Anda di halaman 1dari 23

MODUL PEMBELAJARAN POLA KARIER

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karunia-Nya
sehingga kami dapat menyusun modul pembelajaran pola karier. Terima kasih dan penghargaan
setinggi-tingginya kami haturkan kepada semua pihak yang telah mendukung dalam penulisan
modul ini.

Modul ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada seluruh ASN di lingkungan
Kemendikbudristek mengenai pola karier ASN di antaranya mengenai konsep pola karier, ruang
lingkup, serta perencanaan dan pelaksanaan pola karier.

Besar harapan kami, informasi yang ada di dalam modul ini dapat dimanfaatkan dan diaplikasikan
oleh setiap Aparatur Sipil Negara di lingkungan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi.

Jakarta, Desember 2023

Tim Penulis modul

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar
Bab I Pendahuluan
A. Deskripsi Singkat
B. Kompetensi Dasar
C. Indikator Keberhasilan
D. Panduan Penggunaan Modul
Bab II Konsep Pola Karier
A. Konsep Pola Karier
B. Tujuan dan Manfaat Pola Karier
C. Prinsip Pola Karier
D. Rangkuman
E. Latihan Soal
Bab III Ruang Lingkup Pola Karier
A. Jenis Jabatan ASN
B. Jenjang Jabatan ASN
C. Profil ASN
D. Standar Kompetensi ASN
E. Jalur Karier
F. Bentuk Pola Karier
Bab IV Perencanaan dan Pelaksanaan Pola Kkarier
A. Perencanaan Pola Karier
B. Pelaksanaan Pola Karier
Bab V Penutup
A. Rangkuman
B. Kesimpulan
C. Latihan Soal

Daftar Pustaka

3
BAB I
PENDAHULUAN

Pengangkatan ASN dalam suatu jabatan dilaksanakan berdasarkan prinsip


Profesionalisme sesuai dengan kompetensi, prestasi kerja dan jenjang pangkat yang ditetapkan
untuk jabatan, serta syarat obyektif lainnya tanpa membedakan jenis kelamin, suku, agama, ras
atau golongan. Pengangkatan dalam jabatan dimaksudkan untuk pengembangan karier ASN yang
diharapkan dapat menunjukkan adanya peningkatan jenjang jabatan dalam suatu organisasi sesuai
dengan alur pengembangan karier yang telah ditetapkan. Kepastian arah pengembangan karier
ASN tersebut dilakukan melalui pola karier yang merupakan pola pembinaan ASN yang
menggambarkan alur pengembangan karier dan menunjukkan keterkaitan dan keserasian antara
unsur-unsur karier.
Pola karier ASN diharapkan mampu mendorong peningkatan kompetensi dan kinerja ASN
dan harus diketahui oleh setiap ASN karena pola karier ASN memberi kesempatan yang sama
kepada setiap ASN dalam melakukan pengembangan karier sesuai dengan syarat yang ditentukan
dalam peraturan perundang-undangan.

A. Deskripsi Singkat
Mata Pelatihan ini merupakan bagian dari Pembelajaran Pelatihan Analisis Kebutuhan
Pembelajaran Dalam Implikasi Manajemen Karier. Materi ini merupakan upaya untuk
membangun kompetensi pemahaman dalam pembelajaran tentang Pola karier.

B. Kompetensi Dasar
Setelah mengikuti pelatihan ini peserta diharapkan mampu menarik kesimpulan konsep
dasar pembelajaran pola karier.

C. Indikator Keberhasilan
Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta dapat:
1) Menjelaskan konsep pola karier
2) Mencontohkan bentuk perpindahan melalui jalur karier vertikal, horizontal, dan diagonal
3) Menguraikan manfaat pola karier bagi pegawai dan organisasi
4) Memperkirakan perencanaan pola karier bagi diri sendiri ke depan

D. Panduan Penggunaan Modul


Pencapaian tujuan pembelajaran modul Pmbelajaran Pola Karier dapat tercapai dengan
optimal dengan melakukan hal-hal sebagai berikut:
1) Baca dan pahami terlebih dahulu indikator dari setiap pokok materi yang sedang
dipelajari;
2) Baca dan pahami setiap pembahasan dengan seksama
3) Sarikan pokok-pokok materi yang sedang dipelajari

4
4) Lakukan diskusi dan bersimulasi dengan rekan sejawat dalam membahas contoh pola
karier
5) Tetap pelihara semangat belajar, semoga pembelajaran anda menyenangkan.

