Anda di halaman 1dari 3

Anggaran statis adalah suatu bentuk perencanaan keuangan yang terpaku pada satu tingkat output dan

tidak mengalami penyesuaian atau perubahan setelah ditetapkan, bahkan jika terjadi perubahan pada
output aktual atau faktor-faktor lain yang memengaruhi pendapatan dan biaya. Dengan kata lain,
anggaran ini bersifat tetap dan tidak responsif terhadap fluktuasi dalam volume produksi atau
penjualan.

Anggaran fleksibel merupakan pendekatan yang memungkinkan penyesuaian berdasarkan perubahan


output aktual atau faktor-faktor lain yang mempengaruhi pendapatan dan biaya. Anggaran fleksibel
dihitung dan disesuaikan pada akhir periode ketika data output aktual sudah diketahui, memberikan
kemampuan untuk menyesuaikan perencanaan keuangan sesuai dengan realitas operasional yang
terjadi dalam periode tersebut. Dengan demikian, anggaran fleksibel menawarkan tingkat responsivitas
yang lebih tinggi terhadap perubahan kondisi bisnis.

ROI (Return on Investment) adalah rasio yang mengukur seberapa efektif suatu investasi atau kegiatan
bisnis dalam menghasilkan keuntungan dibandingkan dengan biaya investasinya. Formula umumnya
adalah:

ROI = (Keuntungan Bersih / Biaya Investasi) x 100

Contoh : Misalkan sebuah perusahaan menginvestasikan $50,000 untuk memperbarui fasilitas


produksinya dan setelah tahun pertama mendapatkan keuntungan bersih sebesar $10,000 dari investasi
tersebut. Maka, ROI-nya dapat dihitung sebagai berikut:

ROI = (10,000 / 50,000) x 100 = 20%

Kelebihan :

Return on Investment (ROI) memiliki kelebihan dalam kesederhanaan pengukuran kinerja investasi.
Metode ini mudah dimengerti oleh berbagai pihak, termasuk manajer dan investor, karena
menggunakan rasio yang sederhana untuk menggambarkan efisiensi investasi. Selain itu, karena
kesederhanaannya, ROI dapat diaplikasikan pada berbagai industri dan jenis investasi.

Kekurangan :

Namun, kekurangan utama ROI adalah ketidakmampuannya untuk memperhitungkan faktor waktu
dengan baik. Karena mengabaikan aspek waktu, ROI mungkin memberikan gambaran yang kurang
akurat tentang tingkat pengembalian, terutama dalam investasi jangka panjang. Selain itu, metode ini
tidak mempertimbangkan risiko investasi, yang dapat menyebabkan kesimpulan yang tidak lengkap
tentang kinerja investasi yang sebenarnya.

Laba Residu adalah selisih antara laba aktual yang dihasilkan oleh suatu pusat atau investasi dengan
laba yang diharapkan. Laba yang diharapkan dapat dihitung dengan mengalikan tingkat pengembalian
yang diinginkan dengan modal yang diinvestasikan.

Laba Residu = Laba Aktual - Laba yang Diharapkan

Contoh : Sebuah divisi dalam perusahaan menghasilkan laba aktual sebesar $80,000, sementara laba
yang diharapkan dengan tingkat pengembalian yang diinginkan adalah $100,000. Laba Residu-nya
adalah:
Laba Residu = 80,000 - 100,000 = -20,000

Jika Laba Residu negatif, ini menunjukkan bahwa laba aktual di bawah ekspektasi.

Kelebihan :

Laba Residu memberikan fleksibilitas dalam mengukur kinerja dengan membandingkan laba aktual
dengan yang diharapkan. Kelebihan utamanya adalah kemampuannya untuk memberikan pemahaman
mendalam tentang sejauh mana hasil operasional sesuai dengan proyeksi yang telah ditetapkan. Hal ini
memungkinkan manajemen untuk mengidentifikasi area-area di mana kinerja aktual dapat ditingkatkan.

