Anda di halaman 1dari 16

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI TEBU DI

SUNGAI ASAM KECAMATAN KAYU ARO KABUPATEN KERINCI


(Studi kasus kelompok tani Cipta Makmur)

JURNAL ILMIAH

Disusun Oleh :

YOMI WESA PUTRA


NPM : 1910060201059

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI SAKTI ALAM KERINCI


PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN
SUNGAI PENUH
2023
HALAMAN PENGESAHAN

JURNAL ILMIAH

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI TEBU DI


SUNGAI ASAM KECAMATAN KAYU ARO KABUPATEN KERINCI

(Studi kasus kelompok tani Cipta makmur)

Disusun Oleh :

YOMI WESA PUTRA


NPM : 1910060201059

Pembimbing Utama :

SILVIA RAHAYU, S.P.,M.Si


NIDN. 1013108602
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE)

SAKTI ALAM KERINCI

PERNYATAANTERAKREDITASI
PLAGIARISME ”B”

Saya menyatakan bahwa jurnal yang saya buat adalah benar-benar hasil
penelitian/pekerjaan saya. Jika saya mengutip dan/menggunakan hasil
penelitian/pekerjaan orang lain dalam penelitian dan tugas pribadi saya, maka
saya akan mengindikasikan hal itu secara jelas, dengan mencantumkan sumber
kutipan yang bersangkutan.
Jika saya melanggar pernyataan saya tersebut diatas, maka saya bersedia
dikenakan sanksi plagiarisme dan sanksi akademik lainnya sesuai peraturan yang
berlaku di Program Studi Ekonomi Pembangunan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
(STIE) Sakti Alam Kerinci.

Nama : YOMI WESA PUTRA


NPM : 1910060201059
Judul Skripsi : FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PRODUKSI TEBU DI SUNGAI ASAM
KECAMATAN KAYU ARO KABUPATEN KERINCI
(Studi kasus kelompok tani Cipta Makmur)
Tim pembimbing
Pembimbing : SILVIA RAHAYU, S.P., M.Si

Saya yang bertanda tangan dibawah ini dengan sadar memberi pernyataan
tanpa adanya unsur paksaan dari pihak manapun.
Sungai Penuh, Juli 2023

YOMI WESA PUTRA


NPM : 1910060201059
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI TEBU DI
SUNGAI ASAM KECAMATAN KAYU ARO
KABUPATEN KERINCI

Yomi Wesa Putra1

1
Program Studi Ekonomi Pembangunan, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Sakti Alam Kerinci

e-mail:
yomiwesa21@gmail.com1

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis apakah terdapat pengaruh
antra Luas Lahan dan Tenaga Kerja terhadap Produksi Tebu di Desa Sungai Asam
Kecamatan Kayu Aro Kabupaten Kerinci (Studi kasus kelompok tani Cipta Makmur).
Penelitian ini menggunakan jenis data Primer dengan menggunakan variabel bebas Luas
Lahan(X1), Tenaga Kerja (X2), dan variabel Terikat Produksi (Y) Tebu di Desa Sungai
Asam. Waktu yang digunakan dalam penelitian ini selama 2 bulan. Dari analisis dan
pembahasan maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1.) Secara Parsial bahwa Luas Lahan
(X1) berpengaruh tidak signifikan terhadap Produksi (Y) tebu di Desa Sungai Asam, dengan
ditunjukkan bahwa T hitung > T tabel. Sedangkan Tenaga Kerja (X2) secara parsial tidak
berpengaruh signifikan terhadap Produksi (Y) tebu di Desa Sungai Asam, dengan
ditunjukkan bahwa T hitung < T tabel. 2) secara simultan bahwa Luas Lahan (X1) dan
Tenaga Kerja (X2) berpengaruh secara signifikan terhadap Produksi (Y) tebu di Desa Sungai
Asam, hal ini ditunjukkan bahwa F hitung > F tabel. 3.) Besar pengaruh yang diberikan oleh
variabel Luas Lahan (X1) secara Parsial terhadap Produksi (Y) Tebu di Desa Sungai Asam
hanya sebesar 51,87%, Dan besar pengaruh Tenaga Kerja (X2) secara parsial terhadap
Produksi (Y) tebu di Desa Sungai Asam sebesar -5,04. Sedangkan besar pengaruh secara
simultan Luas Lahan (X1) dan Tenaga Kerja ( X2) terhadap Produksi (Y) tebu di Desa
Sungai Asam Kecamatan Kayu Aro adalah sebesar 46,8% sementara sisanya yaitu sebesar
53,2% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Kata Kunci: Luas Lahan, Tenaga Kerja, dan Produksi Tebu

