Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH KOMUNIKASI DALAM PELAYANAN KESEHATAN KHUSUSNYA PELAYANAN

MULTIDISIPLINE

Dosen Pengajar:
Ns.Rita Rahayu.M.Kep Sp.kep.J

Nama Kelompok:
Inara zahra C1AA23070
Muhammad Rizqal Zulfillah C1AA23108
Pikri Ardiansyah C1AA23142
Sakinah Windasari C1AA23174
Khairunnisa Putri Drajat C1AA23077
Tyara Chantika Dwi Febrianti C1AA23206
Risman Andriyansah C1AA23170
Rere azhari C1AA23162
Zahra Tiara Putri C1AA23218
Nuroh alfia C1AA23138

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI KESEHATAN SUKABUMI
KOTA SUKABUMI
2024
KATA PENGANTAR

Puji serta syukur tidak lupa kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang berkat anugerah dari-Nya saya
mampu menyelesaikan makalah ini sesuai dengan waktunya. Sholawat serta salam di haturkan kepada junjungan
agung Nabi besar Muhammad SAW yang telah memberikan pedoman kepada kita jalan yang sebenar-benarnya
berupa ajaran Agama yang sempurna dan menjadi rahmat bagi alam semesta.

Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini bisa memberikan menfaat kepada pembaca.
Dan tak lupa saran serta kritik yang membangun dalam rangka perbaikan makalah yang akan datang.
Sukabumi, 05 Februari2024

Kelompok 9

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ……………………..i

DAFTAR ISI ………………………………..ii


BAB 1 PENDAHULUAN……………….. 1

1.1 Latar Belakang ……………………….1

1.2 Rumusan Masalah …………………2

1.3 Tujuan Penulis ………………………2

BAB II PEMBAHASAN …………………3

2.1 Definisi Pelayanan Keperawatan Dalam Sistem Pelayanan


Kesehatan ………………3

2.2 Sistem Pelayanan kesehatan………..4

2.3 Cara Komunikasi multidisiplin dengan pasien ………..5

2.4 Prinsip perawatan Multidisiplin ……….6

2.5 faktor faktor yang memengaruhi komunikasi ………7

2.6 Cara mewujudkan komunikasi Multidisiplin …….8

2.7 Ciri ciri komunikasi Multidisiplin …….9

2.8 komunikasi multidisiplin berkaitan dengan komunikasi ……10

2.9 Manfaat pendekatan multidisiplin dalam kesehatan …….11


BAB III PENUTUP………………12
3.1 Kesimpulan …………………..12

3.2 Saran
DAFTAR PUSAKA……..
1
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Keperawatan sebagai profesi dituntut untuk mengembangkan keilmuannyasebagai wujud
kepeduliannya dalam meningkatkan kesejahtraan umat
manusia baik dalam tingkatan peklinik maupun klinik. Salah satu syarat yang paling penting dalam pelayan
an kesehatan adalah pelayanan yang bermutu dan sesuaituntutan serta harapan masyarakat. kepuasan pasien
dalam menerima pelayanankesehatan mencakup beberapa dimensi. Salah satunya adalah dimensi
kelancarankomunikasi antara petugas kesehatan dengan pasien serta keluarga. Hal ini
berarti pelayanan kesehatan bukan hanya berorientasi pada pengobatatn secara medis,melainkan juga
berorientasi pada komunikasi karena pelayanan memaluikomunikasi sangat penting dan berguna bagi
pasien, serta sangat
membantu pasien dalam proses penyembuhan dan kemandirian pasien. komunikasimerupakan proses
kompleks yang melibakakn perilaku dan memungkinkanindividu untuk berhubungan dengan orang lain dan
dunia sekitarnya.komunikasiyang terjadi dalam kehidupan sehari-hari memberikan dampak yang
sangat penting dalam kehdupan, baik secara individu maupun kelompok. Komunikasiyang terputus akan
memberikan dampak pada buruknya hubungan antar individuatau kelompok. Komunikasi dilingkungan
rumah sakit diyakini sebagai modalutama untuk meningkatkan kualitas pelayanan yang akan ditawarkan
kepadakonsumennya yaitu pasien dan keluarga.

