Anda di halaman 1dari 57

BAB 1

Sifat
Koligatif
Larutan
KOMPETENSI INTI
1.1 Menyadari adanya keteraturan dalam sifat koligatif larutan sebagai
wujud kebesaran Tuhan YME dan pengetahuan tentang adanya
keteraturan tersebut sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang
kebenarannya bersifat tentatif.
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur,
objektif, terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti,
bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif)
dalam merancang dan melakukan percobaan serta berdiskusi yang
diwujudkan dalam sikap sehari-hari.
2.2 Menunjukkan perilaku kerja sama, santun, toleran, cinta damai dan
peduli lingkungan serta hemat dalam memanfaatkan sumber daya alam.
2.3 Menunjukkan perilaku responsif dan proaktif serta bijaksana sebagai
wujud kemampuan memecahkan masalah dalam membuat keputusan.
KOMPETENSI DASAR
3.1 Menganalisis penyebab adanya fenomena sifat koligatif larutan pada
penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan titik beku dan
tekanan osmosis.
3.2 Membedakan sifat koligatif larutan elektrolit dan larutan nonelektrolit.
4.1 Menyajikan hasil analisis berdasarkan data percobaan terkait
penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan titik beku, dan
tekanan osmosis larutan.
4.2 Mengolah dan menganalisis data percobaan untuk membandingkan
sifat koligatif larutan elektrolit dengan sifat koligatif larutan nonelektrolit
yang konsentrasinya sama.
INDIKATOR
1. Mendeskripsikan konsep konsentrasi larutan
2. Menyebutkan satuan-satuan konsentrasi larutan
3. Menghitung konsentrasi larutan
4. Menjelaskan faktor van’t Hoff
5. Mengidentifikasi faktor van’t Hoff
6. Menghitung faktor van’t Hoff
7. Menyebutkan sifat-sifat koligatif
8. Menjelaskan sifat-sifat koligatif
9. Menjelaskan penurunan tekanan uap jenuh (P )
10. Menjelaskan penurunan titik beku (Tf ) dan kenaik
an ti
t
i
kd
idi
h
(
Tb )
11. Menjelaskan tekanan osmotik ()
12. Menjelaskan sifat koligatif dalam aktivitas kehidupan
13. Menjelaskan konsep penurunan tekanan uap jenuh (P ) dalam
aktivitas kehidupan
14. Menjelaskan konsep penurunan titik beku (Tf ) danke n
a
ik
anti
ti
k
didih (
Tb )dalam akt
iv i
tas kehidu
p an
15. Menjelaskan konsep tekanan osmotik ()
PENGANTAR

Ketika Anda memanaskan sup yang mengandung garam dapur sampai mendidih,
apa yang menguap, air atau garam dapurnya?
Jika kedua proses pemanasan ini Anda bandingkan,
manakah yang mendidih lebih lama? Manakah yang titik didihnya lebih tinggi?
Fenomena seperti ini merupakan contoh SIFAT KOLIGATIF LARUTAN
MATERI

A Konsentrasi Larutan
Sifat Koligatif
D dalam Aktivitas Kehidupan

B Faktor van’t Hoff

E Efisien dan Kreatif

C Sifat-sifat Koligatif
Konsentrasi Larutan
Konsentrasi larutan menyatakan:
• banyaknya zat terlarut yang terkandung dalam suatu larutan.
• angka banding banyaknya zat terlarut terhadap jumlah pelarut
maupun jumlah larutan.

Konsentrasi larutan dapat dinyatakan dalam:

% Massa bpj (ppm)

Fraksi
Molalitas Molaritas
mol
Persen Massa

Massa zat terlarut yang terkandung dalam 100 satuan massa


larutan.

Satuan persen massa: %

Contoh

1 g NaOH dilarutkan dalam air hingga massa larutan mencapai 100 g.

Jadi, konsentrasi NaOH dalam larutan adalah 1%.


Bagian per juta (bpj)

Massa zat terlarut dalam 1.000.000 satuan massa larutan.

Satuan persen massa: bpj atau ppm (part per millions )

Contoh
3,5 g sampel mengandung 40,5 mg kalsium.
Molaritas

Banyaknya mol zat terlarut yang terkandung dalam 1 liter larutan.

