Anda di halaman 1dari 111

ANALISIS PENGARUH EKUITAS MEREK (BRAND EQUITY)

TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN PADA PRODUK


MOTOR YAMAHA DI THAMRIN BROTHERS PRABUMULIH

Skripsi

RAMA SANJAYA

01011281823104

Manajemen

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS SRWIJAYA

FAKULTAS EKONOMI

2022
LEMBAR PERSETUJUAN UJIAN KOMPREHENSIF

ANALISIS PENGARUH EKUITAS MEREK (BRAND EQUITY)


TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN PADA PRODUK
MOTOR YAMAHA DI THAMRIN BROTHERS PRABUMULIH

Disusun oleh :

Nama : Rama Sanjaya

Nim : 01011281823104

Fakultas : Ekonomi

Jurusan : Manajemen

Bidang kajian / konsentrasi : Manajemen Pemasaran

Disetujui untuk digunakan dalam ujian komprehensif.

Tanggal Persetujuan Dosen Pembimbing

Ketua

Tanggal 15 – September - 2022 Hj. Nofiawaty, S.E., M.M


NIP. 19691108199402001

Tanggal Persetujuan Dosen Pembimbing


Anggota

Welly Nailis, S.E., M.M


NIP. 197407102008011011

i
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI

ANALISIS PENGARUH EKUITAS MEREK (BRAND EQUITY)


TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN PADA PRODUK
MOTOR YAMAHA DI THAMRIN BROTHERS PRABUMULIH

Disusun oleh :
Nama : Rama Sanjaya
Nim : 01011281823104
Fakultas : Ekonomi
Jurusan : Manajemen
Bidang kajian / konsentrasi : Manajemen Pemasaran
Telah diuji dalam ujian komprehensif pada tanggal 17 Februari 2022 dan telah
memenuhi syarat untuk diterima.
Panitia Ujian Komprehensif
Indralaya, 14 September 2022
Ketua

Nofiawaty, S.E., M.M


NIP. 19691108199402001

Anggota Anggota

Welly Nailis, SE., M.M


NIP. 197407102008011011

Mengetahui,
Ketua Jurusan Manajemen,

Isni Andriana, S.E, M.Fin, Ph.D


NIP. 197509011999032001

ii
SURAT PERNYATAAN INTEGRITAS KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama Mahasiswa : Rama Sanjaya

NIM : 01011281823014

Jurusan : Manajemen

Bidang Kajian : Manajemen Pemasaran

Fakultas : Ekonomi

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Skripsi yang berjudul :

Analisis Pengaruh Ekuitas Merek (Brand Equity) Terhadap Keputusan


pembelian Konsumen pada Produk Motor Yamaha Di Thamrin Brothers
Prabumulih.

Pembimbing :

Ketua : Hj. Nofiawaty, S.E., M.M

Anggota : Welly Nailis, S.E., M.M

Tanggal Ujian :

Adalah benar hasil karya saya sendiri. Dalam skripsi ini tidak ada kutipan
hasil karya orang lain yang tidak saya sebutkan sumbernya.

Demikianlah pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan apabila


pernyataan saya ini tidak benar dikemudian hari, saya bersedia dicabut predikat
kelulusan dan gelar kesarjanaan.
Indralaya, 15 September 2022
Pembuat pernyataan

Rama Sanjaya
NIM.0101281823104

iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN

“PENDIDIKAN ADALAH TIKET KE MASA DEPAN. HARI ESOK DIMILIKI

OLEH ORANG-ORANG YANG MEMPERSIAPKAN DIRINYA SEJAK HARI

INI”-MALCOLM X

Skripsi ini saya persembahkan kepada :

o Universitas Sriwijaya

o Orang Tua tercinta yang selalu mendoakan, membantu, serta memotivasi

setiap saat

o Kakak dan adik yang selalu mendukung

o Sahabat terbaik yang selalu membantu

o Teman-teman dari Manajemen S1 Universitas Sriwijaya Angkatan 2017

o Orang-orang terdekat yang selalu memotivasi

o Para Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sriwijaya

o Almamater

iv
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadiran Allah SWT, atas berkat rahmat

dan karunia-Nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi ini

yang berjudul “Analisis Pengaruh Ekuitas Merek (Brand Equity) Terhadap

Keputusan pembelian Konsumen pada Produk Motor Yamaha Di Thamrin

Brothers Prabumulih”.

Proposal skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk mendapatkan gelar

Sarjana Ekonomi di Fakultas Ekonomi Universitas Sriwijaya. Untuk

menyelesaikan proposal skripsi ini penulis pastinya tidak luput dari kendala dan

kesalahan, berkat dukungan, kerja keras, bimbingan dan doa penulis dapat

menyelesaikan proposal skripsi ini. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada

berbagai pihak yang memberi semangat, dukungan dan doa.

Penulis sangat menyadari bahwa proposal yang penulis buat tidak luput dari

berbagai kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang

dapat membantu penulis untuk membangun kemajuan penelitian maupun

pendidikan dan penerapan dilapangan serta bisa dikembangkan lebih lanjut.

Indralaya, 23 Mei 2022

Rama Sanjaya
NIM. 01011281823104

v
UCAPAN TERIMA KASIH

Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena

dengan ridho dan rahmatnya penulis dapat menyelesaikan penulisan Skripsi tepat

pada waktunya. Penulis menyadari tanpa adanya bantuan, dukungan, doa, dan

motivasi dari beberapa pihak penulisan skripsi ini tidak akan berjalan baik dan

lancar. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih sebesar-

besarnya untuk semua pihak yang telah terlibat untuk membantu baik secara

langsung atau tidak langsung dalam penulisan Skripsi ini. Secara khusus penulis

ingin mengucapkan rasa terima kasih kepada pihak-pihak terutama kepada :

1. Penulis panjatkan rasa syukur kepada Allah SWT, karena ridho dan

rahmatnya penulis dapat menyelesaikan penulisan Skripsi dengan baik dan

lancar.

2. Orang tua tercinta yang selalu memberikan dukungan dan kasih sayang

kepada penulis.

3. Adik dan kakak yang selalu ada dan menemani dalam penulisan Skripsi.

4. Bapak Prof. Dr. Mohammad Adam, S.E., M.E., CFP, QWP, CWM

selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sriwijaya

5. Ibu Isni Andriana, S.E., M. Fin., Ph. D., selaku Ketua Program Studi

Manajemen S1 Universitas Sriwijaya.

6. Ibu Hj. Nofiawaty, S.E., M.M., selaku dosen pembimbing yang selalu

memberikan masukan, dukungan, dan memotivasi penulis untuk

menyelesaikan penulisan Skripsi.

vi
7. Bapak Welly Nailis, S.E., M.M selaku dosen pembimbing yang selalu

membantu, memotivasi, dan memberikan dukungan kepada penulis untuk

menyelesaikan penulisan Skripsi.

8. Bapak Drs. H. Akhmad Nazaruddin selaku dosen penguji Skripsi yang

telah memberikan masukan dan semangat dalam penulisan skripsi

sehingga penulis menjadi pribadi yang berkualitas untuk kedepannya.

9. Seluruh Sahabatku, yang telah menemani dan membantu selama masa

perkuliahan.

10. Teman-teman Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sriwijaya

angkatan 2018 yang tidak dapat disebutkan satu per Satu.

Saya berharap Skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca.

Palembang, 5 Maret 2021

Peneliti,

Rama Sanjaya
NIM. 01011281823104

vii
ABSTRAK

ANALISIS PENGARUH EKUITAS MEREK (BRAND EQUITY)


TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN PADA PRODUK
MOTOR YAMAHA DI THAMRIN BROTHERS PRABUMULIH

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana analisis pengaruh


ekuitas merek (brand equity) terhadap keputusan pembelian konsumen Pada
produk motor Yamaha di Thamrin Brothers Prabumulih. Metode pengambilan
sampel yang digunakan pada penelitian ini menggunakan metode non probability
sampling dengan jumlah sampel 100 orang responden masyarakat kota
Prabumulih. Teknik pengumpulan data penelitian ini menggunakan instrumen
penelitian yang berupa kuesioner. Data primer penelitian ini diolah dengan SPSS
versi 25. Dari hasil yang didapatkan pada penelitian ini menunjukan bahwa
dimensi brand awareness, perceived quality, association brand dan brand loyalty
secara simultan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian
pada produk motor Yamaha di Thamrin Brothers Prabumulih. Dimensi perceived
quality dan association brand secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap
keputusan pembelian pada produk Yamaha di Thamrin Brothers Prabumulih.
Sedangkan dimensi brand awareness dan brand loyalty secara parsial
berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian pada produk Yamaha di
Thamrin Brothers Prabumulih.

Kata kunci : Ekuitas Merek, Keputusan Pembelian

Ketua Anggota

Nofiawaty, S.E., M.M. Welly Nailis, S.E., M.M.


NIP. 19691108199402001 NIP. 197407102008011011

Mengetahui,
Ketua Jurusan Manajemen,

Isni Andriana, S.E, M.Fin, Ph.D


NIP. 197509011999032001

viii
ABSTRACT

ANALYSIS OF THE INFLUENCE OF BRAND EQUITY ON CONSUMER


PURCHASING DECISIONS ON YAMAHA MOTORCYCLE PRODUCTS AT
THAMRIN BROTHERS PRABUMULIH
This study aims to determine how the influence of the dimensions of brand
aeareness, perceived quality, association brand and brand loyalty on consumer
purchasing decisions on Yamaha motorcycle products at Thamrin Brothers
Prabumulih. The sampling method used in this study is a non-probability
sampling method with a total sample of 100 respondents from the Prabumulih city
community. This research data collection technique using a research instrument
in the form of a questionnaire. Primary data of this study were processed with
SPSS version 25.0. The results obtained in this study indicate that the dimensions
of brand awareness, perceived quality, association brand dan brand loyalty have
a significant influence on on consumer purchasing decisions on Yamaha
motorcyclle products at Thamrin Brothers Prabumulih. The dimensions of
perceived quality and association brand partially do not have a significant effect
on on consumer purchasing decisions on Yamaha motorcycle products at Thamrin
Brothers Prabumulih. While the dimension of brand awareness and brand loyalty
partially has a significant effect on on consumer purchasing decisions on Yamaha
motorcycle products at Thamrin Brothers Prabumulih.

Keywords : Brand Equity, Purchasing Decisions

Advisor I Advisor II

Nofiawaty, S.E., M.M. Welly Nailis, S.E., M.M.


NIP. 19691108199402001 NIP. 197407102008011011

Acknowledge by,
Head Of Management Department,

Isni Andriana, S.E, M.Fin, Ph.D


NIP. 197509011999032001

ix
SURAT PERNYATAAN ABSTRAK

Kami dosen pembimbing Skripsi menyatakan bahwa skripsi dari mahasiswa :

Nama : Rama Sanjaya

NIM : 01011281823104

Jurusan : Manajemen

Judul : Analisis Pengaruh Ekuitas Merek (Brand Equity)


Terhadap Keputusan pembelian konsumen Pada Produk
Motor Yamaha Di Thamrin Brother Prabumulih

Telah kami periksa cara penulisan, grammar, maupun susunan tenses dan kami
setuju untuk di tempatkan pada lembar abstrak.

Palembang, 5 Maret 2021


Pembimbing Skripsi

Anggota Anggota

Nofiawaty, S.E., M.M. Welly Nailis, S.E., M.M.


NIP. 19691108199402001 NIP. 197407102008011011

Mengetahui,
Ketua Jurusan Manajemen,

Isni Andriana, S.E, M.Fin, Ph.D


NIP. 197509011999032001

x
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama Mahasiswa : Rama Sanjaya

NIM : 01011281823104

Tempat / Tanggal Lahir : Payuputat, 19 Nopember 1999

Agama : Islam

Status : Mahasiswa

Alamat : Jl. Gunung Kemala - Payuputat No. 44 RT 02 RW


06 Kelurahan Payuputat Kecamatan Prabumulih
Barat Kota Prabumulih

Alamat Email : ramasanjaya1999@gmail.com

Pendidikan Formal :

Sekolah Dasar : SDN 77 Kota Prabumulih

SLTP : Mts Al - Ittifaqiyah

SLTA : SMAN 1 Prabumulih

Pendidikan Non Formal : Palcomtech

Pengalaman Organisasi : OSIS MAN 1 Prabumulih, ROHIS MAN 1


Prabumulih

Penghargaan Prestasi :-

xi
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN UJIAN KOMPREHENSIF ....................................... i

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI ................................................................. ii

SURAT PERNYATAAN INTEGRITAS KARYA ILMIAH............................... iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ....................................................................... iv

KATA PENGANTAR ......................................................................................... v

UCAPAN TERIMA KASIH ............................................................................... vi

ABSTRAK ....................................................................................................... viii

ABSTRACT ......................................................................................................... ix

SURAT PERNYATAAN ABSTRAK .................................................................. x

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................ xi

DAFTAR ISI ..................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ............................................................................................. xv

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xvi

BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang....................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah.................................................................................. 8

1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................... 9

1.4 Manfaat Penelitian ................................................................................. 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................ 10

2.1 Studi Kepustakaan ............................................................................... 10

2.1.1 Ekuitas Merek (Brand Equity) ...................................................... 10

2.2 Penelitian terdahulu ............................................................................. 19

xii
2.3 Kerang Pemikiran ................................................................................ 25

2.4 Hipotesis Penelitian ............................................................................. 25

BAB III METODE PENELITIAN ..................................................................... 28

3.1 Ruang Lingkup .................................................................................... 28

3.2 Rancangan Penelitian ........................................................................... 28

3.3 Jenis dan Sumber Data ......................................................................... 29

3.4. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 29

3.4.1 Studi kepustakaan ......................................................................... 29

3.4.2 Kuesioner ..................................................................................... 30

3.5 Populasi dan Sampel ............................................................................ 30

3.5.1 Populasi ........................................................................................ 30

3.5.2 Sampel.......................................................................................... 30

3.6 Instrumen Penelitian ............................................................................ 32

3.7 Teknik Analisis Data ........................................................................... 33

3.7.1 Regresi Linear Berganda ............................................................... 33

3.7.2 Uji T (Parsial) ............................................................................... 34

3.7.3 Uji F (Simultan) ............................................................................ 35

3.7.4 Koefisien Determinasi (R2) ........................................................... 36

3.8 Definisi Operasional dan Teknik Pengukuran Variabel ........................ 37

3.8.1 Definisi Operasional Variabel ....................................................... 37

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..................................... 40

4.1 Profil Perusahaan ................................................................................. 40

4.2 Hasil Analisis ...................................................................................... 40

4.2.1 Gambaran Umum Profil Responden.............................................. 41

4.2.2 Deskripsi Frekuensi Variabel Penelitian ........................................ 43

xiii
4.2.3 Hasil Uji Instrumen Penelitian ...................................................... 55

4.2.4 Hasil Uji Stastik ............................................................................ 57

4.3 Pembahasan ......................................................................................... 67

4.3.1 Dimensi Brand Equity .................................................................. 67

4.3.2 Perbandingan Dengan Penelitian Terdahulu .................................. 73

4.3.3 Analisis dan Interpretasi Variabel Dominan .................................. 78

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.............................................................. 79

5.1 Kesimpulan.......................................................................................... 79

5.2 Saran ................................................................................................... 80

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 82

LAMPIRAN ...................................................................................................... 85

xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 1. 1 Data Penjualan dan Market Share Sepeda Motor di Indonesia
tahun 2021 .......................................................................................................... 2
Tabel 1. 2 Top Brand ketegori Otomotif Sepeda Motor di Indonesia ............. 3
Tabel 1. 3 Data Penjualan Sepeda Motor Merek Yamaha Thamrin Brothers
Prabumulih perunit tahun 2019-2021 ............................................................... 5
Tabel 2. 1 Penelitian Terdahulu ...................................................................... 19
Tabel 3. 1 Definisi Operasional Variabel ........................................................ 37
Tabel 4. 1 Analisis Distribusi Frekuensi Jenis Kelamim Responden ............. 41
Tabel 4. 2 Analisis Distribusi Frekuensi Usia Responden .............................. 42
Tabel 4. 3 Analisis Distribusi Frekuensi Tingkat Pendapatan Responden .... 43
Tabel 4. 4 Deskripsi Variabel Kesadaran Merek (X1) ................................... 44
Tabel 4. 5 Deskripsi Variabel Persepsi Kualitas (X2) ..................................... 46
Tabel 4. 6 Deskripsi Variabel Asosiasi Merek (X3) ........................................ 48
Tabel 4. 7 Deskripsi Variabel Loyalitas Merek (X4) ...................................... 50
Tabel 4. 8 Deskripsi Variabel Keputusan Pembelian (Y) ............................... 52
Tabel 4. 9 Hasil Uji Validitas Instrument Variabel Penelitian ....................... 55
Tabel 4. 10 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Variabel Penelitian .................. 56
Tabel 4. 11 Eliminasi Variabel Bebas pada Model Regresi ............................ 57
Tabel 4. 12 Hasil Uji Regresi Linier Berganda ............................................... 58
Tabel 4. 13 Hasil Uji Regresi Linier Berganda Eliminasi Variabel ............... 61
Tabel 4. 14 Hasil Uji t ...................................................................................... 63
Tabel 4. 15 Hasil Uji F ..................................................................................... 65
Tabel 4. 16 Hasil Uji Koefisien Determinasi ................................................... 66

xv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Kerangka Pikir .............................................................................. 25


Gambar 2 Teknik Cronbach Alpha ............................................................... 33

xvi
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seiring berkembangnya zaman, yang ditandai dengan perkembangan ekonomi

dan kemajuan teknologi di segala bidang yang dapat memunculkan persaingan

antara perusahaan domestik dengan perusahaan asing. Pada era globalisasi

sekarang ini perkembangan menjadi begitu kompleks Khususnya perkembangan

industri sepeda motor yang mengalami perkembangan yang signifikan dengan

hadirnya berbagai macam merek yang digunakan oleh beberapa perusahaan.

Perusahaan-perusahaan sepeda motor saat ini sudah banyak beredar di

Indonesia antara lain Yamaha, Honda, Suzuki, Kawasaki dan merek-merek lain.

Perusahaan-perusahaan dituntut untuk dapat menciptakan keunggulan yang

kompetitif dan bersaing melakukan inovasi terhadap produknya dengan

memberikan diferensiasi pada tipe, model dak teknologinya sesuai dengan

kebutuhan konsumen dengan beberapa pertimbangan seperti gaya hidup dan hobi

penggunanya. Pertumbuhan angka sepeda motor dari tahun ke tahun semakin

besar hal ini mendorong produsen untuk selalu meningkatkan penjualan sehingga

produsen yang ada akan bersaing untuk menjadi market leader karena dengan

menjadi market leader mendapatkan banyak keuntungan.

