terdapat pada air terutama pada air sumur gali tentunya ini mendapatkan perhatian
khusus untuk diteliti lebih lanjut. Dari latar belakang yang telah dipaparkan diatas
yakni air sumur gali yang diduga mengandung Besi dikawasan tersebut
menggunakan air sumur gali. Maka peneliti tertarik untuk manganalisis Kadar
Besi bahwa terdapat beberapa air sumur gali yang mengandung Besi. Berdasarkan
pengamatan dari peneliti dapat dilihat bahwa air sumur gali di Desa Damuli
Kebun Kabupaten Labuhan Batu Utara memiliki ciri-ciri fisik antara lain airnya
iritasi pada mata dan kulit, juga menimbulkan bau yang kurang enak serta
menyebabkan warna kuning pada dinding bak dan bercak-bercak kuning pada
pakaian.
Kandungan besi dalam air yang melebihi batas dapat menimbulkan efek
negatif seperti menyebabkan bau, warna kuning pada air, pengendapan pada pipa,
Kandungan kadar besi dalam air standart sesuai dengan Peraturan Menteri
pengawasan kualitas air minum syarat kadar besi yang diperbolehkan 0,3 mg/L.
penelitian dengan judul “Penentuan Kadar Besi Pada Air Sumur Gali Di Desa
Damuli Kebun Kecamatan Kualuh Selatan Kabupaten Labuhan Batu Utara Tahun
2019”.
3
dalam penelitian ini apakah kadar besi pada air sumur gali di Desa Damuli Kebun
Kecamatan Kualuh Selatan Kabupaten Labuhan Batu Utara Kadar Besi sudah
Untuk mengetahui ada berapa kadar besi pada air sumur gali penduduk
1) Bagi Peneliti
Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi DIPLOMA III
2) Bagi Masyarakat
kadar besi pada air sumur gali, terutama masyarakat di Desa Damuli
3) Bagi Pendidikan
Indonesia.
4
5
Air Hujan
Air hujan merupakan sumber utama air di bumi. Walaupun pada saat
presitipasi merupakan air yang paling bersih, air tersebut cenderung mengalami
Air Permukaan
Air permukaan yang meliputi Badan-badan air semacam air sungai, danau,
telaga, waduk, rawa, terjun dan sumur permukaan, sebagian berasal dari air hujan
yang jatuh ke permukaan bumi. Air hujan tersebut kemudian akan mengalami
Air Tanah
Air tanah(ground water) berasal dari air hujan yang jatuh ke permukaan
bumi yang kemudian mengalami perkolasi atau penyerapan ke dalam tanah dan
mengalami proses filtrasi secara alamiah. Sebagian air hujan yang mencapai
permukaan bumi dan menyerap ke dalam lapisan tanah dan menjadi air tanah.
Sebelum mencapai lapisan tempat air tanah, air hujan akan menembus beberapa
lapisan tanah dan menyebabkan terjadinya kesadahan pada air (hardness of water).
Kesadahan pada air ini menyebabkan air mengandung zat-zat mineral dalam
konsentarsi. Zat-zat mineral tersebut, antara lain kalsium, magnesium dan logam
6
berat seperti Fe dan Mn, akibatnya apabila kita menggunakan air sadah untuk
mencuci, sabun yang kita gunakan tidak ada berbusa dan bila diendapkan akan
Air tanah disebut juga air tawar karena tidak terasa asin, berdasarkan
lokasi air maka air tanah dapat dibagi dalam dua bagian, yaitu:
Air jauh dari permukaan tanah adalah air yang disimpan didalam lapisan tanah
Sifat air yang penting dapat digolongkan kedalam sifat Fisis, Kimiawi,
Dan Biologis.
1. Sifat Fisis
2. Sifat Kimiawi
perubahan PH.
3. Sifat Biologis
7
arya, 2004).
Untuk menjamin bahwa suatu sistem penyediaan air minum adalah aman,
higienis dan baik serta dapat diminum tanpa kemungkinan dapat menginfeksi para
Air minum selain harus bebas dari zat yang berbahaya bagi kesehatan,
minum.
1) Persyaratan Bakteriologis
dipenuhi oleh air minum, air yang masuk sistem distribusi dan air pada
sistem distribusi.
2) Persyaratan Kimiawi
8
Dalam hal ini yaitu tidak adanya kandungan unsure atau zat kimia yang
seminimal mungkin.
