Anda di halaman 1dari 23

PROPOSAL

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

JUDUL PENELITIAN
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKTIP ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN DI KELAS 8
SEMESTER I ( GASAL ) SMP NEGERI 3 SATU ATAP REMBANG TAHUN PELAJARAN
2019/2020

Digunakan untuk memenuhi persyaratan PPG dalam Jabatan tahap 1 tahun 2019

Disusun oleh Aris Budiyanto, Prodi IPA

DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN PURBALINGGA


HALAMAN PENGESAHAN
JUDUL PENELITIAN
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKTIP ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN DI KELAS 8
SEMESTER I ( GASAL ) SMP NEGERI 3 SATU ATAP REMBANG TAHUN PELAJARAN
2019/2020

Mengetahui Rembang, 09 April 2019


Kepala Sekolah

Pondeh, S.Pd.SD Aris Budiyanto, S.Pd

Mengetahui Mengetahui
Ketua Lemlit UNY Dosen Pendamping

…………………….. …………………….
DAFTAR ISI Halaman

JUDUL ……………………………………… 1

HALAMAN PE NGESAHAN ……………………………………… 2

DAFTAR ISI ……………………………………… 3

BAB I Pendahuluan ……………………………………… 4


A. Latar belakang
B. Identifikasi masalah ……………………………………… 4
C. Perumusan masalah
D. Tujuan Penelitian ……………………………………… 5
E. Manfaat Penelitian
BAB II Kajian Teori ……………………………………… 5

A. Dasar Teori ……………………………………… 6


B. Kerangka Berpikir ……………………………………… 6
C. Hipotesis Tindakan ……………………………………… 14
BAB III Metode Penelitian ……………………………………… 15
A. Dasar Penelitian ……………………………………… 15
B. Tempat, waktu dan subyek Penelitian ……………………………………… 15
C. Prosedur Penelitian ……………………………………… 16
D. Instrumen ……………………………………… 16
E. Indikator keberhasilan ……………………………………… 17
F. Teknik Pengumpulan data ……………………………………… 17
G. Teknik Analisis data ……………………………………… 18
BAB IV.HASIL DAN PEMBAHASAN ……………………………………… 19
A. HASIL PENELITIAN ……………………………………… 19
B. PEMBAHASAN ……………………………………… 20
BAB V. SIMPULAN DAN SARAN ……………………………………… 21
A. SIMPULAN …………………………………… 21
B. SARAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang masalah
UU no.20 tahun 2003 mendefinisikan pembelajaran adalah proses interaksi siswa
(peserta didik) dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
Dengan berpegang pada konsep pembelajaran dalam proses pendidikan maka diharapkan setiap
siswa maupun guru dapat senantiasa belajar dan menemukan sendiri maupun atas bantuan orang
lain konsep¬konsep yang dipelajari. Oleh karena itu maka dibutuhkan beragam metode
pembelajaran yang dapat membantu meningkatkan pemahaman dan hasil belajar siswa.
Belajar bukan menghafal dan bukan pula mengingat. Belajar adalah suatu proses yang ditandai
dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil proses belajar mengajar
dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti, berubah pengetahuannya, kecakapan,
pemahaman, sikap tingkah lakunya, dan kemampuannya.
Dalam proses belajar mengajar, tujuan pengajaran merupakan salah satu komponen
yang penting. Tujuan yang ingin dicapai dalam proses tersebut meliputi aspek-aspek kognitif,
afektif, psikomotor dan kemampuan interaktif. Download PTK fiska smp doc Untuk mencapai
tujuan yang diinginkan dalam suatu proses belajar mengajar secara efektif dan efisien, maka
seorang pengajar biasanya akan memilih metode dan media yang secara nalar diperkirakan tepat
untuk menyampaikan suatu topik yang sedang dibahas.
Hasil observasi awal dan wawancara dengan guru dan siswa di sekolah diperoleh pembelajaran
yang ada cenderung monoton, hanya ceramah saja sehingga proses pembelajaran hanya berjalan
satu arah saja. Disini dapat diketahui bahwa rendahnya penguasaan siswa terhadap materi biologi
pada umumnya disebabkan oleh beberapa hal, antara lain : kemauan siswa dalam mata pelajaran
biologi masih rendah, dikarenakan guru dalam kegiatan belajar mengajar menggunakan metode
atau langkah-langkah yang kurang bervariasi dan monoton, sehingga siswa tidak tertarik pada
materi pembelajaran yang diajarkan. Kemampuan berfikir siswa kurang berkembang karena guru
tidak merangsang siswa untuk berfikir kreatif dalam belajar.
Hal tersebut merupakan tantangan bagi pelaku pendidikan khususnya guru mata pelajaran IPA.
Untuk itu harus dicari sebab akibatnya demi tercapainya tujuan pengajaran dan sekaligus
meningkatkan hasil belajar siswa. Dan salah satu upaya yang dapat ditempuh adalah menerapkan
metode pembelajaran aktif role playing (bermain peran).
Metode role playing (bermain peran) adalah pembelajaran dengan cara seolah-olah
berada dalam situasi untuk memperoleh suatu pemahaman tentang suatu konsep. Role playing
(bermain peran) termasuk dalam bermain yang diarahkan. Untuk melakukan role playing
(bermain peran) sebelumnya siswa harus memiliki pengetahuan awal agar dapat mengetahui
karakter dari peran yang akan dimainkannya. Tugas guru dalam kegiatan role playing (bermain
peran) di kelas sangatlah penting dimana guru harus berperan sebagai pengamat, sebagai model,
melakukan evaluasi dan melakukan perencanaan.
Metode role playing (bermain peran) banyak melibatkan siswa untuk beraktivitas dalam
pembelajaran dan akan menciptakan suasana yang menggembirakan sehingga siswa senang dan
antusias dalam mengikuti pembelajaran. Dengan demikian kesan yang didapatkan siswa tentang
materi pelajaran yang sedang dipelajari akan lebih kuat, yang pada akhirnya dapat meningkatkan
pemahaman dan hasil belajar siswa.
Mata pelajaran IPA merupakan mata pelajaran yang sulit bagi sebagian besar siswa
SMPN 3 Satu Atap Rembang. Hal ini dapat diketahui dari hasil ulangan harian siswa yang masih
rendah. Selain itu dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar guru biasanya hanya
menggunakan metode ceramah dan tanya jawab saja, hal ini dapat menyebabkan suasana belajar
menjadi kurang menyenangkan sehingga minat dan motivasi siswa dalam belajar IPA berkurang.
Download ptk ipa smp kurikulum 2013
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis ingin mengetahui secara komprehensif
tentang peningkatan hasil belajar siswa pada materi sistem pencernaan melalui penerapan
pembelajaran aktif role playing, untuk mengkaji lebih lanjut melalui skripsi yang berjudul
“IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKTIF ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN DI KELAS 8.1 SMPN
3 Satu Atap Rembang KECAMATAN Rembang KABUPATEN Purbalingga TAHUN
PELAJARAN 2019 / 2020.

