Anda di halaman 1dari 52

RENCANA PERANGKAT

PEMBELAJARAN PPKn
KELAS VIII SEMESTER 1

MATERI POKOK

“MEMAKNAI PERATURAN PERUNDANG-


UNDANGAN”

Penulis
Frederikus Salau, S.Pd

PENDIDIKAN PROFESI GURU (PPG) DALAM


JABATAN BIDANG STUDI PPKn
ANGKATAN III TAHUN 2023
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SMP N 4 Kayan Hilir


Mata Pelajaran : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)
Kelas / Semester : VIII / Ganjil
Materi Pokok : Memaknai Peraturan Perundang-undangan
Sub Materi : Makna tata urutan peraturan perundang-undangan di Indonesia
Alokasi Waktu : 3 x 40 menit

A. KOMPETENSI INTI
KI 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleran, gotong royong),
santun dan percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan (factual, konseptual, dan procedural) berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkiat fenomena dan
kejadian tampak mata
KI 4: Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai,
memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung,
menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber belajar
lain yang sama dalam sudut pandang teori/teori

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


KD INDIKATOR
/IPK
1.3 Bersyukur kepada Tuhan Yang Maha 1.3.1 Bersyukur kepada Tuhan yang Maha Esa
Esa untuk nilai dan semangat untuk nilai dan semangat Kebangkitan
Kebangkitan Nasional 1908 dalam nasional 1908 dalam perjuangan
perjuangan kemerdekaan Republik kemerdekaan Republik Indonesia
Indonesia
2.3 Menunjukkan sikap disiplin dalam 2.3.1 Menunjukan sikap disiplin dalam
menerapkan aturan sesuai dengan menerapkan aturan sesuai dengan nilai-
nilai-nilai yang terkandung dalam nilai yang terkandung dalam tata urutan
tata urutan perundang-undangan peraturan perundang-undangan nasional.
nasional
3.3 Memahami tata urutan peraturan 3.3.1 Menganalisis makna peraturan
perundang-undangan dalam system perundang – undangan nasional
hukum nasional di Indonesia 3.3.2 Menganalisis tata urutan peraturan
perundang - undangan nasional

4.3 Mendemonstrasikan pola 4.3.1 Menyusun Laporan diskusi hasil analisis


pengembangan tata urutan peraturan tentang pengembangan tata urutan
perundang-undangan dalam sistem peraturan perundang- undangan nasional
hukum nasional di Indonesia
4.3.2 Mempresentasikan hasil analisis tentang
kesadaran berlalu lintas di jalan raya
dengan benar.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Melalui kegiatan pengamatan Video ( C ), Peserta Didik ( A ) memiliki sikap Bersyukur


kepada Tuhan yang Maha Esa ( B ) Terhadap semangat Kebangkitan nasional 1908 dalam
perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia dengan baik. (D).
2. Melalui kegiatan pengamatan video Peserta didik menunjukan sikap disiplin dalam
menerapkan aturan sesuai dengan nilai- nilai yang terkandung dalam tata urutan peraturan
perundang-undangan nasional dengan baik.
3. Setelah mengikuti proses pembelajaran peserta didik dapat menganalisis makna peraturan
perundang – undangan nasional dengan tepat.
4. Melalui kegiatan pengamatan video pembelajaran peserta didik mampu Menganalisis tata
urutan peraturan perundang - undangan nasional dengan baik
5. Melalui pengamatan video pembelajaran peserta didik mampu mengaplikasikan kegiatan
pembelajaran dengan menyusun laporan hasil diskusi tentang tata urutan peraturan perundang –
undangan dengan benar.
6. Setelah memperhatikan Video Pembelajaran tentang Kesadaran berlalu lintas di jalan raya
peserta didik mampu mempresentasikan hasil analisis tentang peraturan berlalu lintas dan
mengaitkan dengan peraturan perundang – undangan dengan baik.

D. MATERI PEMBELAJARAN
A. Memaknai peraturan Perundang-undangan
1. Peraturan perundang-undangan
2. Unsur mutlak peraturan perundang-undangan
3. Tata urutan perundang-undangan di Indonesia

E. STRATEGI PEMBELAJARAN
Model Pembelajaran : Problem based learning ( PBL)
Pendekatan : TPACK (Technological Pedagogical Content Knowledge)
Metode : Tanya jawab, Diskusi, Penugasan dan ceramah

F. MEDIA DAN SUMBER BELAJAR


1. Media :
a. Whatsapp
b. Aplikasi Quizizz
c. Video Pembelajaran
d. Powerpoint
Peralatan :
a. Laptop
b. HP (android)

2. Sumber Belajar :
a. Buku peserta didik : Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017.
Buku Siswa Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan. Jakarta : Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
b. Buku guru : Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Buku Guru Mata
Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Jakarta :
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
c. Modul : Bahan Ajar Makna Tata Urutan Peraturan Perundang-undangan di
Indonesia
d. www.kompas.com/skola/read/2020/04/02/170000469/peraturan-perundang-undangan--
pengertian-dan-fungsinya
1. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Tahap Alokasi
NO Deskripsi Kegiatan
Pembelajaran Waktu
1 Kegiatan Pendahuluan 15 Menit
Orientasi
1. Guru melakukan pembukaan dengan salam
pembuka dan berdoa dipimpin oleh siswa
yang datang paling awal untuk memulai
pembelajaran, serta mengecek kehadiran
peserta didik Bud. Positif
2. Guru menanyakan kabar peserta didik dan
memberikan pertanyaan, "Pernahkah kalian
membaca sebuah peraturan? Bagaimana
peraturan memengaruhi kehidupan sehari-
hari kalian?" (Kesiapan belajar) KSE:
Kesadaran Diri & Pengelolaan Diri
3. Menyanyikan garuda Pancasila bersama-sama
Motivasi 4. Guru bersama siswa membuat Kesepakatan
Kelas, di mana setiap siswa dapat
memberikan masukan atau harapan terkait tata
tertib kelas.
5. Sebelum melanjutkan pembelajaran, guru
mengajak siswa untuk duduk diam sejenak,
bernafas dengan kesadaran penuh
(Mindfullnes) dengan melakukan teknik
STOP, agar siswa merasa rileks dan semangat
mengikuti pembelajaran dengan langkah-
langkah sebagai berikut:
a) Anak-anak berhenti sejenak dari
kegiatan yang kalian lakukan. Sekarang
cobalah untuk duduk rileks tanpa
menyandar kursi, badan ditegakkan,
ushakan bahu kiri sejajar dengan bahu
kanan, telapak tangan diletakkan di paha
dengan punggung tangan menghadap ke
atas.
b) Jika sudah merasa nyaman, silahkan
menghirup udara dari hidung, rasakan
udara yang masuk kemudian buang
udara secara perlahan lewat mulut,
rasakan udara hangat yang keluar dari
hidung
c) Sekarang rasakan ketika menghirup
udara, perut mengempis, dan rasakan
perut mengembang ketika membuang
nafas.
d) Lakukan berulang 3-5x sampai merasa
segar kembali KSE
1. Pengendalian Diri
e) Diberikan 4 gambar emosi (senang,
marah, kecewa dan sedih) siswa
menggambarkan salah satu gambar
emosi tersebut, kemudian guru meminta
siswa untuk mengungkapkan tentang
perasaannya.
f) Guru mengajak siswa untuk menentukan
pilihan yang harus dilakukan ketika
mengalami perasaan tersebut agar dapat
fokus kembali. KSE 2 Mengelola Emosi dan
Focus
g) Guru meminta siswa untuk memberikan
opini berupa solusi yang dapat dilakukan
jika temannya mengalami salah satu
emosi pada gambar KSE 3 Empati
h) Anak-anak setelah melakukan tehnik
Mindfullnes tadi tubuh dan pikiran kita
kembali segar, mari kita lanjutkan
aktifitas pembelajaran hari ini..
Apersepsi dan 7. Guru memberikan apersepsi kepada peserta
Pemberian didik, dengan mengingatkan kembali apakah
Acuan masih mengingat materi sebelumnya
mengenai Kedudukan dan fungsi UUD
Negara Republik Indonesia Tahun 1945?
8. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran,
garis besar materi pembelajaran, kegiatan
pembelajaran serta teknik penilaian.
2 Kegiatan Inti 90 Menit
1. Guru menyediakan beberapa sumber
Orientasi pembelajaran berupa video dengan konten
peserta didik yang berbeda tentang Memaknai Peraturan
pada masalah Perundang-Undangan. (Diferensiasi Konten)
2. Siswa diberi kebebasan untuk memilih video
sesuai minat atau tingkat kesulitan yang
diinginkan untuk disaksikan, seperti video
tentang kesadaran aturan berlalu lintas.
(Kebutuhan Belajar Murid:minat dan profil
belajar: Diferensiasi Konten) KSE:
Mengambil Keputusan

