Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

PLTN, PLTD, PLTG, PLTPB, PLTA


Disusun untuk memenuhi tugas 1
Mata Kuliah : Pengantar Teknik Elektro
Dosen Pengampu : .Savitri Galih, DR., S.Si., M.T.

Oleh
Ahmad Khumedillah Irfa’I (1819104006)
KELAS REGULER B2
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS WIDYATAMA
2019
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ............................................................................................................ i

KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 2

1.3 Tujuan Penyusunan .................................................................................. 2

BAB II PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK ........................................................ 3

2.1 Energi Listrik ................................................................................................ 3

2.3 Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) .................................................. 4

2.4 Kesimpulan PLTN ........................................................................................ 5

2.5 Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) .................................................. 5

2.6 Kesimpulan PLTD ........................................................................................ 7

2.7 Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTGas) ................................................... 7

2.8 Kesimpulan PLTGas ..................................................................................... 9

2.9 Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTPB) ..................................... 10

2.10 Kesimpulan PLTPB .................................................................................. 13

2.11 Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) ................................................... 14

2.12 Kesimpulan PLTA .................................................................................... 17

BAB III PENUTUP ............................................................................................. 19

3.1 Simpulan ..................................................................................................... 19

DAFTAR RUJUKAN ........................................................................................... 20

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan
sehingga makalah ini bisa selesai pada waktunya.

Terima kasih juga kami ucapkan kepada seluruh pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun
dengan baik dan rapi.

Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah


Pengantar Teknik Elektro, sekaligus untuk membahas tentang cara kerja
pembangkit listrik PLTN, PLTD, PLT Gas, PLT Panas Bumi, PLT Air

Saya berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para


pembaca. Namun terlepas dari itu, Penyusun memahami bahwa makalah ini masih
jauh dari kata sempurna, sehingga penyusun sangat mengharapkan kritik serta saran
yang bersifat membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik
lagi

Bandung, 7 Oktober 2019

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan negara berkembang yang memiliki kekayan alam


yang melimpah ditandai dengan banyaknya teknologi pembangkit listrik yang
dikembangkan di negara ini. Teknologi yang dikembangkan pun beragam. Baru-
baru ini tengah dikembangkan mobil listrik yang mana tenaga penggeraknya
menggunakan tenaga listrik. Sebelumnya banyak teknologi baru yang ana tenaga
penggeraknya merupakan tenaga listrik, misalnya kipas angin, mesin cuci, televisi,
kulkas, dll. Oleh karena itu banyak dikembangkan system pembangkit tenaga listrik
yang menggunakan berbagai macam sumber tenaga.
.
Terdapat beberapa macam sistem pembangkit tenaga listrik yang telah ada.
Contohnya adalah pembangkit listrik PLTN, PLTD, PLT Gas, PLT Panas Bumi,
PLT Air.
Pada dasarnya, prinsip pembangkit tenaga ini adalah mengubah energi
mekanik (energi yang bergerak) menjadi energi listrik dengan menggunakan
generator listik.

1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penyusun merumuskan beberapa masalah
berikut.
a. Bagaimana cara kerja pembangkit tenaga listrik?
b. Bagaimana prinsip kerja penggerak generator listrik?
c. Bagaiman cara kerja tiap pembangkit listrik?

1.3 Tujuan Penyusunan


Dari rumusan masalah diatas , maka tujuan penyusunan makalah ini sebagai
berikut.
a. Mengetahui cara kerja pembangkit tenaga listrik
b. Mengetahui prinsip kerja penggerak generator listrik
c. Memahami cara kerja tiap pembangkit listrik

