Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH IAD / IBD / ISD

“ INDIVIDU, KELUARGA DAN MASYARAKAT“

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Nilai Mata Kuliah ”IAD/IBD/ISD”

DOSEN PENGAMPU ANTON PUBIAN, M.Pd

DI SUSUN OLEH KELOMPOK 2 :

1. Rani Surya Angraini


2. Eka Yulia Sari Ihsan Putri
3. Yevi Novita Sari
4. Melly Safitri
5. Wahyu Dwi Okta Vyanto
6. Syaiful Anwar
7. M. Nur Kholis

INSTITUT AGAMA ISLAM AN NUR LAMPUNG

TAHUN AJARAN 2022 M / 1443 H

P a g e 1 | 14
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang selalu
melimpahkan nikmat dan pertolongan-Nya sehingga penulisan makalah kami
“Individu, Keluarga, dan Masyarakat “dapat terselesaikan dengan bantuan banyak
pihak. Tidak lupa shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada baginda
kita Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat dan kita selaku umat-Nya
mendapatkan syafa’atnya kelak. Amin.

Penulisan makalah ini bertujuan untuk melengkapi bahan dan sekaligus


penambahan nilai dari mata kuliah “IAD/IBD/ISD”. Dan juga untuk memberikan
pengetahuan kepada pembaca agar mereka mendapatkan sudut pandang baru
setelah membaca makalah ini.

Dalam hal ini kami menyadari bahwa makalah yang kami buat ini belumlah
sempurna dan masih memerlukan penyempurnaan. Maka dari itu kritikan dan
saran sangatlah kami perlukan dan harapkan demi perbaikan untuk pembuatan
makalah berikutnya. Tidak lupa kami sampaikan terima kasih kepada Dosen
pengampu mata kuliah “IAD/IBD/ISD” yang telah bersedia membimbing kami
sehingga makalah ini dapat terselesaikan.

Demikian yang dapat kami sampaikan ,Semoga makalah ini dapat


bermanfaat bagi kita semua.
Wassalamualaikum Warohmatullohi Wabarokatuh

Lampung Selatan, 24 Januari 2021

Kelompok

P a g e 2 | 14
P a g e 3 | 14
BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Manusia adalah salah satu makhluk hidup yang diciptakan Tuhan di muka bumi
ini yang hidup dibekali dengan akal, dan hidup secara berkelompok, saling membutukan
satu sama lain , mereka juga memiliki organisme yang terbatas dibandingkan dengan
makhluk hidup lainnya.
Naluri manusia untuk saling berhubungan dengan orang lain disebut
“gregariousness”. Oleh kareana itu manusia disebut dengan makhluk social. Dengan
adanya naluri ini , manusia mengembangkan pengetahuannya dan memberikan makna pada
hidupnya, sehingga timbul yang kita kenal sebagai kebudayaan yaitu system interintegrasi
dari perilaku manusia danberiraksi dengan lingkungannya. Dengan demikian manusia
dikenal dengan makhluk yang berbudaya karena berfungsi sebagai pembentuk kebudayaan.

Manusia itu pada hakekatnya makhluk social, tidak dapat hidup menyendiri.
Manusia itu merupakan makhluk yang bergaul dan berinteraksi. Perkembangan ini
menjadikan kesatuan-kesatuan manusia menjadi kelompok sosialyang berupa keluarga dan
masyarakat, maka terbentuklah suatu sistem yang dikenal sebagai sistem kemasyarakatan
atau organisasi sosial yang mengatur hidup mereka dan memenuhi hidupnya.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud dengan Individu?


2. Apa yang dimaksud dengn keluarga?
3. Apa yang dimaksud dengan Masyarakat?
4. Apa hubungannya Individu, Keluarga dan Masyarakat?