5
BAB 2
KONSEP POLA KARIER

Setelah mempelajari materi ini, peserta dapat menjelaskan konsep pola karier

A. Konsep Pola Karier


Pola karier adalah suatu sistem yang menggambarkan alur pengembangan karier
yang menunjukkan keterkaitan dan keserasian antara jabatan, pangkat, dan jenjang
kepangkatan. Pola karier dapat digunakan untuk menggambarkan peluang karier yang
tersedia bagi pegawai di dalam suatu organisasi. Pola Karier ASN adalah pola dasar
mengenai urutan penempatan dan/atau perpindahan ASN dalam dan antar posisi di setiap
jenis jabatan secara berkesinambungan.
Pola karier merupakan bagian yang terintegrasi dalam manajemen karier. Manajemen
Karier terdiri atas pengembangan karier, pengembangan kompetensi, dan pola karier.
Pengembangan karier dilakukan oleh PPK berdasarkan kualifikasi, kompetensi, penilaian
kinerja, dan kebutuhan instansi pemerintah. Sementara, pengembangan kompetensi
merupakan upaya untuk pemenuhan kebutuhan kompetensi ASN dengan Standar
Kompetensi Jabatan dan rencana pengembangan karier.
Kemendikbud telah menyusun pola karier instansi pada tahun 2018 yang tercantum
dalam Permendikbud nomor 19 tahun 2018 tentang Pola Karier PNS di Lingkungan
Kemendikbud. Pada tahun 2021 Kemenpan RB RI menetapkan peraturan pola karier
nasional yaitu Permenpan RB RI Nomor 22 Tahun 2021 Tentang Pola Karier PNS. Pada
tahun 2019, Kementerian Riset dan Teknologi bergabung ke Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan menjadi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
(Kemendikbudristek) yang diatur dalam Permendikbudristek Nomor 28 Tahun 2021
tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Kemendikbudristek. Pada sisi lain, Presiden
menetapkan untuk dilakukannya penyederhanaan organisasi. Berdasarkan hal-hal tersebut
maka peraturan mengenai pola karier Kemendikbudristek perlu diperbaharui. Sebagaimana
amanah Permenpan RB RI Nomor 22 Tahun 2021 bahwa PPK Kementerian wajib
menyusun dan menetapkan Pola Karier Instansi yang telah mendapatkan pertimbangan dari
Menteri. Pola karier instansi disusun dan ditetapkan dengan merujuk pada konsep dasar
Pola Karier Instansional sebagaimana tercantum dalam lampiran Permenpan RB RI Nomor
22 Tahun 2021 Tentang Pola Karier PNS.

B. Tujuan dan Manfaat Pola Karier


Pola karier disusun dengan tujuan dan manfaat sebagai berikut
1. Tujuan pola karier
a. menjamin keselarasan potensi ASN dengan kebutuhan penyelenggaraan tugas
dan fungsi Kementerian;

6
b. memberikan kesempatan yang sama kepada setiap ASN untuk mengembangkan
karier sesuai dengan kompetensinya; dan
c. sebagai bagian dari Manajemen Talenta.
2. Manfaat Pola karier
Pola karier tidak hanya memberikan manfaat bagi pegawai dalam mendapatkan
gambaran terkait kariernya ke depan. Pola karier juga memiliki manfaat yang lebih luas
bagi organisasi. Manfaat pola karier bagi pegawai adalah sebagai berikut.
a. Menjadi motivasi bagi pegawai. Melalui pola karier, pengembangan diri pegawai
menjadi terarah, pegawai pun mengetahui tujuan karier yang jelas. Hal ini menjadi
kunci bagi pegawai dalam memahami tujuan dilakukannya perpindahan ataupun
promosi;
b. dengan adanya perencanaan yang disepakati antara pegawai dan organisasi, pegawai
terdorong untuk berupaya aktif dalam memenuhi kualifikasi dalam mencapai target
jabatan yang dituju;
c. pegawai tidak merasa bahwa dirinya hanya merupakan pion yang dijalankan oleh
organisasi, tetapi ia berhak memilih dan aktif dalam menyusun rencana pengembangan
diri.
Sementara manfaat pola karier bagi organisasi adalah organisasi akan memiliki pegawai
yang kompeten yang sepenuhnya sadar akan kebutuhan pengembangan dirinya.
Organisasi juga akan mudah memilih pegawai yang kompeten dan sesuai untuk menduduki
satu jabatan (beririsan dengan manajemen talenta). Pegawai yang kompeten merupakan
kunci agar tugas dan fungsi organisasi dapat dilaksanakan secara optimal.