B. Identifikasi Masalah
Untuk menghindari kesalahpahaman tentang penafsiran dari judul PTK, beberapa
istilah yang perlu penulis tegaskan disini antara lain:
1. Implementasi
Implementasi dalam kamus besar bahasa indonesia berarti pelaksanaan atau perencanaan.
Implementasi di sini merupakan aplikasi atau penerapan yang berasal dari teori yang kemudian
diterapkan pada lapangan, sehingga dari permasalahan yang ada akan menghasilkan sebuah
kesimpulan realitas.
2. Pembelajaran Aktif
Pembelajaran atau pengajaran sendiri adalah interaksi belajar dan mengajar. Pengajaran
berlangsung sebagai suatu proses saling mempengaruhi antara guru dan siswa. Diantara
keduanya terdapat hubungan atau komunikasi interaksi. jadi Pembelajaran aktif adalah segala
bentuk pembelajaran yang memungkinkan siswa berperan secara aktif dalam proses
pembelajaran itu sendiri baik dalam bentuk interaksi antar siswa maupun siswa dengan pengajar
dalam proses pembelajaran tersebut.8 Istilah yang sekarang ada dan memiliki esensi yang sama
dengan pembelajaran aktif melalui cooperatip learning.Istilah ini ada dalam rangka peningkatan
mutu pendidikan yang menganut kurikulum 13 atau abad 21.
3. Role playing (Bermain Peran)
Role playing (bermain peran) dan metode sosiodrama dapat dikatakan sama artinya, dan dalam
pemakaiannya sering disilihgantikan. Sosiodrama pada dasarnya mendramatisasikan tingkah
laku dalam hubungannya dengan masalah sosial. Sedangkan dalam metode role playing
pembelajaran biologi ini adalah suatu metode mengajar konsep dalam sistem organ. Di sini
hendaknya murid diberi kesempatan untuk berinisiatif dan kreatif serta diberi bimbingan atau
lainnya agar lebih berhasil.
4. Hasil Belajar
Hasil belajar yaitu perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya interaksi antara
individu dan individu dengan lingkungannya. Perubahan ini berarti bahwa seseorang setelah
mengalami proses belajar, akan mengalami perubahan tingkah laku, baik aspek pengetahuannya,
keterampilannya, maupun aspek sikapnya. Misalnya dari tidak bisa menjadi bisa, dari tidak
mengerti menjadi mengerti , dari ragu menjadi yakin, dari tidak sopan menjadi sopan. Download
ptk IPA materi Pencernaan smp pdf Kriteria keberhasilan dalam belajar diantaranya ditandai
dengan terjadinya perubahan tingkah laku pada diri individu yang belajar.
5. Sistem Pencernaan Manusia
Sistem pencernaan manusia adalah materi pada mata pelajaran biologi yang diajarkan kepada
siswa kelas 8 SMP pada semester gasal.
Sistem pencernaan atau sistem gastroinstestin, adalah sistem organ dalam hewan multisel yang
menerima makanan, mencernanya menjadi energi dan nutrien, serta mengeluarkan sisa dari
proses tersebut.
Pencernaan makanan merupakan suatu proses mengubah makanan menjadi sari-sari makanan
agar dapat diangkut oleh darah atau sistem limfe, agar dapat dimanfaatkan oleh sel-sel tubuh.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam PTK ini
adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana implementasi pembelajaran aktif role playing untuk meningkatkan hasil belajar
siswa pada materi sistem pencernaan di kelas 8.1 SMPN 3 Satu atap Rembang ?
2. Bagaimana keaktifan siswa mengikuti pelajaran IPA pada materi sistem pencernaan dengan
metode role playing di kelas 8.1 SMPN 3 Satu Atap Rembang ?
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan di atas tujuan penelitian tindakan kelas (PTK) ini adalah:
1. Untuk mengetahui implementasi pembelajaran aktif role playing dalam meningkatkan hasil
belajar siswa pada materi sistem pencernaan di kelas 8.1 SMPN 3 Satu Atap Rembang.
2. Untuk mengetahui keaktifan siswa mengikuti pelajaran IPA pada materi sistem pencernaan
dengan metode role playing di kelas 8.1 SMPN 3 Satu Atap Rembang.
E. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah :
1. Manfaat Bagi Peneliti
Dapat memberikan pengalaman kepada peneliti tentang peranan pembelajaran aktif role playing
untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Selain itu, skripsi ini sebagai persyaratan PPG dalam
jabatan tahap 1 tahun 2019.
2. Manfaat Bagi Siswa
a. Memudahkan siswa dalam memahami konsep sistem pencernaan.
b. Meningkatkan kreativitas siswa.
c. Siswa termotivasi untuk belajar IPA.
d. Memberikan pengalaman baru pada siswa dalam belajar.
e. Memberikan suasana kelas yang menyenangkan sehingga siswa tertarik dan antusias dalam
mengikuti pelajaran.
e. Melatih siswa untuk belajar aktif dengan menumbuhkan daya kreatif siswa.
3. Manfaat Bagi Guru
a. Memperoleh pengetahuan baru tentang penerapan metode pembelajaran role playing.
b. Termotivasi untuk lebih meningkatkan kinerja dan keprofesionalismeannya dalam kegiatan
belajar mengajar. Download ptk ipa smp kurikulum 2013
c. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu metode pembelajaran
dalam usaha meningkatkan hasil belajar siswa khususnya pada mata pelajaran biologi.
4. Manfaat Bagi Sekolah
a. Memperbaiki dan meningkatkan mutu proses pembelajaran IPA siswa kelas 8.1.
b. Mengoptimalkan hasil belajar siswa kelas 8.1.
BAB II
KAJIAN TEORI

A. Dasar Teori
1. Pembelajaran Aktif Role Playing (Bermain Peran)
a. Pengertian Pembelajaran Aktif
Pembelajaran aktif adalah segala bentuk pembelajaran yang memungkinkan siswa
berperan secara aktif dalam proses pembelajaran itu sendiri, baik dalam bentuk interaksi antar
siswa maupun siswa dengan pengajar dalam proses pembelajaran tersebut. Istilah yang sekarang
ada dan memiliki esensi yang sama dengan pembelajaran cooperatip learning dengan tipe Role
Playing. Istilah ini ada dalam rangka peningkatan mutu pendidikan pada kurikulum 13 dan abad
21.
Wina Sanjaya mengusung PBAS (pembelajaran berorientasi aktivitas siswa) dalam bukunya
yang berjudul strategi pembelajaran berorientasi standar proses pendidikan. Disebabkan oleh dua
hal yang harus dipahami. Pertama, dipandang dari sisi proses pembelajaran, PBAS menekankan
kepada aktivitas siswa secara optimal. Artinya terdapat keseimbangan antara aktivitas fisik,
mental, emosional, dan aktivitas intelektual. Kedua, dipandang dari sisi hasil belajar, PBAS
menghendaki hasil belajar yang seimbang dan terpadu antara kemampuan intelektual (kognitif),
sikap (afektif), dan keterampilan (psikomotor).
Metode role playing adalah salah satu metode pembelajaran yang berorientasi pada aktivitas
siswa. Dimana metode ini melibatkan siswa untuk aktif dalam pembelajaran dan akan
memberikan suasana yang menggembirakan sehingga siswa senang dan antusias dalam
mengikuti pembelajaran. Dengan demikian kesan yang didapatkan siswa dari kegiatan
pembelajaran akan lebih kuat yang pada akhirnya dapat meningkatkan pemahaman siswa
terhadap materi yang sedang dipelajari.
b. Pengertian Role Playing (Bermain Peran)
Pembelajaran role playing (bermain peran) atau sosiodrama adalah pembelajaran
seolah-olah berada dalam suatu situasi untuk memperoleh suatu pemahaman terhadap suatu
konsep.
Role playing (bermain peran) dan metode sosiodrama dapat dikatakan sama artinya, dan dalam
pemakaiannya sering disilihgantikan. Sos iodrama pada dasarnya mendramatisasikan tingkah
laku dalam hubungannya dengan masalah sosial. Disini hendaknya murid diberi kesempatan
untuk berinisiatif dan kreatif serta diberi bimbingan atau lainnya agar lebih berhasil.
Menurut Wina Sanjaya, Role playing atau bermain peran adalah metode pembelajaran sebagai
bagian dari simulasi yang diarahkan untuk mengkreasi peristiwa sejarah, mengkreasi peristiwa-
peristiwa aktual, atau kejadian-kejadian yang mungkin muncul pada masa mendatang. Simulasi
sendiri berasal dari kata simulate yang artinya berpura-pura atau berbuat seakan-akan. Sebagai
metode mengajar, simulasi dapat diartikan cara penyajian pengalaman belajar dengan
menggunakan situasi tiruan untuk memahami suatu konsep, prinsip, atau keterampilan tertentu.
Demikian juga untuk mengembangkan pemahaman dan penghayatan terhadap suatu peristiwa.
Menurut Tony W dan Daphne J mengatakan, “kamu harus juga ingat bahwa kamu akan bermain
peranan (bersandiwara) dalam sebuah fakta, dan meskipun kamu tidak butuh menjadi seorang
aktor atau aktris yang hebat, kamu butuh kerja yang detail diluar dari peranmu, cobalah dan
bayangkan bahwa kamu sungguh-sungguh dalam kondisi itu”.
Pada intinya metode pembelajaran Role Playing (bermain peran) ini adalah suatu cara
penguasaan bahan-bahan pelajaran melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan yang
dilakukan siswa dengan memerankan sebagai tokoh hidup atau benda mati.

