Lapleng Antikonvulsan I
Lapleng Antikonvulsan I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
(Fatan,2013).
(Angraeni,2019).
B. Maksud
C. Tujuan
uji tikus.
D. Prinsip
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Ringkas
1. Definisi
2. Obat Antikonvulsan
(Almatur Robiyah,2022).
otak) obar, birt trauma ((bayi lahir dengan cara vakumkena kulit
5. Klasifikasi Kejang
1) Kejang Umum
mengantuk kebingungan.
2) Kejang Parsial
6. Pemberian Obat
1) Pemberian obat
Kejang lokal
hidrosetalus hemiparos.
2016).
B. Penggolongan Obat
1. Golongan Hidantoin
membran sel oleh fenitoin juga terlihat pada saraf tepu dan
membran sel lainnya yang juga mudah terpacu misalnya sel
2. Golongan Barbiturat
3. Golongan Okrazohdindion
4. Golongan Suksinimid
5. Golongan Karbamazepin
6. Golongan Benzodiazepin
7. Asam Valproat
8. Antilepsi lain
sibitalda diapol.
yaitu felbotol.
A. URAIAN OBAT
Rumus Struktur :
Indikasi : Nyeri neuropatik perifer,terapi tambahan
sekunder
Intoleransi galaktosa
malatsorpsi,glukosa, DM(Dosis
Manusia).
penglihatan,vertigo.
dan blazepam
Rumus Struktur :
putih
larutan asam
bertahap sekurang-kurangnya 1
minggu)
0,9-1,8g sehari
alkali hidroksida
status epileptikus
mendadak
600mg/hari
Rumus Struktur :
dalam eter
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
epileptikus
phenytoin
diabetes melitus
kordinasi
Rumus Struktur :
aseton
obat ini
belakang
B. URAIAN BAHAN
CELLULOSUM
Rumus Struktur :
Pemerian : Serbuka atau granul, warna putih,
dalam air
Rumus Struktur :
berwarna,tidak berasa
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Class : Mamalia
Ordo : Rodensia
Famili : Muridae
Genus : Mus
Nomor Diploid : 40
METODE KERJA
1. Alat
2. Bahan
mg, Fenitoin 100 mg, Karbamazepin 200 mg, serta tissue, dan
aquadest.
C. Prosedur Kerja
1. Cara Kerja
a. Disiapkan Na-cmc
b. Dihitung Na-cmc
mendidih
g. Analisis Data
BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
A. TABEL PENGAMATAN
2 119 9 14 11 10 7 8 59 9,83
3 111 20 24 23 29 30 24 150 25
2 125 15 20 16 8 5 3 67 11,1
3 107 16 11 1 4 2 1 35 5,83
4. Kelompok 4 (Phenobarbital 30 mg)
R Berat Perlakuan Total Rata-
Badan menit Rata
5 10 15 20 25 30
1 133 19 25 26 25 25 18 138 23
3 108 20 12 25 28 25 34 144 24
2 17 16 16 14 12 12 87 14,5
3 18 18 16 14 14 13 93 15,5
2 128 13 15 20 15 10 11 84 14
dengan berbagai obat yang diberikan terhadap hewan uji tikus (Rattus
tikus 1 (98 g), tikus 2 (119 g), tikus 3 (111 g), maka dapat diperoleh
pada tikus 1 (2,45 ml), 2 (2,97 ml), 3 (2,77 ml), kemudian diperoleh
hasil pengamatan pada menit 15-30 terhadap hewan uji tikus 1 pada
menit 5 (19), 10 (8), 15 (8), 20 (8), 25 (19), dan 30 (9), dengan total
pada menit 5 (9), 10 (14), 15 (11), 20 (10), 25 ( 7), dan 30 (8), dengan
(23), 25 (30), dan 30 (24), dengan total menit sebesar 150 serta rata-
sebagai salah satu terapi dini pertama untuk nyeri neuropetik. Hal ini
obat antikonvulsan Nepatic 300 mg dengan berat tikus 1 (116 g), tikus
hasil tiap perlakuan pada hewan uji tikus 1 pada menit 5 (40), 10 (56),
sebesar 41,3, pada tikus 3 adalah 387 dengan rata-rata sebesar 61,5.