1.2 Rumusan Masalah


a) Apa yang dimaksud dengan pelayanan kesehatan?
b) Bagaimana cara mengoptimalkan komunikasi multidisiplin dalam tim pelayanan
kesehatan?
c) Apa saja sistem dan tingkatanpelayanan kesehatan?
d) Apa itu etika dan bagaimana aturan hukum kesehatan?

1.3 Tujuan Penulis


a) Mengetahui tentang definisi pelayanan keperawatan dan sistem pelayanan
kesehatan?
b) Mengetahui kode etik keperawatan?
c) Mengetahui tentang sistem dan tingkatan pelayanan kesehatan?
d) Mengetahui mengenai etika dan aturan hukum kesehtan?
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian
Komunikasi multidisiplin dalam keperawatan adalah komunikasi yang melingkupi seluruh aspek jalur
komunikasi penanganan dan perawatan pasien. Dalam bidang komunikasi kesehatan, komunikasi multidisiplin
terjadi antara sesama anggota tim multidisiplin dan antara anggota tim multidisiplin dengan pasien serta anggota
keluarga pasien dalam rangka penanganandan perawatan pasien. Komunikasi multidispilin yang baik sangat
penting bagi keberhasilan tim dalam menangani dan merawat pasien. Karena itu setiap anggota tim hendaknya
dibekali dengan pelatihan komunikasi agar setiap anggota tun memilik keterampilan komunikasi sebagai bagian
dari upaya penanganan dan perawatan pasien.
Menurut Wywialowski (2004 135), multidisiplin atau multidisipliner mengacu pada tum dimana sejumlah orang
atau individu dari berbagai disiplin ilmu terlibat dalam suatu proyek namun masing-masing individu bekerja secara
mandiri Setiap individu dalam tim multidisiplin memiliki keterampilan dan keahlian yang berbeda namun saling
melengkapi satu sama lain Pengalaman yang dimiliki masing-masing individu memberikan kontribusi yang besar
bagi keseluruhan upaya yang dilakukan. Tim pelayanan kesehatan
Multidisiplin merupakan sekelompok profesional yg mempunyai aturan yang jelas, tujuan umum dan berbeda
keahlian Tim akan berfungsi baik jika terjadi adanya konstribusi dari anggota tim dalam memberikan pelayanan
kesehatan terbaik Anggota tim kesehatan meliputi: pasien, perawat, dokter, fisioterapi, pekerja sosial, ahli gizi,
manager, dan apoteker Oleh karena itu tim kolaborasi hendaknya memiliki komunikasi yang efektif bertanggung
jawab dan saling menghargai antar sesama anggota tim Perawat sebagai anggota membawa perspektif yg unik
dalam multidisiplin tim Perawat menfasilitasi dan membantu pasien untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dari
praktek profesi kesehatan lain Perawat berperan sebagai penghubung penting antara pasien dan pemberi pelayanan
kesehatan.

2.2 Sistem Pelayanan Kesehatan


• Pentingnya Komunikasi dalam Pelayanan Kesehatan
Manusia makhluk sosial tentunya selalu memerlukan orang lain dalam menjalankan dan mengembangkan
kehidupannya Hubungan dengan orang lain akan terjalin bila setiap individu melakukan komunikasi diantara
sesamanya. Kepuasan dan kenyamanan serta rasa aman yang dicapai oleh individu dalam berhubungan sosial
dengan orang lain merupakan hasil dari suatu komunikasi. Komunikasi dalam hal ini menjadi unsur terpenting
dalam mewujudkan integritas diri setiap manusia sebagai bagian dari sistem sosial. Komunikasi yang terjadi dalam
kehidupan sehari-hari memberikan dampak yang sangat penting dalam kehidupan baik secara individual maupun
kelompok Komunikasi yang terputus akan memberikan dampak pada buruknya hubungan antar individu atau
kelompok Tatanan klinik seperti RS dinyatakan sebagai salah satu sistem dari kelompok sosial
mempunyai kepentingan yang tinggi pada unsur komunikas Contoh sistem pelayanan kesehatan
Tujuan dan fungsi komunikasi :
1. Menyampaikan ide/informasi/berita
2. Memengaruhi orang lain
3. Mengubah perilaku orang lain
4. Memberikan pendidikan
5. Memahami ide orang lain

