Anda di halaman 1dari 16

POLA DASAR PENGEMBANGAN KARIER

PEGAWAI NEGERI SIPIL

OLEH:
MAD SOBIRIN, S.A.N., M.M.
NIP. 198101022010011010

BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA


MANUSIA KABUPATEN WAY KANAN
2023

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa,
atas segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga penyusunan “Bahan Ajar Pola
Dasar pengembangan Karier Pegawai Negeri Sipil” ini dapat penulis susun
sesuai waktu yang ditetapkan. Penyusunan Bahan Ajar ini disusun sebagai bahan
ajar bagi Pelatihan Pengembangan Kompetensi ASN di Lingkungan Pemerintah
Kabupaten Way Kanan.

Salah satu bentuk motivasi yang dapat memacu seorang PNS bekerja
lebih profesional, antara lain adalah adanya sistem pola karier yang jelas. Pola
pengembangan karier PNS adalah pola pembinaan pegawai yang
menggambarkan alur perkembangan karier yang menunjukkan keterkaitan dan
keserasian antara jabatan, pangkat, pendidikan dan pelatihan jabatan,
kompetensi, serta masa jabatan sejak pengangkatan pertama dalam jabatan
tertentu sampai dengan pensiun.

Bahan ajar ini memberikan penjelasan kepada peserta pelatihan tentang


Pola Dasar Pengembangan Karier PNS. Dalam penyusunan bahan ajar ini,
Penulis menghaturkan banyak terima kasih dan apresiasi yang tulus dan ikhlas
kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan, dukungan dan motivasi
sehingga tersusunnya bahan ajar ini, semoga Allah SWT memberikan balasan
pahal yang berlipat ganda kepada semuanya. Aamiin YRA.

Akhir kata, penulis menyadari bahwa penyusunan bahan ajar ini masih
banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan karena kesempurnaan itu
hanyalah milik yang Allah Yang Maha Kuasa. Oleh karena itu kami mengharapkan
saran dan masukan dari berbagai pihak demi perbaikan bahan ajar ini di masa
yang akan datang.

Blambangan Umpu, Januari 2023


Penulis,

MAD SOBIRIN, S.A.N., M.M.


NIP. 198101022010011010

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i


KATA PENGANTAR .................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................. iii

BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................ 1


A. Latar belakang ................................................................................. 1
B. Deskripsi Singkat ............................................................................ 1
C. Tujuan Pembelajaran ...................................................................... 2
D. Materi Pokok ................................................................................... 2
E. Media Belajar .................................................................................. 2
F. Waktu .............................................................................................. 2

BAB II. KONSEPSI PENGEMBANGAN KARIER PNS ............................. 3


A. Pengertian Karier ............................................................................ 3
B. Pengembangan Karier Pegawai Negeri Sipil ................................. 4
C. Tujuan Pengembangan Karier Pegawai Negeri Sipil ..................... 6
D. Manfaat Pengembangan Karier Pegawai Negeri Sipil ................... 6

BAB III. METODE PENGEMBANGAN KARIER PNS ................................ 7


A. Tahap Pengembangan Karier Pegawai Negeri Sipil ...................... 7
B. Metode dan Teknik Penyusunan Pengembangan Karier PNS ...... 8
C. Unsur-Unsur Pengembangan Karier PNS ..................................... 9

BAB III. PENUTUP ....................................................................................... 12


DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 13

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manajemen PNS diarahkan untuk menjamin penyelenggaraan tugas


pemerintahan dan pembangunan secara berdayaguna dan berhasil guna.
Untuk mewujudkan penyelenggaraan tugas pemerintahan dan pembangunan,
diperlukan PNS yang profesional, bertanggung jawab, jujur dan adil. Untuk
meningkatkan mutu dan keterampilan serta memupuk kegairahan bekerja maka
perlu dilaksanakan pembinaan PNS dengan sebaik-baiknya berdasarkan pada
perpaduan sistem prestasi kerja dan sistem karier yang dititikberatkan pada
sistem prestasi kerja. Artinya, bahwa proses pembinaan Pegawai Negeri Sipil
mulai dari rekrutmen, seleksi, penempatan dan pengangkatan dalam jabatan,
promosi, pendidikan dan pelatihan serta mutasi, harus didasarkan pada
prestasi kerja (merit system). Hal ini dimaksudkan untuk memberikan peluang
bagi PNS yang berprestasi tinggi untuk meningkatkan kemampuannya secara
profesional dan berkompetisi sehat dan objektif.

