Anda di halaman 1dari 7

Bab 3

"Menghindari Perkelahian Pelajar, Minuman Keras, dan Narkoba."

Bab ini membahas tentang pentingnya memilih gaya hidup yang positif dan menghindari perkelahian,
minuman keras, serta narkoba. Penekanan diberikan pada konsekuensi dari setiap pilihan yang diambil
dalam hidup. Ditegaskan bahwa pilihan hidup yang benar akan membawa kesuksesan dan kemenangan,
sementara pilihan yang salah dapat mengakibatkan kehancuran dan keterpurukan. Diingatkan pula
tentang keberadaan orang di sekitar yang mengalami naik turunnya derajat hidup sesuai dengan pilihan
hidup mereka, yang mencerminkan pentingnya hidup sesuai dengan aturan dan norma yang benar.

1. Perkelahian Antarpelajar:

a. Pelajar yang dicari Islam.

Islam mengajarkan perdamaian dan menekankan pentingnya mengatasi masalah tanpa kekerasan.
Pelajar Muslim diharapkan menjalani hidup bermanfaat untuk orang lain, dengan mencari solusi
daripada menambah masalah. Prestasi dalam pendidikan yang diilhami oleh Islam adalah prestasi yang
membanggakan.

Islam memandang prestasi tidak hanya dalam konteks dunia materi, tetapi juga dalam berprilaku benar
sesuai ajaran Islam. Berkelahi dan terlibat tawuran tidak mendatangkan manfaat, bahkan berpotensi
mendatangkan kerugian baik di dunia maupun akhirat. Disarankan untuk mencari solusi masalah dengan
penuh optimisme dan bersandar kepada Allah Swt.

b. Definisi Perkelahian dan Tawuran Pelajar.

Perkelahian antarpelajar adalah tindakan kekerasan di mana kelompok pelajar berusaha mengalahkan
kelompok lawan. Tawuran adalah perkelahian yang melibatkan banyak pelajar atau dilakukan oleh
kelompok orang yang masih berstatus pelajar. Perilaku ini merupakan bagian dari kenakalan remaja,
yang bisa situasional atau terorganisir dalam suatu geng dengan aturan dan kebiasaan tertentu.

c. Faktor Penting Adanya Perkelahian Pelajar.

Faktor-faktor ini meliputi:

-) Pilihan individu (Rational Choice)

-) Kondisi lingkungan (Social Disorganization)

-) Tekanan sosial (Strain)


-) pergaulan negatif (Differential Association)

-) Label yang diberikan (Labbeling)

-) dan, jenis kelamin (Male Phenomenon)

d. Ikhtiar Mencegah Perilaku Menyimpang

Langkah-langkah ini meliputi:

-) Pengembangan potensi pelajar

-) Menciptakan kehidupan keluarga yang harmonis

-) Mengakui keunikan setiap anak

-) Memberikan pendidikan yang baik

-) Membangun lingkungan sekolah yang positif

-) Membentuk organisasi pelajar

-) dan, Meningkatkan kemampuan sesuai minat dan bakat

e. Penanganan Pelajar yang Menyimpang

5 pendekatan dalam penanganan pelajar yang menyimpang, termasuk:

- kepercayaan

- kemurnian hati

- kemampuan untuk mengerti dan menghayati perasaan pelajar

- kejujuran

- dan memprioritaskan persepsi pelajar.

Ditekankan pentingnya membangun kepercayaan, keterbukaan, dan empati terhadap pelajar untuk
memberikan bantuan yang efektif.

Islam memiliki pandangan yang berbeda terhadap perkelahian pelajar, terfokus pada kapan seseorang
mencapai baligh. Islam mendorong pendidikan tentang hukum-hukum agama sejak usia dini, meliputi
kewajiban, anjuran, yang diperbolehkan, yang tidak disarankan, dan yang diharamkan. Islam tegas
menolak kekerasan dan tidak pernah mengajarkannya.
Bagi pelajar muslim, ajaran Islam mengingatkan untuk mematuhi visi dan misi Islam sebagai agama
damai dan rahmat bagi seluruh alam semesta. Islam dihadapkan pada tantangan untuk mewujudkan
kedamaian dan keselamatan di tengah kompleksitas dunia.

Penting bagi umat Islam, termasuk pelajar, untuk berkomitmen mempraktikkan visi dan misi Islam
dengan benar, seiring dengan ajaran Islam yang mengedepankan perdamaian dan toleransi, seperti yang
dicontohkan dalam Piagam Madinah. Melalui Piagam Madinah, Islam menghadirkan kedamaian dan
harmoni tanpa kekerasan dan merusak.

