Oleh:
AHMAD FAIQ IFTIKHARUDDIN
220201110128
PROFIL PENULIS
Alumni S1 Fakultas Hukum Universitas Indonesia (1955) ini berperan banyak dalam
perundingan internasional, terutama dengan negara-negara tetangga mengenai batas darat dan
batas laut teritorial itu. Wakil Indonesia pada Sidang PBB mengenai Hukum Laut, Jenewa
dan New York ini berperan banyak dalam konsep "Wawasan Nusantara" terutama dalam
menetapkan batas laut teritorial, batas darat, dan batas landas kontinen Indonesia.
Tahun 1958-1961, dia telah mewakil Indonesia pada Konperensi Hukum Laut
di Jenewa, Colombo, dan Tokyo. Beberapa karya tulisnya juga telah mengilhami lahirnya
Undang-Undang Landas Kontinen Indonesia tahun 1970. Dia memang seorang ahli di
bidang hukum internasional. Selain memperoleh gelar S1 dari FHUI, dia melanjutkan kuliah di
Sekolah Tinggi Hukum Yale (Universitas Yale) AS (1955). Kemudian, dia menekuni program
doktor (S3) bidang ilmu hukum internasional di Universitas Padjadjaran (lulus 1962).
RIWAYAT PENDIDIKAN
A. Esensi
Ilmu hukum positif adalah ilmu tentang hukum yang berlaku di suatu negara atau
masyarakat tertentu pada saat tertentu. Berarti hukum yang sekarang berlaku di indonesia adalah
hukum positif rakyat indonesia.
Manusia sebagai perorangan atau individu cenderung untuk berkumpul dengan indovidu-
individu lain prilaku ini yang menyebabkan manusia disebut makhluk sosial. Berarti Masyarakat
dengan demikian adalah suatu kumpulan manusia yang hidup bersama dengan tujuan bersama.
Dan agar hubungan ini berjalan baik maka dibutuhkan aturan, aturan ini berfungsi untuk
melindungi kepentingannya dan menghormati kepentingan dan hak orang lain sesuai hak dan
kewajiban yang ditentukan aturan.
Selain dibatasi oleh hukum, kehidupan manusia bermasyarakat itu pula dibatasi oleh
kaidah-kaidah. Antara lain adalah kaidah agama dan kaidah-kaidah sosial bukan hukum seperti
kebiasaan, moral positif, dan kesopanan. Kaidah ini pada dasarnya dimanapun kita berada pasti
sama dikarenakan setiap orang yang hidup pasti mengutamakan moral yang baik dan kesopanan
dan yang jelas tidak melupakan agama. Mengikat atau tidaknya kaidah itu bergantung ada atau
tidaknya sanksi. Bedanya sanksi kaidah sosial dan hukum adalah kaidah sosial itu sanksinya
tidak diatur oleh UU, melainkan ditetapkan oleh masyarakat sesuai dengan pelanggaran yang
dilakukan.
Untuk menegakkan hukum dibutuhkan paksaan dan kekuasaan, tanpa paksaan hukum
hanyalan anjuran belaka dan tanpa kekuasaan para penegak hukum tidak akan leluasa
menjalankan tugasnya tapi kekuasaan itupun dibatasi oleh hukum.
Tujuan diadakannya hukum adalah terpelihara dan terjaminnya keteraturan (kepastian)
dan ketertiban. Fungsi terpenting dari hukum adalah tercapainya keteraturan dalamkehidupan
manusia didalam masyarakat.
Sumber-sumber hukum ada dua yaitu, Sumber hukum materil dan sumber hukum formal.
Untuk orang yang sedang mempelajari hukum sebagai ilmu hukum positif masalah sumber
hukum materil sungguh tidak relevan. Dengan kata lain seseorang yang mempelajari ilmu hukum
positifpersoalan sumber hukum materil merupakan persoalan yang terletak diluar hukum.
Sedangkan sumber hukum formal adalah Undang-undang, kebiasaan, keputusan pengadilan,
traktat atau perjanjian dan pendapat ahli hukum terkemuka sebagai sumber tambahan.
