PENDAHULUAN
A. LAT
L ATAR
AR BELAKANG
Indonesia pada saat ini sedang dalam mengalami masa pembangunan, termasuk
pembangunan dalam bidang industri yang salah satunya adalah industri polyester.
Terephthalic Acid merupakan
merupakan salah satu bahan baku utama
utama pada industri
industri polyester,
polyester,
sehingga dengan bertambahnya pabrik pabrik polyester tersebut maka kebutuhan akan
Terepthalic Acid juga meningkat. Produksi Terepthalic Acid di Indonesia masih belum
dapat mencukupi kebutuhan dalam negeri, sehingga masih dilakukan impor dari luar
negeri.
Benang adalah salah satu bahan baku industri tekstil, baik itu berasal dari serat
alam maupun serat sintetis. Namun demikian, serat alam semakin terbatas, maka untuk
memenuhi keterbatasan itu, kebutuhan bahan baku tekstil benang harus dipenuhi dengan
serat sintetik yang sebagian besar terbuat dari polyester. Konsumsi serat polyester ini
terus mengalami peningkatan dan telah mengalahkan kapas. Kecenderungan ini akan
terus berkembang di masa yang akan datang. Hal ini disebabkan produksi polyester
lebih cepat, aman, ringan, dantidak menunggu panen kapas.
Polyester ini diperoleh dari pengolahan serat benang sintetis (synthetic fibre
dari hasil proses !thylene "lycol (!" terephthalic acid . Terepthalic Acid
sendir
sendirii berasal
berasal dari paraxylene (P# yang merupakan
merupakan produk
produk aromatik dengan
bahan baku heavy naphtha yang berasal dari minyak bumi.
1
B. RUMUSAN MASALAH
&. 'pa pengertian poliester
). *elaskan + rute kondensasi pada polimer
+. ebutkan dan jelaskan jenis-jenis poliester
. Bagaimana proses pembuatan P!% (poliethylen terephtalate
/. ebutkan pengaplikasian dari poliester
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. PENGERTIAN POLIESTER
Poliester merupakan bahan baku produksi plastik jenis termoset. Poliester memiliki
berat molekul yang tinggi dan titik lebur yang tinggi. Poliester sering digabungkan dengan
polimer lain untuk menambah kualitasnya, seperti pada poliester resin yang digabungkan
dengan gelas fiber, dapat diperoleh polimer plastik yang kuat, kokoh, tahan terhadap suhu
atau tidak mudah meleleh. 0ontoh pada perahu boat, alat-alat olah raga, dan alat-alat listrik
(Bhatnagar, )11. alah satu jenis poliester adalah polifenil ester. Polimer ini di proses
melalui metode polimerisasi kondensasi dengan reaksi sebagai berikut2
*enis reaksi ini termasuk dalam step-growth polymerization dan polimer yang dihasilkan
melalui reaksi ini disebut dengan step-growth polymer.
ebagian besar reaksi dalam polimerisasi kondensasi melibatkan reaksi kondensasi
seperti esterifikasi, pertukaran ester, atau amidasi. Pada proses pembentukan poliester
aromatik seperti poly(ethylene terephthalate atau P!%, terdapat dua rute reaksi yaitu
poliesterifikasi antara terephthalic acid dan ethylene glycol atau reaksi poli-inter-esterifikasi
antara dimethyl terephthalate dengan ethylene glycol. Kedua jenis reaksi tersebut terjadi
dengan melibatkan monomer yang bersifat bifungsional dan memiliki gugus fungsi yang
sama di setiap ujungnya. 3leh karena itu terdapat istilah '-';B-B step-growth condensation-
polymerization.
3
&.
).
*enis reaksi yang lain, misalnya reaksi pembentukan polyester alifatik seperti
polycaprolactone, terjadi melalui self-condensation dari <-hydrocaproic acid. Pada reaksi ini,
monomer yang digunakan hanya satu jenis yang memiliki gugus fungsi berbeda di kedua
ujungnya. ehingga untuk reaksi ini kadang disebut juga dengan '-B step-growth
condensation-polymerization.
+.
