OLEH
NATASHYA SITUMORANG
140521104
Natashya Situmorang
140521104
LEMBAR PENGESAHAN
Bagian atau data tertentu yang saya peroleh dari perusahaan, dan/atau saya
kutip dari hasil karya orang lain telah mendapat izin, dan/atau dituliskan
sumbernya secara jelas sesuai norma, kaidah dan etika penulisan ilmiah
Natashya Situmorang
NIM: 140521104
Kata Kunci : Loyalitas, Net Promoter Score (NPS), Customer Experience (CE),
Kelas Menengah.
Keywords: Loyalty, Net Promoter Score (NPS), Customer Experience (CE), the
Middle Class.
Puji dan Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas anugerahNya
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai salah satu syarat untuk
Dalam penyusunan skripsi ini penulis tidak terlepas dari bantuan dan
dorongan dari banyak pihak. Secara khusus penulis mengucapkan terima kasih
untuk yang teristimewa dan yang terkasih Orang Tua tercinta Ayahanda John
Situmorang (Alm) dan Ibunda RismaSihite yang telah dengan penuh kasih sayang
dan kesabaran selalu memberikan semangat yang sangat berarti serta dengan
penulis baik secara moril dan materil. Kepada adik-adik tersayang Havier
sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ramli, S.E, M.S. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
2. Ibu Dr. Isfenti Sadalia, S.E, M.E., dan Ibu Dra. Marhayanie, M.Si. selaku
4. Bapak Syafrizal Helmi Situmorang, S.E. M.Si. selaku Dosen Pembimbing yang
5. Bapak Fadli, S.E. M.Si. selaku Dosen Pembaca Penilai yang telah banyak
6. Seluruh dosen dan pegawai Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera
7. Seluruh saudara dan keluarga besar penulis yang telah banyak memberikan
motivasi, serta dukungan dan semangat kepada penulis, Lia Chun, Yohana
Putri Sakina, Devi Hamdani, Elfrida Gultom dan Pariban Jimmy Simamora.
Ade Ariani, Siti Nurmaningsih, Annisa Putri, Minanda Annisa, dan Mentari.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, namun
Natashya Situmorang
Halaman
ABSTRAK .............................................................................................................. i
ABSTRACT ........................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... iii
DAFTAR ISI ........................................................................................................... v
DAFTAR TABEL ................................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. x
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................... xi
Bab I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................................. 1
1.2 Perumusan Masalah ......................................................................................... 8
1.3 Tujuan Penelitian .............................................................................................. 8
1.4 Manfaat Penelitian ........................................................................................... 8
PENDAHULUAN
dulunya hanya dikonsumsi oleh kalangan kelas atas kini sudah dapat dikonsumsi
oleh banyak kalangan. Berbagai macam produk yang tergolong barang mewah
kini sudah menjadi kebutuhan sebagai penunjang gaya hidup masyarakat kelas
Tingkat penghasilan yang kini dimiliki oleh lulusan yang sudah bekerja
tadinya tidak bisa dimiliki. Hal tersebut juga membawa perubahan terhadap
pemilihan merek pada produk - produk yang digunakan. Peningkatan pola hidup
Innovator oleh Prof. Chan Kim dari INSEAD. Value Innovator adalah pemain
menurunkan biaya (customer cost) serendah mungkin. Konsep ini dilakukan oleh
konsep ini adalah IKEA, AirAsia, D’Cost, Traveloka, dan Tiket.com (Yuswohady
dibidang SDM dengan menyekolahkan anak mereka, tak hanya ditingkat dasar,
tetapi juga ke jenjang yang lebih tinggi. Dibanding masyarakat miskin, kelas
menengah juga lebih sering ke dokter dan menikmati layanan kesehatan yang
adalah kelompok masyarakat dengan kualitas hidup (quality life) yang lebih baik.
Mereka menikmati pendidikan yang lebih baik, kesehatan yang lebih baik, rumah
yang lebih mahal dan besar, makanan yang lebih berkualitas, dan mereka mulai
terutama sumber daya finansial yang memengaruhi kemampuan daya beli dan
teknologi, visi dan tujuan hidup, penerimaan terhadap modernisasi dan nilai-nilai
diatas menghasilkan delapan sosok wajah kelas menengah, yaitu Expert, Climber,
lainnya yaitu sebesar 21,51%. Yang kedua adalah Performer (18,1%), dan
Trendsetter (5,62%), dan yang terkecil adalah Expert (1,87%). Besarnya pasar ini
diperoleh melalui survei kuantitatif yang dilakukan secara tatap muka dengan
83).
tinggi dan tidak memiliki pengalaman yang begitu besar. Dengan begitu, motivasi
Climber adalah mencari karier yang terbaik untuk dirinya sendiri dengan
mempertimbangkan aspek keuangan yang diterima dan jaminan karier yang akan
didapatkan dari tempat kerjanya. Tak jarang, sosok ini mengambil resiko keluar
dari kantornya yang semula untuk mendapatkan karier yang lebih baik.
tempatnya bekerja. Climber memiliki family values yang tinggi dan bekerja keras
mereka adalah sosok “hero of their family”. Oleh karenanya, Climber sangat
agar mampu menarik kalangan kelas menengah ini, sulitnya memperdiksi karakter
dan memiliki banyak kesamaan mulai dari bentuk, atribut dan berbagai variasi
kelebihan antara merek satu dengan merek lainnya. Belum lagi munculnya produk
dengan kualitas yang lebih baik dengan harga lebih murah membuat perusahaan
harus lebih peka dalam membaca kebutuhan konsumen. Oleh karena itu, sekarang
perusahaan tidak lagi bisa mengukur loyalitas konsumen dengan janji servis
adalah “perbandingan antara nilai total pelanggan dengan tota biaya pelanggan.
Total nilai pelanggan adalah sejumlah manfaat yang diharapkan oleh pelanggan
dari produk yang dibeli, sedangkan total biaya pelanggan adalah jumlah biaya
yang dikeluarkan pelanggan untuk mendapatkan produk. Jika total nilai pelanggan
lebih besar dibandingkan total biaya pelanggan, maka pelanggan akan merasa
tersebut kepada orang lain, sehingga dapat menambah jumlah konsumen dari
produk suatu merek. Semakin banyak konsumen, maka semakin besar pemasukan
(atau hasil) yang ia rasakan dibandingkan dengan harapannya (Kotler, 2009 : 138)
metode Net Promoter Score. Metode Net Promoter Score dikembangkan oleh
Fred Reichheld dalam bukunya The Ultimate Question, Net Promoter Score(NPS)
berfungsi untuk mengukur seberapa kuat brand dan seberapa besar brand mau
sederhana namun mudah dipahami dan efektif untuk mengukur tingkat loyalitas,
dikurangi presentase Detractor yang disajikan dengan cara yang mudah untuk
dimengerti, dan juga ringkasan singkat paling efektif tentang bagaimana suatu
1. Promoter yaitu pelanggan yang antusias terhadap suatu produk dan akan terus
membelinya. Mereka akan senang hati akan mereferensikan suatu produk tersebut
kepada teman-temannya.
2. Passive yaitu pelanggan yang puas dengan suatu produk namun tidak antusias
dan bisa jadi sewaktu-waktu akan pindah ke produk lain jika menemukan deal
yang menarik.
suatu produk dan bila ada kesempatan akan menyebarkan berita negatif tentang
produk tersebut.
mengetahui jumlah Pelanggan yang menempati posisi posisi tersebut, NPS hanya
kemudian diukur dengan menggunakan skala 0-10 yang mana diketahui bahwa
Promoter berada pada skala 9-10, Passive pada skala 7-8, sedangkan Detractor
pada skala 0-6. Kemudian pertanyaan tersebut dapat diikuti dengan pertanyaan
tersebut?” atau “Perbaikan apa yang perlu dilakukan agar mendekati nilai 10?”.
NPS nya. Dalam hal ini passive tidak dimasukkan dalam hitungan, karena
passive dan detractor agar menjadi promoter. Dari nilai NPS diatas akhirnya akan
opensource. NPS bisa digunakan pada semua kategori bisnis. Telah banyak pihak-
melanjutkan sistem yang sudah ada, tetapi hanya sedikit dari metode itu yang
memberikan hasil memuaskan, dan tidak ada sistem tersebut membahas kinerja
keuangan. Itulah salah satu keunggulan terbesar dari NPS, yaitu langsung
2011 : 45).
NPS dengan objek penelitian adalah konsumen wanita kelas menengah kategori
Climber. Maka dari itu peneliti melakukan penelitian dalan bentuk Skripsi dengn
memiliki Nilai Net Promoter Score yang Tinggi pada Konsumen Kelas
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat nilai Net
untuk kedepannya. Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:
1. Bagi Perusahaan
2. Bagi Peneliti
siapapun yang membaca penelitian ini, dan juga dapat menjadi bahan
TINJAUAN PUSTAKA
susunan warna, atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang memiliki daya
bahkan aroma juga dimasukkan dalam ruang lingkup defenisi merek. Defenisi ini
kedua versi diatas, secara teknis apabila pemasar membuat nama, logo atau
simbol baru untuk sebuah produk baru, maka ia telah menciptakan sebuah merek.
fungsi etis. Tujuan utama dari brand building adalah untuk membangun,
sebuah merek untuk konsumen dan perusahaan. Loyalitas merek juga mengarah
dalam jumlah yang lebih banyak. Loyalitas merek merupakan inti dari setiap
aspek nilai merek, jika inti ini didapatkan oleh konsumen maka loyalitas itu akan
bertahan dan konsumen akan enggan untuk berpindah merek serta para pesaing
(2007:118).
kewajiban merek yang terkait dengan sebuah merek, nama dan simbolnya yang
menambah atau mengurangi nilai yang diberikan oleh sebuah barang atau jasa
nilai yang sama baiknya bagi perusahaan maupun konsumen. Seperti halnya
manfaat yang telah diberikan ekuitas merek akan menguatkan proses informasi,
rasa percaya diri dan pencapaian kepuasan dari pelanggan (bagi pelanggan).
loyalitas merek, harga atau laba, perluasan merek, peningkatan perdagangan, dan
perlu dikelola dengan seksama agar nilai merek tidak menurun. Perusahaan harus
merek.
merek yang sama dengan cara yang sama seperti mereka dengan unsur-unsur lain
dan keterikatan merek. Ini mempengaruhi persepsi konsumen dari merek, terdiri
dari perasaan, pikiran, gambar, pendapat, keyakinan, emosi, dan asosiasi. Ekuitas
merek mengacu pada nilai yang melekat pada nekat yang diakui melalui persepsi
Menurut Suyanto (2007 : 1) Top Brand adalah salah satu merek yang
selalu diingat konsumen ketika membeli suatu jenis produk, yang mampu
menguasai pasar pada bidang atau kategorinya, dan merek yang mampu menarik
adalah perilaku pelanggan. Ini terlihat dari tiga dimensi Top Brand, pelanggan
tahu, pelanggan menggunakan, dan menjadi pilihan di masa datang. Jadi, Top
Brand menyajikan gambaran jelas atas hasil aktivitas merek seperti iklan, event,
merek yang tidak termasuk Top Brand bukan berarti merek tersebut tidak kuat,
bukan juga secara penjualan tidak memiliki kinerja yang baik demikian juga
sebaliknya.
mayoritas konsumen menyebutkan ‘rinso’ ketika ditanya apa yang terlintas dalam
benak mereka saat mereka memerlukan deterjen, maka rinso memiliki mind share
dalam hal perilaku pembelian aktual konsumen. Contoh : berkaitan dengan contoh
rinso di atas, jika mayoritas konsumen benar-benar membeli rinso, maka market
share rinso disebut kuat. Sebaliknya, jika konsumen teringat rinso tapi membeli
merek tersebut di masa depan. Contoh : rinso memiliki commitment share yang
tinggi jika mereka terus memakai rinso tidak hanya saat ini melainkan sampai di
masa depan.
yang berada dalam tiga besar pada masing-masing kategori (suyanto, 2007 :
1. merek yang mencapai indeks Top Brand Index (TBI) sebesar 10% atau
lebih
Kedua kriteria harus dipenuhi oleh suatu merek jika ingin diakui sebagai Top
kategori produk ada lebih dari satu merek yangmenerima penghargaan tetapi
diartikan sebagai kesetiaan yang timbul tanpa kepaksaan melainkan timbul dari
kesadaran diri sendiri. Loyalitas terhadap produk / jasa (merek diartikan sebagai
sikap menyukai atau menyenangi terhadap suatu merek atau produk yang
pembelian yang konsisten terhadap suatu produk atau merek dalam waktu yang
panjang.
selalu dicari saat – saat atau titik sentuhan, ketika konsumen untuk dipengaruhi.
