TEREPHTHALATE
Presented by
Kelompok 7
Proses Petrokimia 2024
Anggota Kelompok 7
Angeline Widjaja Albert Mustika Anindha Tirta Paramastri Hanifah Fadhillah Afraa
2206028743 2206028472 2206028301 2206028781
Outline
Pembahasan
REAKSI
02 PEMINATAN DAN
KETERSEDIAAN PRODUK 05 TERMODINAMIKA,
KINETIK DAN KATALIS
PENGOLAHAN LIMBAH
BAHAN BAKU DAN
03 MANFAAT 06 DAMPAK TERHADAP
LINGKUNGAN
Pendahuluan
01 Definisi dan
karakteristik PET
02 Kegunaan PET
Specific heat
1000-1350 J/KgK
capacity
Sejarah
PET
J. Rex Whinfield dan James T. Dickson
PET masih menjadi PET menjadi salah satu bahan plastik Penggunaan PET untuk botol PET mulai digunakan
PET mulai digunakan untuk
salah satu bahan yang paling banyak digunakan di minuman terus meningkat dan untuk daur ulang.
aplikasi energi terbarukan.
plastik yang paling dunia. Penelitian dan pengembangan PET mulai digunakan untuk
banyak digunakan di terus dilakukan untuk meningkatkan aplikasi medis.
dunia. sifat dan aplikasi PET.
KEGUNAAN PET
Kemasan pangan Produk tekstil (serat) Komponen otomotif
Polietilen
Gas Alam Propana Etilena Etilen Oksida Etilen Glikol
Tereftalat
03 Produksi Polietilena
Tereftalat secara umum
Industri plastik di Indonesia terus
mengalami peningkatan seiring dengan
PT. Petnesia Resindo PT. Polypet Karya Persada PT. Indorama Ventures Indonesia
PT. Petnesia Resindo memproduksi PT. Polypet Karya Persada memproduksi PT. Indorama Ventures Indonesia
Polyethylene Terephthalate (PET). Polyethylene Terephtalate (PET). memproduksi Polyethylene Terephtalate
Perusahaan ini beroperasi sejak 1996 di Perusahaan ini sudah beroperasi sejka 1994. (PET). Perusahaan ini sudah beroperasi sejka
Tangerang. Pabrik ini mampu menghasilkan Saat ini perusahaan ini memiliki 3 plant 1996. Saat ini perusahaan ini mampu
PET dengan kapasitas produksi 85.000 dengan total kapasitas produksi 147.000 memproduksi Benang Filamen 82000
metrik ton per tahun. metrik ton per tahun. Ton/tahunResin PET 9700 Ton/tahun
Perusahaan ini memiliki pabrik dengan lahan Perusahaan ini memiliki pabrik di JL. Raya Perusahaan ini memiliki pabrik di DESA
seluas 3 Ha yang terletak di Jl. Mohammad Anyer, Km. 121, Ciwandan, Kepuh, Kec. CIHUNI PAGEDANGAN KAB. TANGERANG
Toha Km 1, Tangerang Indonesia. Ciwandan, Kota Cilegon, Banten 42446 BANTEN 15332 INDONESIAJL. Raya Anyer,
Km. 121, Ciwandan, Kepuh, Kec. Ciwandan,
Kota Cilegon, Banten 42446
Bagaimana?