Mengorganisas 3. Guru membentuk kelompok dengan


ikan pertimbangan karakteristik belajar siswa,
peserta didik seperti kelompok berbasis minat atau tingkat
untuk belajar pemahaman. (Diferensiasi Proses)

Membimbing 4. Peserta didik menyimak paparan materi yang


penyelidikan disajikan guru melalui powerpoint
5. Peserta didik diminta memperhatikan video
yang dipilih sesuai dengan fokus
kelompoknya, dan mencatat informasi yang
didapatkan dari hasil pengamatan misalnya,
beberapa kelompok fokus pada aturan berlalu
lintas. (Diferensiasi Konten) KSE: Kesadaran
Sosial
6. Murid melakukan diskusi kelompok dan
menuliskan jawaban pertanyaan yang
terdapat dalam lembar kerja (Diferensiasi
Mengembang Proses)
kan 7. Setelah menonton video, guru memberikan
dan kebebasan pada murid untuk menuangkan
menyajikan hasil diskusi dalam bentuk mind map, poster,
hasil karya atau gambar bercerita dan
mempresentasikan hasil pengamatan
kelompok. (Diferensiasi Produk)
Menganalisis
dan 8. Guru dan siswa melakukan sesi tanya jawab
mengevaluasi terhadap presentasi hasil pengamatan,
proses memastikan semua aspek tercakup.
pemecahan (Diferensiasi Proses)
masalah 9. Siswa mengevaluasi kembali proses
pemecahan masalah yang terkait dengan
kesadaran aturan berlalu lintas, dengan
menekankan elemen yang paling menarik bagi
mereka. (Diferensiasi Proses)

3. Penutup 15 menit
1. Guru mengajak murid untuk merefleksikan
kegiatan hasil diskusi yang telah dilalui dan
memberikan penguatan. KSE: Kesadaran Diri
2. Murid memberikan refleksi kegiatan diskusi
3. Guru memberikan evaluasi melaui Quiziz
4. Guru mengajak memeriksa perasaan
dirinya dengan menyediakan potongan kertas
warna, menampilkan gambar “ Roda Emosi
Plutcik” dan menuliskan perasaan yang
dialami setelah kegiatan pembelajaran selesai
dengan langkah sebagai berikut:
• Tuliskan perasaan sekarang selama
mengikuti pembelajaran hari ini pada
kertas warna yang telah disediakan
sesuai perasaan
• Tuliskan hal baru atau menantang
5. Guru melakukan kegiatan tindak lanjut
dalam bentuk menginformasikan materi
pelajaran selanjutnya yang akan dipelajari, dan
mengajak siswa menerapkan materi yang
didapat dalam kehidupan sehari-hari
6. Guru menutup pembelajaran dengan berdoa
yang dipimpin oleh salah satu siswa dan
salam.
1. Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan (terlampir)
1. Penilaian sikap Spritual dan Sosial : Observasi, Lembar Observasi,
2. Penilaian Pengetahuan : Tertulis berbasis Aplikasi Quiziz,
3. Penilaian Keterampilannya : Lembar observasi untuk kegiatan diskusi, Laporan hasil diskusi
4. Pembelajaran Remedial Peserta didik yang masih belum tuntas diberikan kesempatan untuk
bertanya (remidi) melalui aplikasi whatsapp group atau pada waktu yang ditentukan. Catatan
indikator yang belum dikuasai oleh peserta didik TERLAMPIR.
5. Pembelajaran Pengayaan Guru memberikan penajaman pemahaman dan
keterampilan memecahkan persoalan yang lebih komplek dalam bentuk soal uraian.
Instrumen soal TERLAMPIR.

Mengetahui, Mentunai, 26 November 2023


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran,

Marwan Sudiyono, S.Pd. Ek Frederikus Salau S.Pd


NIP.197807242007011015 NIP.198508092022211004
2. Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan (terlampir)
1. Penilaian sikap Spritual dan Sosial : Observasi, Lembar Observasi,
2. Penilaian Pengetahuan : Tertulis berbasis Aplikasi Quizizs,
3. Penilaian Keterampilannya : Lembar observasi untuk kegiatan diskusi, Laporan hasil diskusi
4. Pembelajaran Remedial Peserta didik yang masih belum tuntas diberikan kesempatan untuk
bertanya (remidi) melalui aplikasi whatsapp group atau pada waktu yang ditentukan. Catatan
indikator yang belum dikuasai oleh peserta didik TERLAMPIR.
5. Pembelajaran Pengayaan Guru memberikan penajaman pemahaman dan
keterampilan memecahkan persoalan yang lebih komplek dalam bentuk soal uraian.
Instrumen soal TERLAMPIR.