1
Abstracts
This study aims to determine and analyze whether there is an influence between land
area and labor on sugarcane production in Sungai Asam Village, Kayu Aro District, Kerinci
Regency (Case study of the Cipta Makmur farmer group). This study uses primary data types
using the variable Land Area (X1), Labor (X2), and the Dependent Variable on Sugar Cane
Production (Y) in Sungai Asam Village. The time used in this study was 2 months. From the
analysis and discussion it can be interpreted as follows: 1.) Partially that Land Area (X1) has
no significant effect on the Production (Y) of sugar cane in Sungai Asam Village, by showing
that T count > T table. Meanwhile, labor (X2) partially has no significant effect on the
production (Y) of sugar cane in Sungai Asam Village, showing that T count < T table. 2)
simultaneously that Land Area (X1) and Labor (X2) have a significant effect on the
Production (Y) of sugar cane in Sungai Asam Village, this shows that F count > F table. 3.)
The influence exerted by the variable Land Area (X1) partially on the Production (Y) of
Sugarcane in Sungai Asam Village is only 51.87%, and the large influence of Labor (X2)
partially on the Production (Y) of sugarcane in Sungai Asam Village was -5.04. Meanwhile,
the simultaneous large effect of land area (X1) and labor (X2) on the production (Y) of sugar
cane in Sungai Asam Village, Kayu Aro District was 46.8%, while the remaining 53.2% was
influenced by other factors. not examined in this study.
Keywords: Land Area, Labor, and Sugarcane Production
PENDAHULUAN menunjang ketahanan pangan nasional
Pertanian menjadi menjadi salah (Fauzi,2007).
satu sektor primer yang menyokong Oleh karena itu sektor pertanian di
perekonomian Indonesia, di era globalisasi pedesaan harus dipacu, sehingga ,menjadi
ini sektor pertanian memegang peranan sumber yang penting dalam pelaksanaan
penting dalam struktur ekonomi nasional, pembangunan. Disamping itu pertanian
kerana ternyata sektor pertanian lebih juga menjadi pendapatan dan kualitas
tahan menghadapi krisis ekonomi penduduk dapat diperbaiki.
dibandingkan dengan sektor lainnya. Sektor pertanian mempunyai peran
Selain itu sektor pertanian berperan dalam penting sebagia penyumbang terbesar
mencukupi kebutuhan penduduk, terhadap Produk Domestik Bruto (PDB),
meningkatkan pendapatan petani, sumbangan terhadap penyerapan tenaga
penyedian bahan baku industri, member kerja dan juga sumbangan terhadap ekspor
peluang usaha serta kesempatan kerja, dan (Dibyo,2005).