2
BAB II
PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK
2.1 Energi Listrik
Listrik adalah suatu penemuan yang luar biasa yang ditemukn oleh Thomas
Alva Edison, dimana sebagai orang pertama kali yang menemukan listrik pada
tahun 1879, sekitar 120 tahun yang lalu. Listrik suatu penemuan yang fenomenal
yang dapat merubah semua kehidupan dari zaman ke zaman, listrik semakin
berkembang dari segi penggunaan..
Beraneka macam cara untuk dapat mendapatkan listrik di zaman moderen
seperti ini dan banyak bermunculan versi-versi pembangkit listrik yang ramah
lingkungan dan praktis yang bisa digunakan di dalam ruang lingkup yang kecil.
Listrik juga salah satu cara yang paling ekonomis, mudah dan aman untuk
mengirimkan energi. Pembangkit listrik juga diantaranya seperti bahan bakar fosil
(minyak, gas alam, dan batubara), hidro, panas bumi, dan nuklir diubah menjadi
energi listrik
Energi Listrik adalah energi yang mudah dikonversikan, dibangkitkan,
didistribusikan dengan proses yang efisien, efektif, dan ekonomis disbanding
dengan energi yang lain.
Energi listrik yang dibangkitkan pada pembangkit tenaga listrik, dapat
berupa pusat listrik tenaga uap, air, gas, diesel, nuklir, panas bumi. Pembangkit
listrik biasanya membangkitkan listrik pada tegangan menengah (6-20 KV).
Pada sistem tenaga listrik yang besar pembangkit tenaga listrik biasanya
jauh dari pemakai oleh karena itu energi listrik harus diangkut / disalurkan dengan
saluran transmisi, dimana tegangan listriknya dinaikkan dari tegangan menengah
menjadi tegangan tinggi atau tegangan ekstra tinggi (TET).
Untuk menaikkan tegangan dilakukan didalam gardu induk dengan
peralatan transformator penaik tegangan (step up transformator).

Sistem tegangan listrik di Indonesia adalah sebagai berikut:


Tegangan ekstra tinggi (TET) ≥ 500 KV
Tegangan tinggi (TT) → 30 KV, 70 KV, 275 KV, 380 KV

3
Tegangan menengah (TM) →6 – 20 KV
Tegangan rendah (TR) → 220 V/ 380 V, 110 V/127 V.

2.3 Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)


Prinsip kerja PLTN sebenarnya mirip dengan pembangkit listrik lainnya,
misalnya Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Yang membedakan antara dua
jenis pembangkit listrik itu adalah sumber panas yang digunakan. PLTN
mendapatkan suplai panas dari reaksi nuklir, sedang PLTU mendapatkan suplai
panas dari pembakaran bahan bakar fosil seperti batubara atau minyak bumi. Uap
bertekanan tinggi pada PLTU digunakan untuk memutar turbin. Tenaga gerak putar
turbin ini kemudian diubah menjadi tenaga listrik dalam sebuah generator.
Perbedaan PLTN dengan pembangkit lain terletak pada bahan bakar yang
digunakan untuk menghasilkan uap, yaitu Uranium. Reaksi pembelahan (fisi) inti
Uranium menghasilkan tenaga panas (termal) dalam jumlah yang sangat besar serta
membebaskan 2 sampai 3 buah neutron. Sebagai pemindah panas biasa digunakan
air yang disirkulasikan secara terus menerus selama PLTN beroperasi. Proses
pembangkit yang menggunakan bahan bakar uranium ini tidak melepaskan partikel
seperti CO2, SO, atau NOx, juga tidak melepaskan asap atau debu yang
mengandung logam berat yang dilepas ke lingkungan. Satu gram U-235 setara
dengan 2650 batu bara.
Oleh karena itu PLTN merupakan pembangkit listrik yang ramah
lingkungan. Limbah radioaktif yang dihasilkan dari pengoperasian PLTN, adalah
berupa elemen bakar bekas dalam bentuk padat. Elemen bakar bekas ini untuk
sementara bisa disimpan dilokasi PLTN, sebelum dilakukan penyimpanan secara
lestari.

4
Prinsip Kerja dari PLTU

2.4 Kesimpulan PLTN


Prinsip kerja PLTN berdasarkan sumber panas yang dihasilkan oleh suplai
panas dari reaksi nuklir. Pemanfaatan energy panas tersebut tidak dapat dihasilkan
apabila kurangnya bahan bakar.
Adapun jenis PLTN yang ada di Bumi, merupakan pengembangan dari
kemajuan teknologi yang ada. Oleh karena itu, banyak terjadi perkembangan
pembangkit energy listrik yang baru.