c. Tujuan Pembelajaran Role Playing


Tujuan yang diharapkan dengan pembelajaran Role Playing ini antara lain:
1. Agar siswa dapat menghayati dan menghargai perasaan orang lain (toleransi)
2. Dapat belajar bagaimana mengambil keputusan dalam situasi kelompok secara spontan
3. Dapat belajar bagaimana membagi tanggung jawab
4. Merangsang kelas untuk berpikir dan memecahkan masalah.

d. Langkah-Langkah Pelaksanaan Pembelajaran Role Playing


untuk menyelenggarakan metode ini diperlukan langkah-langkah :
1. Persiapan
a. Menetapkan topik atau masalah serta tujuan yang hendak dicapai oleh simulasi.
b. Guru memberikan gambaran masalah dalam situasi yang akan disimulasikan.
c. Guru menetapkan pemain yang akan terlibat dalam simulasi, peranan yang harus dimainkan
oleh para pemeran, serta waktu yang disediakan.
d. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya khususnya pada siswa yang
terlibat dalam pemeranan simulasi.
2. Pelaksanaan
a. Simulasi mulai dimainkan oleh kelompok pemeran.
b. Para siswa lainnya mengikuti dengan penuh perhatian.
c. Guru hendaknya memberikan bantuan kepada pemeran yang mendapat kesulitan.
d. Simulasi hendaknya dihentikan pada saat puncak. Hal ini dimaksudkan untuk mendorong
siswa berpikir dalam menyelesaikan masalah yang sedang disimulasikan.
3. Penutup
a. Melakukan diskusi baik tentang jalannya simulasi maupun materi cerita yang disimulasikan.
Guru harus mendorong agar siswa dapat memberikan kritik dan tanggapan terhadap proses
pelaksanaan simulasi.
b. Merumuskan kesimpulan.
e. Kelebihan Dan Kekurangan Pembelajaran Role Playing
Setiap metode pembelajaran pasti mempunyai kekurangan dan kelebihan masing-
masing. Begitu juga dengan metode role playing mempunyai kekurangan dan kelebihan.
1. Kelebihan metode role playing adalah:
a. Menyenangkan sehingga siswa terdorong untuk berpartisipasi.
b. Memupuk perkembangan intelektual, kreativitas dan keterampilan sosial.
c Mendidik siswa mampu menjelaskan sendiri masalah yang dihadapi.
d. Memperkaya pengetahuan dan pengalaman siswa.
e. Dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran yang sedang dipelajari.
f Menumbuhkan sikap saling pengertian, tenggang rasa, toleransi dan cinta kasih terhadap
sesama makhluk.
g. Menimbulkan diskusi yang hidup
h. Simulasi dapat memupuk keberanian dan percaya diri siswa

2. Kekurangan metode role playing adalah:


a. karena waktu yang terbatas, maka kesempatan berperan secara wajar kurang terpenuhi
b. rasa malu dan takut akan mengakibatkan ketidakwajaran dalam memainkan peranan, sehingga
has ilnya pun kurang memenuhi harapan
c. tidak dapat diterapkan pada anak yang masih sangat muda karena mereka belum pernah
mendapat informasi yang luas tentang berbagai peran serta belum memiliki keterampilan sosial
dalam bermain secara berkelompok
d. pengelolaan yang kurang baik, sering simulasi dijadikan sebagai alat hiburan, sehingga tujuan
pembelajaran menjadi terabaikan.
e. menuntut imajinasi dari guru dan siswa serta memerlukan waktu yang cukup lama.
f. tidak semua materi pelajaran biologi dapat diterapkan dalam metode role playing.

2. Hasil Belajar
a. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar terdiri dari dua kata yaitu hasil dan belajar. Hasil berarti sesuatu yang
diadakan oleh usaha. Sedangkan belajar sendiri memiliki definisi yang bermacam-macam.
Berikut ini beberapa definisi belajar menurut para pakar pendidikan, diantaranya :
Menurut Slameto belajar adalah suatu proses perubahan, yaitu perubahan tingkah laku sebagai
hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
Belajar menurut Oemar Hamalik adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui
interaksi dengan lingkungan.
Menurut Cliffort T Morgan dalam bukunya "Introduction to psychology" belajar
adalah sebagai berikut " learning is any relatively permanent change in behavior that is the result
of past experience”.(belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif tetap sebagai hasil dari
pengalaman masa lalu)
Menurut sholeh Abdul Aziz dan Abdul Aziz Abdul Majid pengertian belajar yaitu :
"Sesungguhnya belajar adalah usaha untuk merubah diri pelajar yang didasari dengan
pengalaman yang telah diterima sehingga terjadi perubahan baru
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah
laku siswa melalui berbagai pengalaman yang diperolehnya.
Menurut Nana Sudjana Perubahan sebagai hasil proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai
bentuk seperti berubah pengetahuannya, pemahamannya, sikap dan tingkah lakunya,
keterampilannya, kecakapan dan kemampuannya, daya reaksinya, daya penerimaannya dan
aspek-aspek lain yang ada pada individu.
Begitu juga Moh Uzer Usman mendefinisikan Hasil belajar yaitu perubahan tingkah
laku pada diri individu berkat adanya interaksi antara individu dan individu dengan
lingkungannya. Perubahan ini berarti bahwa seseorang setelah mengalami proses belajar, akan
mengalami perubahan tingkah laku, baik aspek pengetahuannya, keterampilannya, maupun aspek
sikapnya. Download ptk ipa smp kurikulum 2013 Misalnya dari tidak bisa menjadi bisa, dari
tidak mengerti menjadi mengerti , dari ragu menjadi yakin, dari tidak sopan menjadi sopan.
Kriteria keberhasilan dalam belajar diantaranya ditandai dengan terjadinya perubahan tingkah
laku pada diri individu yang belajar.
Berdasarkan definisi-definisi di atas, hasil belajar adalah suatu hasil perubahan yang telah
dicapai siswa dalam suatu proses belajar.
b. Tujuan Hasil Belajar
Adapun yang menjadi tujuan diadakannya hasil belajar kepada para siswa dalam
proses belajar mengajar menurut Muhibbin Syah adalah sebagai berikut:
Pertama, untuk mengetahui tingkat kemajuan yang telah dicapai oleh siswa dalam suatu kurun
waktu proses belajar tertentu. Hal ini berarti dengan evaluasi, guru dapat mengetahui kemajuan
perubahan tingkah laku siswa sebagai hasil belajar dan mengajar yang melibatkan dirinya selaku
pembimbing dan pembantu kegiatan belajar siswanya itu.
Kedua, untuk mengetahui kedudukan siswa dalam kelompok kelasnya. Dengan hasil evaluasi
guru akan dapat mengetahui gambaran tingkat usaha siswa. Hasil yang baik pada umumnya
menunjukkan tingkat usaha yang efisien, sedang hasil belajar yang buruk adalah cermin usaha
yang tidak efisien.
Ketiga, untuk mengetahui tingkat usaha yang dilakukan siswa dalam belajar. Hal ini berarti
dengan evaluasi guru akan dapat mengetahui gambaran tingkat usaha siswa. Hasil yang baik
akan menunjukkan tingkat usaha yang efisien begitu juga sebaliknya.
Keempat, untuk mengetahui hingga sejauh mana siswa telah mendayagunakan kemampuan,
kecerdasan yang dimilikinya untuk keperluan belajar. Jadi, hasil evaluasi itu dapat dijadikan guru
sebagai gambaran realisasi pemanfaatan kecerdasan siswa.
Kelima, untuk mengetahui tingkat daya guna dan hasil guna metode mengajar yang telah
digunakan guru dalam proses belajar mengajar. Download ptk biologi smp pdf Dengan demikian,
apabila sebuah metode yang digunakan guru tidak mendorong munculnya prestasi belajar siswa
yang memuaskan, guru seyogyanya mengganti metode tersebut atau menggabungkan dengan
metode lain yang serasi.
c. Ranah Hasil Belajar
Tujuan pendidikan yang ingin dicapai dapat dikategorikan menjadi tiga bidang yakni
bidang kognitif (penguasaan intelektual), bidang afektif (berhubungan dengan sikap dan nilai)
serta bidang psikomotor (kemampuan /keterampilan bertindak /berperilaku). Ketiganya tidak
berdiri sendiri, tapi merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Oleh sebab itu ketiga aspek
tersebut harus dipandang sebagai hasil belajar siswa.
Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek, yakni
pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintetis dan evaluasi.
Ranah afektif berkenaan dengan sikap dan nilai yang terdiri dari lima aspek, yakni penerimaan,
jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi dan internalisasi.
Ranah psikomotoris berkenaan dengan hasil belajar ketrampilan dan kemampuan bertindak. Ada
enam aspek ranah psikomotoris, yakni gerakan refleks, ketrampilan gerakan dasar, kemampuan
perceptual, keharmonisan atau ketepatan, gerakan ketrampilan kompleks dan gerakan ekspresif
dan interpretatif.
d. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Berhasil atau tidaknya seseorang dalam belajar disebabkan beberapa faktor yang
mempengaruhi pencapaian hasil belajar yaitu berasal dari dalam diri orang yang belajar dan ada
pula dari luar dirinya
Di bawah ini dikemukakan faktor-faktor yang menentukan pencapaian hasil belajar.
1) Faktor Internal dibagi menjadi 2, yaitu:
a. Aspek fisiologis, meliputi keadaan jasmani pada umumnya dan keadaan fungsi-fungsi
fisiologis tertentu.
b. Aspek psikologis yang terdiri atas; intelegensi, sikap, bakat, minat, motivasi.
2) Faktor Eksternal dibagi menjadi 2 macam, yaitu:
a. Lingkungan sosial meliputi: keluarga, sekolah, dan masyarakat.
b. Lingkungan non sosial seperti: gedung sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggal keluarga
siswa dan letaknya, alat-alat belajar, keadaan cuaca dan waktu belajar yang digunakan siswa
dapat mempengaruhi tingkat keberhasilan belajar siswa.
3) Faktor Pendekatan Belajar
Menurut Muhibbin Syah, pendekatan ini dapat dipahami sebagai cara atau strategi yang
digunakan siswa dalam menunjang efektifitas dan efisiensi proses pembelajaran materi
tertentu. Faktor ini berpengaruh pada taraf keberhasilan proses pembelajaran siswa.