Satuan molaritas: mol/L atau molar (M)

Contoh
1,8 gram glukosa (C6
HO
1
2)
d
i
l
6a
r
ut
k
a
nda
l
a
mai
r
hi
n
gg
av
o
l
u
mel
a
r
ut
an
m en capai5 00m LA(rC=
1
2
,H
=1
,
O=1
6
)

Jadi, konsentrasi larutan glukosa adalah 0,02 M.


Fraksi Mol

Jumlah mol salah satu komponen per jumlah mol total larutan.
Fraksi mol zat terlarut Fraksi mol pelarut

Fraksi mol tidak


memiliki satuan.

Contoh
Larutan mengandung 1,25 mol etilen glikol (EG) dan 4,00 mol air (H2
O
)
.

Jadi, fraksi mol etilen glikol 0,283 dan fraksi mol air 0,762.
Molalitas

Banyaknya mol zat terlarut yang terkandung dalam 1 kilogram pelarut.

Satuan molalitas: mol/kg atau molal (m)

Contoh
29,25 g NaCl dilarutkan dalam 1.000 gram air.
(ArNa = 23,C l= 35,5) 29,25 g
NaCl

1.000 g
air
Jadi, konsentrasi larutan NaCl adalah 0,5 m.
Hubungan antar
Konsentrasi
Contoh
Larutan NaOH 10%,Mr
Na
O
H
=
4
0
, 
==13
g
/
c
m.
l
a
r
ut
ana
i
r
Massa zat terlarut (NaOH) = 10 g
Persen massa NaOH = 10%
Massa pelarut (air) = 90 g

Fraksi mol

Bagian per juta

Molalitas

Molaritas
Faktor van’t Hoff
Faktor van’t Hoff menyatakan angka banding sifat koligatif larutan
elektrolit dengan larutan nonelektrolit.

 Sifat koligatif bergantung pada jumlah


partikel zat terlarut dalam larutan.

Jika zat-zat terlarut elektrolit sebelum terurai
dianggap sama dengan zat nonelektrolit,
Faktor van’t Hoff dapat dihitung dengan
membandingkan jumlah partikel zat elektrolit
setelah terionisasi dengan yang sebelum
terionisasi . Jacobus van’t Hoff (1852–1911)
Sebanyaka mol Ax
B
yd
e
ng
a
n
d
er
a
j
a
ti
o
ni
s
a
s
id
i
la
r
u
t
ka
n
da
l
a
m
y+
x
a
i
r
hi
n
gg
at
e
r
ur
a
i
me
mb
e
n
t
u
ki
o
n-
i
on
Ad
a
nB
.

Jumlah mol sebelum terurai =a mol


Jumlah mol setelah terurai = (a a ) +x (a ) +y (a ) =a +
a (
x +y – 1)
=a +a (n – 1) dengann =x +y = jumlah ion
Faktor van’t Hoff
Contoh
Faktor van’t Hoff dari beberapa zat.

 Asam asetat (CH3


C
OO
H
)t
e
r
ur
a
i
se
b
ag
i
a
nd
al
a
mai
r
se
b
an
y
a
k
1
%
(
=0
,
0
1)

CH3CO O H elektr
o l
itlem ah,
=0
,
0
1
i = 1 + (n – 1)
= 1 + 0,01(2 – 1) = 1,01

Kalsium klorida (CaCl2
)
t
er
u
r
ai
s
em
pu
r
n
a
da
l
am
ai
r
CaCl2
e
l
ek
t
r
ol
i
t
ku
a
t
,=1
= 1 + (n – 1) i
= 1 + 1(n – 1)
= 1 +n – 1
i =n = 3
 Larutan glukosa (C6
H
1
2O
)
6
Glukosa nonelektrolit,  = 0
i = 1 + (n – 1)
=1+0=1
Sifat-sifat Koligatif
 Sifat koligatif adalah suatu fenomena yang terjadi pada pelarut
murni akibat penambahan zat terlarut yang sukar menguap
nonvolatil
( e) membentuk larutan encer dalam suatu ruang tertutup.

