OLEH:
MAD SOBIRIN, S.A.N., M.M.
NIP. 198101022010011010
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa,
atas segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga penyusunan “Bahan Ajar Pola
Dasar pengembangan Karier Pegawai Negeri Sipil” ini dapat penulis susun
sesuai waktu yang ditetapkan. Penyusunan Bahan Ajar ini disusun sebagai bahan
ajar bagi Pelatihan Pengembangan Kompetensi ASN di Lingkungan Pemerintah
Kabupaten Way Kanan.
Salah satu bentuk motivasi yang dapat memacu seorang PNS bekerja
lebih profesional, antara lain adalah adanya sistem pola karier yang jelas. Pola
pengembangan karier PNS adalah pola pembinaan pegawai yang
menggambarkan alur perkembangan karier yang menunjukkan keterkaitan dan
keserasian antara jabatan, pangkat, pendidikan dan pelatihan jabatan,
kompetensi, serta masa jabatan sejak pengangkatan pertama dalam jabatan
tertentu sampai dengan pensiun.
Akhir kata, penulis menyadari bahwa penyusunan bahan ajar ini masih
banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan karena kesempurnaan itu
hanyalah milik yang Allah Yang Maha Kuasa. Oleh karena itu kami mengharapkan
saran dan masukan dari berbagai pihak demi perbaikan bahan ajar ini di masa
yang akan datang.
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Deskripsi Singkat
1
C. Tujuan Pembelajaran
D. Materi Pokok
E. Media Belajar
Guna mendukung pembelajaran dalam bahan ajar ini, dibutuhkan sejumlah media
pembelajaran yang kondusif antara lain: bahan ajar yang menarik, video, berita,
kasus yang kesemuanya relevan dengan materi pokok.
F. Waktu
2
BAB II
KONSEPSI PENGEMBANGAN KARIER
PEGAWAI NEGERI SIPIL
A. Pengertian Karier
Menurut Mathis dan Jackson, karier merupakan posisi yang terkait dengan
pekerjaan yang diduduki oleh seseorang sepanjang hidupnya. Seseorang akan
mengejar karier untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan individual secara
mendalam. Sedangkan menurut Sears, karier merupakan the totality of work one
does in a lifetime. Selain itu Schein (dalam …Toruan dkk, 1999:25) menyatakan
bahwa karier bagi seorang individu merupakan pola kehidupan kerja atau
sebagai pekerjaan/profesi, sedangkan bagi organisasi karier merupakan jenjang
yang diikuti oleh orang dalam kehidupan kerjanya.
3
Sedangkan paradigma baru memandang bahwa karier adalah merupakan
rangkaian pekerjaan atau tugas yang disesuaikan dengan kepentingan dan tujuan
individu dan organisasi tidak lagi mencampuri terlalu banyak rencana karier
seseorang pegawai tersebut, konsep ini sering disebut dengan protean career
(Kurnia… dalam Soetjipto dan Martdiyanty, 2006:131). Protean career pada
intinya adalah karier yang didorong oleh adanya inisiatif individu bukan oleh
organisasi, hal tersebut senantiasa disesuaikan dengan keinginan dirinya sendiri
dan perubahan lingkungan.
Mengacu pada penjelasan tentang pengertian karier di atas, kalau melihat dan
mencermati pada karier PNS dalam birokrasi instansi pemerintahan dalam
kenyataannya lebih mengarah pada jenis karier yang sifatnya tradisional. Karier
PNS selama ini hanya sebagai urutan jabatan secara hirarkis vertikal, di mana
Pegawai Negeri Sipil dalam merencanakan kariernya sangat ditentukan oleh alur
jenjang jabatan karier yang ada, baik pada jalur jabatan administrasi maupun
pada jabatan fungsional.
Salah satu bentuk motivasi yang dapat memacu seorang PNS bekerja lebih
profesional, antara lain adalah adanya sistem pola karier yang jelas. Pola
pengembangan karier PNS adalah pola pembinaan pegawai yang
menggambarkan alur perkembangan karier yang menunjukkan keterkaitan dan
keserasian antara jabatan, pangkat, pendidikan dan pelatihan jabatan, kompetensi,
serta masa jabatan sejak pengangkatan pertama dalam jabatan tertentu sampai
dengan pensiun.
4
Pola pengembangan karier Pegawai Negeri Sipil disusun oleh pejabat yang
berwewenang sejak pengangkatan pertama sebagai CPNS/PNS/jabatan hingga
mencapai batas usia pensiun. Hakikat pola pengembangan karier Pegawai
Negeri Sipil adalah lintasan perkembangan dan kemajuan pegawai dengan
pola gerakan posisi pegawai baik secara horizontal maupun vertikal yang selalu
mengarah pada tingkat atau jenjang posisi yang lebih tinggi.
5
C. Tujuan Pengembangan Karier Pegawai Negeri Sipil
Tujuan dari adanya pola dasar pengembangan karier Pegawai Negeri Sipil
adalah untuk memberikan kepastian arah pengembangan karier Pegawai Negeri
Sipil. Pola dasar pengembangan karier Pegawai Negeri Sipil merupakan pola
pembinaan Pegawai Negeri Sipil yang menggambarkan alur pengembangan
karier dan menunjukkan keterkaitan dan keserasian antara unsur-unsur karier.
