WHISNU HADI
NIM 11409717039
WHISNU HADI
NIM 11409717039
ii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Whisnu Hadi
NIM 11409717039
iii
LEMBAR PERSETUJUAN
Proposal Karya Tulis Ilmiah oleh Whisnu Hadi NIM 11409717039 dengan Judul
“Asuhan Keperawatan Pada Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) Dengan
Hipotermia Di Ruang Bayi Merah Delima RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh
Banjarmasin Tahun 2020“ telah diperiksa dan disetujui untuk diujikan.
Mahasiswa
Whisnu Hadi
NIM 11409717039
Menyetujui,
Pembimbing
Baidah, S.Kep.,Ns.,M.Kep
NIDN. 1105068201
iv
LEMBAR PENGESAHAN
Proposal Karya Tulis Ilmiah oleh Whisnu Hadi NIM. 11409717039 dengan judul
“Asuhan Keperawatan Pada Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) Dengan
Hipotermia Di Ruang Bayi Merah Delima RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh
Februari 2020.
TIM PENGUJI
2. Baidah. S.Kep.,Ns.,M.Kep ( )
(NIK. 026 637 120)
Mengetahui
Direktur Akper Kesdam VI/ Tanjungpura
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
Rahmat dan Karunia-Nya yang telah memberikan kesehatan dan kekuatan
sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan proposal karya tulis ilmiah
dengan judul “Asuhan Keperawatan Pada Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)
Dengan Hipotermia Di Ruang Bayi Merah Delima RSUD Dr. H. Moch. Ansari
Saleh Banjarmasin”.
Adapun maksud Tujuan dari penulisan ini adalah sebagai salah satu syarat
untuk menyelesaikan Program Diploma III Keperawatan di Akademi
Keperawatan Kesdam VI/Tanjungpura Banjarmasin.
1. Bapak dr. Izzak Zulkarnaen, selaku Direktur RSUD Dr. H. Moch. Ansari
Saleh Banjarmasin yang telah memberi ijin kepada kami untuk mencari
data sebagai bahan untuk menyusun proposal studi kasus
2. Bapak H. Sumadi selaku Ketua Yayasan Wahana Bhakti Karya Husada
(YWBKH) Kalimantan Selatan
3. Ibu Hj. Tri Mawarni, S.Kep.,Ns.,M.Kep selaku Direktur Akper Kesdam
VI/Tanjungpura Banjarmasin
4. Ibu Baidah, S.Kep.,Ns.,M.Kep selaku pembimbing penulisan proposal
karya tulis ilmiah yang penuh perhatian dan kesabaran dalam memberikan
bimbingan serta motivasinya.
5. Seluruh Dosen dan Staf Akper Kesdam VI/Tanjungpura Banjarmasin.
6. Kepada keluarga yang telah memberikan dukungan baik berupa materi,
semangat, dan do’a demi keberhasilan dalam penyusunan proposal studi
kasus ini.
7. Kepada rekan tim saya Pujantoro, Radis, Umar Dani, Verina Herliyanti
yang telah memberikan support di dalam kehidupan serta dukungan moral,
waktu, tenaga dan pikiran sehingga karya tulis ilmiah ini dapat
terselesaikan.
8. Kepada seluruh Keluarga Besar Annabel yang setia ada baik suka duka
bersama selama 3 tahun, yang terus selalu mengingatkan, memberi
vi
nasihat dan memotivasi. Yang telah memberikan sumbangsih untuk
memberikan dorongan, bantuan dan kerja samanya hingga kini. Kalian luar
biasa orang-orang terbaik.
9. Semua pihak yang terlibat baik langsung maupun tidak langsung yang tidak
dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu dalam penyusunan
proposal studi kasus ini.
Penulis menyadari bahwa proposal karya tulis ilmiah ini masih banyak
terdapat kekurangan, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
sifatnya membangun dari semua pihak, sehingga dapat menyempurnakan
penyusunan laporan karya tulis ilmiah dimasa mendatang, semoga laporan ini
berguna baik bagi penulis sendiri maupun pihak lain yang memanfaatkannya.
Whisnu Hadi
NIM 11409717039
vii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL DEPAN ................................................................... i
HALAMAN SAMPUL DALAM .................................................................. ii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN....................................................... iii
LEMBAR PERSETUJUAN........................................................................ iv
LEMBAR PENGESAHAN.......................................................................... v
KATA PENGANTAR.................................................................................. vi
DAFTAR ISI............................................................................................... viii
DAFTAR TABEL........................................................................................ x
DAFTAR GAMBAR.................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................. xii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................ 1
A. Latar Belakang......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................... 6
C. Tujuan ..................................................................................... 6
D. Manfaat ................................................................................... 7
viii
4. Penanganan Pada Bayi Dengan Hipotermia ................... 18
C. Konsep Asuhan keperawatan ................................................. 19
1. Pengertian......................................................................... 19
2. Diagnosa Keperawatan .................................................... 21
3. Intervensi Keperawatan.................................................... 22
4. Implementasi..................................................................... 28
5. Evaluasi ............................................................................ 28
6. Dokumentasi Keperawatan............................................... 29
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
x
DAFTAR GAMBAR
Halaman
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 2 Surat Permohonan Data dan Ijin Penelitian di RSUD Dr. H. Moch.
