Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

Teknik Pembelajaran Matematika

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI
2024
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Teknik Pembelajaran Matematika - Matematika adalah salah satu pelajaran yang selama ini
dianggap sulit. Hal tersebut karena pelajaran yang termasuk dalam ilmu eksak ini bersifat abstrak
sehingga perlu pemikiran yang lebih mendalam untuk dapat memahaminya. Karena itu seorang
tenaga pendidik memerlukan teknik atau cara yang baik ketika menyampaikan materi
pembelajaran matematika ini pada peserta didik.

Ada beberapa teknik atau cara yang efektif untuk digunakan pada pembelajaran matematika.
Dan di harapkan tekhnik – tekhnik ini dapat mencapai tujuan pembelajaran matematika yang di
harapkan. Di antaranya beberapa teknik yang saya maksud tersebut akan saya jabarkan pada
ulasan berikut ini.

Teknik atau cara pertama adalah dengan pembelajaran langsung. Seorang tenaga pendidik
haruslah menyadari bahwa materi pembelajaran yang mereka ajarkan bukanlah sesuatu yang
konkret melainkan sebuah pelajaran yang abstrak yang menuntut banyak pemahaman bagi para
peserta didik. Untuk itu maka pembelajaran pertama yang dapat diberikan adalah dengan teknik
pembelajaran langsung. Dengan teknik ini maka diharapkan para peserta didik akan memiliki
bekal dasar terhadap materi pembelajaran
yang mereka terima.

Teknik problem solving. Untuk memberikan pembelajaran matematika pada para peserta
didiknya maka seorang tenaga pendidik dapat menggunakan teknik pembelajaran yang
berorientasi pada problem solving atau pemecahan masalah. Di sini seorang tenaga pendidik
dapat memberikan tugas kepada para peserta didiknya untuk memecahkan soal pembelajaran
matematika yang diberikan tenaga pendidiknya.

Teknik pembelajaran kooperatif. Ini merupakan sebuah teknik pembelajaran yang lebih
menekankan pada kerjasama yang terjalin antar para peserta didik yang terlibat dalam
kegiatan
pembelajaran matematika. Di sini seorang tenaga pendidik dapat membentuk kelompok-
kelompok peserta didik yang mana setiap kelompok tersebut diberikan tugas untuk
menyelesaikan persoalan matematika. Dengan cara ini sangat baik untuk meningkatkan
pemahaman dan keaktifan yang dimiliki oleh para peserta didik dalam kegiatan pembelajaran
matematika.

Teknik pembelajaran kontekstual. Teknik pembelajaran yang satu ini merupakan sebuah
teknik atau cara pembelajaran yang berbasis pada konteks. Artinya seorang tenaga pendidik
diharapkan agar menyampaikan atau memberikan pelajaran matematika yang sesuai dengan
konteks yang dialami para peserta didik. Cara semacam ini akan membuat peserta didik akan
lebih mudah menangkap materi pelajaran matematika yang disampaikan tenaga pendidiknya.

A. ISI MATERI

1. Pengertian Teknik
Teknik adalah cara sistematis mengerjakan sesuatu. Teknik merupakan suatu kiat, atau
penemuan yang digunakan untuk menyelesaikan serta menyempurnakan suatu tujuan langsung.
Teknik harus konsisten dengan metode. Oleh karena itu, teknik harus selaras dan serasi dengan
pendekatan.

Kemampuan Pendidik sangat menentukan dalam memilih teknik pembelajaran yang akan
digunakan agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara maksimal. Jika seorang pendidik
mempunyai keterbatasan pengetahuan dan penguasaan mengenai disiplin ilmu, sudah tentu ia
akan terus berkutat dengan teknik yang sama tanpa variasi. Dengan demikian pembelajaran akan
terkesan monoton dan membosankan. Oleh karena itu, sangat penting bagi seorang pendidik
untuk membuat teknik pembelajaran yang bervariasi untuk mencegah siswa merasa bosan
terhadap pembelajaran yang sedang berlangsung.

Setiap teknik mempunyai kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Oleh karenanya,


dalam hal ini seorang pendidik perlu mengkaji teknik pembelajaran yang sesuai dan memilih
strategi-strategi yang memberikan peluang-peluang paling banyak bagi peserta didik untuk
terlibat secara aktif dalam proses pencapaian tujuan pembelajaran atau kompetensi tertentu.
2. Macam – Macam Tekhnik Pembelajaran Matematika

Matematika adalah salah satu pelajaran yang selama ini selalu dianggap sulit. Hal
tersebut karena pelajaran yang termasuk dalam ilmu eksak ini bersifat abstrak sehingga perlu
pemikiran yang lebih mendalam untuk dapat memahaminya. Karena itu seorang tenaga pendidik
memerlukan teknik atau cara yang baik ketika menyampaikan materi pembelajaran matematika
ini pada peserta didik.
Ada beberapa teknik atau cara yang efektif untuk digunakan pada pembelajaran
matematika, diantaranya sebagai berikut:

1. Teknik pembelajaran langsung


Seorang tenaga pendidik haruslah menyadari bahwa materi pembelajaran yang mereka
ajarkan bukanlah sesuatu yang konkret melainkan sebuah pelajaran yang abstrak yang menuntut
banyak pemahaman bagi para peserta didik. Untuk itu maka pembelajaran pertama yang dapat
diberikan adalah dengan teknik pembelajaran langsung. Dengan teknik ini diharapkan para
peserta didik akan memiliki bekal dasar terhadap materi pembelajaran yang mereka terima.
2. Teknik problem solving
Untuk memberikan pembelajaran matematika kepada para peserta didik maka seorang tenaga
pendidik dapat menggunakan teknik pembelajaran yang berorientasi pada problem solving atau
pemecahan masalah. Disini seorang tenga pendidik dapat memberikan tugas kepada para peserta
didiknya untuk memecahkan soal-soal dalam pembelajaran matematika yang diberikan oleh
tenaga pendidiknya.
3. Teknik pembelajaran kooperatif
Ini merupakan sebuah teknik pembelajaran yang lebih menekankan pada kerjasama yang
terjalin antar para peserta didik yang terlibat dalam kegiatan pembelajaran matematika. Disini
seorang tenaga pendidik dapat membentuk kelompok-kelompok peserta didik yang mana setiap
kelompok tersebut diberikan tugas untuk menyelesaikan persoalan matematika. Dengan cara ini
sangat baik untuk meningkatkan pemahaman dan keaktifan yang dimiliki oleh para peserta didik
dalam kegiatan pembelajaran matematika.
4. Teknik pembelajaran kontekstual
Teknik pembelajaran yang satu ini merupakan sebuah teknik atau cara pembelajaran yang
berbasis pada konteks. Artinya seorang tenaga pendidik diharapkan agar mrnyampaikan atau
memberikan pelajaran matematika yang sesuai dengan konteks yang dialami para peserta didik.
Cara semacam ini akan lebih mudah menangkap materi pelajarn matematika yang disampaikan
tenaga pendidiknya.
Teknik Pembelajaran

Pengertian Teknik Pembelajaran

Teknik pembelajaran dapat diatikan sebagai cara yang dilakukan seseorang dalam
mengimplementasikan suatu metode secara spesifik.
Ada beberapa bagian dalam Teknik Pembelajaran matematika, sebagai berikut:

 Teknik pembelajaran matematika, yang mencakup cara mengajar matematika yang efektif
dan efisien, seperti penggunaan alat bantu, animasi, dan teknik pembelajaran yang interaktif.
Teknik pembelajaran matematika yang efektif dan efisien meliputi:
 Penggunaan alat bantu:
Alat bantu seperti alat tulis, alat matematika, dan aplikasi digitale dapat membantu siswa
dalam mengerti konsep matematika dan melakukan praktiknya.
 Animasi:
Animasi dapat digunakan untuk memperlihatkan konsep matematika yang sulit dibahas
secara langsung, seperti konsep geometri dan aljabar.
 Teknik pembelajaran yang interaktif:
Teknik pembelajaran yang interaktif mencakup banyak aktivitas yang membantu siswa
dalam mengerti konsep matematika, seperti bertanya-jawab, tugas praktik, dan latihan

Dalam mengajar matematika dengan teknik-teknik ini, pendidik harus memahami dan
mengimplementasikan strategi pembelajaran matematika yang efektif, seperti pendekatan
material, membuat ilustrasi, mendefinisi, menganalisis, dan bertanya. Strategi pembelajaran
matematika yang aktif juga dapat membantu siswa dalam mengerti konsep matematika dengan
optimal

 Teknik pembelajaran matematika secara online, yang mencakup cara mengajar


matematika melalui media sosial, aplikasi, dan platform online.
meliputi:
 Media sosial:
Pendidik dapat menggunakan media sosial seperti Facebook, Twitter, dan Instagram untuk
mengajar matematika. Ini dapat melibatkan berbagai bentuk konten, seperti video, gambar,
dan tulisan, yang dapat membantu siswa dalam mengerti konsep matematika.
 Aplikasi:
Aplikasi digitale dapat digunakan untuk membantu siswa dalam mengerti konsep
matematika dan melakukan praktiknya. Contoh aplikasi yang dapat digunakan untuk
mengajar matematika secara online termasuk aplikasi matematika, aplikasi untuk mengajar
geometri, dan aplikasi untuk mengajar aljabar.
 Platform online:
Platform online seperti Google Classroom, Moodle, dan Edmodo dapat digunakan untuk
mengajar matematika secara online. Pendidik dapat membuat materi, tugas, dan latihan
yang dapat diakses oleh siswa di mana-mana dan kapan-kapan.
Dalam mengajar matematika secara online, pendidik harus memahami dan
mengimplementasikan strategi pembelajaran matematika yang efektif, seperti pendekatan
material, membuat ilustrasi, mendefinisi, menganalisis, dan bertanya.