C. TUJUAN PENULISAN

Makalah ini dimaksudkan agar kita lebih mengerti tentang IAD/IBD/ISD,


khususnya tentang “Individu, Keluarga,dan Masyarakat”. Dan kami berharap
makalah ini dapat bermanfaat bagi para mahasiswa khususnya bagi diri kami sendiri

P a g e 4 | 14
BAB 2

PEMBAHASAN

A. INDIVIDU
1. Pengertian Individu

Individu merupakan unit terkecil pembentuk masyarakat. Dalam ilmu


sosial, individu berarti juga bagian terkecil dari kelompok masyarakat yang tidak
dapat dipisah lagi menjadi bagian yang lebih kecil. Sebagai contoh,
suatu keluarga terdiri dari ayah, ibu, dan anak. Ayah merupakan individu dalam
kelompok sosial tersebut, yang sudah tidak dapat dibagi lagi ke dalam satuan yang
lebih kecil. Pada dasarnya, setiap individu memiliki ciri-ciri yang berbeda. Individu
yang saling bergabung akan membentuk kelompok atau masyarakat. Individu
tersebut akan memiliki karakteristik yang sama dengan kelompok dimana dirinya
bergabung.

Individu adalah seorang manusia yang tidak hanya memiliki peranan khas
di dalam lingkungan sosialnya,melainkan juga mempunyai kepribadian serta pola
tingkah laku spesifik dirinya. Terdapat tiga aspek yang melekat sebagai persepsi
terhadap individu, yaitu aspek organik jasmaniah, aspek psikis-rohaniah, dan
aspek-sosial yang bila terjadi kegoncangan pada suatu aspek akan membawa akibat
pada aspek yang lainnya. Individu dalam tingkah laku menurut pola pribadinya ada
3 kemungkinan: pertama menyimpang dari norma kolektif kehilangan
individualitasnya, kedua takluk terhadap kolektif, dan ketiga memengaruhi
masyarakat.

2. Tahapan Perkembangan Individu

1. Menurut Aristoteles
Aristoteles menggambarkan perkembangan fisik individu, sejak anak
sampai dewasa itu kedalam tiga tahapan, setiap tahapan lamanya tujuh tahun,
yaitu :

▪ Fase Tahap I : Dari 0,0 sampai 7,0 tahun (masa anak kecil atau masa bermain)

P a g e 5 | 14
▪ Fase Tahap II : Dari 7,0 sampai 14,0 tahun (masa anak, masa sekolah rendah)
▪ Fase Tahap III : Dari 14,0 sampai 21,0 tahun (masa remaja / puberitas, masa
peralihan dari usia anak menjadi orang dewasa)

2. Menurut Syamsu Yusuf

-Masa Usia Pra Sekolah

-Masa Usia Pra Sekolah terbagi dua yaitu :

(1) Masa Vital (biologis)

(2) Masa Estetik ( panca indera)

3. Menurut Jean Jaccques Rousseau

Jean Jaccques Rousseau (1712-1778) filosof Perancis abad ke 18


berpandangan bahwa anak berbeda secara kualitatif dengan orang dewasa.
Rousseau beranggapan bahwa sejak lahir anak adalah makhluk aktif dan skua
bereksplorasi. Oleh karena itu anak harus dibiarkan untuk memperoleh
pengetahuan dengan caranya sendiri melalui interaksinya dengan lingkungan.

Tahap I : 0 – 2 tahun usia asuhan

Tahap II : 2-12 tahun masa pendidikan jasamani dan panca indera

Tahap III : 12-15 tahun pendidikan akal

Tahap IV : 15-20 tahun pendidikan watak dan agama

4. Menurut Kretschmer

Kretschmer membagi perkembangan anak menjadi 4 (empat) fase, yaitu:

▪ Fullungsperiode 1

Yaitu pada umur 0;0 – 3;0. Pada masa ini dalam keadaan pendek, gemuk,
bersikap terbuka, mudah bergaul dan mudah didekati.

P a g e 6 | 14
▪ Strecungsperiode
Yaitu pada umur 3;0 – 7;0. Kondisi badan anak nampak langsing, sikap
anak cenderung tertutup, sukar bergaul dan sulit didekati.
▪ Fullungsperiode
Yaitu pada umur 7;0 –13;0. Kondisi fisik anak kembali menggemuk
▪ Strecungsperiode
Yaitu pada umur 13;0 – 20;0. Pada saat ini kondisi fisik anak kembali
langsing.