Mengetahui, Mentunai, 26 November 2023


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran,

Marwan Sudiyono, S.Pd. Ek Frederikus Salau S.Pd


NIP.197807242007011015 NIP.198508092022211004
1. Penilaian Sikap Spiritual

Kelas : VIIIA
Hari, Tanggal : ………………………
Pertemuan Ke- : ………………………
Materi Pokok : Memaknai Peraturan Perundang - undangan

Berdoa Sebelum Memberi Salam Mengucap Syukur


dan Sesudah Pada Saat Awal dan Ketika Berhasil Total
No Nama Peserta Didik Nilai
Belajar Akhir Pembelajaran Mengerjakan Tugas Skor
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1 Anggela anisa
2 Abang mulhifnu
3
Abang ersa
hisbulah
4
Abang Peri
Irawan
5 Darius
6 Fransiska Henny
7 Indah Safitri
8
Lusia chindy tri
Caludia
9 Meila Dwi Tanti
10 Margareta Goreti
11 Marchelia Yessy
12 Melisa Ananda
13 Mutia Hani
14 Nemesius Jaka
15 Oktavianus
16 Pelangi
17 Andrianus Riski
18 Ramadhan
19 Dayang Suriyani
20 Yus Sumita
Jumlah
Rata – Rata Nilai

Skor penilaian menggunakan skala 1 – 4, yaitu :


Skor 1 apabila peserta didik tidak pernah sesuai dengan aspek sikap yang dinilai
Skor 2 apabila peserta didik kadang-kadang sesuai dengan aspek sikap yang dinilai
Skor 3 apabila peserta didik sering sesuai dengan aspek sikap yang dinilai
Skor 4 apabila peserta didik selalu sesuai dengan aspek sikap yang dinilai

Skor maksimal :
skor yang diperoleh
Nilai= x 100
skor maksimal
2. Penilaian Sikap Sosial
Penilaian sikap terhadap peserta didik dilakukan selama proses belajar berlangsung melalui observasi.
Dalam observasi yang dinilai adalah aktivitas dan tingkat perhatian peserta didik pada saat berdiskusi.
Aspek yang diamati adalah Kerjasama, jujur, disiplin, tanggung jawab. Format observasi penilaian
sebagai berikut:
Kelas : VIII A
Hari, Tanggal : ………………………
Pertemuan Ke- : ………………………
Materi Pokok : Memaknai Peraturan Perundang – undangan Nasional

Patuh terhadap
Tepat waktu dalam
tata tertib dalam
No Nama Peserta Didik mengerjakan tugas Total Skor Nilai
diskusi
4 3 2 1 4 3 2 1
1 Anggela anisa
2 Abang mulhifnu
3
Abang ersa
hisbulah
4 Abang Peri Irawan
5 Darius
6 Fransiska Henny
7 Indah Safitri
8
Lusia chindy tri
Caludia
9 Meila Dwi Tanti
10 Margareta Goreti
11 Marchelia Yessy
12 Melisa Ananda
13 Mutia Hani
14 Nemesius Jaka
15 Oktavianus
16 Pelangi
17 Riski
18 Ramadhan
19 Dayang Suriyani
20 Yus Sumita
Jumlah
Rata – Rata Nilai

Skor penilaian menggunakan skala 1 – 4, yaitu :


Skor 1 apabila peserta didik tidak pernah sesuai dengan aspek sikap yang dinilai
Skor 2 apabila peserta didik kadang-kadang sesuai dengan aspek sikap yang dinilai
Skor 3 apabila peserta didik sering sesuai dengan aspek sikap yang dinilai
Skor 4 apabila peserta didik selalu sesuai dengan aspek sikap yang dinilai

Skor maksimal :
skor yang diperoleh
Nilai= x 100
skor maksimal
3. Penilaian Keterampilan
Penilaian keterampilan dilakukan guru dengan melihat kemampuan peserta didik dalam berdebat,
kemampuan bertanya, kemampuan menjawab pertanyaan atau mempertahankan argumentasi kelompok,
kemampuan dalam memberikan masukan/saran terkait dengan materi yang sedang dibahas
( mengomunikasikan secara lisan ).

KEMAMPUAN KEMAMPUAN MEMBERI


Total
NO NAMA PESERTA DIDIK BERTANYA MENJAWAB SARAN Nilai
Skor
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1 Anggela anisa
2 Abang mulhifnu
3 Abang ersa hisbulah
4 Abang Peri Irawan
5 Darius
6 Fransiska Henny
7 Indah Safitri
8 Lusia chindy tri Caludia
9 Meila Dwi Tanti
10 Margareta Goreti
11 Marchelia Yessy
12 Melisa Ananda
13 Mutia Hani
14 Nemesius Jaka
15 Oktavianus
16 Pelangi
17 Riski
18 Ramadhan
19 Dayang Suriyani
20 Yus Sumita

Keterangan : di isi dengan tanda cek ( √ )


Kategori Penilaian : 4 = sangat baik, 3 = baik, 2 = cukup, 1 = kurang

skor yang diperoleh


Nilai= x 100
skor maksimal

Pedoman Penskoran (rubrik)


NO ASPEK PENSKORAN
Kemampuan bertanya Skor 4, apabila selalu Bertanya
Skor 3, apabila sering bertanya
Skor 2, apabila kadang-kadang bertanya
Skor 1, apabila tidak pernah bertanya
Kemampuan menjawab/ Skor 4, apabila materi/jawaban benar, rasional, dan jelas
Argumentasi Skor 3, apabila materi/jawaban benar, rasional, dan tidak jelas
Skor 2, apabila materi/jawaban benar, tidak rasional, dan tidak jelas
Skor 1, apabila materi/jawaban tidak benar, tidak rasional, dan tidak jelas
Kemampuan memberi Skor 4, apabila selalu memberi masukan
masukan Skor 3, apabila sering memberi masukan
Skor 2, apabila kadang-kadang memberi masukan
Skor 1, apabila tidak pernah memberi masukan
Memberikan apresiasi Skor 4, apabila selalu memberi pujian
Skor 3, apabila sering memberi pujian
Skor 2, apabila kadang-kadang memberi apresiasi
Skor 1, apabila tidak pernah memberi apresiasi
4. Penilaian Pengetahuan
Penilaian pengetahuan dilakukan dalam bentuk LKPD. Pada pertemuan ini peserta didik diminta untuk
mengerjakan tugas menyelesaikan latihan yang diberikan guru dengan soal Pilihan ganda yang bias
dikerjakan dengan media Quizizs sebagai berikut :

N NAMA SISWA NILAI


O
1 Anggela anisa
2 Abang mulhifnu
3 Abang ersa hisbulah
4 Abang Peri Irawan
5 Darius
6 Fransiska Henny
7 Indah Safitri
8 Lusia chindy tri Caludia
9 Meila Dwi Tanti
10 Margareta Goreti
11 Marchelia Yessy
12 Melisa Ananda
13 Mutia Hani
14 Nemesius Jaka
15 Oktavianus
16 Pelangi
17 Riski
18 Ramadhan
19 Dayang Suriyani
20 Yus Sumita
Jumlah
Rata-rata
Nilai Tertinggi
Nilai Terendah