Kebutuhan terhadap
PET di Indonesia
Berdasarkan data yang didapatkan dari
angka ekspor dan impor PET, dapat
disimpulkan bahwa
02 Kegunaan dan
pemanfaatan PET
Bahan Baku dalam Produksi PET
BAHAN BAKU UTAMA BAHAN BAKU
PENUNJANG
Asam Tereftalat (TPA)
Asam Tereftalat memiliki rumus molekul C6H6(COOH)2. Dalam suhu
ruang dan tekanan normal TPA berwujud padat (bubuk berwarna putih), Ethlylene Glycol
dengan berat molekul 166,13 g/mol, densitasnya sebesar 1,522 g/cm3 dan Stabilizer
kelarutan dalam airnya senilai 1.7 g/ 100 mL pada suhu ruang (25 °C). Inhibitor phosphorus
Etilen Glikol (alkil fosfat atau asam
Etilen Glikol memiliki rumus molekul C2H6O2. Dalam suhu ruang dan fosfat)
tekanan normal etilen glikol berwujud liquid tak berwarna, dengan berat Titanium (IV) oxide
molekul 62,07 g/mol, densitasnya sebesar 1,11 g/cm³ degan kelarutan Potassium hydroxide
dalam air, dapat bercampur dengan sampurna Nitrogen dioxide Gas
Antimony Trioksida Zinc Acetate
Antimony Trioksida memiliki rumus molekul Sb2O2. Dalam suhu ruang
Magnesium acetate
dan tekanan normal Antimony Trioksida berwujud kristal padat (bubuk
berwarna putih) dengan berat molekul 291.52 g/cm3, densitasnya sebesar
5.2 g/cm3 dengan kelarutan dalam airnya sebesar 1.4 mg/100 ml pada
suhu (30°C)
BLOCK FLOW DIAGRAM PET PRODUCTION
Proses ini dibagi dalam 4 tahap, yaitu
Proses Pencampuran umpan
Etilen glikol, TPA, dan katalis dicampur
hingga membentuk paste atau slurry
Proses Esterifikasi
Pasta ynag terbentuk akan diesterifikasi
untuk membentuk BHET
Proses Pre-kondensasi
Pre-treatment untuk BHET sebelum
memasuki proses polikondesasi
Block flow diagram proses produksi polietilena tereftalat Proses Polikondensasi
dengan bahan TPA (asam tereftalat) Menyatukan monomer BHET menjadi
polimer polietilena tereftalat
BLOCK FLOW DIAGRAM PET PRODUCTION
Proses ini dibagi dalam 4 tahap, yaitu
Proses Pencampuran umpan
Etilen glikol, DMT, dan katalis dicampur hingga
membentuk paste atau slurry
Proses Esterifikasi
Pasta ynag terbentuk akan diesterifikasi untuk
membentuk BHET, kemudian etilen glikol dan MeOH
yang tidak bereaksi dialirkan menuju kolom distilasi
untuk dipisahkan dan di recycle sebagai umpan
Proses Pre-kondensasi
Pre-treatment untuk BHET sebelum memasuki proses
polikondesasi
Proses Polikondensasi
Block flow diagram proses produksi polietilena tereftalat Menyatukan monomer BHET menjadi polimer
dengan bahan DMT (dimeteil tereftalat) polietilena tereftalat, etilen glikol yang tidak berekasi di
umpan kembali ke mixing tank
Alur dan Diagram
Proses Produksi Proses flow diagram
dengan PTA 01 produksi PET dengan
Asam Tereftalat
Kondisi reaktor
Reaktor yang digunakan merupakan sistem terbuka
temperatur berkisar 260-270°C
dengan reaksi, dimana reaksi yang berlangsung adalah
tekanan berkisar 760-1520 torr
reaksi esterifikasi. Reaksi merupakan reaksi eksotermis.
POLIKONDESASI MONOMER BHET
Pada polymerizer, terjadi reaksi polimerisasi, yakni
menggabungkan monomer-monomer etilen tereftalat
menjadi satu dengan pengikat gugus ester (CO-O) sebagai
rantai kimianya menjadi rantai polimer yang panjang dimana
konversi reaksi adalah mencapai 99%.