2.5 Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD)


Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) ialah Pembangkit listrik yang
menggunakan mesin diesel sebagai penggerak mula (prime mover). Prime mover
merupakan peralatan yang mempunyai fungsi menghasilkan energi mekanis yang
diperlukan untuk memutar rotor generator. Mesin diesel sebagai penggerak mula
PLTD berfungsi menghasilkan tenaga mekanis yang dipergunakan untuk memutar
rotor generator.
Motor diesel dinamai juga motor penyalaan kompresi (compression ignition
engine) oleh karena cara penyalaan bahan bakarnya dilakukan dengan
menyemprotkan bahan baker kedalam udara bertekanan dan temperature tinggi,
sebagai akibat dari proses didalam ruang baker kepala silinder.
Selain motor diesel dikenal juga jenis motor baker lainnya yaitu motor
bensin yang biasanya dinamai motor penyalaan bunga api (spark ignition engine)
oleh karena cara penyalaan bahan bakarnya dengan pertolongan bunga api (listrik).

5
Jika dibandingkan dengan motor bensin, gas buang motor diesel tidak
banyak mengandung komponen beracun yang dapat mencemari udara. Selain dari
pada itu pemakaian bahan baker motor diesel lebih rendah (-/+ 25 %) dari pada
motor bensin, sedangkan harganyapun lebih murah sehingga penggunaan motor
diesel umumnya lebih hemat dari pada motor bensin sebagai penggerak mesin
industri. Ditinjau dari sisi investasi harga, motor diesel umumnya lebih mahal dari
motor bensin karena untuk kapasitas mesin yang sama motor diesel harus dibuat
dengan konstruksi dan berat yang lebih besar.
Pembangkit Listrik Tenaga Diesel biasanya digunakan untuk memenuhi
kebutuhan listrik dalam jumlah beban kecil, terutama untuk daerah baru yang
terpencil atau untuk listrik pedesaan dan untuk memasok kebutuhan listrik suatu
pabrik.

Gambar PLTD
Dari gambar di atas dapat kita lihat bagian-bagian dari Pembangkit Listrik
Tenaga Diesel, yaitu :
1. Tangki penyimpanan bahan bakar berfungsi menampung sementara bahan
bakar
2. Penyaring bahan bakar berfungsi menyaring kotoran dan air yang terdapat
pada bahan bakar agar nantinya tidak menyumbat aliran bahan bakar yang
dapat menimbulkan berbagai masalah.
3. Tangki penyimpanan bahan bakar sementara (bahan bakar yang disaring).
4. Pengabut (nozel) berfungsi untuk mengabutkan bahan bakar agar mudah
bercampur dengan oksigen sehingga mudah terbakar dalam silinder
5. Mesin diesel merupakan alat yang menghasilkan energi mekanik melaui
proses pembakaran bahan bakar

6
6. Turbo charger berfungsi Untuk meningkatkan performa dari mesin diesel
7. Penyaring gas pembuangan berfungsi menyaring gas kotor yang dapat
mengganggu kesehatan sebelum dilepas keudara bebas
8. Tempat pembuangan gas (bahan bakar yang disaring).
9. Generator berfungsi sebagai pengubah energi mekanik menjadi energy
listrik.
10. Trafo berfungsi menaikkan atau menurunkan tegangan arus listrik
11. Saluran transmisi merupakan media yang digunakan untuk
mentransmisikan tenaga listrik dari Generator Station/ Pembangkit Listrik
sampai distribution station.

2.6 Kesimpulan PLTD


Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) adalah pembangkit listrik yang
menggunakan mesin diesel sebagai penggerak pemula (Primer Mover). Primer
mover merupakan alat yang mempunyai fungsi menghasilkan energy mekanis yang
diperlukan untuk memotor rotor generator. Pada mesin diesel, energi bahan bakar
diubah menjadi energy mekanik dengan proses pembakaran di dalam mesin itu
sendiri.
PLTD sendiri mempunyai kelebihan dan kekurangan seperti halnya
pada pembangkitpembangkit lain. Kelebihannya antara lain Dapat beroperasi
sepanjang waktu selama masih tersediannya bahan bakar, dalam
operasinyatidak bergantung pada alam seperti halnya PLTA, investasi awal pemb
angunan PLTD relatif murah dibanding pembangkit listrik lain. Sedangkan
kekurangannya adalah Ongkos bahan bakarnya tergolong mahal dan bergantung
dengan perubahan harga minyak dunia yang cenderung meningkat dari tahun ke
tahun, menimbulkan polusi udara yang ditimbulkan dari pembakaran bahan bak
ar konvensional yang kadang kurang sempurna, memerlukan pemeliharaan rutin,
sistem operasi tidak efisien bahkan tergolong boros pada kondisi beban rendah.

