Anda di halaman 1dari 62

FISIKA

XII MIPA 8
Anggota Kelompok
Adi hermawan / 01
Almas Azizah / 02
Andri Latifa J / 04
Atikah Wulandari / 05
Felicia Wita A / 16
Helmalia I.A / 19
INTI ATOM DAN RADIOAKTIVITAS
INTI ATOM

Inti atom adalah bagian dalam dari


atom yang menjadi pusat orbit dari
elektron.
Seperti yang kita fahami, bahwa
atom itu terdiri dari inti atom di
bagian pusat dan
dikelilingi oleh elektron yang
bergerak mengorbil inti.
NUKLIDA
Nuklida adalah istilah penamaan dari inti atom. Inti atom atau Nuklida tersusun
atas proton dan netron yang jaraknya saling berdekatan. Proton adalah partikel
penyusun Nuklida yang berpuatan listrik positif, dan netron adalah partikel
penyusun yang tidak bermuatan atau netral.
Pada Nuklida makna lambang atau notasi hanya menjelaskan informasi inti atom,
tidak melihat di luar inti. Lambang atau notasi Nuklida ditulis sebagai berikut.

X, adalah nama Nuklida


Z, adalah jumlah proton
A, jumlah nukleon (terdiri atas proton dan netron)
Junmlah proton dapat dinyatakan dengan (n), yaitu:
𝑛=𝐴−𝑍
Oleh karena itu pada Nuklida 19𝐾
39 menyatakan
bahwa nama nuklida adalah Kalium dengan 39 nukleon, terdiri atas 19 proton dan
20 netron.
NUKLEON

Nukleon sendiri merupakan bagian dari nuklida, yaitu


merupakan neutron dan proton. Kedua partikel yang
ada di nukleon ini adalah partikel penyusun inti atom.
DEFEK MASA
Energi ikat inti atom yang
mampu menyatukan proton-
proton tersebut berasal dari
perbedaan jumlah massa inti
dibandingkan dengan jumlah
keseluruhan massa dari
nukleon, massa yang hilang
disebut sebagai defek massa.
Defek massa ini berubah
menjadi energi pada saat inti
atom atau nuklida terbentuk
dari kumpulan nukleon.
INTI ATOM DAN
RADIOAKTIVITAS
ENERGI IKAT INTI ATOM ISOTOP KESTABILAN INTI ATOM
Akibat gaya elektrostatik atau Isotop merupakan penamaan Kestabilan inti atom menunjukkan
untuk nuklida, terdapat dua adanya interaksi inti kuat. Seperti
gaya coulomb, proton-proton
isotop yaitu isotop karbon dan yang sudah dijelaskan jika nukleon
yang memiliki muatan positif isotop oksigen. Dapat banyak, maka nuklida akan menjadi
seharusnya salah tolak menolak disimpulkan jika isotop adalah berat, begitu pula sebaliknya, hal ini
dan tidak dapat berdekatan. nuklida yang memiliki nukleus mempengaruhi jangkauan gaya ikat
yang berbeda-beda. inti.
Hingga saat ini, para fisikawan
Isotop yang memiliki banyak
menyimpulkan jika ada energi nukleon maka nuklidanya tidak
besar yang mengikat nukleon stabil, dan isotop dengan nukleon
pada inti hingga mampu sedikit akan memiliki nuklida
stabil. Hal ini disebabkan karena
menahan gaya tolak menolak
makin banyak nukleon akan
tersebut. Energi yang hilang saat semakin besar ukuran nuklida
terbentuk inti atom berubah dan melewati gaya ikat inti
menjadi energi ikat inti. sehingga lebih mudah goyah dan
mudah lepas dari ikatan inti.
RADIOAKTIVITAS

Radioaktivitas merupakan kemampuan inti atom yang tidak


stabil memancarkan radiasi dan berubah menjadi inti stabil.
Radioaktivitas dalam kehidupan sehari-hari banyak digunakan
pada bidang kedokteran untuk meneliti peredaran darah dalam
tubuh manusia, pada bidang industri dapat untuk mengukur
ketebalan dan kepadatan kaca, dan untuk bidang pertanian
dapat membantu mengetahui umur dari suatu tanaman yang
baik sebelum diberikan pupuk.
PARTIKEL RADIOAKTIF
Pada saat isotop tidak stabil meluruh, beberapa partikel dilepas dalam beberapa
bentuk, antara lain sebagai berikut.
PARTIKEL RADIOAKTIF
Partikel radiasi tersebut memiliki karakter berbeda sesuai dengan ukuran dan
muatan listrik. Ukuran akan mempengaruhi daya tembus pada suatu bahan. Makin
kecil ukuran akan semakin besar daya tembusnya. Sehingga dapat difahami bahwa
sinar gamma merupakan partikel radiasi yang paling besar daya tembusnya.