Adapun tujuan lain yanglebih spesifik adalah adalah:
a. Mewujudkan iklim kerja yang kondusif, dan transparan sehingga mampu
meningkatkan motivasi kerja dan pengembangan potensi diri setiap PNS
sehingga kinerja unit organisasi meningkat.
b. Mewujudkan pola pembinaan PNS yang menggambarkan alur pengembangan
karir dengan mengetahui keterkaitan dan keserasian antara jabatan, pangkat,
pendidikan, diklat, kompetensi, dan masa kerja jabatan.
c. Memberikan kesempatan yang sama kepada setiap PNS untuk meniti karir
secara optimal sesuai dengan kompetensinya.
6
BAB III
METODE PENGEMBANGAN KARIER
PEGAWAI NEGERI SIPIL
Dari penggabungan antara bakat dan minat pegawai, dapat diarahkan untuk
diberi tugas dalam jabatan-jabatan yang memerlukan syarat kualifikasi teknis
dan kemampuan mengenal kegiatan-kegiatan manajemen. Pengawasan
pada tahap ini dikombinasikan dengan pelatihan-pelatihan teknik sosialisasi
dan teknik manajemen pada tingkat dasar.
7
b. Sebagai spesialis sesuai dengan keahliannya untuk dapat mengenali,
menilai dan memecahkan setiap masalah dalam lingkup tugasnya, dalam
konteks keseluruhan, masalah yang dihadapi oleh organisasi.
Dengan evaluasi jabatan akan dihasilkan nilai dan kelas jabatan. Evaluasi
jabatan dilakukan dengan kegiatan penilaian jabatan, penyusunan peta jabatan,
dan penyusunan informasi faktor jabatan.
8
3. Menetapkan Peta Jabatan
2. Diklat Jabatan
Diklat jabatan harus diikuti oleh seorang PNS yang diangkat dalam jabatan
untuk meningkatkan keterampilan dan keahlian di bidang tugasnya. Jenis dan
jenjang Diklat jabatan harus sesuai dengan jabatannya.
9
Contoh:
a. Seorang PNS yang menduduki jabatan struktural harus mengikuti dan
lulus Diklat kepemimpinan (Diklatpim).
b. Seorang PNS yang menduduki jabatan fungsional tertentu harus
mengikuti dan lulus Diklat fungsional.
c. Seorang PNS baik yang menduduki jabatan struktural maupun jabatan
fungsional tertentu dapat mengikuti dan lulus Diklat teknis sesuai dengan
bidang tugasnya.
3. Usia
Usia berkaitan dengan pendidikan formal dan masa kerja yang dimiliki dalam
pengembangan karier seorang PNS.
4. Masa Kerja
Masa kerja seorang PNS merupakan selisih antara usia saat diangkat dalam suatu
jabatan setingkat lebih tinggi dengan usia saat diangkat dalam jabatan
sebelumnya, kecuali usia pengangkatan jabatan setingkat lebih tinggi untuk
pertama kali.
5. Pangkat/Golongan Ruang
6. Tingkat Jabatan
7. Pengalaman Jabatan
10
8. Penilaian Prestasi Kerja
Penilaian prestasi kerja dilakukan terhadap seorang PNS yang akan atau
sedang menduduki jabatan.
9. Kompetensi Jabatan.
Setiap jabatan yang ada dalam suatu satuan organisasi harus ditetapkan
standar kompetensi jabatan.
Contoh:
Jabatan Kepala Biro Hukum dan Peraturan Perundang-undangan, antara lain
harus teliti, mampu membuat perjanjian, memahami teknis penyusunan
Peraturan Perundang-undangan, mampu merumuskan instrumen hukum.
11
BAB IV
PENUTUP
Tujuan dari adanya pola dasar pengembangan karier Pegawai Negeri Sipil
adalah untuk memberikan kepastian arah pengembangan karier Pegawai Negeri
Sipil. Pola dasar pengembangan karier Pegawai Negeri Sipil merupakan pola
pembinaan Pegawai Negeri Sipil yang menggambarkan alur pengembangan karier
dan menunjukkan keterkaitan dan keserasian antara unsur-unsur karier. Adapun tujuan
lain yanglebih spesifik adalah adalah:
a. Mewujudkan iklim kerja yang kondusif, dan transparan sehingga mampu
meningkatkan motivasi kerja dan pengembangan potensi diri setiap PNS
sehingga kinerja unit organisasi meningkat.
b. Mewujudkan pola pembinaan PNS yang menggambarkan alur pengembangan karir
dengan mengetahui keterkaitan dan keserasian antara jabatan, pangkat,
pendidikan, diklat, kompetensi, dan masa kerja jabatan.
c. Memberikan kesempatan yang sama kepada setiap PNS untuk meniti karir secara
optimal sesuai dengan kompetensinya.
12
DAFTAR PUSTAKA
Buku:
Fuad, Noor dan Ahmad, Gofur. 2009. Integrated Human Resourced Development
Berdasarkan Pendekatan CB-HRM, TB-HRM, CBT, dan CPD. Penerbit
PT Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta.
Sri Martini, Setiajeng Kadarsih dan Tedi Sudrajat, Hukum Kepegawaian di
Indonesia, Sinar Grafika : Jakarta.
Peraturan Perundang-undangan
13