“corong” –konsumen mulai dengan sejumlah merek yang potensial dalam pikiran
(ujung lebar corong), pemasaran kemudian diarahkan pada mereka yang mana
metodis mereka mengurangi jumlah dan bergerak melalui corong, dan pada
akhirnya mereka muncul dengan satu merek yang mereka pilih untuk dibeli. Tapi
hari ini, konsep corong gagal untuk menangkap semua titik sentuh dan faktor
membeli kunci yang dihasilkan dari ledakan pilihan produk dan saluran digital,
pemasar memberi arah pada lingkungan ini, yang kurang linear dan lebih rumit
Konsumen. Pemikiran yang berlaku untuk setiap pasar geografis yang memiliki
(http://www.mckinsey.com/business-functions/marketing-and-sales/our-
insights/the-consumer-decision-journey)
Bagi orang-orang untuk membeli produk atau layanan yang mereka butuhkan
sentuhan seperti iklan, berita, penilaian atau rekomendasi dari keluarga dan eman-
teman dan dari pengalaman diri sendiri. Dan disinilah awal dimana konsumen
jual menjadi masa percobaan menentukan loyalitas konsumen dengan merek dan
melingkar, dengan empat fase utama yang mewakili potensi medan pertempuran
di mana pemasar bisa menang atau kalah: pertimbangan awal;evaluasi aktif, atau
ditemukan bahwa dalam tiga bidang perubahan besar dalam cara konsumen
baru(http://www.mckinsey.com/business-functions/marketing-and-sales/our-
insights/the-consumer-decision-journey).
terdiri dari :
tersebut.
5. Ikatan: Jika mereka memiliki pengalaman positif dari hal yang mereka telah
ini, jika mereka memutuskan untuk melakukan pembelian berulang atau item
serupa atau layanan mereka cenderung untuk tidak akan keluar untuk mencari
alternatif.
bahwa pelanggan merasa puas. Ada perbedaan yang halus antara pelanggan yang
‘puas’ dan pelanggan yang ‘setia’. Kedua hal tersebut mirip dan hanya terdapat
perusahaan. Pelanggan yang puas sering kali akan menjadi pelanggan yang loyal,
Pelanggan yang loyal adalah hal yang luar biasa bagi perusahaan.
perusahaan kepada orang lain. Pelanggan yang loyal tidak hanya pelanggan yang
merasa puas dan senang tetapi mereka juga akan menjadi sarana iklan terbaik bagi
dan nilai dari produk tersebut. Dengan menanyakan secara langsung kepada
and Loyalty” mengatakan bahwa “loyalitas sering kali diukur dengan survei
waktu serta biaya., tetapi ada beberapa metode pengamatan sederhana yang lebih
mudah untuk menentukan pelanggan yang loyal. Dalam majalah Inc., pelanggan
yang loyal membeli 67% lebih banyak dari pelanggan yang baru. Penjualan ke
pelanggan yang baru lebih banyak menghabiskan waktu 5-10 kali daripada
lebih menguntungkan.
Customer Satisfaction, Loyalty and Profit (2000: 7), mengatakan Loyalitas adalah
‘Loyalitas’. Hal ini juga dapat diukur dengan menggunakan data internal
Namun tidak semua orang setuju dengan konsep bahwa loyalitas adalah
perbedaan antara loyalitas dan komitmen. Pelanggan yang ‘setia’ mungkin akan
membeli kembali produk dan jasa, tetapi belum tentu berkomitmen untuk
lebih kuat untuk organisasi, cenderung tidak membeli di tempat lain, dan lebih
mungkin mempunyai toleransi jika ada yang sedikit salah” (Paul Szwarc; 2005 :
9-12).
Fred Reichheld membuat cara baru untuk mengukur seberapa baik suatu
Promoter Score (NPS). Formatnya masih dalam bentuk kuesioner. Namun lebih
organisasi mereka. Para perusahaan berbagi ide dengan satu sama lain, dan
dibangun di atas satu aplikasi yang sama. Meningkatnya kecerdasan kreatif, NPS
segera berubah menjadi sesuatu yang jauh lebih dari metrik. Meskipun ilmu NPS
masih baru, itu bisa menjadi sistem manajemen, dan jalan masuknya berbisnis.
Inisial NPS sendiri berarti Net Promoter System bukan hanya Net Promoter Score.
beda untuk pengukuran sikap dan perilaku pelanggan. Tapi masih memiliki
dampak positif pada pemegang saham, tentu saja juga pada karyawan, mitra
kepentingan, dan kembali kepada para pemegang saham. Selain itu, pemimpin
ditentukan seberapa baik mereka mencapai misi itu. Frase seperti reputasi pribadi,
kesimpulan bahwa NPS itu lembut dan samar-samar. Net Promoter adalah dimana
ukuran yang akurat dari keberhasilan atau kegagalan adalah seperti udara panas.
Pada awalnya NPS pertama kali terdapat di the light of day in Harvard
Business Review, tahun 2003. Di artikel —“TheOne Number You Need to Grow”
pada tahun 2006. Kedua artikel dan buku tersebut menggambarkan secara
mereka untuk pertanyaan tunggal, biasanya diutarakan seperti : “Pada skala 0- 10,
seberapa besar anda akan merekomendasikan produk kami kepada teman atau
orang lain?’
tersebut?” atau “Perbaikan apa yang perlu kami lakukan agar dapat mendekati
dengan baik. Di dalam NPS, tipe – tipe pelanggan dapat dibedakan menjadi :
sahabat – sahabatnya.
namun tidak antusias dan bisa jadi sewaktu – waktu akan pindah ke
produk lain jika menemukan hal yang lebih menarik. Mereka membawa
sedikit energi untuk perusahaan dan tidak dapat dihitung sebagai aset
menjadi promoter.
Konsep ini baik sekali dijadikan platform untuk mengukur tingkat efektivitas
volume pembelian.
pada skala 9 – 10. Passive skala 7 – 8. Dan Detractor pada skala 0 – 6. Setelah
Dalam hal ini Passive tidak dimasukkan dalam hitungan. Karena pelanggan
Detractor. Dari nilai NPS di atas dapat dketahui berapa persentase kepuasan
pelanggan. Jika nilai NPS mencapai 100% artinya semua pelanggan adalah
berada pada skala 9 – 10. Passive skala 7 – 8. Dan Detractor pada skala 0 – 6.
membagi NPS menjadi empat kategori yaitu NPS Star, NPS Leader, NPS
Excellent, dan NPS Good. NPS Star merupakan merek dengan nilai NPS terbaik
dari semua kategori, NPS Leader merupakan merek dengan nilai NPS tertinggi di
masing – masing kategori, NPS Excellent merupakan merek dengan NPS minimal
positif 10% di masing – masing kategori, dan NPS Good merupakan merek
dengan nilai NPS di bawah 10% dan masih positif di masing – masing kategori.
NPS adalah cara yang fleksibel, mudah beradaptasi, dan sistem open-
source. Ada sedikit ortodoksi dalam sistem. Sebagian besar perusahaan telah
menemukan bhawa skala 0 sampai 10 karya terbaik, tapi itu bukan satu-satunya.
tetapi beberapa menemukan pertanyaan yang berbeda bekerja lebih baik. Ada tiga
unsur mendasar yang tidak dapat dilakukan tanpa tiga elemen berikut, Fleksibel
pelajari.
1. Sederhana: Metode Net Promoter Score hanya membutuhkan dua atau tiga
kompleks atau koefisien korelasi, NPS bisa dilakukan setiap bulan maupun
setiap minggu.
melalui telepon, e-mail, maupun web. Data tersebut bisa diolah dengan cepat,
3. Cepat Tindak Lanjut: NPS dapat diolah dengan cepat, sehingga manajer akan
yang terjadi. Manajer garis depan dan para petinggi perusahaan bisa
membutuhkan biaya yang tinggi dan statistik yang rumit. NPS dapat dengan
tanggapan pelanggan secara internal dan subjektif sebagai akibat dari interaksi
langsung ini biasanya dikarenakan adanya inisiatif dari konsumen. Hal ini
fisikal dan emosional yang diterapkan perusahaan. Kedua elemen ini dapat
Menurut Brooks dalam Sanjaya, 2013 menyatakan ada lima langkah yang
2. Proses dan sistem yang baik sehingga mampu memenuhi semua ekspektasi
pelanggan
saat berinteraksi pada sebuah merek produk sehingga dapat melakukan pembelian
kepada orang lain. Dan interaksi inilah yang disebut dengan Moment of Truth.
menunjukkan titik sentuh Moment of Truth mana yang paling berkesan diterima
2.1.6 Climber
tinggi, tapi tidak terkoneksi secara sosial dan belum memiliki sumber daya yang
tidak begitu besar. Dengan begitu, motivasi Climber adalah mencari karier yang
terbaik untuk dirinya sendiri agar dapat memiliki sumber daya yang besar.
karier yang akan didapatkan dari tempat kerjanya. Tak jarang, sosok ini
mengambil resiko keluar dari kantornya yang semula untuk mendapatkan karier
meningkatkan taraf hidup yang lebih baik. Sosok ini sangat fokus memperhatikan
kesejahteraan yang lebih baik, serta bentuk aspresiasi dari tempatnya bekerja.
supervisor, dan umumnya mereka yang baru mendapatkan pekerjaan, yang masih
mengawali karier, suka berpindah – pindah kerja (job - hunter ), risk-taker dalam
memiliki sedikit waktu luang karena pagi-pagi harus berangkat ke kantor atau ke
pabrik dan sebelum ataupun selepas Mahgrib baru bisa pulang kerumah dalam
kondisi capek. Umumnya mereka memiliki family values yang tinggi dan
bekerja keras untuk keluarga, dan cenderung menjadi tulang punggung keluarga.
Karena itu, mereka adalah sosok “hero of their family”. Maka dari itu, Climber
Tabel 2.1
Tabel karakteristik profil kelas menengah Climber
Karakteristik Climber
Harapan/ cita-cita Berhasil meraih kebebasan finansial
Faktor penting dalam hidup Pekerjaan yang lebih baik demi
kemakmuran keluarga
Persepsi Tentang Hidup Hidup adalah mengejar impian akan
kehidupan yang lebih baik.
Norma dan Nilai yang dianut Bekerja keras, produktivitas tinggi,
orientasi keluarga
Motivasi Kelas Sosial ekonomi yang lebih baik
Kekhawatiran dan Kegelisahan hidup Kehilangan waktu untuk keluarga
Relasi Sosial Menjaga keharmonisan di dalam keluarga
Konsep dan gaya mendidik anak Pragmatis, orientasi mencari pekerjaan.