 Sifat koligatif tidak bergantung pada jenis zat terlarut, tetapi hanya
bergantung pada jumlah partikel yang terbentuk dalam larutan.
Contoh:
NaCl 0,1 molal terurai sempurna dalam air menghasilkan ion Na+ dan Cl
masing-masing dengan konsentrasi 0,1 molal sehingga [ion]tot
al= 0,
2 m olal
.
Sukrosa 0,2 molal terurai menjadi molekul-molekulnya sebanyak 0,2 molal.
Karena kedua larutan mengandung partikel-partikel zat terlarut dengan
konsentrasi yang sama (0,2 molal), maka sifat koligatif keduanya sama,
walaupun jenis partikel-partikel dalam kedua larutan berbeda.
Jumlah partikel dalam larutan dapat dinyatakan sebagai
hasil kali konsentrasi larutan dengan faktor van’t Hoff.

Contoh
Samakah sifat koligatif antara kedua larutan berikut?

Larutan gula 0,3 m dan larutan urea 0,1 m
Cara 1:

Cara 2:
Gula (C1
H
2
2O
2
1
1)
d
an
u
r
ea
(
C
O
(N
H
2)
)
k
2e
d
u
an
y
a
n
on
e
l
e
kt
r
ol
i
ti
=1
[molekul] gula = 0,3 m × 1 = 0,3 m jumlah konsentrasi partikel tidak
[molekul] urea = 0,1 m × 1 = 0,1 m sama
Karena jumlah konsentrasi patikel tidak sama, maka sifat koligatif kedua larutan tidak
sama.
 Larutan urea 0,2 m dan larutan HClO4
0
,
1m

Cara 1:

Cara 2:
Urea (CO(NH2
)
)
0
2,
2mn
o
n
e
l
ek
t
r
ol
i
ti
=1
[
p
ar
t
i
ke
l
]
=0
,
2m×
1
=
0,
2m
HClO4
0
,
1ma
s
a
m
/e
l
e
kt
r
ol
i
t
ku
a
ti
=n
=
2
[
pa
r
t
i
ke
l
]
=0
,
1m×
2
=
0,
2m

Karena jumlah konsentrasi patikel sama, maka sifat koligatif kedua larutan
sama.
Penurunan Tekanan Uap Jenuh (P )
 Dalam suatu wadah tertutup yang hanya berisi pelarut murni, di
dalam fasa cair tersebar partikel-partikel pelarut yang terus-
menerus bergerak, walaupun antarpartikel juga terjadi gaya tarik-
menarik.
 Pada suhu dan tekanan tertentu, gaya tarik antarpartikel relatif
lemah sehingga sebagian partikel-partikel ini berubah menjadi uap
dan berada pada ruang fasa uap.
 Dalam ruang fasa uap, partikel-partikel pelarut bergerak lebih cepat,
tetapi tidak dapat keluar dari ruangan. Akibatnya, pergerakan
partikel-partikel pelarut fasa uap menimbulkan tekanan uap.

 Tekanan uap pelarut murni pada keadaan jenuh disebut sebagai


tekanan uap jenuh pelarut, dilambangkan sebagaiP .
 Makin banyak jumlah partikel pelarut fasa uap, makin besar
tekanan uap jenuhnya.
Apa yang terjadi pada tekanan uap jenuh pelarut ketika ke
dalamnya ditambahkan suatu zat terlarutnonvolatile
(tidak mudah menguap)?
uap uap

Pelarut murni Larutan

Partikel pelarut Partikel zat terlarut


Ketika ke dalam pelarut murni ditambahkan zat terlarut
nonvolatile…..
Jumlah partikel pelarut
Pergerakan molekul- yang berubah menjadi Tekanan uap jenuh
molekul dalam fasa fasa uap makin sedikit pelarut di atas
cair menjadi lebih larutan jadi lebih
terbatas karena rendah daripada
sebagian ruangan Makin banyak partikel zat tekanan uap jenuh
dalam fasa cair terisi terlarut dalam fasa cair, pelarut murni
oleh partikel-partikel makin terbatas pergerakan
zat terlarut partikel-partikel pelarut

Tekanan uap lebih Tekanan uap lebih


tinggi rendah

partikel-partikel
pelarut murni partikel-partikel
Pelarut murni Larutan zat terlarut
Pd
i
a
ta
sl
a
r
ut
aP
<
nd
i
a
ta
sp
e
l
a
r
ut
mu
r
n
i atau Pl
a
r<
P

Selisih antara tekanan uap jenuh pelarut murni dengan tekanan uap
jenuh larutan disebut penurunan tekanan uap jenuh, dilambangkan P.

P = P  –P l
a
r
Tekanan uapP  Tekanan uapP
l
a
r

Penambaha
n
zat terlarut
nonvolatile

Pelarut murni Larutan


Hukum Raoult

Menurut Hukum Raoult,tekanan uap larutan


berbanding lurus dengan fraksi mol pelarut .

