Anda di halaman 1dari 3

ADAB MAKAN DAN MINUM RASULULLAH SAW

1. Sebagaimana yang biasa dilakukan oleh Rasulullah saw, saat mengawali buka puasa, kita
dianjurkan makan buah kurma. Bila tidak ada, pilihlah buah anggur, delima, minyak
zaitun, buah tin, madu, atau susu. Jika tidak ada, maka pilihan terakhir adalah air putih.
Setelah itu dilanjutkan makanan lain yang tentunya halal, baik, dan sehat bagi tubuh
orang yang berpuasa.
2. Rasulullah saw mengingatkan bahwa perut bukanlah wadah yang siap diisi apa saja
sesuai keinginan kita. Sekalipun diisi, ia tidak boleh berlebihan melebihi batas
kemampuannya. Sebab, mengisi perut berlebihan dapat menyebabkan rasa kantuk,
malas beraktivitas, berat beribadah, bahkan dalam jangka panjang, bisa menimbulkan
obesitas. Dalam hadits riwayat Ahmad, beliau menganjurkan agar kita menjadikan
sepertiga perut untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiga lagi untuk
nafas.
3. Rasulullah saw mengingatkan agar kita tidak menghadiri undangan makan yang kita
tidak termasuk orang yang diundang di dalamnya. Kita juga sebaiknya tidak mengajak
orang lain untuk memenuhi sebuah undangan makan kecuali seizin orang yang
mengundang.
4. Saat makan kita dianjurkan untuk berkumpul, mengerumuni makanan, dan tidak
berpencar. Diingatkan Rasulullah saw, cara makan demikian menyebabkan kurang
keberkahan dan rasa kenyang.
5. Jika kita memiliki makanan, sangat dianjurkan yang turut makan makanan kita adalah
orang yang saleh, bertakwa, dan orang yang berpuasa. Sebab, sudah barang tentu
tenaga yang keluar dari makanan tersebut dipakai orang saleh, takwa, dan berpuasa
untuk menjalankan ketaatan.
6. Tidak bersandar pada saat makan. Cara ini dimakruhkan dan dianggap kurang baik
karena memperlihatkan duduknya orang yang sedang lahap dan nafsu makan.
Akibatnya kita tidak bisa mengontrol daya tampung perut sendiri. Posisi duduk yang
dianjurkan pada saat makan adalah menekuk kedua lutut dan menduduki bagian dalam
telapak kaki, atau menegakkan betis dan paha kanan serta menduduki kaki yang kiri.
7. Tidak bersandar pada saat makan. Cara ini dimakruhkan dan dianggap kurang baik
karena memperlihatkan duduknya orang yang sedang lahap dan nafsu makan.
Akibatnya kita tidak bisa mengontrol daya tampung perut sendiri. Posisi duduk yang
dianjurkan pada saat makan adalah menekuk kedua lutut dan menduduki bagian dalam
telapak kaki, atau menegakkan betis dan paha kanan serta menduduki kaki yang kiri.
8. Duduk dengan rendah hati di hadapan makanan dan makan dari bagian pinggir
makanan, serta membasuh kedua tangan sebelum dan setelah makan.
9. Jangan pernah mencela makanan, meskipun kita tidak menyukainya. Jika tidak suka
makanan tertentu, Rasulullah saw mencontohkan cukup meninggalkannya, namun tidak
mencela.
10. Membaca basmalah sebelum makan. Dan jika lupa membacanya, bacalah di saat ingat,
bismillâhi fî awwalihi wa âkhirihî.
11. Selalu makan dan minum dengan tangan kanan. Sahabat Al-Akwa‘ menyebutkan, saat
ada pria yang makan dengan tangan kiri, Rasulullah saw. langsung menegurnya,
sebagaimana hadis riwayat Muslim.
12. Melumat sisa-sia makanan yang masih menempel pada jari-jari. Hal ini sebagaimana
yang biasa dilakukan Rasulullah saw
13. Rasulullah saw. mengajarkan kepada kita agar menghindari makanan-makanan
beraroma tidak sedap, seperti bawang, jengkol, petai, kecuali setelah dimasak sempurna
sehingga hilang baunya.
14. Rasulullah saw melarang makan atau minum sambil berdiri kecuali dalam keadaan
darurat.
15. Rasulullah saw mengajarkan agar selalu membersihkan sisa-sisa makanan yang ada di
mulut dan bersiwak atau menyikat gigi setelah makan.
16. Berdoa setelah makan, sebagai bentuk syukur kepada Allah, dan mengundang
ampunan-Nya. Setidaknya, membaca doa berikut:

‫اْلَح ْمُد ِهَّلِل اَّلِذى َأْط َعَم ِنى َه َذ ا الَّط َع اَم َو َر َز َقِنيِه ِمْن َغْي ِر َح ْو ٍل ِم ِّن ى َو َال ُقَّو ٍة‬
Artinya, “Segala puji hanya milik Allah, Zat yang telah memberikan makanan ini kepadaku dan
memberikanya sebagai rezeki bagiku tanpa daya dan kekuatan dariku.”

Anda mungkin juga menyukai