Muatan listrik akan mempengaruhi kelistrikan bahan yang dilewati atau akan
mengionisasi media yang dilewati. Salah satu dampak ionisasi adalah menghasilkan
energi dan menimbulkan efek panas seperti terbakar. Tidak heran radiasi dengan
intensitas tinggi menimbulkan luka bakar berbahaya bagi tubuh manusia. Dengan
demikian sinar aplha merupakan partikel radiasi paling tinggi daya ionisasinya
karena bermuatan listrik positif, +2.
RADIOISOTOP

Radioisotop adalah isotop yang


memancarkan partikel radiasi. Ada
radioisitop alamiah dapat ditemukan di
alam, dan ada yang diproduksi untuk
dimanfaatkan dalam kehidupan manusia.
Radioisotop ini memancarkan partikel
radiasi yang diinginkan, namun mungkin
juga memancarkan partikel radiasi yang
membahayakan.
RADIOISOTOP
AKTIVITAS RADIASI
Kegiatan peluruhan dengan melepas partikel radiasi memiliki ukuran, seberapa
banyak partikel itu meluruh. Ukuran ini dinyatakan dengan aktivitas radiasi. Makin
aktivitas, makin cepat kestabilan innti baru tercapai.
Faktor yang mempengaruhi aktivitas radiasi adalah jumlah nuklida dan konstanta
peluruhan. Dinyatakan dengan rumus:
AKTIVITAS RADIASI
Konstanta peluruhan merupakan angka
spesifik dari isotop radioaktif dan berkaitan keaktifan radioisotop meluruh menuju kestabilan inti yang baru.
Aktivitas radioisotop (isotop radiaktif) tidak bersifat tetap dan akan makim melemah selama proses mencapai
kestabilan. Melemahnya aktivitas dilukiskan dengan grafik di samping.
WAKTU PARUH
Karena aktivitas radiasi makin melemah seperti ilustrasi grafik, maka pada suatu
saat akan mencapai nilai setengahnya. Waktu yang diperlukan untuk mencapai
nilai setengah disebut sebagai waktu paruh atu umur paruh (half time)
WAKTU PARUH
Selanjutnya grafik melemahnya aktivitas
juga dapat menujukkan waktu paruh melalui
analisis data yang ditampilkan, seperti grafik
di samping. Dengan demikian dapat
dirumuskan bahwa;
DAYA TEMBUS
Sinar gamma merupakan sinar radioaktif yang
memiliki daya tembus paling besar,
karena ukurannya yang sangat kecil dan
merupakan gelombang elektromagnetik.
Manfaat daya tembus ini digunakan untuk
mendeteksi informasi dari tempat yang
sulit ditembus dengan alat biasa. Bahkan
mampu menembus beton setebal 1 meter.
Ketika menembus bahan yang dilewati,
intensitas (kekuatan) sinar gamma akan
berkurang seiring jarak tembusnya. Ilustrasi
pelemahan intensitas dapat dilihat
grafik di bawah.
DAYA TEMBUS
Selanjutnya grafik melemahnya aktivitas juga
dapat menujukkan waktu paruh
melalui analisis data yang ditampilkan, seperti
grafik di samping. Dengan demikian
dapat dirumuskan bahwa;
REAKSI INTI
Reaksi inti merupakan cara untuk melihat
proses perubahan yang terjadi
pada inti (nuklida) berubah dari nuklida satu ke
nuklida lainnya. Perubahan itu karena
peristiwa peluruhan, penggabungan, atau pecah
akibat benturan. Reaksi inti ditulis
mirip dengan reaksi kimia dan menggunakan
prinsip yang sama dalam penghitungan.
REAKSI PELURUHAN
Reaksi peluruhan menggambarkan berubahnya nuklida menjadi nuklida baru
dengan memancarkan partikel radiasi. Persamaan reaski peluruhan mudah
dikenali dari bentuk perubahan nuklida seperti contoh
REAKSI FISI
Fisi nuklir adalah peristiwa pembelahan
nuklida besar menjadi dua nuklida yang
lebih kecil. Dari reaksi fisi akan
dihasilkan energi yang besar dan
partikel radiasi serta produksi
radioisotp lain yang akan digunakan
manfaatnya. Fisi nuklir secara terkendali
terjadi dalam reaktor. Sedangkan fisi
nuklir tak terkendali terjadi pada bom nuklir.
Untuk membelah nuklida biasanya digunakan
peluru netron. Netron dipilih
karena tidak bermuatan listrik sehingga
mampu menerobos masuk ke dalam inti
tanpa hambatan elektrostatik oleh elektron di
luar inti. Oleh karena itu bentuk
reaksi fisi dicirikan adanya netron di sisi kiri
persamaan reaksi.
REAKSI FUSI
Reaksi fusi atau fusi nuklir adalah penggabungan
dua nuklida ringan bergabung menjadi nuklida
lebih berar. Dalam fusi nuklir dihasilkan energi
sangat besar. Fusi nuklir selalu terjadi setiap saat
di Matahari, dimana netron dan proton
membentuk inti hidrogen dan Helium
Ilustrasi gambar disamping adalah contoh fusi
nuklir dimana dua detron (1𝐻2) bergabung membentuk
Helium (2𝐻𝑒 4).
Untuk selanjutnya Helium membentuk isotop baru
dengan melepas netron.
ENERGI REAKSI
Reaksi nuklir (peluruhan, fisi, dan fusi)
selalu menyertakan energi. Energi reaksi
dihitung dengan kesetaran perubahan
massa antara massa semula dengan massa
sesudah kejadian. Jika ada selisih positip,
maka reaksi menghasilkan energi,
sedangkan selisihnya negatif, maka reaksi
nuklir memerlukan energi.
DERET RADIOAKTIF
Isotop radioaktif yang Karena dalam peluruhan radioaktif hanya pemancaran sinar alpha yang
menyebabkan terjadinya perubahan nomor massa inti, maka unsur radioaktif
meluruh membentuk
dalam peluruhannya dapat digolongkan dalam 4 macam deret.
unsur baru yang bersifat Di mana dari keempat deret tersebut tiga merupakan deret
radioaktif juga dan akan radioaktif alami dan satu deret merupakan deret radioaktif buatan, yaitu deret
terus meluruh hingga Neptonium