C. PRINSIP POLA KARIER


Pentingnya pola karier juga dapat dilihat dari prinsip-prinsip berikut:
a. Kepastian: pola karier menggambarkan kejelasan tentang arah alur karier yang dapat
ditempuh oleh ASN sepanjang memenuhi aturan yang berlaku.
b. Profesionalisme: pola karier mendorong peningkatan kompetensi dan prestasi kerja
ASN.
c. Transparan: pola karier dilakukan secara nyata, jelas, terbuka, dan dapat
dipertanggungjawabkan.
d. Integritas: karier seseorang dapat meningkat jika mempunyai rekam jejak yang baik.
e. Keadilan: memberikan kesempatan kepada ASN yang memenuhi Standar Kompetensi
ASN untuk menduduki Jabatan yang lebih tinggi.

D. RANGKUMAN
Pola karier adalah suatu sistem yang menggambarkan alur pengembangan karier
yang menunjukkan keterkaitan dan keserasian antara jabatan, pangkat, dan jenjang
kepangkatan. Pola karier dapat digunakan untuk menggambarkan peluang karier yang
tersedia bagi pegawai di dalam suatu organisasi. Pola karier memiliki tujuan antara lain:

7
1). menjamin keselarasan potensi ASN dengan kebutuhan penyelenggaraan tugas dan
fungsi kementerian; 2). memberikan kesempatan yang sama kepada setiap ASN untuk
mengembangkan karier sesuai dengan kompetensinya; dan 3). sebagai bagian dari
manajemen talenta. Selain tujuan, pelaksanaan pola karier juga akan memberikan manfaat
baik bagi pegawai maupun organisasi. Pola karier dapat memberi motivasi bagi pegawai
untuk berupaya aktif dalam mengembangkan diri karena pegawai akan memahami bahwa
dirinya bukan hanya pion dari organisasi tetapi juga secara aktif berhak memilih dan
menentukan kemana arah karier berdasarkan kompetensi yang dimilikinya. Dalam
melaksanakan pola karier juga digunakan beberapa prinsip yaitu kepastian,
profesionalisme, transparan, integritas, dan keadilan. Prinsip-prinsip tersebut juga menjadi
dasar pemikiran mengapa pola karier menjadi penting untuk dilaksanakan.

E. LATIHAN SOAL
1. Sebutkan manfaat pola karier bagi pegawai!
2. Sebutkan prinsip-prinsip pola karier beserta maknanya!
3. Peraturan Menteri yang mengatur tentang pola karier ASN di lingkungan
Kemendikbudristek adalah…
4. Apakah manfaat pola karier bagi organisasi?

8
BAB 3
RUANG LINGKUP POLA KARIER

Setelah mempelajari materi ini, peserta dapat menguraikan ruang lingkup pola karier

A. Jabatan ASN
Pegawai ASN termasuk PNS dan PPPK, yang terdiri atas jabatan manajerial dan
nonmanajerial. Jabatan Manajerial adalah sekelompok jabatan yang memiliki fungsi memimpin
unit organisasi dan memiliki pegawai yang berkedudukan langsung di bawahnya untuk
mencapai tujuan organisasi. Sementara jabatan Nonmanajerial adalah sekelompok jabatan yang
mengutamakan kompetensi yang bersifat teknis sesuai bidangnya dan tidak memiliki tanggung
jawab langsung dalam mengelola dan mengawasi kinerja pegawai.
Jabatan manajerial terdiri atas:
1. jabatan pimpinan tinggi utama, yaitu Kepala Lembaga Pemerintah Nonkementerian.
2. jabatan pimpinan tinggi madya, meliputi: Sekretaris Jenderal kementerian, Sekretaris
Kementerian, Sekretaris Utama, Sekretaris Jenderal Kesekretariatan Lembaga Negara,
Sekretaris Jenderal Lembaga Nonstruktural, Direktur Jenderal, Deputi, Inspektur Jenderal,
Inspektur Utama, Kepala Badan, Staf Ahli Menteri, Kepala Sekretariat Presiden, Kepala
Sekretariat Wakil Presiden, Sekretaris Militer Presiden, Kepala Sekretariat Dewan
Pertimbangan Presiden, Sekretaris Daerah Provinsi,dan jabatan lain yang setara.
3. jabatan pimpinan tinggi pratama, meliputi: Direktur, Kepala biro, Asisten Deputi,
Sekretaris Direktorat Jenderal, Sekretaris Inspektorat Jenderal, Sekretaris Badan, Kepala
Pusat, Inspektur, Kepala Kantor Wilayah, Kepala Balai Besar, Asisten Sekretariat Daerah
Provinsi, Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota, Asisten Sekretariat Daerah/Kabupaten/Kota,
Kepala Dinas/Kepala Badan Provinsi, Kepala Dinas/Kepala Badan Kabupaten/Kota,
Sekretaris Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan jabatan lain yang setara.
4. jabatan administrator, dan
5. jabatan pengawas.
Sementara jabatan nonmanajerial terdiri atas:
1. jabatan fungsional, dan
2. jabatan pelaksana