Ansari Saleh Banjarmasin
Lampiran 3 Jumlah Data BBLR di RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin
Tahun 2017-2019
xii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
risiko tinggi, karena pada usia <20 tahun adalah kondisi yang masih dalam
Ibu yang melahirkan pada usia >35 tahun sangat berisiko untuk
melahirkan bayi berat badan lahir rendah (BBLR) karena ibu lebih rentan
mengalami penyakit degeneratif serta kondisi tubuh ibu juga sudah menurun
(Sistriani, 2017).
Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat lahir
kurang dari 2500 gram (M. Sholeh Kosim et al 2017). BBLR merupakan salah
satu penyebab kematian bayi baru lahir yang sering terjadi di negara
beberapa faktor utama kematian BBLR adalah hipotermia dan pemberian ASI
1
2
lebih dari 20 juta bayi di seluruh dunia, yang mewakili 15,5% dari semua
kelahiran, lahir dengan berat badan lahir rendah, 95.6% dari mereka di
sebesar 23 kasus per 1000 kelahiran. Data kematian bayi di Indonesia dinilai
paling tinggi jika dibandingkan dengan negara ASEAN lainnya sebesar 22,23
per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2018. Sedangkan angka kematian
BBLR di indonesia masih cukup tinggi yaitu 10,2% jika dibandingkan negara
postmatur (3%), dan kelainan kongenital (1%) per 1.000 kelahiran hidup
hubungan antara umur ibu dengan kejadian BBLR hasil tersebut dapat di
interpretasikan umur yang berisiko (umur <20 tahun dan >35 tahun), hal
Bayi Hipotermia adalah kondisi saat suhu tubuh bayi kurang dari
36,5°C. Suhu tubuh ini termasuk rendah sebab suhu tubuh normal untuk bayi
3
sempurna dan ukuran tubuh bayi yang masih kecil. Ini berarti bayi yang lahir
khusus agar bisa bertahan hidup dan tumbuh menjadi anak yang normal.
esensial ini salah satunya adalah mengenai menjaga suhu tubuh bayi agar
tubuh bayi, mengganti popok apabila basah, memakaikan pakaian dan topi
N Jumla
o Nama Penyakit h %
1 Sepsis Bakteri Pada Bayi Baru Lahir, Tidak Spesifik 242 33,9
Tahun 2018.
N Jumla
o Nama Penyakit h %
Jumla
No Nama Penyakit h %
2 Sepsis Bakteri Pada Bayi Baru Lahir, tidak spesifik 165 21,4
Berdasarkan tabel 1.1 s.d 1.3 di dapatkan data dari rekam medik RSUD
dr. H. Moch Ansari Saleh Banjarmasin, tahun 2017 s.d 2019 BBLR sementara
masih menjadi salah satu dari 10 penyakit terbanyak di ruang Bayi Merah
bayi Merah Delima RSUD dr. H. Moch Ansari Saleh Banjarmasin didapatkan
akan mengganggu aliran darah dan oksigen ke seluruh tubuh. Pada otak bisa
tubuh serta kehilangan refleks. Bayi terancam kehilangan gerakan pupil dan
Untuk jangka waktu lama, hipotermia yang parah akan berujung dengan
kondisi vital sign BBLR dan memberikan ASI bila bayi mampu menghisap atau
2018).
Penanganan dan perawatan bayi berat badan lahir rendah (BBLR) dapat
2018).
Keperawatan hipotermia pada Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) di Ruang Bayi
B. Rumusan Masalah
asuhan keperawatan Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) dengan masalah
keperawatan Hipotermia di Ruang Bayi Merah Delima RSUD dr. H. Moch Ansari
Saleh Banjarmasin”
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
masalah hipotermia di Ruang Bayi Merah Delima RSUD dr. H. Moch Ansari
7
Saleh Banjarmasin.
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat
1. Peneliti
4. Bagi Keluarga
terjadi hipotermia.
5. Bagi Responden
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Medis
1. Pengertian
Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat
kurang dari 2500 gram (Ridha, 2017). Bayi Berat Lahir Rendah ialah
bayi yang memiliki berat badan 2500 gram atau kurang dari usia
2. Etiologi
antara lain:
buruk,peminum alkohol.
kandungan.
b. Panjang badan <45 cm, lingkar kepala <33 cm, lingkar dada <30 cm
9
c. Rambut kepala tipis dan halus, daun telingan elastis, putting susu
4. Klasifikasi
1) Prematuritas murni
c) Dismaturitas
gestasi.
pertumbuhan intrauterin.
6) Berat badan kecil untuk usianya atau kecil untuk usia gestasinya
yang berat badan lahirnya kurang dari persentil ke-10 pada kurva
pertumbuhan intrauterin.
intrauterin.