mencapai inti atom yang


stabil. Hingga mencapai
inti atom yang stabil,
rangkaian inti atom tadi
memiliki nomor massa
yang membentuk deret
radioaktif
Fisika Kuantum
Fenomena kuantum
Teori Kuantum
Macam macan fenomena
kuantum
Fenomena
Kuantum
WITH THE HELP OF YOUR TEACHER OR CARER,
TEST WHETHER YOUR SUGGESTIONS AND
Teori kuantum
DRAWINGS WILL MAKEmerupakan
THE BULB LIGHT ilmu
USING
ACTUAL BATTERIES, A SMALL LIGHTBULB, AND
fisika yang WIRES. mempelajari
mengenai hal hal tak kasat
mata yang berukuran sangat
kecil. Fenomena ini meliputi
gelombang listrik, elektron dan
radiasi.
Semua benda yang ada di alam semesta adalah
sebuah kumpulan molekul yang terdiri dari kumpulan

Teori atom. Semua benda yang dapat dilihat secara fisik


ini tidak lain adalah energi yang bergetar. Fenomena
itulah yang menyebabkan berbagai benda tersebut

Kuantum seakan nyata, dimana pada kenyataannya hal


tersebut tidaklah benar.

Seseorang dapat menjadi kekal Para ilmuwan fisika


Benda yang ada pada
atau abadi bila dapat melakukan kuantum juga telah
alam semesta berasal
perjalanan melalui kecepatan membuktikan bahwa
dari ruang hampa dan
cahaya. Pada kecepatan cahaya sebuah benda bisa
merupakan sebuah
tersebut, baik masa lalu, masa kini, berada di dalam 2
energi yang tampak
serta masa depan bisa ada di saat dimensi berbeda di
dan juga bergetar.
yang bersamaan. waktu yang bersamaan.
Teori Max Planc

teori kuantum yang satu ini dikemukakan oleh


Planck terkait dengan cahaya. Planck menjelaskan
bahwa cahaya adalah gelombang elektromagnetik
berupa paket-paket energi yang terkuantisi (diskrit)
tak bermuatan, sehingga seringkali disebut dengan
“foton”. Pada tahun 1900, Planck mencoba
membuat suatu anggapan baru mengenai sifat
dasar dari getaran molekul-molekul.
Teori Max Planc

Salah satu anggapan baru tersebut sangat radikal


dan bertentangan dengan fisika klasik, dimana ia
menyatakan bahwa:

Radiasi yang dipancarkan oleh getaran molekul-


molekul tidaklah kontinu tetapi dalam paket-paket
energi diskret, yang disebut kuantum (sekarang
disebut foton).
Teori Max Planc
Besar energi yang berkaitan dengan tiap foton
adalah