B. Profil ASN
Profil ASN merupakan k umpulan informasi kepegawaian dari setiap ASN yang terdiri atas:
1. data personal
2. kualifikasi pendidikan
3. rekam jejak jabatan
4. kompetensi
5. riwayat pengembangan
6. riwayat hasil penilaian kinerja

9
7. pendidikan dan pelatihan
8. usia, dan
9. informasi kepegawaian lainnya.
Informasi kepegawaian lainnya sebagaimana dimaksud merupakan informasi yang memuat
prestasi, penghargaan, dan/atau hukuman yang pernah diterima

C. Standar Kompetensi ASN


Standar Kompetensi ASN berisi paling sedikit memuat informasi tentang:
1. nama jabatan
2. uraian jabatan
3. kode Jabatan
4. pangkat/kelas Jabatan
5. kompetensi teknis
6. kompetensi manajerial
7. kompetensi sosial kultural, dan
8. ukuran kinerja jabatan.

D. Jalur Karier
Jalur Karier adalah lintasan posisi Jabatan yang dapat dilalui oleh ASN baik pada jenjang
jabatan yang setara maupun jenjang Jabatan yang lebih tinggi. Jalur Karier disusun dari jabatan
paling rendah ke jabatan paling tinggi, baik pada jenjang jabatan yang setara maupun jenjang
jabatan yang lebih tinggi dalam bentuk pola karier horizontal, vertikal, maupun diagonal.

E. Bentuk Pola Karier


Pola karir ASN dapat berbentuk:
1) horizontal; merupakan proses mutasi dari 1 (satu) posisi Jabatan ke posisi Jabatan lain
yang setara, baik di dalam 1 (satu) kelompok maupun antar-kelompok jabatan.
2) vertikal; merupakan proses promosi dari 1 (satu) posisi Jabatan ke posisi Jabatan lain
yang lebih tinggi di dalam 1 (satu) kelompok jabatan.
3) diagonal; merupakan proses promosi dari 1 (satu) posisi Jabatan ke posisi Jabatan lain
yang lebih tinggi antarkelompok jabatan.
Bentuk Pola Karier ASN tersebut dapat dilaksanakan pada:
1) internal unit utama;
2) antar unit utama; dan
3) antar kementerian/lembaga/daerah.

Berikut ini adalah visualisasi jalur karier ASN Kemendikbudristek melalui berbagai bentuk
berdasarkan Permenpan RB Nomor 20 Tahun 2021 tentang Pola Karier ASN:

10
Gambar Pola Karier Instansional
Peraturan Menpan RB Nomor 22 Tahun 2021

F. LATIHAN SOAL
1. Apakah yang dimaksud dengan bentuk pola karier diagonal?
2. Sebutkan ruang lingkup pola karier!

11
BAB 4
PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN POLA KARIER

Setelah mempelajari materi ini, peserta dapat merincikan perencanaan dan pelaksanaan
pola karier

A. Perencanaan Pola Karier


Pejabat yang Berwenang (PyB) dalam hal ini adalah Sekretaris Jenderal
Kemendikbudristek menyusun rencana pola karier baik melalui seleksi, rotasi, dan promosi
yang tercantum dalam rencana pengembangan karier kementerian yang kemudian
ditetapkan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK) dalam hal ini adalah Menteri
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Penyusunan rencana pengembangan karier
mempertimbangkan hal sebagai berikut:
a. jenis, rumpun/klasifikasi, dan profil Jabatan; paling sedikit terdiri dari jenis Jabatan
dan jenjang Jabatan, rumpun/klasifikasi Jabatan, persyaratan Jabatan, dan tugas
Jabatan.
b. Standar Kompetensi ASN; meliputi Kompetensi Manajerial, Kompetensi Teknis,
dan Kompetensi Sosial Kultural yang ditetapkan PPK sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
c. pengembangan kompetensi dan pembinaan karier;
Pengembangan kompetensi dilaksanakan untuk mendukung pembinaan dan
peningkatan karier sesuai dengan jenis jabatan. Paling sedikit didasarkan pada:
1) Jenis dan jenjang pendidikan dan pelatihan jabatan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
2) Pendidikan dan pelatihan kepemimpinan dan pelatihan fungsional merupakan
unsur yang harus dipenuhi bagi setiap pegawai yang akan menduduki masing-
masing jenis jabatan
3) Pendidikan dan pelatihan teknis dapat menjadi persyaratan setiap jenjang mulai
dari jabatan paling rendah sampai jabatan paling tinggi sesuai karakteristik dan
kebutuhan masing-masing instansi
4) untuk kelancaran pelaksanaan tugas jabatan yang sifatnya mendesak dan harus
diisi, dalam hal persyaratan pendidikan dan pelatihan belum dipenuhi, untuk
sementara dapat dilakukan uji kompetensi dalam pengisian jabatan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan.
d. profil pegawai; paling sedikit memuat data personal, kualifikasi pendidikan, rekam
jejak Jabatan, kompetensi, riwayat pengembangan, riwayat hasil penilaian kinerja,
pendidikan dan pelatihan, usia, dan informasi kepegawaian lainnya.
e. Usia:
1) paling tinggi 1 (satu) tahun sebelum mencapai batas usia pensiun untuk
menduduki JA Pengawas atau Administrator.

