Dokumen : PM/LPTS/3
3.1. Akreditasi adalah pengakuan formal dari suatu badan akreditasi bahwa suatu
laboratorium telah mampu melaksanakan pengujian.
3.2. Asesmen adalah pemeriksaan terhadap suatu laboratorium penguji untuk
mengevaluasi kesesuaiannya dengan kriteria akreditasi laboratorium yang spesifik.
3.3. Internal audit adalah pemeriksaan yang sistematik dan independen untuk menentukan
kesesuaian kegiatan mutu dan hasil yang berkaitan terhadap rencana yang disusun dan
untuk menentukan rencana yang disusun tersebut diimplementasikan secara efektif
dan sesuai untuk pencapaian tujuan.
3.4. Badan akreditasi adalah badan atau lembaga yang melaksanakan dan mengatur system
akreditasi laboratorium serta memberikan sertifikat akreditasi.
3.5. Kesesuaian adalah pemenuhan terhadap persyaratan tertentu.
3.6. Ketidakberpihakan adalah tidak adanya benturan atau dapat segala bentuk benturan
kepentingan dapat diselesaikan agar tidak berpengaruh buruk pada kegiatan
laboratorium selanjutnya.
3.7. Laboratorium adalah tempat riset ilmiah, eksperimen, pengukuran ataupun pelatihan
ilmiah dilakukan.
3.8. Laboratorium terakreditasi adalah laboratorium pengujian yang telah memperoleh
sertifikat akreditasi dari badan atau lembaga akreditasi yang mendapat pengakuan
secara nasional atau internasional.
3.9. Bahan Habis Pakai adalah bahan/material atau zat diperlukan dalam proses pengujian.
3.10. Laboratorium Pengujian Teknik Sipil adalah sarana dan prasarana dilengkapi dengan
tenaga ahli yang handal melayani dalam pelaksanaan pengujian perkerasan aspal,
beton, struktur dan tanah.
3.11. Pengujian adalah suatu kegiatan teknis yang terdiri atas penetapan, penentuan satu
atau lebih sifat atau karakteristik dari suatu produk, bahan, peralatan, organisme,
fenomena fisik, proses atau jasa, sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.
3.12. Uji banding adalah suatu cara untuk mengetahui kinerja laboratorium penguji dengan
cara membandingkan hasil uji antar laboratorium.
3.13. Verifikasi adalah konfirmasi melalui pengujian dan pengadaan bukti yang objektif
bahwa persyaratan tertentu untuk suatu maksud khusus dipenuhi.
3.14. Akreditasi adalah pengakuan formal dari suatu badan akreditasi bahwa suatu
laboratorium telah mampu melaksanakan pengujian.
3.15. Asesmen adalah pemeriksaan terhadap suatu laboratorium penguji untuk
mengevaluasi kesesuaiannya dengan kriteria akreditasi laboratorium yang spesifik.
3.16. Ketertelusuran Pengukuran adalah kemampuan suatu hasil pengukuran untuk
dihubungkan ke Standar Nasional atau Internasional melalui mata rantai tak terputus.
3.17. Ketidakpastian pengukuran adalah suatu parameter yang menetapkan rentang nilai
yang didalamnya diperkirakan nilai benarnya.
3.18. Bahan acuan adalah bahan atau zat yang salah satu atau lebih sifatnya telah diketahui
yang digunakan untuk kalibrasi peralatan, validasi metode uji dan atau penetapan nilai
bahan uji.
3.19. Panduan Mutu adalah suatu dokumen yang berisi kebijakan mutu, sistem manajemen
mutu laboratorium, dan pelaksanaan mutu suatu organisasi.
3.20. Kebijakan Mutu adalah maksud dan arahan secara menyeluruh sebuah organisasi
yang terkait dengan mutu seperti yang dinyatakan secara resmi oleh pimpinan puncak.
3.21. Prosedur Mutu adalah menjelaskan secara rinci untuk pelaksanaan sistem manajemen
mutu yang diterapkan dari panduan mutu.
3.22. Intruksi kerja adalah dokumen yang berisi tata cara pelaksanaan pengujian dan
penggunaan alat.
3.23. Form/Rekaman : formulir yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan sesuai
instruksi kerja.
3.24. Persyaratan adalah kumpulan spesifikasi yang masing-masing dapat diukur atau diurai
spesifikasi dari sifat satu kesatuan agar dapat direalisasikan dan diuji.
3.25. Pelanggan adalah individu yang mempunyai beberapa kepentingan tertentu terhadap
suatu produk atau jasa.