Sehingga, untuk sebuah n foton maka energinya


dirumuskan sebagai berikut:
KETERANGAN
h = Tetapan Planck = 6,63 ×
10-34J/s
v/f = Frekuensi getaran
molekul (Hz)
λ = Panjang gelombang
cahaya (m)
c = Cepat rambat cahaya =
3 × 108 m/s
E = Energi foton (J)
n = Bilangan asli (1, 2, 3, …)
Efek Fotolistrik

Fenomena kuantum selanjutnya yaitu efek


fotolistrik dimana terjadi gejala terlepasnya elektron
dari permukaan logam ketika dijatuhi gelombang
elektromagnetik. Menurut Einstein, elektron-
elektron pada permukaan gelombang menyerap
energi gelombang elektromagnetik yang memiliki
energi ikat sebesar hv0 dan elektron yang keluar
berenergi Ek = 1⁄2 mv2.
Efek Fotolistrik

Di samping itu, syarat


elektron bisa keluar dari
permukaan logam adalah E >
W atau f > f0. Sedangkan,
energi kinetik elektron dan
potensial henti dapat
dirumuskan sebagai berikut:
Efek Fotolistrik

Pada efek fotolistrik, satu elektron


hanya menyerap satu foton
sehingga intensitas (jumlah foton)
akan memperbanyak jumlah
elektron yang lepas. Intensitas
tidak memengaruhi energi kinetik
tiap elektron, yang memengaruhi
hanya frekuensi fotonnya.
KETERANGAN
E = Energi foton (J)
W = Energi ikat (J)
EK = Energi kinetik elektron
(J)
h = Tetapan Planck = 6,63 ×
10-34J/s
m = Massa elektron (kg)
v/f = Frekuensi gelombang
elekromagnetik (Hz)
V0 = Potensial henti (V)
f0 = Frekuensi ambang
batas (Hz)
Efek Compton

Fenomena kuantum lainnya dicetuskan oleh Arthur


Compton. Pada percobaan penembakan elektron
yang diam oleh foton, ternyata elektron tersebut
terpental. Hal ini menyebabkan fotonnya terhambur
dengan energi yang lebih kecil karena panjang
gelombangnya lebih besar daripada foton yang
datang.
Efek Compton

Selisih kedua panjang gelombang tersebut


dirumuskan sebagai berikut:
KETERANGAN
𝜆’ = Panjang gelombang
foton terhambur (m)
𝜆 = Panjang gelombang
datang (m)
mo = Massa elektron (9,1 x
10-31 kg)
θ = Sudut hamburan
Radiasi Benda Hitam

Bukan berarti benda yang berwarna hitam, benda


hitam diartikan sebagai sebuah benda yang
menyerap semua radiasi yang datang kepadanya.
Dengan kata lain, tidak ada radiasi yang
dipantulkan keluar dari benda hitam. Maka dari
itulah, benda hitam ini memiliki harga absorptansi
dan emisivitas yang besarnya sama dengan satu.
Radiasi Benda Hitam
Benda hitam ideal digambarkan oleh suatu rongga hitam dengan
lubang kecil. Sekali suatu cahaya memasuki rongga itu melalui
lubang tersebut, berkas itu akan dipantulkan berkali-kali di dalam
rongga tanpa sempat keluar lagi dari lubang tadi. Setiap kali
dipantulkan, sinar akan diserap oleh dinding-dinding yang
berwarna hitam. Benda hitam akan menyerap cahaya disekitarnya
jika suhunya lebih rendah dan akan memancarkan cahaya ke
sekitarnya jika suhunya lebih tinggi. Hal ini ditunjukkan pada
gambar di bawah, dimana benda hitam yang diberikan panas
sampai suhu yang cukup tinggi akan tampak membara.
Radiasi Benda Hitam

Jumlah energi yang


dipancarkan benda
hitam per satuan luas
permukaan per satuan
waktu akan berbanding
lurus dengan pangkat
empat temperatur
termodinamikanya.
KETERANGAN
I = Intensitas radiasi benda
(W/m2)
P = Daya radiasi (W)
A = Luas penampang
e = Emisivitas benda
(0<e<1)
σ = Konstanta Stefan
Boltzmann (5,67 x 10-8
W/m2K4)
T = Suhu mutlak benda (K)
Hukum Pergeseran Wien
spektrum radiasi benda hitam pada suhu berapa pun
berkorelasi dengan spektrum pada suhu lainnya. Sehingga,
jika bentuk spektrum pada suatu suhu diketahui, bentuk
spektrum pada suhu lainnya dapat ditentukan. Menurut
Wien, jika dipanaskan terus, benda hitam akan
memancarkan radiasi kalor yang puncak spektrumnya
memberikan warna-warna tertentu. Warna spektrum
bergantung pada panjang gelombangnya, dan panjang
gelombang ini akan bergeser sesuai suhu benda.
Hukum Pergeseran Wien

semakin tinggi temperatur dari benda hitam, maka puncak-puncak spektrum


akan bergeser ke arah panjang gelombang yang lebih kecil (gambar a) atau
bergeser ke arah frekuensi yang semakin besar (gambar b).
Hukum Pergeseran Wien