12
2) Usia paling tinggi 56 (lima puluh enam) tahun untuk menduduki JPT
Pratama, dan usia paling tinggi 58 (lima puluh delapan) tahun untuk
menduduki JPT Madya dan JPT Utama.
f. masa kerja;
1) Untuk menduduki JA Pengawas paling singkat 2 (dua) tahun dalam Jabatan
Pelaksana.
2) Untuk menduduki JA Administrator paling kurang 3 (tiga) tahun dalam
Jabatan Pengawas
3) Untuk menduduki JPT Pratama, paling kurang 2 (dua) tahun dalam Jabatan
Administrator.
4) Untuk menduduki JPT Madya paling kurang 2 (dua) tahun dalam JPT
Pratama.
5) Untuk menduduki JPT Utama, paling kurang 2 (dua) tahun dalam JPT
Madya atau JF Ahli Utama.
6) Untuk menduduki JF, masa kerja sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
g. kelas Jabatan; memuat informasi kelas Jabatan masing-masing Jabatan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
h. pengalaman Jabatan;
1) Untuk menduduki JPT Utama seorang ASN memiliki pengalaman Jabatan
dalam bidang tugas yang terkait dengan Jabatan yang akan diduduki secara
kumulatif paling singkat selama 10 (sepuluh) tahun.
2) Untuk menduduki JPT Madya seorang ASN memiliki pengalaman Jabatan
dalam bidang tugas yang terkait dengan Jabatan yang akan diduduki secara
kumulatif paling singkat selama 7 (tujuh) tahun.
3) Untuk menduduki JPT Pratama seorang ASN memiliki pengalaman Jabatan
dalam bidang tugas yang terkait dengan Jabatan yang akan diduduki secara
kumulatif paling singkat selama 5 (lima) tahun.
4) Untuk menduduki JA Administrator seorang ASN memiliki pengalaman
pada JA pengawas paling singkat 3 (tiga) tahun atau JF yang setingkat
dengan JA Pengawas sesuai dengan bidang tugas Jabatan yang akan
diduduki.
5) Untuk menduduki JA Pengawas seorang ASN memiliki pengalaman dalam
Jabatan Pelaksana paling singkat 4 (empat) tahun atau JF yang setingkat
dengan JA Pelaksana sesuai dengan bidang tugas Jabatan yang akan
diduduki.
6) Untuk menduduki JPT dan JA, seorang ASN dari JF harus dalam satu
rumpun/klasifikasi Jabatan dan sesuai dengan jenjang yang dipersyaratkan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

13
i. Tingkat Pendidikan yang dipersyaratkan
Tingkat pendidikan yang dipersyaratkan untuk menduduki JA dan JPT, paling
rendah:
1) SMA/SMK, atau sederajat untuk pejabat pelaksana;
2) Diploma III, untuk pejabat pengawas; dan
3) Sarjana, untuk pejabat administrator dan pejabat pimpinan tinggi.
4) Tingkat pendidikan tersebut dapat dikecualikan untuk jenis Jabatan tertentu
yang mensyaratkan perlunya sertifikasi Kompetensi dengan persetujuan
Menteri. Persetujuan Menteri ditetapkan berdasarkan atas usulan pimpinan
unit utama.
5) Tingkat pendidikan yang dipersyaratkan untuk menduduki JF, disesuaikan
dengan ketentuan yang berlaku pada masing-masing JF.
j. profil dan struktur organisasi; memuat informasi tentang profil dan struktur
organisasi Instansi Pemerintah dan tata kerja untuk menggambarkan Jalur Karier.
k. peta Jabatan; ditetapkan oleh Menteri berdasarkan analisis Jabatan dan tata kerja
organisasi Instansi Pemerintah sebagai dasar penyusunan Jalur Karier sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
l. penilaian kinerja dan pembinaan disiplin.
1) Penilaian dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
2) Penilaian Kinerja JPT dan Jabatan Administrator dilakukan berdasarkan
penilaian Sasaran Kinerja Pegawai dan Perilaku Kerja sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
3) Penilaian Kinerja JF dilakukan berdasarkan pencapaian Angka Kredit
Kumulatif, Sasaran Kinerja Pegawai, dan Perilaku Kerja sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.