2.7 Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTGas)


Pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) merupakan sebuah pembangkit
energi listrik yang menggunakan peralatan/mesin turbin gas sebagai penggerak
generatornya. Turbin gas dirancang dan dibuat dengan prinsip kerja yang sederhana

7
dimana energi panas yang dihasilkan dari proses pembakaran bahan bakar diubah
menjadi energi mekanis dan selanjutnya diubah menjadi energi listrik atau energi
lainnya sesuai dengan kebutuhannya.
Adapun kekurangan dari turbin gas adalah sifat korosif pada material yang
digunakan untuk komponen-komponen turbinnya karena harus bekerja pada
temperature tinggi dan adanya unsure kimia bahan bakar minyak yang korosif
(sulfur, vanadium dll), tetapi dalam perkembangannya pengetahuan material yang
terus berkembang hal tersebut mulai dapat dikurangi meskipun tidak dapat secara
keseluruhan dihilangkan. Dengan tingkat efisiensi yang rendah hal ini merupakan
salah satu dari kekurangan sebuah turbin gas juga dan pada perkembangannya
untuk menaikkanefisiensi dapat diatur/diperbaiki temperature kerja siklus dengan
menggunakan material turbin yang mampu bekerja pada temperature tinggi dan
dapat juga untuk menaikkan efisiensinya dengan menggabungkan antara
pembangkit turbin gas dengan pembangkit turbin uap dan hal ini biasa disebut
dengan combined cycle.
Sistem PLTG menggunakan prinsip siklus Brayton yang dibagi atas siklus
terbuka dan siklus tertutup. Pada siklus terbuka, fluida kerja adalah udara atmosfer
dan pengeluaran panas di atmosfer karena gas buang dari turbin dibuang ke
atmosfer. Gambar berikut menunjukkan sistem dan siklus kerja Brayton:

Cara kerja PLTG tersebut bisa dijelaskan dalam satu siklus terbuka sebagai
berikut: Siklus PLTG berawal melalui udara yang masuk ke kompressor.

8
Kompressor yang berfungsi menaikkan tekanan udara kemudian memasukkan
udara ke dalam ruang bakar (Combustion room) bercampur dengan bahan bahan
bakar (gas / bbm). Pembakaran di ruang pembakaran menghasilkan gas bersuhu
tinggi dan bertekanan sehingga dapat memutar turbin gas. Turbin yang berputar
mendrive generator berputar. Luaran sistem tersebut menghasilkan produksi listrik
dan setelah itu, gas akan dibuang ke atmosfir melalui stack (cerobong asap).

Gambar PLTGas
Udara dengan tekanan atmosfir ditarik masuk ke dalam compressor melalui
pintu, udara ditekan masuk ke dalam compressor. Udara ditekan masuk ke dalam
ruang bakar dengan tekanan 250 Psi dicampur dengan bahan bakar dan di bakar
dalam ruang bakar dengan temperatur 2000–3000ᴼF. Gas hasil pembakaran yang
merupakan energi termal dengan temperature dan tekanan yang tinggi suhunya
kira-kira 900ᴼC.
Dari energi panas yang dihasilkan inilah kemudian akan dimanfaatkan
untuk memutar turbin dimana didalam sudu-sudu gerak dan sudu-sudu diam turbin,
gas panas tersebut temperature dan tekanan mengalami penurunan dan proses ini
biasa disebut dengan proses ekspansi. Selanjutnya energi mekanis yang dihasilkan
oleh turbin digunakan untuk memutar generator hingga menghasilkan energi listrik.