Salah satu merek sepeda motor yang digemari oleh sebagian masyarakat

sekarang adalah merek Yamaha. Di Indonesia awalnya perusahaan Yamaha hanya

merakit motor saja yang mana komponennya di datangkan dari Jepang. YIMM

atau sering disebut Yamaha Indonesia Motor Manufacturing merupakan

1
perusahaan terkemuka yang memproduksi sepeda motor dengan induk perusahaan

bernama Yamaha Motor Company yang berpangkalan di negara sebelah yaitu

Jepang. YIMM didirikan pada tanggal 6 juli 1974. YIMM sendiri merupakan

sebagai usaha perakitan body dan mesin yang berlokasi di Pulo Gadung Jakarta

Timur. Untuk dapat menggunguli pangsa pasar dan menghadapi pesaingnya yaitu

Honda, Yamaha selalu menciptakan penemuan-penemuan baru yang disesuaikan

dengan perkembangan dan keinginan konsumen sehingga tetap laku. Berikut data

penjualan dan market share sepeda motor di Indonesia tahun 2021 :

Tabel 1. 1 Data Penjualan dan Market Share Sepeda Motor di Indonesia


tahun 2021

Merek Penjualan Persantase

Honda 3.928.788 unit 77,68 %

Yamaha 1.063.866 unit 21,04 %

Kawasaki 43.540 unit 0,86 %

Suzuki 18.380 unit 0,36 %

TVS 2.942 unit 0,04 %

Total 5.057.516 unit 100 %

Sumber : AISI

Salah satu indikator bahwa merek dapat dikenal luas bagi masyarakat yang

akan menjadi perbincangan yaitu masuk dalam ketegori peringkat yang

mengungguli pangsa pasar yang ada di Indonesia atau dalam kategori peringkat

nasional, untuk dapat melihat dalam jajaran peringkat nasional adalah dengan

melihat hasil survey merek tentang Top Brand Award yang resmi dan dilakukan

2
oleh Frontier Researh secara independent. Top Brand diberikan kepada merek-

merek yang berperforma luar biasa dipasar Indonesia. Performa tersebut diukur

dalam mind share, market share dan commitment share. Yamaha sendiri kini

berada pada peringkat kedua dengan persantase 12.9% motor mio dengan tipe

matic dan 10.1% dengan motor V-ixion tipe sport, Honda sendiri memiliki

persentase paling tinggi dengan jumlah 35,6% motor beat tipe matic dan 31.6%

untuk motor CBR tipe sport. Yamaha harus bersaing ketat dengan merek lain

yang mana untuk sekarang ini masih dipimpin oleh merek lain.

Tabel 1. 2 Top Brand ketegori Otomotif Sepeda Motor di Indonesia


2019 – 2021

Top Brand Award


Merek Tipe dan Jenis
2019 2020 2021

Matic Beat 36.3% 35.8% 35.6%


Honda
Sport CBR 23.7% 22.1% 31.6%

Matic Mio 12.9% 13.6% 12.9%


Yamaha
Sport V-ixion 12.5% 6.7% 10.1%

www.topbrand-award.com./tentang-top-brand-award/

Dari data pada tabel 1 menunjukan bahwa Yamaha mengalami fluktuasi nilai

TBI, hal ini harus diwaspadai oleh perusahaan yamaha mengingat konsumen bisa

saja dapat beralih ke merek lain. hal ini dapat dilihat dari tabel Top Brand kategori

sepeda motor berikut yang bersumber dari Similiar Web www.topbrand-

award.com./tentang-top-brand-award/. Dari nilai TBI di atas juga menunjukan

3
tingkat kepuasan pelanggan yang tidak stabil bagi Yamaha, hal ini akan

berdampak pada penurunan penjualan. Mengingat bahwa kepuasan pelanggan

sangatlah penting untuk dapat meningkatkan penjualan dan membuat pelanggan

menjadi loyal.

Kini Yamaha sudah dipasarkan di seluruh pelosok Indonesia termasuk di

Sumatera Selatan ibukota Palembang. Di Palembang sepeda motor sudah banyak

digunakan atau dimiliki oleh kaula mud maupun orang dewasa hal ini dikarenakan

kota ini tempat yang tepat bagi pasar produk merek Yamaha dan juga dikarenakan

terdapat beberapa sekolah dan universitas ternama di Sumatera Selatan. Akan

tetapi dari kebanyakan konsumen tersebut motor tipe matic sendiri yang masih

banyak digandrungi oleh masyarakat kota Palembang.

Untuk di Prabumulih sendiri perusahaan Yamaha dikenal dengan nama

Thamrin Brothers Prabumulih yang terletak di Jln. Jenderal Sudirman No.59 Kel.

Muara Dua Kecamatan. Prabumulih Timur Kota Prabumulih 31114. Yamaha

memberikan perhatian terhadap kota ini yang tidak begitu jauh dengan kota-kota

lain dengan membangun dealer, sales dan service di kota Prabumulih. Kota

Prabumulih merupakan kota yang tepat bagi pangsa pasar Yamaha karena

penduduknya yang ramai dengan mayoritas berpendapatan menengah serta di

Prabumulih banyak kaum kaula muda yang masih sangat produktif menggunakan

tranportasi beroda dua.

Pada kondisi saat ini kendaraan beroda dua sangat membantu aktivitas

masyarakat karena lebih efisien dan efektivitas, dengan pilihan masyarakat yang

dominan menggunakan kendaraan beroda dua menjadi keuntungan bagi pelaku

4
usaha otomotif. Untuk dapat meningkatkan penjualan perusahaan harus

mengunakan strategi pemasaran yang tepat hal ini juga dapat membantu

mengurangi biaya suatu perusahaan. Berikut ini data penjualan sepeda motor

Yamaha Thamrin Brothers Prabumulih tahun 2019 sampai 2021.

Tabel 1. 3 Data Penjualan Sepeda Motor Merek Yamaha Thamrin Brothers


Prabumulih perunit tahun 2019-2021

Unit / Tahun

2019 2020 2021

1310 719 1089

Sumber : Dealer Yamaha Thamrin Brothers Prabumulih

Berdasarkan data penjualan diatas bahwa pada tahun 2019 penjualan sepeda

motor merek Yamaha mmencapai 1310 unit pertahun, dan pada tahun 2020

tingkat konsumsi motor merek Yamaha menurun hingga mencapai 719 unit

pertahun kemudian pada tahun 2021 penjualan mencapai 1089 unit dalam

pertahun.

Keputusan pembelian merupakan target utama yang harus dicapai oleh

perusahaan Thamrin Brother sehingga dapat mengalami peningkatan penjualan

produk dan perluasan pangsa pasar. Dari berbagai faktor yang mempengaruhi

konsumen melakukan keputusan pembelian pada dasarnya konsumen

mempertimbangkan harga, kualitas dan merek yang sudah banyak dikenali oleh

masyarakat (Zeithalm dalam Setiadi, 2010).

Merek merupakan label yang diasosiakan dengan produk atau jasa serta

merupakan janji produsen kepada konsumen terhadap konsistensi suatu produk

5
yang diharapkan. Menurut Aaker (1996:7) merek adalah nama atau simbol yang

dapat memberikan kekuatan pada produk atau layanan yang kemudian dapat

menjadi pembeda dengan pesaing atau dapat diartikan merek adalah tanda

pengenal. Oleh karena itu salah satu perusahaan memperkenalkan dan mengukur

mereknya yaitu dengan ekuitas merek (brand equity). Adanya brand equity

keberadaan merek diluar dapat diukur.

Brand equity merupakan nilai tambah perusahaan yang diberikan kepada

produk atau jasa. Brand equity di kelompokan menjadi 4 komponen diantaranya

kesadaran merek (brand awareness), persepsi kualitas (perceived quality),asosiasi

merek (brand association) dan loyalitas merek (brand loyalty). (Wijanarko dan

Suwitho : 2014)

Kesadaran merek (brand awareness) merupakan perilaku pelanggan secara

sepontan mengingat atau mengenali suatu merek dari produk Yamaha. PT

Thamrin Brothers Prabumulih menonjolkan beberapa desain yang menarik atau

varian yang baru agar dapat menciptakan kesadaran konsumen terhadap merek

Yamaha. (David A. Aaker, 1997). Dari data penjualan pada perusahaan Thamrin

Brothers Prabumulih menunjukan adanya ketidakstabilan dilihat pada tahun 2020

mengalami penurunan dari 2019 dan kemudian menaik lagi pada tahun 2021.

Penurunan ini disebabkan kurangnya Varian baru dari Yamaha sedangkan pesaing

utamanya, yaitu Honda terus mengeluarkan varian baru. Hal ini Setiap masalah

tersebut terjadi, maka menciptakan rendahnya nilai brand equity yang dimiliki

oleh perusahaan Thamrin Brother di Prabumulih.

6
Persepsi kualitas (perceived quality) merupakan evaluasi suatu konsumen

terhadap suatu produk atau jasa layanan yang diberikan dan dapat mempengaruhi

loyalitas terhadap brand itu sendiri. top brand Top Brand ketegori Otomotif

Sepeda Motor di Indonesia 2019 - 2022 bahwa motor Yamaha tipe matik selalu

berada pada posisi dibawah merek lain yaitu masih dipegang oleh merek Honda.

Hal ini tampak rata-rata konsumen pengguna sepeda motor beranggapan bahwa

sepeda motor merek Honda tipe matik mempunyai ketahanan yang handal

dibandingkan merek Yamaha.

Sementara itu, asosiasi merek (Brand association) yaitu segala sesuatu yang

melekat dalam ingatan (memory) seseorang terhadap sebuah brand. (David A.

Aaker 1997). Untuk di daerah penelitian yaitu di Kota Prabumulih terlihat bahwa

banyak orang yang telah membeli dan memakai sepeda motor merek Yamaha, hal

ini dibuktikan bahwa motor Yamaha sudah terkenal dan banyak diminati oleh

masyarakat Prabumulih dilihat dari data penjualan pada tabel 3 meskipun

penjualan mengalami ketidakstabilan yang akan berdampak pada loyalitas

konsumen.

loyalitas merek (brand loyalty) adalah kondisi dimana konsumen melakukan

pembelian secara berkala dan memiliki sikap yang baik terhadap merek. (Mowen

dan Minor Hasanah : 2009). Yamaha Thamrin Brothers Prabumulih memberikan

layanan gratis service selama 3 bulan kepada konsumen yang melakukan

pembelian terhadap produknya, tak hanya itu Thamrin Brothers Prabumulih juga

melakukan bagi-bagi hadiah kepada konsumen yang melakukan service dan ganti

7
oli. Ini merupakan strategi Yamaha untuk membuat konsumen tidak beralih ke

merek lain dan membuat konsumen menjadi loyal.

Brand sangat penting akan setiap perusahan hal ini dapat memberitahukan

nilai suatu produk yang akan ditawarkan pada suatu pasar, brand yang tidak

memiliki equity maka dapat dipastikan bahwa brand tersebut sangat buruk, jika

semakin kuat equity maka brand akan semakin kuat juga. Oleh sebab itu

kesalahan dalam memberikan brand equity pada sebuah produk akan berakibat

tidak lakunya produk tersebut dipasaran. (Kotler & Keller, 2012).

Berdasarkan uraian diatas yang menjadi latar belakang dalam penelitian ini.

Oleh karena itu peneliti menetapkan judul penelitian ini sebagai berikut :

“Analisis Pengaruh Ekuitas Merek (Brand Equity) Terhadap Keputusan

pembelian konsumen Pada Produk Motor Yamaha Di Thamrin Brother

Prabumulih”.

1.2 Rumusan Masalah

Berlandaskan latar belakang yang telah diuraikan diatas bahwa peneliti ingin

mengetahui apakah brand equity pada produk Yamaha dapat mempengaruhi

kepuasan pelanggan. Dari rujukan tersebut peneliti membuat kesimpulan dengan

beberapa rumusan berikut ini :

1. Apakah variabel brand equity berpengaruh signifikan secara parsial dan

simultan terhadap keputusan pembelian produk Yamaha Thamrin Brother

Prabumulih?

8
2. Variabel manakah paling dominan memberikan pengaruh terhadap keputusan

pembelian pada produk Yamaha Thamrin Brother Prabumulih?

1.3 Tujuan Penelitian

Dengan beberapa rumusan masalah yang telah diuraikan maka tujuan dalam

penelitian ini antara lain yaitu:

1. Mengkaji pengaruh brand equity terhadap keputusan pembelian pada produk

Yamaha Thamrin Brother.

2. Mengetahui variabel mana dari brand equity yang mempengaruhi terhadap

keputusan pembelian pada produk Yamaha Thamrin Brother.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun harapan dalam penelitian ini dapat memberikan banyak manfaat baik

pada pembaca, praktisi maupun akademisi. Berikut saya uraikan manfaat dari

penelitian ini:

1. Teoritis, yaitu sebagai bahan informasi, dan ilmu pengetahuan terkhusus bagi

manajemen pemasaran serta menjadi acuan atau referensi bacaan dalam

penelitian lanjutan.

2. Praktisi, sebagai masukan atau refrensi bagi Yamaha dalam menjalankan

bisnisnya terutama dalam strategi brand equity, dan bagi konsumen dalam

pengambilan keputusan.

9
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Studi Kepustakaan

2.1.1 Ekuitas Merek (Brand Equity)

Brand equity meru pakan indikator yang dapat mempengaruhi keputusan

pelanggan dalam menentukan dan mengambil leputusan pembelian suatu produk.

Dengan brand equity yang berkualitas tinggi perusahaan akan mendapatkan

loyalitas atau kesetiaan dari suatu pelanggan. Hal ini karena brand equity bisa

menciptakan pelanggan menjadi yakin dengan kualitas suatu produk yang

diberikan. Berarti brand equity dalam pandangan konsumen adalah suatu

tanggapan atau respon terhadap produk yang diberikan. Aaker (2014 : 8)

menegaskan “ekuitas merek (brand equity) adalah serangkaian asset dan

kewajiban suatu merek yang terikat dengan merek itu sendiri untuk ditautkan

seperti nama dan simbol yang mampu mempengaruhi nilai yang terdapat pada

produk ataupun layanan baik bagi pemasar ataupun konsumen.”

Adapun manfaat brand equity, Simamora (2003:49) menegaskan yaitu:

1. Membangun loyalitas konsumen.

2. Membuat konsumen lebih toleran.

3. Dapat menaikan harga.

4. Dapat meningkatkan penjualan produk.

5. Sebagai pembeda dengan merek lain.

6. Menarik pegawai yang berkualitas.

10
7. Menarik konsumen hanya memakai faktor merek dalam memilih dan

membeli sebuah produk.

Bagi perusahaan brand equity yang mumpuni atau berkualitas dapat

memberikan preferensi dan loyalitas suatu konsumen. Dengan ini perusahaan

dapat menaikan harga, perusahaan juga dapat meluaskan pangsa pasar, membatasi

biaya promosi dan menjaga stabilitas perusahaan. Dan bagi konsumen brand

equity dapat memberikan nilai prestise, kebanggan suatu konsumen ketika

menggunakan sebuah produk dengan merek yang banyak digemari oleh

konsumen, yang berujung pada kepuasan suatu konsumen. Ketika itu konsumen

akan melakukan evaluasi terhadap produk serta merencanakan pembelian ulang

dan membagikan pengalamannya pada orang lain. Hal ini akan membuat

keuntungan bagi perusahaan dalam meningkatkan penjualan serta mendapatkan

profit yang lebih

A. Kesadaran Merek (Brand Awareness)

Kesadaran merek (Brand awareness) adalah elemen pertama yang terdapat

pada brand equity. Kesadaran merek merupakan perilaku pelanggan secara

sepontan mengingat atau mengenali suatu merek dengan hanya melihat baik dari

warna, logo, image maupun yang terikat dengannya yang dapat mendeskripsikan

suatu brand perusahaan. David A. Aaker (1997) menegaskan “brand awareness

adalah kapasitas seorang calon konsumen untuk dapat mengidentifikasi suatu

merek dalam sebuah bagian tertentu”.

11
Tujuan dari brand awareness adalah membuat konsumen menjadi loyal

sehingga dapat membuat konsumen terus melakukan pembelian dan melakukan

promosi produk tanpa kita minta. brand awareness adalah komponen dari ekuitas

merek yang sangat penting bagi suatu perusahaan dikarenakan brand awareness

secara langsung mempengaruhi brand equity yang akan membuat konsumen

langsung mengingat brand tersebut. Jika kesadaran konsumen terhadap merek

masih rendah maka dapat dipastikan juga ekuitas mereknya juga rendah. Untuk itu

dengan membangun image yang kuat dan unik maka kesadaran merek

konnsumen akan meningkat.

Aaker (1997) menegaskan brand awareness memiliki beberapa tingkatan

yaitu :

1. Tidak mengenali merek (Unware of brand) menduduki tingkatan paling

rendah unware of brand sendiri adalah kondisi dimana pelanggan tidak

menyadari sama sekali adanya suatu brand.

2. Pengenalan merek (Brand recognition) yaitu pengenalan suatu merek

muncul kembali pada konsumen setelah dilakukan dorongan ingatan.

3. Pengingatan kembali merek (Brand recall) yaitu mengingatkan daya

pikiran suatu konsumen pada merek tanpa bantuan apapun.

4. Puncak pikiran (Top of mind) merupakan merek utama yang ada dalam

benak pelanggan.

Menurut Aswin Saputra A (2012) berpendapat bahwa kesadaran merek

memiliki indikator sebagai berikut :

1. Kapabilitas konsumen dalam mengingat merek produk.

12
2. Kapabilitas konsumen mengingat model varian suatu produk

3. Ciri khas atau atau pembeda suatu product dengan product lain

B. Persepsi Kualitas (Perceived Quality)

Perceived quality merupakan evaluasi suatu konsumen terhadap suatu produk

atau jasa layanan yang diberikan dan dapat mempengaruhi loyalitas terhadap

brand itu sendiri. Jika pelanggan memberikan penilaian yang baik pada produk

maka loyalitas merek kemungkinan akan semakin tinggi. Menurut Zeithaml

(1988), “perceived didefinisikan sebagai penilaian atau persepsi konsumen

terhadap mutu atau kelebihan pada suatu produk dengan keseluruhannya”.

Indikator persepsi kualitas menurut Sweeney (2001) terdiri dari

1. Kualitas yang bagus.

2. Aman.

3. Kemampuan memberikan manfaat.

Menurut Griffin (2005:98) menegaskan bahwa persepsi kualitas dibagi dalam

tujuh dimensi yaitu:

Dimensi perceived quality produk. Dimensi ini digunakan untuk proses

identifikasi persepsi kualitas konsumen pada barang diantaranya:

a. Kinerja

Yaitu seberapa efektif barang produksi ini menjalan fungsinya yang

sesuai kebutuhan konsumen.

b. Pelayanan

13
Menggambarkan kemampuan memberikan penyajian dalam produk.

c. Fitur

Fitur atau barang pelengkap bersamaan dengan barang produk.

d. Reliabilitas

Yaitu ketahanan barang yang berfokus pada penilaian performa barang

yang dioperasikan pada jangka waktu yang berbeda.

e. Daya tahan

Yaitu seberapa lama dan kuat barang yang dioperasikan pada kondisi

beban dan penggunaannya.

f. Kesesuaian dengan spesifikasi

Yaitu suatu pantauan yang berhubungan dengan kualitas proses

manufaktur sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan tanpa

adanya kecacatan dan kualitasnya pun terjamin.

g. Penentu

Hasil akhir atau penentu yaitu apakah konsumen akan merasakan

bahwa barang ini dianggap barang yang berkualitas atau tidak.

Persepsi kualitas yang dimainkan memiliki peranan yang sangat penting

dalam membangun suatu merek dimana perceived quality merupakan alasan

pembelian bagi konsumen serta dapat mempertimbangkan konsumen dalam

menentukan merek mana yang akan konsumen pakai. Pada penelitian ini penulis

lebih memfokuskan pada dimensi perceived quality product.