Hubungan antara P l
a
rd
en
g
a
n
fr
a
k
si
mo
lp
e
l
a
ru
t
di
nyatakan denga n Hu
ku
m
R
ao
u
l
t:

Karena

maka

Jadi,penurunan tekanan uap jenuh larutan berbanding lurus dengan


jumlah partikel zat terlarut .
Larutan elektrolit dan nonelektrolit dengan konsentrasi yang sama memiliki
Xtda nX py ang b e rbeda,karena ju m l
ah mol se
luruh par t
ikelzatt
erl
arut
dalam k edu a l
a ru tantidaksa m a.
Perbedaan ini terkait dengan perbedaan nilai tetapan van’t Hoff
antara larutan elektrolit dan nonelektrolit.

Dengan demikian

Sehingga
Contoh
50,0 g NaCl (Mr
=58
,
4
4)
di
l
a
ru
t
ka
n
d
al
a
m1,
0
0kg
a
i
r
pa
da
2
2
C
.
Teka nan ua p a
i
rmu
r
n
ip
ad
a2
2
C
a
da
l
ah
19
,
8mm
H
g.

Mol zat terlarut Mol pelarut

 Tekanan uap larutan

 Penurunan tekanan uap larutan


Kenaikan Titik Didih (Tb
)
 Suatu zat cair akan mendidih jika tekanan uapnya sama dengan
tekanan atmosfer.
 Suhu pada saat zat cair mulai mendidih disebut titik didih
(boiling point, Tb
)
.
 Titik didih normal adalah suhu
pada saat tekanan zat cair sama
dengan tekanan luar sebesar 1
atm.
 Air memiliki titik didih 100 oC.
Pada suhu ini, molekul-molekul air
berada dalam kesetimbangan
cairgas pada diagram fasa.
Diagram Fasa (perubahan cair – gas)
garis transisi
kesetimbangan fasa garis transisi
pelarut kesetimbangan
fasa larutan

C air

G as

· ·
Tb

100 (Tb
)
Tb
Pengaruh penambahan zat terlarutnonvolatile pada pelarut:
 Titik didih larutan lebih besar daripada titik didih pelarut murni
Tb
T
>
b

 Terjadi kenaikan titik didih sebesar:


Tb
=
TT

b
b

Kenaikan titik didih merupakan sifat koligatif karena nilainya


berbanding lurus dengan jumlah partikel semua zat terlarut dalam
larutan. (Konsentrasi larutan dinyatakan dengan besaran molalitas)

Kb = t
e t
a pan kena i
k an t
it
ik di
dih m o l
a l (C/m )
m = molalitas larutan
i = faktor van’t Hoff (untuk nonelektrolit,i = 1)
Contoh
Berapakah titik didih larutan NaCl 1,5 molal?
(KbH2O =0,5 2 C /m )

Faktor van’t Hoff


NaCl  elektrolit kuat,i =n = 2

Kenaikan titik didih larutan Titik didih larutan


Tb =m .Kb.
i Tb
= Tb + Tb
= 1,50 m  0,52 C/m  2 = 100 C + 1,56 C
= 1,56 C = 101,56 C

Jadi, titik didih larutan NaCl 1,50 molal adalah 101,56 C .


Penurunan Titik Beku (Tf
)
 Suhu pada saat zat cair mulai membeku disebut titik beku
(freezing point, Tf
).

 Titik beku adalah suhu pada saat tekanan uap zat cair sama
dengan tekanan uap zat padat.

 Air memiliki titik beku 0 oC.


Pada suhu ini air berada dalam
kesetimbangan cair–padat
pada diagram fasa.
Diagram Fasa (perubahan cair – padat)
garis transisi garis transisi
kesetimbangan kesetimbangan fasa
fasa larutan pelarut

C air

Padat

· ·
Tf 
0 (Tf
)
Tf
Pengaruh penambahan zat terlarutnonvolatile pada pelarut:

 Titik beku larutan lebih kecil daripada titik beku pelarut murni

Tf
<T
f

 Terjadi penurunan titik beku sebesar: Tf


=T

fTf

Penurunan titik beku merupakan sifat koligatif karena nilainya


berbanding lurus dengan jumlah partikel semua zat terlarut dalam
larutan. (Konsentrasi larutan dinyatakan dengan besaran molalitas)