2.8 Kesimpulan PLTGas


Pembangkit listrik tenaga gas (PLTGas) merupakan sebuah pembangkit
energi listrik yang menggunakan peralatan/mesin turbin gas sebagai penggerak
generatornya.
Adapun kekurangan dari turbin gas adalah sifat korosif pada material yang
digunakan untuk komponen-komponen turbinnya karena harus bekerja pada

9
temperature tinggi dan adanya unsure kimia bahan bakar minyak yang korosif
(sulfur, vanadium dll), tetapi dalam perkembangannya pengetahuan material yang
terus berkembang hal tersebut mulai dapat dikurangi meskipun tidak dapat secara
keseluruhan dihilangkan.
Pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) mempunyai beberapa peralatan
utama seperti :
- Turbin
- Gas(Gas Turbine)
- Kompresor (Compressor)
- Ruang Bakar (Combustor)

2.9 Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTPB)


Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTPB) pada prinsipnya sama
seperti Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), hanya pada PLTU uap dibuat di
permukaan menggunakan boiler, sedangkan pada PLTPB uap berasal dari reservoir
panas bumi. Apabila fluida di kepala sumur berupa fasa uap, maka uap tersebut
dapat dialirkan langsung ke turbin, dan kemudian turbin akan mengubah energi
panas bumi menjadi energi gerak yang akan memutar generator sehingga dihasilkan
energi listrik.

Gambar prinsip kerja PLTU

10
Gambar prinsip kerja PLTPB
Prinsip kerja PLTPB
a. Uap di-supply dari sumur produksi melalui sistem transmisi uap yang
kemudian masuk ke dalam Steam Receiving Header sebagai media pengumpul
uap. Steam Receiving Header dilengkapi dengan Rupture Disc yang berfungsi
sebagai pengaman terakhir unit .Bila terjadi tekanan berlebih (over pressure)
di dalam Steam Receiving maka uap akan dibuang melaluiVent Structure.Vent
Structure berfungsi untuk warming-up di pipe line ketika akan start unit dan
sebagai katup pengaman yang akan membuang tekanan bila sudden trip terjadi.
b. Dari Steam Receiving Header uap kemudian dialirkan ke Separator (Cyclone
Type) yang berfungsi untuk memisahkan uap (pure steam) dari benda-benda
asing seperti partikel berat (Sodium, Potasium, Calsium, Silika, Boron,
Amonia, Fluor dll).
c. Kemudian uap masuk ke Demister yang berfungsi untuk memisahkan moisture
yang terkandung dalam uap, sehingga diharapkan uap bersih yang akan masuk
ke dalam Turbin.
d. Uap masuk ke dalam Turbin sehingga terjadi konversi energi dari Energi Kalor
yang terkandung dalam uap menjadi Energi Kinetik yang diterima oleh sudu-
sudu Turbin. Turbin yang dikopel dengan generator akan menyebabkan
generatkut berputar saat turbin berputar sehingga terjadi konversi dari Energi
Kinetik menjadi Energi Mekanik.
e. Generator berputar menghasilkan Energi Listrik (Electricity)

11
f. Exhaust Steam (uap bekas) dari Turbin dikondensasikan di dalam Condensor
dengan sistemJet Spray (Direct Contact Condensor).
g. NCG (Non Condensable Gas) yang masuk kedalam Condensor dihisap
oleh First Ejectorkemudian masuk ke Intercondensor sebagai media
pendingin dan penangkap NCG. Setelah dari Intercondensor, NCG dihisap lagi
oleh Second Ejector masuk ke dalam Aftercondensorsebagai media pendingin
dan kemudian dibuang ke atmosfir melalui Cooling Tower.
h. Dari Condensor air hasil condensasi dialirkan oleh Main Cooling Water
Pump masuk keCooling Tower. Selanjutnya air hasil pendinginan dari Cooling
Tower uap kering disirkulasikan kembali ke dalam Condensor sebagai media
pendingin.
i. Primary Cooling System disamping sebagai pendingin Secondary Cooling
System juga mengisi air pendingin ke Intercondensor dan Aftercondensor.
j. Overflow dari Cold Basin Cooling Tower akan ditampung untuk
kepentingan Reinjection Pump.
k. River Make-Up Pump beroperasi hanya saat akan mengisi Basin Cooling
Tower.