2
Menurut BPS dalam indikator pertanian perkebunan tebu. Untuk menyamakan
ada 5 subsektor yaitu Pertanian bahan persepsi mengenai konsep dan definisi
pangan (farm food crops), tanaman serta istilah yang digunakan dalam buku
perkebunan (noon food crops), peternakan pedoman pe;aksanaan pengelolaan data
(livestock), kehutanan (foresty), dan komuditas perkebunan yang mengacu pada
perikanan (fishery). Masing-masing undang-undang nomor 18 tahun 2004
subsektor tersebut mempunyai peran dan tentang perkebunan , maka dfinisi dari
kontribusi yang berbeda dalam pekebunan itu sendiri adalah segala
sumbangannya terhadap Produk Nasional kegiatan yang mengusahakan tanaman
Bruto (PDB) nasional. tertentu pada lahan/atau media tumbuh
Salah satu sektor pertanian yang lainnya dalam ekosistem yang sesuai,
berperan penting di Indonesia adalah mengolah dan memasarkan barang dan
subsektor perkebunan, Subsekktor jasa hasil tanaman tersebut, dengan
perkebunan tersebut salah satunya adalah bantuan ilmu pengetahuan dan teknologi,
tanaman tebu ditujukan untuk permodalan serta manajemen untuk
menambahkan pasokan bahan baku pada mewujudkan kesejahteraan bagi pelaku
industri gula dan diharapkan dapat usaha perkebunan dan masyarakat
meningkatkan kesejahteraan petani tebu (Direktorat Jenderal Perkebunan, 2013).
dengan cara partisipasi aktif petani tebu Tebu merupakan tanaman
tersebut. Selain itu, industry tebu dapat perkebunan yang memiliki potensi yang
menyediakan kesempatan kerja bagi sangat besar, karena dari tanaman tebu
masyarakat Indonesia dan merupakan dapat menghasilkan gula dari batangnya
salah satu sumber pendapatan bagi petani yang diolah terlebih dahulu sehingga
tebu. Industri gula tebu diharapkan dapat memiliki nilai ekonomi yang tinggi,
memberikan dampak terhadap struktur menurut data dari Direktorat Jendral
perekonomian wilayah dengan Perkebunan pada tahun 2017 indonesia
meningkatkan pendapatan daerah. memiliki luas lahan perkebunan tebu
Sektor perkebunan di Indonesia rakyat seluas 267,325 ha dengan jumlah
terus mengalami pertumbuhan setiap produksi sebanyak 1,446.556 ton dan
tahunnya. Dengan semakin produktivitas 5.431 kg/ha serta jumlah
berkembangnya sector perkebunan tentu petani tebu sebanyak 746.035 KK (
menjadi kabar baik bagi sektor pertanian Direktorat Jendral Perkebunan, 2017 ),
di Indonesia, salah satu komoditas tingkat konsumsi gula untuk konsumsi
perkebunan yang ada di Indonesia adalah rumah tangga memiliki kecenderung

3
menurun dengan rata-rata penurunan Di provinsi Jambi khususnya Kabupaten
2,15% per tahun. Pada tahun 2002, Kerinci,konversi lahan pertanian
konsumsi gula per kapitaper tahun sebesar merupakan ancaman serius terhadap
9,203 kg dan berkurang sebesar 26,06% ketahanan pangan nasioal karena
atau menjadi 6,805 kg pada tahun 2015. dampaknya bersifat permanen. Lahan
Selama pariode tersebut, terjadi penurunan pertanian yang telah di konversi ke
konsumsi gula tertinggi terjadi di tahun penggunaan lain di luar pertanian sangat
2012, pada tahun 2012 komsumsi gula kecil peluangnya untuk berubah kembali
Indonesia tercatat 6,,476 kg\kapita\tahun menjadi lahan pertanian. Keberadaan lahan
atau menurun 12,29% dari tahun pertanian memberikan manfaat yang
sebelumnya, dimana pada tahun 2011 sangat luas secara ekonomi, social dan
konsumsi gula mencapai 7,383 lingkungan. Oleh karena itu hilangnya
kg\kapita\tahun. Namun demikian setelah lahan pertanian akibat dikonversi di
penurunan konsumsi gula di tahun 2012, perkebunan atau non pertanian dampak
konsumsi gula di tahun 2015 kembali menimbulkan dampak negatif terhadap
meningkat dengan pertumbuhan mencapai berbagai aspek pembangunan. Salah satu
6,17% atau meningkat menjadi 6,805 danpak konversi lahan yang sering
kg\kapita\tahun (Kementrian Pertanian, mendapat sorotan masyarakat adalah
2016). terganggunya ketahan pangan yang
Provinsi Jambi yang merupakan merupakan salah satu tujuan pembangunan
salah satu provinsi di Indonesia yang nasional (Irawan,2005).
mayoritas pendapatan daerah di sumbang Salah satu perkebunan tebu yang
oleh sector pertanian dan penduduk ada di Kabupaten kerinci adalah di
provinsi jambi yang mayoritas bermata wilayah Sungai Asam Kecematan Kayu
pencarian sebagai petani.Luas areal Aro. Daerah ini mulanya daerah
perkebunan khususnya tanaman tebu di perlandangan bagi masyarakat transmigran
provinsi Jambi sampai saat ini masih dengan menanam tanaman holtikultura.
menduduki peringkat ke 4 di pulau Sekitar tahun 2010 dilakukan penambahan
Sumatra dengan luas areal perkebunan penduduk dari pulau jawa untuk
tebu 4.193.793 Ha pada tahun penambahan tenaga kerja serta menunjang
2013.Dengan kabupaten Kerinci sebagai peningkatan produksi gula tebu
areal terluas perkebunan tebu di provinsi Pembibitan tebu dari awal
Jambi dengan luas 3.494.328 Ha. penanaman sampai panen bisa dalam
jangka waktu 6 sampai 7 bulan dalam satu

