Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRATIKUM

EKOLOGI TUMBUHAN
PENGARUH FAKTOR IIKLIM TERHADAP PERTUMBUHAN
TANAMAN

Disusun oleh :

Nama : EKO WIDODO


Nim : F1071151060
Prodi : PENDIDIKAN BIOLOGI
Kelompok : 5 ( EMPAT )

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2017
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pertumbuhan adalah proses kenaikan volume yang bersifat irreversibel (tidak dapat
balik), dan terjadi karena adanya pertambahan jumlah sel dan pembesaran dari tiap-tiap sel.
Pertumbuhan pada tanaman ini dipengaruhi oleh faktor luar dan faktor dalam, faktor luar yang
mempengaruhi pertumbuhan satu diantaranya yaitu iklim.
Iklim merupakan salah satu factor abiotik yang mempengaruhi kehidupan tumbuhan.
Iklim memegang peranan penting dalam penentuan jenis kultivar tanaman yang dapat
dibudidayakandan dalam penentuan hasil akhir. Keberhasilan produksi tanaman mensyaratkan
penggunaan sumber daya iklim, seperti penyinaran matahari, karbondioksida dan air secara
efisien.
Unsur – unsure yang termasuk dari cuaca dan iklim ialah unsur yang dapat
mempengaruhi laju pertumbuhan yaitu ; kelembapan, Intensitas cahaya, curah hujan, dan
temperature suhu. Iklim selalu berubah menurut ruang dan waktu. Dalam skala waktu
perubahan iklim akan membentuk pola atau siklus tertentu, baik harian, musiman, tahunan,
maupun siklus beberapa tahun skala lokal. Oleh karena itu pada percobaan kali ini kami akan
mengamati faktor iklim terhadap pertumbuhan tanaman.
B. Masalah
1. Apa pengertian dari iklim?
2. Bagaimana cara mengetahui hubungan antara faktor-faktor iklim terhadap pertumbuhan
tanaman?
3. Bagaiamana faktor iklim dapat mempengaruhi pertumbuhan tinggi tanaman?
4. Bagaimana perbandingan faktor iklim di lapangan dan di naungan?
C. Tujuan
Untuk mengetahui bagaimana hubungan antara faktor-faktor iklim terhadap pertumbuhan
tanaman.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pertumbuhan merupakan proses fundamental dari seluruh mahluk hidup pertumbuahan
sering diartikan secara sederhana sebagai suatu pertamabahan ikuran tetapi harus hati-hati
dalam menggunakan definisi ini. Sebagai contoh, ukuran sel mungkin menjadi lebih besar saat
menyerap air melalui peruses osmosis tetapi setelah proses ini selesai maka akan kembali
keukuran asal maka oleh sebab itu tidak bisa diartikan sebagai tumbuhan yang sbenarnya.
Juga, dalam pembelah zigot dan emrio awal dalam hal ini peningkatan jumlah sel tanpa
peningkatan ukuran (volume atau maasa) disini hasilnya pembelah sel tanpa diikuti
peningkatan sel turunan. Proses ini merupakan perkembangan di satu sisi dan mungkin hal ini
dapat dipandang sebagai pertumbuhan meski tidak terjadi pertambahan ukuran. ( AJ, 1990 ).
Faktor iklim sangat menentukan pertumbuhan dan produksi tanaman. Apabila tanaman
ditanam di luar daerah iklimnya, maka produktivitasnya sering kali tidak sesuai dengan yang
diharapkan.Perilaku kejadian tiap organisme atau tumbuhan dalam hubungannya dengan
perubahan-perubahan iklim disebut dengan fenologi. Untuk faktor iklim yang dipergunakan
dalam penelitian fenologi pada umumnya adalah curah hujan hal ini adalah karena curah hujan
secara langsung atau tidak langsung penting untuk pengaturan waktu dan ruang dalam
pembentukan bunga dan buah pada tumbuhan tropis.( Amanina, 2009 ).
Pertumbuhan sangat dipengaruhi oleh suhu. Tinggi rendah suhu menjadi salah satu
faktor yang menentukan tumbuh kembang, reproduksi dan juga kelangsungan hidup dari
tanaman. Suhu yang baik bagi tumbuhan adalah antara 22 derajat celcius sampai dengan 37
derajat selsius. Temperatur yang lebih atau kurang dari batas normal tersebut dapat
mengakibatkan pertumbuhan yang lambat atau berhenti. Suhu optimum untuk aktivitas
metabolisme maksimum berbeda untuk setiap jenis tanaman, populasi dan individu dari setiap
jenis. Bagian tanaman dan juga tingkat perkembangannya membutuhkan suhu optimum yang
berbeda ( Manan, 1979 ).
Jika kelembapan udara rendah, transpirasi akan meningkat. Hal ini memacu akar untuk
menyerap lebih banyak air dan mineral dari dalam tanah. Meningkatnya penyerapan nutrien
oleh akar akan meningkatkan pertumbuhan tanaman. Kadar air dalam udara dapat
mempengaruhi pertumbuhan serta perkembangan tumbuhan. Tempat yang lembab
menguntungkan bagi tumbuhan di mana tumbuhan dapat mendapatkan air lebih mudah serta
berkurangnya penguapan yang akan berdampak pada pembentukan sel yang lebih cepat
(Fitter, 2000).
Iklim merupakan salah satu factor abiotik yang mempengaruhi kehidupan tumbuhan.
Iklim memegang peranan penting dalam penentuan jenis kultivar tanaman yang dapat
dibudidayakandan dalam penentuan hasil akhir. Keberhasilan produksi tanaman mensyaratkan
penggunaan sumber daya iklim, seperti penyinaran matahari, karbondioksida dan air secara
efisien. Faktor iklim sangat menentukan pertumbuhan dan produksi tanaman. Apabila
tanaman ditanam diluar daerah iklimnya, maka produktivitasnya seringkali tidak sesuai
dengan yang diharapkan (Nasution, 2009).
Kingdom: Plantae
Divisio: Magnoliophyta
Class: Magnoliopsida
Ordo: Fabales
Family: Fabaceae
Genus: Vigna
Species: Vigna radiata (L.) Wilczek
(http://id.wikipedia.org/wiki/Kacang_hijau, 2010).