3. Materi Sistem Pencernaan


A. Sistem Pencernaan Makanan Pada Manusia
Konsep sistem pencernaan merupakan salah satu materi pelajaran biologi yang
diajarkan pada siswa SMP kelas 8.1 semester satu (ganjil). Standar kompetensinya adalah
Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia. Sedangkan Kompetensi dasar pada
materi ini adalah Mendeskripsikan sistem pencernaan pada manusia dan hubungannya dengan
kesehatan.
Proses pencernaan makanan adalah proses perubahan makanan dari bentuk kasar (kompleks)
menjadi bentuk yang halus (sederhana) sehingga dapat diserap oleh tubuh.
Proses pencernaan melibatkan alat-alat pencernaan di dalam sistem pencernaan. Menurut Helena
dalam bukunya Biology mengatakan bahwa pembuluh pencernaan dimulai dengan rongga mulut,
dan masuk ke faring (hulu kerongkongan), kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar dan
anus.
Allah SWT sebenarnya telah menciptakan berbagai keajaiban di dalam tubuh manusia
salah satunya adalah sistem pencernaan, Allah menciptakan anggota tubuh manusia dengan
sebaik-baiknya dan menyusunnya dengan seimbang, serasi sehingga tampak harmonis. Contoh
ptk ipa biologi smp pdf Oleh karena itu dalam agama islam maupun kesehatan menganjurkan
agar manusia makan dan minum tetapi jangan berlebihan Hal ini bisa kita lihat pada Al Qur’an
surat Al A’raaf ayat 31: Makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya
Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan. (Qs. Al A’raaf: 31)
Menurut Sumarwan, sistem pencernaan pada manusia meliputi saluran pencernaan dan kelenjar
pencernaan. Saluran pencernaan adalah alat-alat yang dilalui oleh makanan, sedangkan kelenjar
pencernaan adalah bagian yang menghasilkan enzim untuk membantu mencerna makanan.
1. Saluran Pencernaan
Saluran pencernaan tersusun atas mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, dan usus besar.
saluran pencernaan pada manusia
a. Mulut
Pencernaan makanan secara fisik dan kimiawi dimulai dalam mulut. Selama
pengunyahan, gigi dengan berbagai ragam bentuk akan memotong, melumat, dan menggerus
makanan, yang membuat makanan tersebut lebih mudah ditelan dan meningkatkan luas
permukaannya. Kehadiran makanan dalam rongga mulut (oral cavity) akan memicu refleks saraf
yang menyebabkan kelenjar ludah mengeluarkan ludah melalui ductus (saluran) ke rongga
mulut.
Lidah akan mengecap makanan selama pengunyahan dan membantu membentuk makanan
menjadi sebuah bola yang disebut bolus. Contoh ptk ipa terpadu smp Selama penelanan, lidah
akan mendorong bolus ke bagian belakang rongga mulut dan akhirnya kedalam faring.
Gambar. 2.2 Rongga mulut.
b. Kerongkongan
Makanan dari mulut akan masuk kerongkongan melalui faring (hulu kerongkongan).
Faring adalah persimpangan antara tenggorokan dan kerongkongan. Pada pangkal faring terdapat
katup yang disebut epiglotis. Pada saat menelan makanan, epiglotis menutup tenggorokan agar
makanan tidak masuk ke saluran pernapasan tetapi masuk ke kerongkongan. Kerongkongan
merupakan organ berbentuk tabung, dengan panjang kurang lebih 25 cm. Pada kerongkongan
terjadi gerak peristaltik yaitu gerakan meremas dan mendorong makanan sehingga masuk ke
lambung.
c. Lambung
Lambung (ventrikulus) merupakan kantung besar yang terletak di sebelah kiri rongga
perut. Lambung terdiri atas tiga bagian yaitu bagian atas (kardiak), bagian tengah yang membulat
(fundus), dan bagian bawah (pilorus). Dinding Lambung terdiri dari otot yang tersusun
melingkar, memanjang, dan menyerong. Otot-otot tersebut menyebabkan lambung berkontraksi.
Akibatnya makanan teraduk dengan baik sehingga akan bercampur merata dengan getah
lambung. Hal ini menyebabkan makanan di dalam lambung berbentuk seperti bubur.
Dinding lambung mengandung sel-sel kelenjar, berfungsi sebagai kelenjar pencernaan yang
menghasilkan getah lambung. Getah lambung mengandung air lendir (musin), asam lambung,
enzim renin, dan enzim pepsinogen. Asam lambung berfungsi membunuh kuman penyakit atau
bakteri yang masuk bersama makanan dan juga berfungsi untuk mengaktifkan pepsinogen
menjadi pepsin. Pepsin berfungsi memecah protein menjadi pepton. Enzim renin berfungsi
menggumpalkan protein susu (kasein) yang terdapat dalam susu. Download ptk biologi smp
pdf Adanya enzim renin dan pepsin menunjukkan bahwa di dalam lambung terjadi proses
pencernaan kimiawi.
d. Usus halus
Usus halus merupakan saluran makanan terpanjang, lebih kurang 5 m, serta banyak
mengandung pembuluh darah dan limfa. Usus halus tersusun atas tiga bagian, yaitu:
1. Usus dua belas jari (duodenum)
Pada usus dua belas jari bermuara dua saluran, yaitu saluran getah pankreas dan saluran empedu.
Disini terjadi pencernaan kimiawi oleh enzim-enzim yang dihasilkan pankreas yaitu
a. tripsin, berfungsi mengubah protein (pepton) menjadi asam amino
b. amilase, berfungsi mengubah pati yang telah tercerna
sebagian atau seluruhnya menjadi gula sederhanan
c. lipase, berfungsi mengubah lemak menjadi asam lemak dan
gliserol.
Usus dua belas jari juga menerima cairan empedu yang dihasilkan oleh hati. Empedu berfungsi
mengemulsikan lemak
2. Usus tengah (jejenum)
Pada usus tengah ini terjadi pencernaan terakhir sebelum sari makanan diserap. Hasil
akhir pencernaan di usus tengah adalah karbohidrat dipecah menjadi disakarida dan
monosakarida; protein menjadi asam amino; dan lemak menjadi asam lemak. Download ptk ipa
smp kurikulum 2013 Vitamin dan mineral tidak mengalami pencernaan dan dapat langsung
diserap oleh usus halus.
3. Usus penyerapan (ileum)
Pada usus penyerapan inilah sari-sari makanan diserap oleh dinding usus halus.
Permukaan dalam dinding usus halus mempunyai jonjot usus (vili) jonjot membuat permukaan
usus halus bertambah luas sehingga sari makanan cepat terserap.

