sapi perah Tropis - Warna kulit putih hingga agak gelap

- Sapi jantan memiliki berat 500-600 kg


dan betina 450-500 kg

10 Sapi Grati atau Peranakan Friensien Sapi berasal dari Jawa timur, hasil persilagan
Holstein (PFH) antara sapi FH dan sapi lokal jenis jawa dan
Madura
Jenis sapi perah tropis
- Memiliki tubuh yang besar

Data tabel tersebut merupakan data yang disampaikan oleh Portal Resmi Provinsi Sumatra Barat
yang menjelaskan tentang jenis-jeni sapi di Indonesia dan asalnya. Yuni Erlita,S.Pt (Dinas
peternakan dan kesehatan hewan) tahun 2017.

2.6 Industri Pengelolahan Susu (IPS)


Industri Pengelolahan Susu (IPS) adalah perkumpulan produsen susu besar di Indonesia,
yang terdiri dari PT Nestle, Pt Ultra Jaya, PT Frisian Flag, PT Sari Husda dan PT Indolacto-
Indomilk. IPS merupakan industri yang mengelolaha susu untuk dapat dikonsumsi oleh
masyarakat dalam negeri atau di ekspor ke luar negeri. IPS adalah penyerap susu milik peternak
hingga 80%-90% dan produksi susu dalam negeri hanya mampu memenuhi kebutuhan sebesar
22% atau sekitar 1.3 juta ton dari permintaan yang sekitar 4,3 juta ton. Maka dari sini peraturan
17

yang di keluarkan oleh pemerintah untuk mensejahterakan peternak tidak menekankan IPS untuk
menyerap susu peternak. Hal ini IPS menjadi bebas untuk memilih bahan baku impor atau susu
milik peternak. Hal ini dilakukan karena impor susu dapat menjamin permintaan susu nasional,
berkualitas dan bahkan harganya lebih murah.

Maka Industri Pengelolahan Susu (IPS) memiliki peran penting dalam penyedian gizi
masyarakat, karena susu hampir memiliki kandungan yang sempurna untuk dikonsumsi oleh
masyarakat Indonesia atau masyarakat di dunia. Namun kosumsi masyarakat Indonesia masih
tergolong rendah dan produksi Susu Segar Dalam Negeri (SSDN) masih rendah juga. Maka dari
sini juga alasan IPS melakukan impor susu untuk memenuhi permintaan susu segar nasional.

2.7 Peternak Susu


Peternak adalah masyarakat yang memilihara hewan baik jantan atau betina yang
kemudian dapat di jual sebagai keuntungan dari pekerjaan utama individu. Indonesia sendiri kaya
akan hewaninya yang dapat menjadi sebuah pekerjaan baru, yang dimana akan menghasilkan susu
yang merupakan kebutuhan industri pengolahan susu. Namun sektor peternakan Indonesia belum
berkembang karena Sumber Daya Manusia (SDM) yang masih kurang padahal Indonesia memiliki
penduduk terbanyak. Kurangnya SDM yang berprofesi sebagai peternak yang berpengaruh kepada
sapi perah yang tidak berkembang. Selain itu juga lulusan peternakan juga tidak bekerja untuk
mengembangkan peternak melainkan mencari pekerjaan lain yang menguntungkan dari sisi
ekonomi.

Dalam berternak sapi untuk di jual hasilnya, peternak harus memerhatikan kesehatan
ternaknnya agar diterima oleh Industri Pengolahan Susu (IPS). Karena kualitas susu yang akan
menjamin baik dikosumsi oleh manusia. akan tetapi sering kali susu milik peternak tidak terjual
kepada IPS di karenakan kebijakan yang terus menerus membebaskan IPS untuk memilih susu
Impor atau SSDN milik peternak

2.8 Gabungan Koperasi Susu Indonesia (GKSI)


Gabungan Koperasi Susu Indonesia (GKSI) adalah sebuah kumpulan koperasi susu se
Indonesia yang saat ini memasok susu ke Industri Pengolahan Susu (IPS). GKSI memiliki peran
penting yaitu sebagai Moderator antara peternak dan IPS. GKSI hadir sebagai wadah untuk
melindungi peternak. Koperasi ini kemudian yang akan membawa susu milik peternak ke IPS.
Namun hal yang paling sering ditemui adalah permasalahan terkait harga dan kualitas susu. Harga
18

beli susu milik peternak oleh IPS belum mengalami peningkatan, hal ini menjadi tugas utama
GKSI untuk meningkatkan harga beli IPS kepada susu milik peternak. Namun ada alasan industri
menetapkan harga belinya karena dilihat dari kualitas susu yang dimiliki susu peternak. Sampai
sekarang ini IPS masih melakukan pemberlakuan syarat menerima susu dari peternak yaitu
syaratnya harus memiliki nilai Total Plate Count (TPC) atau sebuah kandungan bakteri didalam
susu dibawah 1 juta/cc serta nilai total solid (TS) di atas 11,3%.

Akan tetapi dalam menjalankan syarat tersebut, terdapat permasalahan yang ditemui yaitu
terkait lahan hijau atau masalah pangan yang akan berpengaruh di biaya transportasi untuk
mengambil pangan. Yang dimana hal ini akan berpengaruh sulitnya mengambil susu milik
peternak oleh GKSI dan kesepakatan yang dibangun oleh GKSI dan IPS akan tidak berguna lagi.

