Anda di halaman 1dari 2

Nama : Mutia Zakia Salma

NIM : 215040101111081

Studi Kasus : Managing Hard Rock’s Rockfest


Work Breakdown Structure (WBS) merupakan daftar kegiatan atau aktivitas beserta
dengan target yang hendak dicapai dalam suatu proyek yang terorganisir. Terdapat dua
pendekatan umum pada pembuatan WBS yaitu berdasarkan tujuan proyek dan berdasarkan
timeline proyek. Pendekatan tujuan dilakukan dengan cara mengidentifikasi seluruh tujuan
yang harus diselesaikan perusahaan, kemudian WBS merancang setiap tugas agar sesuai
dengan tujuan yang ditetapkan, sedangkan pada pendekatan timeline, tugas diselesaikan
sesuai dengan urutan timeline.
Pada Hard Rock's Rockfest, manajer menggunakan pendekatan timeline untuk
membuat WBS. Hard Rock merancang sebanyak 26 aktivitas dan sub aktivitas sesuai dengan
target waktu yang telah ditentukan, setiap aktivitas dan sub aktivitas memiliki waktu yang
berbeda-beda. Beberapa memerlukan waktu yang cukup panjang dan tidak dapat ditunda, 7
dari 26 aktivitas tersebut memerlukan waktu total 34 minggu, yaitu kegiatan A-B-D-F-G-O.
Aktivitas tersebut memiliki kelonggaran nol, artinya aktivitas-aktivitas tersebut tidak dapat
ditunda atau mengalami kemunduran waktu lebih lama lagi, sebab aktivitas berupa latihan
harus dilakukan sedemikian rupa agar tidak ada penangguhan pada keseluruhan acara.
Dalam manajemen operasi terdapat istilah slack time yang berarti waktu dimana suatu
kegiatan dapat ditunda pengerjaannya tanpa menunda penyelesaian proyek. Pada kasus Hard
Rock's Rockfest, yang memiliki slack time selama 8 minggu atau lebih adalah aktivitas C, K,
L, M, N, Q, R, V, W, Y, Z. Kegiatan tersebut mencakup (1) mempekerjakan manajer
produksi, (2) mengatur kapasitas tempat, (3) kontrak master tiket, (4) tiket ditempat, (5) suara
dan pementasan, (6) mempekerjakan koordinator sponsor, (7) finalisasi sponsor, (8)
mempekerjakan direktur keamanan, (9) menetapkan rencana keamanan polisi/kebakaran, (10)
penawaran barang dagangan yang aman, dan (11) penjualan merchandise secara online.
Selain slack time, dalam manajemen operasi juga terdapat tantangan yang harus
dihadapi oleh manajer proyek. Tantangan yang harus dihadapi manajer proyek dalam
pengerjaan Hard Rock's Rockfest adalah tenggat waktu, komunikasi yang tidak memadai,
harapan yang buruk, keterampilan rekan dalam tim yang kurang, dan penilaian risiko.
Tenggat waktu ditetapkan secara tidak realistis sebab ada gangguan yang sifatnya tidak pasti.
Selanjutnya tantangan komunikasi, seorang manajer dituntut untuk dapat melakukan
komunikasi secara efektif agar tujuan dan harapan mampu ditangkap oleh anggota tim,
komunikasi secara efektif juga mampu mencegah munculnya harapan yang buruk di kalangan
karyawan maupun manajer lain. Pada kasus kurangnya kompetensi rekan tim, terdapat solusi
yang dapat digunakan yaitu kerjasama antar anggota sehingga setiap kompetensi yang
kurang, dapat dilengkapi oleh anggota lain. Dan terakhir, manajer harus mampu menilai dan
mengelola segala risiko yang muncul.
Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa membuat Work Breakdown
Structure (WBS) sangat penting dalam manajemen operasi. Hal ini dikarenakan adanya WBS
memudahkan manajer dalam mengelola kegiatan serta biaya yang diperlukan dengan tepat
waktu dan sasaran. Selain itu, adanya WBS juga menjadi tolak ukur pertanggungjawaban dan
akuntabilitas pelaksanaan kegiatan dalam suatu proyek.

Anda mungkin juga menyukai