Work Breakdown Structure (WBS) merupakan daftar kegiatan atau aktivitas beserta dengan target yang hendak dicapai dalam suatu proyek yang terorganisir. Terdapat dua pendekatan umum pada pembuatan WBS yaitu berdasarkan tujuan proyek dan berdasarkan timeline proyek. Pendekatan tujuan dilakukan dengan cara mengidentifikasi seluruh tujuan yang harus diselesaikan perusahaan, kemudian WBS merancang setiap tugas agar sesuai dengan tujuan yang ditetapkan, sedangkan pada pendekatan timeline, tugas diselesaikan sesuai dengan urutan timeline. Pada Hard Rock's Rockfest, manajer menggunakan pendekatan timeline untuk membuat WBS. Hard Rock merancang sebanyak 26 aktivitas dan sub aktivitas sesuai dengan target waktu yang telah ditentukan, setiap aktivitas dan sub aktivitas memiliki waktu yang berbeda-beda. Beberapa memerlukan waktu yang cukup panjang dan tidak dapat ditunda, 7 dari 26 aktivitas tersebut memerlukan waktu total 34 minggu, yaitu kegiatan A-B-D-F-G-O. Aktivitas tersebut memiliki kelonggaran nol, artinya aktivitas-aktivitas tersebut tidak dapat ditunda atau mengalami kemunduran waktu lebih lama lagi, sebab aktivitas berupa latihan harus dilakukan sedemikian rupa agar tidak ada penangguhan pada keseluruhan acara. Dalam manajemen operasi terdapat istilah slack time yang berarti waktu dimana suatu kegiatan dapat ditunda pengerjaannya tanpa menunda penyelesaian proyek. Pada kasus Hard Rock's Rockfest, yang memiliki slack time selama 8 minggu atau lebih adalah aktivitas C, K, L, M, N, Q, R, V, W, Y, Z. Kegiatan tersebut mencakup (1) mempekerjakan manajer produksi, (2) mengatur kapasitas tempat, (3) kontrak master tiket, (4) tiket ditempat, (5) suara dan pementasan, (6) mempekerjakan koordinator sponsor, (7) finalisasi sponsor, (8) mempekerjakan direktur keamanan, (9) menetapkan rencana keamanan polisi/kebakaran, (10) penawaran barang dagangan yang aman, dan (11) penjualan merchandise secara online. Selain slack time, dalam manajemen operasi juga terdapat tantangan yang harus dihadapi oleh manajer proyek. Tantangan yang harus dihadapi manajer proyek dalam pengerjaan Hard Rock's Rockfest adalah tenggat waktu, komunikasi yang tidak memadai, harapan yang buruk, keterampilan rekan dalam tim yang kurang, dan penilaian risiko. Tenggat waktu ditetapkan secara tidak realistis sebab ada gangguan yang sifatnya tidak pasti. Selanjutnya tantangan komunikasi, seorang manajer dituntut untuk dapat melakukan komunikasi secara efektif agar tujuan dan harapan mampu ditangkap oleh anggota tim, komunikasi secara efektif juga mampu mencegah munculnya harapan yang buruk di kalangan karyawan maupun manajer lain. Pada kasus kurangnya kompetensi rekan tim, terdapat solusi yang dapat digunakan yaitu kerjasama antar anggota sehingga setiap kompetensi yang kurang, dapat dilengkapi oleh anggota lain. Dan terakhir, manajer harus mampu menilai dan mengelola segala risiko yang muncul. Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa membuat Work Breakdown Structure (WBS) sangat penting dalam manajemen operasi. Hal ini dikarenakan adanya WBS memudahkan manajer dalam mengelola kegiatan serta biaya yang diperlukan dengan tepat waktu dan sasaran. Selain itu, adanya WBS juga menjadi tolak ukur pertanggungjawaban dan akuntabilitas pelaksanaan kegiatan dalam suatu proyek.
Manajemen waktu dalam 4 langkah: Metode, strategi, dan teknik operasional untuk mengatur waktu sesuai keinginan Anda, menyeimbangkan tujuan pribadi dan profesional