Bagi PNS, yang memiliki kemampuan manajerial, dapat diangkat dalam


jabatan struktural, demikian halnya bagi PNS yang memiliki profesi/keahlian
tertentu dapat diangkat dalam jabatan fungsional. Prinsip pokok dalam penempatan
jabatan adalah “mendapatkan orang yang tepat pada tempat yang tepat”. Dalam
sistem pembinaan karier yang sehat selalu ada pengkaitan yang erat antara
jabatan dan pangkat, artinya seseorang Pegawai Negeri Sipil yang ditunjuk
menduduki sesuatu jabatan haruslah yang mempunyai pangkat yang sesuai untu
jabatan itu. Dengan demikian pengangkatan dalam jabatan harus didasarkan
pada sistem prestasi kerja yang didasarkan atas penilaian objektif terhadap
prestasi kerja, kompetensi, dan pelatihan PNS.

B. Deskripsi Singkat

Mata pelatihan ini membahas tentang pola dasar pengembangan karier


Pegawai Negeri Sipil yang meliputi pengertian pengembangan karir Pegawai
Negeri Sipil, tujuan, manfaat, ruang lingkup, dan pola dasar pengembangan karier
Pegawai Negeri Sipil sehingga dapat berperan aktif dalam memberikan
kontribusi bagi perencanaan dan pengembangan kepegawaian.

1
C. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti pembelajaran mata pelatihan ini, diharapkan peserta


mampu menjelaskan pola dasar pengembangan karier Pegawai Negeri Sipil
sehingga dapat berperan aktif dalam memberikan kontribusi bagi perencanaan
dan pengembangan kepegawaian yang akan membawa dampak positif bagi
individu dan organisasi.

D. Materi Pokok

Materi pokok dalam bahan ajar ini adalah:


1. Konsepsi Pengembangan Karier PNS
a. Pengertian Karier
b. Pengembangan Karier Pegawai Negeri Sipil
c. Tujuan Pengembangan Karier Pegawai Negeri Sipil
d. Manfaat Pengembangan Karier Pegawai Negeri Sipil
2. Metode Pengembangan Karier Pegawai Negeri Sipil
a. Tahap Pengembangan Karier Pegawai Negeri Sipil
b. Metode dan Teknik Penyusunan Pengembangan Karier PNS
c. Unsur-Unsur Pengembangan Karier PNS

E. Media Belajar

Guna mendukung pembelajaran dalam bahan ajar ini, dibutuhkan sejumlah media
pembelajaran yang kondusif antara lain: bahan ajar yang menarik, video, berita,
kasus yang kesemuanya relevan dengan materi pokok.

F. Waktu

Materi pembelajaran Mata Pelatihan Pola Dasar Pengembangan Karier Pegawai


Negeri Sipil disampaikan di dalam kelas (klasikal) selama 4 jam pelajaran.

2
BAB II
KONSEPSI PENGEMBANGAN KARIER
PEGAWAI NEGERI SIPIL

A. Pengertian Karier

Menurut Mathis dan Jackson, karier merupakan posisi yang terkait dengan
pekerjaan yang diduduki oleh seseorang sepanjang hidupnya. Seseorang akan
mengejar karier untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan individual secara
mendalam. Sedangkan menurut Sears, karier merupakan the totality of work one
does in a lifetime. Selain itu Schein (dalam …Toruan dkk, 1999:25) menyatakan
bahwa karier bagi seorang individu merupakan pola kehidupan kerja atau
sebagai pekerjaan/profesi, sedangkan bagi organisasi karier merupakan jenjang
yang diikuti oleh orang dalam kehidupan kerjanya.

