Anda di halaman 1dari 2

Nama : Ika Nurmala

NIM : 2231802036

Pancasila sebagai Entitas dan Identitas Bangsa Indonesia dan perwujudan


Profil Pelajar Pancasila pada Pendidikan yang Berpihak pada Peserta
Didik dalam Pendidikan Abad ke-21

Pancasila sebagai entitas bangsa Indonesia memiliki makna bahwa Pancasila adalah
sesuatu gagasan yang berbeda dengan gagasan lain karena merupakan gagasan dan pemikiran
yang dikemukakan oleh bangsa Indonesia yang tentunya sesuai dengan jati diri bangsa
Indonesia. Pancasila sebagai identitas bangsa Indonesia memiliki makna bahwa sila-sila yang
terkandung di Pancasila merupakan ciri khas yang hanya dimiliki oleh bangsa Indonesia dan
dalam penerapan di kehidupan sehari-hari, sila-sila tersebut saling berhubungan dan tidak dapat
dipisahkan. Meskipun zaman telah berkembang pesat yaitu memasuki abad ke-21, penerapan
Pancasila dalam kehidupan sehari-hari harus terus dilakukan.
Hal ini dilakukan agar bangsa Indonesia tetap berada pada kaidahnya dan tidak
kehilangan jati dirinya di tengah perkembangan zaman yang begitu pesat ini. Salah satu contoh
penerapan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari yaitu penerapan Pancasila dalam sektor
pendidikan yang saat ini diwujudkan dengan Profil Pelajar Pancasila. Namun, dalam
menerapkan Profil Pelajar Pancasila pada pendidikan yang berpihak pada peserta didik dalam
pendidikan abad ke-21 tidak lah mudah, terdapat berbagai tantangan diantaranya yaitu :
1. Keterlibatan peran orang tua dalam pendidikan kurang maksimal Dalam mencapai
keberhasilan pendidikan, peran guru sebagai pendidik tidak lah cukup. Namun, harus ada
peran serta orang tua dalam prosesnya. Kebanyakan orang tua saat ini kurang peduli
terhadap pendidikan anaknya khususnya pada aspek afektif. Para orang tua hanya peduli
pada aspek kognitif saya, sehingga terkadang sikap peserta didik saat ini kurang baik
meskipun aspek kognitif baik. Hal ini berlaku untuk aksi nyata dalam penerapan Profil
Pelajar Pancasila bahwa penerapan Profil Pelajar Pancasila tidak cukup hanya diterapkan
di sekolah saja, namun perlunya bantuan orang tua dalam membiasakan perilaku Profil
Pelajar Pancasila di rumah.
2. Kurang tersedia jumlah guru yang memiliki motivasi, semangat dan pengetahuan dalam
menerapkan karakter Profil Pelajar Pancasila Fakta di lapangan, masih banyak guru-guru
yang belum memiliki motivasi, semangat dan pengetahuan dalam penerapan karakter
Profil Pelajar Pancasila. Guru-guru tersebut cenderung masih nyaman dan betah dengan
perangkat pembelajaran kurikulum sebelumnya dan sebagian kecil menganggap
kurikulum merdeka yang memuat Profil Pelajar Pancasila kurang praktis dan menambah
beban kerja guru khususnya dalam merancang perangkat pembelajaran yang memuat
penerapan karakter Pelajar Profil Pancasila.
3. Adanya akses informasi yang sangat luas dan tidak terbatas Pada abad ke-21 yang telah
berkembang pesat dalam hal teknologi dimana akses informasi sangat luas dan tidak
terbatas dalam artian semua orang dari segala umur bisa mengakses informasi tersebut jika
memiliki perangkat elektronik/gawai yang menyebabkan banyak anak muda saat ini
kurang memiliki tata krama dan sopan santun dalam berperilaku. Oleh karena itu, ketika
membiasakan peserta didik untuk bersikap sesuai dengan karakter Profil Pelajar Pancasila,
hendaknya guru berkerja sama dengan orang tua dalam memberikan arahan dan batasan
dalam mengakses informasi khususnya dari dunia digital.
Adapun visi yang ingin diwujudkan Kemendikbudristek melalui Permendikbud nomor
22 tahun 2020 tentang rencana strategis pendidikan dan kebudayaan tahun 2020-2024 adalah
profil pelajar Pancasila. Pelajar Pancasila sendiri merupakan perwujudan pelajar Indonesia
sebagai pelajar sepanjang hayat dengan kompetensi global dan perilaku sesuai dengan nilai-
nilai Pancasila. Ada 6 dimensi dalam profil pelajar Pancasila. Keenam dimensi tersebut adalah
beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, berkebhinekaan global,
bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif. Dimensi dalam Profil Pelajar Pancasila
satu sama lain saling berkaitan dan menguatkan.
Keenam dimensi tersebut menunjukkan bahwa Profil Pelajar Pancasila tidak hanya
fokus pada kompetensi kognitif, tetapi juga sikap dan perilaku sesuai identitas atau jati diri
sebagai bangsa Indonesia sekaligus masyarakat global. gai masyarakat global, peserta didik
harus menguasai kecakapaan abad 21 seperti berfikir kritis, komunikasi, kreatif dan kolaborasi.
Selain itu tantangan akan degradasi moral dan distorsi karakter peserta didik akibat
perkembangan teknologi dan arus globalisasi yang pesat semakin nyata. Pendidikan memiliki
peran dan tanggung jawab yang besar untuk dapat mengatasi dan menjawab tantangan tersebut.
Nilai - nilai Pancasila bisa menjadi pedoman bagi peseta didik untuk mempertahakan Identitas
Bangsa Indonesia dan persaingan global pada abad 21. Maka tercetuslah Profil Pelajar
Pancasila sebagai langkah strategis yang dapat menjadi solusi mengatasi ancaman tersebut
dengan mengamalkan nilai-nilai Pancasila untuk melestarikan kebhinekaan bangsa Indonesia
dan pekembangan pada abad 21.

Anda mungkin juga menyukai