 Teknik pembelajaran matematika untuk siswa yang mengalami kendala, seperti


penggunaan teknik pembelajaran yang berkesinambungan, yang dapat membantu siswa dengan
kendala untuk mengerti materi matematika.
Meliputi:
 Penggunaan teknik pembelajaran yang berkesinambungan:
Teknik pembelajaran ini memungkinkan siswa untuk mengerti materi matematika dengan
cara yang berkesinambungan, yaitu dengan memahami konsep sebelumnya sebelum
memahami konsep baru.
 Pendekatan material:
Pendekatan material merupakan pendekatan pembelajaran matematika di mana dalam
menyajikan konsep matematika melalui konsep matematika lain yang telah dimiliki. Ini
memungkinkan siswa untuk mengerti konsep baru dengan mengikuti langkah-langkah yang
telah mereka kenal.
 Penggunaan alat bantu:
Alat bantu seperti alat tulis, alat matematika, dan aplikasi digitale dapat membantu siswa
dalam mengerti konsep matematika dan melakukan praktiknya. Ini dapat membantu siswa
yang mengalami kendala dalam mengerti materi matematika.
 Pendekatan pembelajaran yang aktif: Pendekatan pembelajaran matematika yang aktif
memungkinkan siswa untuk mengerti konsep matematika dengan optimal. Dalam
pendekatan ini, siswa diberikan ruang untuk bertanya, berdiskusi, dan melakukan praktik.
Ini dapat membantu siswa yang mengalami kendala dalam mengerti materi matematika.

Dalam mengajar matematika untuk siswa yang mengalami kendala, pendidik harus memahami
dan mengimplementasikan strategi pembelajaran matematika yang efektif, seperti pendekatan
material, membuat ilustrasi, mendefinisi, menganalisis, dan bertanya
Strategi pembelajaran matematika yang aktif juga dapat membantu siswa dalam mengerti konsep
matematika dengan optimal.

MACAM-MACAM TEKNIK PEMBELAJARAN

 Metode Debat

Metode debat merupakan salah satu metode pembelajaran yang sangat penting untuk
meningkatkan kemampuan akademik siswa. Materi ajar dipilih dan disusun menjadi paket pro
dan kontra.

Langkah-langkah pelaksanaan metode:

 Siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok dan setiap kelompok terdiri dari empat
orang.
 Di dalam kelompoknya, siswa (dua orang mengambil posisi pro dan dua orang lainnya
dalam posisi kontra) melakukan perdebatan tentang topik yang ditugaskan.
 Laporan masing-masing kelompok yang menyangkut kedua posisi pro dan kontra
diberikan kepada guru.
 Metode Role Playing

Metode Role Playing adalah suatu cara penguasaan bahan-bahan pelajaran melalui
pengembangan imajinasi dan penghayatan siswa.

Kelebihan metode Role Playing:

 Melibatkan seluruh siswa dapat berpartisipasi mempunyai kesempatan untuk


memajukan kemampuannya dalam bekerjasama.
 Siswa bebas mengambil keputusan dan berekspresi secara utuh.
 Permainan merupakan penemuan yang mudah dan dapat digunakan dalam
situasi dan waktu yang berbeda.
 Guru dapat mengevaluasi pemahaman tiap siswa melalui pengamatan pada
waktu melakukan permainan.

 Metode Pemecahan Masalah (Problem Solving)

Metode pemecahan masalah (problem solving) adalah penggunaan metode dalam kegiatan
pembelajaran dengan jalan melatih siswa menghadapi berbagai masalah baik itu masalah pribadi
atau perorangan maupun masalah kelompok untuk dipecahkan sendiri atau secara bersama-sama.

Keunggulan metode problem solving sebagai berikut:

 Melatih siswa untuk mendesain suatu penemuan.


 Berpikir dan bertindak kreatif.
 Memecahkan masalah yang dihadapi secara realistis
 Mengidentifikasi dan melakukan penyelidikan.
 Menafsirkan dan mengevaluasi hasil pengamatan.
 Merangsang perkembangan kemajuan berfikir siswa untuk menyelesaikan masalah yang
dihadapi dengan tepat.
 Dapat membuat pendidikan sekolah lebih relevan dengan kehidupan, khususnya dunia
kerja.