Skor maksimal tugas masing-masing 20, sehingga nilai yang diperoleh sebagai berikut :
skor yang diperoleh
Nilai= x 100
skor maksimal
PENDIDIKAN PROFESI GURU (PPG) DALAM

JABATAN BIDANG STUDI GURU PPKn

ANGKATAN 3 Tahun 2023


1. Setelah melihat tayangan power point tentang peraturan perundang-undangan
siswa mampu memberikan argumentasi tentang pentingnya peraturan
perundang- undangan dengan benar
2. Setelah memperhatikan power point penjelasan tentang tata urutan perundang-
undangan siswa mampu menganalisis tata urutan peraturan perundang-
undangan nasional dengan tepat

1
MEMAKNAI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA

A. PENGERTIAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

Pengertian Peraturan Perundang-undangan Dalam Undang Nomor 12 Tahun


2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan, disebutkan bahwa
yang dimaksud dengan Peraturan Perundang-undangan ialah peraturan tertulis
yang memuat norma hukum yang mengikat secara umum dan dibentuk atau
ditetapkan oleh lembaga negara atau pejabat yang berwenang melalui prosedur
yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan. Singkatnya pengertian
peraturan perundang-undangan yaitu peraturan-peraturan tertulis yang
ditetapkan oleh lembaga negara atau pejabat yang berwenang, dan dilakukan
melalui prosedur sesuai ketentuan yang berlaku. Jadi tidak dapat ditetapkan
secara sewenang-wenang, melainkan harus sesuai prosedur yang benar.

B. TATA URUTAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI


INDONESIA

Dengan mengacu pada Ketetapan MPR nomor III/MPR/2000 maka keluarlah


Undang-undang nomor 10 tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan, di dalam pasal 7 ayat (1) undang-undang tersebut
dicantumkan mengenai Jenis dan Hirarki/tata Urutan Peraturan Perundang-
undangan. Secara lengkap rumusan pasal 7 tersebut sebagai berikut.

Undang-Undang Dasar
Negara Republik
Indonesia Tahun 1945

Ketetapan Majelis
Permusyawaratan
Rakyat (MPR).

Undang-Undang atau
Peraturan Pemerintah

2
Pengganti Undang-Undang
(Perpu)

Peraturan Pemerintah.

Peraturan Presiden.

Peraturan Daerah Provinsi.

Peraturan Daerah
Kabupaten/Kota

Gambar: Hirarki/tata Urutan Peraturan Perundang-undangan

Tata Urutan Peraturan Perundang-Undangan Bagaimana hierarki atau tata


urutan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku saat ini? Hierarki yang
dimaksud adalah penjenjangan peraturan perundang-undangan. Berdasarkan
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-Undangan, hierarki atau tata urutan peraturan perundang-undangan
sebagaimana yang tercermin dalam gambar tersebut terdiri atas:

1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

2. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).

3. Undang-Undang atau Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang


(Perpu)

4. Peraturan Pemerintah.

5. Peraturan Presiden.

6. Peraturan Daerah Provinsi.

7. Peraturan Daerah Kabupaten/Kota.

Bolehkah hierarki atau tata urutan tersebut dibolak-balik? Tidak boleh!


Karena tata urutan peraturan perundang-undangan tersebut mengandung makna
perjenjangan yaitu bahwa setiap jenis Peraturan Perundang-undangan yang lebih

3
rendah tidak boleh bertentangan dengan Peraturan Perundang-undangan yang
lebih tinggi atau peraturan di atasnya. Sebagai contoh Peraturan Daerah
Kabupaten/Kota, tidak boleh bertentangan dengan Peraturan Daerah Provinsi.
Demikian juga Peraturan Daerah Provinsi tidak boleh bertentangan dengan
Peraturan Presiden, dan seterusnya.

Bagaimana jika suatu Undang-Undang diduga bertentangan dengan Undang-


Undang Dasar Negara RI Tahun 1945? Sebagaimana telah kita pelajari
sebelumnya dalam Modul 8 bahwa jika suatu Undang-Undang diduga tidak
sesuai dengan UUD Negara RI Tahun 1945 maka dapat dilakukan pengujian
atau yudicial review oleh Mahkamah Konstitusi (MK). Jika peraturan yang
diduga bertentangan adalah Peraturan Perundang-undangan dibawah Undang-
Undang seperti: Peraturan Pemerintah, Peraturan Presiden, Peraturan Menteri,
Peraturan Daerah, dan sebagainya maka pengujiannya dilakukan oleh
Mahkamah Agung (MA).

Selanjutnya, tahukah Anda? Siapa lembaga atau pejabat negara yang


membentuk berbagai peraturan perundang-undangan tersebut? Ikuti uraian
berikut ini.

1. Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

Untuk pertama kali hukum dasar tertulis yaitu UUD Negara RI Tahun
1945 ditetapkan oleh PPKI dalam sidangnya tanggal 18 Agustus 1945.
Ketentuan dalam Pasal 3 ayat (1) UUD Negara RI Tahun 1945

4
menyatakan bahwa Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) berwenang
mengubah dan menetapkan Undang-Undang Dasar. Jadi lembaga negara
yang berwenang mengubah dan menetapkan Undang-Undang Dasar
adalah MPR.

2. Ketetapan MPR
Sesuai dengan namanya yang berwenang membentuk atau menetapkan
Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat adalah MPR sendiri sebagai
lembaga negara yang mewakili rakyat
3. Undang-undang / Peraturan Pemerintah Penganti Undang-undang
Undang-Undang adalah Peraturan Perundang-undangan yang dibentuk
oleh Dewan Perwakilan Rakyat dengan persetujuan bersama Presiden.
Jadi pembentukan Undang-Undang merupakan wewenang DPR dan
Presiden secara bersama-sama)
4. Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perpu)
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perpu) adalah
Peraturan Perundang-undangan yang ditetapkan oleh Presiden dalam hal
ihwal kegentingan yang memaksa, atau dalam hal keadaan darurat.
5. Peraturan Pemerintah (PP)
Peraturan Pemerintah adalah Peraturan Perundang-undangan yang
ditetapkan oleh Presiden untuk menjalankan Undang-Undang
sebagaimana mestinya.
6. Peraturan Presiden (Perpres)
Peraturan Presiden adalah Peraturan Perundang-undangan yang ditetapkan
oleh Presiden untuk menjalankan perintah Peraturan Perundang-undangan
yang lebih tinggi atau dalam menyelenggarakan kekuasaan pemerintahan.
7. Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perpu)
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perpu) adalah
Peraturan Perundang-undangan yang ditetapkan oleh Presiden dalam hal
ihwal kegentingan yang memaksa, atau dalam hal keadaan darurat.

