Anda di halaman 1dari 6

Flokulator Alabama

Oleh Gede H. Cahyana


Lektor Kepala Teknik Lingkungan Universitas Kebangsaan
Majalah Air Minum Edisi 309, Juni 2021

Bisa dipastikan belum ada PDAM yang menggunakan flokulator Alabama. Yang
banyak digunakan adalah flokulator sekat (baffled flocculator). Flokulator sekat ini
banyak dibangun di PDAM karena mengandalkan energi hidrolis sehingga hemat listrik.
Apalagi pada masa sebelum tahun 1980-an, listrik masih sulit, tidak banyak kabupaten
yang memperoleh pasokan listrik. Kemudian berkembang flokulator heksagonal yang
mulai dibangun pada akhir 1980-an atau awal 1990-an. Pada tahun 1991 penulis bekerja
di proyek IPAM Mukakuning Pulau Batam, salah satu IPAM paling awal yang
menerapkan flokulator heksagonal.

Apakah flokulator sekat atau heksagonal lebih unggul daripada jenis flokulator lainnya?
Tidak juga. Setiap jenis flokulator memiliki keunggulan dan kerugian. Pemilihan jenis
flokulator bergantung pada kondisi setempat seperti ada tidaknya energi potensial yang
cukup sehingga aliran air bisa secara gravitasi. Pertimbangan kualitas air baku, yaitu
konsentrasi koloid, suspended solid, coarse solid, alkalinitas, dan derajat keasaman air
(pH) terutama air gambut ataukah tidak. Intake juga berpengaruh, apakah intake
menggunakan pompa ataukah air mengalir secara gravitasi.

Bagaimana dengan flokulator Alabama? Alabama adalah nama kota di Amerika Serikat.
Tetapi flokulator Alabama justru banyak digunakan di Amerika Selatan (Latin).
Flokulator Alabama berkembang luas di Brazil dan di kota lainnya di negeri Samba itu.
Kemudian meluas ke negara tetangganya. Gambar flokulator ini seperti pada Gambar 1.
Energi hidrolis menyebabkan pengadukan selama air mengalir di dalam kompartemen.
Biasanya dibuat empat kompartemen dengan gradien kecepatan (G) antara 80 – 30 per
detik. Total waktu kontaknya antara 20 – 30 menit. Adapun bak pengaduk cepatnya,
yaitu koagulator harus bisa menghasilkan gradien kecepatan antara 100 – 150 per detik
sebelum air masuk ke flokulator Alabama.

Gambar 1. Flokulator Alabama (Huisman et. al, 1981).


Bagaimana cara mendesainnya? Formula yang diterapkan untuk perhitungan desainnya
adalah formula yang sama dengan flokulator sekat:

𝑄𝛾𝐻 0,5 62.4𝐻 0,5


𝐺 = ( ) = ( )
𝜇𝑉 𝜇𝑡

G = Gradien kecepatan, s-1


Q = Debit, ft3/s
𝛾= Berat spesifik air, 62,4 lb/ft3
H = Headloss, ft
μ = Viskositas dinamis, lb.s/ft2
V= Volume flokulator, ft3
t = Waktu tinggal, s

Adapun kriteria desainnya seperti pada Tabel 1.

Tabel 1. Kriteria Desain Flokulator Alabama

Rentang
Item
SI units US units
Rated capacity per unit chamber 25 – 50 L/s/m2 0.6 – 1.2 gal/s/ft2
Kecepatan, velocity at turns 0.40 – 0.60 m/s 1.3 – 2.0 ft/s
Panjang, length of chamber (L) 0.75 – 1.50 m 2.5 – 5.0 ft
Lebar, width (B) 0.50 – 1.25 m 1.6 – 4.1 ft
Dalam, depth (Z) 2.50 – 3.50 m 8.2 – 11.4 ft
Total detention time 15 – 25 min 15 – 25 min
Sumber: Huisman et. al. (1981)

Informasi desain agar flokulasi berlangsung efektif pada flokulator Alabama adalah
sebagai berikut: elevasi outlet (keluar) berada 2,5 m (8.25 ft) di bawah paras air.
Headloss total antara 0,35 – 0,5 m (1.1 – 1,6 ft). Dengan kondisi tersebut, gradien
kecepatan yang terjadi adalah 40 – 50 per detik. Aliran air yang masuk dari satu
kompartemen ke kompartemen lainnya diharapkan berkecepatan 0,4 – 0,55 m/d atau 1.3
– 1.8 ft/s. Ada pedoman untuk mendesain flokulator Alabama ini tetapi tidak menjadi
keharusan karena variasi desain terbuka lebar terutama untuk penelitian. Untuk
kebutuhan praktis, apabila PDAM hendak membuat flokulator Alabama ini, maka bisa
mengacu pada Tabel 2.
Tabel 2 Parameter Desain Flokulator Alabama
Unit chamber Unit chamber
Q Width (B) Length (L) Diameter (D)
area volume
L/s Gal/s m ft m ft mm in. ms ft2 m3 ft3
20 5.3 0.60 2.0 0.75 2.5 250 9.8 0.45 4.8 1.3 46
40 10.6 0.80 2.6 1.00 3.2 350 13.8 0.80 8.6 2.4 85
60 15.9 1.00 3.2 1.20 4.0 400 15.7 1.20 12.9 3.6 127
80 21.1 1.20 4.0 1.40 4.6 450 17.7 1.60 17.3 4.8 170
100 26.4 1.40 4.6 1.60 5.2 500 19.7 2.00 21.5 6.0 212
Sumber: Huisman et. al. (1981)