Kf= tet
a pa np en ur
u na n t
iti
k beku m olal ( C/m )
m = molalitas larutan
i = faktor van’t Hoff (untuk nonelektrolit,i = 1)
Contoh
Perkirakan titik beku larutan yang dibuat dari 10,0 g urea,
CO(NH2 )
2M
,( r = 60) da n 125 gair
.K
(f H O
2 =1 ,86 C /m )
Faktor van’t Hoff

CO(NH2
)
2n
on
e
l
e
kt
r
oi
l
i
t
,=1
Molalitas larutan

Penurunan titik beku larutan


Tf=m
.
K
.
fi
=1
,
33
m
1
,
8
6
C
/
m1
=
2,
4
7
C
Titik beku larutan

Tf
=T
f
–
T
=
f0
C
–2
,
4
8
C=

2
,
4
7
C

Jadi, titik beku larutan urea adalah –2,47 C .


Tekanan Osmotik ()
 Dalam makhluk hidup, terdapat membran untuk menjaga
campuran tertata dan terpisah sedemikian rupa sesuai dengan
ukuran partikel-partikelnya.
 Membran ini harus memiliki permeabilitas selektif, yaitu
menahan beberapa partikel suatu zat dan membiarkan
beberapa partikel zat lain menembus pori-pori membran.
Membran tersebut dinamakan membran semipermeabel.

 Jika membran semipermeabel hanya dapat ditembus oleh


molekul-molekul pelarut air, proses yang terjadi disebut osmosis .
Membran yang digunakan untuk proses ini disebut membran
osmotik.
 Jika membran osmotik ditempatkan di antara dua larutan dengan
konsentrasi yang berbeda, molekul-molekul air akan berpindah
menembus membran dari larutan encer (konsentrasi lebih rendah)
menuju larutan pekat (konsentrasi lebih tinggi).
Membran
semipermeabel

Air
Zat
terlarut

Perpindahan air

Larutan encer Larutan pekat


Ketika osmosis berlangsung, larutan dalam corong bergerak ke
atas karena molekul-molekul air masuk melewati membran
semipermeabel sehingga larutan menjadi terlihat lebih encer.
 Molekul-molekul air dalam larutan yang lebih encer dapat bergerak
lebih bebas dibandingkan dalam larutan yang lebih pekat.
 Adanya partikel-partikel zat terlarut memicu perpindahan molekul-molekul
air menuju partikel-partikel zat terlarut.
 Makin banyak partikel zat terlarut yang ada dalam satu sisi larutan, makin
banyak molekul-molekul air yang bergerak melewati membran menuju sisi
larutan tersebut.
 Tekanan tambahan yang disebabkan oleh perpindahan molekul-molekul air
menuju larutan yang lebih pekat disebut tekanan osmotik, dilambangkan
dengan .

 Tekanan osmotik dipengaruhi oleh jumlah partikel zat terlarut atau


konsentrasi (dinyatakan dalam molaritas).
Kecepatan gerak partikel dipengaruhi oleh suhu.

M = molaritas (M)
R = tetapan gas = 0,082 L atm/mol K
i = faktor van’t Hoff (untuk nonelektrolit,i = 1)
Contoh
Di antara larutan-larutan berikut dengan konsentrasi yang sama (0,1 M):
NaCl, gula, Ca(OH)2d anA l
2(
S O )
43
Pada suhu 25 oC, larutan yang manakah yang memiliki tekanan
osmotik paling tinggi dan berapa atmosfer tekanan osmotiknya?

Konsentrasi: Zat n  i = 1 + (n – 1)


M = 0,1 M = 0,1 mol/L NaCl 2 1 2
Suhu: Gula 0 0 1
T = 25 C = (25 + 273) K = 298 K
Ca(OH)23 1 3
Persamaan tekanan osmotik: Al2
(
S
O)
4
35 1 5

 =M R T i
i terbesar  
 =MRT i terbesar
sam
a = (0,1 mol/L) (0,082 L atm/mol K) (298 K) (5)
ditentukan oleh = 12,218 atm

Jadi, tekanan osmotik terbesar dimiliki oleh Al2


S
(
O)
4
3s
e
b
es
a
r
1
2,
2
18a
t
m
.
Sifat Koligatif dalam
Kehidupan
Penurunan titik beku

Menyebarkan
garam pada
permukaan jalan
yang bersalju
sehingga salju dapat
mencair pada suhu di
bawah titik beku air
murni.
Penurunan titik beku
Menambahkan etilen glikol
pada cairan radiator
kendaraan bermotor

Cairan ini tidak hanya


menurunkan titik beku air
pada sistem pendingin, tetapi
juga menaikkan titik didih
yang membantu mencegah
mesin dari panas berlebih.