5
8. Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perpu)
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perpu) adalah
Peraturan Perundang-undangan yang ditetapkan oleh Presiden dalam hal
ihwal kegentingan yang memaksa, atau dalam hal keadaan darurat.

C. ASAS PEMBENTUKAN DAN MATERI MUATAN PERATURAN


PERUNDANG-UNDANGAN
Perhatikan gambar berikut.

https://daihatsu.co.id/tips-and-event/tips-sahabat/detail-content/7-jenis-rambu-
larangan-arti-beserta-gambarnya-lengkap
1. Bagaimana menurut Anda?
2. Siapa lembaga/pejabat yang mengeluarkan peraturan tersebut?
3. Apa materi muatan dan tujuannya?
4. Apakah tujuannya jelas, dapat dilaksanakan, dan dapat mengayomi
masyarakat?
5. Setiap peraturan perundang-undangan yang dibentuk harus memperhatikan
asas-asas tersebut.

6
Asas-asas Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan Undang-Undang
No.12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan
menyatakan bahwa dalam membentuk peraturan perundang-undangan harus
memperhatikan asas-asas berikut ini.

a. Kejelasan tujuan: artinya tujuan yang hendak dicapai dengan peraturan


perundangan yang dibentuk harus jelas.
b. Kelembagaan atau pejabat pembentuk yang tepat: artinya setiap jenis
peraturan perundang-undangan harus dibuat oleh lembaga/pejabat yang
berwenang. Jika tidak maka dapat batal demi hukum.
c. Kesesuaian antara jenis, hierarki, dan materi muatan: artinya materi
muatan peraturan perundang-undangan harus benar-benar diperhatikan,
sesuai dengan jenis, dan jenjangnya.
d. Dapat dilaksanakan: artinya setiap peraturan perundang-undangan harus
dapat dilaksanakan.
e. Kedayagunaan dan kehasilgunaan: artinya setiap peraturan perundang-
undangan yang dibentuk karena memang benar-benar dibutuhkan dan
bermanfaat dalam mengatur kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara
f. Kejelasan rumusan: artinya setiap peraturan perundang-undangan harus
jelas, dan mudah dimengerti baik sistematika maupun bahasa hukumnya.
g. Keterbukaan: artinya bahwa proses pembentukan peraturan perundang-
undangan, mulai dari perencanaan, persiapan, penyusunan, dan
pembahasan harus bersifat transparan dan terbuka.

D. MATERI MUATAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN


Peraturan Perundang-undangan harus yang mengayomi masyarakat,
menjunjung tinggi kemanusiaan, kebangsaan, keadilan, kepastian hukum, dan

7
sebagainya. Oleh karena itu pembentukan peraturan perundang-undanganharus
memperhatikan asas-asas tersebut. Pasal 6 Undang-Undang No.12 Tahun 2011
tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan menyatakan bahwa
materi muatan Peraturan Perundang-undangan harus mencerminkan asas-asas
berikut ini.
a. Pengayoman: artinya materi yang termuat dalam peraturan perundang-
undangan harus dapat memberikan perlindungan dalam rangka
menciptakan ketenteraman masyarakat.
b. Kemanusiaan: artinya setiap materi muatan dalam peraturan perundang-
undangan harus mencerminkan perlindungan dan penghormatan terhadap
hak-hak asasi manusia, harkat dan martabat setiap warga negara
Indonesia.
c. Kebangsaan: setiap materi muatan peraturan perundang-undangan harus
mencerminkan sifat dan watak bangsa Indonesia.
d. Kekeluargaan: setiap materi muatan peraturan perundang-undangan harus
mencerminkan musyawarah untuk mencapai mufakat dalam setiap
pengambilan keputusan.
e. Kenusantaraan: setiap materi muatan peraturan perundang-undangan
harus memperhatikan kepentingan seluruh wilayah Indonesia.
f. Bhinneka Tunggal Ika: setiap materi muatan peraturan perundang-
undangan harus memperhatikan keragama penduduk, agama, suku dan
golongan, kondisi khusus daerah, dan budaya
g. Keadilan: setiap materi muatan peraturan perundang-undangan harus
mencerminkan keadilan bagi seluruh warga negara Indonesia tanpa
kecuali.
h. Kesamaan kedudukan dalam hukum dan pemerintahan: setiap materi
muatan peraturan perundang-undangan tidak boleh berisi hal-hal yang
bersifat membedakan latar belakang antara lain agama, suku, ras,
golongan, gender, atau status sosial.

8
i. Ketertiban dan kepastian hukum: setiap materi muatan peraturan
perundang-undangan harus dapat menimbulkan ketertiban dalam
masyarakat melalui jaminan adanya kepastian hukum.
j. Keseimbangan, keserasian, dan keselarasan: setiap materi muatan
peraturan perundang-undangan harus mencerminkan keseimbangan,
keserasian, dan keselarasan antara kepentingan individu, masyarakat,
bangsa dan negara.
A. Makna Tata Urutan Peraturan Perundang-undangan di Indonesia
1. Pengertian Peraturan Perundang-undangan Nasional
Peraturan perundang-undangan menurut Undang-Undang Nomor 12
Tahun 2011 memiliki pengertian peraturan tertulis yang memuat
norma hukum yang mengikat secara umum dan dibentuk atau ditetapkan
oleh lembaga negara atau pejabat yang berwenang melalui prosedur yang
ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan.
2. Tata Urutan Peraturan Perundang-undangan di Indonesia
Tata urutan peraturan perundang-undangan mengandung makna bahwa
peraturan perundang-undangan yang berlaku memiliki hierarki atau
tingkatan. Peraturan yang satu memiliki kedudukan lebih tinggi
dibandingkan dengan peraturan yang lain.
3. Jenis dan hierarki peraturan perundang-undangan di Indonesia sesuai
pasal 7 UU Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan terdiri atas:
a. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
b. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat
c. Undang-Undang/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang
d. Peraturan Pemerintah (PP)
e. Peraturan Presiden (Perpres)
f. Peraturan Daerah Provinsi (Perda Provinsi)
g. Peraturan Daerah Kabupaten/Kota (Perda Kabupaten/Kota)
PPKn
LATIHAN SOAL

LKPD UNTUK EVALUASI


https://quizizz.com/join
PPKn

LAMPIRAN LKPD
(LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK)

MATA PELAJARAN
PPKn
KELAS : VIIIA

Frederikus salau, S.Pd


z
PPKn

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Sekolah : SMP N 4 Kayan Hilir


Mata Pelajaran : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)
Kelas/Semester : VIII (Delapan)/ I (satu)

A. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah melihat tayangan power point tentang peraturan perundang-undangan siswa mampu
memberikan argumentasi tentang pentingnya peraturan perundang-undangan dengan benar
2. Setelah memperhatikan power point penjelasan tentang tata urutan perundang-undangan
siswa mampu menganalisis tata urutan peraturan perundang-undangan nasional dengan
tepat

Petunjuk Belajar

 Pelajari rangkuman materi berikut pada pembelajaran PPKn


 Pelajari literatur lain untuk memperkuat pemahaman peserta didik pada pembelajaran
PPKn
 Setelah selesai, Ikuti kuis yang diberikan guru melalui aplikasi quizizz
 Perbaiki hasil kerja anda jika ada masukan dari peserta didik lain

Materi Pelajaran

MAKNA TATA URUTAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

1. Pengertian Peraturan PerUndang-Undangan Nasional


Negara Indonesia adalah negara hukum sebagaimana yang terdapat dalam UUD Negara
Republik Indonesia tahun 1945 pasal 1 ayat (3) “ Negara Indonesia adalah negara hukum “.
Oleh karena itu hukum di Indonesia mempunyai kedudukan atau kekuasaan tertinggi untuk
mengatur dan pengendali segala aspek kehidupan negara Indonesia , baik dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Salah satu dasar hukum untuk mengatur
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara adalah peraturan perundang-undangan
nasional.