2. Minuman Keras (Miras)

a. Pengertian

Minuman keras (miras) atau khamr, yang merupakan jenis minuman atau makanan yang dapat
memabukkan dan merusak akal sehat. Termasuk di dalamnya adalah alkohol.

Alkohol memiliki berbagai kegunaan medis seperti disinfektan, pelarut, dan bahan bakar, namun
penggunaan untuk tujuan ini tidak dianggap sebagai khamr dan diperbolehkan dalam Islam. Namun,
obat psikotropika dan narkotika, meskipun tidak mengandung alkohol, tetap dianggap haram karena
berdampak buruk pada kesehatan fisik, mental, dan akhlak.

Al-Qur'an menyebutkan bahwa khamr adalah perilaku yang sangat buruk dan harus dihindari karena
dapat menyebabkan berbagai kerugian seperti penyakit, merusak organ tubuh, dan membahayakan
akhlak. Islam menganggap perilaku ini sebagai bagian dari perbuatan setan dan menekankan untuk
menjauhinya, khususnya khamr.

b. Khamr Berdasarkan Telaah Q.S. al-Maidah/5: 90-91.

Yang melarang minuman keras, berjudi, berkurban untuk berhala, dan mengundi nasib dengan anak
panah. Perbuatan ini dianggap keji dan merupakan perbuatan setan.

Asbabun Nuzul atau latar belakang turunnya ayat ini adalah ketika Rasulullah Saw. tiba di Madinah dan
masyarakat masih meminum khamr serta berjudi. Awalnya, masyarakat menganggap ini sebagai dosa
besar, bukan haram, namun kemudian turun ayat yang dengan tegas melarang dan mengingatkan akan
keharaman tindakan ini. Masyarakat kemudian bertekad untuk berhenti dari perbuatan tersebut.
Ayat juga menjelaskan bahwa perbuatan tersebut tidak dianggap dosa bagi mereka sebelum larangan ini
ditetapkan.

c. Kandungan Isi

Tentang ayat-ayat yang menegaskan keharaman minuman keras (khamr) dan perjudian, serta
peringatan akan berbagai bentuk penyembahan berhala dan perjudian yang dianggap sebagai
perbuatan keji dan termasuk perbuatan setan.

Isi kandungan ayat ini memaparkan bahwa Islam tidak hanya mengharamkan, tetapi juga mengajak
manusia untuk memahami kenapa suatu hal diharamkan atau diwajibkan. Larangan-larangan ini dimulai
dengan minuman keras, perjudian, hingga penyembahan berhala, sebagai tradisi jahiliah yang merusak
akhlak dan moral.

Pentingnya membangun iman sebagai landasan bagi perilaku baik dan peran penting akal pikiran serta
hati nurani dalam memahami dan menjalankan ajaran agama juga dijelaskan.

Diharapkan bahwa pembinaan individu dan masyarakat harus dimulai dari penguatan akidah/keimanan
untuk menciptakan perilaku yang baik dan bertanggung jawab. Disarankan untuk tidak terpengaruh oleh
berbagai bentuk penyembahan berhala modern dan mengutamakan akal pikiran dan hati nurani dalam
menjalani kehidupan.

d. Sikap terhadap Khamr

Materi membahas sikap yang perlu diambil terhadap khamr (miras) sebagai substansi yang sangat
berbahaya bagi individu, keluarga, masyarakat, serta negara.

Sikap yang direkomendasikan mencakup tidak mencoba khamr, menyadari kecelakaan dan keburukan
yang diakibatkannya, dan memprioritaskan pendekatan edukatif yang membangun kesadaran akidah
dan keimanan. Pentingnya hidup dengan bersih lahir batin, menjauhi perilaku yang merugikan, dan
mencari rezeki halal dan berkah juga ditekankan.

Islam menilai perilaku terkait khamr dan narkoba sebagai perbuatan setan dan menekankan untuk
menjauhinya serta tidak mencobanya.
3. Narkoba

a. Narkoba Ditinjaui dari Islam

Walaupun istilah narkoba tidak disebutkan di Al-Qur'an. Narkoba diidentifikasi dengan khamr karena
keduanya bersifat memabukkan dan membahayakan. Khamr adalah minuman atau makanan yang
memabukkan dan merusak akal sehat. Islam melarang penggunaan khamr dan obat-obatan psikotropika
dan narkotika, karena dampak negatifnya pada akal pikiran, kesehatan, harta, dan kepribadian. Al-
Qur'an menyebut khamr sebagai perilaku buruk dan mengingatkan untuk menjauhinya. Ayat-ayat Al-
Qur'an yang membicarakan khamr memberikan pesan tentang penilaian akal sehat dan kesadaran akan
bahayanya. Islam mendorong aktivitas positif, berbuat baik kepada sesama, dan menjauhi kebiasaan
buruk seperti konsumsi narkoba. Khamr dan narkoba diidentifikasi sebagai perbuatan setan dan harus
dihindari.

b. Narkoba Ditinjaui dari Hukum Indonesia

1. Pengertian

Narkoba merupakan singkatan dari nar (Narkotika), ko (Psikotropika), dan ba (Bahan-bahan adiktif).