Kenaikan titik didih


NaCl dapat digunakan
sebagai penurun titik
beku dalam mesin
pembuat es krim

NaCl merupakan
senyawa ionik yang
lebih ekonomis dan
efektif menurunkan
titik beku sebesar dua
kali lipat dibandingkan
sukrosa (gula pasir)

Penurunan titik beku


Tekanan osmotik
Cairan infus bagi pasien
menggunakan larutan
NaCl 0,9%
Larutan NaCl 0,9 % (m/m)
memiliki tekanan osmotik
yang sama dengan
tekanan osmotik larutan
dalam sel darah merah.
Pada kondisi ini, sel-sel
darah merah mampu
mempertahankan
kandungan air normalnya.
Tekanan osmotik dalam sel darah manusia

• Konsentrasi larutan di • Konsentrasi larutan di • Konsentrasi larutan di


luar sel lebih besar luar sel sama dengan luar sel lebih kecil
(hipertonik) di dalam sel (isotonik) (hipotonik)
• Air di dalam sel • Sel darah mampu • Air di luar sel berosmosis
berosmosis ke luar sel mempertahankan ke dalam sel
• Sel mengerut dan kandungan air • Sel mengembang dan
akhirnya mati normalnya akhirnya pecah
Tekanan osmotik dalam tubuh ikan

 Dalam tubuh ikan air


tawar, kandungan
garam dalam darahnya
lebih pekat daripada
konsentrasi garam
dalam air tawar.
 Ikan menyerap air
melalui osmosis dan
membuang kelebihan
airnya melalui ginjal
untuk mempertahankan
Jika ikan air tawar dimasukkan ke dalam air laut,
air dari dalam tubuh ikan akan berosmosis ke air laut tekanan osmosis.
karena konsentrasi garam air laut jauh lebih tinggi
daripada konsentrasi garam dalam darah ikan air tawar.
Akibatnya, ikan kekurangan cairan dan akhirnya mati.
Tekanan osmotik pada tumbuhan

Kekurangan air, daun Setelah disiram, daun Apabila kelebihan air,


menjadi layu karena menjadi lebih segar akan terjadi turgid
kerusakan membran (tekanan osmotik
sel (plasmolisis) dalam sel lebih besar)
Hipertonik Isotonik Hipotonik
Osmosis balik

Produksi air tawar


dari air laut
Efisien dan Kreatif
 Dengan menambahkan zat antibeku seperti etilen glikol (yang harganya
relatif murah dan tidak berbahaya) ke dalam cairan pendingin dalam
radiator, Anda tidak perlu khawatir akan kehabisan cairan pendingin, bahkan
untuk beberapa tahun Anda tidak perlu mengganti atau mengisi cairan
pendingin radiator sehingga risiko kebakaran mesin akibat kelalaian Anda
dapat diminimalkan.

 Untuk membuat es krim yang lunak dan lebih lezat, Anda tidak perlu
menambahkan bahan-bahan aditif yang mahal, Anda cukup menambahkan
beberapa gram garam dapur yang harganya sangat murah ke dalam
beberapa kilogram es.

 Dengan menambahkan garam dapur (NaCl) dalam jumlah yang tidak terlalu
banyak, salju akan lebih mudah mencair karena penambahan garam dapur
pada salju dapat menurunkan titik leleh es.
Diagram PT
Diagram PT
Diagram PT
Diagram PT pelarut dan larutan
Diagram PT
Diagram PT pelarut, larutan non elektrolit dan
larutan elektrolit

KN Q S P M

R
L O

Evaluasi U V W X Y Z
Tf
2 
0 (Tf
) 
(Tb
)
1T
0
0b
1
T T
f1
Tf
1
b
2 Tb
1
Tf
2 Tb
2
Diagram PT

Evaluasi

Terima kasih
Tugas Portofolio

Kerjakan tugas latihan soal di buku hal 23

Tugas

Anda mungkin juga menyukai