Anda di halaman 1dari 4

PSIKOLOGI PERKEMBANGAN

ANALISIS KASUS ANAK PEREMPUAN USIA 9 TAHUN SUDAH


MENGALAMI MENSTRUASI

Dosen Pengampu : Dra Tatik Meiyuntariningsih, M.Kes., Psikolog

DISUSUN OLEH :

Devita Permatasari (1512300314)

KELAS F

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA

2024
Menarche berasal dari bahasa Yunani yakni men (bulan) dan arkhe (permulaan) adalah
siklus menstruasi yang terjadi pertama kali pada perempuan yang sedang beranjak. Masa
remaja juga dikenal sebagai masa pubertas bagi remaja awal, yaitu masa transisi dari kanak-
kanak menjadi dewasa awal yang dimana akan terjadi menstruasi pertama. Usia menstruasi
pertama di Indonesia rata-rata antara 12-14 tahun, ada juga beberapa orang yang menstruasi
pada usia 9 tahun tetapi masih sedikit yang mengalami hal tersebut. Usia menarche bervariasi
dari rentang 10-16 tahun, normalnya terjadi usia 12-14 tahun dan apabila terjadi dibawah 12
tahun maka disebut menarche dini. Pada menarche dini terjadinya haid sebelum umur 12 tahun.
Hormon gonadotropin diproduksi sebelum anak berumur 8 tahun. Hormon ini merangsang
ovarium sehingga ciri-ciri kelamin sekunder, menarche dan kemampuan reproduksi terjadi
sebelum waktunya.

Menurut Jean Piaget dalam Santrock (2011:27), anak-anak secara aktif membangun
pemahaman mengenai dunia dan melalui 4 tahap perkembangan kognitif. 4 tahap kognitif
tersebut menurut Piaget, yaitu : (1) Tahap Sensorimotor (0-2 tahun) bayi membangun
pemahaman mengenai dunianya dengan mengkoordinasikan pengalaman-pengalaman sensoris
dengan tindakan fisik dan motorik, (2) Tahap Pra-Operasional Kongkret (2-7 tahun) anak-anak
mulai melukiskan dunia dengan kata-kata dan gambar, (3) Tahap Operasi Kongkrit (7-11 tahun)
anak-anak dapat melakukan operasi yang melibatkan objek-objek dan juga dapat bernalar
secara logis dan diterapkan dengan contoh-contoh yang konkret., (4) Tahap Operasi Formal
(11-15 tahun), individu melampaui pengalaman-pengalaman konkret dan berpikir secara
abstrak dan lebih logis. Dari beberapa tahap perkembangan kognitif menurut Piaget tersebut,
anak usia 9 termasuk ke dalam operasi kongkret. Pada masa ini anak mampu berpikir logis,
mampu memahami percakapan, mampu mengingat, memahami masalah dan memecahkan
masalah yang bersifat konkret. Dalam kasus ini, anak usia 9 tahun yang telah mengalami
menstruasi dini dari waktu umumnya anak menstruasi umur 12-14 tahun sangat berkaitan
dengan teori perkembangan Jean Piaget pada tahap operasi kongkrit, dimana mulai memahami
objek yang dilihatnya dan mulai menerapkan hal- hal yang dilihatnya menyebabkan pemikiran
nalarnya mulai terbentuk untuk dicontoh.

Pada ada masa globalisasi teknologi dan informasi sekarang sebagian anak umur 9-11
tahun cepat mengalami kematangan seksual yaitu pada anak perempuan ditandai adanya
menarche pada usia dini. Indonesia telah memasuki usia menarche dibawah usia 12 tahun.
Hasil Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, mengatakan sebanyak (29%)
wanita mengalami menarche pada usia 13 tahun, lalu (24%) pada usia 14 tahun dan sebanyak
(7%) pada usia <11 tahun yang termasuk dalam kategori menarche dini (Badan Pusat Statistik,
2013). Pernyataan Human Biology, Indonesia merupakan negara yang menempati urutan ke 15
dari 67 negara dengan usia menarche lebih cepat dari 12 tahun. Menarche dini dapat berisiko
menimbulkan penyakit seperti kanker payudara, kanker ovarium dan obesitas. Hal ini terjadi
karena tingginya paparan hormon esterogen secara terus-menerus terhadap saluran kelenjar
payudara dan uterus yang menyebabkan pertumbuhan tidak normal pada sel- sel tersebut
(Helm, 2009). Selain itu, dapat menyebabkan penurunan fungsi kerja paru ketika dewasa
(Macsali dkk, 2011), serta terjadinya nyeri pada saat menstruasi, hal ini disebabkan karena
organ reproduksi belum dapat berfungsi secara optimal.

