Bab 1 Sifat Koligatif Larutan Full - PPTX (Autosaved)
Bab 1 Sifat Koligatif Larutan Full - PPTX (Autosaved)
Sifat
Koligatif
Larutan
KOMPETENSI INTI
1.1 Menyadari adanya keteraturan dalam sifat koligatif larutan sebagai
wujud kebesaran Tuhan YME dan pengetahuan tentang adanya
keteraturan tersebut sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang
kebenarannya bersifat tentatif.
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur,
objektif, terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti,
bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif)
dalam merancang dan melakukan percobaan serta berdiskusi yang
diwujudkan dalam sikap sehari-hari.
2.2 Menunjukkan perilaku kerja sama, santun, toleran, cinta damai dan
peduli lingkungan serta hemat dalam memanfaatkan sumber daya alam.
2.3 Menunjukkan perilaku responsif dan proaktif serta bijaksana sebagai
wujud kemampuan memecahkan masalah dalam membuat keputusan.
KOMPETENSI DASAR
3.1 Menganalisis penyebab adanya fenomena sifat koligatif larutan pada
penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan titik beku dan
tekanan osmosis.
3.2 Membedakan sifat koligatif larutan elektrolit dan larutan nonelektrolit.
4.1 Menyajikan hasil analisis berdasarkan data percobaan terkait
penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan titik beku, dan
tekanan osmosis larutan.
4.2 Mengolah dan menganalisis data percobaan untuk membandingkan
sifat koligatif larutan elektrolit dengan sifat koligatif larutan nonelektrolit
yang konsentrasinya sama.
INDIKATOR
1. Mendeskripsikan konsep konsentrasi larutan
2. Menyebutkan satuan-satuan konsentrasi larutan
3. Menghitung konsentrasi larutan
4. Menjelaskan faktor van’t Hoff
5. Mengidentifikasi faktor van’t Hoff
6. Menghitung faktor van’t Hoff
7. Menyebutkan sifat-sifat koligatif
8. Menjelaskan sifat-sifat koligatif
9. Menjelaskan penurunan tekanan uap jenuh (P )
10. Menjelaskan penurunan titik beku (Tf ) dan kenaik
an ti
t
i
kd
idi
h
(
Tb )
11. Menjelaskan tekanan osmotik ()
12. Menjelaskan sifat koligatif dalam aktivitas kehidupan
13. Menjelaskan konsep penurunan tekanan uap jenuh (P ) dalam
aktivitas kehidupan
14. Menjelaskan konsep penurunan titik beku (Tf ) danke n
a
ik
anti
ti
k
didih (
Tb )dalam akt
iv i
tas kehidu
p an
15. Menjelaskan konsep tekanan osmotik ()
PENGANTAR
Ketika Anda memanaskan sup yang mengandung garam dapur sampai mendidih,
apa yang menguap, air atau garam dapurnya?
Jika kedua proses pemanasan ini Anda bandingkan,
manakah yang mendidih lebih lama? Manakah yang titik didihnya lebih tinggi?
Fenomena seperti ini merupakan contoh SIFAT KOLIGATIF LARUTAN
MATERI
A Konsentrasi Larutan
Sifat Koligatif
D dalam Aktivitas Kehidupan
C Sifat-sifat Koligatif
Konsentrasi Larutan
Konsentrasi larutan menyatakan:
• banyaknya zat terlarut yang terkandung dalam suatu larutan.
• angka banding banyaknya zat terlarut terhadap jumlah pelarut
maupun jumlah larutan.
Fraksi
Molalitas Molaritas
mol
Persen Massa
Contoh
Contoh
3,5 g sampel mengandung 40,5 mg kalsium.
Molaritas
Contoh
1,8 gram glukosa (C6
HO
1
2)
d
i
l
6a
r
ut
k
a
nda
l
a
mai
r
hi
n
gg
av
o
l
u
mel
a
r
ut
an
m en capai5 00m LA(rC=
1
2
,H
=1
,
O=1
6
)
Jumlah mol salah satu komponen per jumlah mol total larutan.
Fraksi mol zat terlarut Fraksi mol pelarut
Contoh
Larutan mengandung 1,25 mol etilen glikol (EG) dan 4,00 mol air (H2
O
)
.
Jadi, fraksi mol etilen glikol 0,283 dan fraksi mol air 0,762.
Molalitas
Contoh
29,25 g NaCl dilarutkan dalam 1.000 gram air.
(ArNa = 23,C l= 35,5) 29,25 g
NaCl
1.000 g
air
Jadi, konsentrasi larutan NaCl adalah 0,5 m.