4
musim tanam, pertanian tebu di sungai dirikan pada tahun 2010 dan berkembang
asam kecematan kayu aro dalam 1 musim menjadi beberapa cabang kelompok usaha
bisa melakukan panen 1 sampai 2 kali tani, yakni usaha tani kelompok Cipta
dalam 1 musim. Tebu merupakan bahan makmur, Sidoharjo, Mekar baru, Karya
baku untuk membuat gula, karena maju, Sumber mak ur dan Tani mandiri.
minimnya bahan baku untuk membuat Berikut adalah tabel menunjukkan luas
gula dinas pertanian dan perkebunan lahan, produksi dan produktivitas tebu di
membantu pembibitan dan mesin Sungai Asam Kecematan Kayu Aro
pembuatan gula, Usaha tani gula tebu di dengan kelompok tani Cipta Makmur.

Produksi, Luas Lahan dan Jumlah Tenaga Kerja Usaha TaniTebu Di Sungai Asam
Kecematan Kayu Aro dengan studi kasus Kelompok Tani Cipta MakmurTahun 2022

No. Nama Produksi Luas Lahan Tenaga


(Ton) (Ha) Kerja (Jiwa)
1. Kamiyanto 17 2 10
2. Widodo 12,75 1,5 8
3. Trinam 17 2 10
4. Sarep 8,5 1,2 5
5. Kistam 8,5 1,2 5
6. Wardi 12,75 1,5 8
7. Pairi 8,5 1,2 5
8. Masgianto 12,75 1,5 5
9. Paidin 12,75 1,5 8
10. Gino 8,5 1,2 5
11. Nurlatif 8,5 1,2 5
12. Triono 17 2 5
13. Karwan 8,5 1,2 5
14. Suroto 12,75 1,5 8
15. Dariyanto 8,5 1,2 5
16. Pariyanto 8,5 1,2 5
17. Meswandi 8,5 1,2 5
18. Budiyanto 8,5 1,2 5
19. Jumadi 12,75 1,5 8
20. Natmin 8,5 1,2 5
21. Sartim 8,5 1,2 5
22. Supardi 8,5 1,2 5
23. Tumiran 17 2 10
24. Jumadi T 8,5 1,2 5
25. Suhatman 8,5 1,2 5
26. Margianto 8,5 1,2 5
27. M.Yudi 8,5 1,2 5
28. Gegen 8,5 1,2 5
29. Gunawan 8,5 1,2 5