BAB III
METODOLOGI
A. Waktu dan Tempat
Hari/tanggal : Kamis 26,Oktober – 16 November 2017
Pukul : 13.00-15.00 WIB
Tempat: Laboratorium Biologi FKIP UNTAN
B. Alat dan Bahan
Alat : Pot/polibag yang sudah ditanami anakan kacang hijau, alat pengukur suhu
udara, suhu tanah, cahaya, kelembaban, curah hujan, meteran dan oven
Bahan : Anakan kacang hijau yang sudah berumur satu minggu
C. Cara Kerja
1. Disiapkan 10 pot atau polibag yang telah berisi 2 anakan kacang hijau yang berumur 1
minggu.
2. Dikakukan penyiraman setiap hari dengan jumlah air yang sama.
3. Ditempatkan 5 pot dilapangan terbuk,dan 5 pot lainnya dinaungan.
4. Dilakukan pengukuran terhadap suhu udara dan tanah menggunakan
termometer,kelembaban,cahaya,dan curah hujan pada kedua temapat ya ng berbeda
(lingkungan terbuka dan nanungan ).
5. Dilakukan pengukuran tinggi tanaman setiap hari dan dihitung pertambahan
pertumbuhan tinggi tanaman tiap minggu ( tiap tinggi mingguan ).
6. Dihitung rata-rata faktor iklim mingguan berdasarkan data temperature
udara,tanah,kelembaban,cahaya,dan curah hujan.
7. Dilakukan pengamatan sampai mulai generatife ( Kira-kira 7-8 minggu ).
8. Dilakukan perhitungan statistik berdasarkan iklim terhadap pertumbuhan tanaman
kacang hijau dan dibandingkan pertumbuhan kedua tanaman pada kedua tempat
( dilingkungan terbuka dan di naungan ).untuk menghitung nya gunakan
rumus Y =a0 + +E
dimana keterangan nya:
y =nilai pengamatan (tiap tinggi tanaman) per minggu
a0 =intercept
bixi = komponen iklim i minggu ke i
E= gagal atau error