C. JENIS-JENIS POLYESTER
1. Polietilena Tee!talat "PET
Polietilena tereftalat (disingkat P!%, P!%! atau dulu P!%P, P!%-P adalah
suatu resin polimer plastik termoplast dari kelompok poliester. P!% banyak diproduksi
dalam industri kimia dan digunakan dalam serat sintetis, botol minuman dan :adah makanan,
aplikasi thermoforming, dan dikombinasikan dengan serat kaca dalam resin teknik. P!%
merupakan salah satu bahan mentah terpenting dalam kerajinan tekstil.
4
Struktur kimia polietilena tereftalat
P!% dapat berupa padatan amorf (transparan atau sebagai bahan semi kristal yang
putih dan tidak transparan, tergantung kepada proses dan kondisi termalnya. $onomer nya
dapat diproduksi melalui esterifikasi asam tereftalat dengan etilen glikol dan air sebagai hasil
sampingnya. $onomer P!% juga dapat dihasilkan melalui reaksi transesterifikasi etilen
glikol dengan dimetil tereftalat dengan metanol sebagai hasil samping. Polimer P!%
dihasilkan melalui reaksi polimerasi kondensasi dari monomernya. 4eaksi ini terjadi sesaat
setelah esterifikasi;transesterifikasinya dengan etilen glikol sebagai produk samping (dan
etilen glikol ini biasanya didaur ulang.
Kebanyakan (sekitar =1> dari produksi P!% dunia digunakan dalam serat sintetis,
dan produksi botol mencapai +1> dari permintaan dunia. 9alam penggunaannya di bidang
tekstil, P!% biasanya disebut dengan poliester saja.
5
• erat P%% memiliki penggunaan yang luas. 9igabungkan dengan serat
selulosa, serat alami dan serat sintetis, erat P%% adalah bahan baku yang
ideal untuk karpet, berpakaian preman, mode, pakaian dalam, olahraga setelan,
baju renang dan kaus kaki.
Polyethylene Terepthalate P!T" ini sering dikenal dengan nama polyester memiliki
rumus struktur sebagai berikut 2
'dalah suatu resin polimer termoplastik dari kelompok poliester. P!% banyak
diproduksi dalam industri kimia dan digunakan dalam serat sintetis, botol minuman, :adah
6
makanan, aplikasi thermoforming , dan resin teknik yang sering dikombinasikan dengan serat
kaca. P!% merupakan salah satu bahan mentah terpenting dalam industri tekstil.
Kebanyakan (sekitar =1> dari produksi P!% dunia digunakan dalam serat sintetis, dan
produksi botol mencapai +1> dari permintaa dunia. 9alam penggunaannya di bidang tekstil,
P!% biasanya disebut dengan poliester saja. P!% terdiri dari polimerisasi unit D unit
monomer etilen tereptalat, dengan pengulangan unit 0&1HE3. P!% umumnya didaur
ulang, dan diberi angka F&G, yang menandakan simbol dapat didaur ulang.
a. Se,aa'
Pada tahun &?), *ohn 4e# hinfield dan *ames %ennant 9ickson yang bekerja pada
perusahaan 0alico Printers 'ssociation di Inggris menemukan sintetis polimer linier yang
dapat diproduksi melalui !ster !#change antara !thylene "lycol (!" dan 9imethyl
terepthalate (9$% yang menghasilkan polyethylene terepthalate.
Pada perkembangan selanjutnya produksi P!% untuk serat-serat sintetis menggunakan
bahan baku %erepthalate 'cid (%P' dan !thylene "lycol (!". Produksi serat polyester
(P!% secara komersial dimulai pada tahun &? di Inggris dengan nama dagang F%eryleneG
dan pada tahun &?/+ di 'merika erikat (9upont dengan nama dagang F9acronG.
P!% dapat ber:ujud padatan amorf (transparan atau sebagai bahan semi-kristal yang
putih dan tidak transparan, tergantung kepada proses dan ri:ayat termalnya.
7
9ensitas 2 5 &, g;cm+2 &,+1 g;cm + (amorf2 &,// g;cm +
(kristal
$odulus young (! 2 )E11-+&11 $pa
Tensile strength (Jt 2 //-/ $pa
%emperatur glass (%g 2 / o0
%itik leleh 2 )=1 o0
Konduktiitas thermal 2 1,) ;(m.K
Kapasitas panas spesifik 2 &,1 k* ; (kg.K
Penyerapan air ('%$ 2 1,&=
Liscositas intrinsik 2 1,=)? dl;g
Inde# rerfraksi (n9 2 &,/ D &,/E
Batas elastisitas 2 /1 D &/1 >
P!% mudah larut dalam asam sulfat, asam nitrat, trifluoro asetat, fenol, meta
kresol, dan tetrakloroetan.