5
Jumlah 306 Ton 38,6 Ha 173 Jiwa
Rata-rata 10,55 1,33
Dari tabel di atas dapat di analisis METODE
bahwa kelompok tani cipta makmur Desa Jenis penelitian ini merupakan
Sungai Asam Kecamatan Kayu Aro penelitian lapangan, dengan cara
Kabupaten Kerinci mempunyai 29 anggota membagikan kuesioner kepada petani tebu
kelompok tani, dengan Luas lahan untuk dengan waktu penelitian ini 2 bulan
tanaman tebu sebesar 34 Ha dengan hasil (2022). Sample penelitian berupa seluruh
produksi tebu sebesar 289 Ton dan tenaga anggota kelompok tani cipta makmur desa
kerja 163 jiwa. Dari 29 anggota kelompok sungai asam kecamatan kayu aro
tani tersebut dapat kita lihat bahwa yang kabupaten kerinci. sampel berjumlah 29
banyak memproduksi hasil tebu ada 4 orang anggota kelompok tani cipta
anggota yaitu dengan hasil 17 ton / satu makmur (Sampling jenuh) semua anggota
musim panen dengan luas lahan 2 Ha dan kelompok tani dijadikan sampel.
Tenaga Kerja 10 Jiwa, Kemudian 6 HASIL DAN PEMBAHASAN
anggota memproduksi hasil tebu dengan Penelitian ini menganalisis faktor-
jumlah 12,75 Ton/satu musim panen faktor yang mempengaruhi produksi tebu
dengan luas 1,5 Ha dan tenaga kerja 8 di sungai asam kecamatan kayu aro. Data
jiwa, untuk yang terendah yaitu ad 19 yang digunakan dalam penelitian ini
anggota dengan hasil produksi 8,5 Ton menggunakan data dalam rentang waktu
dengan luas lahan 1 Ha dan Tenaga Kerja satu kali musim panen. Alat pengolahan
5 Jiwa. data yang digunakan dalam penelitian ini
Penelitian ini bertujuan untuk 1. adalah perangkat software computer SPSS
Untuk mengetahui pengaruh luas Statistic 23 dengan model analisis regresi
lahan dan tanaga kerja terhadap produksi linear berganda. Oleh karena itu, perlu
tebu kelompok tani cipta makmur secara dilihat bagaimana gambaran
Parsial dan Simultan di Sungai Asam perkembangan secara umum produksi
kecematan Kayu Aro Kabupaten Kerinci, tebu, luas lahan, dan tenaga kerja di desa
serta mengetahui besarnya pengaruh luas Sungai Asam Kecamatan Kayu Aro.
lahan dan tenaga kerja terhadap produksi Penelitian ini menggunakan jenis
tebu kelompok tani cipta makmur secara penelitian kuntitatif dan kualitatif,
Parsial dan Simultan di Sungai Asam kemudian peneliti juga menggunakan data
Kecematan Kayu Aro Kabupaten Kerinci. primer yang diperoleh langsung dari

6
anggota kelompok tani cipta makmur desa parsial dan simultan antara luas lahan dan
Sungai Asam Kecamatan Kayu Aro. tenaga kerja terhadap produksi tebu diDesa
Tujuan penelitian ini adalah untuk Sungai Asam Kecamatan Kayu Aro.
mengetahui bagaimana pengaruh secara
Produksi, Luas Lahan dan Jumlah Tenaga Kerja Pasa Usaha TaniTebu Di Sungai
Asam Kecematan Kayu Aro dengan studi kasus Kelompok Tani Cipta MakmurTahun
2022
No. Produksi (Ton) Luas Lahan (Ha) Tenaga Kerja (Jiwa)