03 Reaksi Termodinamika
REAKSI PEMBENTUKAN PET
Sintesis Monomer
Dilihat pada tabel diatas penggunaan katalis yang berbeda akan mempengaruhi
temperatur, energi aktivasi, dan konstanta laju reaksi dalam sintesis PET
INHIBITOR YANG DIGUNAKAN
Dalam pembentukan rantai polimer, dibutuhkan inhibitor untuk menghentikan
pembentukan rantai polimer, dalam proses polimerisasi terbagi menjadi 3 tahap, yaitu
inisiasi, propagasi, dan terminasi. Inhibitor diperlukan untuk tahap terminasi sehingga
reaksi pembentukan rantai dapat berhenti
Alkil fosfat
Asam fosfat
ASPEK TERMODINAMIKA
Reaksi Esterifikasi Asam Tereftalat + Etilen Glikol : Reaksi Poliesterifikasi Dimetil Tereftalat + Etilen Glikol :
nC8H6O4 (TPA) + 2nC2H6O2 (EG) → (C10H804)n + nC10H10O4 (DMT) + 2nC2H6O2 (EG) → (C10H804)n +
2nH20 2nCH3OH
Entalpi pembentukan standar yang digunakan : Entalpi pembentukan standar yang digunakan :
C8H6O4 = - 770,7 kJ/mol C10H10O4 = - 344,7 kJ/mol
C2H602 = - 235,5 kJ/mol C2H602 = - 235,5 kJ/mol
C10H804 = 101,2 kJ/mol C10H804 = 101,2 kJ/mol
H20 = - 285,8 kJ/mol H20 = - 238,6 kJ/mol
Menggunakan hukum Hess, kita dapat menghitung Menggunakan hukum Hess, kita dapat menghitung
entalpi esterifikasi (ΔH = ΔHproduk - ΔHreaktan) entalpi esterifikasi (ΔH = ΔHproduk - ΔHreaktan)
Maka, reaksi bersifat eksotermis dan memiliki nilai Maka, reaksi bersifat eksotermis dan memiliki nilai
-191,4 kJ/mol per mol PET yang dihasilkan. -157,2 kJ/mol per mol PET yang dihasilkan.
ASPEK TERMODINAMIKA
Sehingga dapat disimpulkan bahwa, proses pembentukan
polietilena tereftalat,
Kapasitas panas PET (Cp) tergantung oleh beberapa
faktor seperti temperatur, tekanan, dan kristalinitas
material. Umumnya, Cp PET berkisar pada angka 1.1 –
1.4 J/g.K.
Titik Didih: 260-265°C.
Reaksi Eksotermis
Pengolahan
Limbah dan
Dampak
terhadap
lingkungn 01 Pengolahan Limbah
02 Dampak industri
terhdap lingkungan
Pengolahan
Limbah
Limbah Produksi PET
Limbah Cair Limbah Gas Limbah Padat
Air Pendingin sisa Etilen Glikol dari esterifikasi Sisa monomer yang tidak
Air Limbah dan polimerisasi bereaksi
Tereftalat dari depolimerisasi Katalis bekas
Metanol dari transesterifikasi Polimer tidak sempurna
Karbon dioksida pembakaran Gumpalan PET dari
pemotongan dan
pencetakan
Pengolahan Limbah Cair
Mengandung kontaminan: COD, BOD, TSS, minyak dan lemak
Pengolahan Kimia
Elektro-Fenton: Teknologi ini menggunakan arus listrik dan Fenton's reagent
untuk mengoksidasi dan mendegradasi senyawa organik dalam limbah.
Koagulasi-flokulasi: Proses ini menambahkan bahan kimia untuk
menggumpalkan dan mengendapkan partikel-partikel tersuspensi dalam
limbah.
Pengolahan Limbah Cair
Mengandung kontaminan: COD, BOD, TSS, minyak dan lemak
Pengolahan Fisik
Penyaringan: Menghilangkan padatan tersuspensi dari air.
Sedimentasi: Membiarkan padatan tersuspensi mengendap di dasar tangki.
Flotasi: Mengangkat padatan tersuspensi ke permukaan air dengan menggunakan
gelembung udara.
Pengolahan Limbah Cair
Mengandung kontaminan: COD, BOD, TSS, minyak dan lemak
Pengolahan Biologis
SBR (Sequencing Batch Reactor): Sistem ini menggunakan lumpur aktif
untuk mengolah limbah cair secara biologis.
Pengolahan Biologis: Mikroorganisme digunakan untuk mendegradasi
senyawa organik dalam limbah.