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

Kelembaba
Ming Suhu tanah Suhu udara Curah hujan Evaporasi Dry Wet
n (%)
gu ke
L N L N L N L N L N L N L N
1 31 28 30 28 84.4 93.1 2.18 1.74 4.42 1.4 21.1 25 25.1 2
2 31 29 31 29 83.5 91 2.7 1.83 2.3 3.1 21.5 22.8 25.2 2
3 32 28 30 28 80.2 90.9 2.9 1.45 2.6 2.8 22 24.4 27.2 2
4 30 28 32 29 85 90 1.7 1.21 2.1 2.6 23 22.4 27.7 2
Jumla 333. 11.4 10.1 105.
124 113 123 115 365 9.48 6.23 87.6 94.6 10
h 1 2 8 2
Rata- 30.7 28,7 83.2 91.2 23.6
31 28.25 2.37 1.55 2.87 2.54 21.9 26.3 25
Rata 5 5 7 5 5
A. Hasil Pengamatan
1. Tabel Pengamatan
Kelembaban dry : wet x 100%

Minggu ke 1
Lingkungan 21.71 : 25.71 =0,82

Naungan 25 : 26.85 =0,93

Minggu ke 2

Lingkungan 21.85 : 25.25 =0,86

Naungan 22.25 : 25 =0,89

Minggu ke 3
Lingkungan 22 : 27.42 =0,80
Naungan 24.41 : 26 =0,93
Minggu ke 4
Lingkungan 23.85 : 27.71 =0,86
Naungan 96.84 : 100.7 =0,96

TABEL 2. Pengamatan Jumlah Rata-rata Tinggi Daun


Jumlah tinggi tanaman

Minggu ke L N

1 11,2 cm 17,04

2 18,8 cm 18,06

3 23,36 cm 4,2 cm

4 32 cm -

Jumlah 85,36 39,3

Rata-rata 21.34 9.825

Keterangan :
(-) : Tanaman kacang hijau telah mati
B. Pembahasan
Pada praktikum kali ini dilakukan pengamatan tentang "pengaruh faktor iklim terhadap
pertumbuhan tanaman” dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana hubungan antara faktor-
faktor iklim terhadap pertumbuhan tanaman. Untuk pengamatan akibat adanya pengaruh dari
faktor iklim ini, maka digunakan bahan berupa anakan kacang hijau yang sudah berumur 1
minggu untuk ditanami di pot. Pengamatan yang dilakukan yakni pengukuran terhadap faktor
abiotik suhu udara, suhu tanah, kelembaban, curah hujan dan evaporasi yang termasuk
sebagai faktor iklim pada daerah naungan dan lapangan terbuka dengan pengamatan selama 4
minggu. Iklim merupakan salah satu komponen lingkungan yang terpenting yang dapat
mempengaruhi pertumbuhan kacang hijau.
Iklim merupakan salah satu factor abiotik yang mempengaruhi kehidupan tumbuhan.
Iklim memegang peranan penting dalam penentuan jenis kultivar tanaman yang dapat
dibudidayakandan dalam penentuan hasil akhir. Keberhasilan produksi tanaman mensyaratkan
penggunaan sumber daya iklim, seperti penyinaran matahari, karbondioksida dan air secara
efisien.
Faktor iklim sangat menentukan pertumbuhan dan produksi tanaman. Apabila tanaman
ditanam di luar daerah iklimnya, maka produktivitasnya sering kali tidak sesuai dengan yang
diharapkan.Perilaku kejadian tiap organisme atau tumbuhan dalam hubungannya dengan
perubahan-perubahan iklim disebut dengan fenologi. Untuk faktor iklim yang dipergunakan
dalam penelitian fenologi pada umumnya adalah curah hujan hal ini adalah karena curah hujan
secara langsung atau tidak langsung penting untuk pengaturan waktu dan ruang dalam
pembentukan bunga dan buah pada tumbuhan tropis.( Amanina, 2009 ).
Adapun pengaruh iklim terhadap pertumbuhan tanaman adalah :
1. Suhu
Tinggi rendah suhu menjadi salah satu faktor yang menentukan tumbuh kembang,
reproduksi dan juga kelangsungan hidup dari tanaman. Suhu yang baik bagi tumbuhan adalah
antara 22 derajat celcius sampai dengan 37 derajat selsius. Temperatur yang lebih atau kurang
dari batas normal tersebut dapat mengakibatkan pertumbuhan yang lambat atau berhenti.
Suhu optimum untuk aktivitas metabolisme maksimum berbeda untuk setiap jenis
tanaman, populasi dan individu dari setiap jenis. Bagian tanaman dan juga tingkat
perkembangannya membutuhkan suhu optimum yang berbeda
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan ada suhu yang diukur yaitu suhu tanah
dan suhu udara. Rata-rata suhu tanah di lapangan terbuka yaitu 31 o C dan di Naungan yaitu
28,25o C. Adapun suhu udara rata-rata di Lapangan yaitu 30,75o C dan di Naungan yaitu
28,75o C. Suhu tersebut menurut (Manan, 1979) adalah suhu yang baik bagi tumbuhan untuk
dapat tumbuh. Suhu di Naungan jelas lebih rendah dari pada di Lapangan Terbuka, karena di
Lapangan Terbuka tumbuhan akan langsung menerima cahaya matahari sehingga suhunya
lebih tinggi dibandingkan dengan tumbuhan yang berada di Naungan.
Tinggi rendahnya suhu disekitar tanaman juga ditentukan oleh radiasi matahari,
kerapatan tanaman, distribusi cahaya dalam tajuk tanaman dan kandungan lengas
tanah. Suhu mempengaruhi beberapa proses fisiologis penting yaitu bukaan stomata, laju
transpirasi, laju penyerapan air dan nutrisi, fotosintesis, dan respirasi tumbuhan kacang hijau.
Suhu yang rendah akan mengakibatkan absorpsi air dan unsur hara terganggu karena
transpirasi meningkat. Suhu minimum, optimum dan maksimum dapat diketahui dalam ruang
yang tak terkendali sehingga dapat mempermudah dalam penyesuaian terhadap keadaan iklim
disuatu tempat
Suhu udara merupakan faktor lingkungan yang penting karena berpengaruh pada
pertumbuhan tanaman dan berperan hampir pada semua proses pertumbuhan. Suhu udara
merupakan faktor pentinga dalam menentukan tempat dan waktu penanaman yang cocok,
bahkan suhu udara dapat juga sebagai faktor penentu dari pusat-pusat produksi tanaman,
misalnya kentang di daerah bersuhu rendah sebaliknya padi di daereah bersuhu tinggi.
Kacang hijau dapat ditanam di daerah iklim hangat dan di daerah subtropik. Sebagian
besar genotipnya memperlihatkan tanggapan terhadap hari pendek. Kacang hijau adalah
tanaman musim hangat dan tumbuh dibawah suhu rata-rata yang berkisar 20 – 40 oC dengan
suhu optimumnya 20 – 30 oC (Somaatmadja, 1993).

