Anda di halaman 1dari 3

Pengaruh Penerapan Terapi Air Putih Dalam Kehidupan

Ariya Putera Suhendri, Nim: 20231400002, Program Studi Bahasa Inggris

I. PENDAHULUAN

Seperti yang kita ketahui bahwa kehidupan merupakan suatu proses makhluk hidup dalam
menjalankan kehidupan itu sendiri. Dalam menjalani hidup tentunya diperlukan asupan nutrisi
dalam tubuh, salah satunya ialah air. Air merupakan suatu zat yang tersusun dari unsur
kimia hidrogen dan oksigen dan berada dalam bentuk gas, cair, dan padat. Air adalah salah
satu senyawa yang paling banyak dan penting. Cairan yang tidak berasa dan tidak berbau pada
suhu kamar, memiliki kemampuan penting untuk melarutkan banyak zat lainnya.
Air memiliki beragam fungsi penting bagi tubuh, seperti melancarkan pencernaan,
mengendalikan suhu tubuh, dan membantu metabolisme di ginjal. Air juga menjadi ragam
kebutuhan lain dalam kehidupan sehari-hari, misalnya untuk mengolah makanan, mencuci piring
dan pakaian kotor, serta membersihkan diri. Maka dari itu, dilakukanlah penerapan terapi air
putih dalam hidup agar kehidupan kita dapat berjalan optimal. Terapi air putih dilakukan hanya
dengan banyak minum air saat bangun pagi, ketika kondisi perut masih kosong. Cara ini diyakini
dapat menjaga kesehatan usus dan melancarkan pencernaan. Selain menjaga kesehatan usus dan
saluran cerna, terapi air putih juga dipercaya dapat mencegah berbagai penyakit,
seperti dehidrasi, hipertensi, diabetes tipe 2, dan kanker serta mengatasi kepala kliyengan.
Tubuh manusia sendiri terdiri dari 60-70% air; Oleh sebab itu, penting bagi kita untuk
memiliki asupan air yang cukup setiap harinya untuk menggantikan air yang hilang
(Merdeka.Com, 2021). Kebutuhan cairan setiap orang umumnya berbeda-beda. Namun, orang
dewasa dianjurkan untuk mengonsumsi sekitar 2 liter atau 8 gelas air putih setiap harinya
(Dr.Sienny, 2021). Nah, terapi air putih merupakan salah satu cara untuk memenuhi asupan
cairan, tetapi caranya sedikit berbeda.

II. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan penjelasan dan fakta yang terpapar diatas, Air merupakan komponen penting
dalam hidup yang dapat selalu kita jumpai dimana saja. Air juga berperan aktif dalam membantu
kesehatan tubuh kita sehingga kita dapat beraktivitas dengan lancar setiap harinya. Maka dari itu,
diberlakukanlah terapi air putih yang biasa dilakukan setiap pagi. Untuk memuaskan rasa
penasaran kalian mengenai terapi air putih ini, Masalah yang dapat diangkat dalam penelitian ini
adalah:
“Sejauh apa anda mengetahui terapi air putih?”

III.PEMBAHASAN

Terapi air putih merupakan metode yang dilakukan dengan cara meminum air putih dengan
suhu ruang atau hangat saat perut kosong, tepatnya sesaat sesudah bangun tidur. Terapi ini
berasal dari Jepang dan dipercaya oleh Orang Jepang sebagai pengobatan alternative untuk
berbagai macam penyakit. Ketika menjalani terapi ini, Anda dilarang minum air dingin. Bagi
para pengikut terapi ini, air bersuhu rendah mampu membekukan lemak dan minyak di dalam
saluran pencernaan. Jadi, air dingin dipercaya memperlambat sistem pencernaan dan
menimbulkan penyakit. Untuk menjawab pertanyaan diatas, Masalah penelitian akan saya pecah
menjadi 3 subbab berbentuk pertanyaan sebagai berikut:

III.1 Bagaimana Cara Melakukan Terapi Air Putih?


Inilah langkah-langkah yang harus Anda lakukan saat menjalani terapi air putih: 1) Minum
air sebanyak 4–5 gelas atau setara dengan air 160 ml setelah bangun tidur dan sebelum sikat gigi.
2) Tunggu selama 45 menit, dilarang mengonsumsi apa pun selain air putih. 3) Setelah itu,
konsumsi makanan dan minuman lain selama 15 menit saja. 4) Tunggu selama 2 jam sebelum
Anda bisa menyantap asupan makanan lainnya.

III.2 Apa Kegunaan Terapi Air Putih Sebagai Pengobatan Alternatif?


Hingga sejauh ini, belum ada penelitian lebih lanjut tentang efektivitas manfaat terapi air
putih dari Jepang ini untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Namun, ada beberapa potensi
yang menjanjikan saat Anda menjalani terapi ini, yakni menurunkan berat badan. Mengutip studi
terbitan (Xing, Hui, Bing, Ying, Su, & Qing, 2020), minum air putih lebih dari empat gelas (1
liter air) per hari berpotensi menurunkan berat badan pada pria dan wanita yang berisiko
memiliki kelebihan berat badan. Lalu menurut (Hello Health Group, 2015), terapi air putih juga
dapat melancarkan BAB, mengendalikan tekanan darah, mengatasi kulit kering, dan mengatasi
sakit kepala.

III.3 Apa Efek Samping Terapi Air Putih


Menurut (Hello Health Group, 2015), Terlalu banyak minum air putih bisa menyebabkan
kinerja ginjal terganggu. Hal ini dikarenakan ginjal menerima cairan terlalu banyak sehingga
bekerja sangat keras untuk mengurangi kadar air berlebih; kemudian Terapi air putih membuat
Anda rentan mengalami keracunan air. Hal ini disebabkan oleh air yang mengencerkan kadar
natrium di dalam darah. Akibatnya, kadar natrium di dalam tubuh berkurang atau hiponatremia
yang dimana membuat oto kalian terasa lemah, kaku, dan kram; Kejang; Tak sadarkan diri; Dan
bahkan bias sampai koma.
IV. SIMPULAN

Jadi kesimpulan saya, terapi air putih ini boleh dicoba dan dilakukan asalkan tidak
melebihi standar konsumsi air bagi tubuh. Dari yang saya dengar, terapi ini merupakan salah satu
rahasia awet muda dan masih banyak yang menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Daftar Referensi
Dr.Sienny, A. (2021, August 10). Alodokter.Com. Retrieved January 28, 2024, from Alodokter.Com Web
Site: https://www.alodokter.com/jangan-sok-tahu-jika-belum-paham-terapi-air-
putih#:~:text=Apa%20Itu%20Terapi%20Air%20Putih,kesehatan%20usus%20dan
%20melancarkan%20pencernaan.
Hello Health Group. (2015, September 14). Hello Sehat.Com. Retrieved January 28, 2024, from Hello
Health Group Web site: https://hellosehat.com/herbal-alternatif/alternatif/manfaat-terapi-air-
putih/

Merdeka.Com. (2021, December 3). Pengertian Air, Fungsi, Karakteristik, Beserta Sumbernya. Retrieved
January 28, 2024, from Merdeka.Com Web Site: https://www.merdeka.com/sumut/pengertian-
air-fungsi-karakteristik-beserta-sumbernya-kln.html

Xing, B. P., Hui, J. W., Bing, Z., Ying, L. L., Su, F. Q., & Qing, B. T. (2020). Plain Water Intake and
Association With the Risk of Overweight in the Chinese Adult Population: China Health and
Nutrition Survey 2006–2011. J-STAGE, 128-235.

Anda mungkin juga menyukai