e. Usus besar
Makanan yang tidak dicerna di usus halus, bersama dengan lendir akan menuju ke
usus besar menjadi feses. Di dalam usus besar terdapat bakteri Escherichia coli. Bakteri ini
membantu dalam proses pembusukan sisa makanan menjadi feses. Sewaktu kimus melalui usus
besar dan menuju ke rektum, air dikeluarkan dari kimus sehingga terdapat sisa yang semi-padat.
Otot-otot rektum menahan sisa makanan ini hingga tiba waktunya untuk dikeluarkan dari tubuh.
Pada saat itu otot rektum mengendor dan sisa makanan keluar anus yang membuka.
2. Kelenjar Pencernaan
Kelenjar pencernaan menghasilkan enzim yang berperan sebagai
biokatalisator. Download PTK biologi smp doc Biokatalisator ialah zat yang mempercepat reaksi
kimia yang terjadi pada sel tubuh, namun tidak ikut bereaksi.
Tabel. Saluran pencernaan, enzim, dan fungsi enzim.
B. Makanan dan fungsinya bagi Manusia
Makanan merupakan bahan-bahan yang diperlukan oleh tubuh untuk kelangsungan
hidupnya. Zat gizi yang terkandung dalam bahan makanan terdiri dari karbohidrat, protein,
lemak, vitamin, mineral, dan air. Untuk dapat digunakan oleh tubuh, zat makanan ada yang harus
dicerna lebih dahulu yaitu karbohidrat, protein, dan lemak. Sedangkan vitamin, mineral, dan air
dapat langsung diserap dan digunakan oleh tubuh.
Fungsi makanan bagi tubuh manusia adalah sebagai berikut.
1. sumber energi (tenaga). Energi digunakan untuk aktivitas tubuh. Misalnya karbohidrat dan
lemak
2. sumber bahan pembangun sel dan jaringan tubuh serta mengganti sel-sel tubuh yang rusak
atau tua. Misalnya protein.
3. pengatur proses yang terjadi di dalam tubuh dan sebagai pelindung tubuh terhadap berbagai
penyakit. Misalnya mineral, vitamin, dan air.
Karbohidrat. Karbohidrat berguna sebagai sumber energi bagi tubuh. Karbohidrat tersusun dari
unsur-unsur karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O). Setiap 1 gram karbohidrat mengandung
4.1 kalori. Bahan makanan yang banyak mengandung karbohidrat antara lain beras, jagung, sagu,
gandum, singkong, ubi, kentang, talas, buah-buahan, dan gula. Karbohidrat dapat dikelompokkan
menjadi tiga golongan, yaitu monosakarida, disakarida, dan polisakarida
Lemak. Lemak berfungsi sebagai sumber energi paling padat, yang menghasilkan 9 kalori untuk
tiap gram. Sumber utama lemak adalah minyak tumbuh-tumbuhan (minyak kelapa, kelapa sawit,
kacang tanah, kedelai, jagung, dan sebagainya), mentega, margarin dan lemak hewan (lemak
daging dan ayam).
Protein. Fungsi utama protein ialah membangun struktur utama tubuh, mengganti sel-sel yang
rusak, dan mengatur berbagai proses di dalam tubuh. Satu gram protein menghasilkan energi
sebesar 17 kilojoule. Contoh ptk ipa biologi smp pdfSumber protein dapat berasal dari hewan
disebut protein hewani, misalnya daging, ikan, telur, keju. Sedangkan protein yang berasal dari
tumbuhan disebut protein nabati, misalnya kedelai, kacang tanah, dan kacang hijau.
Vitamin. Diperlukan dalam jumlah yang sangat kecil, tidak menghasilkan energi, jika tubuh
kelebihan vitamin maka akan dibuang lewat ginjal. Kekurangan vitamin dapat menyebabkan
Penyakit Defisiensi.Vitamin di klasifikan menjadi 2 golongan, yaitu vitamin yang larut dalam air
dan vitamin yang larut dalam lemak. Vitamin Yang Larut Dalam Air, misalnya vitamin B dan C.
Vitamin Yang Larut Dalam Lemak, misalnya vitamin A, D, E, dan K. Garam-garam mineral.
Mineral merupakan bagian dari tubuh dan memegang peranan penting dalam pemeliharaan
fungsi tubuh, baik pada tingkat sel, jaringan, organ maupun fungsi tubuh secara keseluruhan.
Kalsium, fosfor, dan magnesium adalah bagian dari tulang. Dan besi dari hemoglobin dalam sel
darah merah.
Air. Air merupakan komponen terbesar penyususn protoplasma. Sekitar 60% dari berat tubuh
maniusia adalah Air. Di dalam tubuh, air berfungsi untuk melarutkan zat makanan dan
mempercepat reaksi kimiawi tubuh, membentuk cairan tubuh, dan mengatur panas tubuh.
Kebutuhan air dapat diperoleh dari air minum, buah-buahan, sayuran, dan makanan lainnya.
Setiap orang memerlukan sekitar 4 liter air setiap hari. Kehilangan air dalam tubuh menyebabkan
dehidrasi.