Y X1 X2

1. 17 2 10

2. 12,75 1,5 8

3. 17 2 10

4. 8,5 1,2 5

5. 8,5 1,2 5

6. 12,75 1,5 8

7. 8,5 1,2 5

8. 12,75 1,5 8

9. 12,75 1,5 8

10. 8,5 1,2 5

11. 8,5 1,2 5

12. 17 2 10

13. 8,5 1,2 5

14. 12,75 1,5 8

15. 8,5 1,2 5

16. 8,5 1,2 5

17. 8,5 1,2 5

18. 8,5 1,2 5

19. 12,75 1,5 8

7
20. 8,5 1,2 5

21. 8,5 1,2 5

22. 8,5 1,2 5

23. 17 2 10

24. 8,5 1,2 5

25. 8,5 1,2 5

26. 8,5 1,2 5

27. 8,5 1,2 5

28. 8,5 1,2 5

29. 8,5 1,2 5

Jumlah 306 Ton 38,6 Ha 173 Jiwa

Rata-rata 10,55 1,33

Sumber Data : Ketua Kelompok Tani Cipta Makmur

Log Y, Log X1, Log X2


No. Y X1 X2
1. 1,2 0,3 1
2. 1,1 0,2 0,9
3. 12 0,3 1
4. 0,9 0,1 0,7
5. 0,9 0,1 0,7
6. 1,1 0,2 0,9
7. 0,9 0,1 0,7
8. 1,1 0,2 0,9
9. 1,1 0,2 0,9
10. 0,9 0,1 0,7
11. 0,9 0,1 0,7
12. 1,2 0,3 1
13. 0,9 0,1 0,7
14. 1,1 0,2 0,9
15. 0,9 0,1 0,7
16. 0,9 0,1 0,7
17. 0,9 0,1 0,7
18. 0,9 0,1 0,7
19. 1,1 0,2 0,9

8
20. 0,9 0,1 0,7
21. 0,9 0,1 0,7
22. 0.9 0,1 0,7
23. 1,2 0,3 1
24. 0,9 0,1 0,7
25. 0,9 0,1 0,7
26. 0,9 0,1 0,7
27. 0,9 0,1 0,7
28. 0,9 0,1 0,7
29. 0,9 0,1 0,7
Sumber: Ketua Kelompok Tani
Analisis Regresi Linear Berganda persamaan Regresi Linear Berganda
Regresi Linear Berganda pada adalah sebagai berikut :
penelitian ini digunakan untuk mengetahui Y=α+ + +ε
pengaruh Pengaruh Luas Lahan (X1) dan Hasil Regresi Linear Berganda pada
Tenaga Kerja (X2) Terhadap Produksi penelitian ini dapat dijelaskan pada tabel
Tebu (Y) di Desa Sungai Asam hasil perhitungan program SPSS versi 23
Kecamatan Kayu Aro. Adapun formulasi sebagai berikut :
Hasil Regresi Linear Berganda

a
Coefficients

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients Correlations

Model B Std. Error Beta T Sig. Zero-order Partial Part

1 (Constant) 5.434 1.590 3.417 .002

Luas Lahan 2.141 .498 .773 4.300 .000 .671 .645 .615

Tenaga Kerja .143 .152 .168 .937 .357 -.300 .181 .134

a. Dependent Variable: Produksi

Sumber : Data Olahan SPSS 23


Berdasarkan tabel diatas formula yang 1. Nilai konstanta sebesar 5,434
artinya jika variabel Luas Lahan
didapat dari hasil uji regresi linear
(X1) dan Tenaga Kerja (X2)
berganda adalah sebagai berikut :
bernilai konstan atau 0 maka
Y = 5,434 + 2,141X1 + 0,143X2 jumlah Produksi (Y) tebu di Desa
Berdasarkan persamaan regresi linear Sungai Asam pada kelompok tani
berganda tersebut diatas maka dapat cipta makmur sebesar 5,434 (Ton).
dijelaskan sebagai berikut : 2. Nilai koefisien Luas Lahan (X1)
sebesar 2,141, artinya jika Luas