5. Patofisiologi
bayi lahir cukup bulan (usia kehamilan 38 minggu), tapi berat badan
mencapai 2.500 gram. Biasanya hal ini terjadi karena adanya gangguan
makanan ke bayi jadi berkurang. Gizi yang baik diperlukan seorang ibu
dan tidak ada gangguan gizi pada masa pra hamil maupun saat hamil,
ibu akan melahirkan bayi lebih besar dan lebih sehat dari pada ibu
gizi kronis pada masa hamil sering melahirkan bayi BBLR, vitalitas yang
normal dan stabil yaitu 36,5° sampai dengan 37° C. Segera setelah
dibawah 36,5° C. Apabila seluruh tubuh bayi teraba dingin maka bayi
C). Disebut hipotermia berat apabila suhu tubuh kurang dari 32° C
(Pantiawati, 2018).
sistem saraf pengatur suhu tubuh, luas permukaan tubuh relatif lebih
b. Gangguan pernafasan
c. Hipoglikemia
d. Sistem imunologi
buruk dan meningkatkan risiko infeksi post natal. Oleh karena itu bayi
e. Perdarahan intracranial
masih kurang hingga bayi mudah menderita infeksi. Selain itu, karena
kulit dan selaput membran bayi dengan berat badan lahir rendah
2018).
g. Hiperbilirubinemia
Faktor Faktor
Ibu Janin
Faktor
Plasenta
BBL
R
Jaringan lemak
sub kutan lebih Prematurita Fungsi organ-organ belum
tipis s baik
Hipotermi
Usus
Penguapan
berlebih Peristaltic belum Dinding
sempurna lambung lunak
Kehilangan cairan
Mudah kembung
Dehidras
Pengosongan
lambung belum
baik
Disfunggi
Gambar 2.1 Pathway BBLR motilitas
Komplikasi yang dapat terjadi pada bayi berat lahir rendah menurut
a. Hipotermia
dan stabil yaitu 36,5 sampai dengan 37°C. Setelah lahir baiy
Masalah ini terjadi karena ukuran tubuh bayi kecil, kurang energy,
sering.
b. Perdarahan intracranial
Masalah ini terjadi karena trauma lahir yang dapat disebabkan karena
a. Foto dada ataupun babygram diperlukan pada bayi baru lahir dengan
b. Laboratorium
sepsis
3) Hemoglobin: 15-20gr
4) Bilirubin total: 6 mg/dl saat pertama lahir, 8 mg/dl 1-2 hari, dan 12
9. Penatalaksanaan
Penanganan dan perawatan pada bayi dengan berat badan lahir rendah
luas. Oleh karena itu, bayi BBLR harus dirawat di dalam inkubator
rahim.
b. Pengawasan Nutrisi atau ASI
Permulaan cairan yang diberikan sekitar 200 cc/ kg/ BB/ hari.
c. Pencegahan Infeksi
dengan baik.
d. Pernafasan
1. Pengertian
dan stabil yaitu 36,5 sampai dengan 37°C. Setelah lahir bayi
bayi.
Bayi hipotermia adalah bayi dengan suhu tubuh kurang dari 36,5°C
atau kedua kaki dan tangan teraba dingin, bayi sudah mengalami
Terjadinya Hipotermia
a. Radiasi
c. Konveksi
Sulistyowati, 2017).
d. Evaporasi
panas yang hilang dan panas yang dihasilkan, atau lebih sering disebut
laju metabolik, yang juga akan menambah produksi panas (Potter &
Perry, 2017).
1. Pengkajian
a. Biodata
kandungan terganggu.
apgar pada 1-5 menit, 0-3 menunjukan kegawatan yang parah, 4-6
hidramnion.
f. ADL
terganggu.
2) Pola Istirahat tidur: terganggu oleh karena hipotermia
g. pemeriksaan
1) Pemeriksaan Umum
120-140X/menit
40X/menit
2) Pemeriksaan Fisik
lingkungan.
baik.
2. Diagnosa keperawatan
dengan kesehatan.
sempurna
adekuat
3. Intervensi Keperawatan
2) Kriteria hasil:
a) RR 30-60 x/mnt
b) Sianosis (-)
c) Sesak (-)
d) Ronchi (-)
e) Whezing (-)
3) Intervensi:
perputaran pernafasan.
episode
bayi.
2) Kriteria hasil:
aman.
3) Intervensi:
es.
tidak basi.
2) Kriteria hasil:
a) Distensi abdomen
d) Nyeri abdomen.
3) Intervensi:
a) Monitor TTV
dilakukan.
intravena.
pasien..
2) Kriteria hasil:
b) Muntah (-)
c) Kembung (-)
d) BAB lancar
f) Turgor elastis
3) Intervensi:
menelan.
tipis
2) Kriteria hasil:
3) Intervensi:
sempurna
2) Kriteria hasil:
3) Intervensi:
mungkin
pertumbuhan
meningkat
adekuat.
2) Kriteria hasil: