Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM

FISIOLOGI TANAMAN
“HORMON TUMBUH”
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mata Kuliah Fisiologi Tanaman

Disusun Oleh :
Nama : Devi Yulianti
NIM : 4442220027
Kelas :IC
Kelompok : 2 (dua)

JURUSAN AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2022
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur tidak henti-hentinya penulis panjatkan kehadirat


Allah swt. yang telah memberikan rahmat, nikmat dan anugerah-Nya sehingga
Laporan Praktikum “Dormansi dan Pekecambahan Biji” dapat terselesaikan
dengan baik meski jauh dari kata sempurna. Penulis mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu dan terlibat dalam proses pembuatan
ini, terkhusus kepada Prof. Dr. Kartina AM. Ir., M.P., dan Ibu Imas Rohmawati,
S.P., M.Si selaku dosen pengampu mata kuliah Fisiologi Tanaman dan Saudari
Anindra Putri Kharisma sebagai Asisten Praktikum juga bantuan dari pihak yang
telah berkontribusi dengan menyumbangkan pikirannya.
Demikianlah Laporan Praktikum “Hormon Tumbuh” penulis buat sepenuh
hati. tidak lupa kritik dan saran sangat penulis harapkan agar laporan ini dapat
menjadi lebih baik lagi. Semoga laporan ini bisa bermanfaat bagi semua dan
terkhusus kepada penulis. Terima kasih.

Serang, November 2022

Penulis
i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................i


DAFTAR ISI ..........................................................................................................ii
DAFTAR TABEL................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang............................................................................................1
1.2 Tujuan ........................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................... 3
2.1 Dormansi...................................................................................................3
2.2 Perkecambahan.........................................................................................4
2.3 Faktor Terjadinya Dormansi.....................................................................5
2.4 Tenik Mematahkan Dormansi...................................................................6
BAB III METODE PRAKTIKUM ..................................................................... 7
3.1 Waktu dan Tempat ....................................................................................7
3.2 Alat dan Bahan...........................................................................................7
3.3 Cara Kerja..................................................................................................7
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.............................................................. 9
4.1 Hasil ...........................................................................................................9
4.2 Pembahasan ..............................................................................................10
BAB V PENUTUP .............................................................................................. 13
5.1 Simpulan...................................................................................................13
5.2 Saran..........................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................14
LAMPIRAN

ii
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Hasil Pengamatan Biji Berkulit Tipis 9


Tabel 2. Hasil Pengamatan Biji Berkulit Tebal 9

iii
iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Benih adalah bahan yang dipakai untuk bahan dasar pemeliharaan tanaman
atau hewan. Istilah ini biasanya dipakai bila bahan dasar ini berukuran jauh lebih
kecil daripada ukuran hasil akhimya (dewasa). Dalam budidaya tanaman, benih
dapat berupa biji maupun tumbuhan kecil hasil perkecambahan, pendederan, atau
perbanyakan aseksual dan disebut juga bahan tanam. Benih atau bahan tanam
yang bukan berupa biji dapat disebut sebagai bibit. Benih dari segi tehnologi
diartikan sebagai organisme mini hidup yang dalam keadaan "istirahat" atau
dorman yang tersimpan dalam wahana tertentu yang digunakan sebagai penerus
generasi (Harahap, 2012).
Perkecambahan merupakan suatu proses dimana radikula memanjang keluar
menembus kulit biji. Dibalik gejala morfologi dengan pemunculan radikula
tersebut, terjadi proses fisiologi-biokemis yang kompleks, dikenal sebagai proses
perkecambahan fisiologis. Banyak faktor yang mengontrol proses perkecambahan
biji, baik yang bersifat internal dan eksternal. Secara internal proses
perkecambahan biji ditentukan keseimbangan antara promotor dan inhibitor
perkecambahan, terutama asam giberelin, dan asam absisat. Faktor eksternal yang
merupakan ekologi perkecambahan meliputi air, suhu, kelembaban, cahaya, dan
adanya senyawa-senyawa kimia tertentu yang berlaku. Dormansi adalah suatu
keadaan berhenti tumbuh yang dialami organisme hidup atau bagiannya sebagai
tanggapan atas suatu keadaan yang tidak mendukung pertumbuhan normal.
Dengan demikian, dormansi merupakan suatu reaksi atas keadaan fisik atau
lingkungan tertentu. Pemicu dormansi dapat bersifat mekanis, keadaan fisik
lingkungan, atau kimiawi.
Pematahan dormansi biji dapat dilakukan dengan perlakuan skarifikasi
mekanik yaitu mengamplasan, pengikiran, pemotongan, dan penusukan jarum
tepat pada bagian titik tumbuh sampai terlihat bagian embrio (perlukaan selebar
5mm). Skarifikasi mekanik mengakibatkan hambatan mekanis kulit benih 2 untuk
berimbibisi berkurang, sehingga meningkatkan kadar air dapat terjadi lebih cepat

1
yang memacu benih untuk berkecambah. Cara lain yaitu perlakuan skarifikasi
kimiawi dengan maksud kulit benih lebih mudah dimasuki air pada waktu proses
imbibisi. Perendaman pada larutan kimia yaitu asam kuat seperti KNO3, H2SO4,
dan HCl dengan konsentrasi encer sampai pekat membuat kulit benih menjadi
lebih lunak, sehingga dapat dilalui oleh air dan biji cepat berkecambah (Imansari,
2017).

1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum Hormon Tumbuh ini adalah untuk mengamati
efek perlakuan hormon terhadap pertumbuhan akar tanaman.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Dormansi

2.2 Perkecambahan

2.3 Faktor Terjadinya Dormansi

2.4 Teknik Mematahkan Dormansi

3
BAB III
MEODE PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat


Praktikum yang berjudul “Hormon Tumbuh” ini dilaksanakan pada Hari
Kamis, 17 November 2022 pada pukul 13.00-14.40 WIB di Laboratorium
Agroekoteknologi Pakupatan Lantai 2, Fakultas Pertanian Universitas Sultan
Ageng Tirtayasa.

3.2 Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum hormone tumbuh ini yaitu
gelas plastik, cutter, cawan petri, batang pengaduk, spatula, gelas ukur, pipet tetes,
stopwatch, polybag, penggaris, dan alat tulis

3.3 Cara Kerja


Adapun cara kerja pada praktikum hormon tumbuh ini sebagai berikut:
1. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2. Lidah mertua dipotong sepanjang 20 cm dan dibuat menjadi 4 buah potongan
3. Ujung lidah mertua dipotong dengan bentuk meruncing ( huruf v) sepanjang
5 cm
4. Diberikan 4 perlakuan yang berbeda terhadap lidah mertua tersebut
5. Pada perlakuan pertama (perlakuan control), lidah mertua direndam didalam air
biasa selama 15 menit
6. Pada perlakuan kedua (cair), yaitu hormone NAA dan IBA ditimbang terlebih
dahulu sebanyak 0,03 gram dan dilarutkan dalam 30 ml air, setelah itu lidah
mertua direndam dalam larutan hormone tersebut selama 15 menit

4
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Tabel 1. Hasil Pengamatan Biji Berkulit Tipis

5
4.2 Pembahasan
Pada praktikum kali ini membahas tentang

10
BAB V
PENUTUP

5.1 Simpulan

5.2 Saran
Saran yang dapat diberikan adalah sebaiknya praktikan harus memperhatikan dan
memahami materi dari yang dijelaskan oleh asisten praktikum, praktikan juga
harus menyiapkan alat dan bahan serta mengikuti langkah-langkah praktikum
dengan benar agar praktikum berjalan dengan lancar, dan mendapat hasil yang
baik.

DAFTAR PUSTAKA

Fahmi, Z.I. 2007. Studi Perlakuan Pematahan Dormansi Benih dengan Skarifikasi
Mekanik dan Kimiawi. Surabaya: Balai Besar Perbenihan dan Proteksi
Tanaman Perkebunan.
Harahap, Fauziyah. 2012. Fisiologi Tumbuhan: Suatu Pengantar. Medan: Unimed
Press.
Haryuni dan Harjanto. 2007. Pengaruh Skarifikasi Sistem Oven Terhadap
Perkecambahan dan Pertumbuhan Awal Benih Tanaman Jati (Tectona
grandis L.F). Jurnal Agrineca. Vol. 7 (1): 9-16.

11
Imansari, Fernanda. 2017. Pengaruh Konsentrasi Hcl Terhadap Laju
Perkecambahan Biji Asam Jawa. Jurnal Buletin Anatomi dan Fisiologi.
Vol. 2 (2): 187-192.
Juhanda, Y.N., dan Ermawati. 2013. Pengaruh Skarifikasi pada Pola Imbibisi dan
Perkecambahan Benih Saga Manis (Abruss precatorius L.). Jurnal Agrotek
Tropika. Vol. 1 (1): 45–49.
Latunra, Al 2014. Penuntun Praktikum Struktur Perkembangan Tumbuhan Ii.
Makassar : Universitas Hasanuddin
Marito, S.R. 2008. Berbagai Metode Pematahan Dormansi Biji Aren
(Arengapinnata Merr.). Skripsi Fakultas Pertanian. Medan: USU
Marthen, E. Kaya dan H. Rehatta. 2013. Pengaruh Perlakuan Pencelupan dan
Perendaman Terhadap Perkecambahan Benih Sengon (Paraserianthes
falcataria L.). Agrologia. 2(1). Hal : 10-16.
Olmez, Z., F. Temel., A. Gokturk and Z. Yahyaoglu. 2007. Effect of Sulphuric
Acid and Cold Stratification Pretreatments on Germination of
Pomegranate (Punica granatum L). Asian Journal of Plant Sciences. Vol. 6
(2): 427-430.
Permanasari, I. 2013. Buku Penuntun Praktikum Teknologi Benih. Riau: UIN
SUSKA.
Simatupang, B. 2014. Teknik Pematahan dormansi Benih GAii ITRI (Elaeocarpus
ganitrus Roxb). Medan: Universitas Sumatera Utara.
Sutopo, Lita. 2010. Teknologi Benih. Yogyakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Nurshanti, Dora Fatma. 2013. Tanggap Perkecambahan Benih Palem Ekor 15
Tupai (Wodyetia bifurcate) Terhadap Lama Perendaman Dalam Air.
Jurnal Ilmiah AgrIBA. Vol.2 (1): 4-5..
Widajati, E., E. Murniati, E.R. Palupi, T. Kartika, M. R. Suhartanto, A. Qadir.
2013. Dasar Ilmu dan Teknologi Benih. Bogor: PT. Penerbit IPB Press.
Widhityarini, D., M. Suyadi dan A. Purwanto. 2011. Pematahan Dormansi Acacia
Dengan Skarifikasi dan Penambahan Kalium Nitrat. Jurnal Agronomi.
Vol. 10 (2): 71-75.

12
13
LAMPIRAN

Lampiran 1. Kacang tanah Lampiran 2. Kacang tanah Lampiran 3. Kacang tanah 6


2 HST lembab 4 HST Lembab HST lembab

Lampiran 4. Kacang tanah Lampiran 5. Lampiran 6.


6 HST tergenang Biji Srikaya Biji Kacang Kedelai

Lampiran 7. Lampiran 8.
Biji Kacang Hijau Biji Kacang Tanah

Anda mungkin juga menyukai