Wien sendiri merumuskan bahwa panjang


gelombang pada puncak spektrum (λm)
berbanding terbalik dengan suhu mutlak benda,
sesuai persamaan :

λm = T . C
KETERANGAN
λm = Panjang gelombang
pada energi pancar
maksimum (m)
T = Suhu dalam K
C = Tetapan pergeseran
Wien = 2,898 x 10-3 mK
Relativitas

 Relativitas berasal dari kata relatif.

 Suatu gerak relatif berarti suatu gerak yang tergantung


pada suatu acuan tertentu.

 Acuan itulah tempat suatu pengamat dan pengamat


sendiri dapat memilki dua
kemungkinan yaitu pengamat diam dan pengamat bergerak.
Postulat Einstein
Postulat Pertama :
“ Hukum fisika memiliki bentuk yang sama dalam semua kerangka
acuan inersia”
Maksudnya adalah, kalau kamu punya apel. Baik saat apel tersebut diam,
ataupun apel bergerak dengan kecepatan konstan, semua hukum fisika yang
berlaku adalah sama persis. Ini berbeda dengan zaman Newton yang
menyatakan ada beberapa hukum fisika yang berubah, misalnya medan
magnet atau gaya magnet.
Postulat Einstein
Postulat Kedua :
“Kecepatan cahaya dalam ruang hampa adalah sama (3 x 108 m/s)
untuk semua pengamat dan tidak bergantung pada gerak relatif
pengamat atau sumber cahaya”
Maksudnya? Zaman dulu, sebelum ada Einstein, orang berpikir bahwa
ruang dan waktu adalah tetap, tidak dapat berubah. Namun setelah
Einstein... ruang dan waktu dapat berubah : dapat mengembang atau
menyusut. Kecepatan cahaya adalah tetap dalam kerangka inersia apa pun,
yaitu sekitar 3 x 108 m/s.
RELATIVITAS KECEPATAN
Jika ada sebuah pesawat (acuan O’) yang bergerak
dengan kecepatan v terhadap bumi (acuan O) dan
pesawat melepaskan bom (benda) dengan
kecepatan tertentu maka kecepatan bom tidaklah
sama menurut orang di bumi dengan orang di
pesawat.
Kecepatan tersebut memenuhi persamaan :
Rumus
RELATIVITAS MASSA, PANJANG, DAN
WAKTU
RELATIVITAS MASSA, PANJANG, DAN
WAKTU
RELATIVITAS MASSA, PANJANG, DAN
WAKTU

Keterangan :
m = massa relatif atau massa akhir L = panjang relatif atau panjang akhir
L0 = panjang diam atau panjang awal
m0 = massa diam atau massa awal
v = kecepatan benda
Δ𝑡 = selang waktu relatif atau selang waktu akhir c = kecepatan cahaya (3 x 108 m/s)
Δ𝑡0 = selang waktu diam atau selang waktu awal 𝛾 = tetapan transformasi Lorentz
Energi Relativistik
Ketika suatu benda bergerak mendekati kecepatan
cahaya, maka energinya akan berubah pula.
Konsep ini dikenal dengan relativitas energi atau
konsep energi relativistik.

Keterangan : 𝑬𝑲 = 𝑬𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍 − 𝑬𝒐
Ek = energi kinetik (energi pada saat benda
sedang bergerak (J)
Etotal = energi total suatu benda (J)
Eo = energi diam (energi saat benda pada
keadaan diam) (J)
Energi Relativistik

Ek = energi kinetik (energi saat benda


sedang bergerak (J) m0 = massa diam atau massa awal
Etotal = energi total suatu benda (J) c = kecepatan cahaya (3 x 108 m/s)
Eo = energi diam (energi saat benda v = kecepatan benda
keadaan diam) (J)
Momentum Relativistik
Benda yang bergerak mendekati kecepatan cahaya juga memiliki momentum. Momentum untuk
benda yang bergerak sangat cepat memenuhi konsep momentum relativistik.
Momentum Relativistik

Anda mungkin juga menyukai