Anda di halaman 1dari 8

TUGAS RESUME BUKU BUKU PENGANTAR ILMU HUKUM

Diajukan untuk penugasan UTS semester Satu


Dosen pengampu
Prof. Dr H.Saifullah SH.M.Hum

Oleh:
AHMAD FAIQ IFTIKHARUDDIN
220201110128

PRODI HUKUM KELUARGA ISLAM


FAKULTAS SYARIAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
MAULANA MALIK IBRAHIM
IDENTITAS BUKU
Nama pengarang : PIH- Prof. Dr. Mochtar Kusuma Atmadja, S.H, LL.M& Dr. B. Ariel
Sidharta, S.H
Judul buku :Pemgantar ilmu hukum “suatu pengenalan pertama ruang lingkup
berlakunya ilmu hukum
Nama penerbit :Alumni Bandung 2000
Kota diterbitkan :Bandung
Tahun :Diterbitkan :Tahun 2000
Edisi :Pertama
Jumlah halaman :147 halaman
Suatu Pengenalan Pertama Ruang Lingkup Berlakunya Ilmu Hukum
Buku ini berisi 147 halaman serta pengetahuan dasar tentang Hukum dan Ilmu Hukum yang
dapat menjadi landasan untuk studi lebih lanjut dalam bidang studi ini.
Sesungguhnya penulisan naskah buku ini sudah diselesaikan oleh para penulis pada tahun 1998.
Namun, karena beberapa masalah teknis, buku ini baru dapat diterbitkan sekarang. Itu sebabnya
isi Tap.MPR No.IV/MPR/1999 tentang GBHN Tahun 1999-2004 belum atau tidak terakomodasi
ke dalam buku ini, khususnya dalam bab terakhir.

PROFIL PENULIS

Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja, S.H., LL.M. (17 Februari


1929 – 6 Juni 2021) adalah seorang akademisi dan diplomat Indonesia.
Ia pernah menjabat sebagai Menteri Kehakiman dari tahun 1974
sampai 1978 dan Menteri Luar Negeri dari tahun 1978 sampai 1988.
Selain itu ia adalah guru besar di Fakultas Hukum Universitas
Padjadjaran Bandung. Definisinya tentang hukum adalah "Hukum
adalah keseluruhan asas-asas dan kaidah-kaidah yang mengatur
kehidupan masyarakat, termasuk didalamnya lembaga dan proses
untuk mewujudkan hukum itu ke dalam kenyataan", dianggap paling
relevan dalam menginterpretasikan hukum pada saat ini. Doktrin tersebut menjadi
mahzab/prinsip yang dianut di Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran hingga saat ini. Pria
yang memulai karier diplomasi pada usia 29 tahun ini dikenal umum piawai dalam mencairkan
suasana dalam suatu perundingan yang amat serius bahkan sering menegangkan. Dia cepat
berpikir dan melontarkan kelakar untuk mencairkan suasana. Diplomat penggemar
olahraga catur dan berkemampuan berpikir cepat namun lugas ini memang suka berkelakar.

Alumni S1 Fakultas Hukum Universitas Indonesia (1955) ini berperan banyak dalam
perundingan internasional, terutama dengan negara-negara tetangga mengenai batas darat dan
batas laut teritorial itu. Wakil Indonesia pada Sidang PBB mengenai Hukum Laut, Jenewa
dan New York ini berperan banyak dalam konsep "Wawasan Nusantara" terutama dalam
menetapkan batas laut teritorial, batas darat, dan batas landas kontinen Indonesia.
Tahun 1958-1961, dia telah mewakil Indonesia pada Konperensi Hukum Laut
di Jenewa, Colombo, dan Tokyo. Beberapa karya tulisnya juga telah mengilhami lahirnya
Undang-Undang Landas Kontinen Indonesia tahun 1970. Dia memang seorang ahli di
bidang hukum internasional. Selain memperoleh gelar S1 dari FHUI, dia melanjutkan kuliah di
Sekolah Tinggi Hukum Yale (Universitas Yale) AS (1955). Kemudian, dia menekuni program
doktor (S3) bidang ilmu hukum internasional di Universitas Padjadjaran (lulus 1962).