Negara-negara di Amerika Latin umumnya sedang berkembang, tidak berbeda dengan


Indonesia. Mereka sudah banyak menerapkan jenis flokulator ini. Mengapa belum ada
PDAM yang mulai menggunakannya? Pertanyaan yang sama ditujukan kepada
Kementerian PUPR c.q Ditjen. Cipta Karya, mengapa tidak diterapkan agar dapat
digunakan untuk studi banding inovasi pengolahan air minum di Indonesia? Mengapa
selalu menggunakan flokulator heksagonal? Sudah saatnya menghidupkan kembali
kompetisi desain dalam proyek air minum agar terjadi kompetisi kognitif antara sarjana
Teknik Lingkungan atau sarjana Teknik Penyehatan atau Rekayasa Infrastruktur
Lingkungan seperti dekade 1970 – 1990.

Di ranah pendidikan, Teknik Lingkungan Universitas Kebangsaan sudah meneliti


flokulator Alabama ini dengan konfigurasi seperti Gambar 2. Penelitian meliputi aspek
hidrolis yang berkaitan dengan pola aliran air yang masuk dan keluar dari kompartemen
satu ke kompartemen berikutnya dan efisiensi penyisihan kekeruhan. Penelitian masih
berlanjut, dilaksanakan oleh penulis dan Nurdin pada tahun 2021.*

Gambar 2. Konfigurasi flokulator Alabama (Nurdin, 2021)


Majalah Bulanan Persatuan

air minum
Perusahaan Air Minum
Seluruh Indonesia

TIRTA DHARMA

edisi 309 Juni 2021 ISSN 0126-2785

v
H. Sonny Salimi S., Sekretaris Umum PERPAMSI:

Dana CSR untuk Bantu PDAM Kecil


Laporan Utama:
Ketika Penyerahan Air Bersih
Dibebaskan dari PPN
sainstek

Flokulator Alabama
Bisa dipastikan belum ada BUMD air minum/PDAM yang
menggunakan flokulator alabama. Yang banyak digunakan
adalah flokulator sekat (baffled flocculator). Flokulator sekat ini
banyak dibangun di PDAM karena mengandalkan energi hidrolis
sehingga hemat listrik.
Oleh: Gede H. Cahyana
Dosen Teknik Lingkungan Universitas Kebangsaan