Gambar siklus PLTPB

12
Gambar prinsip kerja PLTPB

2.10 Kesimpulan PLTPB


Pembangkit Listrik Tenaga panas Bumi adalah suatu pembangkitan listrik
yang menggunakan panas bumi sebagai tenaga pembangkitannya.
Kelebihan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi
a. Bersih
PLTP tidak membakar bahan bakar untuk menghasilkan uap panas guna
memutar turbin serta menghemat pemanfaatan bahan bakar fosil yang tidak
bisa diperbaharui. Kita mengurangi emisi yang merusak atmosfir kita.
b. Tidak boros lahan
Lokal area yang diperlukan untuk membangun PLTP ukurannya per MW lebih
kecil dibandingkan hampir semua jenis pembangkit lain.
c. Dapat diandalkan
PLTP dirancang untuk beroperasi 24 jam sehari sepanjang tahun. Suatu
pembangkit listrik geothermal terletak diatas sumber bahan bakarnya. Hal ini
membuat resisten terhadap hambatan penghasilan listrik yang diakibatkan oleh
cuaca dan bencara alam yang bias mengganggu transportasi bahan bakar.

13
d. Fleksibel
Suatu PLTP bisa memiliki rancangan moduler, dengan tambahan dipasang
sebagai peningkatan yang diperlukan untuk memenuhi permintaan listrik yang
meningkat.
e. Mengurangi pengeluaran
Uang tidak perlu dikeluarkan untuk mengimpor bahan bakar untuk PLTP,
selalu terdapat dimana pembangkit itu berada.
f. Pembangunan
PLTP dilokasi terpencil bisa miningkatkan standar kualitas hidup dengan cara
membawa listrik ke orang yang bertempat tinggal jauh dari sentra populasi
listrik.

2.11 Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)


Pengertian pembangkit listrik tenaga air (PLTA) bekerja dengan cara
merubah energi potensial (dari dam atau air terjun) menjadi energi mekanik
(dengan bantuan turbinair) dan dari energi mekanik menjadi energi listrik (dengan
bantuan generator) Pembangkit listrik tenaga air konvensional bekerja dengan cara
mengalirkan air dari dam ke turbin setelah itu air dibuang. Pada saat beban puncak
air dalam lower reservoir akan di pompa ke upper reservoir sehingga cadangan air
pada waduk utama tetap stabil.
Pembangkit listrik tenaga air (PLTA) bekerja dengan cara merubah energi
potensial (dari dam atau air terjun) menjadi energi mekanik (dengan bantuan turbin
air) dan dari energi mekanik menjadi energi listrik (dengan bantuan generator).
PLTA dapat beroperasi sesuai dengan perancangan sebelumnya, bila
mempunyai Daerah Aliran Sungai (DAS) yang potensial sebagai sumber air untuk
memenuhkebutuhan dalam pengoperasian PLTA tersebut. Pada operasi PLTA
tersebut, perhitungan keadaan air yang masuk pada waduk / dam tempat
penampungan air, beserta besar air yang tersedia dalam waduk / dam dan
perhitungan besar air yang akan dialirkan melalui pintu saluran air untuk
menggerakkan turbin sebagai penggerak sumber listrik tersebut, merupakan suatu
keharusan untuk dimiliki, dengan demikian kontrol terhadap air yang masuk
maupun yang didistribusikan ke pintu saluran air untuk menggerakkan turbin harus
dilakukan dengan baik, sehingga dalam operasi PLTA tersebut, dapat dijadikan

14
sebagai dasar tindakan pengaturan efisiensi penggunaan air maupun pengamanan
seluruh sistem, sehingga PLTA tersebut, dapat beroperasi sepanjang tahun,
walaupun pada musim kemarau panjang.

