Anda di halaman 1dari 3

TUGAS PRAKTIKUM

BIODIVERSITAS EKOSISTEM HUTAN


M1 REVIEW JURNAL

Nama : Arifah Mutiara Hemas Anindita


NIM : 235040300111012
Kelas :A
Asisten Praktikum : Lintang Azzahra Maharani
Rimba Anindita
Koordinator Praktikum : Rizki Maulana Ishaq, S.P., M.P.

PROGRAM STUDI KEHUTANAN


JURUSAN TANAH
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2024
Judul Nesting Animals in the Lumbok Karakteristik Biofisik Lokasi
Seminung Biodiversity Park, West Bersarang Penyu Di Pantai Loang,
Lampung, Indonesia Kabupaten Lembata

Jurnal South Asian Research Journal of Jurnal Bahari Papadak


Biology and Applied Biosciences
Vol dan Halaman Vol. 6 dan Hal (8-12) Vol. 3 No. 2 dan Hal (1-8)
Tahun 2024 2022
Latar Belakang Taman Kehati merupakan kawasan Dari tujuh spesies penyu di
pencadangan sumber daya alam dunia, enam diantaranya ditemukan
hayati di luar kawasan hutan, yang di laut Indonesia, yakni, penyu
memiliki fungsi konservasi in-situ belimbing, penyu hijau, penyu
dan/atau ex-situ, terutama bagi abu-abu, penyu tempayan, penyu
tumbuhan yang penyerbukan dan pipih dan penyu sisik. Faktor
penyebaran benihnya harus dibantu kehadiran penyu ke suatu pantai,
oleh hewan. Contoh nyatanya adalah salah satunya adalah karena kondisi
Taman Kehati Lumbok Seminung di biofisik pantai yang sesuai untuk
Indonesia, didirikan pada tahun 2015 penyu bersarang dan meletakan
di atas lahan seluas 15 hektar yang telurnya. Masing-masing penyu
sebelumnya merupakan resor wisata. memiliki orientasi sendiri dalam
Pada awalnya, taman ini memuat pemilihan lokasi yang tepat
beragam jenis tumbuhan budidaya untuk dijadikan tempat bersarang
dan kayu-kayu, serta berbagai jenis sehingga diperlukan adanya
hewan seperti nyamuk, jangkrik, panellation ilmiah mengenai
belalang, lebah, kupu-kupu, semut biofisik Pantai Loang, yang
rangrang, kalajengking, kutilang, merupakan habitat peneluran bagi
tupai, dan kera. Dengan perubahan penyu sisik dan penyu lekang.
statusnya menjadi taman
keanekaragaman hayati, akan ada
perubahan dalam kebijakan
pengelolaan dan pemanfaatan yang
berdampak pada fungsi ekologis
taman.
Permasalahan Permasalahan penelitian ini adalah Pengambilan titik lokasi
belum diketahuinya keberadaan pengambilan data yang tidak merata
satwa pembuat sarang di Taman di seluruh Pantai Loang. Penelitian
Keanekaragaman Hayati Lumbok menggunakan metode purposive
Seminung, yang mengindikasikan random sampling, yang memiliki
adanya fungsi pendukung taman kemungkinan menyebabkan hasil
dalam melestarikan keanekaragaman yang tidak memperoleh
hayati. representatifitas yang maksimal dari
kondisi biofisik Pantai Loang
sebagai tempat peneluran penyu
Tujuan+Hipothesis Penelitian ini bertujuan untuk Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui keberadaan dan peran mengetahui karakteristik biofisik
ekologis satwa pembuat sarang, serta Pantai Loang sebagai tempat
tumbuhan yang dijadikan tempat peneluran penyu secara alami.
bersarang, guna mengetahui apakah Kemudian hipotesis penelitiannya
taman tersebut sudah mempunyai adalah karakteristik biofisik Pantai
fungsi pendukung terhadap Loang mempengaruhi pemilihan
keanekaragaman hayati kawasan. lokasi peneluran penyu sisik dan
Sedangkan hipotesis penelitian tidak penyu lekang.
disebutkan.
Metode Penelitian Pendekatan studi yang digunakan Metode penelitian yang digunakan
adalah deskriptif yang bertujuan dalam penelitian ini adalah metode
untuk menghubungi sebanyak survey deskriptif. Pengumpulan data
mungkin jenis hewan pembuat sarang dilakukan dengan cara observasi
yang benar-benar ada di lokasi survei. langsung di lapangan.
Metode observasi dalam penelitian
ini mengikuti Khan (2018) dengan
melakukan pengamatan langsung
secara menyeluruh di sepanjang jalur
yang telah ditetapkan di taman.
Hasil Secara keseluruhan ditemukan 41 Rata-rata suhu substrat sarang pada
sarang satwa yang ditemukan selama pagi hari adalah 26 °C pada
pemantauan, terdiri dari 33 sarang permukaan sarang, dan 29,6 °C pada
serangga, 6 sarang burung, dan 2 dasar sarang. Pantai Loang
sarang mamalia. Total ada 10 jenis ditumbuhi vegetasi yang membentuk
hewan bersarang yang teridentifikasi, formasi pescaprae dan formasi
terdiri dari 7 jenis serangga, 2 jenis barringtonia, seperti Spinifex
burung, dan 1 jenis mamalia. littoreus, Ischaemum muticum,
Tumbuhan yang dijadikan tempat Ipoema pes-caprae, dan Pandanus
bersarang satwa di Taman Kehati tectorius. Hewan predator penyu
Lumbok Seminung berjumlah 14 yang ditemukan di lokasi peneluran
jenis antara lain anjing, burung gagak,
burung elang, kepiting pantai,
biawak, dan semut.
Kesimpulan Satwa bersarang yang terdapat di Pantai Loang memiliki karakteristik
Taman Keanekaragaman Hayati biofisik yang mempengaruhi
Lumbok Seminung terdapat 10 jenis, pemilihan lokasi peneluran penyu.
terdiri dari tiga kelompok yaitu Penelitian ini menunjukkan bahwa
serangga (7 jenis), burung (2 jenis), penyu sisik cenderung memilih
dan mamalia (1 jenis). Beberapa lokasi peneluran di area bervegetasi,
hewan yang bersarang ini diketahui sementara penyu lekang memilih
memiliki peran ekologis sebagai lokasi peneluran di area supratidal.
penyerbuk (lebah dan tawon) dan Selain itu, aktivitas manusia seperti
penyebar benih (burung dan tupai). pengambilan pasir pantai dan
Tumbuhan yang dipilih sebagai aktivitas wisata pantai dapat
tempat bersarang hewan ini bervariasi menyebabkan perubahan
terdiri dari 14 jenis tumbuhan karakteristik pantai peneluran,
berbunga. Dengan demikian dapat seperti perubahan kemiringan dan
disimpulkan bahwa Taman hilangnya vegetasi, serta peningkatan
Keanekaragaman Hayati Lumbok jumlah sampah pantai.
Seminung sudah mempunyai fungsi
pendukung terhadap keanekaragaman
hayati kawasan.

Anda mungkin juga menyukai