Anda di halaman 1dari 14

TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN

RENCANA BISNIS

BAKSO BAKAR CANDU

Dosen Pengampu :

Andi Aryani Hardiyanti,S.Si.,M.M

Disusun Oleh :

Anjelina Afdar

220903501178

Manajemen H

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2024
PENDAHULUAN

A. RINGKASAN EKSEKUTIF

1. Tujuan Utama : Berkomitmen untuk memberikan pengalaman kuliner yang


istimewa dengan menyajikan bakso bakar berkualitas tinggi, menciptakan kenangan
yang tak terlupakan bagi pelanggan,dan mendukung pertumbuhan bisnis yang
berkelanjutan.
2. Produk atau layanan : Adapun jenis produk pada bisnis ini adalah Bakso Bakar
Biasa dan Bakso Bakar Spesial.Bakso bakar biasa disajikan dengan 3 butir bakso
dalam satu tusuk sate yang di bakar dan dibubuhi bumbu khas ayam bakar
special/tersendiri dengan 3 cita rasa,original,keju,dan mercon. Bisnis ini juga
memberikan pelayanan yang ramah untuk membantu pelanggan dalam memilih menu
yang sesuai dengan selera mereka.
3. Target Pasar : Berbagai kalangan usia, terutama anak-anak, remaja, dan dewasa
yang mencari makanan cepat saji yang lezat dan terjangkau.
4. Strategi Pemasaran : Menerapkan pendekatan pemasaran terpadu melalui media
sosial yang menarik seperti Instagram, Facebook, dan Tiktok untuk memperkenalkan
produk, melibatkan pelanggan, serta mengadakan kontes dan promosi khusus.
Kerjasama dengan komunitas lokal dan event kuliner juga menjadi strategi utama
untuk memperluas jaringan dan meningkatkan kesadaran merek.
5. Proyeksi Keuangan :
Rekapitulasi biaya
No Keterangan Penggunaan Harga Jumlah
.
1 Operasional 30 hari Rp1.000.000 Rp 1.000.000
2 Bahan 30 hari Rp 450.000 Rp13.500.000
3 Alat 30 hari Rp 600.000 Rp15.100.000
4 Total biaya bulan pertama
Pendapatan / bulan
Rata-rata penjualan
Bakso = 60 buah x Rp10.000,00 = Rp600.000,00
Setiap bulan = Rp600.000 x 30 = Rp18.000.000
Manfaat / bulan
Laba = Total pendapatan – Beban operasional
= Rp18.000.000 –Rp 15.100.000 = Rp2.900.000

B. DESKRIPSI BISNIS

1. Deskripsi Produk atau Layanan yang Ditawarkan: Bakso Bakar Candu adalah
sebuah konsep baru dalam industri kuliner yang menggabungkan cita rasa autentik
bakso Indonesia dengan teknik panggang modern. Kami menawarkan pengalaman
makan yang unik dan memikat melalui bakso yang dipanggang dengan sempurna,
memberikan sentuhan baru pada hidangan tradisional.
2. Visi dan Misi Bisnis:
Visi: Kami bertujuan untuk menjadi destinasi utama bagi pecinta bakso yang
mencari pengalaman makan yang luar biasa dengan bakso bakar berkualitas tinggi.
Misi:
a. Menghadirkan berbagai varian bakso bakar yang inovatif dan berkualitas,
memenuhi selera dan kebutuhan pelanggan.
b. Menyediakan pelayanan pelanggan yang superior dengan fokus pada
kecepatan, keamanan, dan kepuasan.
c. Membangun citra merek yang kuat dan terpercaya melalui komunikasi yang
jelas dan konsisten.
d. Berkomitmen untuk terus mengembangkan dan meningkatkan kualitas produk
dan layanan kami.
e. Memastikan bahwa setiap produk yang kami sajikan memenuhi standar
keamanan dan kebersihan yang ketat.
3. Nilai Unik yang Ditawarkan kepada Pasar:
a. Keaslian Rasa: Bakso Bakar Candu mempertahankan cita rasa otentik bakso
Indonesia yang kaya rempah, dengan tambahan sentuhan panggang yang
memberikan aroma dan tekstur unik.
b. Keterjangkauan: Kami menawarkan produk berkualitas tinggi dengan harga yang
terjangkau, sehingga dapat dinikmati oleh berbagai kalangan masyarakat.
c. Kreativitas Menu: Selain bakso bakar klasik, kami juga menghadirkan variasi
menu yang kreatif dan menggugah selera, seperti bakso bakar dengan saus spesial
atau isian tambahan.
d. Komitmen Keamanan: Kami menjaga standar keamanan pangan yang ketat
dalam setiap tahap produksi, mulai dari pemilihan bahan baku hingga proses
pengiriman, untuk menjamin kualitas dan keamanan produk kami.atau tinggi.
Penilaian ini membantu dalam mengprioritaskan risiko yang memerlukan perhatian
dan sumber daya lebih untuk pengelolaannya.