Pengertian peraturan perundang-undangan menurut Undang-Undang Nomor 12 Tahun


2011 memiliki pengertian peraturan tertulis yang memuat norma hukum yang mengikat
secara umum dan dibentuk atau ditetapkan oleh lembaga negara atau pejabat yang
berwenang melalui prosedur yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan. Hukum
memiliki berbagai bentuk hukum, baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis. Hukum tertulis
dalam kehidupan saat ini memiliki kedudukan yang sangat penting bagi kepastian hukum.
Meskipun demikian, hukum tidak tertulis tetap diakui keberadaannya sebagai salah satu hukum
yang mengikat masyarakat. Secara formal, tentu peserta didik sudah mengenal berbagai
bentuk peraturan perundang-undangan di sekitar tempat tinggal, misalnya tata tertib
sekolah, peraturan di lingkungan rumah tangga, peraturan daerah, peraturan pemerintah,
dan undang-undang.
2. Tata Urutan Peraturan Perundang-undangan di Indonesia
Tata urutan peraturan perundang-undangan mengandung makna bahwa peraturan perundang-
undangan yang berlaku memiliki hierarki atau tingkatan. Peraturan yang satu memiliki
kedudukan lebih tinggi dibandingkan dengan peraturan yang lain. Tata urutan ini perlu dilakukan
sesuai dengan prinsip-prinsip atau asas umum yang berlaku dalam hukum, yaitu sebagai
berikut:
a. Dasar peraturan perundang-undangan selalu peraturan perundang-undangan
Hanya peraturan perundang-undangan tertentu saja yang dapat dijadikan landasan yuridis.
b. Peraturan perundang-undangan yang masih berlaku hanya dapat dihapus, dicabut, atau
diubah oleh peraturan perundang-undangan yang sederajat atau lebih tinggi.
c. Peraturan perundang-undangan yang baru mengesampingkan peraturan perundang-
undangan yang lama.
Peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi mengesampingkan peraturan
perundang- undangan yang lebih rendah.
f. Peraturan perundang-undangan yang bersifat khusus mengesampingkan peraturan perundang-
undangan yang umum.
g. Setiap jenis peraturan perundang-undangan memiliki materi yang berbeda.

3. Jenis dan hierarki peraturan perundang-undangan di Indonesia sesuai pasal 7 UU Nomor


12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan terdiri
atas :
a. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
b. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat
c. Undang-Undang/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang
d. Peraturan Pemerintah (PP)
e. Peraturan Presiden (Perpres)
f. Peraturan Daerah Provinsi (Perda Provinsi)
g. Peraturan Daerah Kabupaten/Kota (Perda Kabupaten/Kota)
Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar pada huruf A, B, Catau D.

1. suatu pernyataan mengenai bentuk dan susunan suatu negara yang dipersiapkan sebelum atau
sesudah negara itu berdiri". Teks tersebut adalah merupakan pengertian ....…
A. Norma
B. Konstitusi
C. UU
D. Kedaulatan
2. Ius Societas Ibi Ius dimana ada masarakat di situ ada hukum adalah pengertian hukum menurut ....
A. Cicero
B. Step job
C. Karl Max
D. C.F Strong
3. Undang-undang lalu lintas merupakan bagian dari jenis konstitusi ....…
A. Tertulis
B. Tidak tertulis
C. Terstruktur
D. Asli
4. Nayla sedang mengunjungi sebuah daerah, yang mana dalam desa tersebut menerapkan
kebiasaan melaksanakan upacara perayaan saling siram tiap 1 tahun sekali. Itu adalah bagian
dari konstitusi ....…
A. Tertulis
B. Tidak tertulis
C. Terstruktur
D. Asli
5. Tata urutan perundang-undangan tertinggi di Indonesia adalah …
A. UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945
B. Undang-Undang
C.Peraturan Pemerintah
D.Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang
6. Mengandung pokok pikiran yang melandasi kelahiran hukum negara. jadi kedudukannya adalah
sebagai tertib hukum nasional. hal tersebut adalah kedudukan ......…
A. Pembukaan UUD 1945
B. UUD 1945
C. Pancasila
D. Aparat penegak hukum
7. Konstitusi tertulis yang menempati kedudukan yang tertinggi dalam hirarki peraturan perundang
undangan Indonesia adalah ........
A. PERPU
B. UU
C. UUD 1945
D. Pancasila
8. UUD 1945 resmi berlaku di Indonesia sejak ......…
A. 17 Agustus 1945
B. 18 Agustus 1945
C. 19 Agustus 1945
D. 20 Agustus 1945
9. Makna yang terkandung dalam alenia pertama Pembukaan UUD 1945 adalah sebagai berikut,
kecuali ....
A. Bangsa Indonesia siap membantu bangsa-bangsa lain untuk merdeka.
B. Bangsa Indonesia memiliki keinginan untuk melepaskan diri dari penjajahan
C. Bangsa Indonesia menjunjung tinggi hak kodrat dari setiap bangsa untuk merdeka
D. Perjuangan bangsa Indonesia telah sampai pada saat yang tepat, yaitu Kemerdekaan
10. Keinginan bangsa Indonesia untuk ikut serta melaksanakan ketertiban dunia
berdasarkan kemerdekaan dan perdamaian abadi termuat dalam Pembukaan
UUD 1945 alenia ....
A. Pertama
B. Kedua
C. Ketiga
D. Keempat
Kunci jawaban
1. b
2. a
3. a
4. b
5. a
6. a
7. c
8. b
9. a
10. d
Instrumen Penilaian
Nama Guru : Frederikus Salau, S. Pd
Mata Pelajaran : PPKn
Kelas / Semester : VIII / 1
Tahun Pelajaran : 2023/2024

SMPN 4 KAYAN HILIR


INTRUMEN PENILAIAN SIKAP

Nama : Frederikus Salau, S.Pd


Sekolah : SMP 4 Kayan Hilir
Kelas / Semester : VIII/ I
Mata Pelajaran : PPKn

Tujuan Pembelajaran

1. Setelah melihat tayangan power point tentang peraturan perundang-undangan siswa


mampu memberikan argumentasi tentang pentingnya peraturan perundang- undangan
dengan benar
2. Setelah memperhatikan power point penjelasan tentang tata urutan perundang-
undangan siswa mampu menganalisis tata urutan peraturan perundang-undangan
nasional dengan tepat
1. Penilaian Kompetensi Sikap Sosial :
a. Sikap yang menjadi fokus penilaian adalah sikap disiplin, tanggung jawab, spiritual,
kerjasama, dan percaya diri.
b. Untuk sikap akan dilihat peserta didik yang memiliki sikap yang sangat positif
terhadap kelima sikap di atas, dan asilnya akan dicatat dalam lembar observasi
pengamatan, sebagai berikut.