C. Kelainan dan Penyakit pada Sistem Pencernaan Manusia


Sistem pencernaan dapat mengalami gangguan karena kelainan alat pencernaan,
infeksi kuman, atau makanan-makanan tertentu. Beberapa kelainan dan penyakit pada sistem
pencernaan antara lain sebagai berikut.
1. Diare
Diare terjadi apabila kim dari perut mengalir ke usus terlalu cepat maka defekasi menjadi lebih
sering dengan feses yang mengandung banyak air. Keadaan seperti ini disebut diare. Penyebab
diare antara lain stres, makanan tertentu, atau organisme perusak yang melukai dinding
usus. Download ptk IPA materi system Pencernaan smp pdfDiare dalam waktu lama
menyebabkan hilangnya air dan garam-garam mineral, sehingga terjadi dehidrasi.
2. Sembelit
Sembelit terjadi bila buang air besar lambat. Hal ini terjadi karena usus besar menyerap air
secara berlebihan sehingga feses menjadi kering dan keras. Beberapa faktor penyebab sembelit
adalah kurang minum, kurang makanan berserat, usia, kurangnya aktivitas fisik, kehamilan, dan
stres.
Untuk membantu meringankan penderita sembelit, banyak minum air putih dan makan makanan
yang mengandung serat.
3. Radang usus buntu (Appendicitis)
Radang usus buntu akibat dari infeksi yang terjadi pada usus buntu. Gejala penyakit ini adalah
sakit perut di bagian bawah sebelah kanan. Radang usus buntu terjadi jika lubang yang
menghubungkan usus buntu dengan usus besar tersumbat. Penyumbatan dapat terjadi karena
lendir yang menebal atau masuknya benda keras. Selanjutnya bakteri yang secara alami berada
dalam usus buntu menginfeksi dinding usus buntu. infeksi inilah yang menyebabkan usus buntu
meradang dan menimbulkan rasa sakit.
Radang usus buntu dapat diatasi dengan operasi. Operasi dilakukan untuk memotong usus buntu
dan menutup lubang bekas pemotongan usus buntu.
4. Maag (Tukak lambung)
Tukak lambung adalah luka pada lapisan lambung atau usus dua belas jari, yang dikenal dengan
sakit maag. Gejala umum penyakit maag adalah pegal-pegal di punggung, berat badan
berkurang, kurang nafsu makan, kembung, mual, dan muntah¬muntah.
5. Radang pada dinding lambung (Gastritis)
Radang dinding lambung merupakan peradangan yang terjadi pada membran mukus
yang melapisi lambung. Gejala radang dinding lambung misalnya kesulitan bernafas, feses hitam
bercampur darah, sakit kepala, dan rasa tidak nyaman di perut bagian atas. Radang dinding
lambung dapat disebabkan oleh alergi terhadap makanan tertentu, alkohol, obat-obatan (misalnya
aspirin), racun (misalnya amonia dan merkuri), dan bakteri tertentu. Radang dinding lambung
dapat dicegah dengan menghindari alkohol, aspirin, dan membiasakan pola makan yang sehat
dan seimbang.
6. Parotitis
Parotitis disebut juga penyakit gondong (gondongan). Penyakit ini disebabkan oleh
virus yang menyerang kelenjar ludah di bagian telinga, sehingga kelenjar ludah tersebut
membengkak. Untuk mengatasinya minumlah vitamin C dan jika perlu pergi ke dokter.
D. Sistem Pencernaan Makanan pada Hewan Memamah biak
Saktiyono menjadikan materi sistem pencernaan pada hewan untuk tingkat SMP
sebagai fokus pengetahuan. Contoh ptk ipa terpadu smp Oleh karena itu peneliti mengambil
salah satu contoh hewan yaitu hewan memamah biak seperti sapi. Saluran pencernaan hewan
memamah biak terdiri dari mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, dan anus.
Gambar. 2.6 sistem pencernaan pada hewan (sapi)
Hewan memamah biak memiliki gigi seri dan gigi geraham. Gigi seri berfungsi untuk menjepit
makanan. Hewan memamah biak memiliki lambung besar yang berfungsi untuk menyimpan
makanan sementara. Lambung tersebut terbagi menjadi empat, yaitu perut besar (rumen), perut
jala (retikulum), perut kitab (omasum), dan perut masam (abomasum).
Pada proses pencernaan, makanan dari mulut akan masuk ke kerongkongan. Dari
kerongongan, Makanan masuk ke perut besar dan perut jala. Di dalam perut besar dan perut jala
makanan dicampur sehingga terjadi proses fermentasi selulosa oleh adanya enzim selulase,
enzim selulase dihasilkan oleh bakteri yang hidup dalam lambung hewan tersebut. Makanan
yang belum dikunyah dengan sempurna atau masih kasar akan dimuntahkan kembali ke dalam
mulut untuk dikunyah kedua kalinya. Selanjutnya makanan masuk melalui perut besar, perut
jala, dan seterusnya masuk ke perut kitab. Di dalam perut kitab makanan dicerna secara mekanik.
Selanjutnya, makanan masuk ke perut masam. Download PTK biologi smp doc Di dalam perut
masam dihasilkan asam dan enzim pencernaan.
Pencernaan disini menghasilkan bentuk makanan seperti bubur yang disebut kim. Kim
selanjutnya masuk ke usus halus. Di usus halus terjadi penyerapan zat-zat makanan. Sisa-sisa
makanan menuju usus besar untuk dikeluarkan melalui anus sebagai feses.
B. Kerangka Berpikir
Penelitian ini dilaksanakan karena adanya permasalahan antara lain adalah kurang
variasinya guru dalam penyampaian pembelajaran , kurang antusiasnya siswa dalam mengikuti
pembelajaran dan siswa masih kesulitan dalam mengikuti atau menerima mteri yang
disampaikan pada khususnya pembelajaran IPA. Hal tersebut mengakibatkan hasil belajar siswa
masih di bawah rata-rata KKM yang ditentukan untuk pelajaran IPA yaitu 68. Hasil belajar tak
lepas dari model yang digunakan guru dalam penyampaian materi model yang tepat dapat
membantu siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran.
C. Hipotesis Tindakan
Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan
penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul. Dengan kata lain hipotesis adalah
kesimpulan sementara dan masih diperlukan lagi uji kebenarannya.
Sesuai dengan permasalahan dalam penelitian ini, maka hipotesis tindakan penelitian ini adalah
sebagai berikut : Implementasi pembelajaran dengan menggunakan metode role playing dapat
meningkatkan hasil belajar siswa pada materi sistem pencernaan pada siswa kelas 8.1 SMPN 3
Satu Atap Rembang.
BABIII
METODE PENELITIAN

Metode penelitian juga seringkali disebut metodologi yaitu cara-cara untuk


mengumpulkan dan menganalisa data-data yang dikembangkan untuk memperoleh pengetahuan
dengan menggunakan prosedur yang reliabel dan terpercaya.
Suatu penelitian baik dalam pengumpulan data maupun dalam pengolahan data pasti
mengharuskan adanya metode yang jelas, sistematis dan terarah.
Jadi metode penelitian adalah cara untuk memperoleh kembali pemecahan terhadap
permasalahan.
A. Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri atas dua siklus.
Masing-masing siklus terdiri atas empat tahapan yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan
refleksi.
Salah satu ciri khas PTK adalah adanya kolaborasi (kerjasama) antara guru dengan peneliti
dalam menggali dan mengkaji permasalahan nyata yang dihadapi guru dan atau siswa di sekolah.
Contoh ptk ipa terpadu smp Dalam penelitian ini peneliti berkolaborasi dengan bapak ibu guru
maple IPA yang lain dan bapak Kepala Sekolah di SMPN 3 Satu Atap Rembang.
Siklus-siklus dalam PTK tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 3.1 Bagan alur penelitian tindakan kelas.
Proses pelaksanaan siklus tersebut adalah sebagai berikut:
1. Siklus 1
a. Perencanaan
Guru menyampaikan segala sesuatu yang akan dilakukan dalam kegiatan.
1) menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu siswa dapat menjelaskan proses pencernaan pada
manusia
2) guru membagi siswa menjadi 8 kelompok, tiap kelompok terdiri atas 5 siswa.
3) menyampaikan rencana pelaksanaan pelajaran
4) memberikan pengarahan kepada siswa tentang simulasi yang akan dilakukan.
b. Pelaksanaan Tindakan
Langkah-langkah dalam pelaksanaan tindakan kelas dilakukan sesuai dengan skenario
yang telah disusun.
skenario siklus I adalah :
Pada siklus I ini, siswa memperagakan simulasi tentang menjelaskan proses pencernaan makanan
pada manusia. Guru menunjuk 15 siswa dari perwakilan kelompok maju ke depan untuk
memperagakan simulasi tentang menjelaskan proses pencernaan makanan pada manusia.
Mekanisme role playing tentang proses pencernaan makanan pada manusia adalah sebagai
berikut :
1) Guru dibantu siswa menggambar susunan alat pencernaan manusia
di atas lantai kelas.
2) 15 orang perwakilan dari masing-masing kelompok maju kedepan
untuk melakukan simulasi tentang proses pencernaan makanan.
3) Siswa-siswa yang melakukan simulasi berdiri di tempatnya
masing-masing di atas lantai yang sudah diberi gambar.
4) Makanan (siswa 1,2, dan 3)
5) Masuk kedalam mulut (siswa 4) Download ptk IPA materi Pencernaan smp pdf
6) Makanan (siswa 1,2, dan 3) melewati lidah, kelenjar ludah dan gigi (siswa 5, 6 dan 7)
7) Makanan (siswa 1, 2, dan 3) didorong oleh lidah (siswa 5) ke kerongkongan (siswa 8)
8) Kerongkongan (siswa 8) mendorong makanan (siswa 1,2, dan 3) masuk kedalam lambung
(siswa 9)
9) Lambung (siswa 9) mengganti kalung makanan (siswa 1, 2, dan 3) menjadi kalung yang
bertuliskan kim
10)Lambung (siswa 9) mendorong kim (siswa 1, 2, dan 3) ke usus halus (siswa 10)
11) Usus halus (siswa 10) mengganti kalung kim (siswa 1 dan 2) menjadi kalung sari makanan,
sedang kim (siswa 3) menjadi materi (sisa makanan)
12) Usus halus (siswa 10) menggandeng sari makanan (siswa 1 dan 2) sedangkan materi (siswa
3) didorong oleh usus halus (siswa 10) ke usus besar (siswa 11)
13)Usus besar (siswa 11) mengganti kalung materi menjadi feses dan didorong ke rektum (siswa
12)
14) Rektum (siswa 12) mendorong feses (siswa 3) ke anus (siswa 13)
15) Anus (siswa 13) menggandeng feses (siswa 3).