C. ANALISIS PASAR

1. Segmentasi Pasar:
Usia: Bakso Bakar Candu dapat menarik berbagai kelompok usia, namun fokus
utama mungkin ada pada remaja dan dewasa muda (usia 15-30 tahun) yang lebih
terbuka terhadap eksplorasi rasa dan konsep makanan baru.
Jenis Kelamin: Tidak ada batasan spesifik terkait jenis kelamin, namun ada
kemungkinan minat yang lebih tinggi dari kalangan wanita, terutama yang aktif
dalam eksplorasi kuliner dan kulinari.
Lokasi: Check Point Mannuruki 2 No.7
2. Target Pasar:
Kelompok remaja dan dewasa muda yang aktif di media sosial, urban, dan cenderung
berpenghasilan menengah ke atas. Mereka yang mencari pengalaman kuliner yang
unik, nyaman untuk diunggah di media sosial, dan mungkin lebih terbuka terhadap
harga premium untuk produk berkualitas.
3. Analisis Pesaing:
Pesaing Langsung: Bakso bakar imut dan shiomay yang memiliki outlet di sekitar
Check point yang menawarkan konsep serupa bakso bakar candu dengan varian rasa
yang beragam. Pesaing langsung ini menawarkan persaingan langsung dalam segmen
produk dan target pasar yang sama.
Pesaing Tidak Langsung: Bakso Desi yang tidak secara langsung bersaing dalam
konsep makanan, tetapi masih bisa mencuri sebagian pangsa pasar dari konsumen
yang mencari pengalaman makan yang mirip.
Analisis Kekuatan dan Kelemahan:
Kekuatan:
1. Inovasi Konsep: menawarkan konsep inovatif dengan menggabungkan cita rasa
bakso tradisional dengan teknik memanggang modern, menciptakan produk yang
unik dan menarik.
2. Citra Merek: Bakso Bakar Candu telah berhasil membangun citra merek yang
menarik dan menggugah selera, memperkuat daya tarik produk di mata konsumen.
3. Lokasi Strategis: Outlet Bakso Bakar Candu berada di lokasi yang ramai sehingga
memudahkan akses bagi pelanggan potensial
Kelemahan:
1. Ketergantungan pada Tren: Bakso Bakar Candu mungkin rentan terhadap
perubahan tren dan selera konsumen. Jika tidak mampu menyesuaikan diri dengan
tren yang sedang berlangsung, hal ini bisa berdampak negatif pada penjualan.
2. Persaingan Harga: Persaingan harga dengan pesaing langsung atau tidak langsung
bisa menjadi tantangan, terutama jika ada pesaing yang menawarkan produk serupa
dengan harga lebih rendah.
3. Konsistensi Produk: Mempertahankan kualitas produk yang konsisten di tengah
fluktuasi pasokan bahan baku dan permintaan pasar menjadi tantangan tersendiri bagi
Bakso Bakar Candu.
5. Strategi Bersaing:
Diversifikasi Menu: Memperluas variasi menu dengan menambahkan opsi makanan
pendamping atau menu minuman yang sesuai dengan selera konsumen. Dapat
menarik lebih banyak pelanggan dan memberikan pengalaman makan yang lebih
lengkap.
Kolaborasi: Melakukan bekerja sama dengan influencer kuliner untuk promosi dapat
membantu meningkatkan eksposur merek dan menjangkau audiens yang lebih luas.
Peningkatan Layanan Pelanggan: Fokus pada pelayanan yang ramah, responsif,
dan personal dapat meningkatkan pengalaman pelanggan secara keseluruhan.
Pengembangan Kemitraan dengan Platform Pengiriman Makanan: Memperluas
jangkauan pasar dengan bekerja sama dengan platform pengiriman makanan populer
dapat membantu Bakso Bakar Candu menjangkau pelanggan di berbagai wilayah,
sambil menyediakan layanan pengiriman yang nyaman dan andal.
6. Tren Pasar yang Relevan:
Pengalaman Makan yang Instagramable: Pengguna media sosial yang semakin
aktif menciptakan permintaan akan pengalaman makan yang "instagramable" atau
fotogenik. Bakso Bakar Candu memanfaatkan tren ini dengan merancang hidangan
yang menarik secara visual dan memperindah tata letak outletnya untuk menciptakan
suasana yang fotogenik.
Kemitraan dengan Influencer Kuliner: Kolaborasi dengan influencer kuliner atau
food blogger yang populer membantu meningkatkan eksposur merek di media sosial
dan menjangkau audiens yang lebih luas.
Penggunaan Teknologi dalam Layanan Pelanggan: Bakso Bakar Candu dapat
mempertimbangkan untuk mengembangkan aplikasi seluler sendiri atau bergabung
dengan platform pemesanan makanan yang ada.