Hubungan antar
Konsentrasi
Contoh
Larutan NaOH 10%,Mr
Na
O
H
=
4
0
,
==13
g
/
c
m.
l
a
r
ut
ana
i
r
Massa zat terlarut (NaOH) = 10 g
Persen massa NaOH = 10%
Massa pelarut (air) = 90 g
Fraksi mol
Molalitas
Molaritas
Faktor van’t Hoff
Faktor van’t Hoff menyatakan angka banding sifat koligatif larutan
elektrolit dengan larutan nonelektrolit.
CH3CO O H elektr
o l
itlem ah,
=0
,
0
1
i = 1 + (n – 1)
= 1 + 0,01(2 – 1) = 1,01
Kalsium klorida (CaCl2
)
t
er
u
r
ai
s
em
pu
r
n
a
da
l
am
ai
r
CaCl2
e
l
ek
t
r
ol
i
t
ku
a
t
,=1
= 1 + (n – 1) i
= 1 + 1(n – 1)
= 1 +n – 1
i =n = 3
Larutan glukosa (C6
H
1
2O
)
6
Glukosa nonelektrolit, = 0
i = 1 + (n – 1)
=1+0=1
Sifat-sifat Koligatif
Sifat koligatif adalah suatu fenomena yang terjadi pada pelarut
murni akibat penambahan zat terlarut yang sukar menguap
nonvolatil
( e) membentuk larutan encer dalam suatu ruang tertutup.
Sifat koligatif tidak bergantung pada jenis zat terlarut, tetapi hanya
bergantung pada jumlah partikel yang terbentuk dalam larutan.
Contoh:
NaCl 0,1 molal terurai sempurna dalam air menghasilkan ion Na+ dan Cl
masing-masing dengan konsentrasi 0,1 molal sehingga [ion]tot
al= 0,
2 m olal
.
Sukrosa 0,2 molal terurai menjadi molekul-molekulnya sebanyak 0,2 molal.
Karena kedua larutan mengandung partikel-partikel zat terlarut dengan
konsentrasi yang sama (0,2 molal), maka sifat koligatif keduanya sama,
walaupun jenis partikel-partikel dalam kedua larutan berbeda.
Jumlah partikel dalam larutan dapat dinyatakan sebagai
hasil kali konsentrasi larutan dengan faktor van’t Hoff.
Contoh
Samakah sifat koligatif antara kedua larutan berikut?
Larutan gula 0,3 m dan larutan urea 0,1 m
Cara 1:
Cara 2:
Gula (C1
H
2
2O
2
1
1)
d
an
u
r
ea
(
C
O
(N
H
2)
)
k
2e
d
u
an
y
a
n
on
e
l
e
kt
r
ol
i
ti
=1
[molekul] gula = 0,3 m × 1 = 0,3 m jumlah konsentrasi partikel tidak
[molekul] urea = 0,1 m × 1 = 0,1 m sama
Karena jumlah konsentrasi patikel tidak sama, maka sifat koligatif kedua larutan tidak
sama.
Larutan urea 0,2 m dan larutan HClO4
0
,
1m
Cara 1:
Cara 2:
Urea (CO(NH2
)
)
0
2,
2mn
o
n
e
l
ek
t
r
ol
i
ti
=1
[
p
ar
t
i
ke
l
]
=0
,
2m×
1
=
0,
2m
HClO4
0
,
1ma
s
a
m
/e
l
e
kt
r
ol
i
t
ku
a
ti
=n
=
2
[
pa
r
t
i
ke
l
]
=0
,
1m×
2
=
0,
2m
Karena jumlah konsentrasi patikel sama, maka sifat koligatif kedua larutan
sama.
Penurunan Tekanan Uap Jenuh (P )
Dalam suatu wadah tertutup yang hanya berisi pelarut murni, di
dalam fasa cair tersebar partikel-partikel pelarut yang terus-
menerus bergerak, walaupun antarpartikel juga terjadi gaya tarik-
menarik.
Pada suhu dan tekanan tertentu, gaya tarik antarpartikel relatif
lemah sehingga sebagian partikel-partikel ini berubah menjadi uap
dan berada pada ruang fasa uap.
Dalam ruang fasa uap, partikel-partikel pelarut bergerak lebih cepat,
tetapi tidak dapat keluar dari ruangan. Akibatnya, pergerakan
partikel-partikel pelarut fasa uap menimbulkan tekanan uap.
partikel-partikel
pelarut murni partikel-partikel
Pelarut murni Larutan zat terlarut
Pd
i
a
ta
sl
a
r
ut
aP
<
nd
i
a
ta
sp
e
l
a
r
ut
mu
r
n
i atau Pl
a
r<
P
Selisih antara tekanan uap jenuh pelarut murni dengan tekanan uap
jenuh larutan disebut penurunan tekanan uap jenuh, dilambangkan P.