(parenting) Pengembangan keahlian itu penting
Pola Manajemen Aset Investasinya terbatas (tabungan, emas)
Sumber : Yuswohady & Kemal dalam “8 Wajah Kelas Menengah”
penyusunan penelitian ini. kegunaannya adalah untuk mengetahui hasil yang telah
Tabel 2.2
Tinjauan Penelitian Terdahulu
Nama Judul Variabel Metode Hasil Penelitian
Peneliti Penelitian Penelitian Penelitian
Kosmedi, Pengukuran Loyalitas Net Menunjukkan bahwa
Indra (2015) loyalitas Pelanggan, Promoter semua Top Brand
pelanggan dan Top Score Indonesia memiliki
pada produk- Brand (NPS) nilai NPS Positif,
produk TOP Indonesiaa terdapat 18 merek
Brand dengn predikat NPS
Indonesia Good, 56 merek
dengan predikat NPS
metode Net Excellent, 21 merek
Promoter predikat NPS Leader,
Score (Studi 4 Merek predikat NPS
Kasus Good sekaligus NPS
Mahasiswa Leader, 35 merek
Fakultas predikat NPS
Ekonomi dan Excellent sekali NPS
Bisnis USU) Leader, dan 1 merek
predikat NPS
Excellent, NPS leader
dan NPS Star
Kusumawati, Analisis Customer Analisis Hasil uji t
Ika P (2013) Pengaruh Experience regresi menunjukkan bahwa
Customer (X) Dan Linera semu variabel
Experience Minat Beli Berganda independen yaitu
terhadap Ulang (Y) (Analisis Customer Experience
minat beli Kuantitatif mempunyai pengaruh
ulang (studi dan positif terhadap
kasus pada analisis variabel dependen
konsumen Kualitatif) yaitu minat beli. Yang
Restarurant memiliki pengaruh
the House Of besar pada variabel
Raminten Think sebesar 0,948.
Yogyakarta
bekerja keras untuk membuat brand perusahan berada diatas dan menjadikan
brand perusahaan sebagai Top Brand yang selalu diingat konsumen ketika melihat
Dari beberapa Top Brand keunggulan dari suatu jenis produk diantaranya
konsumen terhadap suatu produk tersebut dapat diukur melalui Net Promoter
merek tersebut juga diukur untuk mendeteksi titik pengalaman mana yang paling
2.4 Hipotesis
didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris
yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan
memiliki nilai Net Promoter Score yang tinggi pada Konsumen Kelas Menengah
di Kota Medan.”
METODE PENELITIAN
yang termasuk dalam kategori Climber yaitu yaitu berusia antara 25-40 tahun,
berpendidikan cukup tinggi, memiliki pengalaman yang tidak begitu besar (baru
Tabel 3.1
Defenisi Operasional Variabel
Variabel Defenisi Indikator Skala Pengukuran
Top Brand adalah
merek yang selalu
diingat konsumen
ketika membeli satu
jenis produk, yang 1. Mind Share 1. Top of mind
mampu menguasai 2. Market Share Awareness
Top Brand
pasar pada bidang atau 3. Commitment 2. Last used
kategorinya, yaitu Share 3. Future Intention
brand yang mampu
menarik konsumen
untuk melakukan
pembelian ulang.
Net Promoter Net Promoter Score
Score (NPS) (NPS) merupakan
model efektif untuk
mengukur dan
1. Promoter
mengontrol tingkat Diukur dengan
2. Passive
kepuasan pelanggan Skala 0-10
3. Detractor
dan menghitung tingkat
loyalitas pelanggan
pasa suatu Brand atau
perusahaan.
Customer Customer Experience
Experience (CE) adalah suatu
(CE) tanggapan atau respon
interaksi seseorang Moment of truth
Skala Interval 0-10
secara langsung setiap kategori
maupun tidak langsung
terhadap suatu merek
produk/jasa perusahaan
skala 9-10. Passive skala 7-8. Dan Detractor skala 0-6. Net Promoter Score adalah
rekomendasi lebih banyak dari pada jumlah pelanggan yang tidak mau membeli
3.6.1 Populasi
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
3.6.2 Sampel
(2012: 120) berpendapat bahwa sampel adalah bagian dari jumlah dan
yang dijadikan sampel pada penelitian ini adalah Kategori Climber berusia25-
minimal Rp 2.000.000,-.
Karena jumlah populasi dalam penelitian ini tidak diketahui secara jelas
jumlahnya, maka jumlah Sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini
Data Primer adalah data yang dikumpulkan sendiri oleh perorangan / suatu
organisasi secara langsung dari objek yang diteliti dan untuk kepentingan studi
2012:3). Data primer dalam penelitian ini adalah data jawaban responden yang
oleh studi-studi sebelumnya atau yang diterbitkan oleh berbagai instansi lain
3.8.1. Kuesioner
3.8.2. Wawancara
kepada teman atau kolega Anda?”. NPS diberi nilai dari 0-10. Rumus NPS
sebagai berikut:
Di mana :
suatu produk.
nilai Promoter dan semakin rendah nilai Detractor maka akan semakin baik nilai
Setelah hasil Net Promoter Score didapat, maka NPS dibagi menjadi
empat kategori yaitu NPS Star, NPS Leader, NPS Excellent, dan NPS Good. NPS
Star merupakan merek dengan nilai NPS terbaik dari semua kategori, NPS Leader
Excellent merupakan merek dengan nilai NPS minimal positif 10% di masing-
masing kategori, dan NPS Good merupakan merek dengan nilai NPS di bawah
yaitu pada Kategori Climber sebanyak 125 responden yang dapat dikelompokkan
Tabel 4.1
Jumlah Responden Berdasarkan Usia
Usia Jumlah Presentase
25 - 30 Tahun 89 Orang 72%
31 - 35 Tahun 18 Orang 14%
36 - 40 Tahun 18 Orang 14%
Sumber : Hasil Penelitian, 2016 (Data Diolah)
Pada Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa jumlah responden Konsumen Kelas
40 tahun.
Tabel 4.2
Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah Presentase
Perempuan 79 Orang 63%
Laki laki 46 Orang 37%
Sumber : Hasil Penelitian, 2016 (Data Diolah)
Pada Tabel 4.2 dapat dilihat bahwa jumlah responden Konsumen Kelas
Tabel 4.3
Jumlah Responden Berdasarkan Pendidikan
Pendidikan Jumlah Persentase
Diploma 48 Orang 38%
S1 68 Orang 55%
S2 9 Orang 7%
Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (Data Diolah)
Pada Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa jumlah responden Konsumen Kelas
Tabel 4.4
Jumlah Responden Berdasarkan Lama Bekerja
Lama Bekerja Jumlah Persentase
2 – 5 Tahun 95 Orang 76%
6- 10 Tahun 18 Orang 14%
11- 15 Tahun 12 Orang 10%
Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (Data Diolah)
Pada Tabel 4.4 dapat dilihat bahwa jumlah responden Konsumen Kelas
adalah 95 Orang responden (76%) sudah bekerja selama 2-5 tahun, 18 Orang
responden (14%) sudah bekerja selama 6-10 tahun, 12 orang responden (10%)
Tabel 4.5
Jumlah Responden Berdasarkan Penghasilan/bulan
Penghasilan/bulan Jumlah Persentase
Rp 2.000.000,- - Rp 3.500.000,- 62 Orang 50%
Rp 3.500.001,- - Rp 5.000.000,- 43 Orang 34%
Lebih Dari Rp 5.000.001,- 20 Orang 16%
Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (Data Diolah)
1. The Executive
Berdasarkan Tabel 4.6 dapat dilihat bahwa nilai NPS yang diperoleh
Pakaian The Executive sebesar 0 yang terdiri dari 19 orang responden sebagai
sebagai Detractor.
Berdasarkan Tabel 4.6 dapat dilihat bahwa pada Pakaian Polo mempunyai
10 orang responden sebagai Detractor. Nilai NPS yang diperoleh Pakaian Polo
3. Cole
Berdasarkan Tabel 4.6 dapat dilihat bahwa nilai NPS yang diperoleh
Detractor.
4. Mango
responden sebagai Passive dan tidak mempunyai Detractor. Nilai NPS yang
Leader/Excellent.
5. H&M
NPS yang diperoleh Pakaian H&M sebesar 4dan tergolong kategori NPS
Good.
Tabel 4.7
Distribusi Jawaban Responden Kategori Jam Tangan
Nilai
Promoter Passive Detractor Kategori
No. Merek NPS
(%) (%) (%) NPS
(%)
1. Alba 18 103 4 14 Excellent
2. Seiko 38 81 6 32 Excellent
Swiss
3.
Army 14 101 10 4 Good
4. Guess 48 70 7 41 Excellent
Alexander Leader/
5.
Christie 45 77 3 42 Excellent
6 Casio 24 95 6 18 Excellent
Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (Data Diolah)
1. Alba
Berdasarkan Tabel 4.7 dapat dilihat bahwa Jam Tangan Alba mempunyai
2. Seiko
Passive dan 6 orang responden sebagai Detractor. Nilai NPS yang diperoleh
3. Swiss Army
Berdasarkan Tabel 4.7 dapat dilihat Jam Tangan Swiss Army mempunyai
4. Guess
orang responden sebagai Detractor. Nilai NPS yang diperoleh sebesar 41 dan
5. Alexander Christie
Passive, dan 3 orang responden sebagai Detractor. Nilai NPS yang diperoleh
6. Casio
orang responden sebagai Detractor. Nilai NPS yang diperoleh sebesar 18 dan
1. Converse
Leader/Excellent.
2. Adidas
responden sebagai Passive dan tidak mempunyai Detractor. Nilai NPS yang
3. Vans
Berdasarkan Tabel 4.8 dapat dilihat bahwa Sepatu Kets Vans mempunyai
Passive dan 8 orang responden sebagai Detractor. Nilai NPS yang diperoleh
Berdasarkan Tabel 4.8 dapat dilihat bahwa Sepatu Kets New Balance
NPS yang diperoleh New Balance sebesar 13 dan tergolong kategori NPS
Excellent.
5. Nike
Berdasarkan Tabel 4.8 dapat dilihat bahwa Sepatu Kets Nike mempunyai
Passive dan 14 orang responden sebagai Detractor. Nilai NPS yang diperoleh
Berdasarkan Tabel 4.9 dapat dilihat bahwa nilai NPS yang diperoleh
Detractor. Nilai NPS yang diperoleh Fladeo sebesar 7 dan tergolong kategori
NPS Good.
2. Yongki Komaladi
NPS yang diperoleh Yongki Komaladi sebesar 15 dan tergolong kategori NPS
Leader/Excellent.
3. Buccheri
Passive dan 16 orang responden sebagai Detractor. Nilai NPS yang diperoleh
4. Nevada
Berdasarkan Tabel 4.9 dapat dilihat bahwa nilai NPS yang diperoleh
Sepatu Nevada sebesar –15 yang terdiri dari 16 orang responden sebagai
sebagai Detractor.
Passive dan 20 orang responden sebagai Detractor. Nilai NPS yang diperoleh
Tabel 4.10
Distribusi Jawaban Responden Kategori Departement Store
Nilai
N Promoter Passive Detractor Kategori
Merek NPS
o (%) (%) (%) NPS
(%)
Leader/Ex
1. Matahari
41 75 9 32 cellent
2. Ramayana 5 98 22 -17
3. Sogo 6 101 18 -12
4. Romp 8 101 16 -8
5. Parkson 49 54 22 27 Excellent
Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (Data Diolah)
1. Matahari
responden sebagai Passive dan 9 orang responden sebagai Detractor. Nilai NPS
NPS Leader/Excellent.
2. Ramayana
Berdasarkan Tabel 4.10 dapat dilihat bahwa nilai NPS yang diperoleh
sebagai Detractor.
3. Sogo
Berdasarkan Tabel 4.10 dapat dilihat bahwa nilai NPS yang diperoleh
Departement Store Sogo sebesar -12 yang terdiri dari 6 orang responden
4. Romp
Berdasarkan Tabel 4.10 dapat dilihat bahwa nilai NPS yang diperoleh
5. Parkson
1. Planet Ocean
NPS yang diperoleh Dompet Planet Ocean sebesar 13 dan tergolong kategori
NPS Excellent.
2. Louis Vitton
responden sebagai Passive dan 7 orang responden sebagai Detractor. Nilai NPS
yang diperoleh Dompet Louis Vitton sebesar 35 dan tergolong kategori NPS
Leader/Excellent .
3. Levi’s
Berdasarkan Tabel 4.11 dapat dilihat bahwa nilai NPS yang diperoleh
Detractor.
4. Volcom
Berdasarkan Tabel 4.11 dapat dilihat bahwa nilai NPS yang diperoleh
Detractor
5. Hush Puppies
responden sebagai Passive dan tidak mempunyai Detractor. Nilai NPS yang
Excellent
Tabel 4.12
Distribusi Jawaban Responden Kategori T-Shirt
Nilai
Promoter Passive Detractor Kategori
No Merek NPS
(%) (%) (%) NPS
(%)
1. Nevada 14 99 12 2 Good
Leader/
2. Polo
28 86 11 17 Excellent
American
3.