Dari pendapat-pendapat tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa karier


merupakan rangkaian pekerjaan atau jabatan yang dipegang selama kehidupan
kerja seseorang. Secara sederhana kata karier sering diasosiasikan dengan
kemajuan yang dicapai seseorang dalam suatu organisasi. Ada dua paradigma yang
perlu dicermati mengenai masalah karier, yaitu tentang karier dipandang dari sisi
paradigma lama tradisional dan karier dipandang dari sisi paradigma modern
ke depan.

Paradigma tradisional memandang bahwa karier merupakan rangkaian


atau urut-urutan posisi dari pekerjaan seorang pegawai sepanjang kehidupan
kerjanya (Kurnia ... dalam Soetjipto dan Martdiyanty, 2006:130). Karier ini
dipandang sebagai urutan jabatan secara hirarkis vertikal dalam suatu organisasi,
sehingga seorang dalam merencanakan kariernya sangat ditentukan oleh alur
jenjang tersebut. Karier akan ditempuh kurang efektif karena adanya tahapan-
tahapan paten yang harus dilalui dan prediksi tentang kapan seorang akan
menduduki jabatan, syarat-syarat apa yang harus dipenuhi, seberapa lama
mereka harus menunggu, serta sampai sejauh mana mereka bisa menduduki
suatu jenjang jabatan. Kelemahan dari sistem karier ini adalah akan membawa
dan menghasilkan kompetensi pegawai yang cenderung statis tidak kompetitif.

3
Sedangkan paradigma baru memandang bahwa karier adalah merupakan
rangkaian pekerjaan atau tugas yang disesuaikan dengan kepentingan dan tujuan
individu dan organisasi tidak lagi mencampuri terlalu banyak rencana karier
seseorang pegawai tersebut, konsep ini sering disebut dengan protean career
(Kurnia… dalam Soetjipto dan Martdiyanty, 2006:131). Protean career pada
intinya adalah karier yang didorong oleh adanya inisiatif individu bukan oleh
organisasi, hal tersebut senantiasa disesuaikan dengan keinginan dirinya sendiri
dan perubahan lingkungan.

Dalam protean career seorang pegawai akan menentukan arah kariernya


sendiri sesuai dengan keinginan, nilai, kompetensi, kekuatan, kelemahan, dan
kemampuan yang dimiliki olehnya. Oleh karena itu jenjang karier bukan
merupakan fungsi waktu secara kronologis semata, melainkan lebih sebagai
suatu rangkaian terhadap proses belajar yang berkesi-nambungan. Sedangkan
tujuan dari karier ini adalah bukan semata pada promosi atau posisi yang lebih
tinggi, melainkan sukses psikologis yatu perasaan bangga, atau senang atas
pencapaian suatu tujuan dalam hidupnya dan prestasi kerja yang biasanya
dicerminkan dalam suatu kenaikan gaji atau promosi jabatan.

Mengacu pada penjelasan tentang pengertian karier di atas, kalau melihat dan
mencermati pada karier PNS dalam birokrasi instansi pemerintahan dalam
kenyataannya lebih mengarah pada jenis karier yang sifatnya tradisional. Karier
PNS selama ini hanya sebagai urutan jabatan secara hirarkis vertikal, di mana
Pegawai Negeri Sipil dalam merencanakan kariernya sangat ditentukan oleh alur
jenjang jabatan karier yang ada, baik pada jalur jabatan administrasi maupun
pada jabatan fungsional.

B. Pengembangan Karier Pegawai Negeri Sipil

Salah satu bentuk motivasi yang dapat memacu seorang PNS bekerja lebih
profesional, antara lain adalah adanya sistem pola karier yang jelas. Pola
pengembangan karier PNS adalah pola pembinaan pegawai yang
menggambarkan alur perkembangan karier yang menunjukkan keterkaitan dan
keserasian antara jabatan, pangkat, pendidikan dan pelatihan jabatan, kompetensi,
serta masa jabatan sejak pengangkatan pertama dalam jabatan tertentu sampai
dengan pensiun.

