Anda di halaman 1dari 2

Aksi Nyata Topik 4 – Fransisca Herning Tiastuti – PGSD E

Mahasiswa mengobservasi secara kritis apa tantangan menghayati Pancasila sebagai Entitas dan
Identitas Bangsa Indonesia dan perwujudan Profil Pelajar Pancasila pada Pendidikan yang
Berpihak pada Peserta Didik dalam Pendidikan Abad ke-21.

Jawaban :

Pancasila sebagai entitas bangsa Indonesia memiliki makna bahwa Pancasila adalah
sesuatu gagasan yang berbeda dengan gagasan lain karena merupakan gagasan dan pemikiran
yang dikemukakan oleh bangsa Indonesia yang tentunya sesuai dengan jati diri bangsa
Indonesia. Pancasila sebagai identitas bangsa Indonesia memiliki makna bahwa sila-sila yang
terkandung di Pancasila merupakan ciri khas yang hanya dimiliki oleh bangsa Indonesia dan
dalam penerapan di kehidupan sehari-hari, sila-sila tersebut saling berhubungan dan tidak dapat
dipisahkan. Meskipun zaman telah berkembang pesat yaitu memasuki abad ke-21, penerapan
Pancasila dalam kehidupan sehari-hari harus terus dilakukan. Hal ini dilakukan agar bangsa
Indonesia tetap berada pada kaidahnya dan tidak kehilangan jati dirinya di tengah perkembangan
zaman yang begitu pesat ini.

Salah satu contoh penerapan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari yaitu penerapan
Pancasila dalam sektor pendidikan yang saat ini diwujudkan dengan Profil Pelajar Pancasila.
Namun, dalam menerapkan Profil Pelajar Pancasila pada pendidikan yang berpihak pada peserta
didik dalam pendidikan abad ke- tidak lah mudah, terdapat berbagai tantangan diantaranya yaitu:

(1) Keterlibatan peran orang tua dalam pendidikan kurang maksimal Dalam mencapai
keberhasilan pendidikan, peran guru sebagai pendidik tidak lah cukup. Namun, harus ada peran
serta orang tua dalam prosesnya. Kebanyakan orang tua saat ini kurang peduli terhadap
pendidikan anaknya khususnya pada aspek afektif. Para orang tua hanya peduli pada aspek
kognitif saya, sehingga terkadang sikap peserta didik saat ini kurang baik meskipun aspek
kognitif baik. Hal ini berlaku untuk aksi nyata dalam penerapan Profil Pelajar Pancasila bahwa
penerapan Profil Pelajar Pancasila tidak cukup hanya diterapkan di sekolah saja, namun perlunya
bantuan orang tua dalam membiasakan perilaku Profil Pelajar Pancasila di rumah.
(2) Kurang tersedia jumlah guru yang memiliki motivasi, semangat dan pengetahuan dalam
menerapkan karakter Profil Pelajar Pancasila. Fakta di lapangan, masih banyak guru-guru yang
belum memiliki motivasi, semangat dan pengetahuan dalam penerapan karakter Profil Pelajar
Pancasila. Guru-guru tersebut cenderung masih nyaman dan betah dengan perangkat
pembelajaran kurikulum sebelumnya dan sebagian kecil menganggap kurikulum merdeka yang
memuat Profil Pelajar Pancasila kurang praktis dan menambah beban kerja guru khususnya
dalam merancang perangkat pembelajaran yang memuat penerapan karakter Pelajar Profil
Pancasila.

(3) Adanya akses informasi yang sangat luas dan tidak terbatas Pada abad ke-21 yang telah
berkembang pesat dalam hal teknologi dimana akses informasi sangat luas dan tidak terbatas
dalam artian semua orang dari segala umur bisa mengakses informasi tersebut jika memiliki
perangkat elektronik/gawai yang menyebabkan banyak anak muda saat ini kurang memiliki tata
krama dan sopan santun dalam berperilaku. Oleh karena itu, ketika membiasakan peserta didik
untuk bersikap sesuai dengan karakter Profil Pelajar Pancasila, hendaknya guru berkerja sama
dengan orang tua dalam memberikan arahan dan batasan dalam mengakses informasi khususnya
dari dunia digital.

Anda mungkin juga menyukai