T
erlebih, pada masa sebelum cepatnya, yaitu koagulator, harus
tahun 1980-an, listrik masih bisa menghasilkan gradien kecepatan
sulit, tidak banyak kabupaten antara 100-150 per detik sebelum air
yang memeroleh pasokan listrik. masuk ke flokulator alabama.
Kemudian, berkembang flokulator Bagaimana cara mendesainnya?
heksagonal yang mulai dibangun Formula yang diterapkan untuk
pada akhir 1980-an atau awal perhitungan desainnya adalah formula
1990-an. Pada tahun 1991, penulis yang sama dengan flokulator sekat:
bekerja di proyek IPAM Mukakuning
Pulau Batam, salah satu IPAM paling
awal yang menerapkan flokulator
heksagonal.
G = Gradien kecepatan, s-1
Apakah flokulator sekat atau
Q = Debit, ft3/s
heksagonal lebih unggul daripada
= Berat spesifik air, 62,4 lb/ft3
jenis flokulator lainnya? Tidak juga.
H = Headloss, ft
Setiap jenis flokulator memiliki
μ = Viskositas dinamis, lb.s/ft2
keunggulan dan kerugian. Pemilihan
V = Volume flokulator, ft3
jenis flokulator bergantung pada
t = Waktu tinggal, s Gambar 1. Flokulator alabama
kondisi setempat, seperti ada
(Huisman et. al, 1981).
tidaknya energi potensial yang cukup Adapun kriteria desainnya seperti
sehingga air bisa mengalir karena pada Tabel 1.
gravitasi. Ada pula pertimbangan
Tabel 1. Kriteria Desain Flokulator Alabama
kualitas air baku, yaitu konsentrasi
koloid, suspended solid, coarse solid, Rentang
Item
alkalinitas, dan derajat keasaman air SI units US units
(pH), terutama air gambut. Intake Rated capacity per unit chamber 25 – 50 L/s/m2 0.6 – 1.2 gal/s/ft2
juga berpengaruh, apakah intake
menggunakan pompa ataukah air Kecepatan, velocity at turns 0.40 – 0.60 m/s 1.3 – 2.0 ft/s
mengalir secara gravitasi. Panjang, length of chamber (L) 0.75 – 1.50 m 2.5 – 5.0 ft
Bagaimana dengan flokulator Lebar, width (B) 0.50 – 1.25 m 1.6 – 4.1 ft
alabama? Alabama adalah nama
kota di Amerika Serikat. Tetapi, Dalam, depth (Z) 2.50 – 3.50 m 8.2 – 11.4 ft
flokulator alabama banyak digunakan Total detention time 15 – 25 min 15 – 25 min
di Amerika Selatan (Latin). Flokulator
alabama berkembang luas di Sumber: Huisman et. al. (1981)
Brasil, kemudian meluas ke negara
tetangganya. Gambar flokulator Informasi desain agar flokulasi satu kompartemen ke kompartemen
seperti pada Gambar 1. berlangsung efektif pada flokulator lainnya diharapkan berkecepatan
Energi hidrolis menyebabkan alabama adalah sebagai berikut: 0,4-0,55 m/d atau 1.3-1.8 ft/s.
pengadukan selama air mengalir di elevasi outlet (keluar) berada 2,5 m Ada pedoman untuk mendesain
dalam kompartemen. Biasanya dibuat (8.25 ft) di bawah paras air. Headloss flokulator alabama ini, tetapi tidak
empat kompartemen dengan gradien total antara 0,35-0,5 m (1.1-1,6 ft). menjadi keharusan karena variasi
kecepatan (G) antara 80-30 per Dengan kondisi tersebut, gradien desain terbuka lebar terutama untuk
detik. Total waktu kontaknya antara kecepatan yang terjadi adalah 40-50 penelitian. Untuk kebutuhan praktis,
20-30 menit. Adapun bak pengaduk per detik. Aliran air yang masuk dari apabila hendak membuat flokulator

36 Air Minum 309 | Juni 2021


sainstek

Tabel 2. Parameter Desain Flokulator Alabama

Q Width (B) Length (L) Diameter (D) Unit chamber area Unit chamber volume
L/s Gal/s m ft m ft mm in. ms ft2 m3 ft3
20 5.3 0.60 2.0 0.75 2.5 250 9.8 0.45 4.8 1.3 46
40 10.6 0.80 2.6 1.00 3.2 350 13.8 0.80 8.6 2.4 85
60 15.9 1.00 3.2 1.20 4.0 400 15.7 1.20 12.9 3.6 127
80 21.1 1.20 4.0 1.40 4.6 450 17.7 1.60 17.3 4.8 170
100 26.4 1.40 4.6 1.60 5.2 500 19.7 2.00 21.5 6.0 212
Sumber: Huisman et. al. (1981)

alabama ini, PDAM bisa mengacu menghidupkan kembali kompetisi kekeruhan. Penelitian masih berlanjut,
pada Tabel 2. desain dalam proyek air minum agar dilaksanakan oleh penulis dan Nurdin
Negara-negara di Amerika Latin terjadi kompetisi kognitif antara pada tahun 2021.
umumnya sedang berkembang, tidak sarjana teknik lingkungan atau
berbeda dengan Indonesia. Mereka sarjana teknik penyehatan atau
sudah banyak menerapkan jenis rekayasa infrastruktur lingkungan
flokulator ini. Mengapa belum ada seperti dekade 1970-1990.
PDAM yang mulai menggunakannya? Di ranah pendidikan, Teknik
Pertanyaan yang sama ditujukan Lingkungan Universitas Kebangsaan
kepada Kementerian PUPR c.q sudah meneliti flokulator alabama ini
Ditjen. Cipta Karya, mengapa tidak dengan konfigurasi seperti Gambar
diterapkan agar dapat digunakan 2. Penelitian meliputi aspek hidrolis
untuk studi banding inovasi yang berkaitan dengan pola aliran
pengolahan air minum di Indonesia? air yang masuk dan keluar dari
Mengapa selalu menggunakan kompartemen satu ke kompartemen
flokulator heksagonal? Sudah saatnya berikutnya dan efisiensi penyisihan

Gambar 2. Konfigurasi flokulator alabama (Nurdin, 2021).

Keterangan:
a : Koagulator
b : Pompa
c : Mixer
d : Constant Head Box
e : Output
f : Overflow
g : Instalasi Flokulator Alabama
h : Kompartemen 1
i : Kompartemen 2
j : Kompartemen 3
k : Kompartemen 4
l : Output Flokulator Alabama
m : Imhoff cone

Air Minum 309 | Juni 2021 37

Anda mungkin juga menyukai