2.3 Cara Komunikasi Multidisiplin dengan Pasien


1.Menciptakan hubungan interpersonal yang baik.
2.Menerapkan komunikasi dua arah.
3.Mendengarkan secara aktif dan penuh perhatian.
4.Menggunakan bahasa yang tepat dan mudah dipahami pasien.
5.Memperhatikan komunikasi non-verbal.
6.Bersikap jujur.
7.Menerapkan komunikasi terapeutik dengan bai

2.4 Prinsip Perawatan Multidisiplin


• Ini adalah pendekatan tim di mana ahli perawatan, dokter umum, dan profesional perawatan kesehatan terkait
menangani tidak hanya rencana perawatan dan pemberian perawatan tetapi juga aspek perawatan psikososial.
• Komunikasi rutin dengan anggota tim.
• Akses ke berbagai pilihan terapi, terlepas dari keterpencilan geografis, layanan kesehatan pedesaan atau
perkotaan.
• Pasien harus disertakan dalam diskusi dan manajemen perawatan mereka dan harus menerima informasi yang
tepat waktu dan tepat dari profesional perawatan kesehatan.

2.5 Factor-factor yang mempengaruhi komunikasi


A.Situasi suasana
Situasi suasana yang hiruk pikuk atau penuh kebisangan akan mempengaruhi baik tidaknya pesan diterima
oleh komunikan, suara bising yang diterima komunikan saat proses komunikasi berlangsung membuat pesan tidak
jelas, kabur, bahkan sulit diterima. Proses komunikasi dilaksanakan, lingkungan harus diciptakan sedemikian rupa
supaya tenang dan nyaman Komunikasi yang berlangsung dan dilakukan pada waktu yang kurang tepat mungkin
diterima dengan kurang tepat pula.
B. Kejelasan pesan
Kejelasan pesan akan sangat mempengaruhi keefektifan komunikasi Pesan yang kurang jelas dapat
ditafsirkan berbeda oleh komunikan sehingga antara komunikan dan komunikator dapat berbeda persepsi
tentang pesan yang disampaikan. Hal ini akan sangat mempengaruhi pencapaian tujuan komunikasi yg
dijalankan komunikator haras memahami pesan sebelum menyampaikannya pada komunikan, dapat dimengerti
dan menggunakan artikulasi dan kalimat yang jelas.