14
C. Asosiasi Merek (Brand Association)

Brand association yaitu kesan atau ingatan yang melekat dalam benak

seseorang setelah mengenal atau melihat objek yang berhubungan dengan suatu

produk atau jasa tertentu. Brand association yaitu segala sesuatu yang melekat

dalam ingatan (memory) seseorang terhadap sebuah brand. David A. Aaker

(1997). Prinsip brand association sendiri bisa dikatakan bekerja bolak-balik atau

dua arah. Sederhanya perusahaan yang memiliki merek kuat maka para konsumen

akan dengan sangat mudah mengasosiasikan merek. Inilah pentingnya merek

sehingga dengan alasan ini banyak pemilik produk dengan mendesain merek atau

logon ya semenarik mungkin supaya dapat mudah di ingat oleh konsumen.

Terdapat 3 dimensi asosiasi merek secara konseptual menurut Keller (2003)

yaitu:

1. Kekuatan

Kekuatan dari dimensi asosiasi merek sendiri tergantung dari kapasitas

dan jenis informasi yang diterima oleh konsumen terhadap produk.

2. Kesukaan

Dibentuk dalam pemasaran sehingga produk-produk tersebut banyak

digemari oleh konsumen.

3. Keunikan

Dengan memiliki merek yang unik akan sangat mudah di ingat oleh

konsumen. Keunikan merek dapat melakukan merek menjadi pembanding

dengan merek lain dan juga dapat menjadi kompetitif serta merupakan

alasan konsumen buat membeli dari merek tersebut.

15
Brand association yang menarik dapat menciptakan suatu kualitas tersendiri

baik itu bagi konsumen maupun perusahaaan. Bagi konsumen sendiri Brand

association sendiri dapat mengakomodasi metode penyusunan suatu informasi

untuk membedakan suatu merek perusahaan dengan merek perusahaan lain. Serta

dengan brand association yang positif dapat menciptakan brand image yang dapat

memenuhi harapan atau keinginan konsumen sehingga dapat membangun

kepercayaan diri suatu konsumen terhadap produk.

Menurut Widjaja, et al., (2007:78) terdapat 4 indikator brand association

yaitu :

1. Merek yang kuat

Yaitu seberapa sering konsumen berpikir tentang informasi suatu merek

ataupun kualitas dalam memproses segala informasi yang diterima oleh

konsumen.

2. Merek yang terkenal

Merek yang terkenal tergantung dari ingatan konsumen tentang suatu

merek.

3. Merek yang unik

Memberikan kesan yang unik atau berbeda dari merek lain sehingga

menunjukan nilai saing sehingga konsumen lebih memilih merek tersebut

dibandingkan merek lain.

4. Kesan kualitas

Kesan kualitas adalah kesukaan terhadap merek, kepercayaan dan

perasaan yang bersahabat yang ada pada pihak konsumen.

16
D. Loyalitas Merek (Brand Loyalty)

Menurut kamus American Marketing Association (AMA) “brand loyalti

adalah situasi dimana konsumen pada umumnya membeli sebuah produk atau

layanan jasa yang berasal dari produsen yang sama secara berulang”. Brand

loyalti menurut Mowen dan Minor (Hasanah : 2009) adalah “situasi yang mana

konsumen mempunyai sikap yang baik terhadap merek, memiliki kesetian dan

terus melakukan pembelian”. Loyalitas merupakan tujuan utama dari setiap

perusahaan dikarenakan konsumen dengan loyalitas tinggi akan melakukan

pembelian ulang.

Durianto, dkk (2001:127) berpendapat bahwa brand loyalti memiliki

beberapa fungsi diantaranya sebagai berikut:

1. Menurunkan biaya pemasaran.

2. Menaikkan jumlah penjualan.

3. Memikat minat konsumen baru.

4. Mengalokasikan ruang agar dapat merespon ancaman merek lain.

Menurut fadli dan inneke (2008) terdapat 3 indikator pada loyalitas merek

yaitu :

1. Pengutamaan merek.

2. Pembelian secara berulang.

3. Peralihan kemerek lain.

Brand loyalti merupakan inti dari komponen ekuitas merek dikarenakan

brand loyalti merupakan keterikatan antara konsumen terhadap suatu merek yang

tidak bisa dipungkiri. brand loyalti merupakan konsep strategi yang sangat

17
penting untuk pemasaran, dengan adanya keberadaan konsumen yang loyal

perusahaan dapat bertahan hidup dan juga ada kemungkinan konsumen yang

loyalitasnya tinggi akan mempromosikan brand kepada orang lain tanpa kita

minta sehingga bisa mengurangi biaya promosi atau pemasaran suatu perusahaan.

E. Keputusan Pembelian

Keputusan pembelian merupakan tahapan konsemen melakukan penilaian

terhadap produk atau jasa dengan beberapa pertimbangan. Pengambilan keputusan

pembelian adalah “tahap mengumpulkan dan mengelolah suatu informasi pada

produk atau jasa untuk kemudian di evaluasi sesuai dengan keinginan yang

berujung pada pembelian” Peter dan Olson (2013). Adapun pada penelitian ini

menekankan bahwa keputusan pembelian adalah kepercayaan diri konsumen dan

keyakinannya dalam membeli produk sepeda motor Yamaha Thamrin Brother di

Prabumulih sudah benar.

Aswin Saputra A (2012) menegaskan bahwa keputusan pembelian memiliki

indikator sebagai berikut :

a. Kemantapan membeli.

b. Kesesuaian dengan keinginan dan kebutuhannya.

c. Evaluasi dalam memilih atau membeli.

18
2.2 Penelitian terdahulu

Tabel 2. 1 Penelitian Terdahulu

No Peneliti dan Judul Variabel Hasil

1. Andre Weinard Variabel X1 : Adapun hasil penelitian ini


Pinassang, Susilo kesadaran merek menunjukan bahwa kesadaran
Toto Rahardjo. Variabel X2 : merek, asosiasi merek, persepsi
Pengaruh Ekuitas persepsi kualitas kualitas, dan loyalitas merek
Merek (brand Variabel X3 : terbukti berpengaruh positif dan
equity) Terhadap asosiasi merek signifikan terhadap keputusan
Keputusan Variabel X4 : pembelian. Penelitian ini
Pembelian Laptop loyalitas merek memiliki keterbatsan yaitu
Merek Toshiba Di Variabel Y : terletak pada obyek penelitian
Semarang. (2017) keputusan dimana tidak dapat
pembelian menyamaratakan untuk ruang
lingkup yang lebih luas pada
merek lain. penelitian ini juga
membatasi pengaruh variabel
brand equity yang terdiri dari
variabel brnad awareness,
perceived quality, brand
association dan brand loaylty
terhadap keputusan pembelian
laptop merek Toshiba.

2. Jonatan Betel Variabel X1 : Berdasarkan Uji F hitung, variabel


Surbakti kesadaran merek bebas Brand Equity (X) yang
Pengaruh Brand Variabel X2 : terbagi atas Brand Awareness
Equity Terhadap persepsi kualitas (X1), Perceived Quality (X2),
Keputusan Variabel X3 : Brand Association (X3), dan
Pembelian asosiasi merek Brand Loyalty (X4) secara
Konsumen Variabel X4 : simultan atau bersama-sama
Produk Air loyalitas merek berpengaruh secara positif dan
Minum dalam Variabel Y : signifikan terhadap variabel
Kemasan ADES keputusan Keputusan Pembelian Konsumen
Studi Pada pembelian (Y) pada mahasiswa FISIP USU
Mahasiswa Medan. variabel Brand Awareness
Fakultas Ilmu (X1) dan Perceived Quality (X2)
Sosial dan Politik secara parsial berpengaruh positif
Universitas dan tidak signifikan terhadap
Sumatera Utara. variabel terikat Keputusan
(2017) Pembelian Konsumen (Y).
Sedangkan variabel Brand
Association (X3) dan Brand

19
Loyalty (X4) secara parsial
berpengaruh positif dan signifikan
terhadap variabel terikat
Keputusan Pembelian Konsumen
(Y), dimana variabel Brand
Loyalty yang paling dominan
mempengaruhi variabel
Keputusan Pembelian Konsumen.

3. Marchelina Variabel X1 : Pada akhirnya dapat disimpulkan


Aprilia. kesadaran merek dari penelitian ini terdapat hasil
Pengaruh..Brand Variabel X2 : pengaruh dari variabel brand
Equity Terhadap persepsi kualitas awareness, perceived quality,
Keputusan Variabel X3 : association brand brand dan
Pembelian asosiasi merek loyalty secara bersama-sama pada
Kosmetik Variabel X4 : keputusan pembelian produk
Wardah. (2017) loyalitas merek kosmetik Wardah mempunyai
Variabel Y : nilai sebesar 85,4%. Hasil uji
keputusan secara parsial menggunakan
pembelian variabel bebas yakni kesadaran
merek, asosiasi merek, persepsi
kualitas dan loyalitas merek
memiliki pengaruh yang sangat
relevan dan positif terhadap
keputusan pembelian produk
kosmetik Wardah pada tingkat
signifikansi lebih kecil dari α
(0,05). Setelah di dapatkan sebuah
kesimpulan pada pengujian
koefisien determinasi parsial
didapatkan bahwa variabel yang
berpengaruh dominan yang dapat
mempengaruhi keputusan
pembelian produk kosmetik
Wardah adalah variabel loyalitas
merek hal ini tercermin dari
koefisien determinasi parsial
bahwa brand loyalty nilai 50,55 %
yang lebih besar dari koefisien
determinasi variabel yang lainnya.

4. Reski Wijaya. Variabel X1 : Berdasarkan pengujian secara


Pengaruh.Ekuitas kesadaran merek simultan (Uji F) bahwa Ekuitas
Merek (Brand Variabel X2 : merek yang terdiri variabel
Equity).Terhadap persepsi kualitas Perceived Quality, Asssociation
Keputusan Variabel X3 : Brand dan Brand Loyalty

20
Pembelian asosiasi merek bersama-sama memiliki pengaruh
Smarphone Variabel X4 : positif dan signifikan terhadap
Merek Samsung loyalitas merek Keputusan Pembelian konsumen
Di Kota Variabel Y : dalam membeli smartphone merek
Makassar. (2017) keputusan Samsung di Kota Makassar.
pembelian Sedangkan variabel Brand
Awareness berpengaruh negative
dan tidak signifikan terhadap
keputusan pembelian smartphone
merek Samsung di Kota
Makassar. secara parsial (uji T)
bahwa dari keempat variabel
independen yaitu (Brand
Awareness, Perceived Quality,
Asssociation Brand dan Brand
Loyalty), yang paling dominan
berpengaruh dan signifikan
terhadapKeputusan Pembelian
adalah variabel Brand Awareness
(X1) dengan t hitung yang paling
besar diantara variabel
independen lain yaitu (Brand
Awareness, Perceived Quality,
Asssociation Brand dan Brand
Loyalty) dan juga memiliki nilai
signifikan.

5. Mamik Astiwi Variabel X1 : Berdasarkan hasil survei dapat


Lestari dan kesadaran merek diringkas bahwa Hasil hipotesis
Djawoto. Variabel X2 : pertama, kedua, ketiga dan
Pengaruh persepsi kualitas keempat menunjukan bahwa
Dimensi Ekuitas Variabel X3 : variabel brand equity yang terdiri
Merek Terhadap asosiasi merek dari brand, perceived quality,
Keputusan Variabel X4 : brand association dan brand
Pembelian loyalitas merek loyalty berpengaruh positif dan
Handphone Variabel Y : signifikan terhadap keputusan
Xiaomi. (2018) keputusan pembelian handphone Xiaomi.
pembelian

6. Sarli Rahman dan Variabel X1 : Dari kesimpulan penelitian ini


Jeki Supranto. kesadaran merek terdapat bahwa
Analisis Pengaruh Variabel X2 : 1. Brand awareness dan brand
Brand Equity persepsi kualitas association tidak berpengaruh
Terhadap Variabel X3 : yang secara signifikan
Keputusan asosiasi merek terhadap keputusan
Pembelian Ponsel Variabel X4 : pembelian, dimana responden

21
Pintar Oppo Di loyalitas merek tidak mempertimbangkan
Kota Pekanbaru. Variabel Y : brand awareness dan brand
(2019) keputusan association dalam mengambil
pembelian keputusan untuk membeli
smartphone merek Oppo.
2. Perceived quality dan brand
loyalty memiliki pengaruh
yang positif, sehingga apabila
pengaruh Perceived quality
dan brand loyalty kuat maka
akan meningkatkan keputusan
pembelian. Dengan kata lain
responden mempertimbangkan
perceived quality dan brand
loyalty smartphone Oppo
dalam keputusan pembelian.

7. Sri Wahyu Variabel X1 : Berdasarkan hasil peneltian dan


Ningsih. Citra merek pembahasan yang dikemukakan
Pengaruh Brand Variabel X2 : sebelumnya hasil dari penelitian
Equity terhadap citra sosial menunjukan antara laain yaitu
keputusan merek secara simultan antara variabel
Pembelian Sepeda Variabel X3 : brand equity ketika memutuskan
Motor Merek nilai yang untuk membeli sepeda motor
Yamaha PT. diterima merek Yamaha dari PT.
Suraco Jaya konsumen Suracojaya Abadi Motors cabang
Abadi Motor Variabel X4 : Sungguminasa kabupaten Gowa
Cabang kepercayaan memiliki pengaruh yang positif
Sungguminasa konsumen dan signifikan terhadap keputusan
Kab Gowa. terhadap merek pembelian sepeda motor Yamaha.
(2019) Variabel Y : Secara parsial sebagian variabel
keputusan brand equity terpenting yang
pembelian mempengaruhi keputusan
pembelian sepeda motor Yamaha
adalah citra merek, hal ini dapat
dilihat nilai koefisien regresi
memiliki nilai terbesar
dibandingkan dengan nilai
koefisien regresi variabel lainnya
yakni sebesar 3.358.

8. Nurhamidah. Variabel X1 : Dari hasil penelitian ini


Pengaruh Ekuitas kesadaran merek menunjukkan bahwa secara
Merek Terhadap Variabel : simultan ekuitas merek yang
Keputusan persepsi kualitas diukur melalui brand awareness,
Pembelian Variabel X3 : perceived quality, association

22
Produk Kosmetik asosiasi merek brand dan brand loyalty dan sikap
Wardah di Variabel X4 : merek terhadap keputusan
Kabupaten Garut. loyalitas merek pembelian. Dengan adanya
(2019). Variabel Y : ekuitas merek membuat sebuah
keputusan merek menjadi kuat dan dapat
pembelian dengan mudah untuk menarik
minat konsumen, karena dapat
memberikan kepercayaan
kepuasan, dan keyakinan bahwa
para konsumen akan terus
menggunakan merek produk
tersebut. Kemudian secara parsial
(individu) loyalitas merek dan
sikap merek yang berpengaruh
signifikan terhadap keputusan
pembelian. Sedangkan kesadaran
merek, asosiasi merek dan
presepsi kualitas tidak
berpengaruh yang signifikan
terhadap keputusan pembelian.
Hal tersebut dapat
mengindikasikan bahwa tingkat
keputusan konsumen terhadap
pembelian produk Wardah tidak
selalu dipengaruhi oleh sadar akan
merek, asosiasi merek dan
presepsi kualitas. Dimensi yang
paling dominan mempengaruhi
keputusan pembelian produk
Wardah yaitu loyalitas merek.

9. Budi Rachman Variabel X : Berdasarkan kesimpulan dari


Hidayat. ekuitas merek penelitian ini menunjukan ekuitas
Analisis Brand Variabel Y1 : merek tidak berpengaruh secara
Equity Terhadap kepuasan relevan terhadap loyalitas
Kepuasan Dan pelanggan konsumen, ekuitas merek
Loyalitas Variabel Y2 : memiliki berpengaruh relevan
Pelanggan Susu loyalitas pada kepuasan pelanggan,
Frisian Flag Di pelanggan Kepuasan pelanggan memiliki
Kota Malang. pengaruh relevan terhadap
(2020) loyalitas pelanggan serta
penelitian ini juga mendapatkan
bahwa peran ke puasan pembeli
adalah sebagai faktor penting
untuk memediasi hubungan
ekuitas merek pada loyalitas

23
pelanggan.

10. Zultilhansyah dan Variabel X1 : Hasil penelitian ini menunjukan


Intisari Haryanti. kesadaran merek bahwa nilai merek berpengaruh
Pengaruh Ekuitas Variabel X2 : terhadap proses pengambilan
Merek (Brand persepsi kualitas keputusan pembelian sepeda
Equity) Terhadap Variabel X3 : motor Yamaha NMAX dari dealer
Proses Keputusan asosiasi merek Tugu Mas Bima dengan nilai
Pembelian Sepeda Variabel X4 : sebesar 65,3%. Sebagian besaar
Motor Yamaha loyalitas merek konsumen membeli sepeda motor
Nmax Pada Variabel Y : merek Yamaha NMAX karena
Dealer Yamaha keputusan merek NMAX memilki nilai dan
Tugu.Mas.Bima. pembelian kepuasaan tersendiri bagi
(2020). konsumen.

11. Titi Variabel X1 : Hasil dari penelitian ini


Rahayu,SE.,M.Pd kesadaran merek menunjukan bahwa brand equity
Pengaruh Brand Variabel X2 : memiliki pengaruh yang
Equity Terhadap persepsi kualitas signifikan terhadap keputusan
Keputusan Variabel X3 : pembelian. Brand equity adalah
Pembelian asosiasi merek ekuitas yang dipertimbangkan
Produk. (2020) Variabel X4 : pada saat pembelian sehingga
loyalitas merek semakin besar brand equity
Variabel Y : semakin banyak konsumen dapat
keputusan mengambil keputusan tentang
pembelian pembelian yang ditawarkan.

12. Ivan Agus Variabel X1 : Berikut hasil dari hasil penelitian


saputra, Heru kesadaran merek ini menunjukan bahwa ekuitas
Irianto dan Variabel X2 : merek dan citizen brand secara
Setyowati. persepsi kualitas bersama-sama memiliki pengaruh
Analisis Pengaruh Variabel X3 : terhadap keputusan pembelian.
Ekuitas Merek asosiasi merek Pengaruh variabel independen
Dan Citizen Variabel X4 : terhadap variabel kesadaran
Brand terhadap loyalitas merek merek, asosiasi dan loyalitas
Keputusan Variabel X5 : merek serta citizen brand
Pembelian Pada citizen brand berpengaruh terhadap dependen
Produk Sari Roti Variabel Y : tidak dengan variabel persepsi
Di Indomaret keputusan kualitas. Dan untuk variabel yang
Kota Surakarta pembelian memiliki pengaruh paling
(2020) dominan terhadap keputusan
pembelian pada produk sari roti di
Kota Surakarta adalah variabel
citizen brand.

24
2.3 Kerang Pemikiran

Berdasarkan dari penelitian terdahulu yang telah diuraikan sebagai dasar

untuk merumuskan hipotesis maka kerang pikir dari penelitian ini adalah sebagai

berikut :

Gambar 1 Kerangka Pikir

Brand Awareness(X1)

Perceived Qualty(X2)
Keputusan Pembelian(Y)
Association Brand(X3)

Brand Loyalty(X4)

Dalam penelitian ini, konsep kerangka pemikiran menggambarkan suatu

penomena atau keterikatan antara variabel X dengan variabel Y, sehingga

memudahkan untuk dimengerti dalam penelitian.

2.4 Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah jawaban atau hasil dugaan sementara suatu penelitian.

Berlandaskan dari rumusan masalah dan kerangka pikir yang telah di uraikan

maka penelitian dapat mengemukakan hipotesis antara lain :

25
Hipotesis 1 :

H0 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara variabel

brand awareness (X1) dengan variabel keputusan pembelian (Y) pada produk

Yamaha di Thamrin Brothers Prabumulih.