9
Lahan meningkat seluas 1 Ha maka Asam maka dapat ditentukan
Produksi (Y) tebu pada kelompok dengan rumus sebagai berikut :
tani cipta makmur di Desa Sungai KD = β X Zero Order x 100%
Asam adalah sebanyak 2,141 Ton. = 0,773 x 0,671 x 100%
3. Nilai koefisien Tenaga Kerja (X2) = 51,87%
sebesar 0,143, artinya jika Tenaga Dalam hal ini berarti 51,87%
Kerja meningkat sebanyak 1 jiwa kontribusi variabel Luas Lahan
maka Produksi (Y) tebu pada terhadap Produksi tebu di Desa
kelompok tani cipta makmur di Sungai Asam Kecamatan Kayu
Desa Sungai Asam adalah Aro.
sebanyak 0,143 Ton. 2.) Besar Pengaruh Tenaga Kerja
Koefisien Determinasi Terhadap Produksi Tebu
Untuk melihat besarnya pengaruh Berdasarkan table dianalisis
Luas Lahan (X1) dan Tenaga Kerja (X2) Correlations secara parsial yang
Terhadap Produksi (Y) tebu di Desa bisa dilihat pada tabel Zero Order
Sungai Asam Kecamatan Kayu Aro, Maka Correlations sebesar 0,168. Untuk
dapat dijelaskan sebagai berikut : mengetahui besar kecilnyan
1. Secara Parsial pengaruh Tenaga Kerja terhadap
Pengaruh secara parsial antara Produksi tebu di Desa Sungai
variabel Luas Lahan (X1) dan Tenaga Asam dapa ditentukan dengan
Kerja (X2) Terhadap Produksi (Y) rumus sebagai berikut:
Tebu di Desa Sungai Asam, maka KD = β X Zero Order x 100%
dapat dilihat dari nilai zero order pada = 0,168 x (-0,300) x 100%
tabel di atas yaitu : = - 5,04
1.) Besar Pengaruh Luas Lahan Dalam hal ini berarti – 5,04
Terhadap Produksi Tebu kontribusi variabel Tenaga Kerja
Berdasarkan tabel dapat dianalisis terhadap produksi tebu di Desa
Correlation secara parsial yang Sungai Asam Kecamatan Kayu
bisa dilihat pada tabel Zero Order Aro.
Correlation sebesar 0,773. Untuk 2. Secara Simultan
mengetahui besar kecilnya
Pengaruh secara simultan antara
pengaruh luas lahan terhadap
variabel Luas Lahan (X1) dan Tenaga
produksi tebu di Desa Sungai
Kerja (X2) terhadap Produksi (Y) tebu

10
di Desa Sungai Asam Kecamatan Determinasi R square pada tabel
Kayu Aro dapat dilihat dari Koefisien berikut :
Pengaruh Secara Simultan

Model Summary

Change Statistics

Std. Error of the R Square F


Model R R Square Estimate Change Change df1 df2 Sig. F Change
a
1 .684 .468 1.54617 .468 11.448 2 26 .000

a. Predictors: (Constant), Tenaga Kerja, Luas Lahan

Sumber : SPSS 23
Berdasarkan analisis tabel terdapat terhadap Produksi (Y) tebu di Desa
R square (determinasi) adalah 0,468% ( Sungai Asam, dengan ditunjukkan
adalah pengkuadratan dari koefisien bahwa T hitung > T tabel atau
korelasi 0,684) R Square dapat disebut 4,300 > 2,0553 , serta dengan uji
koefisien determinasi atau dapat signifikan = 0,000 < 0,05.
ditentukan dengan rumus koefisien Sedangkan Tenaga Kerja (X2)
determinasi sebagai berikut : secara parsial tidak berpengaruh
KD = x 100% signifikan terhadap Produksi (Y)
= x 100% tebu di Desa Sungai Asam, dengan
= 46,8% ditunjukkan bahwa T hitung < T
Hal ini menunjukkan besarnya tabel atau 0,937 , 2,0553 , serta
pengaruh variabel Luas Lahan (X1) adan dengan uji signifikan = 0,357 >
Tenaga Kerja (X2) dalam penelitian ini 0,05. secara simultan bahwa Luas
menerangkan variabel Produksi (Y) Lahan (X1) dan Tenaga Kerja (X2)
sebesar 46,8%. Sehingga dapat berpengaruh secara signifikan
disimpulkan bahwa pengaruh Luas Lahan terhadap Produksi (Y) tebu di Desa
(X1) dan Tenaga Kerja (X2) terhadap Sungai Asam, hal ini ditunjukkan
Produksi (Y) sebesar 46,8% sementara bahwa F hitung > F tabel (11,448 >
sisanya yaitu sebesar 53,2% dipengaruhi 3,37) serta dengan uji signifikan =
oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti 0,000 < 0,05.
dalam penelitian ini. 2. Besar pengaruh yang diberikan
KESIMPULAN oleh variabel Luas Lahan (X1)
1. Secara Parsial bahwa Luas Lahan secara Parsial terhadap Produksi
(X1) berpengaruh tidak signifikan (Y) Tebu di Desa Sungai Asam