5. Menurut ElizabethHurlock
1. Masa sebelum lahir (prenatal) selama 9 bulan atau 280 hari
2. Masa bayi baru lahir (new born) 0,0-2 minggu
3. Masa bayi (babyhood) dari 2 minggu-2 tahun
4. Masa kanak-kanak awal (early childhood) dari 2-6 tahun
5. Masa kanak-kanak akhir (later childhood) 6-12 tahun
6. Masa puber (puberty) 11/12-15/16 tahun
7. Masa remaja (adolescence) 15/16-21 tahun

8. Masa dewasa awal (early adulthood) 21-40 tahun


9. Masa usia lanjut (later adulthood) 60 tahun keatas

B. KELUARGA

1. Pengertian Keluarga

Keluarga adalah bagian yang lebih besar dari sekelompok orang. Mendiami
sebagian atau seluruh bangunan yang disebut rumah sebagai tempat tinggal.
Aktivitas yang dilakukan antar keluarga adalah tinggal bersama dan makan dari satu
dapur yang sama.

Keluarga sendiri berasal dari bahasa Sansekerta kula dan


warga “kulawarga” yang memiliki arti “anggota” dan “kelompok kerabat”.
Keluarga dapat juga disebut sebagai lingkungan di mana beberapa individu yang
masih memiliki hubungan darah. Mereka bersatu dan berkomunikasi intesn secara

P a g e 7 | 14
rutin. Keluarga inti ”nuclear family” umumnya terdiri dari ayah, ibu, dan anak
mereka. Ada banyak peran yang terdapat di dalam sebuah individu.

ciri-ciri:

▪ Mempunyai ikatan erat antar anggota keluarga.


▪ Hubungan antar anggotanya bersifat langsung atau tatap muka.
▪ Masing-masing anggota merasakan, menilai tanggung jawab (hak dan
kewajiban ) demi kelangsungan hidup keluarga.

Sedangkan pengertian keluarga menurut TorBett (1977) ,keluarga adalah


keluarga yang terdiridari dua individu atau lebih yang ada keterkaitan darah,
perkawinan atau adposi yang tinggal dalam suaturumah tangga, menciptakan dan
memperkenalkan kebudayaan dan mendapatkan interaksi antara satu dengan yang
lain melalui peranannya masing-masing.

Fungsi keluarga antara lain ;

1. Fungsi Reproduksi. Yaitu bahwa keluarga merupakan pranata untuk


melahirkan keturunan. Keluarga mempunyai kewajiban sebagai penerus
dan membentuk generasi baru yaitu dengan memiliki anak.
2. Fungsi pemenuhan kebutuhan fisik. Keluarga berfungsi untuk memenuhi
kebutuhan fisik seperti makan, minum, pakaian, perumahan, kesehatan,
termasuk kebutuhan seksual bagi pasangan suami istri.
3. Fungsi ekonomi. Bahwa keluarga sebagai pengatur kehidupan ekonomi
para anggotanya. Dalam hal ini misalnya ada keluarga yang suami bekerja
mencari nafkah demi kelangsungan hidup anggotanya.
4. Fungsi sosial placement. Bahwa keluarga menentukan fungsi
dan kedudukan anggota keluarga. Dalam keluargalah individu pertama
mengenal norma, nilai dan aturan-aturan perilaku lainnya agar
keharmonisan keluarga tetap terjaga dalam berinteraksi dengan lingkungan
di dalam atau di luar keluarga.

P a g e 8 | 14
5. Fungsi pendidikan. Hal ini berkaitan dengan keluarga sebagai wadah
sosialisasi para anggota keluarga dan juga fungsi sebagai
media pendidikan informal.
6. Fungsi afektif atau agama. Yaitu keluarga sebagai sarana untuk
mempertahankan kestabilan kepribadian dan pemenuhan kebutuhan
psikologi setiap anggota keluarga.