4
Pola pengembangan karier Pegawai Negeri Sipil disusun oleh pejabat yang
berwewenang sejak pengangkatan pertama sebagai CPNS/PNS/jabatan hingga
mencapai batas usia pensiun. Hakikat pola pengembangan karier Pegawai
Negeri Sipil adalah lintasan perkembangan dan kemajuan pegawai dengan
pola gerakan posisi pegawai baik secara horizontal maupun vertikal yang selalu
mengarah pada tingkat atau jenjang posisi yang lebih tinggi.

Ditegaskan dalam Undang-Undang Aparatur Sipil Negara, PNS diangkat


dalam jabatan dan pangkat, pada jabatan administrasi dan jabatan fungsional.
Jabatan adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab,
wewenang, dan hak seseorang Pegawai Negeri Sipil dalam suatu satuan
organisasi negara. Jabatan dalam lingkungan birokrasi pemerintah adalah jabatan
karier. Jabatan karier adalah jabatan dalam lingkungan birokrasi pemerintah yang
hanya dapat diduduki oleh Pegawai Negeri Sipil. Jabatan karier dapat dibedakan
dalam tiga jenis, yaitu jabatan pimpinan tinggi, jabatan administrasi dan jabatan
fungsional. Jabatan pimpinan tinggi dan jabatan administrasi adalah jabatan yang
secara tegas ada dalam struktur organisasi. Jabatan fungsional adalah jabatan
yang tidak secara tegas disebutkan dalam struktur organisasi, seperti peneliti,
dokter, pustakawan, widyaiswara, dan jenis jabatan fungsional lainnya, namun
keberadaannya sangat dibutuhkan guna menunjang efektivitas pencapaian tujuan
organisasi.

Prinsip pengangkatan PNS dalam suatu jabatan dilaksanakan berdasarkan


prinsip profesionalisme sesuai dengan kompetensi, prestasi kerja, dan jenjang
pangkat yang ditetapkan untuk jabatan itu, serta syarat obyekif lainnya tanpa
membedakan jenis kelamin, suku, agama, ras, atau golongan. Dengan demikian,
dalam pengangkatan jabatan, baik dalam jabatan struktural maupun jabatan
fungsional, diharapkan relatif bebas dari unsur hubungan primordialisme (KKN)
antara pejabat yang mengangkat dan yang diangkat. Di samping itu, adanya forum
baperjakat memungkinkan semua kriteria objektif dapat diterapkan, sehingga
pejabat birokrasi diharapkan benar-benar diperoleh dari PNS yang terpilih melalui
mekanisme dan prosedur tetap yang diamanatkan undang-undang.

5
C. Tujuan Pengembangan Karier Pegawai Negeri Sipil

Tujuan dari adanya pola dasar pengembangan karier Pegawai Negeri Sipil
adalah untuk memberikan kepastian arah pengembangan karier Pegawai Negeri
Sipil. Pola dasar pengembangan karier Pegawai Negeri Sipil merupakan pola
pembinaan Pegawai Negeri Sipil yang menggambarkan alur pengembangan
karier dan menunjukkan keterkaitan dan keserasian antara unsur-unsur karier.
Adapun tujuan lain yanglebih spesifik adalah adalah:
a. Mewujudkan iklim kerja yang kondusif, dan transparan sehingga mampu
meningkatkan motivasi kerja dan pengembangan potensi diri setiap PNS
sehingga kinerja unit organisasi meningkat.
b. Mewujudkan pola pembinaan PNS yang menggambarkan alur pengembangan
karir dengan mengetahui keterkaitan dan keserasian antara jabatan, pangkat,
pendidikan, diklat, kompetensi, dan masa kerja jabatan.
c. Memberikan kesempatan yang sama kepada setiap PNS untuk meniti karir
secara optimal sesuai dengan kompetensinya.