RIWAYAT PENDIDIKAN

 Sarjana muda Fakultas Sosial Ekonomi Politik, Universitas


Nasional, Jakarta, (1953)
 S1 Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Jakarta (1955)
 S2 Sekolah Tinggi Hukum Yale, Amerika Serikat (1958)
 S3 Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran, Bandung (1962)
 S3 Universitas Chicago, Amerika Serikat (1966)

Prof.Dr.Bernard Arief Sidharta,S.H.beliau lahir pada tanggal 8 Oktober 1938.beliau


merupakan anak dari pasangan bapak sunarya dan ibu senang,beliau menamatkan SD-SMA
di kabupaten garut.kemudian melanjutkan studi perkuliahan di fakultas hokum universitas
katolik parahyangan pada tahun 1958 sebagai angkatan pertama pada 1958,ketika beliau
masih menjadi mahasiswa FH UNPAR ,beliau sudah bekerja sebagai tenaga administrasi FH
Unpar.pada tahun 1964,beliau menyelesaikan studinya dan mendapatkan gelar
kesarjanaannya dari FH Unpar.pada 1976-1980 beliau menjabat sebagai wakil dekan bidang
akademik di FH UNPAR,dan maenjadi dekan FH UNPAR tahun 1995-1997.beliau menjabat
sebagai direktur keuangan dan personalia pada rumah sakit santo borromeus bandung pada
tahun 1983.setelah mendapatkan gelar sarjananya,beiau melanjutkan studi meraih gelar
doctor ilmu hokum dari universitas padjadjaran tahun 1996.pada tahun 1990-2001 beliau
menjadi ketua lembaga penelitian UNPAR.selama masa hidupnya tidak hanya berkarya
untuk UNPAR saja,pada tahun 1981-1983 beliau menjabat sebagai anggota DPRD propinsi
jawa barat.selama hidup,beiau mengabdikan diri sebagai dosen tetap di fakultas hokum
UNPAR,program pasca-sarjana UNPAR.beliau juga mengajar pada program pascasarjana di
perbagai universitas di indonsia seperti diponegoro semarang,universitas islam Indonesia
Yogyakarta,universitas peita harapan Jakarta,universitas Indonesia,dan beberapa perguruan
tinggi lainnya.untuk mencurahkan buah pikirannya beliau menulis beberapa buku antara
lain:pengantar ilmu hukum,pengantar logika,refleksi tentang struktur ilmu hokum,meuwissen
tentang pengembangan hokum,ilmu hokum,teori hukum,dan filsafat hukum,ilmu hukum
Indonesia;butir-butir pemikiran dalam hukum;filsafat hukum mazhab dan
refleksinya;struktur ilmu hukum.