P = P –P l
a
r
Tekanan uapP Tekanan uapP
l
a
r
Penambaha
n
zat terlarut
nonvolatile
Hubungan antara P l
a
rd
en
g
a
n
fr
a
k
si
mo
lp
e
l
a
ru
t
di
nyatakan denga n Hu
ku
m
R
ao
u
l
t:
Karena
maka
Dengan demikian
Sehingga
Contoh
50,0 g NaCl (Mr
=58
,
4
4)
di
l
a
ru
t
ka
n
d
al
a
m1,
0
0kg
a
i
r
pa
da
2
2
C
.
Teka nan ua p a
i
rmu
r
n
ip
ad
a2
2
C
a
da
l
ah
19
,
8mm
H
g.
C air
G as
· ·
Tb
100 (Tb
)
Tb
Pengaruh penambahan zat terlarutnonvolatile pada pelarut:
Titik didih larutan lebih besar daripada titik didih pelarut murni
Tb
T
>
b
Kb = t
e t
a pan kena i
k an t
it
ik di
dih m o l
a l (C/m )
m = molalitas larutan
i = faktor van’t Hoff (untuk nonelektrolit,i = 1)
Contoh
Berapakah titik didih larutan NaCl 1,5 molal?
(KbH2O =0,5 2 C /m )
Titik beku adalah suhu pada saat tekanan uap zat cair sama
dengan tekanan uap zat padat.
C air
Padat
· ·
Tf
0 (Tf
)
Tf
Pengaruh penambahan zat terlarutnonvolatile pada pelarut:
Titik beku larutan lebih kecil daripada titik beku pelarut murni
Tf
<T
f
Kf= tet
a pa np en ur
u na n t
iti
k beku m olal ( C/m )
m = molalitas larutan
i = faktor van’t Hoff (untuk nonelektrolit,i = 1)
Contoh
Perkirakan titik beku larutan yang dibuat dari 10,0 g urea,
CO(NH2 )
2M
,( r = 60) da n 125 gair
.K
(f H O
2 =1 ,86 C /m )
Faktor van’t Hoff
CO(NH2
)
2n
on
e
l
e
kt
r
oi
l
i
t
,=1
Molalitas larutan
Tf
=T
f
–
T
=
f0
C
–2
,
4
8
C=
–
2
,
4
7
C
Air
Zat
terlarut
Perpindahan air
M = molaritas (M)
R = tetapan gas = 0,082 L atm/mol K
i = faktor van’t Hoff (untuk nonelektrolit,i = 1)
Contoh
Di antara larutan-larutan berikut dengan konsentrasi yang sama (0,1 M):
NaCl, gula, Ca(OH)2d anA l
2(
S O )
43
Pada suhu 25 oC, larutan yang manakah yang memiliki tekanan
osmotik paling tinggi dan berapa atmosfer tekanan osmotiknya?
=M R T i
i terbesar
=MRT i terbesar
sam
a = (0,1 mol/L) (0,082 L atm/mol K) (298 K) (5)
ditentukan oleh = 12,218 atm
Menyebarkan
garam pada
permukaan jalan
yang bersalju
sehingga salju dapat
mencair pada suhu di
bawah titik beku air
murni.
Penurunan titik beku
Menambahkan etilen glikol
pada cairan radiator
kendaraan bermotor
NaCl merupakan
senyawa ionik yang
lebih ekonomis dan
efektif menurunkan
titik beku sebesar dua
kali lipat dibandingkan
sukrosa (gula pasir)
Untuk membuat es krim yang lunak dan lebih lezat, Anda tidak perlu
menambahkan bahan-bahan aditif yang mahal, Anda cukup menambahkan
beberapa gram garam dapur yang harganya sangat murah ke dalam
beberapa kilogram es.
Dengan menambahkan garam dapur (NaCl) dalam jumlah yang tidak terlalu
banyak, salju akan lebih mudah mencair karena penambahan garam dapur
pada salju dapat menurunkan titik leleh es.
Diagram PT
Diagram PT
Diagram PT
Diagram PT pelarut dan larutan
Diagram PT
Diagram PT pelarut, larutan non elektrolit dan
larutan elektrolit
KN Q S P M
R
L O
Evaluasi U V W X Y Z
Tf
2
0 (Tf
)
(Tb
)
1T
0
0b
1
T T
f1
Tf
1
b
2 Tb
1
Tf
2 Tb
2
Diagram PT
Evaluasi
Terima kasih
Tugas Portofolio
Tugas