2.6 Cara mewujudkan komunikasi multidisiplin


1. Membentuk Komunikasi Interpersonal yang Baik
Menciptakan dan memelihara hubungan yang baik adalah penting dalam upaya penanganan dan perawatan
pasien. Hasil studi menunjukkan bahwa komunikasi dan hubungan baik antara pasien dan anggota tim
memberikan dampak positif pada kepuasan pasien, pengetahuan dan pemahaman, kepatuhan terhadap program
pengobatan, dan hasil kesehatan yang terukur Komunikasi interpersonal yang terjalin baik juga akan
memberikan dampak positif tidak hanya bagi kinerja namun juga bagi hubungan antara perawat dan pasien
sebagai cara berkomunikasi yang baik.
2. Menjadi Pendengar yang Baik
Dalam sebuah komunikasi sangat penting untuk menjadi pendengar yang baik, sebab tentunya dengan
mndengarkan pasien maka tentu perawat akan lebih mudah mngetahu keluhan Tentunya hal ini merupakan hal
yang baik dala upaya memberikan pelayanan yang tepat terhadap pasien. Tentunya hal mi menjadi salah satu
upaya yang baik dalam menjadikan komunikasi yang efektif dalam multidisiplin keperawatan.
3. Pertukaran Informasi yang Efektif
Anggota tim yakni dokter perlu memperoleh sebanyak mungkin informasi dari pasien agar dapat mendiagnosa
dengan tepat jenis penyakit yang diderita pasien dan merumuskan rencana penanganan dan perawatan Bagi
pasien, pasien perlu mengetahui memahami, merasa dikenal, dan dipahami oleh anggota tim. Untuk itu, kedua
belah pihak sangat perlu melakukan komunikasi dua arah sebagai upaya untuk saling bertukar informasi.
Informasi yang tepat tentu akan memberikan penangganan yang tepat sehingga kesalahan dalam upaya
penanganan kesehatan akan diminimalisir.
4 Menggunakan Komunikasi Nonverbal
Komunikasi nonverbal merupakan salah satu cara yang digunakan untuk
melakukan Komunikasi Multidisiplin Dalam dunia Keperawatan. Komunikasi nonverbal adalah upaya untuk
dapat lebih mengefektifkan komunikasi dan
merupakan upaya untuk lebih sedikit menggunakan kata kata Bahasa nonverbal
juga dapat menjadikan komunikasi berlangsung lebih akrab dan kondusif Terlebih lagi jika dilakukan
dengan pasien yang tidak Sehingga hal ini akan
sangat memudahkan dalam komunikasi itu sendiri sebagaimana cara komunikasi efektif dengan pasien.
5. Memberi Penilaian yang Baik
Nilai atau penilaian yang baik haruslah menjadi hal utama yang dikedepankan
oleh keperawatan. Sebab penilaian inilah yang akan langsung memberikan dampak bagi berlangsungnya
kmonnkasi baik antara perawat dengan pasien
atau juga perawat dengan para petugas medis lainnya Dengan hal ini maka
tentu akan dapat berlaku positif terhadap jalannya komunikasi yang akan
dilakukan sebagai bentuk penyebab keberhasilan dalam komunikasi.
6. Menggunakan Bahasa dan Erika yang Sopan
Dalam sebuah komunikasi tentu saja penggunaan bahasa serta etika dan normal
kesopanan haruslah diutamakan. Terlebih lagi bagi para paleku dan petus kesehatan seperti perawat tentu harua
mengedepankan hal ini sebagiamana
fungsi bahasa sebagai alat komunikasi Sebab merekatidka hanya mewakili diri
sendiri namun juga mewakili profesi serta institusi yang menaungi Oleh karena
hal ini maka tentu saja bahsa norma etika dan perilaku haruslah benar benar diperhatikan dengan seksama.
7. Memperhatikan Kebutuhan Pasien
Hal yang tidak kalah penting harus diperhatikandalam komunikasi multidisiplin keperawatan adalahjangan
sampai mengabaikan kebutuhan pasien. Oleh sebab itu, maka kebutuhan pasien haruslah menjadi prioritas
utama terutama bagia nda para perawat sebagai upaya dalam memberikan
pelayanan terbaik untuk para pasien sebagai karakteristik komunikasi terapeutik.
2.7 Ciri-ciri komunikasi multidisiplin
•Menyentuh semua aspek kehidupan
• Diajarkan di hampir semua disiplin ilmu
•Terbuka dan dibina oleh banyak pakar disiplin ilmu
