Laporan Praktikum Ekologi Dasar 1
Laporan Praktikum Ekologi Dasar 1
OLEH
LABORATORIUM EKOLOGI
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2024
A. JENIS DAN STRUKTUR VEGETASI
a. Jenis-jenis vegetasi yang dijumpai
Tampilan samping
Deskripsi jenis vegetasi 2:
Berdasarkan hasil data yang diperoleh bahwa vegetasi ini berpohon tetapi
tidak rapat, tinggi tumbuhan dominan pembentuk vegetasi >15 m, pohon
tidak rapat, pola sebaran pohon acak, tajuk pohon cukup rapat(>40-60%),
terdapat 3 spesies, keberadaan liana sedikit Liana berkayu, bentuk tumbuhan
bawah rumput-rumputan, tutupan tumbuhan bawah sangat merata(>80%),
tinggi rata-rata tumbuhan bawah >0,5- 1 m.
a. suhu udara
Jam Vegetasi 1 Vegetasi 2
08.00 30 31
09.00 30 31
10.00 33 32
11.00 34 34
12.00 35 34
b. suhu tanah
31
30
29
28
27
08.00 09.00 10.00 11.00 12.00
Vegetasi 1 Vegetasi 2
Suhu tanah
40
35
30
25
Suhu
20
15
10
0
08.00 09.00 10.00 11.00 12.00
Vegetasi 1 Vegetasi 2
PEMBAHASAN:
BOBOT
1198
1196
1194
1192
1190
1188
1186
1184
1182
V1 V2
KETEBALAN
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
V1 V2
PEMBAHASAN
Serasah tanaman memainkan peran penting dalam siklus nutrisi dan
pengorganisasian komunitas di ekosistem. Dalam ekosistem darat, serasah
memainkan peran dalam mengatur biogeokimia, menjaga kesuburan tanah,
ketersediaan unsur hara, dan mempengaruhi pertumbuhan
keanekaragaman,serta komposisi dari tnah. Dampak serasah terhadap vegetasi
dapat bersifat positif, negatif dan netral karena variabilitas vegetasi, durasi
penelitian, habitat dan garis lintang(Hassan et al., 2021)
Pada pengamatan kami mendapati bobot serasah vegetasi 1 lebih rendah
dibandingkan boto serasah vegetasi 2. pada pengamatan ketebalan serasah
kami mendapati vegetasi 1 lebih tebal dibandingkan vegetasi 2. Hubungan
antara bobot dan ketebalan yang berbeda bisa dikarenakan beberapa faktor
diantaranya banyak nya pohon pada suatu vegetasi dan dominan ketebalan
dari salah satu titik yang mempengaruhi ketebalan tersebut.
ketebalan lapisan
60
50
Ketebalan (mm)
40
30
20
10
0
V1 V2
10
Slake Test
8
Waktu(s)
6
4
2
0
V1 Series1 Series2 V2
PEMBAHASAN
Pengujian slake test bertujuan menguji tingkat ketahanan tanah dengan
mempercepat proses penguraian secara maksimal melalui perendaman.
Pengujian slake test dilakukan dengan perendaman dan pengeringan sehingga
dapat mengetahui seberapa cepat atau lambat suatu lapisan mengalami
peruraian dalam jangka waktu tertentu. Pengujian ini menggambarkan tingkat
kejenuhan suatu lapisan terhadap peruraian(Pontoh, 2022).
Suatu lapisan tanah yang memiliki agregat yang stabil, maka nilai
indeks ketahanan slake akan tinggi, sehingga tanah dapat menyimpan udara
tanpa menjadi lembek. Jika suatu lapisan memiliki agregat yang tidak stabil,
maka nilai indeks ktahanan slake akan rendah, sehingga tanah akan lembek
dan mudah hancur diudara. Test ini mengakselerasi proses pelapukan agregat
tanah melalui aliran udara dan menghangatkan tanah lalu megancurkan tanah
dengan dengan alat yang disebut slaker(Frastika, 2023).
Pada pengamatan kami mendapatkan hasil dari pengujian slake test pada
lapisan A dan lapisan O. pengamatan lapisan A memakan waktu yang cukup
lama dalam menunggu peruraiaannya. Pada lapisan O dalam pengamatan
kami mendapati waktu peruraian yang singkat. Hal ini karena kandungan
lapisan o yaitu humus yang mudah terurai dalam air disbanding lapisan A.
DAFTAR PUSTAKA
Frastika MY. 2023. Analisis keruntuhan lapisan batuan lapuk pada tingkat
kelongsoran berdasarkan uji uniaxial dan slake durability [Skripsi]. Jakarta:
Program Studi D-IV, Politeknik Negeri Jakarta.
Halim A, Karyati, Syafrudin M. 2021. Karakteristik suhu dan kelembapan tanah pada
tutupan vegetasi dan kedalaman tanah berbeda di hutan kota hotel mesra
samarinda. Di dalam: Prosiding Semnas FHIL UHO Dan KOMHINDO VI.
Kendari. hlm 158-166.
Hassan N, Sher K, Rab A, Abdullah I, Zeb U, Naem I, Shuaib M, Khan H, Khan W,
Khan A. 2021. Effect and mechanism of plant litter on grassland ecosystem.
Journal Homepage Acta Ecologyca Sinica 41(1): 341-345.
Indrawati DM, Suhardi, Widayani P. 2020. Analisis pengaruh kerapatan vegetasi
terhadap suhu permukaan dan keterkaitannya dengan fenomena UHI. Journal
Undiksha 21(1): 99-109.
Pontoh AN. 2022. Pengaruh penambahan beban bangunan terhadap kestabilan lereng
pada ruas jalan sei-wain. Jurnal Multidisiplin Madani 2(6): 2717-2728.
LAMPIRAN