D. Manfaat Pengembangan Karier Pegawai Negeri Sipil

Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam suatu jabatan dilaksanakan


berdasarkan prinsip profesionalisme sesuai dengan kompetensi, prestasi kerja,
dan jenjang pangkat yang ditetapkan untuk jabatan tersebut serta syarat objektif
lainnya tanpa membedakan jenis kelamin, suku, agama, ras, atau antar
golongan. Pengangkatan dalam jabatan dimaksudkan untuk pengembangan
karier Pegawai Negeri Sipil yang menunjukkan adanya peningkatan jenjang jabatan
dalam suatu organisasi sesuai dengan jalur karier yang telah ditetapkan. Dengan
demikian, manfaat dari penyusunan pola dasar pengembangan karier Pegawai
Negeri Sipil tidak lain adalah untuk mewujudkan prinsip profesionalisme
pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam suatu jabatan.

6
BAB III
METODE PENGEMBANGAN KARIER
PEGAWAI NEGERI SIPIL

A. Tahap Pengembangan Karier Pegawai Negeri Sipil

Tahapan pengembangan karier Pegawai Negeri Sipil terdiri atas tahap-tahap


sebagai berikut:
1. Tahap Orientasi

Tahap ini merupakan usaha dengan cara memberikan tugas khusus


yang terprogram dalam waktu tertentu sehingga pegawai tersebut :
a. Mempunyai gambaran secara umum kegiatan organisasi yang berkaitan
dengan pendidikan formal;
b. Mempunyai gambaran tentang usaha apa yang harus dilakukan untuk
mengembangkan kemampuan dasarnya menjelang tugas yang akan
dihadapinya.

2. Pelatihan Pra Tugas

Dengan mengenali prestasi kerja/potensi pegawai tersebut, selanjutnya


diperlukan pendidikan dan pelatihan teknis yang relevan, yang diikuti dengan
seleksi, dan penilaian guna mendapatkan pegawai yang semaksimal mungkin
disesuaikan dengan bakat dan minat.

3. Penempatan dalam rangka Pengembangan Profesi

Dari penggabungan antara bakat dan minat pegawai, dapat diarahkan untuk
diberi tugas dalam jabatan-jabatan yang memerlukan syarat kualifikasi teknis
dan kemampuan mengenal kegiatan-kegiatan manajemen. Pengawasan
pada tahap ini dikombinasikan dengan pelatihan-pelatihan teknik sosialisasi
dan teknik manajemen pada tingkat dasar.

4. Penugasan dalam rangka Pemantapan Profesi

Dalam tahap ini secara selektif pegawai ditugasi:


a. Sebagai manajer staf dan manajer lainnya sesuai dengan
kemampuannya guna memantapkan kemampuan manajerialnya yang
bersangkutan agar dapat meniti jenjang jabatan yang lebih tinggi.

7
b. Sebagai spesialis sesuai dengan keahliannya untuk dapat mengenali,
menilai dan memecahkan setiap masalah dalam lingkup tugasnya, dalam
konteks keseluruhan, masalah yang dihadapi oleh organisasi.

5. Tahap Pematangan Profesi

Penugasan lebih lanjut sebagai jabatan manajer dan fungsional tingkat


menengah dan tinggi dengan spesifikasi penugasannya sebagai berikut :
a. Sebagai manajer/staf yang mempunyai kemampuan untuk mengarahkan
dan menetapkan kebijakan di bidang masing-masing sesuai dengan
misi organisasi/departemennya dan kebijaksanaan pimpinannya.
b. Sebagai spesialis fungsional yang mempunyai kemampuan berfikir menilai
dan memecahkan masalah yang dihadapi secara konsepsional
dan komperhensif di lingkungan organisasi/departemennya.

B. Metode dan Teknik Penyusunan Pengembangan Karier PNS

Dalam penyusunan pola karier, setiap instansi harus melakukan tahapan


sebagai berikut:
1. Melaksanakan Analisis Jabatan

Dengan melaksanakan analisis jabatan akan dihasilkan informasi jabatan.


Informasi jabatan diperoleh dengan melakukan kegiatan penyusunan:
a. Uraian jabatan yang terdiri atas aspek-aspek nama jabatan, kode jabatan,
ikhtisar jabatan, uraian tugas, bahan kerja, perangkat kerja, hasil kerja,
tanggung jawab, wewenang, korelasi jabatan, kondisi lingkungan kerja, dan
risiko bahaya.
b. Syarat jabatan yang terdiri atas pangkat/golongan ruang, pendidikan, kursus
atau Diklat, pengalaman kerja, pengetahuan kerja, keterampilan kerja, bakat
kerja, temperamen kerja, minat kerja, upaya fisik, kondisi fisik, dan fungsi
pekerja.