D. PROSES MANAJEMEN RISIKO


1. Target Pasar: Bakso Bakar Candu menjangkau segmen pasar dari berbagai
kelompok usia, termasuk anak-anak, remaja, dan dewasa yang mencari camilan yang
lezat dan praktis.

2. Saluran Distribusi:

a. Saluran Distribusi Langsung: Penjualan secara langsung kepada konsumen


memastikan akses mudah terhadap produk.

b. Saluran Distribusi Tidak Langsung: Memanfaatkan platform e-commerce


dan marketplace untuk memasarkan dan menjual produk secara online, yang
dapat mencapai konsumen di berbagai wilayah tanpa terbatas oleh batasan
geografis.

3. Penetapan Harga:

Bakso Biasa Rp10.000 / 3 bakso per tusuk


Bakso telur Rp10.000 / 2 bakso per tusuk
Bakso keju Rp10.000 / 2 bakso per tusuk
Bakso Mercon Rp10.000 / 2 bakso per tusuk

4. Strategi Promosi:

a. Memanfaatkan platform online dan media sosial untuk meningkatkan


kesadaran merek.
b. Melakukan flash sale secara berkala untuk menarik perhatian konsumen.
c. Memberikan insentif kepada pelanggan setia dalam bentuk diskon khusus.
d. Menyelenggarakan promosi beli 1 gratis 1 atau diskon besar-besaran untuk
meningkatkan volume penjualan.
e. Mengadakan promosi spesial pada hari jumat berkah

5. Strategi Penjualan:

Implementasi berbagai strategi penjualan termasuk penjualan langsung,


kerjasama dengan pengecer, promosi di lokasi penjualan, kemitraan dengan
kafe/restoran, promosi online melalui platform digital, pengujian pasar untuk
menilai respon pasar, serta bekerja sama dengan influencer untuk meningkatkan
visibilitas merek dan menjangkau target pasar yang lebih luas.

E. RENCANA OPERASIONAL
1. Lokasi Bisnis

a. Pabrik Produksi: Temukan tempat yang cocok untuk membangun pabrik Bakso
Bakar Candu dengan memperhatikan akses jalan, ruang yang tersedia, dan tempat
untuk mendapatkan bahan baku. Sebagai contoh, pilihlah lokasi di daerah industri
yang dekat dengan jalan raya utama dan memiliki area yang cukup luas.

b. Faktor Lingkungan: Pastikan pabrik berada di lokasi yang sesuai dengan


peraturan lingkungan dan tidak akan merusak lingkungan sekitar. Misalnya, hindari
tempat yang dekat dengan wilayah yang dilindungi, dan pastikan untuk
memperlakukan limbah dengan baik agar tidak mencemari lingkungan sekitar.

2.Peralatan dan Teknologi

Peralatan :

a. Mesin Penggiling Daging: Untuk menggiling daging secara efisien.

b. Grill Otomatis: Memasak bakso secara merata dan konsisten.

c. Mesin Penyaring Minyak: Memisahkan minyak dari sisa proses penggorengan


untuk digunakan kembali.

d. Mesin Pengemas Vakum: Mengemas bakso bakar dalam kemasan higienis dan
tahan lama.