Berikutnya contoh penyusunan rencana pengembangan karier yang terintegrasi dalam


sistem karier ASN Kemendikbudristek:

14
B. Pelaksanaan Pola Karier
1. Pola Karier ASN berlaku sejak pegawai berstatus sebagai ASN sampai dengan
diberhentikan sebagai ASN
2. ASN yang akan menduduki jabatan di Kementerian dilaksanakan melalui perpindahan
vertikal, horizontal, ataupun diagonal.
3. ASN harus memenuhi persyaratan:
a. Tersedia formasi jabatan
b. Sesuai dengan kebutuhan kementerian
c. Memenuhi kualifikasi dan Standar Kompetensi Jabatan yang akan diduduki
d. Memiliki integritas dan moralitas
e. Kualifikasi dan Standar Kompetensi Jabatan ditetapkan oleh Menteri.
2. Perpindahan horizontal, vertikal, dan diagonal dilaksanakan dalam rangka perpindahan
tugas (tour of duty) dan/atau perpindahan wilayah kerja (tour of area).
3. Perpindahan tugas dan/atau perpindahan wilayah kerja dilakukan dalam rangka
kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi Kementerian sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
4. Pola Karier dilaksanakan sebagai bagian dari Sistem Manajemen Talenta dan Sistem
Informasi ASN.
5. Sistem Manajemen Talenta meliputi Sistem Manajemen Talenta Nasional dan Sistem
Manajemen Talenta Instansi, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
6. Sistem Informasi ASN dikelola dan dikembangkan oleh Badan Kepegawaian Negara
7. PPK melaksanakan pengisian Jabatan berdasarkan rencana Pola Karier yang telah
ditetapkan.

C. LATIHAN SOAL
1. Apakah hal-hal yang harus dipertimbangkan dalam rencana pengembangan karier ASN?
2. Sebutkan komponen profil pegawai yang dibutuhkan dalam rencana pengembangan
karier!

15
BAB 5
PENUTUP

A. Rangkuman

Undang-undang Nomor 20 tahun 2023 mengamanatkan bahwa manajemen ASN terdiri


dari beberapa hal, di antaranya adalah pengembangan talenta dan karier. Pengembangan talenta
dan karier mempertimbangkan kualifikasi, kompetensi, kinerja dan kebutuhan instansi
pemerintah yang dilaksanakan melalui mobilitas talenta. Mobilitas talenta inilah yang diatur
dalam pola karier ASN Kemendikbudristek. Pola karier dapat dilakukan dalam satu instansi
pemerintah, antar-instansi pemerintah, maupun ke luar instansi pemerintah yang
diselenggarakan berdasarkan sistem merit melalui manajemen talenta.
Pola karier mengatur pola dasar mengenai urutan penempatan dan/atau perpindahan ASN
dalam dan antar posisi di setiap jenis jabatan secara berkesinambungan. Dengan adanya pola
karier, ASN dapat menggambarkan peluang karier yang tersedia bagi pegawai di lingkungan
Kemendikbudristek. Pola karier bertujuan untuk menjamin keselarasan potensi ASN dengan
kebutuhan penyelenggaraan tugas dan fungsi Kemendikbudristek. Selain itu juga dapat
memberikan kesempatan yang adil bagi setiap ASN untuk mengembangkan diri dan mencapai
karier sesuai dengan kompetensi yang dimiliki. Atas tujuan tersebut maka pola karier
diharapkan dapat bermanfaat baik bagi organisasi maupun seluruh ASN. Hal ini
memungkinkan seluruh ASN memiliki arah yang jelas bagi kariernya ke depan dan
peningkatan kompetensi dan pengalaman yang dibutuhkan dalam mencapai tujuan kariernya.
Pada sisi lain, organisasi juga diuntungkan dengan memiliki calon yang kompeten dan sesuai
dalam mengisi jabatan-jabatan strategis Kementerian dan tentunya sesuai dengan prinsip
sistem merit.
Penyusunan pola karier memiliki ruang lingkup yang terdiri dari jalur dan bentuk pola
karier. Jalur karier disusun dari jabatan paling rendah ke jabatan paling tinggi, baik pada
jenjang jabatan yang setara maupun jenjang jabatan yang lebih tinggi dalam bentuk pola karier
horizontal, vertikal, maupun diagonal baik bagi jabatan manajerial maupun non-manajerial.
Pola Karier Horizontal merupakan perpindahan dari satu posisi Jabatan ke posisi Jabatan lain
yang setara dilakukan melalui mutasi, baik di dalam satu kelompok maupun antar kelompok
jabatan. Sementara pola karier vertikal merupakan perpindahan dari satu posisi Jabatan ke
posisi Jabatan lain yang lebih tinggi dilakukan melalui promosi. Pada sisi lain, pola karier
diagonal merupakan perpindahan dari satu posisi Jabatan ke posisi Jabatan lain yang lebih
tinggi tidak berdasarkan garis lini, melalui promosi atau mekanisme pengangkatan dalam JF.
Lebih lanjut, perpindahan-perpindahan ini diatur secara rinci dalam kebijakan-kebijakan
terkait pola karier nasional dan instansional.
Perencanaan pola karier disusun oleh PyB untuk kemudian ditetapkan oleh PPK dengan
berbagai pertimbangan. Hal ini diatur dalam rencana pengembangan karier Kementerian.
Pelaksanaan pola karier membutuhkan komitmen bersama agar tujuan dan manfaat pola karier
dapat dirasakan baik oleh organisasi maupun seluruh ASN Kemendikbudristek.