2.8 Komunikasi multidisiplin berkaitan dengan komunikasi:
1.) Interdisiplin
Interdisiplin adalah cara pandang yang melibatkan transfer suatu disiplin akademik ke dalam disiplin akademik
lainnya untuk menyelesaikan suatu masalah tertentu, melalui pendidikan penelitian dan pengabdian pada
masyarakat. Dalam interdisiplin dapat terjadi pencampuran antar disiplin, namun tidak terjadi peleburan.
Ciri-ciri komunikasi interdisiplin :
Peran dan Tj tidak kaku, dapat beralih sesuai dengan perkembangannya
• Menyadari ada tumpang tindih kompetensi dan menerapkan dalam praktek sehari-hari
• Menemui dan mengenali keunikan peran berbagai disiplin yang tidak biasa diabaikan dan merupakan modal
bersama
• Ranah perluasan ilmu dan keterampilan yang tidak dimiliki dan akan diterapkan merupakan hal yang paling
komprehensif, terdapat keinginan untuk memikul beban bersama, hasrat untuk saling berbagi pengalaman dan
pengetahuan
• Interdisiplin dimulain dari disiplin, setelah itu mengembangkan permasalahan seputar disiplin tersebut.
2.) transdisiplin
Transdisiplin adalah cara pandang atau pendekatan holistik dalam menyelesaikan masalah kompleks yang dapat
menghasilkan ilmu/disiplin baru melalui pendidikan.penelitian dan pengabdian pada masyarakat dan melibatkan
semua komponen pemangku kepentingan.
Ciri-ciri komunikasi transdisiplin :
•Memfokuskan pada permasalahan kompleks
• Melibatkan lebih dari dua disiplin(lintas disiplin) dengan sudut pandang masing-masing
•Upaya bagaimana melakukan apa yang ingin kita lakukan terhadap apa yang dapat kita lakukan menggunakan
berbagai disiplin ilmu yang ada
•Dalam studi transdisiplin dimulai dari disiplin lain berupaya memecahkan masalah tersebut
2.9 Manfaat Pendekatan Multidisiplin dalam Kesehatan
Untuk Pasien :
1.Peningkatan hasil untuk pasien yang dirawat oleh tim perawatan multidisiplin.
2.Akses informasi kesehatan yang lebih baik.
3.Kepuasan pasien ditingkatkan.
4.Perawatan yang lebih baik dan perawatan yang berkualitas.
5.Periode yang lebih pendek dari diagnosis hingga pengobatan.
6.Kemungkinan menerima perawatan sesuai dengan pedoman praktik klinis, yang melibatkan dukungan
psikososial.
Untuk profesional Kesehatan :
1.Meningkatkan koordinasi perawatan.
2.hasil pasien yang lebih baik.
3.Jalur pengobatan yang disederhanakan dan pengurangan duplikasi layanan.
4.Lebih banyak kesempatan pendidikan bagi ahli kesehatan.
Manfaat Lain dari Pendekatan Multidisiplin dalam Layanan Kesehatan
1.Peningkatan Koordinasi Tim dan Pasien
Meskipun ada komitmen waktu yang lebih besar dari anggota tim multidisiplin, pasien menerima perawatan
berkualitas tinggi karena layanan terkoordinasi dengan baik, dan ada kerangka keseragaman yang diberikan
kepada setiap orang yang meningkatkan pemberian perawatan. Bahkan jika beberapa anggota tim multidisiplin
berada jauh dari pasien, komunikasi dalam tim multidisiplin membuat koordinasi menjadi lebih mudah.
2.Akses Pasien ke Seluruh Tim Perawatan
Perawatan multidisiplin memungkinkan pasien menerima dukungan dan perawatan terkoordinasi dari berbagai
spesialis. Setiap anggota menyumbangkan pandangannya, yang kemudian dapat memperbaiki perlakuan
yang kemudian dapat memperbaiki perlakuan yang diberikan oleh orang lain. Metode ini berfungsi untuk
memastikan bahwa setiap pasien mendapatkan perawatan yang dibutuhkannya.
3.Alur Kerja Hemat Waktu dan Efisien
Tim perawatan multidisiplin meningkatkan produktivitas dan menghemat waktu. Kolaborasi yang lebih baik
mengarah pada pengurangan kesalahan komunikasi dan perawatan. Karena tugas diberikan dengan jelas kepada
setiap anggota, duplikasi layanan berkurang.
4.Ini Memungkinkan Pasien untuk menetapkan Tujuan untuk diri mereka sendiri