2.9 Ekspor dan Impor


Ekspor adalah kegiatan mengirimkan barang dan jasa kepada negara Importir, atau dimana
proses penjualan barang ke negera lain untuk memenuhi permintaan. Sedangkan impor adalah
suatu proses memasukkan barang asing kedalam negeri kemudian di perjual belikan. Salah satunya
yang akan dibahas dalam penelitian terkait ekspor dan impor susu. Yang menjelaskan produksi
susu dalam negeri yang kemudian di ekspor ke luar negeri dan kemudian impor susu ke dalam
negeri. Berikut beberapa pandangan terkait ekspor dengan impor;

 Menurut MS Amir ekspor merupakan kegiatan mengeluarkan barang atau jasa dari
dalam negeri kemudian dikirimkan ke luar negeri dengan syarat atau perjanjian yang
telah di tetapkan oleh pemerintah masing-masing negara dan mendapatkan pembayaran
dalam valuta asing atau bertujuan untuk mencapai keuntungan dalam melakukan
kegiatan pengiriman barang yang di produksi oleh masyarakat atau perusahan untuk
memenuhi permintaan . (Sudiana, 2019, p. 12)
 Menurut Adrian Sutedi dalam buku yang berjudul hukum ekspor impor menyatakan
bahwa ekspor impor adalah prestasi penjual dalam usahanya untuk menyerahkan
barangnya kepada pembeli di seberang lautan. Ekspor yang dilakukan oleh penjual,
sedangkan impor adalah perbuatan penyerahan oleh penjual kepada pembeli (Sutedi,
2014, p. 7). Dimana artinya bahwa kegiatan pengerimana barang dari dalam negeri
keluar negeri, dan sebaliknya barang daru luar negeri ke dalam negeri.
19

2.10 Penelitian Terdahulu


Penelitian terdahulu bertujuan untuk mendapatkan suatu bahan perbandingan dan acuan.
Selain itu juga untuk menghindari berbagai anggap terkait kesamaan penulisan ini dengan
penelitian yang sudah terdahulu. Maka dari itu penelitian ini mencantum berbagai penelitian yang
sudah dilakukan sebelumnya yaitu sebagai berikut:

 Penelitian pertama adalah sebuah jurnal yang dibuat oleh Lim Sanny yang dibuat tahun
2011 dengan judul “ Analisis Industri Pengolahan Susu di Indonesia” penulis mengawali
penulisan dengan menjelaskan bahwa susu dapat memberikan manfaat besar bagi semua
usia dan juga banyak produk yang dapat dihasilkan dari susu. Sehingga maka dari situ
peluang besar untuk mengelolah susu di Indonesia sangat besar dengan penduduk yang
besar juga. Meskipun peluangnya sangat besar, angka produksi susu di Indonesia masih
sangat rendah dan jumlah peternak yang sedikit. Dan juga menjelaskan bahwa sebagian
besar produksi susu itu berasal dari peternakan rakyat sehingga angka supply belum dapat
dicapai, sehingga impor yang masuk sangatlah besar.
Penulisan ini menggunakan jenis data Sekunder untuk mengumpulkan berbagai
Informasi terkait pengolahan susu, data yang paling banyak digunakan berasa daari Badan
pusat Statistik (BPS)
 Penelitian Kedua adalah sebuah Skripsi yang dibuat oleh M.Sukhan Dimar Setiawan yang
dibuat tahun 2017 dengan sebuah Judul “ Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Produsksi Susu Sapi Perah di Desa Sumogawe Kecamatan Getasan” penulis menganalisis
mengenai seberapa besar pengaruh jumlah sapi, pakan ternak, jam kerja dan teknologi
terhadap produksi susu. Menurut data primer dari penulis bahwa jumlah sapi berpengaruh
positif dan signifikan terhadap produksi susu. Bahkan juga hadirnya teknologi tidak akan
berpengaruh.

2.11 Kerangka Pikir


Berdasarkan berbagai penjelasan yang telah di sampaikan di atas, penulis memiliki langkah
atau kerangka pikir untuk melakukan penulisan penelitian ini, agar dapat tersusun dan dapat di
mengerti oleh setiap pembaca. Berikut adalah kerangka berpikirnya;
20

Ekonomi

Ekonomi Adalah Kegiatan Mengelolah Sumber


Daya Alam Yang Dimilikikemudian Di Salurkan
Kepada Kelompok Masyarakat Atau Individu

Adam Smith

Ekonomi Mikro Ekonomi Makro

Menemukan Menemukan Persepektif


Persepektif Individu Umum Dalam Dalam Tingkat
Nasional
Tingkat Konsumen
Oleh John Maynerd Keyness
Oleh: Adam Smith

Perdagangan Pasar Nasional


Dan Perdagangan
Internasional

Ekspor Impor

Kegiatan Mengirimkan Barang Suatu Proses Memasukkan Barang


Dan Jasa Kepada Negara Asing Kedalam Negeri Kemudian Di
Perjual Belikan

Teori Ekonomi Liberal

teori Ini menekankan kepada kebebasan dalam pasar yang artian


perdagangan dapat di atur oleh masing-masing pihak tanpa adanya suatu
campur tangan pemerintahan dalam bisnis mereka

Oleh; Adam Smith


Analisa ketidak seimbangan
Impor susu dan Ekspor susu
di Indonesia

Anda mungkin juga menyukai