Bila dipanaskan pada suhu tinggi dengan adanya air, P!% akan terhidrolisa.
P!% unggul karena titik leleh yang relatif tinggi, kesetabilan dimensi baik, kekakuan-
kekuatan mekanik-ketahanan impact tinggi, serapan air-koefisien ekspansi termal rendah.
). Poe Po*/i
Polyethylene Terepthalate P!T" dapat diperoleh dengan ) cara, yaitu melalui reaksi
ester exchange antara dimethylterepthalate +,T" dengan ethylene glycol !" dan melalui
reaksi esterifikasi langsung antara terepthalate acid TPA dan ethylene glycol !".
a. Persiapan monomer %is-ydroxyethyl Terephthalate $
&. 9$% dengan !"
8
b. 4eaksi Prepolimerisasi
4eaksi amping2
9ari reaksi yang telah dijelaskan maka akan dibahas lebih lanjut Industri Pembuatan
Polietilen %ereptalat dengan proses;reaksi esterifikasi langsung, dengan pertimbanagan
sebagai berikut 2
9
9eskripsi Pembuatan P!% cara Batch dengan istem lurry2
•
%ranportasi %P'
%P' yang berasal dari kontainer bulk dengan bantuan N ) bertekanan dikirim ke
storage tank, kemudian menuju scale tank untuk ditimbang, kemudian masuk ke
/yclone untuk dipisahkan %P' dan N ) pemba:a. %P' turun ke ba:ah masuk ke
dalam %P' Hoper, sedangkan N ) masuk ke %ag 0ilter dan sebagian %P' yang terba:a
disaring dengan 0ilter /lothes.
•
9istribusi !"
!" ditransfer dengan menggunakan pompa menuju ! measuring , setelah ditimbang
!" turun dan masuk ke dalam mixing vessel agar bercampur dengan %P' dan
membentu slurry.
•
Persiapan Katalis b)3+
b)3+ mempunyai bentuk berupa serbuk kristal yang mudah larut dalam !" panas,
berfungsi untuk mempertahankan stabilitas thermal dari reaksi pada proses
polikondensasi.
•
Persiapan Mat Pemburam (9ulling 'gent
Persiapan %i3) dibuat mencapai konsentrasi tertentu sesuai yang diinginkan.
•
Proses $i#ing
emua bahan baku dari %P' hoper dan !" measuring dicampur sedikit demi sedikit
dalam %angki Pencampuran dengan Anchor Agitator dilengkapi Pemecah aliran
10
secara konstan dengan kecepatan /1-=1 rpm. Kemudian slurry dimasukan kedalam
slurry tank yang dilengkapi jacket pendingin.
•
4eaksi !sterifikasi
emua bahan baku yang sudah berbentuk slurry dimasukan ke dalam reaktor
esterifikasi (reaktor jenis 0%4 yang dilengkapi dengan pengaduk, jacket, dan isolasi.
9engan kondisi %empratur )/1 o0, %ekanan & Kg;cm )" , aktu tinggal jam, ase
0air, Konersi ?,/ >. 4eaksi yang terjadi antara %P' dan !" membentuk BH!% dan
'ir. 4eaksi dikatakan selesai apabila H )3 pada splitter box mencapai ?,/>. Hasil
reaksi berupa uap air dan !" berlebih naik menuju kolom distilasi yang tersambung
di bagian atas reaktor. @ap air keluar dari bagian atas kolom dan menuju kondenser,
sedangkan !" yang terkondensasi dalam kolom dikembalikan kedalam reaktor.
BH!% dari bangian ba:ah reaktor esterifikasi dikeluarkan secara grafitasi dengan
bantuan gas N) sebagai pendorong.
•
4eaksi Polymerisasi
$erupakan tahap penggabungan molekul-molekul BH!% menjadi P!% dengan
bantuan katalis. Proses polymerisasi berlangsung pada tekanan akum dan perbedaan
tempatur dengan menggunakan reaktor 0%4 yang dilengkapi jacket, pengaduk,
isolasi.