c. Observasi
Pada tahapan ini dilaksanakan proses observasi terhadap pelaksanaan tindakan dengan
menggunakan lembar observasi yang diisi oleh peneliti sebagai bentuk kolaborasi guru dengan
peneliti. Pada akhir siklus siswa mengerjakan tes.
d. Refleksi
Hasil yang diperoleh pada tahapan observasi, hasil tes dikumpulkan dan dianalisis
sehingga diperoleh hasil refleksi kegiatan yang telah dilakukan. Yang harus dilakukan pada
tahap ini adalah memperhatikan kekurangan pada siklus I sehingga dapat diperbaiki pada siklus
II.
2. Siklus II
a. Perencanaan
Guru menyampaikan segala sesuatu yang akan dilakukan dalam kegiatan.
1) Permasalahan diidentifikasikan dan dirumuskan berdasarkan refleksi pada siklus 1
2) Guru merancang kegiatan pembelajaran pada materi selanjutnya yaitu sistem pencernaan pada
hewan memamah biak
3) Meninjau kembali rancangan pembelajaran yang telah disiapkan untuk siklus II. Disini siswa
benar-benar dipersiapkan untuk lebih terarah pada indikator pencapaian yaitu pada penekanan
keaktifan dan hasil belajar siswa, untuk mengetahui apakah ada peningkatan dalam pembelajaran
IPA melalui metode role playing ini.

b. Tindakan
Langkah-langkah dalam pelaksanaan tindakan kelas dilakukan sesuai dengan skenario
yang telah disusun. Download PTK biologi smp doc
Skenario siklus II adalah:
Pada siklus II ini, siswa memperagakan simulasi tentang menjelaskan proses pencernaan
makanan pada hewan memamah biak contohnya sapi. Guru menunjuk 13 anak perwakilan dari
kelompok maju kedepan untuk memperagakan simulasi tentang menjelaskan proses pencernaan
makanan pada sapi. Mekanisme role playing tentang proses pencernaan makanan pada sapi
adalah sebagai berikut:
1) Guru dibantu siswa menggambar susunan alat pencernaan pada
sapi di atas lantai
2) 13 orang perwakilan dari masing-masing kelompok maju kedepan untuk melakukan simulasi
tentang proses pencernaan makanan
3) Siswa-siswa yang melakukan simulasi berdiri di tempatnya masing-masing di atas lantai yang
sudah diberi gambar
4) Makanan (siswa 1 dan 2)
5) Masuk kedalam mulut (siswa 3)
6) Makanan (siswa 1 dan 2) melewati lidah (siswa 4) dan gigi (siswa 5)
7) Makanan (siswa 1 dan 2) didorong oleh lidah (siswa 4) ke kerongkongan (siswa 6)
8) Kerongkongan (siswa 6) mendorong makanan (siswa 1 dan 2) masuk kedalam rumen (siswa7)
9) Dari rumen (siswa 7) makanan (siswa 1 dan 2) masuk ke dalam retikulum (siswa 8) dalam
bentuk makanan kasar
10) Dari retikulum (siswa 8) makanan menuju ke omasum (siswa 9)
11) Omasum (siswa 9) mendorong makanan menuju ke abomasum (siswa 10)
12) Abomasum (siswa 10) mengganti kalung makanan (siswa 1 dan 2) menjadi kalung yang
bertuliskan kim
13)Abomasum (siswa 10)mendorong kim (siswa 1 dan 2)masuk ke usus halus (siswa 11)
14)Usus halus (siswa 11) mengganti kalung kim (siswa 1) menjadi sari
makanan, sedangkan kim (siswa 2) menjadi sisa makanan
15) Usus halus (siswa 11) menggandeng sari makanan (siswa 1)
sedangkan sisa makanan (siswa 2) didorong oleh usus halus (siswa
11) ke usus besar (siswa 12) Download ptk biologi smp pdf
16) Sisa makanan (siswa 2) berhenti di dalam usus besar (siswa 12)
17) Usus besar (siswa 12) mengganti kalung sisa makanan menjadi feses dan didorong ke anus
(siswa 13)
18) Anus (siswa 13) menggandeng feses (siswa 2)
c. Observasi
Observasi dilakukan dengan menggunakan lembar observasi. Hampir sama dengan
siklus I tetapi lebih menekankan pada hasil belajar dimana perubahan yang lebih diinginkan.
d. Refleksi
Refleksi pada siklus II adalah hasil penelitian yang dilakukan dalam kedua siklus
tersebut. Jika dari analisis data mengalami peningkatan yang signifikan, maka penelitian
dianggap berhasil.
B.Tempat, waktu dan Subjek Penelitian
Penelitian ini diadakan selama 1 bulan. Pelaksanaan penelitian atau pengumpulan
data mulai bulan Agustus sampai dengan September 2019 yaitu pada siswa kelas 8.1 SMPN 3
Satu Atap Rembang.Kecamatan Rembang, Kabupaten Purbalingga
Tempat penelitian tepatnya di SMPN 3 Satu Atap Rembang. Dasar pertimbangannya sebagai
berikut: Lokasi sekolah yang strategis, keadaan sekolah yang menarik, Sarana dan prasarana
sekolah yang lengkap dan semua pihak sekolah yang bersedia membantu untuk mengadakan
penelitian, serta suasana sekolah yang nyaman, tertib, dan rapi, sehingga proses pembelajaran
dapat berlangsung dengan baik dan memudahkan peneliti dalam mengadakan peneliti
C. Prosedur Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada kelas 8.1 SMPN 3 Satu Atap Rembang. Kecamatan
Rembang Dengan jumlah siswa 38 anak, jumlah siswa putri 18 anak dan siswa putra 20 anak
serta dibagi menjadi 3 kelompok. Sebagian menjadi pemain dan sebagian lagi menjadi pengamat
aktif.
Karakteristik kelas yang digunakan dalam penelitian ini adalah masih rendahnya keaktifan siswa
dalam bertanya dan menjawab pertanyaan selama proses pembelajaran.
D. Instrumen penelitian
Instrumen penelitian merupakan suatu alat untuk mengetahui langkah¬langkah yang
harus kita ambil untuk memperoleh data penelitian. Download ptk biologi smp pdf Instrumen
penelitian meliputi:
1. Skenario pembelajaran
Skenario pembelajaran berisi tentang langkah-langkah kegiatan guru dan siswa dalam proses
belajar mengajar pada tiap siklus. Dalam hal ini berupa: Silabus, RPP, LKS, soal-soal tes, dan
lembar observasi.
2. Materi dan bentuk tes
Materi yang diberikan untuk tes adalah materi yang berkaitan dengan materi sistem
pencernaan, soal yang digunakan adalah tipe obyektif pilihan ganda dengan empat alternatif
jawaban dengan satu jawaban yang benar. Item soal yang akan digunakan dalam penelitian
adalah 20 butir soal dan waktu yang digunakan adalah 30 menit. 3. Data lembar observasi siswa
Pengisian lembar observasi siswa bertujuan untuk memperoleh data tentang situasi belajar
mengajar dan untuk mengetahui aktivitas siswa selama pembelajaran IPA. Lembar observasi
terdiri dari 14 indikator, yang terdiri atas 9 indikator positif dan 5 indikator negatif. Observasi
dilakukan selama proses pembelajaran oleh seorang observer dengan menggunakan lembar
observasi. Dalam penelitian ini adalah peneliti sebagai observer.

