Anda di halaman 1dari 5

POLYESTER

PENGETAHUAN BAHAN DAN STRUKTUR TEKSTIL


Disusun untuk memenuhi tugas perbaikan

Ilham Rosyadi Hidayatulloh


(C0915025)

PROGRAM STUDI KRIYA TEKSTIL


FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN
UNIVERSITAS NEGERI SEBELAS MARET
2016

Serat adalah sebuah zat yang panjang, tipis, dan mudah


dibengkokkan. Panjang serat beberapa ratus kali lebarnya. Ditinjau dari
segi zat kimia penyusunnya, serat tekstil tersusun atas molekul-molekul
yang sangat besar yaitu berupa selulose, protein, thermoplastics atau
mineral.
Berdasarkan asal zat kimia seratnya, serat dikelompokkan menjadi
serat alam dan serat buatan. Serat alam adalah serat yang molekulnya
terbentuk secara alami. Serat alam dikelompokkan ke dalam serat yang
berasal dari tumbuhan dan yang berasal dari hewan. Serat tumbuhan
dapat diperoleh dari bagian biji, batang, daun atau buahnya. Serat hewan
dapat diperoleh dari bagian bulu atau rambut binatang.
Serat buatan adalah serat yang molekulnya disusun secara sengaja
oleh manusia. Serat buatan dikelompokkan ke dalam serat alam yang
diolah kembali, serat setengah buatan (bahan dari serat alam dan bahan
kimia buatan), serat buatan (murni dari bahan kimia buatan).
Serat polyester
dibuat dari asam
tereftalat dan etilena
glikol. Polyester pertama
yang dibuat adalah
terylene, kemudian
menyusul dacron.. Asam
tereftalat dan etilena
glikol diolah dalam
tempat hampa udara dan
dengan suhu yang tinggi,
maka terjadilah larutan.
Larutan kemudian
disemprotkan melalui alat
pemintal leleh
menghasilkan filament
polyester.

Zat pembentuk serat poliester adalah setiap polimer sintetik rantai


panjang yang terdiri dari setidaknya 85% menurut berat ester dari asam
karbosilat aromatik subsitusi, tetapi tidak terbatas pada unit terapthalate
subsitusi dan unit hidroxibenzoal para-subsitusi. Dalam memproduksi
serta poliester, unsur-unsur dasar karbon, oksigen, dan hidrogen
dipolimerisasi. Variasi mungkin dilakukan dalam metode produksi,
kombinasi bahan-bahan dan struktur molekul utama zat pembentuk serat.
Dan ada juga menyebutkan bahwa polyester merupakan salah satu
grup polimer (lebih spesifik condensation polymer ) yang mengandung
gugus ester (ester fungtional grup ) dalam rantai utamanya. Secara
umum, polyester merujuk tenunan kain dari serat polyester. Serat
polyester sering dipintal bersama dengan serat cotton untuk
memproduksi kain dengan sifat yang lebih baik. Meskipun polyester dapat
terbentuk secara alami dalam bentuk cutin, polyester secara umum
merujuk ke kelompok polyester sintetis (plastics) yang melibatkan
polycarbonate dan polyethylene terephalate.
Dalam hal ini polyester memiliki karateristik sebagai berikut :
o Termoplasma
o Kekuatan baik
o Hidrofobik (tidak menyerap)
Sifat fisik dalam polyester
Tampilan mikroskopis : halus, rata, seperti batang, bentuk penampang
berbeda
Panjang

: Filamen dan stampel

Warna

: putih

Kilauan

: Terang atau kusam

Kekuatan

: Baik hingga sangat baik

Elastisitas

: Cukup baik

Ketahanan

: Excellent

Panas

: Melunak atau menempel pada suhu di atas 204

C / 400C
Sifat mudah terbakar

: Terbakar pelahan

Konduktivitas listrik

: Mengumpulkan muatan statis

Biasanya serat poliester di aplikasikan dalam beberapa jenis antara


lain :
Pakaian meliputi tenun dan rajutan, kemeja, celana, jaket, topi, dan
sebagainya
Perabotan rumah meliputi seprai, selimut, furnitur berlapis, dan bantal
Penggunaan industri meliputi ban berjalan, sabuk pengaman, penguatan
ban
Penampang serat
Bentuk memanjang serat polyester seperti silinder dan penampang
lintangnya bulat. (Lihat Gambar 1.12).

Serat poliester sekarang menjadi barang begitu bermanfaat sebab


beberapa kelebihannya, dari sektor industri, pertanian, fashion, dan
teknologi
Penggunaan serat poliester dalam industri tekstil cukup berkembang
dengan pesat sehingga mampu menggeser serat alam maupun serat
sintetik lainnya. Hal tersebut disebabkan karena serat poliester
mempunyai sifat Yallg relatif lebih baik dibanding serat lainnya seperti
kekuatan, mulur, elastisitas, ketahanan terhadap zat kimia dll. Berbeda
dengan serata alam,serat poliester dapat diproduksi setiap saat dan tidak
bergantung pada iklim dan cuaca.
Serat poliester dibuat dari polimerisasi antara monomer etilen glikol
dan asam tereftalat yang telah dimurnikan alan purified terephtlla. lic acid
(PTA) menjadi polimer polietilen tereftat dan selanjutnya diekstrusi
menjadi serat. Produk yang mempunyai nama dagang antara lain Tetoron,

Dacron, Trivera dll. dewasa ini peng-gunaannya bukan hanya untuk


keperluan tekstil sandang saja melainkan untuk keperluan lain misalnya
untuk industri. elektronik, militer, pelayaran, alat kedokteran sampai pada
alat rumah tangga,

Daftar pustaka
-tim fakultas teknik. Mengidentifikasi serat tekstil. Surabaya : UNESA.

-Soeprijono, P. dkk. 1973. Serat-Serat Tekstil. Bandung: ITT.


-Kaito, A. Dkk. 1998. Karakteristik polimer serat poliester dari
polietilen terftalat dan polibutilen tereftalat. Serpong : Prosidium
Pertemuan Ilmiah Sains
https://www.coatsindustrial.com/id/images/Know_About_Textile_Fibres_tcm
80-9073.pdf

Anda mungkin juga menyukai