Komponen – komponen dasar PLTA berupa dam, turbin, generator dan


transmisi. Dam berfungsi untuk menampung air dalam jumlah besar karena turbin
memerlukan pasokan air yang cukup dan stabil. Selain itu dam juga berfungsi untuk
pengendalian banjir.

a. Turbin
Turbin berfungsi untuk mengubah energi potensial menjadi energi mekanik.
Air akan memukul sudu – sudu dari turbin sehingga turbin berputar. Perputaran
turbin ini di hubungkan ke generator.
Turbin merupakan peralatan yang tersusun dan terdiri dari beberapa peralatan
suplai air masuk turbin, diantaranya sudu (runner), pipa pesat (penstock), rumah
turbin (spiral chasing), katup utama (inlet valve), pipa lepas (draft tube), alat
pengaman, poros, bantalan (bearing), dan distributor listrik. Menurut momentum
air turbin dibedakan menjadi dua kelompok yaitu turbin reaksi dan turbin impuls.
Turbin reaksi bekerja karena adanya tekanan air, sedangkan turbin impuls bekerja
karena kecepatan air yang menghantam sudu.
Prinsip Kerja Turbin Reaksi yaitu Sudu-sudu (runner) pada turbin francis dan
propeller berfungsi sebagai sudu-sudu jalan, posisi sudunya tetap (tidak bisa
digerakkan). Sedangkan sudu-sudu pada turbin kaplan berfungsi sebagai sudu-sudu
jalan, posisi sudunya bisa digerakkan (pada sumbunya) yang diatur oleh servomotor
dengan cara manual atau otomatis sesuai dengan pembukaan sudu atur. Proses
penurunan tekanan air terjadi baik pada sudu-sudu atur maupun pada sudu-sudu
jalan (runner blade). Prinsip Terja Turbin Pelton berbeda dengan turbin rekasi
Sudu-sudu yang berbentuk mangkok berfungsi sebagai sudu-sudu jalan, posisinya
tetap (tidak bisa digerakkan).
Dalam hal ini proses penurunan tekanan air terutama terjadi didalam sudu-sudu
aturnya saja (nosel) dan sedikit sekali (dapat diabaikan) terjadi pada sudu-sudu jalan
(mangkok-mangkok runner).Air yang digunakan untuk membangkitkan listrik bisa

15
berasal dari bendungan yang dibangun diatas gunung yang tinggi, atau dari aliran
sungai bawah tanah. Karena sumber air yang bervariasi, maka turbin air didesain
sesuai dengan karakteristik dan jumlah aliran airnya. Berikut ini merupakan
berbagai jenis turbin yang biasa digunakan untuk PLTA.

b. Generator
Generator dihubungkan ke turbin dengan bantuan poros dan gearbox.
Memanfaatkan perputaran turbin untuk memutar kumparan magnet didalam
generator sehingga terjadi pergerakan elektron yang membangkitkan arus AC.
Generator listrik adalah sebuah alat yang memproduksi energi listrik dari sumber
energi mekanis. Generator terdiri dari dua bagian utama, yaitu rotor dan stator.
Rotor terdiri dari 18 buah besi yang dililit oleh kawat dan dipasang secara melingkar
sehingga membentuk 9 pasang kutub utara dan selatan. Jika kutub ini dialiri arus
eksitasi dari Automatic Voltage Regulator (AVR), maka akan timbul magnet. Rotor
terletak satu poros dengan turbin, sehingga jika turbin berputar maka rotor juga ikut
berputar. Magnet yang berputar memproduksi tegangan di kawat setiap kali sebuah
kutub melewati “coil” yang terletak di stator. Lalu tegangan inilah yang kemudian
menjadi listrik. Agar generator bisa menghasilkan listrik, ada tiga hal yang harus
diperhatikan, yaitu:
i. Putaran
Putaran rotor dipengaruhi oleh frekuensi dan jumlah pasang kutub pada rotor,
sesuai dengan persamaan:
η = 60 . f / P
dimana:
η : putaran
f : frekuensi
P : jumlah pasang kutub
Jumlah kutub pada rotor di PLTA Saguling sebanyak 9 pasang, dengan frekuensi
system sebesar 50 Hertz, maka didapat nilai putaran rotor sebesar 333 rpm.
ii. Kumparan
Banyak dan besarnya jumlah kumparan pada stator mempengaruhi besarnya daya
listrik yang bisa dihasilkan oleh pembangkit