Banyak faktor yang menyebabkan menarche dini diantaranya meliputi status gizi,
genetik, konsumsi makanan, hormon, sosial ekonomi, keterpaparan media massa orang dewasa
(pornografi), perilaku seksual dan gaya hidup. Status gizi menyebabkan menarche dini, hal ini
terjadi karena status gizi yang berlebihan menyebabkan peningkatan kadar leptin yang
mempengaruhi neuropeptida sehingga merangsang Gonadotopin releasing hormone (GnkIf),
dan mengsekren Luteinizing Hormone (LH), serta menimbulkan maturası vesst, selvagga
terjadi pematatigan ovum dan mienstruasi.

• Remaja yang mengalami menarche dini biasanya mempunyai gaya hidup yang tidak
sehat dimana sering mengkonsumsi makanan yang mengandung tinggi lemak, pemanis
buatan, kadar garam tinggi dan juga makanan cepat saji. Hal ini menyebabkan semakin
tidak sehat gaya hidupnya maka akan memiliki resiko lebih tinggi
mengalami menarche dini. .Hal ini disebabkan karena makanan yang mengandung
lemak, terutama yang berasal dari hewani akan mengakibatkan pengingkatan kadar
estrogen. Oleh karena itu perlu diperhatikan bagi remaja putri untuk tetap menjaga gaya
hidup dan status nutrisi yang baik untuk mencegah terjadinya menarche dini.
• Riwayat Menarche Ibu (genetik) berperan mempengaruhi percepatan atau perlambatan
menarche pada ibu dengan putrinya, ibu yang mengalami menarche dini kemungkinan
putrinya juga mengalami menarche dini.
• Teknologi yang semakin canggih dan beredar luas menyebabkan beberapa konten
negatif tidak sengaja terlihat oleh anak usia 9 tahun, seperti konten media massa orang
dewasa (pornografi) yang diliputi oleh media cetak, audio, dan audiovisual juga
mempengaruhi timbulnya menarche dini pada remaja putri, karena paparan media
memicu organ reproduksi dan genitalia cepat matang keterpaparan media orang dewasa
mempengaruhi psikologi remaja yang menjadikan remaja memiliki rasa ingin tahu yang
lebih tinggi terhadap seks, sehingga remaja lebih cepat dewasa dan bisa disalahgunakan
pada hal negatif seperti seks bebas atau seks pra nikah.

Oleh karena itu, perlu perhatian khusus terhadap dampak menarche dini dalam mendidik
anak dan orang tua perlu memahami pentingnya pemahaman perkembangan seksual, menjaga
kesehatan, serta membatasi paparan konten negatif dari media massa dapat membantu
mengatasi dampak negatif menarche dini pada anak usia 9 tahun. Perhatian khusus yang bisa
dilakukan bisa dimulai dari gaya hidup sehat yang seimbang, mulai dari makanan, olahraga
teratur, tidur yang cukup, menjaga berat badan agar sesuai dengan badan seusia anak tersebut.
Pendidikan seksual yang tepat pada anak yang baru mengalami menstruasi dengan disertai oleh
pengawasan orang tua agar mengetahui perubahan tubuh, menstruasi, dan merawat tubuh yang
benar serta dengan memantau tanda-tanda anak yang mulai pubertas. Selain itu, orang tua juga
dapat memantau aktivitas anak agar tidak terkena pemaparan konten negatif yang ada di media
massa agar terhindar dari menstruasi dini dengan mengalihkan atau menyediakan fitur yang
positif seperti adanya fitur famili link untuk memuat informasi positif dan juga dapat
melakukan pemeriksaan Kesehatan secara berkala agar anak tersebut tidak menstruasi lebih
awal dan sesuai dengan waktu menstruasi pada umumnya usia 12-14 tahun.

LAMPIRAN

Napitupulu, V. B., Hubaybah, H., & Halim, R. (2018). Hubungan status gizi dan aktivitas fisik
terhadap usia menarche pada siswi di SDN 47/IV Kota Jambi tahun 2018. Jurnal
Kesmas Jambi, 2(1), 71-80 https://online-
journal.unja.ac.id/jkmj/article/download/6544/9388/14410

Anda mungkin juga menyukai