Na-cmc sebagai control negative dengan berat tikus 1 (140 g), tikus 2
(125 g), tikus 3 (107 g), kemudian diperoleh hasil setelah pemberian
Na-cmc secar peroral pada hewan uji tikus didapatkan hasil untuk tikus
1 pada menit 5 (21), 10 (13), 15 (11), 20 (10), 25 (10), dan 30 (7). Pada
(5), dan 30 (3), dan pada tikus 3 diperoleh hasil pada menit 5 (16), 10
12,5.
(Mayang,2021).
tikus 2 (124 g), tikus 3 (108 g), maka diperoleh hasil setelah pemberian
obat secara peroral terhadap hewan uji tikus 1 pada menit 5 (19), 10
(25), 15 (26), 20 (25), 25 (25), dan 30 (18). Pada tikus 2 dimenit 5 (19),
dan 30 (34).
138 dengan rata-rata sebesar 23, pada tikus 2 diperoleh hasil 151
dengan rata-rata sebesar 25,1 dan pada tikus 3 diperoleh hasil 144
obat antikonvulsan Fenitoin 100 mg dengan berat tikus 1 ( 135 g), tikus
2 ( 120 g), tikus 3 ( 110 g), maka dieroleh hasil setelah pemberian obat
secara peroral pada tikus 1 hasil yang didapatkan pada menit 5 dan
100 (16), 15 (17), 20 (17), 25 (15), dan 30 (13). Pada tikus 2 diperoleh
praktikum yang kami lakukan sejalan dengan literatur, tetapi hasil yang
(23), 20 (24), 25 (20), dan 30 (27). Pada tikus 2 diperoleh hasil pada
menit 5 (13), 10 (15), 15 (20), 20 (15), 25 (10), dan 30 (11). Pada tikus
dan 30 (38).
144 dengan rata-rata sebesar 24, pada tikus 2 diperoleh hasil yaitu 84
dengan rata-rata sebesar 14, dan pada tikus 3 diperoleh hasil 169
anti epilepsi yang digunakan secara luas tetapi tunggal sebagai obat
yaitu salah penimbangan obat, dosis yang diberikan tidak sesuai serta
hewan uji tikus pada Between Groups hasil yang diperoleh yaitu 0,554.
hewan uji tikus data yang diperoleh yaitu signifikan karena hasilnya
0,987.
signifikan dan non signifikan terhadap obat yang diberikan pada hewan
atas 0,015.
obat yang paling efektif serta mempunyai nilai yang lebih besar
Efek yang diterima pada hewan uji yaitu adanya kehilangan daya
B. Saran
Kembali.
Daftar Pustaka
Amalia kea stella,2013. Evaluan poster hipertensi pada pengunjung
Kesehatan Masyarakat.
utama.
Perlakuan
Didata
Dibahas
Kesimpulan
LAMPIRAN
NO GAMBAR KETERANGAN
Larutan Neufar
Volume pemberian
Tikus 1
Vp = x 5 ml
= 2,45 ml
Tikus 2
Vp = x 5 ml
= 2,97 ml
Tikus 3
Vp = x 5 ml
= 2,77 ml
,
Ditimbang = x 5,4
= 8,991 mg
Suspensi = x 8,991
= 35,964 mg = 0,0359 g
Volume pemberian
Tikus 1
Vp = x 5 ml
= 2,9 ml
Tikus 2
Vp = x 5 ml
= 3,82 ml
Tikus 3
Vp = x 5 ml
= 3,3 ml
Volume pemberian
Tikus 1
Vp = x 5 ml
= 3,5 ml
Tikus 2
Vp = x 5 ml
= 3,12 ml
Tikus 3
Vp = x 5 ml
= 2,67 ml
4. Kelompok 4 (Phenobarbital 30 mg)
Fk tikus = 0,018
BB standar = 100 gram
BB maks = 200 gram
V. pemberian = 5 ml
DBM = etiket x FK
= 30 x 0,018
= 0,54 mg/20 g/5 ml
Rata-rata = 0,1105g = 110,5 mg
,
Ditimbang = x 1,35
= 1,989 mg
Suspensi = x 1,989
= 7,956 mg = 0,0079 g
Volume pemberian
Tikus 1
Vp = x 5 ml
=3,32 ml
Tikus 2
Vp = x 5 ml
= 3,1 ml
Tikus 3
Vp = x 5 ml
= 2,7 ml
Suspensi = x 3,888
= 15,552 mg = 0,0155 g
Volume pemberian
Tikus 1
Vp = x 5 ml
= 3,37 ml
Tikus 2
Vp = x 5 ml
= 3 ml
Tikus 3
Vp = x 5 ml
= 2,75 ml