Pengertian konsep yuridis yakni konsep kontstruktif dan sistematis yang digunakan untuk
memahami suatu aturan hukum atau sistem aturan hukum. Untuk subjeknya hukum dibagi dua
yaitu manusia dan badan hukum. Untuk objeknya pada umumnya yang dapat dipandang sebagai
objek hukum adalah urusan-urusan dan benda-benda. Adapun peristiwa hukum adalah peristiwa
yang oleh kaidah hukum diberi akibat hukum.
Pengertian hak dan kewajiban adalah pengertian korelatif, artinya dalam sebuah
hubungan hukum maka hak dari salah satu pihak adalah kewajiban dari pihak yang lainnya, dan
sebaliknya. Kewajiban pada dasarnya adalah keharusan sedangkan untuk hak dibagi dua jenis
yakni, hak mutlak dan hak nisbi. Hak mutlak adalah hak yang dapat dipertahankan kepada
siapapun. Sedangkan hak nisbi adalah hak yang memberikan kewenangan kepada subjek hukum
untuk menuntut pihak tertentu yang hanya dapet dipertahankan terhadap pihak tertentu saja.
Perbuatan hukum adalah kemungkinan untuk melakukan perbuatan hukum yang sah dan
mengikat, yang tidak dapat dipersoalkan atau tidak dapat diganggu gugat.
Sebelum menerapkan hukum masyarakat umum terlebih dahulu harus mengetahui
undang-undang sebagai sumber utamu hukum negara indonesia. Hakim dalam sistem hukum
indonesia bukanlah hakim yang pasif yang merupakan corong belaka dari badan perundang-
undangan, namun aktif berperan dalam menemukan atau membentuk hukum baru. Untuk
membuat hukum baru biasanya dilakukan dengan jalan interpretasi, kontruksi dan penghalusan
hukum.
Pada dasarnya suatu sistem hukum adalah suatu struktur formal. Namun apabila kita
berbicara tentang sistem hukum indonesia, maka yang kita maksudkan adalah struktur formal
kaidah-kaidah hukum yang berlaku dan asas-asas yang mendasarinya yang pada gilirannya
didasarkan atas Undang-Undang Dasar 1945 dan dijiwai oleh filsafah pancasila.
Dalam negara hukum, kekuasaan itu tidak tanpa batas, artinya kekuasaan itu tunduk pada
hukum. Salah satu yang terpenting adalah bahwa dalam negara hukum semua orang sama
dihadapan hukum. Hukum ini merupakan penjelmaan salah satu sila negara republik Indonesia,
yakni sila keadilan sosial
B. Kesimpulan
Dari buku Pengantar Ilmu Hukum yang ditulis oleh Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja,
S.H., LL.M. dan Dr. B. Arief Sidharta, S.H. dapat disimpulkan bahwa hukum itu tidak lepas dari
masyarakat bahkan selalu tumbuh di masyarakat hukum pun berdampingan dengan kaidah-
kaidah yang berlaku dimasyarakat dan untuk kepenegakan hukumnya diperlukan kekuasaan
dengan tujuan agar hukum tidak hanya sebagai “Anjuran” belaka. Hukum yang berlaku di
indonesia adalah hukum yang bersumber pada undang-undang, bahkan dalam sistem hukum
Indonesia hakim pun berperan penting dalam membentuk hukum baru. Dalam prosesnya, sistem
hukum indonesia tidak bisa lepas dari filsafah pancasila. Pada dasarnya semua yang ada di
negara ini haruslah tunduk kepada hukum.
Buku ini juga menjelaskan tentang apakah itu ilmu hukum, Hukum bertujuan
menciptakan keadilan dan ketertiban dalam masyarakat di negaranya bahkan di seluruh
dunia.Pengantar ilmu hokum mempunyai fungsi dan peran yang sangat penting dalam rangka
mempelajari hukum.Tanpa menguasai mata pelajaran pengantar ilmu hukum maka mereka yang
akan mendalami ilmu hukum akan menghadapi banyak kesulitan.Oleh karena itu, keberadaan
buku ini untuk memenuhi kebutuhan pemnbaca karena disusun secara lengkap yang memuat
tentang pengertian dasar tentang pengantar ilmu hukum,hukum sebagai objek ilmu hukum,ilmu
hukum dalam pengertian ilmu kaedah, ilmu hukum sebagai ilmj pengertian hukum, dan ilmu
hukum sebagai ilmu kenyataan.