3) Persyaratan Radioaktivasi
4) Persyaratan Fisik
Parameter dalam persyaratan fisik untuk air minum yaitu warna, rasa dan
Sumur gali adalah satu konstrituksi sumur yang paling umum dan meluas
dipergunakan untuk mengambil air tanah bagi masyarakat kecil dan rumah-rumah
perorangan sebagai air minum dengan 7-10 meter dari permukaan tanah. Sumur
gali menyediakan air yang berasal dari lapisan tanah yang relative dekat dari
Diameter sumur gali antara 0,8-1 meter, kedalaman 8 meter sumur gali
tergantung lapisan tanah, ketinggian dari permukaan air laut, ada tidaknya air
sumur dengan kakus (Wc), lubang galian sampah dan sumber pengotoran
3. Sumur harus diberi penutup agar air sumur tidak terkontaminasi dari
udara.
1. Ketinggian air bebas umumnya sekitar 1-3 meter dari dasar sumur.
musim.
(J.F. Gabriel,2001).
2.3. Besi
Besi Adalah metal berwarna putih keperakan, liat, dan dapat dibentuk. Di
dalam air minum besi menimbulkan rasa, warna (kuning), pengendapan pada
10
dinding pipa, pertumbuhan bakteri besi, dan kekeruhan. Besi dibutuhkan oleh
pada fase absorbsi. Tubuh manusia tidak dapat mengexkiresikan besi. Karenanya
mereka yang sering mendapat transfusi darah, warna kulitnya menjadi hitam
membuat baja. Serta digunakan untuk membuat logam. Senyawa- senyawa zat
besi digunakan dalam bidang kedokteran untuk pengobatan anemia. Zat besi
muatan positif, yaitu bentuk fero. Keadaan teroksidasi besi kehilangan 3 elektron
muatan positif, yaitu bentuk feri. Besi dalam 2 bentuk ion sangat
mengguntungkan sehingga bisa berperan dalam proses respirasi sel serta sebagai
faktor enzim yang terlibat dalam reaksi oksidasi dan reduksi untuk produksi
energi yang terdapat dalam semua sel tubuh. Fero merupakan unsur penting bagi
makhluk hidup.
2. Konsumsi kadar Besi dosis besar akan merusak sel alat pencernaan
sel juga meluas pada hati, jantung, dan organ lain. Kadar besi yang
(Widawati, W.dkk,2008).
Metode ini digunakan untuk menentukan kadar besi dalam air dan limbah
Fe 0,3 mg/L sampai dengan 10 µg/L pada panjang gelombang 248,3 nm.
penyimpanan maksimum.
1. Koefisien kolelasi (r) lebih besar atau sama dengan 0,995 dengan
nilai yang ditunjukkan oleh instrumen ukur atau sistem pengukuran, atau nilai
yang diwakili oleh bahan ukur, dengan nilai-nilai yang sudah diketahui yang
konvensional nilai penunjukkan alat ukur dan bahan ukur dengan cara
acuan tersertifikasi.
B. Manfaat Kalibrasi
maupun Internasional.
C. Manfaat Kalibrasi
1. Menjaga kondisi instrumen ukur dan bahan ukur agar tetap sesuai
dengan spesifikasinya.
analisis untuk menetapkan konsentrasi suatu unsur (logam) dalam suatu sampel.
A. Lampu Katoda
pakai atau umur pemakaian selama 1000 Jam, lampu katoda pada setiap unsure
yang akan diuji berbeda-beda tergantung unsur yang akan diuji, seperti lampu
katoda Cu, hanya bisa digunakan untuk pengukuran unsur Cu. Lampu katoda
Soket pada bagian lampu katoda yang hitam, yang lebih menonjol
Bagian yang hitam ini merupakan bagian yang sangat menonjol dari
keempat besi lainnya. Lampu katoda berfungsi sebagai sumber cahaya untuk
memberikan energi sehingga unsure logam yang akan diuji akan mudah
tereksitasi.
15
Selotip ditambahkan agar ada ruang untuk keluar masuknya gas dari luar
dan keluarnya gas dari dalam, karena bila ada gas yang keluar dari dalam dapat
dilepas dari soket pada main unit (SSA) dan lampu diletakkan pada tempat
busanya didalam kotaknya lagi, dan dus penyimpanan ditutup kembali, sebaiknya
B. Tabung Gas
Tabung gas pada (SSA) yang digunakan merupakan tabung gas yang berisi
gas asetilen. Gas asitilen pada (SSA) memiliki kisaran suhu kurang lebih 20000K,
dan ada juga tabung gas yang berisi gas N20 yang lebih panas dari gas asetilen,
dengan kisaran suhu lebih 30000K. Regulator pada tabung gas asetilen berfungsi
untuk pengaturan banyaknya gas yang akan dikeluarkan, dan gas yang berada
tekanan yang berada didalam tabung. Pengujian untuk pendeteksian bocor atau
tidaknya tabung gas tersebut yaitu dengan mendekatkan telinga ke dekat regulator
gas dan beri sedikit air untuk pengecekkan. Bila terdengar suara atau udara maka
menandakan bahwa tabung gas bocor, dan ada gas yang keluar. Hal lainnya yang
bisa dilakukan yaitu dengan memberikan sedikit air sabun pada bagian atas
regulator dan dilihat apakah ada gelembung udara yang terbentuk. Bila ada, maka
minyak, karena minyak akan dapat menyebabkan saluran gas tersumbat. Gas
16
didalam tabung dapat keluar karena disebabkan didalam tabung pada bagian dasar
tabung berisi aseton yang dapat membuat gas akan mudah keluar, selain gas juga
memiliki tekanan.
C. Ducting
Ducting merupakan bagian cerobong asap untuk menyedot asap atau sisa
pembakaran pada (SSA), Yang langsung dihubungkan pada cerobong asap bagian
luar pada atap bangunan, agar asap yang dihasilkan oleh (SSA) tidak berbahaya
bagian lingkungan sekitar. Asap yang dihasilkan dari pembakaran pada (SSA)
diolah sedemikian rupa didalam ducting agar populasi yang dihasilkan tidak
horizontal, agar bagian atas dapat tertutup rapat, sehingga tidak akan ada serangan
Karena bila ada serangan atau binatang lainnya yang masuk kedalam
menekan bagian kecil pada ducting kearah miring, karena bila lurus secara
D. Kompresor
Kompresor merupakan alat yang terpisah dengan main unit, karena alat ini
berfungsi untuk mensuplai kebutuhan udara yang akan digunakan oleh (SSA)
17
dimana pada bagian yang kotak hitam merupakan tombol ON-OFF, Spedo pada
bagian tengah merupakan besar kecilnya sebagai udara yang akan dikeluarkan,
merupakan tombol pengatur untuk mengatur banyak sedikitnya udara yang akan
disemprotkan ke burner.
E. Burner
Burner adalah bagian paling terpenting didalam main unit, karena burner
berfungsi sebagai tempat pencampuran gas asetilen, dan aquades, agar tercampur
merata, dan dapat terbakar pada pemantik api secara baik dan merata. Lobang
yang berada pada burner merupakan lobang pemantik api, dimana pada lobang
inilah awal dari proses pengatomisasiannya nyalaan api. Perawatan burner yaitu
yang berisi aquades selama kurang lebih 15 menit, hal ini merupakan proses
sampel dan standar yang akan diuji. Selang aspirator berada pada bagian selang
yang berwarna orange dibagian kanan burner. Logam yang akan diuji merupakan
logam yang berupa larutan dan harus dilarutkan terlebih dahulu dengan
menggunakan larutan asam nitrat pekat. Logam yang berada didalam larutan, akan
mengalami eksitasi dari energi rendah ke energy tinggi. Nilai eksitasi dari setiap
logam yang diukur. Bila warna api merah, maka menandakan bahwa terlalu
banyak gas. Dan warna api paling biru, merupakan warna api yang paling baik
yang dibuat melingkar sedemikian rupa, agar sisa buangan sebelumnya tidak naik
lagi keatas, karena bila hal ini terjadi dapat mematikan proses pengatomisasian
nyala api pada saat pengukuran sampel, sehingga kurva yang dihasilkan dan
terlihat buruk. Tempat wadah buangan (drigen) ditempatkan pada papan yang juga
Bila lampu indikator menyala, menandakan bahwa alat (SSA) atau api
pengatomisasian nyala api. Selain papan tersebut juga berfungsi agar tempat atau
wadah buangan tidak tersenggol kaki. Bila buangan sudah penuh, isi didalam
wadah jangan dibuat kosong, tetapi disisakan sedikit agar tidak kering.