Teknologi :

Menggunakan perangkat lunak kasir modern yang terintegrasi dengan sistem


pembayaran digital untuk memfasilitasi transaksi dengan cepat dan akurat. Contoh
dari ini adalah menggunakan Square atau Shopify POS.

Menerapkan sistem pencatatan dengan QR code atau kode unik pada setiap produk
untuk memudahkan pelacakan inventaris dan mengidentifikasi setiap item dengan
cepat.
3. Proses Produksi / Penyedia Layanan

a. Pemilihan Bahan Baku: Gunakan daging sapi segar dan berkualitas tinggi.

b. Pengolahan Daging: Daging sapi dipotong dan digiling halus.

c. Pembentukan Bakso: Daging sapi yang telah digiling dibentuk menjadi bulatan-
bulatan bakso.

d. Pemasakan Bakso: Bakso direbus dalam air mendidih hingga matang.

e. Pembumbuan: Bakso yang telah matang ditaburi dengan bumbu-bumbu spesial


sesuai selera.

f. Pembakaran: Bakso yang telah dibumbui kemudian dipanggang hingga matang


dan berwarna kecokelatan.

g. Penyajian: Bakso bakar candu disajikan panas-panas dengan tambahan saus atau
bumbu pelengkap sesuai selera.

h. Pengemasan: Bakso bakar candu dikemas dalam wadah atau bungkus yang
higienis dan siap untuk disajikan kepada pelanggan.

F. RENCANA MANAJEMEN

1. Menyusun Struktur Organisasi


Direktur utama
Jeje

Manajer
Kepala pemasaran
Operasional
Nurul Dani

Produksi Keuangan Pemasaran HR MANAGER

Fathillah Rafli Salsabilah Raihan

Staf Produksi Akuntansi Promosi Penjualan SDM

Tini Nabila Fani Alika Sarah

2. Tugas dan Tanggung Jawab Karyawan

a. Jeje : Sebagai Direktur Utama yang Bertanggung jawab atas pengelolaan


keseluruhan perusahaan.

b. Nurul : Sebagai Manajer Operasional yang bertanggung jawab Mengelola


operasional sehari-hari dari produksi hingga layanan pelanggan.

c. Dani : Sebagai Kepala Pemasaran Bertanggung jawab atas penjualan produk dan
pencapaian target penjualan.

d. Rafli : Sebagai Keuangan yang bertanggung jawab Mengelola keuangan


perusahaan, termasuk pencatatan transaksi keuangan, pelaporan, dan perencanaan
keuangan.

e. Nabila : Sebagai Akuntansi yang Bertanggung jawab atas pencatatan transaksi


keuangan harian perusahaan.

f. Fathillah : Sebagai Produksi, Bertanggung jawab atas seluruh proses produksi,mulai


dari persiapan bahan baku hingga penyajian produk jadi.

g. Tini : Sebagai Staf Produksi yang bertanggung jawab Memastikan kualitas dan
kebersihan produk sesuai dengan standar perusahaan.
h. Salsabilah : Sebagai Pemasarn yang Bertanggung jawab atas pengembangan
strategi pemasaran yang efektif untuk meningkatkan kesadaran merek dan penjualan
produk .

i. Fani : Sebagai Promosi Digital yang Merencanakan dan melaksanakan strategi


pemasaran digital, termasuk pengelolaan media sosial, iklan online, dan kampanye
email.

j. Alika : Sebagai Penjualan yang bertanggung jawab atas penjualan langsung produk
Bakso Bakar Candu

k. Raihan : Sebagai HR Manager yang Bertanggung jawab langsung atas manajemen


sumber daya manusia perusahaan, termasuk pengelolaan tim SDM dan kebijakan HR.

l. Sarah : Sumber Daya Manusia yang Menjalankan kebijakan dan prosedur HR yang
telah ditetapkan oleh HR Manager.