Jeans 20 92 13 7 Good
4. Tauko Medan 0 87 38 -38
Peter Says
6
Denim 8 84 33 -25
Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (Data Diolah)
Passive dan 12 orang responden sebagai Detractor. Nilai NPS yang diperoleh T-
2. Polo
Passive dan 11 orang responden sebagai Detractor. Nilai NPS yang diperoleh T-
3. American Jeans
NPS yang diperoleh T-Shirt American Jeans sebesar 7 dan tergolong kategori
NPS Good.
4. Tauko Medan
Berdasarkan Tabel 4.12 dapat dilihat bahwa nilai NPS yang diperoleh T-
Shirt Tauko Medan sebesar -38 yang tidak mempunyai Promotor, akan tetapi
Detractor.
Berdasarkan Tabel 4.12 dapat dilihat bahwa nilai NPS yang diperoleh T-
Shirt Peter Says Denim sebesar -25 yang terdiri dari 8 orang responden sebagai
Detractor.
Tabel 4.13
Distribusi Jawaban Responden Kategori Gadget
Nilai
Promoter Passive Detractor Kategori
No. Merek NPS
(%) (%) (%) NPS
(%)
Star/
1. Apple Leader/
70 46 9 61 Excellent
2. Samsung 53 66 6 47 Excellent
3. Oppo 36 80 9 27 Excellent
4. Nokia 13 112 0 13 Excellent
5. Asus 14 83 28 -14
Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (Data Diolah)
1. Apple
Passive dan 9 orang responden sebagai Detractor. Nilai NPS yang diperoleh
merupakan merek yang mempunyai Nilai NPS tertinggi dari semua merek yang
Passive dan 6 orang responden sebagai Detractor. Nilai NPS yang diperoleh
3. Oppo
Passive dan 9 orang responden sebagai Detractor. Nilai NPS yang diperoleh
4. Nokia
Passive dan tidak mempunyai Detractor. Nilai NPS yang diperoleh Nokia
5. Asus
Berdasarkan Tabel 4.13 dapat dilihat bahwa nilai NPS yang diperoleh
Gadget Asus sebesar -14 yang terdiri dari 14 orang responden sebagai
Detractor.
Berdasarkan Tabel 4.14 dapat dilihat bahwa Sepeda Motor Honda vario
responden sebagai Passive dan tidak mempunyai Detractor. Nilai NPS yang
Leader/Excellent.
2. Yamaha Mio
Berdasarkan Tabel 4.14 dapat dilihat bahwa Sepeda Motor Yamaha Mio
NPS yang diperoleh Yamaha Mio sebesar 6 dan tergolong kategori NPS Good.
3. Honda Beat
Berdasarkan Tabel 4.14 dapat dilihat bahwa Sepeda Motor Honda Beat
NPS yang diperoleh Honda Beat sebesar 49 dan tergolong kategori NPS
Excellent.
Berdasarkan Tabel 4.14 dapat dilihat bahwa Sepeda Motor Honda Scoopy
NPS yang diperoleh Honda Scoopy sebesar 21 dan tergolong kategori NPS
Excellent.
Tabel 4.15
Distribusi Jawaban Responden Kategori Coffee Shop
Nilai
N Promoter Passive Detractor Kategori
Merek NPS
o. (%) (%) (%) NPS
(%)
Leader/E
1. Starbucks
40 77 8 32 xcellent
Bangi
2.
Kopitiam 18 98 9 9 Good
3. QQ Kopitiam 16 101 8 8 Good
4. Coffee Cangkir 10 91 24 -14
5. Ulee Kareng 10 100 15 -5
6 Coffee Box 19 83 24 -5
Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (Data Diolah)
1. Starbucks
Leader/Excellent.
Berdasarkan Tabel 4.15 dapat dilihat bahwa Coffee Shop Bangi Kopitiam
responden sebagai Passive dan 9 orang responden sebagai Detractor. Nilai NPS
yang diperoleh Bangi Kopitiam sebesar 9 dan tergolong kategori NPS Good.
3. QQ Kopitiam
NPS yang diperoleh QQ Kopitiam sebesar 8 dan tergolong kategori NPS Good.
4. Coffee Cangkir
Berdasarkan Tabel 4.15 dapat dilihat bahwa nilai NPS yang diperoleh
Coffee ShopCoffee Cangkir sebesar -14 yang terdiri dari 10 orang responden
5. Ulee Kareng
Coffee Shop Ulee Kareng sebesar -5 yang terdiri dari 10 orang responden
6. Coffee Box
Berdasarkan Tabel 4.15 dapat dilihat bahwa nilai NPS yang diperoleh
Coffee Shop Coffee Box sebesar -5 yang terdiri dari 19 orang responden
sebagai Detractor.
Tabel 4.16
Distribusi Jawaban Responden Kategori Toko Buku
Nilai
Promoter Passive Detractor Kategori
No. Merek NPS
(%) (%) (%) NPS
(%)
Leader/
1. Gramedia
40 74 11 29 Excellent
2. Karisma 23 91 11 12 Excellent
Books &
3.
Beyond 25 75 25 0
4. Salemba 0 96 29 -29
Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (Data Diolah)
1. Gramedia
Leader/Excellent.
2. Karisma
NPS yang diperoleh Karisma sebesar 12 dan tergolong kategori NPS Excellent.
Berdasarkan Tabel 4.16 dapat dilihat bahwa nilai NPS yang diperoleh
Toko Buku Books & Beyond sebesar 0 yang terdiri dari 25 orang responden
4. Salemba
Berdasarkan Tabel 4.16 dapat dilihat bahwa nilai NPS yang diperoleh
Salemba sebesar -29 yang tidak mempunyai Promotor, akan tetapi mempunyai
Detractor.
1. Nelayan
Leader/Excellent.
2. Uncle K
Berdasarkan Tabel 4.17 dapat dilihat bahwa nilai NPS yang diperoleh
3. Lembur Kuring
Nilai NPS yang diperoleh Lembur Kuring sebesar 41 dan tergolong kategori
NPS Excellent.
4. Es Teller 77
sebagai Detractor.
5. Fountain
Berdasarkan Tabel 4.17 dapat dilihat bahwa nilai NPS yang diperoleh
Fountain sebesar -12 yang terdiri dari 11 orang responden sebagai Promotor,
Detractor.
Tabel 4.18
Distribusi Jawaban Responden Kategori Passterie & Backery Shop
Nilai
N Promoter Passive Detractor Kategori
Merek NPS
O (%) (%) (%) NPS
(%)
1. OO Passterie 5 92 28 -23
Leader/
2. Howey Passterie
35 90 0 35 Excellent
Harvest
3.
Passterie 37 75 13 24 Excellent
4. Sam’s Passterie 27 85 13 14 Excellent
La Maison
5.
Passterie 20 99 6 14 Excellent
Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (Data Diolah)
1. OO Passterie
Berdasarkan Tabel 4.18 dapat dilihat bahwa nilai NPS yang diperoleh OO
Passterie Sebesar -23 yang terdiri dari 5 orang responden sebagai Promotor, 92
2. Howey Passterie
Passive dan tidak mempunyai Detractor. Nilai NPS yang diperoleh Howey
Passive dan 13 orang responden sebagai Detractor. Nilai NPS yang diperoleh
4. Sam’s Passterie
Passive dan 13 orang responden sebagai Detractor. Nilai NPS yang diperoleh
5. La Maison Passterie
NPS Excellent.
1. Meranti
9 orang responden sebagai Detractor. Nilai NPS yang diperoleh Meranti sebesar
2. Gogo
6 orang responden sebagai Detractor. Nilai NPS yang diperoleh Gogo sebesar 25
3. Zulaikha
Passive dan dan tidak mempunyai Detractor. Nilai NPS yang diperoleh Zulaikha
6. Brownies Amanda
NPS yang diperoleh Brownies Amanda sebesar 27 dan tergolong kategori NPS
Excellent.
Tabel 4.20
Distribusi Jawaban Responden Kategori Wahana Rekreasi
Nilai
N Promoter Passive Detractor Kategori
Merek NPS
o (%) (%) (%) NPS
(%)
Wonders
1.
Waterpark 31 73 21 10 Excellent
Funland
2. Mickey Leader/E
Holiday 42 74 9 33 xcellent
Hairos
3.
Waterpark 33 84 8 25 Excellent
4. Hill Park 5 87 33 -28
Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (Data Diolah)
Berdasarkan Tabel 4.20 dapat dilihat bahwa nilai NPS yang diperoleh
sebagai Passive dan dan 9 orang responden sebagaiDetractor. Nilai NPS yang
Leader/Excellent.
2. Hairos Waterpark
Passive dan 8 orang responden sebagai Detractor. Nilai NPS yang diperoleh
3. Hill Park
Berdasarkan Tabel 4.20 dapat dilihat bahwa nilai NPS yang diperoleh Hill
Park sebesar -28 yang terdiri dari 5 orang responden sebagaiPromotor, 87 orang
4.21berikut ini:
Tabel 4.21
Distribusi Jawaban Responden Kategori Bioskop
Nilai
Promoter Passive Detractor Kategori
No. Merek NPS
(%) (%) (%) NPS
(%)
1. Cinema 21 25 88 12 13 Excellent
Cinema Leader/
2.
XXI 38 74 13 25 Excellent
3. Cinema XX 29 82 14 15 Excellent
Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (Data Diolah)
1. Cinema 21
Passive dan 12 orang responden sebagai Detractor. Nilai NPS yang diperoleh
2. Cinema XXI
Passive dan 13 orang responden sebagai Detractor. Nilai NPS yang diperoleh
3. Cinema XX
8 orang responden sebagai Detractor. Nilai NPS yang diperoleh Levi’s sebesar 36
2. Logo
8 orang responden sebagai Detractor. Nilai NPS yang diperoleh Logo sebesar 22
3. Lois
4. Lea
orang responden sebagai Detractor. Nilai NPS yang diperoleh Lea sebesar 28 dan
5. Cardinal
Passive dan 13 orang responden sebagai Detractor. Nilai NPS yang diperoleh
Tabel 4.23
Distribusi Jawaban Responden Kategori Asuransi
Nilai
N Promoter Passive Detractor Kategori
Merek NPS
o (%) (%) (%) NPS
(%)
1. Prudential 11 95 19 -8
2. Manulife 21 76 28 -7
AIA Leader/
3.
Financial 27 82 16 11 Excellent
AXA
4.
Mandiri 26 68 31 -5
5. Bumiputera 18 71 36 -18
6 Jiwasraya 16 78 31 -15
Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (Data Diolah)
Berdasarkan Tabel 4.23 dapat dilihat bahwa nilai NPS yang diperoleh
2. Manulife
Berdasarkan Tabel 4.23 dapat dilihat bahwa nilai NPS yang diperoleh
3. AIA Financial
Passive dan 16 orang responden sebagai Detractor. Nilai NPS yang diperoleh
4. AXA Mandiri
Berdasarkan Tabel 4.23 dapat dilihat bahwa nilai NPS yang diperoleh
Detractor.
5. Bumiputera
sebagai Detractor.