H1 : Terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara variabel

brand awareness (X1) dengan variabel keputusan pembelian (Y) pada produk

Yamaha di Thamrin Brothers Prabumulih.

Hipotesis 2 :

H0 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial

antara variabel Perceived Quality (X2) dengan variabel keputusan pembelian (Y)

pada produk Yamaha di Thamrin Brothers Prabumulih.

H1 : Terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara variabel

Perceived Quality (X2) dengan variabel keputusan pembelian (Y) pada produk

Yamaha di Thamrin Brothers Prabumulih.

Hipotesis 3 :

H0 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara

variabel Association Brand (X3) dengan variabel keputusan pembelian (Y) pada

produk Yamaha di Thamrin Brothers Prabumulih.

H1 : Terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara variabel

Association Brand (X3) dengan variabel keputusan pembelian (Y) pada produk

Yamaha di Thamrin Brothers Prabumulih.

26
Hipotesis 4 :

H0 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara

variabel Brand Loyalty (X4) dengan variabel keputusan pembelian (Y) pada

produk Yamaha di Thamrin Brothers Prabumulih.

H1 : Terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara variabel

Brand Loyalty (X4) dengan variabel keputusan pembelian (Y) pada produk

Yamaha di Thamrin Brothers Prabumulih.

Hipotesis 5 :

H0 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan antara

variabel brand awareness (X1), perceived Quality (X2), Association Brand (X3),

dan Brand Loyalty (X4) dengan variabel keputusan pembelian (Y) pada produk

Yamaha di Thamrin Brothers Prabumulih.

H1 : Terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan antara

variabel brand awareness (X1), perceived Quality (X2), Association Brand (X3),

dan Brand Loyalty (X4) dengan variabel keputusan pembelian (Y) pada produk

Yamaha di Thamrin Brothers Prabumulih.

27
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Ruang Lingkup

Ruang lingkup pada penelitian ini adalah masyarakat asal Prabumulih yang

dibatasi dengan dua macam variabel, yaitu Variabel Terikat (dependent variable)

atau variabel yang tergantung dengan variabel yang lainnya serta variabel bebas

(independent variabel) atau variabel yang tidak memiliki ketergantungan terhadap

variabel yang lainnya. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini

adalah: Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Keputusan pembelian (Y).

Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu brand equity yang meliputi: kesadaran

merek (X1), persepsi Kualitas (X2), asosiasi merek (X3) dan loyalitas merek (X4).

3.2 Rancangan Penelitian

Dalam penelitian terdapat pengujian antara pengaruh variabel bebas (X)

terhadap variabel (Y) rancangan yang dipilih dari penelitian merupakan jenis

rancangan penelitian konklusif yang bersifat kausal. Penelitian konklusif adalah

dimana penelitian yang tujuan utamanya menguji suatu hipotesis atau hubungan

tertentu. Kausal adalah hubungan yang bersifat sebab akibat dan mencari seberapa

besar pengaruh variabel independen (variabel terikat) dan variabel dependen

(variabel bebas).

28
3.3 Jenis dan Sumber Data

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan jenis penelitian kuantitatif karena

berupa angka dan analisis menggunakan statistik. Pendekatan penelitian

kuantitatif yang digunakan yaitu kuantitatif asosiatif yang bersifat kausal. Dimana

penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dua variable atau lebih.

Penelitian ini dapat membangun suatu teori yang dapat berfungsi untuk

menjelaskan atau mengontrol suatu gejala.

Adapun data yang diguakan dalam penelitian ini ialah data primer dan

sekunder. Data sekunder adalah data yang didapat dari sumber lain diluar

penelitian, sedangkan Data primer diperoleh dari tanggapan responden berisi

tentang pendapat atau penilaian mereka terhadap pernyataan mengenai kepuasan

pelanggan. Pertanyaan pada responden dibuat dengan menggunakan skala ordinal

untuk memperoleh data yang jika diolah menunjukkan pengaruh atau hubungan

antar variabel.

3.4.Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data menurut Sugiyono (2016:193) “teknik

pengumpulan data adalah suatu tindakan yang dinilai strategis dalam penelitian

karena memiliki tujuan dalam mendapatkan data”. Dalam penelitian ini peneliti

menggunakan beberapa metode penelitian diantaranya: .

3.4.1 Studi kepustakaan

Studi kepustakaan merupakan pengumpulan data yang diarahkan

kepada pencarian data dan informasi melalui dokumen-dokumen yang

29
dilakukan dalam rangka memperoleh data sekunder yang akan digunakan

menjadi landasan teori masalah yang diteliti. Dalam kepustakaan ini, penulis

membaca serta mempelajari buku, literatur, jurnal, skripsi dan hal-hal yang

berkaitan dengan variabel yang sedang di teliti, yaitu brand equity dan

keputusan pembelian.

3.4.2 Kuesioner

Kuesioner merupakan instrumen krusial dalam pengambilan data

terutama dalam memperoleh data primer dengan mengajukan beberapa

pertanyaan kepada responden. Kuisioner dalam penelitian ini nantinya akan

disebar pada masyarakat Prabumulih yang pernah membeli atau menggunakan

produk Yamaha Thamrin Brother. Serta dalam pengukuran data menggunakan

metode skala likert.

3.5 Populasi dan Sampel

3.5.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2004) menjelaskan “populasi adalah wilayah yang

tergeneraliasasi yang terdiri dari suaitu objek dan subjek yang mempunyai

kualitas dan karakterisitik tersendiri yang akan dipelajari oleh peneliti

kemudian menarik kesimpulannya. Adapun populasi yang ditargetkan dalam

penelitian ini yaitu seluruh konsumen asal Prabumulih yang memiliki dan

menggunakan kendaraan motor merek Yamaha.

3.5.2 Sampel

30
Sampel memiliki karakter tersendiri sama yang merupakan bagian dari

populasi. Menurut Arikunto (2006:131) menegaskan “sampel adalah suatu

bagian dari populasi yang dapat dijangkau dan memiliki karakter tersendiri.

Sampel dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik sampel non

probability sampling. Teknik non probability sampling adalah dimana setiap

individu dalam populasi memiliki peluang untuk terpilih menjadi sampel.

Sedangkan penentuan dalam pengambilan jumlah responden dilakukan

melalui metode purposive sampling. Purposive sampling adalah pengambilan

sampel dengan pertimbangan kriteria tertentu. Adapun kriteria mengambil

subjek dalam menentukan sampel ini yaitu :

1. Sampel adalah masyarakat yang memiliki, menggunakan dan membeli

sepeda motor merek Yamaha.

2. Sampel pria dan wanita berusia 17 tahun keatas.

Dari kriteria-kriteria di atas, dapat disimpulkan bahwa sampel yang

digunakan dalam penelitian ini menggunakan rumus Lameshow dengan

tingkat kepercayaan 95% sebagai berikut :

Keterangan :

n : Jumlah sampel yang dibutuhkan

Z : Nilai dari tabel distribusi normal atas tingkat kepercayaan 95%

P : Maksimal estimasi = 0,5

d : Error (batas kesalahan 10%)

31
dari rumus Lameshow maka jumlah sampel minimum yang dibutuhkan
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

n = 96,04 dibulatkan =100

jadi dari perhitungan diatas maka akan di ambil sampel sebesar-besarnya


96,04 = 100 orang konsumen asal Prabumulih yang memiliki dan
menggunakan kendaran motor merek Yamaha.

3.6 Instrumen Penelitian

Dalam pengumpulan data agar aktivitas lebih mudah dan sistematis peneliti

menggunakan alat bantu, Arikunto, (2010). Instrumen penelitian yang digunakan

oleh peneliti adalah kuesioner. Kuisioner nantinya akan disebarkan pada

masyarakat Prabumulih yang pernah membeli atau menggunakan produk Yamaha

Thamrin Brother.

3.6.1 Uji Instrumen Penelitian

Untuk dapat melihat kelayakan data yang lebih akurat dan lebih

konsitensi dalam instrumen penelitian maka peneliti harus melakukan

pengujian instrumen yang terdiri dari uji validitas dan uji reliabilitas.

3.6.1.1 Uji Validitas

Menurut Santoso (2009:268), validitas dalam penelitian di artikan

sebagai suatu derajat ketepatan alat ukur yang seharusnya diukur. Jadi uji

validitas merupakan kecermatan dalam pengkuran yang hendak diukur oleh

peneliti. Uji validitas dihitung dengan membandingkan nilai r hitung

32
(correlated item-total correlation) dengan nilai r tabel, jika r hitung > r tabel

(pada taraf signifikan 5%) maka pernyataan tersebut dinyatakan valid.

Pengujian dilakukan dengan menggunakan SPSS (Statistical Program Social

Sciences).

3.6.1.2 Uji Reliabilitas

Untuk dapat melihat kekonsistenan suatu kuesioner atau kuesioner

tersebut dapat diandalkan maka perlu dilakukan uji reliabilitas. pengujian

dalam penelitian ini menggunakan rumus Alpha sebagai berikut :

Gambar 2 Teknik Cronbach Alpha

Keterangan :

K = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

Si = Jumlah varians butir

St = Varians total

3.7 Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini, teknik analisa data yang digunakan adalah sebagai

berikut:

3.7.1 Regresi Linear Berganda

Korelasi ganda (multiple Correlation) merupakan angka yang

menunujukkan arah dan kuatnya hubungan antara 2 variabel independen

33
secara bersama- sama atau lebih dengan satu variabel dependen. Analisis ini

digunakan untuk mengetahui hubungan keempat variabel, yakni antara

kesadaran merek (X1), persepsi kualitas (X2), asosiasi merek (X3), loyalitas

merek (X4) dengan rumusnya sebagai berikut :

Y = a+ b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + e

Keterangan :

Y = variabel dependen (keputusan menggunakan)

a = konstanta

b1, b2, b3,b4 = koefisien regresi

X1 = variabel independen 1 (brand awareness)

X2 = variabel independen 2 (perceived quality)

X3 = variabel independen 3 (brand association)

X4 = variabel independen 4 (brand loyalty)

e = standard error

3.7.2 Uji T (Parsial)

Uji t ini digunakan untuk menguji apakah variabel Kesadaran Merek

(X1), Perpsepsi Kualitas (X2), Asosiasi Merek (X3), dan Loyalitas Merek

(X4) secara individu mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel

34
tidak bebas yaitu Keputusan pembelian (Y). Pengujian masing – masing

koefisien regresi dipakai uji dua arah.

Langkah-langkah pengujian:

(1) Menentukan formulasi hipotesis nihil dan hipotesis alternatif.

Ho : bi = 0 berarti tidak ada pengaruh yang signifikan secara

parsial variabel independen (Kesadaran Merek,

Perpsepsi Kualitas, Asosiasi Merek dan Loyalitas

Merek) terhadap variabel dependen (keputusan

pembelian)

Ha : bi ≠ 0 berarti ada pengaruh yang signifikan secara parsial

variabel independen (Kesadaran Merek, Perpsepsi

Kualitas, Asosiasi Merek dan Loyalitas Merek)

terhadap variabel dependen (keputusan pembelian)

3.7.3 Uji F (Simultan)

Uji F bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari variabel independen

secara bersama – sama terhadap variabel dependen. Uji F ini dilakukan

dengan menggunakan level of signifikan sebesar 95% ( α = 5%) dan derajat

kebebasan pembilang (n-k) dan penyebut (k-1) .

Langkah-langkah pengujian:

(1) Menentukan formulasi hipotesis nihil dan hipotesis alternatif

35
Ho : b1= b2= b3= b4 = 0 berarti tidak ada pengaruh yang

signifikan secara bersama-sama variabel

(Kesadaran Merek, Perpsepsi Kualitas, Asosiasi

Merek dan Loyalitas Merek) terhadap variabel

dependen (keputusan pembelian)

Ha : b1# b2# b3# b4 # 0 berarti ada pengaruh yang signifikan

secara bersama-sama variabel independen

(Kesadaran Merek, Perpsepsi Kualitas, Asosiasi

Merek dan Loyalitas Merek) terhadap variabel

dependen (keputusan pembelian)

3.7.4 Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi pada intinya adalah mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variable dependen. Nilai

koefisien determinasi adalah nol dan satu. Uji ini bertujuan untuk mengukur

seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi terikat. Dalam

hal perhitungan koefisien determinasi mengukur kemampuan variable

(Kesadaran Merek, Perpsepsi Kualitas, Asosiasi Merek dan Loyalitas Merek)

dalam menjelaskan variable terikat yaitu (keputusan pembelian).

Rumus :

D = (r2) x 100%

Keterangan :

D = Koefisien determinasi

36
r = Koefisien Korel / regresi

3.8 Definisi Operasional dan Teknik Pengukuran Variabel

3.8.1 Definisi Operasional Variabel

Menurut Sugiyono (2015) definisi operasional variabel adalah “ciri khas

atau keunikan suatu obyek atau kegiatan yang mempunyai variabel tertentu yang

telah di tetapkan oleh peneliti agar dapat dipahami dan mudah dipelajari yang

kemudian ditarik kesimpulannya.

Tabel 3. 1 Definisi Operasional Variabel

Variabel Definisi Indikator

kesadaran merek David A. Aaker (1997) 1. Recognition.

menegaskan “brand 2. Iklan melalui

awareness adalah kapasitas media Tv dan

seorang calon konsumen sosial media.

untuk dapat 3. Seberapa jauh.

mengidentifikasi suatu konsumen

merek dalam sebuah bagian mengingat motor

dari Yamaha Thamrin merek Yamaha

Brother Prabumulih”.

Persepsi kualitas Menurut Zeithaml (1988), 1. Kinerja produk

“perceived didefinisikan 2. Nilai fungsional-

sebagai penilaian atau harga jual

37
persepsi konsumen terhadap 3. Kesempurnaan

mutu atau kelebihan pada produk

suatu produk Yamaha

Thamrin Brother

Prabumulih”.

Asosiasi merek Brand association adalah 1. Harga relatif

segala sesuatu yang melekat 2. Manfaat

dalam ingatan (memory) 3. Lifestyle

seseorang mengenai sebuah

merek dari produk Yamaha

Thamrin Brother

Prabumulih (David A.

Aaker, 1997).

Loyalitas merek Brand loyalti menurut 1. Merek prioritas

Mowen dan Minor 2. Pembelian ulang

(Hasanah : 2009) adalah 3. Peralihan merek

“kondisi dimana konsumen lain

mempunyai sikap positif

terhadap merek, mempunyai

komitmen dan terus

melakukan pembelian pada

produk Yamaha Thamrin

Brother Prabumulih ”.

38
Keputusan Keputusan pembelian yaitu 1. Kemantapan

pembelian kepercayaan diri atau membeli.

konsumen dan 2. Kesesuaian

keyakinnanya dalam dengan keinginan

memillih produk sepeda dan kebutuhannya.

motor Yamaha Thamrin 3. Evaluasi dalam

Brother di Prabumulih memilih atau

membeli.

39
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Profil Perusahaan

PT. Yamaha Thamrin Brothers Prabumulih merupakan perusahaan swasta

yang bergerak dalam bidang otomotif yang berlokasi di Jl. Sudirman No 59

Kelurahan Muara Dua Prabumulih Timur Kota Prabumulih Sumatera Selatan.

Lokasi ini sangat strategis karena berada pada jalan poros Prabumulih, hal ini

akan menguntungkan perusahaan Thamrin Brothers yang akan dikunjungi oleh

khalayak ramai, baik dari masyarakat setempat maupun dari luar kota Prabumulih.

Yamaha Thamrin Brothers Prabumulih memberikan beragam promo untuk

mengembangkan usahanya salah satu programnya yaitu melakukan servis dan

ganti oli gratis 3 bulan pada setiap pembelian produknya, dan memberikan hadiah

kepada konsumen yang terpilih yang sudah berjalan selama 1 tahun.

4.2 Hasil Analisis

Pada bab ini peneliti mendeskripsikan hasil dari pengumpulan data pada

sampel masyarakat yang membeli sepeda motor merek Yamaha di Thamrin

Brothers Prabumulih. Hasil analisis ini dilakukan untuk menjawab uraian

pertanyaan yang ada pada BAB I penelitian ini. Adapun data yang dianalisis pada

penelitian ini yaitu dari hasil pengisian kuesioner pada 100 orang partisipan atau

responden.

40
4.2.1 Gambaran Umum Profil Responden

Dalam penelitian ini responden berjumlah 100 orang yang merupakan

masyarakat kota Prabumulih dan sekitarnya yang pernah menggunakan, memiliki

dan membeli sepeda motor merek Yamaha di Thamrin Brothers Prabumulih.

kuesioner diisi oleh responden melalui penyebaran google formulir secara online,

kemudian jumlah data responden akan diolah dengan menggunakan aplikasi SPSS

versi 25.

4.2.1.1 Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Pada profil jenis kelamin penelitian ini dibuat untuk mengetahui jenis

kelamin responden yang menggunakan, memakai dan membeli sepeda motor

merek Yamaha di Thamrin Brothers Prabumulih. Berikut data distribusi jenis

kelamin pada penelitian ini yaitu:

Tabel 4. 1 Distribusi Frekuensi Jenis Kelamim Responden

Jenis Kelamin Frekuensi (Orang) Persantase (%)

Pria 77 77.0 %
Wanita 23 23.0 %
Total 100 100 %

Sumber:Data Primer Diolah SPSS versi 25 (2022)

Berdasarkan pada tabel 4.1 terlihat bahwa jumlah data responden jenis

kelamin yaitu sebanyak 100 orang dengan jumlah pria sebanyak 77 orang atau

sekitar 77.0% dan wanita sebanyak 23 orang atau sekitar 23.0%. Situasi ini

menunjukkan bahwa responden yang memiliki, menggunakan dan membeli

sepeda motor merek Yamaha di Thamrin Brothers Prabumulih adalah pria.

41
Distribusi responden berdasarkan jenis kelamin antara responden wanita dan

responden pria telah tersebar dengan cukup merata.

4.2.1.2 Profil Responden Berdasarkan Usia

Profil usia pada penelitian ini dibuat bermaksud untuk mengetahui usia

responden yang menggunakan, memakai dan membeli sepeda motor merek

Yamaha di thamrin Brothers Prabumulih. Berikut data distribusi usia pada

penelitian ini yaitu:

Tabel 4. 2 Distribusi Frekuensi Usia Responden

Usia Frekuensi (orang) Persantase (%)


17 – 25 Tahun 33 33.0%
26 – 40 Tahun 25 25.0%
41 – 55 Tahun 36 36.0%
>55 6 6.0%
Total 100 100%
Sumber: Data Primer Diolah SPSS versi 25 (2022)

Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa usia paling sedikit yaitu usia >55

tahun yang berjumlah 6 orang atau sekitar 6.0% dan usia responden terbanyak

adalah usia 41 – 55 tahun dengan jumlah 36 orang atau sekitar 36.0%. Distribusi

responden berdasarkan jenis kelamin antara responden wanita dan responden pria

telah tersebar dengan cukup merata.

4.2.1.3 Profil Responden Berdasarkan Tingkat Pendapatan

Profil tingkat pendapat pada penelitian ini dibuat bertujuan untuk

mengetahui tingkat pendapatan responden yang menggunakan, memakai dan

42
membeli sepeda motor merek Yamaha di Thamrin Brothers Prabumulih. data

distribusi tingkat penghasilan penelitian ini yaitu:

Tabel 4. 3 Distribusi Frekuensi Tingkat Pendapatan Responden

Tingkat Pendapat Frekuensi (orang) Persantase (%)


(Rp)
<1 Juta 19 19.0%
1 – 2 Juta 7 7.0%
2 – 3 Juta 20 20.0%
3 – 4 Juta 25 25.0%
>4 Juta 29 29.0%
Total 100 100%
Sumber: Data Primer Diolah SPSS versi 25( 2022)

Berdasarkan dari tabel diatas terlihat bahwa tingkat pendapatan paling

sedikit yaitu 1-2 juta yang berjumlah 7 orang atau sekitar 7.0% dan pendapatan

responden terbanyak adalah >4 juta dengan jumlah 29 orang atau sekitar 29.0%.

Hasil yang didapatkan dari penyebaran distribusi tingkat penghasilan responden,

bahwa penghasilan >Rp.4.000.000 adalah yang dominan.

4.2.2 Deskripsi Frekuensi Variabel Penelitian

Dari data yang didapatkan dari kuesioner penelitian terdapat beberapa

pernyataan berkaitan dengan penilaian konsumen mengenai brand equity terhadap

sepeda motor merek Yamaha Thamrin Brothers Prabumulih. Data yang diperoleh

melalui pengisian kuesioner adalah sebagai berikut:

43
4.2.2.1 Deskripsi Variabel Kesadaran Merek

Tabel 4. 4 Deskripsi Variabel Kesadaran Merek (X1)

No Pernyataan Tanggapan Responden Jumlah Tingkat


STS TS N S SS Kesesuaian
1 2 3 4 5
1. Saya dengan mudah 0 0 4 31 65 100 92,2%
mengetahui logo
sepeda motor merek
Yamaha.

2. Iklan sepeda motor 0 0 5 29 66 100 92,2%


merek Yamaha saya
lihat di media
elektronik, cetak,
sosial dan papan
iklan.

3. Sepeda motor merek 0 1 14 25 60 100 88,8%


Yamaha merupakan
merek yang familiar
di benak saya.

4. Sepeda motor 0 1 8 37 54 100 88,8%


Yamaha melakukan
potongan harga
setiap pembelian
produknya.

Nilai Rata-Rata 90,5%


Sumber: Diolah Peneliti (2022)

Jika dilihat pada tabel 4.4 menunjukkan bahwa kumpulan dari jawaban

responden pada variabel kesadaran merek (X1) atas kuesioner yang sudah peneliti

kumpulkan dapat diketahui tanggapan responden yang memiliki, menggunakan

dan membeli sepeda motor merek Yamaha Thamrin Brothers Prabumulih dapat

dijelaskan pada masing-masing indikator sebagai berikut:

44
1. Pada pernyataan variabel X1.1 sebagian besar responden menjawab

pernyataan sangat setuju (SS) yaitu terdapat 65 responden dengan tingkat

kesesuaiannya sebesar 92,2% dengan total 100 responden yang artinya

banyak yang menyetujui bahwa responden dengan mudah mengetahui

logo sepeda motor merek Yamaha.

2. Pada pernyataan variabel X1.2 sebagian besar responden menjawab

pernyataan sangat setuju (SS) yaitu terdapat 66 responden dengan tingkat

kesesuaiannya sebesar 92,2% dengan total 100 responden yang artinya

banyak yang menyetujui bahwa iklan sepeda motor merek Yamaha

terlihat di media elektronik, cetak, sosial dan papan iklan.

3. Pada pernyataan variabel X1.3 sebagian besar responden menjawab

pernyataan sangat setuju (SS) yaitu terdapat 60 responden dengan tingkat

kesesuaiannya sebesar 88,8% dengan total 100 responden yang artinya

banyak yang menyetujui bahwa sepeda motor merek Yamaha merupakan

merek yang familiar di benak responden.

4. Pada pernyataan variabel X1.4 sebagian besar responden menjawab

pernyataan sangat setuju (SS) yaitu terdapat 54 responden dengan tingkat

kesesuaiannya sebesar 88,8% dengan total 100 responden yang artinya

banyak yang menyetujui bahwa sepeda motor Yamaha melakukan

potongan harga setiap pembelian produknya.

5. Dari semua pernyataan pada variabel brand awareness (X1) dapat

disimpulkan bahwa nilai rata-rata dari tingkat kesesuaiannya sebesar

90,5%.

45
4.2.2.2 Deskripsi Variabel Persepsi Kualitas

Tabel 4. 5 Deskripsi Variabel Persepsi Kualitas (X2)

No Pernyataan Tanggapan Responden Jumlah Tingkat


STS TS N S SS Kesesuaian
1 2 3 4 5
1. Sepeda motor 0 1 5 31 63 100 91,2%
Yamaha memiliki
design dan fitur yang
elegant dan pas di
mata saya.

2. Sepeda motor 0 1 1 31 67 100 92,8%


Yamaha nyaman saat
digunakan.

3. Sepeda motor 0 2 2 34 62 100 91,2%


Yamaha mempunyai
kualitas mutu yang
dapat dipercaya.

4. Sepeda motor 0 1 3 36 60 100 91%


Yamaha mempunyai
harga yang sesuai
dengan kualitasnya.

5. Sepeda motor 1 3 10 36 51 100 87,2%


Yamaha adalah
sepeda motor yang
awet dibandingkan
merek lain.

Nilai Rata-Rata 90,68%


Sumber: Data Diolah Peneliti (2022)

Jika dilihat pada tabel 4.5 diatas menunjukkan bahwa kumpulan dari

jawaban responden pada variabel persepsi kualitas (X2) atas kuesioner yang sudah

peneliti kumpulkan dapat diketahui tanggapan responden yang memiliki,

menggunakan dan membeli sepeda motor merek Yamaha Thamrin Brothers

Prabumulih dapat dijelaskan pada masing-masing indikator sebagai berikut:

46
1. Pada pernyataan X2.1 sebagian besar responden menjawab pernyataan

sangat setuju (SS) yaitu terdapat 63 responden dengan tingkat

kesesuaiannya sebesar 91,2% dengan total 100 responden yang artinya

banyak yang menyetujui bahwa sepeda motor Yamaha memiliki design

dan fitur yang elegant dan pas di mata responden.

2. Pada pernyataan X2.2 sebagian besar responden menjawab pernyataan

sangat setuju (SS) yaitu terdapat 67 responden dengan tingkat

kesesuaiannya sebesar 92,8% dengan total 100 responden yang artinya

banyak yang menyetujui bahwa sepeda motor Yamaha nyaman saat

digunakan.

3. Pada pernyataan X2.3 sebagian besar responden menjawab pernyataan

sangat setuju (SS) yaitu terdapat 62 responden dengan tingkat

kesesuaiannya sebesar 91,2% dengan total 100 responden yang artinya

banyak yang menyetujui bahwa sepeda motor Yamaha mempunyai

kualitas mutu yang dapat dipercaya.

4. Pada pernyataan X2.4 sebagian besar responden menjawab pernyataan

sangat setuju (SS) yaitu terdapat 60 responden dengan tingkat

kesesuaiannya sebesar 91% dengan total 100 responden yang artinya

banyak yang menyetujui bahwa sepeda motor Yamaha mempunyai harga

yang sesuai dengan kualitasnya.

5. Pada pernyataan X2.5 sebagian besar responden menjawab pernyataan

sangat setuju (SS) yaitu terdapat 51 responden dengan tingkat

kesesuaiannya sebesar 87,2% dengan total 100 responden yang artinya

47
banyak yang menyetujui bahwa Sepeda motor Yamaha adalah sepeda

motor yang awet dibandingkan merek lain.

6. Dari semua pernyataan pada variabel perceived quality (X2) dapat

disimpulkan bahwa nilai rata-rata dari tingkat kesesuaiannya sebesar

90,68%.

4.2.2.3 Deskripsi Variabel Asosiasi Merek

Tabel 4. 6 Deskripsi Variabel Asosiasi Merek (X3)

No Pernyataan Tanggapan Responden Jumlah Tingkat


STS TS N S SS Kesesuaian
1 2 3 4 5
1. Harga sepeda motor 0 0 3 38 58 100 90,6%
Yamaha yang
ditawarkan sesuai
dengan kualitas
produk yang
diberikan. 0 2 19 17 62 100 87,8%

2. Dengan
menggunakan
sepeda motor merek
Yamaha Saya
merasa percaya diri.
1 0 8 35 56 100 89%
3. Sepeda motor
Yamaha tidak mudah
rusak.

4. Sepeda motor 0 0 10 31 59 100 89,8%


Yamaha memiliki
nilai prestise yang
tinggi.
Nilai Rata-Rata 89,3%
Sumber: Data Diolah Peniliti (2022)

Jika dilihat pada tabel 4.6 diatas menunjukkan bahwa kumpulan dari

jawaban responden pada variabel asosiasi merek (X3) atas kuesioner yang sudah

48
peneliti kumpulkan dapat diketahui tanggapan responden yang memiliki,

menggunakan dan memb eli sepeda motor merek Yamaha Thamrin Brothers

Prabumulih dapat dijelaskan pada masing-masing indikator sebagai berikut:

1. Pada pernyataan X3.1 sebagian besar responden menjawab pernyataan

sangat setuju (SS) yaitu terdapat 58 responden dengan tingkat

kesesuaiannya sebesar 90,6% dengan total 100 responden yang artinya

banyak yang menyetujui bahwa harga sepeda motor Yamaha yang

ditawarkan sesuai dengan kualitas produk yang diberikan.

2. Pada pernyataan X3.2 sebagian besar responden menjawab pernyataan

sangat setuju (SS) yaitu terdapat 62 responden dengan tingkat

kesesuaiannya sebesar 87,8% dengan total 100 responden yang artinya

banyak yang menyetujui bahwa responden dengan menggunakan sepeda

motor merek Yamaha merasa percaya diri.

3. Pada pernyataan X3.3 sebagian besar responden menjawab pernyataan

sangat setuju (SS) yaitu terdapat 56 responden dengan tingkat

kesesuaiannya sebesar 89% dengan total 100 responden yang artinya

banyak yang menyetujui bahwa sepeda motor Yamaha tidak mudah rusak.

4. Pada pernyataan X3.4 sebagian besar responden menjawab pernyataan

sangat setuju (SS) terdapat terdapat 62 responden dengan tingkat

kesesuaiannya sebesar 89,8% dengan total 100 responden yang artinya

banyak yang menyetujui bahwa Sepeda motor Yamaha memiliki nilai

prestise yang tinggi.

49
5. Dari semua pernyataan pada variabel association brand (X3) dapat

disimpulkan bahwa nilai rata-rata dari tingkat kesesuaiannya sebesar

89,3%.

4.2.2.4 Deskripsi Variabel Loyalitas Merek

Tabel 4. 7 Deskripsi Variabel Loyalitas Merek (X4)

No Pernyataan Tanggapan Responden Jumlah Tingkat


STS TS N S SS Kesesuaian
1 2 3 4 5
1. Sepeda motor 2 4 8 26 60 100 87,6%
Yamaha adalah
pilihan utama saya
dibandingkan
dengan merek
sepeda motor yang
lain.

2. Saya tidak akan 3 9 20 18 50 100 80,6%


menggunakan
sepeda motor selain
merek Yamaha.

3. Saya menyukai 0 0 10 22 68 100 76,6%


sepeda motor
Yamaha.

4. Saya merasa puas 2 1 16 28 53 100 85,8%


dan tidak beralih ke
merek lain setelah
menggunakan
sepeda motor
Yamaha.

5. Saya tetap akan 3 3 9 30 55 100 86,2%


memilih motor
Yamaha meskipun
ada perubahan harga.
Nilai Rata-Rata 83,36%
Sumber: Data Diolah Peneliti (2022)

50
Jika dilihat pada tabel 4.7 menunjukkan bahwa kumpulan dari jawaban

responden pada variabel Brand Loyalty (X4) atas kuesioner yang sudah peneliti

kumpulkan dapat diketahui tanggapan responden yang memiliki, menggunakan

dan membeli sepeda motor merek Yamaha Thamrin Brothers Prabumulih dapat

dijelaskan pada masing-masing indikator sebagai berikut:

1. Pada pernyataan X4.1 sebagian besar responden menjawab pernyataan

sangat setuju (SS) yaitu terdapat 60 responden dengan tingkat

kesesuaiannya sebesar 87,6% dengan total 100 responden yang artinya

banyak yang menyetujui bahwa sepeda motor Yamaha adalah pilihan

utama responden dibandingkan dengan merek sepeda motor yang lain.

2. Pada pernyataan X4.2 sebagian besar responden menjawab pernyataan

sangat setuju (SS) yaitu terdapat 50 responden dengan tingkat

kesesuaiannya sebesar 80,6% dengan total 100 responden yang artinya

banyak yang menyetujui bahwa responden tidak akan menggunakan

sepeda motor selain merek Yamaha.

3. Pada pernyataan X4.3 sebagian besar responden menjawab pernyataan

sangat setuju (SS) yaitu terdapat 68 responden dengan tingkat

kesesuaiannya sebesar 76,6% dengan total 100 responden yang artinya

banyak yang menyetujui bahwa responden menyukai sepeda motor

Yamaha.

4. Pada pernyataan X4.4 sebagian besar responden menjawab pernyataan

sangat setuju (SS) yaitu terdapat 53 responden dengan tingkat

kesesuaiannya sebesar 85,8% dengan total 100 responden yang artinya

51
banyak yang menyetujui bahwa responden merasa puas dan tidak beralih

ke merek lain setelah menggunakan sepeda motor Yamaha.

5. Pada pernyataan X4.5 sebagian besar responden menjawab pernyataan

sangat setuju (SS) yaitu terdapat 55 responden dengan tingkat

kesesuaiannya sebesar 86,2% dengan total 100 responden yang artinya

banyak yang menyetujui bahwa responden tetap akan memilih motor

Yamaha meskipun ada perubahan harga.

6. Dari semua pernyataan pada variabel brand loyalty (X4) dapat

disimpulkan bahwa nilai rata-rata dari tingkat kesesuaiannya sebesar

83,36%.

4.2.2.5 Deskripsi Variabel Keputusan Pembelian

Tabel 4. 8 Deskripsi Variabel Keputusan Pembelian (Y)

No Pernyataan Tanggapan Responden Jumlah Tingkat


STS TS N S SS Kesesuaian
1 2 3 4 5
1. Saya merasa yakin 1 1 7 36 55 100 88,6%
membeli produk
Yamaha karena
sudah cocok dengan
produk tersebut.

2. saya membeli 0 0 5 31 64 100 91,8%


produk Yamaha
Thamrin Brothers
Prabumulih karena
sesuai dengan
kebutuhan saya.

3. Saya 0 0 6 42 52 100 89,2%


merekomendasikan
suatu produk kepada
orang lain karena

52
merasa puas
terhadap produk
tersebut.

4. Saya memutuskan 0 1 11 32 56 100 88,6%


membeli sepeda
motor Yamaha
sesuai dengan yang
saya harapkan.

5. Saya memutuskan 0 2 11 33 54 100 87,8%


membeli produk
Yamaha Thamrin
Brothers Prabumulih
setelah
membandingkan
dengan merek lain.
Nilai Rata-Rata 89,2%
Sumber: Data Diolah Peneliti (2022)

Jika dilihat pada tabel 4.8 diatas menunjukkan bahwa kumpulan dari

jawaban responden pada variabel Keputusan Pembelian (Y) atas kuesioner yang

sudah peneliti kumpulkan dapat diketahui tanggapan responden yang memiliki,

menggunakan dan membeli sepeda motor merek Yamaha Thamrin Brothers

Prabumulih dapat dijelaskan pada masing-masing indikator sebagai berikut:

1. Pada pernyataan Y1.1 sebagian besar responden menjawab pernyataan

sangat setuju (SS) yaitu terdapat 55 responden dengan tingkat

kesesuaiannya sebesar 88,6% dengan total 100 responden yang artinya

banyak yang menyetujui bahwa responden merasa yakin membeli produk

Yamaha karena sudah cocok dengan produk tersebut.

2. Pada pernyataan Y1.2 sebagian besar responden menjawab pernyataan

sangat setuju (SS) yaitu terdapat 64 responden dengan tingkat

kesesuaiannya sebesar 91,8% dengan total 100 responden yang artinya

53
banyak yang menyetujui bahwa responden membeli produk Yamaha

Thamrin Brothers Prabumulih karena sesuai dengan kebutuhannya.

3. Pada pernyataan Y1.3 sebagian besar responden menjawab pernyataan

sangat setuju (SS) yaitu terdapat 52 responden dengan tingkat

kesesuaiannya sebesar 89,2% dengan total 100 responden yang artinya

banyak yang menyetujui bahwa responden merekomendasikan suatu

produk kepada orang lain karena merasa puas terhadap produk tersebut.

4. Pada pernyataan Y1.4 sebagian besar responden menjawab pernyataan

sangat setuju (SS) yaitu terdapat 56 responden dengan tingkat

kesesuaiannya sebesar 88,6% dengan total 100 responden yang artinya

banyak yang menyetujui bahwa responden memutuskan membeli sepeda

motor Yamaha sesuai dengan yang diharapkannya.

5. Pada pernyataan Y1.5 sebagian besar responden menjawab pernyataan

sangat setuju (SS) yaitu terdapat 54 responden dengan tingkat

kesesuaiannya sebesar 87,8% dengan total 100 responden yang artinya

banyak yang menyetujui bahwa responden memutuskan membeli produk

Yamaha Thamrin Brothers Prabumulih setelah membandingkan dengan

merek lain.

6. Dari semua pernyataan pada variabel keputusan pembelian (Y) dapat

disimpulkan bahwa nilai rata-rata dari tingkat kesesuaiannya sebesar

89,2%.

54
4.2.3 Hasil Uji Instrumen Penelitian

Dalam mengukur validitas dan reliabilitas instrumen penelitian maka perlu

diuji instrumen penelitian sebagai berikut:

4.2.3.1 Hasil Uji Validitas

Dalam penelitian ini uji validitas menggunakan Corrected Item-Total

Correlation dengan alat analisis yang digunakan yaitu aplikasi SPSS versi 25.

Untuk melihat apakah suatu data terhitung valid atau tidak yaitu dengan

membandingkan 𝑅ℎ𝑖𝑡𝑢 𝑔 < 𝑅𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 yaitu sebesar (N=100 dan df=100-2=98) maka

diperoleh 𝑅𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 sebesar 0.1966 pada nilai signifikasi < 0,05 = valid.

Tabel 4. 9 Hasil Uji Validitas Instrument Variabel Penelitian

Variabel Nomor 𝑅ℎ𝑖𝑡𝑢 𝑔 𝑅𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 Keterangan


Pernyataan
Kesadaran Merek (X1) Pernyataan 1 .730 .196 valid
Pernyataan 2 .671 .196 Valid
Pernyataan 3 .701 .196 Valid
Pernyataan 4 .763 .196 Valid
Persepsi Kualitas (X2) Pernyataan 1 .845 .196 Valid
Pernyataan 2 .613 .196 Valid
Pernyataan 3 .774 .196 Valid
Pernyataan 4 .799 .196 Valid
Pernyataan 5 .828 .196 Valid
Asosiasi Merek (X3) Pernyataan 1 .850 .196 Valid
Pernyataan 2 .848 .196 Valid
Pernyataan 3 .816 .196 Valid
Pernyataan 4 .819 .196 Valid
Loyalitas Merek (X4) Pernyataan 1 .853 .196 Valid
Pernyataan 2 .877 .196 Valid
Pernyataan 3 .759 .196 Valid
Pernyataan 4 .851 .196 Valid
Pernyataan 5 .791 .196 Valid

55
Keputusan Pembelian Pernyataan 1 .863 .196 Valid
(Y) Pernyataan 2 .733 .196 Valid
Pernyataan 3 .748 .196 Valid
Pernyataan 4 .752 .196 Valid
Pernyataan 5 .710 .196 Valid
Sumber:Data Primer Diolah(2022)

Jika dilihat pada tabel 4.9 bahwa variabel Brand Awareness (X1),

Perceived Quality (X2), Association Brand (X3), dan Brand Loyalty (X4) dan

Keputusan Pembelian (Y) menunjukan bahwa semua item pernyataan nilai 𝑅ℎ𝑖𝑡𝑢 𝑔

lebih besar dari 𝑅𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 yaitu 0.196, dapat disimpulkan bahwa hasil instrumen

variabel penelitian pada semua item pernyataan valid dan dapat digunakan untuk

penelitian selanjutnya. Menurut Ghozali (2005) uji validitas digunakan untuk

mengukur sah atau validnya suatu kuesioner.

4.2.3.2 Uji Reliabilitas

Pengujian reliabilitas pada penelitian ini peneliti menggunakan distribusi

𝑅ℎ𝑖𝑡𝑢 𝑔 dengan tingkat signifikansi nilai cronbach alpha > 0,6 atau > r tabel.

Berikut ini hasil uji reliabilitas dari variabel Brand Awareness (X1), Perceived

Quality (X2), Association Brand (X3), dan Brand Loyalty (X4) dan Keputusan

Pembelian(Y) yaitu:

Tabel 4. 10 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Variabel Penelitian

Variabel Cronbach’s Alpha Keterangan


Kesadaran Merek (X1) 0.922 Reliabel
Persepsi Kualitas (X2) 0.908 Reliabel
Asosiasi Merek (X3) 0.904 Reliabel
Loyalitas Merek (X4) 0.928 Reliabel
Keputusan Pembelian (Y) 0.910 Reliabel
Sumber:data Primer Diolah, 2022

56
Berdasarkan pada tabel 4.10 dapat dilihat bahwa nilai Cronbach’s Alpha

seluruh butir pernyataan pada variabel Brand Awareness (X1), Perceived Quality

(X2), Association Brand (X3), dan Brand Loyalty (X4) dan Keputusan Pembelian

(Y) menunjukkan diatas 0,6. Maka dapat disimpulkan bahwa instrumen variabel

penelitian yang digunakan dapat diandalkan (Reliabel) dan memenuhi syarat

sehingga penelitian dapat dilanjutkan ketahap selajutannya (Ghozali, 2011:48).

4.2.4 Hasil Uji Stastik

4.2.4.1 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda adalah pengujian digunakan untuk

mengetahui pengaruh variabel Brand Awareness (X1), Perceived Quality (X2),

Association Brand (X3), dan Brand Loyalty (X4) dan Keputusan Pembelian (Y).

Analisis ini menggunakan metode backward dengan mengeliminasi satu per satu

variabel bebas dari model regresi yang berbentuk. Berikut hasil dari pengolahan

data menggunakan SPSS versi 25:

Tabel 4. 11 Eliminasi Variabel Bebas pada Model Regresi

Variables Entered/Removed a
Variables Variables
Model Entered Removed Method
1 X4, X1, X2, X3b . Enter
2 . X2 Backward (criterion: Probability
of F-to-remove >= .100).
3 . X3 Backward (criterion: Probability
of F-to-remove >= .100).
a. Dependent Variable: Y

57
b. All requested variables entered.
Sumber:Data Primer Diolah, 2022

Berdasarkan pada tabel 4.11 memperlihatkan bahwa:

1. Model 1: Pada tabel variabel Entered/Removed yang menjelaskan bahwa


terdapat 3 persamaan linear regresi . Model pertama yaitu dengan
memasukkan seluruh variabel bebas: X1, X2, X3 dan X4 dengan
menggunkan metode enter.
2. Model 2: dengan mengeluarkan variabel X2 dengan menggunakan
metode Backward.
3. Model 3: dengan mengeluarkan variabel X3 dengan menggunakan
metode Backward.

Tabel 4. 12 Hasil Uji Regresi Linier Berganda


Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) 4.937 1.375 3.591 .001
X1 .528 .127 .388 4.150 .000
X2 -.027 .111 -.027 -.248 .805
X3 -.054 .141 -.048 -.386 .700
X4 .433 .061 .620 7.098 .000
2 (Constant) 4.810 1.270 3.787 .000
X1 .522 .124 .383 4.196 .000
X3 -.072 .123 -.063 -.584 .561
X4 .430 .059 .615 7.316 .000
3 (Constant) 4.777 1.265 3.777 .000
X1 .475 .095 .349 4.988 .000
X4 .411 .049 .588 8.395 .000
a. Dependent Variable: Y
Sumber:Data Primer Diolah, 2022

Berdasarkan hasil dari tabel 4.12 diperoleh persamaan regresi beberapa

58
model yaitu :

1. Y= 4,937 + 0,528X1 - 0,027X2 - 0,054X3 + 0,433X4 (Model 1)


Pada model 1 di atas diperoleh persamaan regresi tesebut, namun masih

terdapat variabel dengan nilai sigfikansi lenih besar dari 0,05 pada model 1

tersebut variabel X2 memiliki nilai sigfikansi paling besar (0,805)

sehingga variabel tersebut dengan menggunakan metode backward akan

disingkirkan, sehingga akan dapat persamaan model 2.

2. Y= 4,810 + 0,522X1 - 0,072X3 + 0,430X4 (Model 2)


Pada model 2 di atas diperoleh persamaan regresi tesebut, namun masih

terdapat variabel dengan nilai sigfikansi lenih besar dari 0,05 pada model 1

tersebut variabel X3 memiliki nilai sigfikansi paling besar (0,561)

sehingga variabel tersebut dengan menggunakan metode backward akan

disingkirkan, sehingga akan dapat persamaan model 3.

3. Y= 4,777 + 0,475X1 + 0,411X4 (Model 3)

Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan metode backward, model

ketiga yang terbaik karena secara uji statistik memenuhi semua kriteria.

Keterangan :

1. Nilai konstanta adalah sebesar 4.937. Berarti jika variabel Brand Awareness

(X1), Perceived Quality (X2), Association Brand (X3), dan Brand Loyalty

(X4) sama dengan nol, maka pengambilan keputusan pembelian yaitu sebesar

4.937.

2. Nilai koefisien beta pada variabel Brand Awareness (X1) adalah 0.528 berarti

59
setiap penambahan pada variabel Brand Awareness (X1) sebesar satu satuan

akan mengakibatkan penurunan keputusan pembelian sebesar 0.528 satuan.

Sebaliknya jika penurunan satu satuan pada variabel kesadaran merek maka

akan menurunkan keputusan pembelian sebesar 0.528 dengan asumsi-asumsi

lain adalah tetap.

3. Nilai koefisien beta pada variabel Perceived Quality (X2) adalah 0.027, berarti

setiap penurunan pada variabel Perceived Quality (X2) sebesar satu satuan

akan mengakibatkan penambahan keputusan pembelian sebesar 0.027, satuan.

Sebaliknya jika penurunan satu satuan pada variabel persepsi kualitas maka

akan menurunkan keputusan pembelian sebesar 0.027, dengan asumsi-asumsi

lain adalah tetap.

4. Nilai koefisien beta pada variabel Association Brand (X3) adalah 0.054 berarti

setiap penurunan pada variabel Association Brand (X3) sebesar satu satuan

akan mengakibatkan penambahan keputusan pembelian sebesar 0.054 satuan.

Sebaliknya jika penurunan satu satuan pada variabel asosiasi merek maka

akan menurunkan keputusan pembelian sebesar 0.054dengan asumsi-asumsi

lain adalah tetap.

5. Nilai koefisien beta pada variabel Brand Loyalty (X4) adalah 0.433 berarti

setiap penambahan pada variabel Brand Loyalty (X4) sebesar satu satuan akan

mengakibatkan penurunan keputusan pembelian sebesar 0.433satuan.

Sebaliknya jika penurunan satu satuan pada variabel loyalitas maka akan

menurunkan keputusan pembelian sebesar 0.433 dengan asumsi-asumsi lain

adalah tetap.

60
Tabel 4. 13 Hasil Uji Regresi Linier Berganda Eliminasi Variabel
Excluded Variablesa
Collinearity
Partial Statistics
Model Beta In T Sig. Correlation Tolerance
2 X2 -.027b -.248 .805 -.025 .225
3 X2 -.047c -.502 .617 -.051 .296
X3 -.063c -.584 .561 -.059 .219
a. Dependent Variable: Y
b. Predictors in the Model: (Constant), X4, X1, X3
c. Predictors in the Model: (Constant), X4, X1
Sumber:Data Primer Diolah, 2022

Keterangan :

1. Model 1 Pada tabel Excluded Variables menjelaskan bahwa variabel

independen yang dikeluarkan pada masing-masing model. Dari tabel tersebut

pada model 1 tidak ada variabel yang dikelaurkan

2. Model 2 pada model 2 mengeluarkan variabel Perceived Quality (X2), karena

nilai sig. Perceived Quality (X2) yaitu 0,805 > 0,05

3. Model 3 pada model 2 mengeluarkan variabel Perceived Quality (X2) dan

Association Brand (X3), karena nilai sig. Perceived Quality (X2) yaitu 0,617

> 0,05 dan Association Brand (X3) yaitu 0,561>0,05

Berdasarkan pada tabel 4.13 dapat disimpulkan bahwa Berdasarkan hasil


analisis dengan menggunakan metode backward, model ketiga yang terbaik
karena secara uji statistik memenuhi semua kriteria. Maka persamaan regresinya
adalah:

Y= 4,777 + 0,475X1 + 0,411X4 (Model 3)

Keterangan :

61
1. Nilai konstanta adalah sebesar 4,777. Berarti jika variabel Brand Awareness

(X1), dan Brand Loyalty (X4) sama dengan nol, maka pengambilan

keputusan pembelian yaitu sebesar 4,777.

2. Nilai koefisien beta pada variabel Brand Awareness (X1) adalah 0.475 berarti

setiap penambahan pada variabel Brand Awareness (X1) sebesar satu satuan

akan mengakibatkan penurunan keputusan pembelian sebesar 0. 475 satuan.

Sebaliknya jika penurunan satu satuan pada variabel kesadaran merek maka

akan menurunkan keputusan pembelian sebesar 0. 475 dengan asumsi-asumsi

lain adalah tetap.

3. Nilai koefisien beta pada variabel Brand Loyalty (X4) adalah 0. 411 berarti

setiap penambahan pada variabel Brand Loyalty (X4) sebesar satu satuan akan

mengakibatkan penurunan keputusan pembelian seb esar 0. 411 satuan.

Sebaliknya jika penurunan satu satuan pada variabel loyalitas maka akan

menurunkan keputusan pembelian sebesar 0. 411 dengan asumsi-asumsi lain

adalah tetap.

4.2.4.2 Hasil Analisis Uji t

Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel

independen secara individual menjelaskan variasi variabel dependen. pengambilan

keputusan ini dilakukan berdasarkan perbandingan nilai signifikansi dari nilai t

hitung masing-masing koefisien regresi dengan tingkat signifikansi yang telah

ditetapkan, yaitu sebesar 0.05 atau 5%. Berikut hasil data yang diperoleh:

62
Tabel 4. 14 Hasil Uji t

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) 4.937 1.375 3.591 .001
X1 .528 .127 .388 4.150 .000
X2 -.027 .111 -.027 -.248 .805
X3 -.054 .141 -.048 -.386 .700
X4 .433 .061 .620 7.098 .000
2 (Constant) 4.810 1.270 3.787 .000
X1 .522 .124 .383 4.196 .000
X3 -.072 .123 -.063 -.584 .561
X4 .430 .059 .615 7.316 .000
3 (Constant) 4.777 1.265 3.777 .000
X1 .475 .095 .349 4.988 .000
X4 .411 .049 .588 8.395 .000
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian

Sumber:data Primer Diolah, 2022

Berdasarkan pada tabel 4.14 dapat disimpulkan bahwa setiap dari masing-

masing variabel adalah sebagai berikut:

1. Pengujian Hipotesis 1

Nilai sig. Untuk pengaruh X1 terhadap Y adalah sebesar 0.000 dimana <0,05

dan nilai t hitung 4,150 dimana lebih besar dari t tabel (0,677) sehingga dapat

disimpulkan bahwa H1 Hipotesis 1 diterima yang artinya Brand Awareness

(X1) terdapat pengaruh yang signifiksn terhadap Keputusan Pembelian (Y).

2. Pengujian Hipotesis 2

63
Nilai sig. Untuk pengaruh X2 terhadap Y adalah sebesar 0.805, dimana >0,05

dan nilai t hitung -0,248 dimana lebih kecil dari t tabel (0,677) sehingga dapat

disimpulkan bahwa H1 Hipotesis 2 ditolak yang artinya Perceived Quality

(X2) tidak terdapat pengaruh yang signifikan terhadap Keputusan Pembelian

(Y).

3. Pengujian Hipotesis 3

Nilai sig. Untuk pengaruh Association Brand (X3) terhadap Keputusan

Pembelian (Y) adalah sebesar 0,700 dan 0.5.61 dimana >0,05 dan nilai t

hitung -0,386 dimana lebih kecil dari t tabel (0,677) pada model 1 dan 2

sehingga dapat disimpulkan bahwa H1 Hipotesis 3 ditolak yang artinya

Association Brand (X3) tidak terdapat pengaruh yang signifikan terhadap

Keputusan Pembelian (Y).

4. Pengujian Hipotesis 4

Nilai sig. Untuk pengaruh X4 terhadap Y adalah sebesar 0,000 dimana <0,05

dan nilai t hitung 7,098 dimana lebih besar dari t tabel (0,677) sehingga dapat

disimpulkan bahwa H1 Hipotesis 4 diterima yang artinya Brand Loyalty (X4)

terdapat pengaruh terhadap Keputusan Pembelian (Y).

Dari hasil uji parsial dapat disimpulkan bahwa hasil dari variabel

perceived Quality (X2), dan Association tidak berpengaruh positif dan signifikan

terhadap keputusan pembelian (Y) akan tetapi hanya variabel Brand Awareness

(X3) dan Brand Loyalty (X1) yang memiliki pengaruh positif dan signifikan

terhadap keputusan pembelian (Y).

64
4.2.4.3 Hasil Analisis Uji F

Uji F digunakan untuk menampilkan hasil analisis dan menguji apakah ada

atau tidak pengaruh dari masing-masing variabel bebas yang terdiri dari Brand

Awareness (X1), Perceived Quality (X2), Association Brand (X3), dan Brand

Loyalty (X4) secara bersama-sama (simultan) terhadap keputusan pembelian

konsumen pada produk Yamaha Thamrin Brothers Prabumulih. Untuk Melihat

ada atau tidaknya pengaruh dari masing-masing variabel independen secara

bersama-sama (simultan) dilihat jika nilai sig < 0,05 atau F hitung > F tabel maka

terdapat pengaruh dari variabel independen secara simultan terhadap variabel

dependen. Berikut hasil uji F dengan menggunakan aplikasi SPSS versi 25:

Tabel 4. 15 Hasil Uji F

ANOVAa
Sum of Mean
Model Squares Df Square F Sig.
1 Regression 636.574 4 159.143 71.933 .000b
Residual 210.176 95 2.212

Total 846.750 99

2 Regression 636.437 3 212.146 96.837 .000c


Residual 210.313 96 2.191

Total 846.750 99

3 Regression 635.691 2 317.846 146.078 .000d


Residual 211.059 97 2.176

Total 846.750 99

a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian


b. Predictors: (Constant), Brand Loyalty, Brand Awareness, Perceived Quality,
Association Brand

65
c. Predictors: (Constant), Brand Loyalty, Brand Awareness, Association Brand
d. Predictors: (Constant), Brand Loyalty, Brand Awareness
Sumber:Data SPSS 25

Berdasarkan pada tabel 4.15 menunjukkan bahwa uji F hasil pengujian

Hipotesis 5 yaitu nilai sig. X1, X2, X3 & X4 secara simultan terhadap Y adalah

sebesar 0,000 dimana < 0,05 dan nilai F hitung sebesar 71,933 dimana > F tabel

(1,38) sehingga dapat disimpulkan bahwa Hipotesis 5 diterima yang artinya

terdapat pengaruh Brand Awareness (X1), Perceived Quality (X2), Association

Brand (X3), dan Brand Loyalty (X4) secara simultan terhadap keputusan

pembelian (Y) konsumen pada produk Yamaha di Thamrin Brothers Prabumulih.

4.2.4.4 Hasil Analisis Uji Koefisien Determinasi

Analisis uji koefisien determinasi bertujuan untuk mengetahui seberapa

besar pengaruh bariabel bebas Brand Awareness (X1), Perceived Quality (X2),

Association Brand (X3), dan Brand Loyalty (X4) terhadap Keputusan Pembelian

(Y). Berikut hasil uji koefisien determinasi:

Tabel 4. 16 Hasil Uji Koefisien Determinasi


Model Summary

Adjusted R Std. Erro Of


Model R R Square Square The estimate
1 .867a .752 .741 1.48741
a
2 .867 .752 .741 1.48741
3 .866c .751 .746 1.47508
a. Predictors: (Constan), X4,X1,X2,X3
b. Predictors: (Constan), X4,X1,X3
c. Predictors: (Constan), X4,X1

66
Berdasarkan tabel diatas hasil uji Adjusted R2 pada penelitian ini maka

diperoleh nilai R2 yaitu sebesar 0.741. Hal ini menunjukkan besarnya pengaruh

variabel brand awareness (X1), perceived Quality (X2), Association Brand (X3),

dan Brand Loyalty (X4) terhadap Keputusan Pembelian ponsumen pada produk

motor Yamaha di Thamrin Brother Prabumulih adalah sebesar 74.1%, sedangkan

sisanya yaitu 25.9% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam

penelitian ini. Misalnya promosi, harga, tempat, periklanan dan lain-lain.

4.3 Pembahasan

Dari hasil analisis yang didapatkan maka pembahasan mengenai hasil

penelitian dapat dijabarkan sebagai berikut:

4.3.1 Dimensi Brand Equity

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel Brand

Awareness (X1), Perceived Quality (X2), Association Brand (X3), dan Brand

Loyalty (X4) terhadap keputusan pembelian (Y) konsumen pada produk Yamaha

di Thamrin Brothers Prabumulih. Dalam penelitian yang dilakukan saat ini

melakukan suatu pengujian yang dilakukan untuk dapat menjawab beberapa

rumusan-rumusan masalah yang diuraikan oleh hipotesis masalah. Apabila dilihat

dari analisis uji simultan (Uji F) yang telah dilakukan pada penelitian ini

menunjukan nilai signifikansi sebesar 0,000 dan a : 0,05 yang artinya secara

bersama-sama (simultan) variabel Brand Awareness (X1), perceived Quality

(X2), Association Brand (X3), dan Brand Loyalty (X4) berpengaruh signifikan

terhadap variabel keputusan pembelian (Y) konsumen pada produk Yamaha di

67
Thamrin Brothers Prabumulih. Penjabaran lebih lanjut akan dijelaskan lagi

sebagai berikut ini

4.3.1.1 Brand Awareness (X1)

Berdasarkan uji parsial (Uji T) dapat disimpulkan bahwa nilai variabel

Brand Awareness (X1) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan

pembelian (Y) pada produk Yamaha di Thamrin Brothers Prabumulih. Hal itu

dapat terjadi dikarenakan variabel Brand Awareness (X1) mempunyai nilai

signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Oleh karena itu dapat disimpulkan hipotesis 1

dapat diterima karena nilai signifikansi variabel Brand Awareness (X1) lebih kecil

dari 0,05.