Narkotika adalah zat atau obat yang dapat mempengaruhi kesadaran dan menyebabkan
ketergantungan. Psikotropika adalah zat yang mempengaruhi aktivitas mental dan perilaku.

Zat adiktif adalah bahan yang menyebabkan ketergantungan sulit dihentikan. Pemakaian zat ini secara
berlebihan dapat berdampak buruk pada kesehatan fisik dan mental, menyebabkan ketergantungan,
dan mengakibatkan banyak masalah termasuk penularan HIV/AIDS. Pemakaian narkoba secara ilegal
merajalela di Indonesia, mempengaruhi berbagai aspek kehidupan termasuk dunia pendidikan, dan
menimbulkan banyak korban.

Dalam Islam, penggunaan narkoba dianggap melanggar aturan medis dan hukum serta dilarang karena
berpotensi membahayakan manusia baik secara fisik maupun rohani.

2. Penyalahgunaan Narkoba

Adalah penggunaan narkoba di luar keperluan medis dan tanpa pengawasan dokter, melanggar hukum.
Ini melibatkan gangguan perilaku dan perilaku anti-sosial, seperti kebohongan, pencurian, dan
kekerasan.
Penyalahgunaan narkoba mencakup tahap coba-coba, hiburan, penggunaan teratur, dan
ketergantungan. Metode penggunaan narkoba bisa beragam, seperti ditelan, disuntikkan, atau dihisap.
Narkoba memiliki potensi ketergantungan tinggi, dan mencobanya sekali dapat menyebabkan keinginan
untuk mencobanya lagi, akhirnya mencapai tahap ketergantungan.

Ketergantungan pada narkoba mengakibatkan gejala putus obat yang sangat menyakitkan. Biaya
pengobatan dan perawatan bagi pecandu narkoba sangat tinggi dan dapat menguras habis sumber daya
ekonomi keluarga.

3. Berbagai Jenis Narkoba yang disalahgunakan

Narkoba memiliki berbagai jenis, termasuk narkotika dan psikotropika.

a) Jenis narkotika meliputi : morfin, putaw (heroin), ganja, hasish, kokain, dan opium.

b) Jenis psikotropika termasuk : amphetamine, shabu (nama lain untuk amfetamin), obat tidur, obat
penenang, LSD, Psilosibin, dan ice (bentuk baru dari amphetamine).

Selain itu, ada juga jenis zat adiktif seperti nikotin dari tembakau dan alkohol yang mengandung etanol.
Semua zat ini dapat menimbulkan ketergantungan dan membahayakan kesehatan.

4. Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba

Bisa dilakukan melalui:

-) mencintai hidup, mengembangkan minat dan bakat

-) mengatasi masalah dengan baik

-) memilih teman yang baik

-) dan menolak ajakan penyalahgunaan narkoba.

Pencegahan juga dilakukan melalui:

-) lingkungan keluarga

-) sekolah, komunitas

-) dan masyarakat dengan komunikasi, informasi, dan edukasi.


Penting untuk menciptakan lingkungan yang sehat dan tidak mengonsumsi rokok serta minuman keras,
karena hal ini bisa menjadi awal penyalahgunaan narkoba. Data menunjukkan bahaya narkoba terhadap
Indonesia, dan Badan Narkotika Nasional berupaya mencapai Indonesia bebas narkotika.

Artikel membahas situasi darurat narkoba di Indonesia pada tahun 2012. Peredaran narkoba semakin
menggila dan menjerat seluruh lapisan masyarakat. Narkoba kini tak hanya dijadikan transit, tetapi juga
diproduksi di dalam negeri. Serbuan narkoba dari luar negeri menjadi seperti banjir bandang, dengan
contoh sabu dan ekstasi yang disita senilai miliaran rupiah.

Data BNN menggambarkan jumlah narkoba yang lolos dari jerat petugas selama tahun 2011. Indonesia
menjadi pasar empuk bagi mafia narkoba internasional, menghasilkan triliunan rupiah setiap hari
dengan tumbal ribuan nyawa warga Indonesia setiap tahun. Penegakan hukum dianggap lemah dan
adanya kritik terhadap pengurangan hukuman dengan grasi, meskipun narkoba dianggap sebagai
kejahatan luar biasa yang harus ditanggapi dengan tegas.

Anda mungkin juga menyukai