spektrofotometer biasa yaitu spesifik, batas deteksi yang rendah dari larutan yang
diaplikasikan pada banyak jenis unsur, batas kadar penentuan luas (dari ppm
sampai %). Sedangkan kelemahannya yaitu pengaruh kimia dimana (SSA) tidak
mampu menguraikan zat menjadi atom misalnya pengaruh fosfat terhadap Ca,
pengaruh ionisasi yaitu bila atom tereksitasi (tidak hanya disosiasi) sehingga
regulator dan kompresor ke stop kontak 220 volt. Hidupkan volta, hidupkan
voltage regulato, computer dan exaust system, buka kran gas asetilen/nitrous
Klik program kerja alat (SSA) pada layar monitor sehingga terbuka
lembaran kerja, itu klik method dan pilih unsur yang akan diaalisa catat deretan
larutan standar yang digunakan sesuai unsur yang dipilih. Klik sampel dan
tuliskan kode sampel yang akan dianalisa pada taple sampel, lalu klik analisis
untuk menentukan pemilihan method dan sampel yang sesuai. Klik instrument,
klik property pastikan posisi lampu sudah benar kemudian klik hardware set-up
Klik report pilih apa yang diperlukan untuk pelaporan misalnya grafik dan
sebagainya. Klik result dan gas flows optimation pada sudut kanan atas layar
monitor, pastikan alat sudah dalam keadaan instrument ready pada bawah layar
20
monitor. Hidupkan flame dengan mengklik ignite flame pada gelas flow
optimation atau menekan tombol warna kuning pada alat, lakukan optimati
absorban dari salah satu larutan standart dengan menaikkan atau menurunkan fuel
low pada gas flow optimation dan setelah itu klik perform instrument zero.
Buka lembaran result lakukan analisa dengan mengklik start pada monitor
maka akan bekerja secara otomatis dan pertama dilakukan adalah mengkalibrasi
larutan standart, kemudian analisa sampel. Hasil kasil kalibrasi larutan standart
serta analisa sampel dapat dibaca pada layar monitor. Setelah analisa berakhir
matikan flame dengan menekan tombol kuning pada alat, tutup kran gas
asetilen/nitrous oxide. Klik kembali gas flow optimation dan keluarkan sisa gas
yang ada pada alat dengan mengklik bleed lines berulang kali sehingga sisa gas
benar-benar habis. Hidupkan printer dan cetak laporan hasil analisa dari alat
(SSA). Matikan alat (SSA), computer, kompresor dan voltage regulator serta
A. Sumber Sinar
B. Nyala Api
21
atomnya.
C. Monokromator
gelombang tertentu.
D. Detektor
E. Readout
elektronik.
Uji Laboratorium
3.3.2. Sampel
secara acak sebanyak 5 sampel dari 5 Rumah pada air sumur gali Di Desa Damuli
sampel yang diambil pada saat satuan waktu yaitu pagi. Adapun cara pengambilan
sampelnya adalah:
24
2. Ambil sampel air dengan menjatuhkan botol kedalam air sumur dengan
kedalaman tertentu, yaitu pada permukaan air, bagian tengah air dan
dasar sumur.
sampel air sumur gali Di Desa Damuli Kebun Kecamatan Kualuh Selatan
tungku karbon dengan gas asetilena sebagai gas pembawa. Karena pada umumnya
b. Alat pemanas.
e. Pipet volumetri 1,0 ml, 2,0 ml, 5,0 ml, dan 10,0 ml.
h. Alat penyaring.
i. Kertas saring.
Erlenmeyer yang berisi sampel setelah itu saring satu persatu kedalam
1. Pipet 50 ml air sumur gali lalu campurkan 100 ml Aquadest dan panaskan
1. Larutan standart besi dari 1000 ppm, dipipet 10 ml masukkan kedalam labu
2. Dipipet 0,5 ml, 1,0 ml, 2,0 ml, 4,0 ml dari larutan standart dan masukkan
3. Atur alat SSA dan optimasikan sesuai dengan petunjuk penggunaan alat
untuk pengukuran besi. Misalnya dengan salah satu cara optimasi alat
Nol.
f. Jika koefisien korelasi regresis linier (r) < dari 0,995 periksakan kondisi
SSA kemudian atur serapan hingga nol dan langkah pada butir (c) hingga
a. Aspirasikan contoh uji kedalam SSA lalu ukur serapannya pada panjang
3. Rumus Perhitungan
Fe (mg/L) = C X fp
DAFTAR PUSTAKA
1. Joko Tri (2010). Unut Air Baku Dalam Sistem Penyediaan Air Minum,
Ilmu, Yogyakarta.
Yarma Widya.
10. https://id.wikipedia.org.wiki/kalibrasi