3. Rencana Pengembangan SDM

Menurut Ruky (2003) dan Yuniarsih & Suwatno (2016), "program pengembangan
SDM pada dasarnya adalah usaha untuk meningkatkan kualitas dan kompetensi SDM
dalam organisasinya." Untuk mencapai tujuanjangka menengah dan jangka pendek
organisasi, program pengembangan SDM sangat penting. Memelihara dan
meningkatkan kompetensi karyawan melalui peningkatan pengetahuan,
keterampilan, kemampuan, dan elemen lainnya dikenal sebagai pengembangan
sumber daya manusia. Karena perubahan yang terjadi di bidang manusia,
teknologi, pekerjaan, dan organisasi, pengembangan sumber daya manusia ini sangat
penting.

pengembangan SDM untuk Bakso Bakar Candu:

a. Peningkatan Pengetahuan tentang Proses Produksi: Melalui pelatihan,


karyawan akan lebih memahami proses pembuatan bakso bakar, termasuk bahan-
bahan yang digunakan dan langkah-langkah keselamatan makanan.

b. Peningkatan Keterampilan dalam Memasak: Pelatihan ini akan memperbaiki


keterampilan memasak karyawan, seperti teknik memasak yang tepat dan penggunaan
bumbu yang sesuai, sehingga produk yang dihasilkan konsisten dalam rasa dan
tekstur.
c. Peningkatan Pelayanan Pelanggan: Karyawan akan dilatih dalam pelatihan
pelayanan pelanggan untuk berinteraksi secara ramah dan efisien dengan pelanggan
serta menangani situasi yang menantang dengan solusi yang memuaskan.

d. Peningkatan Kemampuan Manajerial: Karyawan dengan tanggung jawab


manajerial akan dilatih dalam perencanaan, pengorganisasian, dan pengambilan
keputusan untuk meningkatkan efisiensi operasional dan produktivitas.

e. Pemahaman tentang Tren Industri Makanan: Melalui pelatihan berkelanjutan,


karyawan akan diperkenalkan dengan tren terbaru dalam industri makanan, sehingga
perusahaan dapat tetap relevan dan inovatif dalam penawaran produk.

f. Penguasaan Teknologi Terkait: Karyawan akan diberi pelatihan tentang


penggunaan teknologi terkait, seperti perangkat lunak manajemen restoran, untuk
meningkatkan efisiensi operasional.

g. Pemahaman terhadap Perubahan dalam Kebutuhan Pelanggan: Karyawan akan


memahami perubahan dalam preferensi dan kebutuhan pelanggan melalui pelatihan
dan penelitian pasar, sehingga dapat menyesuaikan produk dan layanan perusahaan
secara efektif..

4. Manajemen Risiko

menurut (Darmawi, 2010) manajemen risiko diartikan sebagai proses


pengukuran tau penilaian serta pengembangan strategi pengolahannya.
strateginya mulai dari mengidentidikasi resiko, mengukur, dan menentukan
besarnya resiko lalu mencari jalan bagiman menangani resiko tersebut.

Berikut aspek-aspek risiko yang tepat untuk Bakso Bakar Candu

a. Identifikasi Risiko: Bakso Bakar Candu perlu mengenali risiko seperti


kontaminasi bahan baku, keselamatan makanan, dan kerusakan peralatan yang dapat
mempengaruhi kualitas produk dan keamanan konsumen.

b. Pengukuran Risiko: Perusahaan harus menilai seberapa sering dan seberapa


buruk risiko-risiko ini bisa terjadi, serta dampaknya terhadap operasional dan reputasi
bisnis.

c. Penentuan Besarnya Risiko: Setelah mengukur risiko, perusahaan perlu


menentukan batasan risiko yang dapat diterima, mempertimbangkan konsekuensi
potensial dan prioritas keselamatan makanan dan kepuasan pelanggan.
d. Pengembangan Strategi Pengelolaan Risiko: Bakso Bakar Candu dapat
mengelola risiko dengan menerapkan prosedur kebersihan ketat, menjalankan
pemeliharaan rutin peralatan, dan memperoleh asuransi bisnis yang mencakup risiko
yang dihadapi perusahaan. Dengan cara ini, perusahaan dapat mengurangi
kemungkinan terjadinya risiko dan meminimalkan dampak negatifnya pada
operasional dan reputasi bisnis
DAFTAR PUSTAKA

Solong, H. A. (2020). Manajemen Pengembangan Sumber Daya Manusia Menunjang Kinerja


Aparatur Berkualitas. Deepublish.

Aditya, V. D. (2023). PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA UNTUK


MENINGKATKAN KUALITAS PENDIDIKAN DI AL WAFI ISLAMIC BOARDING
SCHOOL DEPOK, JAWA BARAT. JISPE Journal of Islamic Primary Education, 4(2), 59-
70.v

Hasanuddin Remmang, S. E. (2021). Perencanaan Bisnis UMKM. Sah Media.

Anda mungkin juga menyukai