Aspek Penilaian*
No Nama Peserta Didik  Peser Percaya Tanggung
Kerjasama
ta diri Jawab
didik
masu
k
kelas
tepat
waktu

1
2
3
4

Pedoman Penilaian : Kriteria


Penilaian Nilai :
4 jika 4 indikator terpenuhi = Sangat Baik (A)
3 jika 3 indikator terpenuhi = Baik (B)
2 jika 2 indikator terpenuhi = Cukup Baik (C)
1 jika 1 indikator terpenuhi = Kurang (D)

𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 = x 100
𝑠𝑘𝑜𝑟
𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
Rubrik Penilaian Sikap sosial
Aspek Yang Indikator
Dinilai
Disiplin  Peserta didik masuk kelas tepat waktu
 Tidak meninggalkan kelas selama proses pembelajaran
berlangsung tanpa seizin guru
 Memakai pakaian seragam dan rapi
 Mengerjakan tugas sesuai dengan petunjuk dan tepat waktu
spriritual  Menjawab salam yang diucapkan guru
 Berdoa sebelum dan sesudah pembelajaran
 Mengucap syukur ketika berhasil mengerjakan sesuatu
 Toleransi ketika siswa lain presentasi di depan kelas
Percaya diri  Berani tampil di depan kelas
 Berani mengemukakan pendapat terhadap masalah yang ada
 Mengajukan diri (sanggahan dan berpendapat)
 Memberikan argumen yang kuat untuk mempertahankan pendapat
Tanggung  Mengakui kesalahan yang dilakukan pada saat mengerjakan tugas
Jawab  Mengumpulkan tugas yang diberikan dengan tepat waktu
 Mengerjakan tugas dengan bersungguh-sungguh
 Berpartisipasi dalam tanya jawab
 Terlibat aktif dalam memberikan pendapat
 Kesediaan melakukan tugas secara bersama-sama
Kerjasama
 Bersedia membantu teman yang mengalami kesulitan
 Memberikan masukan dan saran

2. Penilaian Kompetensi Sikap Spritual


a. Sikap yang menjadi fokus penilaian adalah sikap disiplin, tanggung jawab, spiritual,
kerjasama, dan percaya diri.
b. Untuk sikap akan dilihat peserta didik yang memiliki sikap yang sangat positif
terhadap kelima sikap di atas, dan asilnya akan dicatat dalam lembar observasi
pengamatan, sebagai berikut.

Aspek Penilaian*
No Nama Peserta Didik Selalu Tanggung
Sikap Menghargai bersyukur Kerjasama
Jawab
Berdoa Teman
1
2
3
4

Pedoman Penilaian : Kriteria


Penilaian Nilai :
4 jika 4 indikator terpenuhi = Sangat Baik (A)
3 jika 3 indikator terpenuhi = Baik (B)
2 jika 2 indikator terpenuhi = Cukup Baik (C)
1 jika 1 indikator terpenuhi = Kurang (D)

𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 = x 100
𝑠𝑘𝑜𝑟
𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
Rubrik Penilaian Sikap Spritual

Aspek Yang Indikator


Dinilai
Bersyukur  Peserta didik masuk kelas tepat waktu
 Tidak meninggalkan kelas selama proses pembelajaran
berlangsung tanpa seizin guru
 Memakai pakaian seragam dan rapi
 Mengerjakan tugas sesuai dengan petunjuk dan tepat waktu
Sikap  Menjawab salam yang diucapkan guru
Berdoa
 Berdoa sebelum dan sesudah pembelajaran
 Mengucap syukur ketika berhasil mengerjakan sesuatu
 Merasa gembira ketika mampu mengerjakan sesuatu
Percaya diri  Berani tampil di depan kelas
 Berani mengemukakan pendapat terhadap masalah yang ada
 Mengajukan diri (sanggahan dan berpendapat)
 Memberikan argumen yang kuat untuk mempertahankan pendapat
Tanggung  Mengakui kesalahan yang dilakukan pada saat mengerjakan tugas
Jawab  Mengumpulkan tugas yang diberikan dengan tepat waktu
 Mengerjakan tugas dengan bersungguh-sungguh
 Berpartisipasi dalam tanya jawab
 Terlibat aktif dalam memberikan pendapat
 Kesediaan melakukan tugas secara bersama-sama
Kerjasama
 Bersedia membantu teman yang mengalami kesulitan
 Memberikan masukan dan saran

3. Penilaian Kompetensi Pengetahuan


a. Teknik Penilaian : Tes
b. Bentuk Instrumen : Penilaian Diri

Pengetahuan yang dinilai :


Menyimpulkan makna peraturan perundangan nasional
Menganalisis tata urutan peraturan perundang-undangan
nasional
a. Teknik Penilaian : Tes
b. Bentuk Instrumen : Tes Tertulis
c. Instrumen : Pilihan Ganda
d. Penilaian :
PENILAIAN

Kompetensi
IPK Indikator Soal Instrumen Pertanyaan Skor
Dasar
1 2 3 4 6
Menelaah Menganalisis Menganalisis 1. Akibat bagi warga negara, 10
makna, arti penting Kedudukan serta bangsa dan negara,
kedudukan peraturan UUD Negara apabila Indonesia tidak
dan fungsi perundang- Republik memiliki UUD yaitu, kecuali ...
a. Negara tidak
Undang- undangan Indonesia
memiliki tujuan dan
Undang dalam Tahun 1945
landasan.
Dasar Negara sistem dan peraturan b. Warga negara tidak ada
Republik hukum perundang- perlindungan hukum
Indonesia nasional. undangan c. Marak keributan dan
Tahun 1945, dalam sistem kekacauan
serta hukum d. Warga negara menjadi
peratuan nasional harmonis satu sama lain
perundangan- 2. "konstitusi merupakan 10
undangan kumpulan asas yang
mendasari kekuasaan
pemerintah hak-hak
lainnya dalam masyarakat serta hubungan
sistem hukum keduanya". Teks tersebut
nasional merupakan pengertian
konstitusi menurut . ..........…
a. Aristoteles
b. Step job
c. Karl Max
d. C.F Strong