Pengolahan Limbah Gas
CO2 (Karbon Dioksida), NOx (Nitrogen Oksida), SOx (Sulfur Oksida)
Perangkat Pengendalian Pencemar Udara (Air Pollution Control Device - APCD):
Scrubber: Menyerap gas polutan seperti SOx dan NOx menggunakan cairan tertentu.
Selective Catalytic Reduction (SCR): Mengurangi emisi NOx dengan menggunakan katalis.
Filter Kain (Fabric Filter): Menangkap partikulat padat hasil pembakaran.
Metanol (CH3OH)
Kondensasi: Mengembunkan gas metanol menjadi cairan melalui pendinginan.
Adsorpsi: Menyerap methanol pada bahan penyerap seperti karbon aktif.
Pengolahan Limbah Padat
(gumpalan PET)
Daur ulang PET secara kimiawi
Polimer dari limbah PET dipecah
menjadi bahan kimia yang berguna
dalam bentuk oligomer dan monomer
yang melibatkan berbagai teknik
depolimeriasi. Teknik-teknik ini
meliputi metanolisis, hidrolisis,
glikolisis, aminolisis, dan ammonolisis.
Dampak terhadap
Lingkungan
Pemborosan Energi
Dampak 01 Proses produksi PET memerlukan energi
Pencemaran Lingkungan
03 Produk PET setelah dipakai sering kali
dibuang secara tidak tepat, menyebabkan
polusi plastik di lingkungan.
Referensi
Anggraini, L. (n.d.). PRA RANCANGAN PABRIK. URL:
http://repository.ubharajaya.ac.id/2965/2/201510235001_Lusi%20Anggraini_BAB%20I.pdf. Diakses tanggal 21 Februari 2024
Badan Pusat Statistika Indonesia (2023). Data Ekspor Impor - Badan Pusat Statistik Indonesia. www.bps.go.id. URL:
https://www.bps.go.id/id/exim.
Ecology Center (2019). PTF: ENVIRONMENTAL IMPACTS | Ecology Center. Ecologycenter.org. URL:
https://ecologycenter.org/plastics/ptf/report3/.
Made Safe (2019). MADE SAFE Viewpoint | Chemical Profile: Polyethylene Terephthalate (PET / PETE). [online] MADE SAFE a program of
Nontoxic Certified. URL: https://madesafe.org/blogs/viewpoint/chemical-profile-polyethylene-terephthalate-
pete#:~:text=Because%20PET%20doesn.
Rohman, M.A. (no date) Prarancangan Pabrik Polietilen tereftalat Dari Asam Tereftalat Dan Etilen Gikol Dengan kapasitas 175.000 ton/Tahun,
Universitas Gadjah Mada. Universitas Gadjah Mada. URL: http://etd.repository.ugm.ac.id/penelitian/detail/86186. Diakses tanggal 22
Februari 2024.
Sinha, V.K. and Patel, M.R. (no date) Pet waste management by Chemical Recycling: A review - researchgate, Pet Waste Management by
Chemical Recycling. URL: https://www.researchgate.net/publication/225472325_Pet_Waste_Management_by_Chemical_Recycling_A_Review.
Diakses tanggal 22 Februari 2024
Sinha, V., Patel, M.R. and Patel, J.V. (2008). Pet Waste Management by Chemical Recycling: A Review. Journal of Polymers and the
Environment, [online] 18(1), pp.8–25. doi:https://doi.org/10.1007/s10924-008-0106-7.
Thachnatharen, N., Shahabuddin, S. and Sridewi, N. (2021). The Waste Management of Polyethylene Terephthalate (PET) Plastic Waste: A
Review. IOP Conference Series: Materials Science and Engineering, 1127(1), p.012002. doi:https://doi.org/10.1088/1757-899x/1127/1/012002.
Wythers, M.C. (2019). Advances in Materials Science Research. Nova Science Publishers.
Yau, C.C. (1998). US Patent for High clarity polyester containing sub-visual antimony phosphate derivatives particles Patent (Patent #
5,962,625 issued October 5, 1999) - Justia Patents Search. [online] patents.justia.com. Available at:
https://patents.justia.com/patent/5962625
Thank You