Detractor
Tabel 4.24
Distribusi Jawaban Responden Kategori Travel Portal
Nilai
Promoter Passive Detractor Kategori
No Merek NPS
(%) (%) (%) NPS
(%)
1. Pegipegi 10 85 30 -20
Leader/
2. Traveloka
33 79 13 20 Excellent
3. Nustarip
Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (Data Diolah)
1. Pegipegi
Berdasarkan Tabel 4.24 dapat dilihat bahwa nilai NPS yang diperoleh
2. Traveloka
Passive dan 13 orang responden sebagai Detractor. Nilai NPS yang diperoleh
Berdasarkan Tabel 4.24 dapat dilihat bahwa nilai NPS yang diperoleh
Tabel 4.25
Distribusi Jawaban Responden Kategori Penerbangan
Nilai
Promoter Passive Detractor Kategori
No Merek NPS
(%) (%) (%) NPS
(%)
Leader/
1. Citilink
29 84 12 17 Excellent
2. Air Asia 23 88 14 9 Good
3. Lion Air 13 58 54 -41
4. Sriwijaya 0 96 29 -29
5. Batik Air 17 102 6 11 Excellent
Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (Data Diolah)
1. Citilink
2. AirAsia
Berdasarkan Tabel 4.25 dapat dilihat bahwa nilai NPS yang diperoleh
Lion Air sebesar -41 yang terdiri dari 13orang responden sebagai Promotor,
4. Sriwijaya
Berdasarkan Tabel 4.25 dapat dilihat bahwa nilai NPS yang diperoleh
5. Batik Air
Passive dan 6orang responden sebagai Detractor. Nilai NPS yang diperoleh
Tabel 4.26
Customer Experience Responden Kategori Pakaian
The
Customer Experience Polo Cole Mango H&M
No Executive
(CE) (%) (%) (%) (%)
(%)
1 Iklan/Promosi 6,89 6,48 6,72 7,2 6,75
2 Kualitas Produk 7,91 7,74 7,39 8,43 8,39
3 Harga Produk 6,91 6,6 6,56 6,9 6,89
4 Desain Produk 7,78 7,34 7,56 7,9 8
5 Kelengkapan Ukuran (Size) 7,52 7,54 7 7,81 8
Tampilan Fisik Outlet/ Tata
6 7,7 7,54 7,5 7,81 8,21
Ruang Letak
Keberagaman/Variasi
7 7,46 7,22 7,17 7,57 8
Produk
Rata-Rata 7,45 7,21 7,13 7,66 7,75
Sumber: Hasil Penelitian,2016 (Data Diolah)
1. Iklan/Promosi
Berdasarkan Tabel 4.26 dapat dilihat pada titik sentuh (touch point)
2. Kualitas Produk
Berdasarkan Tabel 4.26 dapat dilihat pada titik sentuh (touch point) Kualitas
produk terdapat nilai CE tertinggi pada Pakaian Mango (8,43%) dan nilai CE
Berdasarkan Tabel 4.26 dapat dilihat pada titik sentuh (touch point) Harga
produk terdapat nilai CE tertinggi pada Pakaian The Executive (6,91%) dan
4. Desain Produk
Berdasarkan Tabel 4.26dapat dilihat pada titik sentuh (touch point) Desain
produk terdapat nilai CE tertinggi pada Pakaian H&M (8%) dan nilai CE
Berdasarkan Tabel 4.26 dapat dilihat pada titik sentuh (touch point)
Berdasarkan Tabel 4.26 dapat dilihat pada titik sentuh (touch point) Tampilan
Fisik Outlet/Tata Letak Ruang terdapat nilai CE tertinggi pada Pakaian H&M
7. Keberagaman/Variasi Produk
Berdasarkan Tabel 4.25 dapat dilihat pada titik sentuh (touch point)
Tabel 4.27
Customer Experience Responden Kategori Jam Tangan
Swiss
N Customer Alba Seiko Guess Alexander Casio
Army
o Experience (CE) (%) (%) (%) Christie (%) (%)
(%)
1 Iklan/Promosi 6,75 6,75 6,54 6,42 6,67 6,95
Desain / Tampilan
2 7,32 8 7,65 7,42 8,15 7,8
Fisik Produk
Ketahanan
3 7,57 8,5 8,23 7,53 7,92 7,85
Terhadap air
Ukuran dan
4 7,36 8,15 7,58 7,16 8,21 7,75
Warna Produk
5 Harga Produk 7 7,4 6,92 6,47 7,03 7,3
6 Kualitas Produk 8,39 8,25 8,19 8,16 8,67 7,9
7 Garansi 7,61 7,75 7,69 7,26 7,74 7,6
Rata-Rata 7,43 7,83 7,54 7,20 7,77 7,59
Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (Data Diolah)
1. Iklan/Promosi
Berdasarkan Tabel 4.27 dapat dilihat pada titik sentuh (touch point)
Berdasarkan Tabel 4.27 dapat dilihat pada titik sentuh (touch point)
(7,32%).
Berdasarkan Tabel 4.27 dapat dilihat pada titik sentuh (touch point) Ketahanan
terhadap Air terdapat nilai CE tertinggi pada Jam tangan Seiko (8,5%) dan nilai
Berdasarkan Tabel 4.27 dapat dilihat pada titik sentuh (touch point) Ukuran
dan Warna Produk terdapat nilai CE tertinggi pada Jam tangan Alexander
Christie (8,21%) dan nilai CE terendah pada Jam tangan Guess (7,16%).
5. Harga Produk
Berdasarkan Tabel 4.27 dapat dilihat pada titik sentuh (touch point) Harga
Produk terdapat nilai CE tertinggi pada Jam tangan Seiko (7,4%) dan nilai CE
6. Kualitas Produk
Berdasarkan Tabel 4.27 dapat dilihat pada titik sentuh (touch point) Kualitas
7. Garansi
Berdasarkan Tabel 4.27 dapat dilihat pada titik sentuh (touch point) Garansi
terdapat nilai CE tertinggi pada Jam tangan Seiko (7,75%) dan nilai CE
Tabel 4.28
Customer Experience Responden Kategori Sepatu Kets
New
Customer Experience Converse Nike
No Adidas (%) Vans (%) Balance
(CE) (%) (%)
(%)
1 Promosi/ Diskon 6,89 6,76 7,5 6,9 7
2 Harga Produk 6,76 7 7,94 7,4 6,98
3 Kualitas Produk 8,07 8,35 8,38 7,9 8,18
4 Kenyamanan pemakaian 8,15 8,19 8,44 8,2 7,93
5 Desain / Model Produk 7,61 7,76 8,25 7,1 7,58
6 Bahan Material Produk 7,61 7,84 8,25 7,9 7,69
7 Tampilan Fisik Produk 7,83 8,03 8 7,3 7,64
Kelengkapan ukuran 7,65 7,73 8,13 7,7 7,76
8
dan warna
Rata-Rata 7,57 7,71 8,11 7,55 7,60
Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (Data Diolah)
1. Promo/Diskon
Promo/Diskon terdapat nilai CE tertinggi pada Sepatu Kets Vans (7,5%) dan
2. Harga Produk
Berdasarkan Tabel 4.28 dapat dilihat pada titik sentuh (touch point) Harga
Produkterdapat nilai CE tertinggi pada Sepatu Kets Vans (7,94%) dan nilai CE
Berdasarkan Tabel 4.28 dapat dilihat pada titik sentuh (touch point) Kualitas
Produk terdapat nilai CE tertinggi pada Sepatu Kets Vans (8,38%) dan nilai CE
4. Kenyamanan Pemakaian
Berdasarkan Tabel 4.28 dapat dilihat pada titik sentuh (touch point)
5. Desain/Model Produk
Berdasarkan Tabel 4.28 dapat dilihat pada titik sentuh (touch point)
(8,25%) dan nilai CE terendah pada Sepatu Kets New Balance (7,1%).
Berdasarkan Tabel 4.28 dapat dilihat pada titik sentuh (touch point) Bahan
Material Produk terdapat nilai CE tertinggi pada Sepatu Kets Vans(8,25%) dan
7. Tampilan Fisik
Berdasarkan Tabel 4.28 dapat dilihat pada titik sentuh (touch point) Tampilan
Fisik terdapat nilai CE tertinggi pada Sepatu KetsAdidas (8,03%) dan nilai CE
Vans (8,13%) dan nilai CE terendah pada Sepatu Kets Converse (7,65%).
Tabel 4.29
Customer Experience Responden Kategori Sepatu
Yongki
Customer Fladeo Buccheri Nevada Bata
No Komaldi
Experience (CE) (%) (%) (%) (%)
(%)
1 Promosi/Diskon 7,19 7,21 6,58 6,79 7,58
2 Harga Produk 7,11 6,85 7,06 7,17 7,81
3 Kualitas Produk 7,61 7,97 7,84 7,63 7,32
Kenyamanan
4 7,5 7,76 7,84 7,58 7,84
Pemakaian
5 Bahan Material 7,36 7,55 7,77 7,42 7,48
Desain/Model
6 7,42 7,36 7,58 7,54 7,68
Produk
7 Tampilan Fisik 7,47 7,36 7,32 7,5 7,48
Kelengkapan
8 7,44 7,3 6,97 7,25 7,35
Ukuran dan Warna
Rata-Rata 7,39 7,42 7,37 7,36 7,57
Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (Data Diolah)
1. Promosi/Diskon
Berdasarkan Tabel 4.29 dapat dilihat pada titik sentuh (touch point) Promosi/
Diskon terdapat nilai CE tertinggi pada Sepatu Bata (7,58%) dan nilai CE
Berdasarkan Tabel 4.29 dapat dilihat pada titik sentuh (touch point) Harga
produk terdapat nilai CE tertinggi pada Sepatu Bata (7,81%) dan nilai CE
3. Kualitas Produk
Berdasarkan Tabel 4.29 dapat dilihat pada titik sentuh (touch point) Kualitas
produk terdapat nilai CE tertinggi pada Sepatu Yongki Komaladi (7,97%) dan
4. Kenyamanan Pemakaian
Berdasarkan Tabel 4.29 dapat dilihat pada titik sentuh (touch point)
(7,84%) dan Sepatu Bata (7,84%) dan nilai CE terendah pada Sepatu Fladeo
(7,50%).
Berdasarkan Tabel 4.29 dapat dilihat pada titik sentuh (touch point) Bahan
Material Produk terdapat nilai CE tertinggi pada Sepatu Buccheri (7,77%) dan
6. Desain/Model Produk
Berdasarkan Tabel 4.29 dapat dilihat pada titik sentuh (touch point)
Desain/Model Produk terdapat nilai CE tertinggi pada Sepatu Bata (7,68%) dan
Berdasarkan Tabel 4.29 dapat dilihat pada titik sentuh (touch point) Tampilan
Fisik terdapat nilai CE tertinggi pada Sepatu Nevada (7,5%) dan nilai CE
Berdasarkan Tabel 4.29 dapat dilihat pada titik sentuh (touch point)
Kelengkapan Ukuran dan Warna terdapat nilai CE tertinggi pada Sepatu Fladeo
Berdasarkan Tabel 4.30 dapat dilihat pada titik sentuh (touch point) iklan
Berdasarkan Tabel 4.30 dapat dilihat pada titik sentuh (touch point) Pelayanan
3. Kelengkapan Produk
(6,93%).
4. Proses Pembayaran
Berdasarkan Tabel 4.30 dapat dilihat pada titik sentuh (touch point) Proses
5. Harga Produk
Berdasarkan Tabel 4.30 dapat dilihat pada titik sentuh (touch point) Harga
Berdasarkan Tabel 4.30dapat dilihat pada titik sentuh (touch point) kualitas
Berdasarkan Tabel 4.30 dapat dilihat pada titik sentuh (touch point) Tampilan
Store Parkson (7,94%) dan nilai CE terendah pada Departement Store Romp
(7,07%).
8. Kenyamanan Tempat
Berdasarkan Tabel 4.30 dapat dilihat pada titik sentuh (touch point)
(7,14%).
9. Antrian Kasir
Berdasarkan Tabel 4.30 dapat dilihat pada titik sentuh (touch point) Antrian
Kasir terdapat nilai CE tertinggi pada Departement Store Parkson (7,71%) dan
Berdasarkan Tabel 4.30 dapat dilihat pada titik sentuh (touch point)
Tabel 4.31
Customer Experience Responden Kategori Dompet
Planet Louis Hush
Customer Levi's Volcom
No Ocean Vitton Puppies
Experience (%) (%)
(%) (%) (%)
Bahan Material
1 7,94 7,86 7,56 7,96 7,93
Produk
2 Desain Produk 7,78 7,81 7,53 7,68 7,53
Bentuk dan Ukuran
3 7,31 7,27 7,6 7,64 7,67
Produk
4 Kualitas Produk 8 7,86 7,7 7,84 7,93
5 Harga Produk 7,19 6,73 7,3 7,12 7,4
Tampilan Fisik
6 7,47 7,76 7,42 7,4 7,73
Dompet
Banyaknya ruang
7 7,17 7,03 7,16 7,16 7,6
dalam dompet
Rata-Rata 7,55 7,47 7,47 7,54 7,68
Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (Data Diolah)
Berdasarkan Tabel 4.31 dapat dilihat pada titik sentuh (touch point) Bahan
Material Produk terdapat nilai CE tertinggi pada Dompet Volcom (7,96%) dan
2. Desain Produk
Berdasarkan Tabel 4.31 dapat dilihat pada titik sentuh (touch point) Desain
Produk terdapat nilai CE tertinggi pada Dompet Louis Vitton (7,81%) dan nilai
CE terendah pada Dompet Levi’s (7,53%) dan Dompet Hush Puppies (7,53%).
Berdasarkan Tabel 4.31 dapat dilihat pada titik sentuh (touch point) Bentuk dan
Ukuran produk terdapat nilai CE tertinggi pada Dompet Hush Puppies (7,67%)
4. Kualitas Produk
Berdasarkan Tabel 4.31 dapat dilihat pada titik sentuh (touch point) kualitas
produk terdapat nilai CE tertinggi pada Dompet Planet Ocean (8%) dan nilai
5. Harga Produk
Berdasarkan Tabel 4.31dapat dilihat pada titik sentuh (touch point) Harga
Produk terdapat nilai CE tertinggi pada Dompet Hush Puppies (7,4%) dan nilai
Berdasarkan Tabel 4.31dapat dilihat pada titik sentuh (touch point) Tampilan
Fisik Dompet terdapat nilai CE tertinggi pada Dompet Hush Puppies (7,73%)
Berdasarkan Tabel 4.31dapat dilihat pada titik sentuh (touch point) Banyaknya
ruang dalam Dompet terdapat nilai CE tertinggi pada Dompet Hush Puppies
Tabel 4.32
Customer Experience Responden Kategori T-Shirt
Peter
Tauko
Customer Nevada Polo American Says
No Medan
Experience (CE) (%) (%) Jeans (%) Denim
(%)
(%)
1 Iklan/ Promosi 7,06 6,7 6,94 6 5,64
2 Kualitas Produk 7,67 7,89 7,56 7,31 7,43
3 Harga Produk 7,13 7,02 7,28 7,46 7,14
Desain/ Gambar
4 7,67 7,65 7,17 7,08 6,93
pada T-shirt
Kelengkapan
5 7,62 7,51 7,33 6,85 7,14
Ukuran (size)
Tampilan Fisik
6 Outlet/Tata Letak 7,15 7,68 7,61 6,77 7,14
Ruang
Keberagaman/
7 7,12 7,56 7,89 6,38 7,07
Variasi Produk
Rata-Rata 7,35 7,43 7,40 6,84 6,93
Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (Data Diolah)
1. Iklan/Promosi
2. Kualitas Produk
Berdasarkan Tabel 4.32 dapat dilihat pada titik sentuh (touch point) Kualitas
Produk terdapat nilai CE tertinggi pada T-Shirt Polo (7,89%) dan nilai CE
Berdasarkan Tabel 4.32 dapat dilihat pada titik sentuh (touch point) harga
produk terdapat nilai CE tertinggi pada T-Shirt Tauko Medan (7,46%) dan nilai
Berdasarkan Tabel 4.32 dapat dilihat pada titik sentuh (touch point)
(7,67%) dan nilai CE terendah pada T-Shirt Peter Says Denim (6,93%).
Berdasarkan Tabel 4.32 dapat dilihat pada titik sentuh (touch point)
Berdasarkan Tabel 4.32 dapat dilihat pada titik sentuh (touch point) Tampilan
7. Keberagaman/Variasi Produk
Berdasarkan Tabel 4.32 dapat dilihat pada titik sentuh (touch point)
American Jeans (7,89%) dan nilai CE terendah pada T-Shirt Tauko Medan
(6,38%).
Tabel 4.33
Customer Experience Responden Kategori Gadget
Customer Apple Samsung Oppo Nokia Asus
No
Experience (CE) (%) (%) (%) (%) (%)
1 Iklan/Promosi 6,88 8,27 7,43 7,27 7,17
Proses Pelayanan
7,65 7,82 7,5 7,82 7,22
2 Pembelian
Kelengkapan Fitur
7,88 8,15 7,79 7,36 7,28
3 Produk
4 Ukuran Gadget 7,98 7,99 7,29 7,64 7,5
Tampilan Fisik
8,07 8,06 7,43 7,45 7,5
5 Produk
6 Harga Produk 6,86 7,58 6,79 7,91 6,78
7 Kualitas Produk 8,37 8,46 7,64 7,82 7,61
Penanganan dalam
7,74 7,72 7,07 7,36 6,61
8 Service
Penanganan
7,65 7,57 6,71 7,27 6,56
9 Komplain/ Garansi
Rata-Rata 7,68 7,96 7,29 7,54 7,14
Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (Data Diolah)
1. Iklan/Promosi
Berdasarkan Tabel 4.33 dapat dilihat pada titik sentuh (touch point)
Berdasarkan Tabel 4.33dapat dilihat pada titik sentuh (touch point) Proses
dan Gadget Nokia (7,82%) dan nilai CE terendah pada Gadget Asus (7,22%).
Berdasarkan Tabel 4.33 dapat dilihat pada titik sentuh (touch point)
4. Ukuran Gadget
Berdasarkan Tabel 4.33 dapat dilihat pada titik sentuh (touch pointUkuran
Gadget terdapat nilai CE tertinggi pada Gadget Samsung (7,99%) dan nilai CE
Berdasarkan Tabel 4.33 dapat dilihat pada titik sentuh (touch point) komposisi
Tampilan Fisik Produk terdapat nilai CE tertinggi pada Gadget Apple (8,07%)
6. Harga Produk
Berdasarkan Tabel 4.33 dapat dilihat pada titik sentuh (touch point) Harga
produk terdapat nilai CE tertinggi pada Gadget Nokia (7,91%) dan nilai CE
7. Kualitas Produk
Berdasarkan Tabel 4.33 dapat dilihat pada titik sentuh (touch point) Kualitas
produk terdapat nilai CE tertinggi pada gadget Samsung (8,46%) dan nilai CE
Berdasarkan Tabel 4.33 dapat dilihat pada titik sentuh (touch point)
9. Penanganan komplain/Garansi
Berdasarkan Tabel 4.33 dapat dilihat pada titik sentuh (touch point)
Tabel 4.34
Customer Experience Responden Kategori Sepeda Motor
Customer Experience Honda Yamaha Honda Honda
No
(CE) Vario (%) Mio (%) Beat (%) Scoopy (%)
1 Iklan 7,57 7,33 7,71 7,11
2 Promo/Diskon 7,37 7,19 7,08 6,94
3 Kualitas Produk 8,1 7,95 8,03 7,94
4 Metode Pembayaran 7,87 7,71 7,79 7,67
5 Ketersediaan Sparepart 7,84 7,67 8,08 7,94
6 Tampilan Fisik Produk 7,94 7,71 8,15 7,89
7 Harga Produk 7,38 7,57 7,26 7,11
8 Garansi Produk 7,59 7,62 7,49 7,44
9 Irit Bahan Bakar 8,29 7,33 8 7,56
10 Penanganan Keluhan 7,57 7 7,03 7,33
Rata-Rata 7,75 7,51 7,66 7,49
Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (Data Diolah)
1. Iklan
Berdasarkan Tabel 4.34 dapat dilihat pada titik sentuh (touch point) iklan
terdapat nilai CE tertinggi pada Sepeda Motor Honda Beat (7,71%) dan nilai
(7,37%) dan nilai CE terendah pada Sepeda Motor Honda Scoopy (6,94%).
3. Kualitas Produk
Berdasarkan Tabel 4.34dapat dilihat pada titik sentuh (touch point) Kualitas
Produk terdapat nilai CE tertinggi pada Sepeda Motor Honda Beat (8,03%) dan
4. Metode Pembayaran
Berdasarkan Tabel 4.34 dapat dilihat pada titik sentuh (touch point) Metode
(7,87%) dan nilai CE terendah pada Sepeda Motor Honda Scoopy (7,67%).
5. Ketersediaan Sparepart
Berdasarkan Tabel 4.34 dapat dilihat pada titik sentuh (touch point)
Berdasarkan Tabel 4.34 dapat dilihat pada titik sentuh (touch point) Tampilan
Berdasarkan Tabel 4.34 dapat dilihat pada titik sentuh (touch point) Harga
Produk terdapat nilai CE tertinggi pada Sepeda Motor Yamaha Mio (7,57%)
8. Garansi Produk
Berdasarkan Tabel 4.34 dapat dilihat pada titik sentuh (touch point) Garansi
Produk terdapat nilai CE tertinggi pada Sepeda Motor Yamaha Mio (7,62%)
Berdasarkan Tabel 4.34 dapat dilihat pada titik sentuh (touch point) Irit Bahan
Bakar terdapat nilai CE tertinggi pada Sepeda Motor Honda Vario (8,29%) dan
BerdasarkanTabel 4.34 dapat dilihat pada titik sentuh (touch point) Penanganan
Keluhan terdapat nilai CEtertinggi pada Sepeda Motor Honda Vario (7,57%)
Berdasarkan Tabel 4.35 dapat dilihat pada titik sentuh (touch point)
Berdasarkan Tabel 4.35 dapat dilihat pada titik sentuh (touch point) Tampilan
Fisik Tempat/Tata Ruang terdapat nilai CE tertinggi pada Starbucks (7,7%) dan
4. Harga Produk
Berdasarkan Tabel 4.35dapat dilihat pada titik sentuh (touch point) Harga
Produk terdapat nilai CE tertinggi pada Bangi Kopitiam (7,64%) dan nilai CE
Berdasarkan Tabel 4.35 dapat dilihat pada titik sentuh (touch point) Interaksi
Berdasarkan Tabel 4.35 dapat dilihat pada titik sentuh (touch point) Variasi
Produk yang ditawarkan terdapat nilai CE tertinggi pada Bangi Kopitiam (8%)
Berdasarkan Tabel 4.35 dapat dilihat pada titik sentuh (touch point) Ketepatan
Waktu Order terdapat nilai CE tertinggi pada Bangi Kopitiam (8,29%) dan nilai
8. Ketersediaan Fasilitas
Berdasarkan Tabel 4.35dapat dilihat pada titik sentuh (touch point) Proses
Tabel 4.36
Customer Experience Responden Kategori Toko Buku
Books &
N Gramedia Karisma Salemba
Customer Experience (CE) Beyond
o (%) (%) (%)
(%)
1 Kenyamanan Tempat 7,94 7 8 7
2 Tampilan Fisik/Tata Ruang 7,69 7,18 7,7 7,08
3 Kelengkapan Produk 7,83 7,09 6,8 7,17
4 Proses Pembayaran 7,61 7,64 7,7 7,58
5 Promo/Diskon 7,1 7,27 6,8 7
Interaksi dengan
6 Konsumen/Pelayanan 6,9 7,27 6,7 6,83
7 Penanganan Keluhan 7,06 7,27 7,1 6,92
8 Sistem Pencarian DataBase 7,89 7,18 6,8 7,25
Rata-Rata 7,50 7,24 7,20 7,10
Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (Data Diolah)
1. Kenyamanan Tempat
Berdasarkan Tabel 4.36 dapat dilihat pada titik sentuh (touch point)
&Beyond (8%) dan nilai CE terendah pada Toko Buku Karisma (7%) daan
Berdasarkan Tabel 4.36dapat dilihat pada titik sentuh (touch point) Tampilan
Fisik/Tata Ruang terdapat nilai CE tertinggi pada Toko Buku Books & Beyond
3. Kelengkapan Produk
Berdasarkan Tabel 4.36 dapat dilihat pada titik sentuh (touch point)
(7,83%) dan nilai CE terendah pada Toko Buku Books & Beyond (6,8%).
4. Proses Pembayaran
Berdasarkan Tabel 4.36 dapat dilihat pada titik sentuh (touch point) Proses
Pembayaran terdapat nilai CE tertinggi pada Toko Buku Books & Beyond
5. Promo/Diskon
Berdasarkan Tabel 4.36 dapat dilihat pada titik sentuh (touch point)
Karisma (7,27%) dan nilai CE terendah pada Toko Buku Books & Beyond
(6,8%).
Berdasarkan Tabel 4.36dapat dilihat pada titik sentuh (touch point) Interaksi
Karisma (7,27%) dan nilai CE terendah pada Toko Buku Books & Beyond
(6,7%).
Berdasarkan Tabel 4.36 dapat dilihat pada titik sentuh (touch point)
Berdasarkan Tabel 4.36 dapat dilihat pada titik sentuh (touch point) Sistem
Pencarian Data Base terdapat nilai CE tertinggi pada Toko Buku Gramedia
(7,89%) dan nilai CE terendah pada Toko Buku Books & Beyond (6,8%).
Tabel 4.37
Customer Experience Responden Kategori Tempat Makan
N Customer Nelayan Uncle K Lembur Es Teller Fountain
o Experience (CE) (%) (%) Kuring 77 (%) (%)
(%)
1 Kenyamanan Tempat 7,96 7,81 7,85 6,9 7,23
2 Tampilan Fisik 7,78 7,52 7,85 7,1 7,32
Tempat/Tata Ruang
3 Citra Rasa Produk/ 7,96 7,62 8,19 7,05 7,41
Variasi Rasa
4 Harga Produk 6,94 7,33 7,52 7,14 6,64
5 Interaksi dengan 7,66 7,43 7,48 6,76 7,14
Konsumen/ Pelayanan
6 Variasi Produk yang 7,65 7,43 7,78 7,38 7,32
ditawarkan
7 Ketepatan Waktu 7,53 7,24 7,3 7 6,55
Orderan
8 Ketersediaan Fasilitas 7,1 6,81 7,41 6,76 6,27
9 Metode Pembayaran 7,49 7,38 7,48 7,14 6,95
Rata-Rata 7,56 7,40 7,65 7,03 6,98
Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (Data Diolah)
Berdasarkan Tabel 4.37 dapat dilihat pada titik sentuh (touch point)
Berdasarkan Tabel 4.37 dapat dilihat pada titik sentuh (touch point) Tampilan
Berdasarkan Tabel 4.37 dapat dilihat pada titik sentuh (touch point) Citra Rasa
4. Harga Produk
Berdasarkan Tabel 4.37 dapat dilihat pada titik sentuh (touch point) Harga
produk terdapat nilai CE tertinggi pada Lembur Kuring (7,52%) dan nilai CE
Berdasarkan Tabel 4.37 dapat dilihat pada titik sentuh (touch point) Interaksi
Berdasarkan Tabel 4.37 dapat dilihat pada titik sentuh (touch point) Variasi
Berdasarkan Tabel 4.37 dapat dilihat pada titik sentuh (touch point) Ketepatan
8. Ketersediaan Fasilitas
Berdasarkan Tabel 4.37 dapat dilihat pada titik sentuh (touch point)
9. Metode Pembayaran
Berdasarkan Tabel 4.37 dapat dilihat pada titik sentuh (touch point) Metode
Berdasarkan Tabel 4.38 dapat dilihat pada titik sentuh (touch point)
Berdasarkan Tabel 4.38 dapat dilihat pada titik sentuh (touch point) tampilan
fisik tempat/tata ruang terdapat nilai CE tertinggi pada Harvest (8,04%) dan
Berdasarkan Tabel 4.38 dapat dilihat pada titik sentuh (touch point) Cita rasa
Produk/Variasi Rasa terdapat nilai CE tertinggi pada Howey (8%) dan nilai CE
Berdasarkan Tabel 4.38 dapat dilihat pada titik sentuh (touch point) harga
produk terdapat nilai CE tertinggi pada Harvest (7%) dan nilai CE terendah
Berdasarkan Tabel 4.38 dapat dilihat pada titik sentuh (touch point) Interaksi
Berdasarkan Tabel 4.38 dapat dilihat pada titik sentuh (touch point) interaksi
dengan kasir terdapat nilai CE tertinggi pada Harvest (7,67%) dan nilai CE
Berdasarkan Tabel 4.38 dapat dilihat pada titik sentuh (touch point) Ketepatan
Waktu Order terdapat nilai CE tertinggi pada Harvest (7,69%) dan nilai CE
8. Ketersediaan Fasilitas
Berdasarkan Tabel 4.38 dapat dilihat pada titik sentuh (touch point)
Berdasarkan Tabel 4.38 dapat dilihat pada titik sentuh (touch point) Proses
Tabel 4.39
Customer Experience Responden Kategori Toko Kue Lokal Medan
Customer Meranti Gogo Zulaikha Clover Amanda
No
Experience (CE) (%) (%) (%) (%) (%)
1 Kualitas Produk 8,05 8,4 8,21 8,25 8,04
Tampilan Fisik
7,03 7,2 6,79 7,21 7,22
2 Outlet/tata ruang
Citra Rasa Produk/
7,95 8,15 8,16 7,82 7,93
3 Variasi Produk
4 Harga Produk 7,55 8 7,84 7 7,85
Ketepatan Waktu
7,48 7,95 7,95 7,54 7,93
5 Orderan
6 Antrian Kasir 6,81 7,35 7,11 7,18 7,44
7 Proses Pembayaran 7,14 7,75 7,68 7,64 7,78
Rata-Rata 7,43 7,83 7,68 7,52 7,74
Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (Data Diolah)
1. Kualitas Produk
Berdasarkan Tabel 4.39 dapat dilihat pada titik sentuh (touch point) Kualitas
Produk terdapat nilai CE tertinggi pada Gogo (8,4%) dan nilai CE terendah
Berdasarkan Tabel 4.39 dapat dilihat pada titik sentuh (touch point) Tampilan
Fisik Outlet/Tata Ruang terdapat nilai CE tertinggi pada Amanda (7,22%) dan
Berdasarkan Tabel 4.39 dapat dilihat pada titik sentuh (touch point) Cita Rasa
4. Harga Produk
Berdasarkan Tabel 4.39 dapat dilihat pada titik sentuh (touch point) Harga
Produk terdapat nilai CE tertinggi pada Gogo (8%) dan nilai CE terendah pada
Clover (7%).
Berdasarkan Tabel 4.39 dapat dilihat pada titik sentuh (touch point) Ketepatan
waktu orderan terdapat nilai CE tertinggi pada Gogo (7,95%) dan Zulaikha
6. Antrian Kasir
Berdasarkan Tabel 4.39 dapat dilihat pada titik sentuh (touch point) antrian
kasir terdapat nilai CE tertinggi pada Brownies Amanda (7,44%) dan nilai CE
7. Proses Pembayaran
Berdasarkan Tabel 4.39 dapat dilihat pada titik sentuh (touch point) akreditasi
Berdasarkan Tabel 4.40 dapat dilihat pada titik sentuh (touch point)
(7,44%).
Berdasarkan Tabel 4.40 dapat dilihat pada titik sentuh (touch point) Tampilan
3. Harga Tiket
Berdasarkan Tabel 4.40 dapat dilihat pada titik sentuh (touch point) Harga tiket
Berdasarkan Tabel 4.40 dapat dilihat pada titik sentuh (touch point)
Berdasarkan Tabel 4.40 dapat dilihat pada titik sentuh (touch point) Interaksi
6. Kebersihan Wahana
Berdasarkan Tabel 4.39 dapat dilihat pada titik sentuh (touch point) Kebersihan
7. Ketersediaan Fasilitas
Berdasarkan Tabel 4.40 dapat dilihat pada titik sentuh (touch point)
8. Antrian Kasir
Berdasarkan Tabel 4.40 dapat dilihat pada titik sentuh (touch point) Antrian
Kasir terdapat nilai CE tertinggi pada Hill Park (7,24%) dan nilai CE terendah
Berdasarkan Tabel 4.40 dapat dilihat pada titik sentuh (touch point)
Penanganan Keluhan terdapat nilai CE tertinggi pada Hill Park (7,28%) dan
Tabel 4.41
Customer Experience Responden Kategori Bioskop
Cinema 21 Cinema Cinema
No Customer Experience (CE)
(%) XXI (%) XX (%)
1 Iklan/Promosi/Diskon 7,1 7,22 7,08
2 Kebersihan Tempat 7,63 7,98 8,38
Kenyamanan dan Keamanan
3 Tempat 7,72 8,07 8,25
4 Harga Tiket 7,31 7,47 7,38
Desain Interior/Tata Ruang
5 Tempat 7,66 7,98 8,17
6 Interaksi dengan Pengunjung 7,11 6,98 7,08
7 Antrian Kasir 6,85 6,95 7,13
8 Ketersediaan Fasilitas 7,25 7,1 7,38
9 Penanganan Keluhan 7,21 6,81 6,96
Rata-Rata 7,32 7,40 7,53
Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (Data Diolah)
1. Iklan/Promosi/Diskon
Berdasarkan Tabel 4.41 dapat dilihat pada titik sentuh (touch point)
Berdasarkan Tabel 4.41 dapat dilihat pada titik sentuh (touch point) Kebersihan
tempat terdapat nilai CE tertinggi pada Bioskop Cinema XX (8,38%) dan nilai
Berdasarkan Tabel 4.41 dapat dilihat pada titik sentuh (touch point)
4. Harga Tiket
Berdasarkan Tabel 4.41 dapat dilihat pada titik sentuh (touch point) Harga tiket
terdapat nilai CE tertinggi pada Bioskop Cinema XXI (7,47%) dan nilai CE
Berdasarkan Tabel 4.41 dapat dilihat pada titik sentuh (touch point) Desain
Berdasarkan Tabel 4.41 dapat dilihat pada titik sentuh (touch point) Interaksi
Berdasarkan Tabel 4.41 dapat dilihat pada titik sentuh (touch point) Antrian
Kasir terdapat nilai CE tertinggi pada Bioskop Cinema XX (7,13%) dan nilai
8. Ketersediaan Fasilitas
Berdasarkan Tabel 4.41 dapat dilihat pada titik sentuh (touch point)
9. Penanganan Keluhan
Berdasarkan Tabel 4.41 dapat dilihat pada titik sentuh (touch point)
Tabel 4.42
Customer Experience Responden Kategori Jeans
Levi's Logo Lois Lea Cardinal
No Customer Experience (CE)
(%) (%) (%) (%) (%)
1 Promo/Diskon 6,52 6,97 6,91 7,5 6,78
2 Kualitas Produk 8,1 7,85 8,32 8,14 7,56
3 Harga Produk 6,89 6,65 7,45 7 6,78
4 Bahan dan Warna Produk 7,81 7,65 8,14 7,43 7,78
5 Desain Jeans 7,85 7,62 8,32 7,71 7,5
6 Kelengkapan Ukuran (size) 7,44 7,76 8,05 7,71 7,28
Tampilan Fisik Outlet/Tata
7 Ruang 7,56 7,74 8 7,79 7,06
8 Keberagaman/Variasi Produk 7,69 7,74 7,77 7,43 7,22
Rata-Rata 7,48 7,50 7,87 7,59 7,25
Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (Data Diolah)
Berdasarkan Tabel 4.42 dapat dilihat pada titik sentuh (touch point)
Promo/Diskon terdapat nilai CE tertinggi pada Lea Jeans (7,5%) dan nilai CE
2. Kualitas Produk
Berdasarkan Tabel 4.42 dapat dilihat pada titik sentuh (touch point) Kualitas
Produk terdapat nilai CE tertinggi pada Lois Jeans (8,32%) dan nilai CE
3. Harga Produk
Berdasarkan Tabel 4.42 dapat dilihat pada titik sentuh (touch point) Harga
produk terdapat nilai CE tertinggi pada Lois Jeans (7,45%) dan nilai CE
Berdasarkan Tabel 4.42 dapat dilihat pada titik sentuh (touch point) Bahan dan
Warna Produk terdapat nilai CE tertinggi pada Lois Jeans (8,14%) dan nilai CE
5. Desain Jeans
Berdasarkan Tabel 4.42 dapat dilihat pada titik sentuh (touch point) Desain
Jeans terdapat nilai CE tertinggi pada Lois Jeans (8,32%) dan nilai CE terendah
Berdasarkan Tabel 4.42 dapat dilihat pada titik sentuh (touch point) Tampilan
8. Keberagaman/Variasi Produk
Berdasarkan Tabel 4.42 dapat dilihat pada titik sentuh (touch point)
Berdasarkan Tabel 4.43 dapat dilihat pada titik sentuh (touch point)
Berdasarkan Tabel 4.43 dapat dilihat pada titik sentuh (touch point) Tampilan
(7,86%) dan nilai CE terendah pada Asuransi Manulife (7%) dan Asuransi
Bumiputera (7%).
3. Harga Produk
Berdasarkan Tabel 4.43 dapat dilihat pada titik sentuh (touch point) Harga
produk terdapat nilai CE tertinggi pada Jiwasraya (7,86%) dan nilai CE terendah
Berdasarkan Tabel 4.43 dapat dilihat pada titik sentuh (touch point) Interaksi
Berdasarkan Tabel 4.43 dapat dilihat pada titik sentuh (touch point) Manfaat
produk yang ditawarkan terdapat nilai CE tertinggi pada Asuransi AXA (8,25%)
6. Ketersediaan Fasilitas
Berdasarkan Tabel 4.43 dapat dilihat pada titik sentuh (touch point)
7. Metode Pembayaran
Berdasarkan Tabel 4.43 dapat dilihat pada titik sentuh (touch point) Metode
Berdasarkan Tabel 4.44 dapat dilihat pada titik sentuh (touch point)
Berdasarkan Tabel 4.44 dapat dilihat pada titik sentuh (touch point)
3. Iklan/Promosi
Berdasarkan Tabel 4.44 dapat dilihat pada titik sentuh (touch point)
Berdasarkan Tabel 4.44 dapat dilihat pada titik sentuh (touch point) Harga
5. Diskon/Potongan Harga
Berdasarkan Tabel 4.44 dapat dilihat pada titik sentuh (touch point)
6. Fasilitas Penawaran
Berdasarkan Tabel 4.44 dapat dilihat pada titik sentuh (touch point)
Berdasarkan Tabel 4.44 dapat dilihat pada titik sentuh (touch point)
Berdasarkan Tabel 4.44 dapat dilihat pada titik sentuh (touch point)
Berdasarkan Tabel 4.44 dapat dilihat pada titik sentuh (touch point)
Tabel 4.45
Customer Experience Responden Kategori Penerbangan
Air Lion
Customer Experience Citilink Sriwijaya Batik
No Asia Air
(CE) (%) (%) Air (%)
(%) (%)
1 Iklan/Promosi 7,26 8 6,57 6,56 7,05
2 Call Center 7,02 7,02 6,86 7,06 7,48
Tampilan Fisik Ruang
3 Tunggu 7,69 7,18 7,18 7,72 7,95
Pelayanan dalam
4 Pesawat 7,86 7,16 7,07 7,17 8,1
5 Harga 7,12 7,84 7,36 7,44 7,67
Kemudahan Booking
6 Tiket 7,6 7,5 7 7,67 7,9
Proses Pendaftaran /
7 Cek In 7,76 7,5 6,64 7,33 7,9
Proses Pengambilan
8 Bagasi 7,76 7,48 6,64 7,06 8
9 Ketepatan waktu 7,98 7 5,61 7 7,67
Rata-Rata 7,56 7,41 6,77 7,22 7,75
Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (Data Diolah)
Berdasarkan Tabel 4.45 dapat dilihat pada titik sentuh (touch point)
Iklan/Promosi terdapat nilai CE tertinggi pada Air Asia (8%) dan nilai CE
2. Call Center
Berdasarkan Tabel 4.45 dapat dilihat pada titik sentuh (touch point) Call
Center terdapat nilai CE tertinggi pada Batik Air (7,48%) dan nilai CE
Berdasarkan Tabel 4.44 dapat dilihat pada titik sentuh (touch point)
Tampilan Fisik Ruang tunggu terdapat nilai CE tertinggi pada Batik Air
(7,18%).
Berdasarkan Tabel 4.45 dapat dilihat pada titik sentuh (touch point)
5. Harga
Berdasarkan Tabel 4.45 dapat dilihat pada titik sentuh (touch point) Harga
terdapat nilai CE tertinggi pada Air Asia (7,84%) dan nilai CE terendah
pada Citilink(7,12%).
7. Proses Pendaftaran/Cek in
Berdasarkan Tabel 4.45 dapat dilihat pada titik sentuh (touch point) Proses
Berdasarkan Tabel 4.45 dapat dilihat pada titik sentuh (touch point) Proses
Pengambilan Bagasi terdapat nilai CE tertinggi pada Batik Air (8%) dan
9. Ketepatan Waktu
Berdasarkan Tabel 4.45 dapat dilihat pada titik sentuh (touch point)
Tabel 4.46
Nilai Net Promoter Score (NPS) dan Customer Experience (CE)
N Kategori Merek Nilai NPS Kategori NPS Nilai CE
o (%) (%)
The Executive 0 7,45
Polo 10 Excellent 7,21
1 Pakaian Cole -7 7,13
Mango 19 Leader/Excellent 7,66
H&M 4 Good 7,75
Alba 14 Excellent 7,43
Seiko 32 Excellent 7,83
Swiss Army 4 Good 7,54
2 Jam Tangan Guess 41 Excellent 7,20
Alexander 42 Leader/Excellent 7,77
Christie
Casio 18 Excellent 7,59
Converse 42 Leader/Excellent 7,57
Adidas 38 Excellent 7,71
3 Sepatu Kets Vans 15 Excellent 8,11
New Balance 13 Excellent 7,55
Nike 39 Excellent 7,60
Fladeo 7 Good 7,39
Yongki
15 Excellent 7,42
Komaladi
4 Sepatu
Buccheri 12 Excellent 7,37
Nevada -15 7,36
Bata 12 Excellent 7,57
Matahari 32 Leader/Excellent 7,37
Ramayana -17 7,31
Departement
5 Sogo -12 7,22
Store
Romp -8 7,06
Parkson 27 Excellent 7,55
Planet Ocean 13 Excellent 7,55
Louis Vitton 35 Leader/Excellent 7,47
6 Dompet Levi’s -9 7,47
Volcom 0 7,54
Hush Puppies 17 Excellent 7,68
Dari 96 merek tersebut, merek yang memperoleh nilai NPS tertinggi adalah Apple
dari kategori Gadget sebesar 61%. Sehingga Apple mendapat predikat sebagai
NPS STAR yaitu merek dengan nilai NPS tertinggi dari semua kategori. Selain
NPS STAR, terdapat 20 merek dengan predikat NPS Leader, 58 merek yang
mendapat predikat NPS Excellent, dan 9 merek dengan predikat NPS Good.
Selain itu, terdapat 25 merek memperoleh Nilai NPS Negatif. Artinya bahwa 25
merek tersebut memiliki pelanggan sebagai Detractor yang lebih banyak daripada
atau kecewa sehingga menimbulkan rasa tidak puas terhadap suatu produk
(Reiccheld, 2011:11). Oleh karena itu, perusahaan harus bekerja keras untuk
agar pelanggan yang tadinya masuk dalam Kategori Detractor dan juga Passive
Positif yang tergolong baik. Salah satunya adalah Merek Vans yang merupakan
Experience (CE) tertinggi dari semua merek yaitu sebesar 8,11%. Berdasarkan
hasil survei, penyebab merek Vans memperoleh nilai tertinggi terdapat pada titik
NPS paling tinggi dari semua merek yang diteliti, tetapi dalam kategori Gagdet
yang memperoleh nilai CE paling tinggi dari merek di kategori Gadget adalah
Samsung yang merupakan merek Multinasional dengan nilai NPS sebesar 47%.
mempunyai selisih hanya 0,28%. Hal ini disebabkan pada titik sentuh (Touch
Kualitas Produk lebih unggul daripada Merek Apple. Sedangkan pada titik sentuh
Gadget Apple hanya unggul pada tampilan fisik produk, Penanganan dalam
Selain itu, bisa dilihat pada kategori Jeans merek Lois memperoleh nilai
NPS tertinggi dalam kategori tersebut sebesar 48% dan nilai rata-rata CE tertinggi
sebesar 7,87% dimana hampir semua titik sentuh (touch point) Lois memperoleh
titik sentuh tertinggi pada kategori Jeans ini tetapi tidak pada titik sentuh (touch
memperoleh nilai NPS tertinggi sebesar 25% tetapi dalam rata-rata nilai CE
Cinema XXI tidak memperoleh nilai CE tertinggi. Hanya saja pada titik sentuh
(touch point) iklan/promosi/diskon, dan harga tiket Cinema XXI lebih unggul dari
merek Nasional memperoleh Net Promotor Score (NPS) sebesar 17% sementara
Air Asia yang merupakan merek Multinasional memperoleh Net Promotor Score
(NPS) sebesar 9%. Artinya, dalam kategori Departement Store dan Penerbangan
merek Lea yang merupakan merek Nasional memperoleh Net Promotor Score
(NPS) sebesar 28%. Artinya, dalam kategori Jeans Merek Multinasional lebih
5.1 Kesimpulan
Dari 96 merek tersebut terdapat merek yang tidak memiliki Nilai Net
Promotor Score (NPS) atau 0 terdapat 4 merek yaitu The Executive yang
terdapat dalam kategori Pakaian, Volcom dari kategori Dompet, Books &
Beyond dari kategori Toko Buku, dan Nusatrip dari Kategori Travel Portal.
Dan sebanyak 25 merek memiliki nilai Net Promotor Score (NPS) negatif.
2. Merek yang tergolong dalam Net Promotor Score (NPS) kategori STAR
adalah Apple pada kategori Gadget dengan nilai Net Promotor Score
(NPS) sebesar 61%. Selain itu, merek merek yang tergolong dalam
kategori leader ada 20 merek, dalam kategori Excellent ada 58 merek, dan
tertinggi dari semua merek yang diteliti adalah Vans dari kategori Sepatu
Kets sebesar 8,11% dan merek yang memperoleh nilai rata-rata Customer
sebesar 6,74%.
memperoleh Net Promotor Score (NPS) sebesar 17% sementara Air Asia
Kota Medan.
5.2 Saran
kategori Climber yang memiliki ruang yang cukup besar dalam Konsumen
Kelas Menengah.
2. Merek yang memiliki Net Promotor Score (NPS) yang rendah, perusahaan
bersamaan dengan itu pelanggan tersebut dapat menjadi media iklan untuk
pelanggan lainnya.
Reichheld, Fred, 2011. The Ultimate Question 2.0 (How Net Promoter Companies
Thrive in a Customer-Driven World), Harvard Bussiness Review Press,
Cambridge.
Shaw, Colin and John Ivens. 2002. Building Great Customer Experience. New
York: Macmillan Palgrave.
Situmorang, Syafrizal Helmi, 2012. Bisnis Konsep dan Kasus, USU Press, Medan.
Sumardy, 2016. “Lima Cara meningkatkan NPS”, Majalah SWA 03, XXXII, 4-17
Februari 2016: 44.
Suwardy, Dede. 2016. “Survey NPS dan NEV 2016: Memangnya Gampang
Direkomendasikan Pelanggan?”, Majalah SWA 03, XXXII, 4-17 Februari
2016: 33.
Undang-undang :
Identitas Responden
Nama :
Pendidikan : Diploma S1 S2
Lama Bekerja :
Petunjuk Kuesioner:
• Berilah skor dari 0 – 10 pada setiap produk dibawah ini yang sesuai dengan anda inginkan!
Pertanyaan :Seberapa besar kemungkinan Anda merekomendasikan produk - produk dibawah ini
kepada teman atau kolega Anda?
Planet Ocean
Produk Gambar Skor Produk Gambar Skor
Fladeo Matahari Louis Vitton
Buccheri Sogo
Volcom
Nevada Romp
Hush Puppies
Bata
Parkson
Coffee Box
Cardinal