2. Kelembaban

Kelembapan udara di sekitar tempat tumbuhan sangat berpengaruh terhadap proses


pertumbuhan dan perkembangan tanaman tersebut. Umumnya tanah dan udara sekitar yang
kurang lembab (airnya cukup) akan sangat baik atau cocok bagi pertumbuhan dan
perkembangan tanaman, karena pada kondisi seperti itu tanaman menyerap banyak air dan
penguapan (transpirasi) air semakin menurun, sehingga memungkinkan cepat terjadinya
pembelahan dan pemanjangan sel-sel untuk mencapai ukuran maksimum.
Berdasarkan pengukuran yang telah dilakukan diperoleh hasil Kelembaban rata-rata di
Lapangan yaitu 83,27 % dan di Naungan yaitu 91,25 %. Kelembaban ini termasuk normal.
Factor -faktor yang mempengaruhi kelembapan udara dalam berbagai hubungan yaitu :
1. Pengaruh tanah dan air, semakin banyak jumlah uap air baik diudara maupun didalam
tanah, makakelembapan akan semakin tinggi.
2. Ada atau tidaknya vegetasi, semakin rapatnya jarak antara vegetasi maka kelembapan
makin tinggi namun suhuakan menjadi sangat rendah.
3. Pengaruh ketinggian tempat, semakin tingginya suatu tempat maka suhu ditempat
tersebut akansemakin rendah dan kelembapan udara semakin tinggi.