16
B. Kesimpulan

Pemahaman tentang pola karier merupakan langkah penting dalam pengelolaan


pegawai dan mencapai tujuan karier yang diinginkan baik bagi individu maupun
organisasi. Melalui penerapan pola karier ini diharapkan dapat mendorong peningkatan
motivasi dan kinerja setiap ASN secara signifikan, serta terciptanya iklim kerja yang
produktif dan dinamis dalam pelaksanaan tugas dan fungsi dalam rangka mencapai tujuan
organisasi. Pola Karier ASN berlaku sejak pegawai berstatus sebagai ASN sampai dengan
diberhentikan sebagai ASN.

C. Latihan Soal/Tes Sumatif


1. Berikut ini merupakan manfaat pola karier bagi pegawai, kecuali…
A. pegawai merasa termotivasi karena mengetahui arah karier dirinya.
B. pegawai terdorong untuk mutasi sesuai dengan minatnya.
C. pegawai terdorong untuk merencanakan pengembangan diri yang
dibutuhkannya.
D. pegawai terdorong untuk memenuhi kualifikasi terget jabatannya.
E. pegawai tidak merasa bahwa dirinya hanyalah sekedar aset yang dijalankan
organisasi.

2. Berikut ini merupakan manfaat pola karier bagi oganisasi…

A. organisasi dapat lebih mudah menentukan pegawai yang harus mutasi.


B. organisasi dapat merencanakan kebutuhan pengembangan kompetensi yang
sesuai dengan minat pegawai.
C. organisasi memiliki SDM yang kompeten dan siap dalam menjalankan
tusi organisasi dengan optimal.
D. organisasi dapat meminta pegawai agar aktif mengembangkan diri.
E. organisasi dapat meminta pegawai untuk aktif dalam kegiatan pengembangan
kompetensi.
3. Berikut ini merupakan pernyataan yang tepat terkait dengan konsep pola karier ASN,
kecuali…
A. Pola karier adalah suatu sistem yang menggambarkan alur
pengembangan karier yang menunjukkan keterkaitan dan keserasian antara
jabatan dan jenjang kepangkatan.
B. Pola karier merupakan bagian yang terintegrasi dalam manajemen karier.
C. Pola karier dapat digunakan untuk menggambarkan peluang karier yang
tersedia bagi pegawai di dalam suatu organisasi.

17
D. Pola Karier merupakan pola dasar mengenai urutan penempatan dan/atau
perpindahan ASN dalam dan antar posisi di setiap jenis jabatan secara
berkesinambungan.
E. Pola karier adalah suatu sistem yang menggambarkan alur pengembangan
karier yang menunjukkan keterkaitan dan keserasian antara jabatan, pangkat, dan
jenjang kepangkatan.
4. Berikut ini merupakan prinsip pola karier, kecuali…
A. Profesionalisme
B. Keadilan
C. Integritas
D. Akuntabel
E. Kepastian
5. Pola karier harus memberikan kesempatan pada ASN yang memenuhi standar
kompetensi untuk dapat menduduki jabatan yang lebih tinggi, merupakan prinsip pola
karier…
A. Profesionalisme
B. Keadilan
C. Kepastian
D. Transparan
E. Integritas
6. Proses mutasi dari satu posisi Jabatan ke posisi Jabatan lain yang setara, baik di
dalam satu kelompok maupun antar-kelompok jabatan merupakan bentuk pola karier…
A. Vertikal
B. Horizontal
C. Diagonal
D. Kombinasi
E. Vertikal - Horizontal
7. Karena keahlian dan latar belakangnya di bidang Sistem Informasi serta syarat
kepangkatan yang sudah terpenuhi, Dedi yang merupakan Analis Kepegawaian Ahli
Pertama dipromosikan menjadi Pranata Komputer Ahli Muda melalui jalur
penyesuaian. Hal ini merupakan contoh bentuk pola karier...