3. Undang-undang lalu lintas 10


merupakan bagian dari jenis
konstitusi ....…
a. Tertulis
b. Tidak tertulis
c. Terstruktur
d. Asli
4. Nayla sedang mengunjungi 10
sebuah daerah, yang mana
dalam desa tersebut
menerapkan kebiasaan
melaksanakan upacara
perayaan saling siram tiap 1
tahun sekali. Itu adalah bagian
dari konstitusi ....…
a. Tertulis
b. Tidak tertulis
c. Terstruktur
d. Asli
Menganalisis 5. Tata urutan perundang- 10
peraturan undangan tertinggi di Indonesia
perundang- adalah ...
undangan a. UUD Negara Republik
Indonesia Tahun 1945
dalam sistem
b. Undang-Undang
hukum
c. Peraturan Pemerintah
nasional d. Peraturan Pemerintah
Pengganti Undang-Undang
6. Pembukaan UUD NRI tahun 10
1945 memiliki kedudukan yang
lebih tinggi dari pada pasal-pasal,
karena pembukaan UUD NRI
tahun 1945 merupakan pokok
kaidah yang ...
a. Fundamental
b. Fleksibel
c. Relevan
d. Fenomenal

7. Peraturan Perundang-Undangan 10
yang dibentuk oleh DPRD
dengan persetujuan bersama
Kepala Daerah dinamakan . . .
a. Perpu
b. Perda
c. Perpres
d. UU

Menganalisis 8. Pada pasal 31 UUD NRI Tahun 10


Arti penting 1945 dikatakan bahwa setiap
UUD Negara warga negara berhak
Republik mendapatkan pendidikan. Hal
tersebut menunjukkan salah satu
Indonesia
fungsi UUD NRI Tahun 1945,
Tahun 1945
yaitu …
dan peraturan a. Pengendali
perundangan b. Alat penentu
hukum dalam c. Alat pegontrol
kehidupan d. Alat pengatur
bermasyarakat,
berbangsa,
9. Manfaat UUD 1945 bagi bangsa 10
dan bernegara
dan negara yaitu, kecuali ...
a. Mengatur proses
pemerintahan hukum
di negara Indonesia
b. Mengarahkan warga negara
Indonesia kepada kehidupan
yang tertib dan damai, agar
terciptanya kehidupan yang
sejahtera
c. Tidak akan terjadinya
ketentraman, kedamaian
dalam berkehidupan
berbangsa dan bernegara
d. Penuntun dan pedoman
dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara
10."suatu pernyataan 10
mengenai bentuk dan
susunan suatu negara yang
dipersiapkan sebelum atau
sesudah negara itu berdiri".
Teks tersebut adalah
merupakan pengertian ....…
a. Norma
b. Konstitusi
c. UU
d. Kedaulatan
Soal Pilihan ganda

Kunci jawaban
1. d
2. d
3. a
4. b
5. a
6. a
7. b
8. d
9. c
10. b
Pedoman penskoran :
Soal nomor 1-10 skornya 1 masing-masing soal Jadi jumlah skor maximal nya 10

𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 = x 100
𝑠𝑘𝑜𝑟
𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙

3. Penilaian Keterampilan
Penilaian keterampilan dilakukan guru dengan melihat kemampuan peserta didik dalam
berdebat, kemampuan bertanya, kemampuan menjawab pertanyaan atau mempertahankan
argumentasi kelompok, kemampuan dalam memberikan masukan/saran terkait dengan
materi yang sedang dibahas (mengomunikasikan secara lisan).

Kemampuan Memberi
Nama Kemampuan Menjawab/ masukan/
Mengapresiasi
No Peserta Bertanya argumentasi saran
didik
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1
2
3
Keterangan : di isi dengan tanda cek ( √ )
Kategori Penilaian : 4 = sangat baik, 3 = baik, 2 = cukup, 1 = kurang

𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 = x 100
𝑠𝑘𝑜𝑟
𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙

Rubrik Penilaian Keterampilan

NO Aspek Penskoran

1 Kemampuan bertanya Skor 4, apabila selalu


Bertanya Skor 3, apabila
sering bertanya
Skor 2, apabila kadang-kadang bertanya
Skor 1, apabila tidak pernah bertanya
2 Kemampuan menjawab/ Skor 4, apabila materi/jawaban benar, rasional, dan jelas
Argumentasi Skor 3, apabila materi/jawaban benar, rasional, dan tidak
jelas Skor 2, apabila materi/jawaban benar, tidak rasional,
dan tidak jelas
Skor 1, apabila materi/jawaban tidak benar, tidak rasional,
dan
tidak jelas
3 Kemampuan memberi Skor 4, apabila selalu memberi
masukan masukan Skor 3, apabila sering
memberi masukan
Skor 2, apabila kadang-kadang memberi masukan
Skor 1, apabila tidak pernah memberi masukan
4 Memberikan apresiasi Skor 4, apabila selalu memberi
pujian Skor 3, apabila sering
memberi pujian
Skor 2, apabila kadang-kadang memberi apresiasi
Skor 1, apabila tidak pernah memberi apresiasi

4. Pengayaan
Kegiatan pembelajaran pengayaan diberikan kepada peserta didik yang telah menguasai
materi. Bentuk pengayaan dapat dilakukan dengan antara lain sebagai berikut.
b. Guru memberikan tugas untuk mempelajari lebih lanjut tentang materi pokok dari
berbagai sumber dan mencatat hal-hal penting. Selanjutnya menyajikan dalam
bentuk laporan tertulis atau membacakan di depan kelas.
c. Peserta didik membantu peserta didik lain yang belum tuntas dengan
pembelajaran tutor sebaya

5. Remedial
Remedial dilaksanakan untuk peserta didik yang belum menguasai materi dan belum
mampu memahami perumusan dan penetapan Pancasila sebagai Dasar Negara. Kegiatan
remedial dilakukan dengan mengulang materi pembelajaran apabila peserta didik yang
sudah tuntas di bawah 75%. Sedangkan apabila peserta didik yang sudah tuntas lebih dari
75% maka kegiatan remedial dapat dilakukan dengan:
b. Mengulang materi pokok di luar jam tatap muka bagi peserta didik yang belum tuntas,
c. Memberikan penugasan kepada peserta didik yang belum tuntas,
Memberikan kesempatan untuk tes perbaikan. Perlu diperhatikan bahwa materi yang diulang
atau dites kembali adalah materi pokok atau keterampilan yang berdasarkan analisis
belum dikuasai oleh peserta didik. Kegiatan remedial bagi kompetensi sikap dilakukan
dalam bentuk pembinaan secara holistis, yang melibatkan guru bimbingan konseling dan
orang tua.

Anda mungkin juga menyukai