E. Indikator keberhasilan
1. Indikator hasil belajar
Indikator keberhasilan hasil belajar dari penelitian ini didasarkan pada Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 68 yang ditetapkan SMPN 3 Satu Atap Rembang untuk mata
pelajaran biologi kelas 8, penelitian dikatakan berhasil apabila jumlah individu yang mencapai
nilai > 68 sebanyak 85% atau 32 siswa dari seluruh siswa dalam kelas yaitu 38 siswa. Download
PTK biologi smp doc
2. Indikator aktifitas siswa
Indikator keberhasilan dari penelitian ini apabila terjadi peningkatan aktifitas belajar
siswa sekurang-kurangnya 60% atau 23 siswa dari 38 siswa terlihat aktif dalam mengikuti
pembelajaran dilihat dari lembar observasi aktivitas siswa.
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk
mengumpulkan data.
1. Sumber Data
Sumber data penelitian ini adalah siswa dan guru.
2. Jenis Data
Jenis data yang didapatkan meliputi data kualitatif dan data kuantitatif.
a. Data kuantitatif: (1) hasil belajar siswa tiap akhir siklus, dan (2) keaktifan siswa selama proses
pembelajaran.
b. Data kualitatif terdiri dari: (1) Tanggapan siswa tentang proses pembelajaran IPA pada materi
sistem pencernaan, dan (2) kemudahan dan kendala yang dihadapi dalam proses pembelajaran.
Dalam pengumpulan data ini, peneliti menggunakan metode sebagai berikut:
1. Metode observasi
Adalah metode pengumpulan data melalui pengamatan dan pencatatan secara
sistematis terhadap fenomena yang diselidiki.
Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang situasi belajar mengajar pada saat
dilakukannya tindakan. Download ptk ipa smp kurikulum 2013 Data diambil dengan
menggunakan lembar observasi.
Dengan indikator :
a. aktivitas pada saat pembelajaran IPA
b. reaksi siswa pada saat pembelajaran role playing
c. keadaan siswa pada saat pembelajaran
d. aktivitas dalam mengerjakan LKS
2. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah mencari data mengenai variable yang berupa catatan-
catatan, transkip, buku-buku, dan sebagainya. Metode dokumentasi diperlukan untuk
mendapatkan data berupa nama siswa, jumlah siswa dan lain-lain.
Metode dokumentasi ini digunakan untuk mencari data-data berupa tulisan-tulisan yang
berhubungan dengan obyek penelitian yang akan dibahas dalam penelitian ini, serta digunakan
sebagai metode penguat dari hasil metode interview dan observasi
3. Metode tes
Metode tes digunakan untuk mengambil data tentang hasil belajar siswa pada materi
sistem pencernaan kelas 8.1 semester I SMPN 3 Satu Atap Rembang,
Dengan indikator :
a. siswa dapat menyebutkan proses pencernaan
b. siswa mampu membedakan alat-alat pencernaan dan kelenjar pencernaan
c. siswa dapat menjelaskan fungsi dari bagian-bagian sistem pencernaan
d. siswa dapat mengidentifikasi perubahan makanan dalam sistem pencernaan
4. Metode wawancara
Metode wawancara bertujuan untuk memperoleh data lisan tentang pendapat siswa
terhadap pembelajaran role playing.
Dengan indikator:
a. rasa senang terhadap pelajaran biologi
b. ketertarikan terhadap proses pembelajaran role playing
c. Mempresentasikan hasil
G. Teknik Analisis Data
Setelah data terkumpul, maka langkah selanjutnya adalah menganalisis data tersebut,
metode analisis data merupakan upaya mencari dan menata secara sistematis catatan hasil
observasi, wawancara dan lainnya untuk meningkatkan pemahaman peneliti tentang kasus yang
diteliti dan menyajikan sebagai temuan.
Analisis data mengenai hasil belajar pada kemampuan kognitif dengan cara menghitung rata-rata
nilai dan ketuntasan belajar secara individual dan klasikal. Download PTK IPA smp doc tentang
system Pencernaan.
1. Rata-rata kelas
Untuk mengetahui nilai rata-rata kelas pada masing-masing siklus menurut Arikunto sebagai
berikut :

C = AC / N
Keterangan:
C = nilai rata-rata kelas ÂC = jumlah nilai siswa N = banyaknya siswa
2. Ketuntasan belajar secara individual
Siswa dikatakan tuntas belajar secara individual apabila telah mencapai nilai 68 ke atas. Rumus
yang digunakan untuk mengetahui ketuntasan belajar secara individual menurut Ali sebagai
berikut.

Keterangan:
= nilai ketuntasan belajar
= jumlah siswa tuntas belajar secara individual (nilai 68 ke atas)
= jumlah total siswa

3. Ketuntasan belajar secara klasikal


Nilai tes diperoleh setelah diadakan tindakan kelas, kemudian dianalisis untuk
mengetahui ketuntasan belajar siswa. Download ptk biologi smp pdf Rumus yang digunakan
untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa secara klasikal menurut Ali sebagai berikut.
Data hasil belajar afektif siswa setelah mengikuti pembelajaran pada siklus I dan siklus II
dihitung dengan menggunakan rumus:
1. Ketentuan persentase ketuntasan belajar afektif siswa
NP = n / N x 100 %
Keterangan:
NP % = Persentase nilai siswa yang diperoleh
n = Jumlah skor yang diperoleh
N = Jumlah skor maksimal
2. Ketentuan persentase ketuntasan belajar kelas
Keterangan:
ÂSb = Jumlah siswa yang dapat nilai > 68% (kognitif atau hasil tes) atau ~ 60% (afektif atau
lembar pengamatan).
ÂK = Jumlah siswa dalam kelas

Jadwal Penelitian : ……… Agustus 2019


DAFTAR KEPUSTAKAAN

Ali, M., Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi, Bandung: Angkasa, 1998.
Almatsier, Sunita, Prinsip Dasar Ilmu Gizi, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2006.
Arikunto, Suharsimi, dkk, Penelitian Tindakan Kelas, jakarta: Bumi Aksara, 2008.
, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta, 2002, Cet. 12.
Aziz, Sholeh Abdul, dan Abdul Aziz Abdul Majid, at Tarbiyah wa Thuruqu at Taddris, Jus 1,
Mesir : Darul Ma'arif, 1968.
Biomed, Rusdi, dan Bambang Karnoto, Seribu Pena Biologi SLTP Jilid 2, Jakarta: Erlangga,
2001.
Campbell, dkk, Biologi, Jilid I1 Jakarta; Erlangga, 2004, Ed. 5. Dalyono, M., Psikologi
Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 1997.
Departemen Agama RI, Al-Qur'an dan Terjemahnya, Semarang: Asy-syifa’, 1992.
Hadi, Sutrisno, Metodologi Research I, Yogyakarta: Andi Offset, 2004.
Hajar, Ibnu, Dasar-dasar Metode Penelitian Kuantitatif Dalam Pendidikan Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 1998.
Hamalik, Oemar, Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta : Bumi Aksara, 2001, Cet. 3.
, Proses Belajar Mengajar, Jakarta: PT Bumi aksara, 2007.
Morgan, Clifford T., Introduction to Psychologi, Sixth edition, New york : MC.Graw Hill
International Book Company,1971.
Nawawi, Hadari, dan Martini Hadari, Instrumen Penelitian Bidang Sosial, Yogyakarta:
Gajahmada University Press, 1995, cet II.
NK, Roestiyah, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta, 2001.
Patmonodewo, Soemiarti, Pendidikan Anak Prasekolah, Jakarta: Rineka cipta, 2003.
Purwanto, Ngalim, prinsip-prinsip dan teknik evaluasi pengajaran, Jakarta: Remaja Rosdakarya,
2001.
Rustaman, Nuryani Y., Strategi Belajar Mengajar Biologi, FMIPA: Universitas Pendidikan
Indonesia, 2003.
S., Winata Putra Udin, dkk, Strategi Belajar Mengajar IPA, Jakarta: Universitas Terbuka, 2001.
Saktiyono, Sains Biologi SMP Untuk Kelas VI, Jakarta: Esis, 2004. Samadhi, Ari,”Pembelajaran
Aktif”, http://www.google.co.id/.
Samporno, Agus,”Penerapan Metode Belajar Aktif dalam Pembelajaran Berbasis Proyek”,
http://gurukreatif.wordpress.com/2007/09/18/.
Sanjaya, Wina, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta: Kencana,
2007.
Shihab, M. Quraish, Tafsir al-Mishbah, Jakarta: Lentera Hati, 2002, vol. 15.
Silberman, Mel, Active Learning 101 Strategi Pembelajaran Aktif, Yogyakarta: Pustaka Insan
Madani, 2007.
Slameto, Belajar dan Faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta : Rineka Cipta, 1995.
Sriyono, Teknik Belajar Mengajar dalam CBSA, Jakarta: Rineka Cipta, 1992.
Subagyo, P Joko, Metode Penelitian Dalam Teori dan Praktek, Jakarta : Rineka cipta, 1991.
Sudjana, Nana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2008.
Sumarwan, dkk, IPA SMP Untuk Kelas VI, Jakarta: Erlangga, 2007.
Syah, Muhibbin, Psikologi Pendidikan, Bandung: Rosdakarya, 2000, Cet. 5.
Usman, Moh Uzer, Menjadi Guru Profesional, Bandung: Remaja Rusdakarya, 1995.
Whelpton, Tony, and Daphne Jenkins, Role play Practice Spanish, United Kingdom: Long Man
Group, 1988.
Zaini, Hisyam, dkk, Strategi Pembelajaran Aktif, Yogyakarta: Pustaka Insan Madani, 2008.

Anda mungkin juga menyukai