18
A. Vertikal
B. Horizontal
C. Diagonal
D. Kombinasi
E. Vertikal - Horizontal
8. Karena keahlian, pengalaman, dan latar belakangnya di bidang penyusunan
instrumen asesmen, Tika yang merupakan Analis Kepegawaian Ahli Madya dimutasi
menjadi Asesor SDM Aparatur Ahli Madya. Hal ini merupakan contoh bentuk pola
karier…
A. Vertikal
B. Horizontal
C. Diagonal
D. Kombinasi
E. Vertikal - Horizontal
9. Berikut ini merupakan tujuan pola karier ASN, kecuali…
A. memberikan kesempatan yang sama kepada setiap ASN untuk
mengembangkan karier sesuai dengan minat dan tujuan kariernya.
B. merupakan bagian dari Manajemen Talenta.
C. memberikan kesempatan yang sama kepada setiap ASN untuk
mengembangkan karier sesuai dengan kompetensinya.
D. menjamin kesesuaian potensi ASN dengan kebutuhan penyelenggaraan tugas
dan fungsi Kementerian.
E. menjamin keselarasan potensi ASN dengan kebutuhan penyelenggaraan tugas
dan fungsi Kementerian.

10. Pengangkatan ASN dalam suatu jabatan dilaksanakan berdasarkan prinsip


Profesionalisme sesuai dengan komponen berikut, kecuali…
A. prestasi kerja
B. kompetensi
C. jenjang pangkat dalam jabatan
D. jenis kelamin
19
E. syarat objektif yang ditentukan dalam jabatan
11. Hal-hal yang harus dipertimbangkan dalam rencana pengembangan karier ASN
adalah sebagai berikut, kecuali…
A. jenis, rumpun/klasifikasi, dan profil jabatan
B. pengembangan kompetensi
C. kelas jabatan
D. tingkat pendidikan
E. minat karier pegawai
12. Dalam pelaksanaan pola karier seorang ASN dapat ditunda perpindahannya karena
hal-hal berikut, kecuali…
A. tidak tersedia formasi jabatan
B. pegawai tidak memenuhi kualifikasi dan Standar Kompetensi Jabatan yang
akan diduduki
C. jabatan yang akan diduduki tidak sesuai dengan minat karier pegawai
D. pegawai tidak memiliki integritas dan moralitas
E. jabatan yang akan diduduki tidak sesuai dengan kebutuhan organisasi
13. Jabatan ASN diklasifikasikan ke dalam 2 jenis jabatan, yaitu Jabatan Manajerial
dan Jabatan NonManajerial. Berikut ini yang merupakan kelompok Jabatan
Nonmanajerial…
A. jabatan administrator
B. jabatan pimpinan tinggi madya
C. jabatan fungsional ahli pertama
D. jabatan pimpinan tinggi pratama
E. jabatan pimpinan tinggi utama
14. Berikut ini merupakan ruang lingkup pola karier ASN, kecuali…
A. Standar Kompetensi ASN
B. Bentuk Pola Karier
C. Jabatan ASN
D. Jalur Pengembangan Kompetensi

20
E. Profil ASN
15. Berikut ini merupakan pelaksanaan pola karier dalam rangka tour of duty…
A. Anto, seorang pranata komputer yang diperbantukan di Kementerian lain yang
tidak memiliki jabatan tersebut di organisasinya.
B. Dina, seorang Analis SDM Aparatur di Biro SDM yang dipindahtugaskan ke
Bagian Kepegawaian Direktorat Kebudayaan.
C. Lana, seorang Analis SDM Aparatur yang dipindahtugaskan sebagai
Asesor SDM Aparatur karena kompetensi yang dimilikinya.
D. Dedi, seorang pranata humas yang dipindahtugaskan di unit lain yang tidak
memiliki pranata humas.
E. Tika, seorang Asesor SDM Aparatur yang diperbantukan di Kementerian lain.

21
22
DAFTAR PUSTAKA

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2023 tentang Aparatur Sipil


Negara.
Peraturan Menteri Pendayaguanaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Republik
Indonesia Nomor 22 Tahun 2021 Tentang Pola Karier Pegawai Negeri Sipil.
Peraturan Badan Kepegawaian Negara Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2020 Tentang
Penyusunan Rencana Pengembangan Karier Pegawai Negeri Sipil.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 19 Tahun 2018 Tentang Pola Karier
Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Djamaluddin, Ahdar, dan Wardana. 2014. Belajar dan Pembelajaran, 4 Pilar Peningkatan
Kompetensi Pedagogis. CV Kaaffah Learning Center, Sulawesi Selatan.

23

Anda mungkin juga menyukai