Brand Awareness yang di dalamnya memiliki indikator seperti logo, iklan

familiar dan harga dapat memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan

pembelian (Y) pada produk Yamaha di Thamrin Brothers Prabumulih.

Diharapkan dari pihak Yamaha untuk dapat mempertahankan dan meningkatkan

lagi indikator-indikator tersebut dalam mempengaruhi keputusan pembelian

dengan cara memberikan merchandise yang unik. Merchandise merupakan salah

satu cara untuk berterima kasih kepada pelanggan sehingga dapat memancing

pelanggan untuk mengupdate kegiatan Yamaha di media sosial.

Peneliti memberikan saran kepada Yamaha untuk tetap mempertahankan

serta meningkatkan variabel Brand Awareness agar konsumen dapat lebih percaya

untuk menggunakan produk Yamaha. Dari segi logo dilihat dari kuesioner

Yamaha sudah dapat memenuhi kebutuhan sesuai dengan apa yang diharapkan

oleh konsumen. Yamaha dapat mempertahankan serta meningkatkan indikator

68
tersebut dengan menambahkan desain yang menarik agar konsumen dapat lebih

terkesan terhadap Yamaha. Dari segi iklan Yamaha harus menampilkan iklan

yang menarik. Yamaha dapat meningkatkan atau melakukan iklan konvensional.

Hal ini dapat membuat Yamaha memapar pelanngan luas. Dari segi merek yang

familiar Yamaha dapat memabangun kesadaran pelanggan agar melekat pada

benaknya. Yamaha dapat meningkatkan membangun branding dengan cara

menganalisis pelanggan melalui pesaing yang lebih unggul. Ini bisa dilakukan

melalui website atau akun media sosial sehingga Yamaha dapat mengetahui siapa

saja yang mengikuti dan menggunakan produknya jika dilihat dari usia, profesi

dan lain lain. Dari segi harga Yamaha dapat memberikan potongan harga kepada

pelanggan. Yamaha sendiri sering melakukan pemberian diskon kepada pelanggan

yang mau melakukan pembelian. Yamaha dapat meningkatkannya dengan

memberikan diskon berupa potongan uang atau diskon dalam melakukan

pembayaran secara kredit atau angsuran.

4.3.1.2 Perceived Quality (X2)

Berdasarkan uji parsial (Uji t) dapat disimpulkan bahwa nilai variabel

Perceived Quality (X2) tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan

pembelian (Y) pada produk Yamaha di Thamrin Brothers Prabumulih. Hal itu

dapat terjadi dikarenakan variabel Perceived Quality (X2) mempunyai nilai

signifikansi sebesar 0.805 > 0,05. Oleh karena itu dapat disimpulkan hipotesis 2

ditolak karena nilai signifikansi variabel Perceived Quality (X2) lebih besar dari

0,05.

69
Perceived quality yang di dalamnya memiliki beberapa indikator dilihat

dari kuesioner yaitu desain dan fitur, kenyamanan, kualitas mutu, harga sesuai

kualitas dan keawetan tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian

(Y) pada produk Yamaha di Thamrin Brothers Prabumulih. Diharapkan kepada

pihak Yamaha untuk dapat memperbaiki dan meningkatkan lagi indikator-

indikator tersebut dalam mempengaruhi keputusan pembelian.

Peneliti memberikan saran kepada Yamaha untuk memperbaiki dan

meningkatkan variabel perceived quality dari segi desain dan fitur Yamaha dapat

memberikan desain yang sederhana dan warna yang cerah serta berbeda, hal

dilakukan agar produk kelihatan lebih mencolok. Dari segi kenyamanan Yamaha

dapat memberikan beberapa fitur untuk mempermudah pemakaian dengan cara

memberikan fitur stand switch atau pengaman pada standar samping dengan

adanya fitur ini bisa menjadi switch on-off yang akan terhubung dengan kunci

kontak dan kelistrikan. Dari segi kualitas konsumen sering sekali mengalami

keluhan kepada Yamaha seperti minyak yang boros dan knalpot mudah berasap.

Yamaha dapat memperbaiki dan meningkatkan dengan cara menguji coba mesin

atau dengan cara mengganti bahan yang lebih berkualitas hal ini beperngaruh juga

pada kesesuaian harga. Terakhir dari segi awet Yamaha dapat meningkatkan daya

tahan produk dan keandalan sehingga ketika produk digunakan secara berkala

produk masih tetap awet.

4.3.1.3 Association Brand (X3)

Berdasarkan uji parsial (Uji T) dapat disimpulkan bahwa nilai variabel

Association Brand (X3) tidak berpengaruh yang signifikan terhadap keputusan

70
pembelian (Y) pada produk Yamaha di Thamrin Brothers Prabumulih. Hal itu

dapat terjadi dikarenakan variabel Association Brand (X3) mempunyai nilai

signifikansi sebesar 0.700 > 0,05 pada model 1 dan 0.561 > 0,05 pada model 2.

Oleh karena itu dapat disimpulkan hipotesis 3 ditolak karena nilai signifikansi

variabel Association Brand (X3) lebih besar dari 0,05.

Association brand yang di dalamnnya memiliki indikator dilihat dari

kuesioner yaitu harga produk yang sesuai dengan kualitas, percaya diri, tidak

mudah rusak dan nilai prestise tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap

keputusan pembelian (Y) pada produk Yamaha di Thamrin Brothers Prabumulih.

Diharapkan kepada pihak Yamaha untuk dapat memperbaiki dan meningkatkan

lagi indikator-indikator tersebut dalam mempengaruhi keputusan pembelian.

Peneliti memberikan saran kepada Yamaha untuk memperbaiki serta

meningkatkan variabel asosiasi merek. dari segi penawaran selain memperhatikan

kualitas produk juga harus memberikan pelayanan terbaik untuk pelanggan dan

memanfaatkan seluruh platform media online untuk pemasaran, mengoptimalkan

selluruh media pemasaran agar target pasar semakin meningkat. Selain secara

online Yamaha dapatt memasifkan pelebaran target pasar dengan memasang

media promosi di jalanan agar pelanggan semakin aware. Dari segi percaya diri

konsumen menggunakan produk Yamaha, Yamaha dapat melakukan dengan cara

memberi masukan kepada calon konsumen bahwa produk yang dijual adalah

produk yang berkualitas, sudah lulus standar dan dicari banyak orang. Dari segi

tidak mudah rusak Yamaha dapat memberikan daya tahan pada produk sehingga

konsumen merasa dan ingat jika sedang menggunakan produk Yamaha tidak

71
mudah rusak. Dari segi nilai prestise Yamaha dapat memperbaiki dan membangun

model produk yang baru atau yang jarang ditemukan, hal ini terkadang calon

konsumen rela untuk melakukan pemesanan terlebih dahulu atau sering disebut

dengan pre order yaitu barang belum datang tetapi calon konsumen sudah

membayar duluan.

4.3.1.4 Brand Loyalty (X4)

Berdasarkan uji parsial (Uji T) dapat disimpulkan bahwa nilai variabel

Brand Loyalty (X4) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan

pembelian (Y) pada pro duk Yamaha di Thamrin Brothers Prabumulih. Hal itu

dapat terjadi dikarenakan variabel Brand Loyalty (X4) mempunyai nilai

signifikansi sebesar 0.000 > 0,05. Oleh karena itu dapat disimpulkan hipotesis tiga

(H1) dapat ditolak karena nilai signifikansi variabel Brand loyalty (X4) lebih

besar dari 0,05.

Brand loyalty yang di dalamnya memiliki indikator dilihat dari kuesioner

yaitu pilihan utama, penggunaan, kesukaan dan peralihan merek dapat memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian (Y) pada produk Yamaha

di Thamrin Brothers Prabumulih. Diharapkan dari pihak Yamaha untuk dapat

mempertahankan dan meningkatkan lagi indikator-indikator tersebut dalam

mempengaruhi keputusan pembelian.

Peneliti memberikan saran kepada Yamaha untuk dapat mempertahankan

dan meningkatkan pada variabel Brand loyalty(X4) dari segi pilihan saat ini

konsumen cenderung menginginkan kendaraan yang dapat digunakan secara multi

seperti banyak membawa barang ketika bepergian Yamaha dapat mengingkatkan

72
hal ini dengan cara memberikan box yang besar sehingga konsumen akan tetap

memilih produk Yamaha. Dari segi kesukaan untuk dapat membuat konsumen

suka terhadap produk Yamaha dapat mengingkatkan berbagai fitur hal ini akan

membuat konsumen menjadi suka dan bertahan terhadap merek Yamaha. Dari

segi peralihan merek mengingat Yamaha masih belum dapat memimpin pangsa

pasar sebaiknya pilihan konsumen juga harus ditingkatkan dengan memberikan

feedback kepada konsumen sehingga tidak beralih ke merek lain dengan

merasakan kepuasaan meskipun ada perubahan harga.

4.3.2 Perbandingan Dengan Penelitian Terdahulu

Berdasarkan dari hasil penelitian terdahulu dengan judul “Pengaruh

Ekuitas Merek (brand equity) Terhadap Keputusan Pembelian Laptop Merek

Toshiba Di Semarang”. Dapat di ambil kesimpulan bahwa bahwa kesadaran

merek, asosiasi merek, persepsi kualitas, dan loyalitas merek terbukti berpengaruh

positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Penelitian terdahulu ini

masih selaras dengan penelitian yang dilakukan saat ini, dan persamaannya adalah

Awareness (X1), Perceived Quality (X2), Brand Association (X3) dan Brand

Loyalty (X4).

Berdasarkan dari hasil penelitian terdahulu dengan judul “Pengaruh Brand

Equity Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Produk Air Minum dalam

Kemasan ADES Studi Pada Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Politik

Universitas Sumatera Utara”. Berdasarkan Uji F hitung, variabel bebas Brand

Equity (X) yang terbagi atas Brand Awareness (X1), Perceived Quality (X2),

73
Brand Association (X3), dan Brand Loyalty (X4) secara simultan atau bersama-

sama berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap variabel Keputusan

Pembelian Konsumen (Y) pada mahasiswa FISIP USU Medan. variabel Brand

Awareness (X1) dan Perceived Quality (X2) secara parsial berpengaruh positif

dan tidak signifikan terhadap variabel terikat Keputusan Pembelian Konsumen

(Y). Sedangkan variabel Brand Association (X3) dan Brand Loyalty (X4) secara

parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat Keputusan

Pembelian Konsumen (Y), dimana variabel Brand Loyalty yang paling dominan

mempengaruhi variabel Keputusan Pembelian Konsumen. Penelitian terdahulu ini

masih selaras dengan penelitian yang dilakukan saat ini, dan persamaannya adalah

membahas dimensi Awareness (X1), Perceived Quality (X2), Brand Association

(X3) dan Brand Loyalty (X4).

Berdasarkan dari hasil penelitian terdahulu dengan judul “Pengaruh..Brand

Equity Terhadap Keputusan Pembelian Kosmetik Wardah”. Pada akhirnya dapat

disimpulkan dari penelitian ini terdapat hasil pengaruh dari variabel brand

awareness, perceived quality, association brand brand dan loyalty secara

bersama-sama pada keputusan pembelian produk kosmetik Wardah mempunyai

nilai sebesar 85,4%. Hasil uji secara parsial menggunakan variabel bebas yakni

kesadaran merek, asosiasi merek, persepsi kualitas dan loyalitas merek memiliki

pengaruh yang sangat relevan dan positif terhadap keputusan pembelian produk

kosmetik Wardah pada tingkat signifikansi lebih kecil dari α (0,05). Setelah di

dapatkan sebuah kesimpulan pada pengujian koefisien determinasi parsial

didapatkan bahwa variabel yang berpengaruh dominan yang dapat mempengaruhi

74
keputusan pembelian produk kosmetik Wardah adalah variabel loyalitas merek hal

ini tercermin dari koefisien determinasi parsial bahwa brand loyalty nilai 50,55 %

yang lebih besar dari koefisien determinasi variabel yang lainnya. Berdasarkan

dengan penelitian saat ini penelitian ini variabel brand awareness dan brand

loyalty memilki keselarasan yaitu berpengaruh signifikan terhadap keputusan

pembelian. Akan tetapi variabel perceived quality dan association brand tidak

selaras.

Berdasarkan dari hasil penelitian terdahulu dengan judul

“Pengaruh.Ekuitas Merek (Brand Equity).Terhadap Keputusan Pembelian

Smarphone Merek Samsung Di Kota Makassar”. Dapat disimpulkan bahwa

Berdasarkan pengujian secara simultan (Uji F) bahwa Ekuitas merek yang terdiri

variabel Perceived Quality, Asssociation Brand dan Brand Loyalty bersama-sama

memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian

konsumen dalam membeli smartphone merek Samsung di Kota Makassar.

Sedangkan variabel Brand Awareness berpengaruh negative dan tidak signifikan

terhadap keputusan pembelian smartphone merek Samsung di Kota Makassar.

secara parsial (uji T) bahwa dari keempat variabel independen yaitu (Brand

Awareness, Perceived Quality, Asssociation Brand dan Brand Loyalty), yang

paling dominan berpengaruh dan signifikan terhadapKeputusan Pembelian adalah

variabel Brand Awareness (X1) dengan t hitung yang paling besar diantara

variabel independen lain yaitu (Brand Awareness, Perceived Quality, Asssociation

Brand dan Brand Loyalty) dan juga memiliki nilai signifikan. Berdasarkan

penelitian tersebut memiliki pada variabel Brand Awareness (X1), Perceived

75
Quality (X2), Asssociation Brand (X3) tidak memiliki keselarasan dengan

penelitian yang sedang dilakukan saat ini akan tetapi pada variabel Brand Loyalty

(X4) memiliki keselarasan.

Berdasarkan dari hasil penelitian terdahulu dengan judul “Pengaruh

Dimensi Ekuitas Merek Terhadap Keputusan Pembelian Handphone Xiaomi”.

Hasil pengujian hipotesis pertama menunjukkan variabel kesadaran merek,

persepsi kualitas, asosiasi merek dan loyalitas merek berpengaruh positif dan

signifikan terhadap keputusan pembelian handphone Xiaomi. Secara simultan

penelitian ini memiliki keselarasan dengan penelitian yang sedang dilakukan saat

ini yang sama-sama membahas dimensi brand equity dan memiliki perbedaan

pada objek penelitiannya.

Berdasarkan dari hasil penelitian terdahulu dengan judul “Analisis

Pengaruh Brand Equity Terhadap Keputusan Pembelian Ponsel Pintar Oppo Di

Kota Pekanbaru” dari hasil penelitian ini disimpulkan bahwa Brand awareness

dan brand association tidak berpengaruh yang secara signifikan terhadap

keputusan pembelian, dimana responden tidak mempertimbangkan brand

awareness dan brand association dalam mengambil keputusan untuk membeli

smartphone merek Oppo. Perceived quality dan brand loyalty memiliki pengaruh

yang positif, sehingga apabila pengaruh Perceived quality dan brand loyalty kuat

maka akan meningkatkan keputusan pembelian. Dengan kata lain responden

mempertimbangkan perceived quality dan brand loyalty smartphone Oppo dalam

keputusan pembelian. Penelitian tersebut pada variabel brand awareness (X1) dan

76
perceived quality (X2) tidak selaras akan tetapi pada variabel association brand

(X3) dan brand loyalty (X4) memiliki keselarasan.

Berdasarkan dari hasil penelitian terdahulu dengan judul penelitian

“Pengaruh Ekuitas Merek (Brand Equity) Terhadap Proses Keputusan Pembelian

Sepeda Motor Yamaha Nmax Pada Dealer Yamaha Tugu.Mas.Bima”. Hasil dari

penelitian ini menunjukan bahwa nilai merek berpengaruh terhadap proses

pengambilan keputusan pembelian sepeda motor Yamaha NMAX dari dealer

Tugu Mas Bima dengan nilai sebesar 65,3%. Sebagian besaar konsumen membeli

sepeda motor merek Yamaha NMAX karena merek NMAX memilki nilai dan

kepuasaan tersendiri bagi konsumen. Penelitian terdahulu ini masih selaras

dengan penelitian yang dilakukan saat ini, dan persamaannya adalah brand equity.

Berdasarkan dari hasil penelitian terdahulu dengan judul “Pengaruh Brand

Equity Terhadap Keputusan Pembelian Produk”. Hasil dari penelitian ini

menunjukan bahwa brand equity memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

keputusan pembelian. Brand equity adalah ekuitas yang dipertimbangkan pada

saat pembelian sehingga semakin besar brand equity semakin banyak konsumen

dapat mengambil keputusan tentang pembelian yang ditawarkan. Penelitian

terdahulu ini masih selaras dengan penelitian yang dilakukan saat ini, dan

persamaannya adalah brand equity dan memiliki perbedaan pada objek

penelitiannya.

77
4.3.3 Analisis dan Interpretasi Variabel Dominan

Berdasarkan dari hasil pengolahan data yang terdapat pada tabel 4.12

dapat dilihat bahwa variabel Brand Awareness mempunyai koefisien yang paling

tinggi yaitu 0.475 dibandingkan variabel Perceived Quality yaitu sebesar -0.027 ,

Association brand -0.054 dan Brand Loyalty 0.411 terhadap variabel keputusan

pembelian (Y) konsumen pada produk Yamaha di Thamrin Brothers Prabumulih.

Berdasarkan hasil dari kuisioner yang disebarkan oleh peneliti kepada

responden atau partisipan penelitian. Peneliti dapat membuktikan bahwa

responden lebih merasa bahwa Brand Awareness (X1) dari Yamaha lebih

dominan dengan indikatornya dapat berpengaruh signifikan sehingga responden

merasa bahwa Brand Awareness adalah variabel yang dinilai memiliki pengaruh

yang signifikan dalam keputusan pembelian pada produk Yamaha di Thamrin

Brothers Prabumulih.

78
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengariuh brand equity terhadap

keputusan pembelian konsumen pada produk motor Yamaha di Thamrin Brothers

Prabumulih. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dari penelitian yang

ditulis oleh peneliti maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Variabel Brand Awareness (X1) secara parsial terdapat pengaruh yang

signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen pada produk Yamaha

di Tharim Brothers Prabumulih.

2. Variabel Perceived Quality (X2) secara parsial memiliki pengaruh yang

tidak signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen pada produk

Yamaha di Tharim Brothers Prabumulih.

3. Variabel Association Brand (X3) secara parsial memiliki pengaruh yang

tidak signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen pada produk

Yamaha di Tharim Brothers Prabumulih.

4. Variabel Brand Loyalty (X4) secara parsial memiliki pengaruh yang tidak

signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen pada produk mototr

Yamaha di Tharim Brothers Prabumulih.

5. Brand Awareness (X1), Perceived Quality (X2), Association brand (X3)

dan Brand Loyalty (X4) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap

keputusan pembelian konsumen pada produk motor Yamaha di Thamrin

Brothers Prabumulih.

79
6. Variabel brand awareness(X1) merupakan variabel yang dominan

mempengaruhi keputusan pembelian pada produk motor Yamaha di

Thamrin Brothers Prabumulih.