Kekurangan :

Namun, Laba Residu memiliki kekurangan karena penentuan laba yang diharapkan dapat menjadi
subjektif dan sulit diprediksi. Selain itu, meskipun memberikan informasi tentang kesenjangan kinerja,
Laba Residu tidak memberikan solusi langsung untuk perbaikan, sehingga perlu dilakukan analisis lebih
lanjut untuk menentukan tindakan perbaikan yang konkret.

EVA (Economic Value Added) adalah metode pengukuran kinerja yang menilai nilai ekonomi yang
dihasilkan oleh suatu unit bisnis setelah mempertimbangkan biaya modal yang dikeluarkan. Rumus EVA
adalah:

EVA = Laba Bersih - (Modal yang Diinvestasikan x Biaya Modal)

Contoh : Jika sebuah bisnis memiliki laba bersih sebesar $500,000 dan modal yang diinvestasikan
sebesar $2,000,000 dengan biaya modal 10%, maka EVA-nya dapat dihitung sebagai berikut:

EVA = 500,000 - (2,000,000 x 0.10) = 500,000 - 200,000 = 300,000

EVA yang positif menunjukkan bahwa unit bisnis atau investasi menghasilkan nilai ekonomi tambahan
setelah mempertimbangkan biaya modal.

Kelebihan :

Economic Value Added (EVA) menonjol dengan memasukkan biaya modal ke dalam perhitungannya. Hal
ini memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang kinerja suatu unit bisnis atau investasi dengan
mempertimbangkan nilai waktu dari modal yang diinvestasikan. EVA juga fokus pada penciptaan nilai
ekonomi, menggambarkan sejauh mana suatu unit bisnis dapat melebihi biaya modalnya.

Kekurangan :

Meskipun memiliki kelebihan tersebut, EVA memiliki kekurangan karena rumusnya lebih kompleks
dibandingkan dengan metode lainnya. Penghitungan biaya modal dapat menjadi subjektif dan kompleks,
sehingga perlu kehati-hatian dalam menerapkannya. Selain itu, tingkat kompleksitas EVA dapat
membuatnya kurang sesuai untuk organisasi yang membutuhkan metode yang lebih sederhana dan
mudah dimengerti.

1. Fitur Utama JIT

 Produksi diatur dalam sel-sel manufaktur, suatu pengelompokan semua jenis peralatan berbeda
yang digunakan untuk memproduksi suatu produk tertentu.
 Pekerja dilatih untuk memiliki keterampilan multi-keterampilan sehingga mereka mampu
melakukan berbagai macam operasi dan tugas.
 Manajemen kualitas total diupayakan secara agresif untuk menghilangkan cacat.
 Penekanannya adalah pada penguranganwaktu penyetelan,yaitu waktu yang diperlukan untuk
menyiapkan peralatan, perkakas dan bahan untuk memulai produksi suatu komponen atau
produk, dan waktu tunggu produksi,yaitu waktu sejak suatu pesanan siap untuk dimulai pada
jalur produksi hingga menjadi barang jadi.
 Pemasok dipilih dengan cermat untuk mendapatkan pengiriman suku cadang yang telah teruji
kualitasnya secara tepat waktu

Perusahaan perlu menentukan Economic Order Quantity (EOQ) karena EOQ membantu
mengoptimalkan biaya persediaan. Dengan menentukan jumlah pesanan optimal, perusahaan dapat
mencapai keseimbangan antara biaya pemesanan dan biaya penyimpanan. Ini meningkatkan efisiensi
operasional dengan menghindari kelebihan atau kekurangan persediaan. EOQ juga mendukung
kepuasan pelanggan dengan memastikan ketersediaan produk tanpa menimbulkan biaya yang tidak
perlu. Dengan memahami dan mengelola EOQ dengan baik, perusahaan dapat mencapai efisiensi yang
lebih tinggi dalam manajemen rantai pasokannya.

Anda mungkin juga menyukai