2. Melaksanakan Evaluasi Jabatan

Dengan evaluasi jabatan akan dihasilkan nilai dan kelas jabatan. Evaluasi
jabatan dilakukan dengan kegiatan penilaian jabatan, penyusunan peta jabatan,
dan penyusunan informasi faktor jabatan.

8
3. Menetapkan Peta Jabatan

Dalam menetapkan peta jabatan, maka instansi melakukan:


a. Menyusun nama dan tingkat jabatan baik jabatan struktural maupun jabatan
fungsional tertentu baik dari eselon maupun dari jenjang jabatan yang
paling rendah sampai dengan yang paling tinggi. Peta jabatan
menggambarkan seluruh jabatan yang ada dan kedudukan dalam unit
organisasi serta memuat jumlah pegawai, pangkat/golongan ruang,
kualifikasi pendidikan, dan beban kerja unit organisasi.
b. Mengidentifikasi jabatan-jabatan yang menjadi core business satuan
organisasi yang harus dilalui dalam menentukan alur karier jabatan.

4. Menetapkan Standar Kompetensi Jabatan

Dalam standar kompetensi jabatan terdapat kompetensi jabatan minimal yang


dipersyaratkan untuk melaksanakan tugas jabatan. Standar kompetensi jabatan
diperoleh dengan melakukan tahap-tahap sebagai berikut pengumpulan data,
identifikasi kompetensi jabatan, penyusunan daftar sementara kompetensi
jabatan, validasi kompetensi jabatan, dan penentuan kompetensi jabatan.

C. Unsur-Unsur Pengembangan Karier PNS

Dalam menyusun pola karier dilakukan dengan cara mengkaitkan unsur-


unsur pola karier meliputi:
1. Pendidikan Formal

Setiap jenjang jabatan harus ditetapkan tingkat dan kualifikasi pendidikan


formal, sehingga dapat mendukung pelaksanaan tugas dalam jabatannya
secara profesional, khususnya dalam upaya penerapan kerangka teori,
analisis, maupun metodologi pelaksanaan tugas dalam jabatannya.
Contoh:
a. Jabatan Kepala Biro Hukum dan Peraturan Perundang-undangan harus
berpendidikan paling rendah S1 Ilmu Hukum.
b. Jabatan fungsional Medik Veteriner harus berpendidikan Dokter Hewan.

2. Diklat Jabatan

Diklat jabatan harus diikuti oleh seorang PNS yang diangkat dalam jabatan
untuk meningkatkan keterampilan dan keahlian di bidang tugasnya. Jenis dan
jenjang Diklat jabatan harus sesuai dengan jabatannya.

9
Contoh:
a. Seorang PNS yang menduduki jabatan struktural harus mengikuti dan
lulus Diklat kepemimpinan (Diklatpim).
b. Seorang PNS yang menduduki jabatan fungsional tertentu harus
mengikuti dan lulus Diklat fungsional.
c. Seorang PNS baik yang menduduki jabatan struktural maupun jabatan
fungsional tertentu dapat mengikuti dan lulus Diklat teknis sesuai dengan
bidang tugasnya.

3. Usia

Usia berkaitan dengan pendidikan formal dan masa kerja yang dimiliki dalam
pengembangan karier seorang PNS.

4. Masa Kerja

Masa kerja seorang PNS merupakan selisih antara usia saat diangkat dalam suatu
jabatan setingkat lebih tinggi dengan usia saat diangkat dalam jabatan
sebelumnya, kecuali usia pengangkatan jabatan setingkat lebih tinggi untuk
pertama kali.

5. Pangkat/Golongan Ruang

Pangkat/golongan ruang seorang PNS berkaitan dengan jabatan yang


diduduki dan/atau pendidikan formal yang dimiliki.