Peran anggota keluarga :

▪ Peranan ayah dalam keluarga

1. Sebagai teman setia, tempat minta bantuan bagi ibu/istri dan anak-anaknya.
2. Sebagai pencari nafkah.
3. Sebagai pembangun potensi anak, sebagai teman terkasih,
sebagai guru yang baik.
4. Sebagai role model kepribadian dan kasih sayang, perilaku dan
moralitas.
5. Sebagai pemberi pengaruh yang mantap kepada anak dalam tahap
kedewasaan.
6. Sebagai model dan pemantau perilaku sosial.
7. Sebagai konselor dan teman bagi anak manja.

▪ Peranan Ibu pada umumnya adalah bertanggung jawab atas keselamatan,


kesehatan keluarga serta pendidikan pada anak-anaknya.

▪ Peranan ibu dapat didasarkan atas norma, kebudayaan, golongan sosial,


suku bangsa, jenis sosialisasi yang diterima keluarga.
▪ Ibu merupakan individu yang penuh dengan pertentangan batin
(role conflict) yaitu :

P a g e 9 | 14
1. Keinginan menjadi ibu yang ideal serta perasaan dan tidak mampu dalam
penampilan.
2. Kebutuhan ketergantungan kepada orang lain dengan tanggung jawab
yang/dan mandiri.
3. Rasa cinta kasih kepada anak dengan cepat dari tanggung jawab yang lebih
besar pada anak.
4. Perasaan untuk anak, dan perasaan untuk suami.
5. Aktualisasi diri dengan tuntutan keibuan.

▪ Peranan ibu ini dipertajam dengan banyak faktor sehingga banyak variasi yang
luas dalam manifestasi perilaku karena ibu sehingga tulang punggung
kehidupan keluarga.
▪ Peranan anak dalam keluarga Sebagai anak didik mencari pengalaman
mengembangkan peran sosial dengan teknik secara terus menerus dalam
mencari makna sesuatu bagi dirinya.

C. MASYARAKAT

Dari bahasa inggris society, dan berasal dari kata socius yang memiliki arti
kawan. Adapun pengertian lain dari kata masyarakat berasal dari bahasa arab yang
memiliki arti berkumpul dan bekerja sama. Kegiatan saling berkumpul dan
bekerjasama ini dikarenakan adanya bentuk-bentuk aturan hidup yang diciptakan
bukan disebabkan oleh manusia yang pada dasarnya sebagai perseorangan,
melainkan oleh kekuatan lainnya yang ada dalam lingkungan sosial dan merupakan
kesatuan.
Masyarakat juga merupakan sebuah kesatuan sosial yang secara tidak
langsung memiliki ikatan-ikatan tertentu yang sangat erat.
Walaupun masyarakat terdiri dari individu-individu yang relatif mandiri, dengan
hidup bersama dalam jangka waktu yang cukup lama pada sebuah wilayah tertentu
menuntut manusia untuk bersosialisasi satu sama lain. Sebagian besar pekerjaan
dan kegiatan dilakukan dengan berkelompok.

P a g e 10 | 14
Dalam perkembangan dan pertumbuhannya masyarakat dapata digolongkan
menjadi :

a. Masyarakat sederhana. Dalam lingkungan masyarakat sederhana (primitive)


pola pembagian kerja cenderung dibedakan menurut jenis kelamin.
Pembagian kerja berdasarkan jenis kelamin, nampaknya berpangkal tolak
dari latar belakang adanya kelemahan dan kemampuan fisik antara seorang
wanita dan pria dalam menghadapi tantangan-tantangan alam yagn buas saat
itu.
b. Masyarakat Maju. Masyarakat maju memiliki aneka ragam kelomok sosial,
atau lebih dikenal dengan sebuatan kelompok organisasi kemasyarakatan
yang tumbuh dan berkembang berdasarkan kebutuhan serta tujuan tertentu
yang akan dicapai. Dalam lingkungan masyarakat maju, dapat dibedakan
c. Masyarakat non industri. Secara garis besar, kelompok ini dapat digolongkan
menjadi gua golongan yaitu kelompok primer dan kelompok sekunder. Dalam
kelompok primer, interaksi antar anggotanya terjdi lebih intensif, lebih erat,
lebi akrab. Kelompok ini disebut juga kelompok face to face group.Sifag
interaksi bercirak kekeluargaan dan lebih berdasarkan simpati. Pembagian
kerja atau pembagian tugas pada kelompok ini dititik berakan pada kesadaran,
tanggungjawab para anggotadan berlangsung atas dasar rasa simpati dan
secara sukarela. Dalam kelompok sekunder terpaut saling hubungan tidak
langsung, formal, juga kurang bersifat kekeluargaan. Oleh krn itu sifat
interaksi, pembagian kerja, diatur atas dasar pertimbangan-pertimbagnan
rasional obyektif. Para anggota menerima pembagian kerja atas dasar
kemampuan / keahlian tertentu, disamping dituntut target dan tujuan tertentu
yang telah ditentukan.