%empratur a:al reaktor )=1 o0, dengan adanya panas dari dowtherm dan pengadukan
rpm sehingga tempratur menjadi +11 o0. BH!% dalam reaktor sedikit demi sedikit
berpolimerisasi membentuk P!% sedangkan uap !" yang dihasilkan akan terhisap
oleh steam ejector dengan tekanan $P ( ,edium Pressure Steam dan OP ( 1ow
Pressure Steam, sedangkan air yang terbentuk di tampung di hot :ell.
Steam e2ector menghisap uap !" juga berfungsi memakumkan reaktor
polykondensasi. !" yang sudah diakumkan dipisahkan dengan condensor
(pendingin air dan eliminator sehingga !" yang telah dipisahkan turun kembali
dengan gaya grafitasi menuju primary ! receiver dan secondary ! receiver lalu
masuk ke dalam tangki 4-!" untuk di recoery dan dipakai kembali sebagai bahan
baku bersama !" murni pada 4-!sterifikasi.
Pengambilan !" dengan memakumkan, mengakibatkan pembentukan rantai
molekul, semakin panjang rantai molekul maka berat molekul semakin tinggi,
sehingga nilai viskositas intrisik akan naik sesuai dengan angka yang diinginkan.
•
Hasil samping
9iethylene "lycol (9!" merupakan hasil reaksi samping dari !" berlebih dalam
suasana asam. Pembentukan 9!" sangat sulit dihilangkan , namun jumlahnya dapat
diperkecil dengan mongontrol tempratur atau menambahkan katalis Tetra !thylene
11
Amonium idroksida (%!'H. Proses polimerisasi berlangsung )-+ jam diakhiri
dengan kondisi suhu +11 o0. P!% yang dihasilkan selanjutnya dialiri ke tahap extrusi.
•
%ahap !ktrusi
P!% dalam bentuk lelehan yang dihasilkan dari reaktor polimerisasi dimasukan ke
dalam die head. 9isini terjadi proses perubahan fisik dari lelehan menjadi strand
(serat dengan ukuran cukup besar. 9engan batuan N ) bertekanan tinggi lelehan P!%
ditekan melalui celah spineret yang ada dalam die head pada tempratur )?& o0. trand
keluar dari die head (lubang spineret setelah mengalami pendinginan secara tiba-tiba
dengan air pada suhu & o0. elanjutnya strand masuk @" (@nder trand "ranulator
0utter untuk dipotong kecil-kecil dengan ukuran + # + # / mm. untuk mengurangi
kadar air chips P!% diseprotkan dengan udara bertekanan + kg;cm )".
E. APLIKASI POLIESTER
12
BAB III
13
PENUTUP
A. KESIMPULAN
3. Poliester merupakan bahan baku produksi plastik jenis termoset. Poliester memiliki
berat molekul yang tinggi dan titik lebur yang tinggi. Poliester sering digabungkan
dengan polimer lain untuk menambah kualitasnya, seperti pada poliester resin yang
digabungkan dengan gelas fiber, dapat diperoleh polimer plastik yang kuat, kokoh,
tahan terhadap suhu atau tidak mudah meleleh.
*. Polyethylene Terepthalate P!T" ini sering dikenal dengan nama polyester memiliki
rumus struktur sebagai berikut 2
5. Polyethylene Terepthalate P!T" dapat diperoleh dengan ) cara, yaitu melalui reaksi
ester exchange antara dimethylterepthalate +,T" dengan ethylene glycol !" dan
melalui reaksi esterifikasi langsung antara terepthalate acid TPA dan ethylene glycol
!".
6. Proses Produksi 2 & Persiapan monomer %is-ydroxyethyl Terephthalate, ) 4eaksi
Prepolimerisasi, + 4eaksi Polikondensasi,
7. Pembuatan P!% juga dapat dilakukan dengan cara batch sistem slurry
8. Poliester dapat diaplikasikan menjadi erat Kain, jaket, kain, baju, botol, dll.
DA0TAR PUSTAKA
•
http2;;:::.chemistrymy:orld.blogspot.com;)1&);&);proses-industri-kimia-industri-
plastik.html. 9i unduh pada tanggal / desember )1&, pukul 2 &.+ :ib.
14
•
http2;;:::.slideshare.net;akhmadkautsar;polimer-pet-polyethylene-terephthalate, di
unduh pada tanggal = desember )1&, pukul 2 =.1 :ib.
15