16
iii. Magnet
Magnet yang ada pada generator bukan magnet permanen, melainkan dihasilkan
dari besi yang dililit kawat. Jika lilitan tersebut dialiri arus eksitasi dari AVR maka
akan timbul magnet dari rotor.
Sehingga didapat persamaan:
E=B.V.L
Dimana:
E : Gaya elektromagnet
B : Kuat medan magnet
V : Kecepatan putar
L : Panjang penghantar
Dari ketiga hal tersebut, yang bernilai tetap adalah putaran rotor dan kumparan,
sehingga agar beban yang dihasilkan sesuai, maka yang bisa diatur adalah sifat
kemagnetannya, yaitu dengan mengatur jumlah arus yang masuk. Makin besar arus
yang masuk, makin besar pula nilai kemagnetannya, sedangkan makin kecil arus
yang masuk, makin kecil pula nilai kemagnetannya.
Menurut jenis penempatan thrust bearingnya, generator dibedakan menjadi empat,
yaitu:
· Jenis biasa thrust bearing diletakkan diatas generator dengan dua guide bearing.
· Jenis Payung (Umbrella Generator) thrust bearing dan satu guide bearing
diletakkan dibawah rotor.
· Jenis setengah payung (Semi Umbrella Generator) kombinasi guide dan thrust
bearing diletakkan dibawah rotor dan second guide bearing diletakkan diatas rotor.
· Jenis Penunjang Bawah thrust bearing diletakkan dibawah coupling.

2.12 Kesimpulan PLTA


Komponen – kompnen dasar PLTA berupa dam, turbin, generator dan
transmisi. Dam berfungsi untuk menampung air dalam jumlah besar karena turbin
memerlukan pasokan air yang cukup dan stabil. Selain itu dam juga berfungsi untuk
pengendalian banjir. contoh waduk Jatiluhur yang berkapasitas 3 miliar kubik air
dengan volume efektif sebesar 2,6 miliar kubik.

17
Turbin berfungsi untuk mengubah energi potensial menjadi energi mekanik.
gaya jatuh air yang mendorong baling-baling menyebabkan turbin berputar. Turbin
air kebanyakan seperti kincir angin, dengan menggantikan fungsi dorong angin
untuk memutar baling-baling digantikan air untuk memutar turbin. Perputaran
turbin ini di hubungkan ke generator. Turbin terdiri dari berbagai jenis seperti turbin
Francis, Kaplan, Pelton, dll.
Generator dihubungkan ke turbin dengan bantuan poros dan gearbox.
Memanfaatkan perputaran turbin untuk memutar kumparan magnet didalam
generator sehingga terjadi pergerakan elektron yang membangkitkan arus AC.
Travo digunakan untuk menaikan tegangan arus bolak balik (AC) agar
listrik tidak banyak terbuang saat dialirkan melalui transmisi. Travo yang
digunakan adalah travo step up.
Transmisi berguna untuk mengalirkan listrik dari PLTA ke rumah – rumah
atau industri. Sebelum listrik kita pakai tegangannya di turunkan lagi dengan travo
step down.

18
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Listrik merupakan suatu penemuan yang fenomenal yang dapat merubah
semua kehidupan dari zaman ke zaman, listrik semakin berkembang dari segi
penggunaan..
Listrik juga salah satu cara yang paling ekonomis, mudah dan aman untuk
mengirimkan energi. Sehingga manusia membuat macam-macam jenis pembangkit
listrik, yang sebagian kecil dibahas dalam makalah ini.
Energi Listrik adalah energi yang mudah dikonversikan, dibangkitkan,
didistribusikan dengan proses yang efisien, efektif, dan ekonomis dibanding
dengan energi yang lain.

19
DAFTAR RUJUKAN

https://www.masukuniversitas.com/contoh-kata-pengantar/
https://www.slideshare.net/dewiizza/makalah-teknik-tenaga-listrik-part-1
https://www.slideshare.net/gigih12/makalah-pembangkit-listrik-tenaga-nuklir
https://www.academia.edu/26268207/MAKALAH_PLTD
https://www.academia.edu/18113813/Makalah_PLTG
https://www.academia.edu/5477817/Pembangkit_Listrik_Tenaga_Panas_Bumi
https://www.academia.edu/16107470/Makalah_Pembangkit_Listrik_Tenaga_Air_
PLTA

20

Anda mungkin juga menyukai