5.2 Saran

Berdasarkan dari hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan, maka

merekomendasikan saran sebagai berikut :

1. Untuk PT. Yamaha Thamrin Brothers Prabumulih diharapkan untuk dapat

meningkatkan variabel yang berpengaruh signifikan terhadap keputusan

pembelian dari segi Brand Awareness (X1), perceived Quality (X2),

Association Brand (X3), dan Brand Loyalty (X4) agar konsumen dapat

lebih percaya memutuskan pembelian. Dengan begitu Yamaha Thamrin

Brothers Prabumulih dapat memperbaiki beberapa produk-produk yang

masih kurang berkualitas dimata konsumen.

2. Untuk peneliti selanjutnya diharapkan penelitian ini dapat dijadikan sebagai

bahan acuan untuk dapat mengembangkan penelitian lainnya yang terkait

dengan produk Yamaha dengan menggunakan beberapa variabel lainnya

untuk dapat mempengaruhi keputusan pembelian atau menggunakan

variabel terikat lainnya agar hasil yang didapatkan lebih akurat.

3. Penelitian ini banyak memiliki keterbatasan yang dirasakan oleh peneliti

meskipun peneliti telah berupayah sebaik mungkin, keterbatasan dalam

penelitian ini menggunakan metode kuesioner sehingga datanya bisa jadi

sangat subyektif dan masih ada beberapa kemungkinan jawaban dari

80
responden yang tidak sesuai dengan kenyataan. Oleh karena itu, penelitian

selanjutnya ada baiknya menambahkan teknik wawancara atau melakukan

penelitian kualitatif tambahan untuk memperdalam analisis data survei.

81
DAFTAR PUSTAKA

Aprilia, M. (2017). Pengaruh Ekuitas Merek Terhadap Keputusan Pembelian


Kosmetik Wardah. Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen, Vol.6, No.6.

Apriliananda, D. (2014, Mei 19). Ini Fitur Keamanan Sepeda Motoryang Penting
untuk Harian. Dipetik September 12, 2022, dari Kompas.com:
https://www.google.com/amp/s/amp.kompas.com/otomotif/read/2014/05/19/1956
558/ini-fitur-keamanan-sepeda-motor-yang-penting-untuk-harian

Arsyad Hamidi, Z. A. (2014). Pengaruh Ekuitas Merek Terhadap Keputusan


Pembelian (Survei pada Konsumen Sepeda Motor Merek Honda Di Dealer
PT. Nusantara Surya Sakti, Malang). Jurnal Administrasi Bisnis, Vol.10,
No.1.

Bisri Mustofa, Sutopo. (2013). Analisis Pengaruh Ekuitas Merek Terhadap


Keputusan Pembelian Sepeda Motor Merek Yamaha (Studi Kasus Pada
Mahasiswa Universitas Diponegoro). Diponegoro Journal Of
Management, 3-6.
Djawoto dan Mamik Astiwi Lestari. (2018). Pengaruh Dimensi Ekuitas Merek
Terhadap Keputusan Pembelian Handphone Xiaomi. Ilmu dan Riset
Manajemen, Vol 7 ; No 8.

Hidayat, B. R. (2020). Analisis Ekuitas Merek Terhadap Kepuasan Dan Loyalitas


Pelanggan Susu Frisian Flag Di Kota Malang. Tesis. Malang. Universitas
Muhammadiyah Malang.

Hidayat, R. (2021). Analisis Dampak Promosi Terhadap brand awareness pada


Aplikasi Belanja Online Tokopedia. Skripsi

ndonesia, R. (2021, November 23). Tips Membangun Branding Produk Yang


Melekat Di Benak Pelanggan. Dipetik Septembe 12, 2022r, dari
redcomm.co.id: https://redcomm.co.id/knowledges/tips-membangun-
branding-produk-yang-melekat-di-benak-pelanggan?readmore=true

Ivan Agus saputra, H. I. (2020). Analisis Pengaruh Ekuitas Merek dan Citizen
Brand Terhadap Keputusan Pembelian Pada Produk Sari Roti Di
Indomaret Kota Surakarta. Agrista, Vol 8 ; No 3.

82
Khasanah, I. (2013). Analisis Pengaruh Ekuitas Merek Terhadap Keputusan
Pembelian Mie Instan Sedaap Di Semarang. Jurnal Dinamika Manajemen,
1, 93-102.

Marco Dirgahadi Lukman. (2014). Analisis Pengaruh Ekuitas Merek Terhadap


Keputusan Pembelian dan Kepuasan Konsumen Produk Teh Botol Sosro
Kemasan Kotak. Vol.10, No.1: hal. 64–81, 10, 64–81.

Ningsih, S. W. (2019). Pengaruh Ekuitas Merek Terhadap Keputusan Pembelian


Sepeda Motor Merek Yamaha Pada PT. Suraco Jaya Abadi Motor Cabang
Sungguminasa Kab Gowa. Skripsi.

Nurhamidah. (2019). Pengaruh Ekuitas Merek Terhadap Keputusan Pembelian


Produk Kosmetik Wardah di Kabupaten Garut. kalibrasi, Vol. 17; No.
1(1412-3614), 33-38 .

Oktarina, D. (2018). Pengaruh Ekuitas Merek, Motivasi Dan Keputusan


Pembelian Terhadap Kepuasan Konsumen. Jurnal Ilmiah FE-UMM, 12,
10-12.

Hanggadhika, H. (2010). Analisis Pengaruh Ekuitas Merek Terhadap Keputusan


Pembelian Konsumen Pada Produk Handphone Merek Nokia Di
Semarang. Skripsi. Semarang. Universitas Diponegoro.

Pamungkas, A. (2021, April 9). Pentingnya Menjaga Kualitas Produk Bagi


Bisnis. Dipetik September 12, 2022, dari Majoo.id:
https://majoo.id/solusi/detail/kualitas-produk

Pratomo, M. S. (2018). Pengaruh Elemen-Elemen Brand Equity Terhadap


Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda Vario. Skripsi. 72-87.

Putra, A. N. (2013, juni 2). Analisa Pengaruh Brand Equity Terhadap Keputusan
Pelanggan Membeli Semen PT. Semen Baturaja Pada Masyarakat
Palembang. Jurnal Manajemen dan Bisnis Sriwijaya, 11.

Rada. (2021, Maret 9). Teknik Pengumpullan data. Dipetik November 14, 2021,
dari dosenpintar: https://wwwdosenpintar.com/teknik-pengumpulan-data/.

83
Runtuwene, I. K. (2015). Analisis Pengaruh Faktor-Faktor Ekuitas Merek
Terhadap Keputusan Pembelian Produk Sepeda Motor Yamaha Mio-J di
Kota Tomohon. Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen, 3 (1), 47-60.

Setiawan, S. (2021, September 22). Studi kepustakaan. Dipetik November 14,


2021, dari gurupendidikan: https://www.gurupendidikan.co.id/studi-
kepustakaan.

Supranto, Sarli R. (2019, Maret 1). Analisis Pengaruh Ekuitas Merek Terhadap
Keputusan Pembelian Ponsel Pintar Oppo Di Kota Pekanbaru. Procuratio
Vol. 7 No. 1, Maret 2019, 7(e-ISSN 2580-3743 ), 71-72).

Titi Rahayu, S. (2020). Pengaruh Brand Equity Terhadap Keputusan Pembelian


Produk. Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syariah, V o l 2 N o 1.

Wijaya, R. (2017). Pengaruh Ekuitas Merek ( Brand Equity) Terhadap Keputusan


Pembelian Smartphone Merek Samsung Di Kota Makassar. 48-49.

Wirastomo, W. A. (2012). Analisis Pengaruh Ekuitas Merek Terhadap Keputusan


Pembelian Sepeda Motor (Studi pada pelanggan PT Yamaha Agung Motor
Semarang).

Zultilhansyah dan Intisari Haryanti (2020). Pengaruh Ekuitas Merek (Brand


Equity) Terhadap Proses Keputusan Pembelian Sepeda Motor Yamaha
Nmax Pada Dealer Yamaha Tugu Mas Bima. Jurnal Manajemen
Dewantara, Vol 4 No 2, 90 - 97 .

84
LAMPIRAN
1. Kuesioner Penelitian

Kepada Yth,
Bapak/i dan Saudara/i
di tempat
Assalamualaikum wr wb bapak, ibu, saudara dan saudari.
Perkenalkan saya Rama Sanjaya Mahasiswa S1 Manajemen Universitas Sriwijaya
sedang melaksanakan penelitian untuk melengkapi proses penulisan skripsi.
Untuk itu memohon kesedian bapak/ibu dan saudara/i untuk meluang waktu untuk
mengisi kuesioner penelitian saya dengan judul “Analisis Pengaruh Brand Equity
terhadap keputusan Pembelian Konsumen pada Produk Motor Yamaha di
Thamrin Brothers Prabumulih”.
Besar harapan saya bapak/ibu dan saudara/i mengisi kuesioner ini dengan
baik dan benar. Kerahasian identitas bapak/ibu dan saudara/i dari hasil penelitian
ini dijamin terlindungi dan hanya digunakan untuk syarat kelulusan studi peneliti.
Demikian yang dapat saya sampaikan, terima kasih atas kesedian bapak/ibu dan
saudara/i untuk mengisi kuesioner penelitian saya.

Peneliti

Rama Sanjaya
NIM. 01011281823104
(Mahasiswa Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sriwijaya 2018)

Screening
1. Apakah bapak/i dan saudara/i memiliki, menggunakan dan membeli sepeda
motor merek Yamaha?
2. Apakah umur anda 17 tahun keatas?
Jika anda menjawab “Tidak” maka anda tidak perlu meneruskan pengisian
kuesioner. Jika “Ya” maka silahkan teruskan pengisian pertanyaan berikutnya.

Identitas Responden
1. Jenis kelamin?
1. Laki-laki
2. perempuan
2. Usia ?
1. 17 – 25
2. 26 – 40
3. 41 – 55

85
4. >55
3. Pendapatan perbulan?
1. 500.000,00 – 1.000.000,00
2. 1.000.001,00 – 2.000.000,00
3. 2.000.001,00 – 3.000.000,00
4. 3.000.001,00 – 4.000.000,00
5. > 4.000.000,00

Perilaku Responden
1. Apakah anda membeli, menggunakan dan membeli merek motor lain
selain merek Yamaha Thamrin Brothers Prabumulih?
a. Ya
b. Tidak
2. Sudah berapa kali anda membeli motor merek Yamaha Thamrin Brothers
Prabumulih?
a. 1 - 2 kali
b. 3 - 4 kali
c. >4
3. Untuk siapa anda membeli motor merek Yamaha Thamrin Brothers
Prabumulih?
a. Diri sendiri
b. Orang tua
c. Anak
d. Saudara/i
4. Sudah berapa lama anda menggunakan produk Yamaha Thamrin Brothers
Prabumulih?
a. < 3 bulan
b. 3 – 6 bulan
c. > 6 bulan
Berilah tanda cheklist pada salah satu jawaban yang paling sesuai menurut
pendapat bapak/ibu atau saudara/i. Jika menurut Saudara/i tidak ada jawaban yang
tepat, maka jawaban dapat diberikan pada pilihan yang paling mendekati. Masing-
masing angka menunjukkan persetujuan terhadap nilai yang terdapat pada kolom
yang bersangkutan, diantaranya :
2. STS = Sangat Tidak Setuju
3. TS = Tidak Setuju
4. N = Netral
5. S = Setuju
6. SS = Sangat Setuju

86
Kesadaran Merek (Brand Awareness) (X1)
No Pertanyaan Jawaban
STS TS N S SS
1 2 3 4 5
1. Saya dengan mudah mengetahui logo sepeda
motor merek Yamaha.
2. Iklan sepeda motor merek Yamaha saya lihat
di media elektronik, cetak, sosial dan papan
iklan menarik.
3. Sepeda motor merek Yamaha merupakan
merek yang familiar di benak saya.

4. Sepeda motor Yamaha melakukan potongan


harga setiap pembelian produknya.

Persepsi Kualitas (Perceived quality) (X2)


No Pertanyaan Jawaban
STS TS N S SS
1 2 3 4 5
1. Sepeda motor Yamaha memiliki design dan
fitur yang elegant dan pas di mata saya.

2. Sepeda motor Yamaha nyaman saat


digunakan.
3. Sepeda motor Yamaha mempunyai kualitas
mutu yang dapat dipercaya.

4. Sepeda motor Yamaha mempunyai harga


yang sesuai dengan kualitasnya.
5. Sepeda motor Yamaha adalah sepeda motor
yang awet dibandingkan merek lain.

Asosiasi Merek (Brand Assiciation) (X3)


No Pertanyaan Jawaban
STS TS N S SS
1 2 3 4 5
1. Harga sepeda motor Yamaha yang ditawarkan
sesuai dengan kualitas produk yang diberikan.
2. Dengan menggunakan sepeda motor merek
Yamaha Saya merasa percaya diri.
3. Sepeda motor Yamaha tidak mudah rusak.

4. Sepeda motor Yamaha memiliki nilai prestise

87
yang tinggi.

Loyalitas Merek (Brand loyalty) (X4)


No Pertanyaan Jawaban
STS TS N S SS
1 2 3 4 5
1. Sepeda motor Yamaha adalah pilihan utama
saya dibandingkan dengan merek sepeda
motor yang lain.

2. Saya tidak akan menggunakan sepeda motor


selain merek Yamaha.
3. Saya menyukai sepeda motor Yamaha.

4. Saya merasa puas dan tidak beralih ke merek


lain setelah menggunakan sepeda motor
Yamaha.
5. Saya tetap akan memilih motor Yamaha
meskipun ada perubahan harga.

Keputusan Pembelian (Y)


No Pertanyaan Jawaban
STS TS N S SS
1 2 3 4 5
1. Saya merasa yakin membeli produk Yamaha
karena sudah cocok dengan produk tersebut.
2. saya membeli produk Yamaha Thamrin
Brothers Prabumulih karena sesuai dengan
kebutuhan saya.
3. Saya merekomendasikan suatu produk kepada
orang lain karena merasa puas terhadap
produk tersebut.
4. Saya memutuskan membeli sepeda motor
Yamaha sesuai dengan yang saya harapkan.
5. Saya memutuskan membeli produk Yamaha
Thamrin Brothers Prabumulih setelah
membandingkan dengan merek lain.

Penutup

Terima kasih atas kesedian dan partisipasi bapak/i dan saudara/i untuk mengisi
kuesioner ini.

88
7. Uji Validitas

Item-Total Statistics
Scale Corrected Cronbach's
Scale Mean if Variance if Item-Total Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Correlation Deleted
J 97.8081 168.830 .710 .969
K 97.8081 169.422 .647 .969
L 97.9798 165.714 .671 .969
M 97.9697 165.989 .742 .969
N 97.8586 165.470 .832 .968
O 97.7677 170.670 .592 .970
P 97.8485 166.660 .758 .969
Q 97.8586 166.878 .786 .968
R 98.0909 161.349 .808 .968
S 97.8889 166.039 .838 .968
T 98.0303 160.683 .829 .968
U 97.9697 164.132 .798 .968
V 97.9293 165.230 .803 .968
W 98.0404 158.917 .834 .968
X 98.3838 153.606 .855 .968
Y 97.8384 166.402 .738 .969
Z 98.1313 159.544 .833 .968
AA 98.1111 159.896 .763 .969
AB 97.9899 162.663 .849 .968
AC 97.8283 168.409 .711 .969
AD 97.9596 167.733 .729 .969
AE 97.9899 165.418 .729 .969
AF 98.0303 165.622 .681 .969

89
8. Uji Reliabilitas

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.970 23

Item-Total Statistics
Scale Corrected Cronbach's
Scale Mean if Variance if Item-Total Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Correlation Deleted
J 97.8081 168.830 .710 .969
K 97.8081 169.422 .647 .969
L 97.9798 165.714 .671 .969
M 97.9697 165.989 .742 .969
N 97.8586 165.470 .832 .968
O 97.7677 170.670 .592 .970
P 97.8485 166.660 .758 .969
Q 97.8586 166.878 .786 .968
R 98.0909 161.349 .808 .968
S 97.8889 166.039 .838 .968
T 98.0303 160.683 .829 .968
U 97.9697 164.132 .798 .968
V 97.9293 165.230 .803 .968
W 98.0404 158.917 .834 .968
X 98.3838 153.606 .855 .968
Y 97.8384 166.402 .738 .969
Z 98.1313 159.544 .833 .968
AA 98.1111 159.896 .763 .969
AB 97.9899 162.663 .849 .968
AC 97.8283 168.409 .711 .969

90
AD 97.9596 167.733 .729 .969
AE 97.9899 165.418 .729 .969
AF 98.0303 165.622 .681 .969

9. Regresi Linier Berganda

Variables Entered/Removed a
Variables Variables
Model Entered Removed Method
1 X4, X1, X2, . Enter
X3b
2 . X2 Backward
(criterion:
Probability of
F-to-remove
>= .100).
3 . X3 Backward
(criterion:
Probability of
F-to-remove
>= .100).
a. Dependent Variable: Y
b. All requested variables entered.

91
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) 4.937 1.375 3.591 .001

X1 .528 .127 .388 4.150 .000


X2 -.027 .111 -.027 -.248 .805
X3 -.054 .141 -.048 -.386 .700
X4 .433 .061 .620 7.098 .000
2 (Constant) 4.810 1.270 3.787 .000

X1 .522 .124 .383 4.196 .000


X3 -.072 .123 -.063 -.584 .561
X4 .430 .059 .615 7.316 .000
3 (Constant) 4.777 1.265 3.777 .000

X1 .475 .095 .349 4.988 .000


X4 .411 .049 .588 8.395 .000
a. Dependent Variable: Y

Excluded Variablesa
Collinearity
Partial Statistics
Model Beta In t Sig. Correlation Tolerance
b
2 X2 -.027 -.248 .805 -.025 .225
3 X2 -.047c -.502 .617 -.051 .296
X3 -.063c -.584 .561 -.059 .219
a. Dependent Variable: Y
b. Predictors in the Model: (Constant), X4, X1, X3
c. Predictors in the Model: (Constant), X4, X1

92
10. Uji F (Simultan)

ANOVAa
Sum of Mean
Model Squares Df Square F Sig.
1 Regression 636.574 4 159.143 71.933 .000b
Residual 210.176 95 2.212

Total 846.750 99

2 Regression 636.437 3 212.146 96.837 .000c


Residual 210.313 96 2.191

Total 846.750 99

3 Regression 635.691 2 317.846 146.078 .000d


Residual 211.059 97 2.176

Total 846.750 99

a. Dependent Variable: Y
b. Predictors: (Constant), X4, X1, X2, X3
c. Predictors: (Constant), X4, X1, X3
d. Predictors: (Constant), X4, X1

11. Uji t (Parsial)

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) 4.937 1.375 3.591 .001

X1 .528 .127 .388 4.150 .000


X2 -.027 .111 -.027 -.248 .805
X3 -.054 .141 -.048 -.386 .700
X4 .433 .061 .620 7.098 .000
2 (Constant) 4.810 1.270 3.787 .000

93
X1 .522 .124 .383 4.196 .000
X3 -.072 .123 -.063 -.584 .561
X4 .430 .059 .615 7.316 .000
3 (Constant) 4.777 1.265 3.777 .000

X1 .475 .095 .349 4.988 .000


X4 .411 .049 .588 8.395 .000
a. Dependent Variable: Y

12. Uji Koefisien Determinasi

Model Summary
Std. Error
Mode R Adjusted R of the
l R Square Square Estimate
1 .867a .752 .741 1.48741
2 .867b .752 .744 1.48012
3 .866c .751 .746 1.47508
a. Predictors: (Constant), X4, X1, X2, X3
b. Predictors: (Constant), X4, X1, X3
c. Predictors: (Constant), X4, X1

94

Anda mungkin juga menyukai