P a g e 11 | 14
D. HUBUNGAN ANTARA INDIVIDU , KELUARGA DAN MASYARAKAT

Aspek individu, keluarga, dan masyarakat adalah aspek-aspek sosial yang


tidak bisa dipisahkan. Keempatnya mempunyai keterkaitan yang sangat erat.
Tidak akan pernah ada keluarga, masyarakat maupun kebudayaan apabila tidak
ada individu. Sementara di pihak lain untuk mengembangkan eksistensinya
sebagai manusia, maka individu membutuhkan keluarga dan masyarakat, yaitu
media di mana individu dapat mengekspresikan aspek sosialnya. Di samping itu,
individu juga membutuhkan kebudayaan yakni wahana bagi individu untuk
mengembangkan dan mencapai potensinya sebagai manusia.

Lingkungan sosial yang pertama kali dijumpai individu dalam hidupnya


adalah lingkungan keluarga. Di dalam keluargalah individu mengembangkan
kapasitas pribadinya. Di samping itu, melalui keluarga pula individu bersentuhan
dengan berbagai gejala sosial dalam rangka mengembangkan kapasitasnya
sebagai anggota keluarga. Sementara itu, masyarakat merupakan lingkungan
sosial individu yang lebih luas. Di dalam masyarakat, individu mengejewantahkan
apa-apa yang sudah dipelajari dari keluarganya. Mengenai hubungan antara
individu dan masyarakat ini, terdapat berbagai pendapat tentang mana yang lebih
dominan. Pendapat-pendapat tersebut diwakili oleh Spencer, Pareto, Ward,
Comte, Durkheim, Summer, dan Weber. Individu belum bisa dikatakan sebagai
individu apabila dia belum dibudayakan. Artinya hanya individu yang mampu
mengembangkan potensinya sebagai individulah yang bisa disebut individu.
Untuk mengembangkan potensi kemanusiaannya ini atau untuk menjadi
berbudaya dibutuhkan media keluarga dan masyarakat.

P a g e 12 | 14
BAB 3

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setiap individu, keluarga dan masyarakat memiliki hubungan yang


saling berkaitan satu dengan yang lainnya. Hubungan yang dilandasi oleh nilai,
norma dan aturan-aturan diantara komponen-komponen tersebut. Individu tidak
akan jelas identitasnya tanpa adanya suatu keluarga dan masyarakat yang menjadi
latar belakang keberadaanya. Begitupun sebaliknya, individu berusaha mengambil
jarak dan memproses dirinya untuk membentuk perilakunya yang selaras dengan
keadaan dan kebiasaan yang sesuai dengan perilaku yang telah ada pada dirinya.
Dan barulah dikatakan sebagai individu jika individu bisa membaur dengan
lingkungan sosialnya yaitu masyarakat.

P a g e 13 | 14
DAFTAR PUSTAKA

1. Makalah Individu, Keluarga, Dan Masyarakat | Galih Rema (wordpress.com)


2. INDIVIDU, KELUARGA DAN MASYARAKAT | intankirana19 (wordpress.com)
3. Bab 3 Individu, Keluarga dan Masyarakat | zakariazeky (wordpress.com)
4. https://www.ilmupelajaran.com/pengertian-individu-keluarga-masyarakat-
dan-perbedaannya/
5. https://www.bing.com/search?q=hubungan+individu+keluarga+dan+masyar
akat
6. https://suparman11.wordpress.com/2013/11/17/hubungan-antara-individu-
keluarga-dan-masyarakat/

P a g e 14 | 14

Anda mungkin juga menyukai