Perawatan multidisiplin memberi pasien kesempatan untuk menetapkan tujuan harian, mingguan, bulanan, dan
tahunan yang spesifik untuk diri mereka sendiri. Hal ini memungkinkan tim untuk terlibat dengan tujuan, menjaga
diri mereka sendiri, dan pasien bertanggung jawab atas hasil yang diinginkan. Ini juga memberi kesempatan bagi
tim perawatan multidisiplin untuk melibatkan keluarga dalam mencapai tujuan yang diinginkan, yang
meningkatkan koordinasi perawatan.
5.Peningkatan Kepuasan Pasien dan Tim
Dengan hasil kesehatan yang lebih baik, pasien akan memiliki kepuasan yang lebih baik. Mereka telah
meningkatkan akses ke tim perawatan kesehatan multidisiplin yang dapat menangani semua kebutuhan mereka.
Perawatan tim terkoordinasi, terutama perawatan di rumah, juga mengurangi biaya perawatan kesehatan dan waktu
yang dihabiskan di rumah sakit dan fasilitas kesehatan. Dengan rekomendasi yang terkoordinasi dan
dikomunikasikan, pasien menghabiskan lebih sedikit waktu menunggu penyedia, mendiskusikan kebutuhan
mereka, dan membahas rencana perawatan. Tim perawatan tidak hanya meningkatkan kepuasan pasien, tetapi juga
penyedia. Karena pendelegasian tugas dan peningkatan komunikasi, anggota tim mengalami peningkatan kepuasan
kerja. Mampu bekerja sama dengan penyedia lain dan menjadi bagian dari proses pengambilan keputusan
memungkinkan penyedia merasa seperti bagian penting dari tim. Dengan peningkatan kolaborasi ini, penyedia
juga mengembangkan pemahaman yang lebih kuat tentang peran dan tanggung jawab kolega mereka.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pendekatan multidisiplin untuk perawatan menghasilkan kepuasan pasien yang
lebih besar dengan perawatan, kinerja keuangan yang lebih baik, penurunan durasi rata-rata
rawat inap, dan penurunan yang signifikan dalam jumlah rawat inap rumah sakit yang tidak
direncanakan.
Keberhasilan tim multidiplin dalam menangani dan merawat pasien ditentukan oleh
beberapa hal salah satunya adalah komunikasi yang efektif. Tim multidisiplin yang baik
adalah tim yang saling berbagi ide atau gagasan dan informasi dengan cepat dan dilakukan
secara teratur. Setiap catatan penting disimpan secara tertulis sebagai salah satu cara bagi tim
untuk merefleksikan diri. Terkait dengan penanganan dan perawatan pasien, keterampilan
komunikasi yang baik yang dimiliki oleh anggota tim merupakan inti bagi keselamatan
pasien dan kerja tim yang efektif.
Selain itu, perawat sebagai bagian dari anggota tim juga dapat memahami apa yang menjadi
permasalahan pasien seperti rasa cemas, rasa sakit, dan kesulitan untuk tidur. Karena itu,
perawat perlu berbagi persepsi dengan pasien, menjelaskan pemahaman perawat tentang apa
yang ingin dikomunikasikan oleh pasien. Dengan kata lain, perawat perlu mengetahui dan
memahami cara berkomunikasi dengan baik atau cara komunikasi efektif dengan pasien.

3.2 Saran
Sebagaimana yang telah dipaparkan dalam materi ini, kita perlu memahami setiap
dari pelayanan di suatu intansi itu memiliki tahapan yang berbeda maka dari itu memahami
kode etik dan sistem pelayanan yang baik itu harus dilakukan dengan baik dan benar guna
kenyamanan, dan kenyamanan bersama antara klien dan tenaga medis.

DAFTAR PUSAKA
https://journal.untar.ac.id/index.php/baktimas/article/download/4335/2623
https://scholar.google.com/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=public+speaking+jurnal
&btnG=#d=gs_qabs&t=1700700170818&u=%23p%3DIZOVDMYG34Q
https://scholar.google.com/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=public+speaking+jurnal
&btnG=#d=gs_qabs&t=1700700247190&u=%23p%3D7XaqkVabwPcJ
https://scholar.google.com/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=public+speaking+komu
nikasi&btnG=#d=gs_qabs&t=1700700384100&u=%23p%3DJhgIBarX4MAJ

Anda mungkin juga menyukai