6. Tingkat Jabatan

Tingkat jabatan merupakan jabatan struktural dari eselon yang terendah


sampai dengan eselon yang tertinggi dan jabatan fungsional tertentu dari
jenjang jabatan yang terendah sampai dengan jenjang jabatan yang
tertinggi.

7. Pengalaman Jabatan

Untuk menduduki suatu jabatan, seorang PNS harus memiliki pengalaman


yang ada korelasinya dengan bidang tugas jabatan yang akan didudukinya.
Contoh:
Untuk menduduki jabatan struktural eselon IIIa di lingkungan Biro
Kepegawaian, harus berasal dari pejabat struktural eselon IVa di lingkungan Biro
Kepegawaian yang bersangkutan, atau pejabat struktural eselon IIIa, eselon
IVa yang tugas pokok dan fungsinya memiliki korelasi dengan bidang
kepegawaian.

10
8. Penilaian Prestasi Kerja

Penilaian prestasi kerja dilakukan terhadap seorang PNS yang akan atau
sedang menduduki jabatan.

9. Kompetensi Jabatan.

Setiap jabatan yang ada dalam suatu satuan organisasi harus ditetapkan
standar kompetensi jabatan.
Contoh:
Jabatan Kepala Biro Hukum dan Peraturan Perundang-undangan, antara lain
harus teliti, mampu membuat perjanjian, memahami teknis penyusunan
Peraturan Perundang-undangan, mampu merumuskan instrumen hukum.

11
BAB IV
PENUTUP

Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam suatu jabatan dilaksanakan


berdasarkan prinsip profesionalisme sesuai dengan kompetensi, prestasi kerja, dan
jenjang pangkat yang ditetapkan untuk jabatan tersebut serta syarat objektif lainnya
tanpa membedakan jenis kelamin, suku, agama, ras, atau antar golongan.
Pengangkatan dalam jabatan dimaksudkan untuk pengembangan karier Pegawai
Negeri Sipil yang menunjukkan adanya peningkatan jenjang jabatan dalam suatu
organisasi sesuai dengan jalur karier yang telah ditetapkan. Dengan demikian,
manfaat dari penyusunan pola dasar pengembangan karier Pegawai Negeri Sipil
tidak lain adalah untuk mewujudkan prinsip profesionalisme pengangkatan Pegawai
Negeri Sipil dalam suatu jabatan.

Tujuan dari adanya pola dasar pengembangan karier Pegawai Negeri Sipil
adalah untuk memberikan kepastian arah pengembangan karier Pegawai Negeri
Sipil. Pola dasar pengembangan karier Pegawai Negeri Sipil merupakan pola
pembinaan Pegawai Negeri Sipil yang menggambarkan alur pengembangan karier
dan menunjukkan keterkaitan dan keserasian antara unsur-unsur karier. Adapun tujuan
lain yanglebih spesifik adalah adalah:
a. Mewujudkan iklim kerja yang kondusif, dan transparan sehingga mampu
meningkatkan motivasi kerja dan pengembangan potensi diri setiap PNS
sehingga kinerja unit organisasi meningkat.
b. Mewujudkan pola pembinaan PNS yang menggambarkan alur pengembangan karir
dengan mengetahui keterkaitan dan keserasian antara jabatan, pangkat,
pendidikan, diklat, kompetensi, dan masa kerja jabatan.
c. Memberikan kesempatan yang sama kepada setiap PNS untuk meniti karir secara
optimal sesuai dengan kompetensinya.

12
DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Fuad, Noor dan Ahmad, Gofur. 2009. Integrated Human Resourced Development
Berdasarkan Pendekatan CB-HRM, TB-HRM, CBT, dan CPD. Penerbit
PT Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta.
Sri Martini, Setiajeng Kadarsih dan Tedi Sudrajat, Hukum Kepegawaian di
Indonesia, Sinar Grafika : Jakarta.

Peraturan Perundang-undangan

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara.


Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2017 Tentang
Manajemen Pegawai Negeri Sipil
Peraturan Pemerintah Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil.

13

Anda mungkin juga menyukai