AGROTEKNOLOGI
ACARA 4
PERKECAMBAHAN BIJI
Disusun Oleh :
Nama : Muhammad Rizal Firrizzqi Alfi Syach
NPM : 2010401052
Kelas : Agroteknologi B
Asisten Praktikum : Nur Afifah & Zainul Abidin Zaki
4.1 Hasil
No Tanggal Pengamatan Hasil
1 5 November 2021 -
2 8 November 2021 10% 10 menit : 3
10% 30 menit : 1
30% 30 menit : 1
10% 60 menit : 2
3 9 November 2021 0% 10 menit : 1
30% 30 menit : 1
70% 30 menit : 1
10% 60 menit : 1
4 10 November 2021 0% 30 menit : 1
10% 30 menit : 4
30% 30 menit : 3
10% 60 menit : 1
5 11 November 2021 10% 60 menit : 1
4.2 Pembahasan
Dari hasil yang didapatkan bahwa praktikum acara 4 ini dalam
pengamatan yang telah dilakukan bahwa di tanggal 5 november 2021 belum ada
dari benih yang mengalami perkecambahan, namun dalam selang 3 hari yakni
pada tanggal 8 November 2021 terjadi perkecambahan untuk benih yang
direndam pada konsentrasi 10% dengan durasi 10 menit (3 benih), 30 menit (1
benih) dan 60 menit (2 benih) serta terdapat benih berkecambah hasil rendaman
konsentrasi 30% dalam 30 menit yakni terdapat 1 benih. Dan pada hari
selanjutnya yakni tgl 9 November 2021 untuk perkecambahan terjadi pada benih
rendaman konsentrasi 0% durasi 10 menit, 30% 30 menit 70% 30 menit dan 10 %
60 menit. Pada tanggal 10 November, perkecambahan terjadi pada konsentrasi 0%
30 menit, 10% 30 menit, 30% 30 menit, 10% 60 menit. Dan yang 11 November
2021 perkecambahan hanya terjadi benih rendaman konsentrasi 10% dengan
durasi 60 menit yakni 1 benih yang berkecambah. Dan jika ditotalkan bahwa
selama pelaksanaan dari pengamatan terdapat 3 jenis perlakukan denga
perkecambahan paling banyak yakni pada konsentrasi 10% durasi 30 menit, 30%
30 menit dan 10% durasi 60 menit.
Pada perkecambahan dari benih terdapat beberapa faktor yang
mempengaruhi dari benih tersebut dapat tumbuh, dan untuk mengetahui dari benih
dapat digolongkan kedalam benih yang unggul atau mutunya tinggi adalah
viabilitas benih dan juga vigor dari benih yang baik atau tinggi. Ditinjau dari
definisinya untuk viabilitas benih menurut Ridha dkk (2017) bahwa viabilitas
adalah suatu kemampuan yang dimiliki oleh benih untuk berkecambah dengan
normal. Sedangkan pada vigor adalah kemampuan tumbuh yang dimiliki benih
namun pada kondisi lapangan yang subnormal (Cutrisni dkk, 2015). Dari yang
dapat disimpulkan bahwa untuk perendaman yang dilakukan memiliki durasi
perendaman yang cukup lama dan untuk konsentrasinya justru yang sedikit.
Untuk perendaman semakin lama maka akan berpengaruh pada perkecambahan
dari benih itu sendiri.
Hasil dari perhitungan vigor pada benih yang direndam pada larutan
alcohol didapatkan hasil bahwa untuk yang paling tinggi adalah pada benih yang
direndam di konsentrasi 30% selama 30 menit (0.95). Dan untuk yang kedua
adalah benih yang direndam pada konsentrasi 10% durasi 30 menit (0.916) dan
10% durasi 60 menit (0.867). dan yang paling rendah adalah pada benih yang
direndam dalam alcohol dengan konsentrasi 30 % pada durasi 10 menit, 60 menit,
kemudian konsentrasi 50% pada semua durasi, dan konsentrasi 70% di durasi 10
menit dan 60 menit.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Pada praktikum acara 4 ini didapatkan hasil dimana untuk perkecambahan
paling banyak terdapat pada perlakuan konesntrasi 10% dengan waktu 30 menit,
kemudian 30% durasi 30 menit, 10% durasinya 60 menit dengan masing-masing
yang berkecambah totalnya adalah 5 benih atau biji sedangkan untuk konsentrasi
yang lain yakni terdapat pada 70% dan 0 % dengan durasi yang beragam. Dan 3
kadar vigor tertinggi pada secara berturut turut adalah 30% selama 30 menit
(0.95), 10% 30 menit (0.917) dan 10% 60 menit (0.867).
DAFTAR PUSTAKA
Cutrisni., Suwarno, F. C., Suwarno. 2015. Pengujian Vigor Daya Simpan dengan
Metode Pengusangan Cepat Fisik dan Vigor Kekuatan Tumbuh pada
Benih Padi. Buletin Agrohorti. 3(3). Hal 366-376.
Girsang, R. (2019). Peningkatan Perkecambahan Benih Bawang Merah (Allium
Ascalonium L.) Akibat Interval Perendam H2SO4 Dan Beberapa Media
Tanam. Jasa Padi, 4(1), 24-28.
Husna, Tuheteru, F. D., Alimuddin, dan Arif. (2015). Penuntun Praktikum Silvika.
Laboratorium Kehutanan, Fakultas Kehutanan Dan Ilmu Lingkungan,
Universitas Halu Oleo : Kendari, Indonesia.
Marthen, M., Kaya, E., & Rehatta, H. (2018). Pengaruh perlakuan pencelupan dan
perendaman terhadap perkecambahan benih sengon (Paraserianthes
falcataria L.). Agrologia, 2(1). 10-16.
Ridha, R., Syahril, M., & Juanda, B. R. (2017). Viabilitas dan vigoritas benih
kedelai (Glycine max (L.) Merrill) akibat perendaman dalam ekstrak telur
keong mas. Jurnal Penelitian Agrosamudra, 4(1), 84-90.
Triayomi, Y. (2020). PENGARUH MASA SIMPAN DAN JENIS KEMASAN
TERHADAP VIABILITAS BENIH SUREN (Toona sureni Merr.) (Doctoral
dissertation, Universitas Muhammadiyah Malang).
LAMPIRAN
Merendam benih untuk mengetahui Memisahkan biji padi bernas dan tidak
benih bernas