A. Esensi
Ilmu hukum positif adalah ilmu tentang hukum yang berlaku di suatu negara atau
masyarakat tertentu pada saat tertentu. Berarti hukum yang sekarang berlaku di indonesia adalah
hukum positif rakyat indonesia.
Manusia sebagai perorangan atau individu cenderung untuk berkumpul dengan indovidu-
individu lain prilaku ini yang menyebabkan manusia disebut makhluk sosial. Berarti Masyarakat
dengan demikian adalah suatu kumpulan manusia yang hidup bersama dengan tujuan bersama.
Dan agar hubungan ini berjalan baik maka dibutuhkan aturan, aturan ini berfungsi untuk
melindungi kepentingannya dan menghormati kepentingan dan hak orang lain sesuai hak dan
kewajiban yang ditentukan aturan.
Selain dibatasi oleh hukum, kehidupan manusia bermasyarakat itu pula dibatasi oleh
kaidah-kaidah. Antara lain adalah kaidah agama dan kaidah-kaidah sosial bukan hukum seperti
kebiasaan, moral positif, dan kesopanan. Kaidah ini pada dasarnya dimanapun kita berada pasti
sama dikarenakan setiap orang yang hidup pasti mengutamakan moral yang baik dan kesopanan
dan yang jelas tidak melupakan agama. Mengikat atau tidaknya kaidah itu bergantung ada atau
tidaknya sanksi. Bedanya sanksi kaidah sosial dan hukum adalah kaidah sosial itu sanksinya
tidak diatur oleh UU, melainkan ditetapkan oleh masyarakat sesuai dengan pelanggaran yang
dilakukan.
Untuk menegakkan hukum dibutuhkan paksaan dan kekuasaan, tanpa paksaan hukum
hanyalan anjuran belaka dan tanpa kekuasaan para penegak hukum tidak akan leluasa
menjalankan tugasnya tapi kekuasaan itupun dibatasi oleh hukum.
Tujuan diadakannya hukum adalah terpelihara dan terjaminnya keteraturan (kepastian)
dan ketertiban. Fungsi terpenting dari hukum adalah tercapainya keteraturan dalamkehidupan
manusia didalam masyarakat.
Sumber-sumber hukum ada dua yaitu, Sumber hukum materil dan sumber hukum formal.
Untuk orang yang sedang mempelajari hukum sebagai ilmu hukum positif masalah sumber
hukum materil sungguh tidak relevan. Dengan kata lain seseorang yang mempelajari ilmu hukum
positifpersoalan sumber hukum materil merupakan persoalan yang terletak diluar hukum.
Sedangkan sumber hukum formal adalah Undang-undang, kebiasaan, keputusan pengadilan,
traktat atau perjanjian dan pendapat ahli hukum terkemuka sebagai sumber tambahan.
Pengertian konsep yuridis yakni konsep kontstruktif dan sistematis yang digunakan untuk
memahami suatu aturan hukum atau sistem aturan hukum. Untuk subjeknya hukum dibagi dua
yaitu manusia dan badan hukum. Untuk objeknya pada umumnya yang dapat dipandang sebagai
objek hukum adalah urusan-urusan dan benda-benda. Adapun peristiwa hukum adalah peristiwa
yang oleh kaidah hukum diberi akibat hukum.
Pengertian hak dan kewajiban adalah pengertian korelatif, artinya dalam sebuah
hubungan hukum maka hak dari salah satu pihak adalah kewajiban dari pihak yang lainnya, dan
sebaliknya. Kewajiban pada dasarnya adalah keharusan sedangkan untuk hak dibagi dua jenis
yakni, hak mutlak dan hak nisbi. Hak mutlak adalah hak yang dapat dipertahankan kepada
siapapun. Sedangkan hak nisbi adalah hak yang memberikan kewenangan kepada subjek hukum
untuk menuntut pihak tertentu yang hanya dapet dipertahankan terhadap pihak tertentu saja.
Perbuatan hukum adalah kemungkinan untuk melakukan perbuatan hukum yang sah dan
mengikat, yang tidak dapat dipersoalkan atau tidak dapat diganggu gugat.
Sebelum menerapkan hukum masyarakat umum terlebih dahulu harus mengetahui
undang-undang sebagai sumber utamu hukum negara indonesia. Hakim dalam sistem hukum
indonesia bukanlah hakim yang pasif yang merupakan corong belaka dari badan perundang-
undangan, namun aktif berperan dalam menemukan atau membentuk hukum baru. Untuk
membuat hukum baru biasanya dilakukan dengan jalan interpretasi, kontruksi dan penghalusan
hukum.
Pada dasarnya suatu sistem hukum adalah suatu struktur formal. Namun apabila kita
berbicara tentang sistem hukum indonesia, maka yang kita maksudkan adalah struktur formal
kaidah-kaidah hukum yang berlaku dan asas-asas yang mendasarinya yang pada gilirannya
didasarkan atas Undang-Undang Dasar 1945 dan dijiwai oleh filsafah pancasila.
Dalam negara hukum, kekuasaan itu tidak tanpa batas, artinya kekuasaan itu tunduk pada
hukum. Salah satu yang terpenting adalah bahwa dalam negara hukum semua orang sama
dihadapan hukum. Hukum ini merupakan penjelmaan salah satu sila negara republik Indonesia,
yakni sila keadilan sosial

B. Kesimpulan
Dari buku Pengantar Ilmu Hukum yang ditulis oleh Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja,
S.H., LL.M. dan Dr. B. Arief Sidharta, S.H. dapat disimpulkan bahwa hukum itu tidak lepas dari
masyarakat bahkan selalu tumbuh di masyarakat hukum pun berdampingan dengan kaidah-
kaidah yang berlaku dimasyarakat dan untuk kepenegakan hukumnya diperlukan kekuasaan
dengan tujuan agar hukum tidak hanya sebagai “Anjuran” belaka. Hukum yang berlaku di
indonesia adalah hukum yang bersumber pada undang-undang, bahkan dalam sistem hukum
Indonesia hakim pun berperan penting dalam membentuk hukum baru. Dalam prosesnya, sistem
hukum indonesia tidak bisa lepas dari filsafah pancasila. Pada dasarnya semua yang ada di
negara ini haruslah tunduk kepada hukum.

Buku ini juga menjelaskan tentang apakah itu ilmu hukum, Hukum bertujuan
menciptakan keadilan dan ketertiban dalam masyarakat di negaranya bahkan di seluruh
dunia.Pengantar ilmu hokum mempunyai fungsi dan peran yang sangat penting dalam rangka
mempelajari hukum.Tanpa menguasai mata pelajaran pengantar ilmu hukum maka mereka yang
akan mendalami ilmu hukum akan menghadapi banyak kesulitan.Oleh karena itu, keberadaan
buku ini untuk memenuhi kebutuhan pemnbaca karena disusun secara lengkap yang memuat
tentang pengertian dasar tentang pengantar ilmu hukum,hukum sebagai objek ilmu hukum,ilmu
hukum dalam pengertian ilmu kaedah, ilmu hukum sebagai ilmj pengertian hukum, dan ilmu
hukum sebagai ilmu kenyataan.

Anda mungkin juga menyukai