3. Curah hujan
Curah hujan memegang peranan pertumbuhan dan produksi tanaman pangan. Hal ini
disebabkan air sebagai pengangkut unsur hara dari tanah ke akar dan dilanjutkan ke bagian-
bagian lainnya. Fotosintesis akan menurun jika 30% kandungan air dalam daun hilang,
kemudian proses fotosintesis akan berhenti jika kehilangan air mencapai 60% .
Evaporasi merupakan hilangnya air lewat penguapan. Hal ini menunjukkan bahwa
evaporasi terjadi dengan syarat ketersediaan air dan kondisi udara yang mendukung agar
evaporasi bisa terjadi. Hal ini sesuai dengan literatur Prawirowardoyo (1996) yang
menyatakan bahwa ketersediaan air pada permukaan daerah dan kemampuan atmosfer
mengevapotransporasikan air dari permukaan dan memindahkan uap airnya ke atas akan
memungkinkan evaporasi berlangsung. Kalau banyaknya air yang tersedia tak terbatas, maka
evapotranspirasi akan berlangsung dengan laju maksimum untuk lingkungan tersebut. Nilai
rata-rata Evaporasi di lapangan 2,87, dan di naungan 2,54.
Faktor-faktor utama yang mempengaruhi evaporasi, yaitu faktor-faktor meteorologi
yang meliputi radiasi matahari, suhu udara dan permukaan, kelembaban, angin, dan tekanan
barometer ; faktor-faktor geografi yang meliputi kualitas air, jeluk tubuh air, dan ukuran dan
bentuk permukaan air ; faktor-faktor lainnya yang meliputi kandungan lengas tanah, jeluk
muka air tanah, warna tanah, tipe, kerapatan, dan tingginya vegetasi, dan ketersediaan air dari
hujan, irigasi, dll.
Semua factor lingkungan tersebut berpengaruh terhadap pertumbuhan kacang hijau.
Berdasarkan hasil pengamatan tinggi kacang hijau diperoleh hasil tinggi rata-rata kacang hijau
di Lapangan yaitu 21,34 cm dan di Naungan yaitu 9,825 cm. Hasil tersebut tidak akurat
dengan literatur, karena di tempat lapangan lebih tinggi di bandingkan naungan. Ada nya
perbedaan di literatur karena pada tempat di naungan terdapat kacang hijau yang mati, pada
minggu ke 4. Maka diperoleh bahwa di tempat lapangan lebih tinggi.

BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Curah hujan pada praktikum cukup/normal untuk kehidupan kacang hijau sekitar
30mm/minggu
2. Evaporasi di lapangan 2,87 dan di naungan 2,54 dipengaruhi oleh factor-faktor
lingkunngan lainnya seperti meterologi dan geografi
3. Pertumbuhan tinggi kacang hijau pada hasil pengamatan di lapangan lebih tinggi,
dikarenakan pada minggu ke 4 di naungan kacang hijau ada yang mati.
4. Kondisi lingkungan yang sesuai selama pertumbuhan akan merangsang tanaman untuk
berbunga dan menghasilkan benih sehingga tumbuhan dapat bertambah tinggi.
5. Faktor-faktor iklim yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman yaitu suhu udara, suhu
tanah, kelembaban, penguapan serta curah hujan.
6. Faktor internal juga dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman kacang hijau seperti
hormone
7. Pada lapangan, cahaya matahari diterima secara maksimal dan menyebabkan penguapan
tinggi sehingga kadar air semakin sedikit, akibatnya kelembapan tanah dan udara di
lapangan lebih rendah.
8. Suhu di Naungan jelas lebih rendah dari pada di Lapangan Terbuka, karena di Lapangan
Terbuka tumbuhan akan langsung menerima cahaya matahari sehingga suhunya lebih
tinggi dibandingkan dengan tumbuhan yang berada di Naungan.
9. Pada naungan memiliki tanaman yang lebih tinggi karena hormon auksi berkerja lebih
maksimal di baandingkan dengan lapangan yang auksin di halangi oleh intensitas cahaya
yang tinggi.

B. Saran
Lebih ditingkatkan kerjasama antar praktikan.
DAFTAR PUSTAKA

A.J.Mc Naughton-Larry L. Wolf. 1990. Ekologi Umum Edisi Kedua. Yogyakarta :


Gajah Mada University Press.
Amanina.(2009). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan. (online)
(http://moslem4life.blogspot.com/ diakses pada tanggal 23 Januari 2015).

Manan, S. 1979. Pengaruh Hutan dan Manajemen Daerah Aliran Sungai. Bogor : Institut
Pertanian Bogor.

Fitter dan Hay. 1991. Fisiologi Lingkungan Tanaman. Yogyakarta: Gajah Mada University
Press.

Nasution, A.H. 2007. Perencanaan dan Pengendalian Produksi. Surabaya : Guna Widjaya.

(http://id.wikipedia.org/wiki/Kacang_hijau, 2010).

Anda mungkin juga menyukai