11
hanya sebesar 51,87%, Dan besar Choirullah. (2007). Menuju Desentralisasi
Berkesinambungan. Jurnal Ilmu
pengaruh Tenaga Kerja (X2) secara
Politik AIPI. IPDN.
parsial terhadap Produksi (Y) tebu
Derry Candiaapriawan, Irham & Jangkung
di Desa Sungai Asam sebesar - Handoyo Mulyo, 2015 || analisis
5,04. produksi tebu dan gula di PT.
Perkebunan Nusantara VII
Sedangkan besar pengaruh secara (persero).
simultan Luas Lahan (X1) dan
Hermanto. F. 2000. Ilmu Usaha Tani.
Tenaga Kerja ( X2) terhadap Penerbit swadaya. Jakarta
Produksi (Y) tebu di Desa Sungai Irawan 2005. Perekonomian lndonesia :
Asam Kecamatan Kayu Aro adalah Teori dan Temuan Empiris.
Jakarta Salemba Empat
sebesar 46,8% sementara sisanya
Meier, Gerald M. and James E. Rauch.
yaitu sebesar 53,2% dipengaruhi 2005. Leading Issues in
oleh faktor-faktor lain yang tidak Economic Development. 8th ed.
Oxford University Press.
diteliti dalam penelitian ini.
REFERENSI Mosher, A.T. 2004. Menggerakkan dan
membangun pertanian. Jakarta :
Adisasmita, Rahardjo. 2008. Ekonomi Bumi Aksara.
Pembangunan (Edisi Ketiga).
Yogyakarta : STIE-YKPN Mubyarto. 2000. Pengantar ekonomi

Alkadri, Budianto. 2001. Ekonomi pertanian. Jakarta: LP3ES.


Pertanian. Jakarta : Raja
Grafindo Persada. Pertanian, F., Mada, U. G., Pt, D.,
Nusantara, P., Persero, V. I. I.,
Ario, Ambardi Pumama. 2010. Analisis & Province, L. (2015).
Peran Sektor Pertanian_Dalam ANALISIS PRODUKSI TEBU
Perekonomian Kabupaten DAN GULA DI PT .
Karanganyar. Jurnal. Surakarta PERKEBUNAN NUSANTARA
akultas Ekonomi Universitas. VII Analysis of Sugarcane and
Sugar Production in PT .
Arsyad Lincolin. 2001. Pengantar Perkebunan Nusantara VII (
Perencanaan dan Pembangunan PERSERO ) Berdasarkan data
Ekonomi Daerah. Yogyakarta: Direktorat Jenderal. 26(2), 2–4.
BPFE
Ratna Tunjungsarai, 2012 || Analisis
Boediono. 2006. Teori ekoniomi makro
Pt.Gramedia Pustaka Umum. Pengaruh Produksi Tebu di Desa
Jakarta. Jawa Tengah.
2002. Dasar Teori Ekonomi Pertumbuhan
Dan Ekonomi Pembangunan. Sugiyono, (2013). Metode penelitian
Jakarta: LPES. kuantitatif, kualitatif, dan R&D.
Cahyono. 2005. Pengantar Ekonomi Bandung : Alfabeta, CV.
Mikro. Bina Garafika. Jakarta

12
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian
Kuantitatif, Kuantitatif dan
R&D. Bandung : PT. Alfabet.

Sukirno Sadono.2006 Pengantar Ekonomi


Mikro. Edisi Ke enam. PT.
Raja Grafindo Persada.
Jakarta.

Sukirno, S. (2006). Ekonomi


Pembangunan. In LP3ES UI (p. 9)

Suryana. 2002. Ekonomi Pembangunan.


Bandung Salemba Empat:
Bandung

Tarigan. 2004. Ilmu Usaha Tani. Penerbit


swadaya Jakarta.

Tri Pambudi Atmojo, 2018, || Faktor-


Faktor yang Mempengaruhi
Produksi Usaha Tani Tebu Di
Kecamatan Astana Jayapura.

13

Anda mungkin juga menyukai