Kelemahan metode problem solving sebagai berikut:

 Beberapa pokok bahasan sangat sulit untuk menerapkan metode ini. Misal terbatasnya
alat-alat laboratorium menyulitkan siswa untuk melihat dan mengamati serta akhirnya
dapat menyimpulkan kejadian atau konsep tersebut.
 Memerlukan alokasi waktu yang lebih panjang dibandingkan dengan metode
pembelajaran yang lain.
 Pembelajaran Berdasarkan Masalah

 Problem Based Instruction (PBI) memusatkan pada masalah kehidupannya yang


bermakna bagi siswa, peran guru menyajikan masalah, mengajukan pertanyaan dan
memfasilitasi penyelidikan dan dialog.

Langkah-langkah:

 Guru menjelaskan tujuan pembelajaran. Menjelaskan logistik yang dibutuhkan.


Memotivasi siswa terlibat dalam aktivitas pemecahan masalah yang dipilih.
 Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang
berhubungan dengan masalah tersebut (menetapkan topik, tugas, jadwal, dll.)
 Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan
eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah, pengumpulan data,
hipotesis, pemecahan masalah.
 Guru membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti
laporan dan membantu mereka berbagi tugas dengan temannya.
 Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan
mereka dan proses-proses yang mereka gunakan.

Kelebihan:

 Siswa dilibatkan pada kegiatan belajar sehingga pengetahuannya benar-benar diserapnya


dengan baik.
 Dilatih untuk dapat bekerjasama dengan siswa lain.
 Dapat memperoleh dari berbagai sumber.

Kekurangan:

 Untuk siswa yang malas tujuan dari metode tersebut tidak dapat tercapai.
 Membutuhkan banyak waktu dan dana.
 Tidak semua mata pelajaran dapat diterapkan dengan metode ini

 Cooperative Script Skrip kooperatif adalah metode belajar dimana siswa bekerja
berpasangan dan secara lisan mengikhtisarkan bagian-bagian dari materi yang dipelajari.

Langkah-langkah:

 Guru membagi siswa untuk berpasangan.


 Guru membagikan wacana / materi tiap siswa untuk dibaca dan membuat ringkasan.
 Guru dan siswa menetapkan siapa yang pertama berperan sebagai pembicara dan
siapa yang berperan sebagai pendengar.
 Pembicara membacakan ringkasannya selengkap mungkin, dengan memasukkan
ide-ide pokok dalam ringkasannya. Sementara pendengar menyimak / mengoreksi /
menunjukkan ide- ide pokok yang kurang lengkap dan membantu mengingat /
menghapal ide-ide pokok dengan menghubungkan materi sebelumnya atau dengan
materi lainnya.
 Bertukar peran, semula sebagai pembicara ditukar menjadi pendengar dan
sebaliknya, serta lakukan seperti di atas
Kelebihan:

 Melatih pendengaran, ketelitian / kecermatan.


 Setiap siswa mendapat peran.
 Melatih mengungkapkan kesalahan orang lain dengan lisan.

Kekurangan:

 Hanya digunakan untuk mata pelajaran tertentu


 Hanya dilakukan dua orang (tidak melibatkan seluruh kelas sehingga koreksi hanya
sebatas pada dua orang tersebut).

 Picture and Picture

Picture and Picture adalah suatu metode belajar yang menggunakan gambar dan
dipasangkan / diurutkan menjadi urutan logis.

Langkah-langkah:

 Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.


 Menyajikan materi sebagai pengantar.
 Guru menunjukkan / memperlihatkan gambar-gambar yang berkaitan dengan materi.
 Guru menunjuk / memanggil siswa secara bergantian memasang / mengurutkan
gambar- gambar menjadi urutan yang logis.
 Guru menanyakan alasan / dasar pemikiran urutan gambar tersebut.
 Dari alasan / urutan gambar tersebut guru memulai menanamkan konsep / materi
sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai.

Kelebihan:

 Guru lebih mengetahui kemampuan masing-masing siswa.


 Melatih berpikir logis dan sistematis.

Kekurangan:

 Memakan banyak waktu


 Banyak siswa yang pasif.

 Numbered Heads Together

Numbered Heads Together adalah suatu metode belajar dimana setiap siswa diberi nomor
kemudian dibuat suatu kelompok kemudian secara acak guru memanggil nomor dari siswa.

Langkah-langkah:

1) Siswa dibagi dalam kelompok, setiap siswa dalam setiap kelompok mendapat nomor.
2) Guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok mengerjakannya.
3) Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan tiap anggota kelompok
dapat mengerjakannya.
4) Guru memanggil salah satu nomor siswa dengan nomor yang dipanggil melaporkan
hasil kerjasama mereka
5) Tanggapan dari teman yang lain, kemudian guru menunjuk nomor yang lain.

Kelebihan:

 Setiap siswa menjadi siap semua.


 Dapat melakukan diskusi dengan sungguh-sungguh.
 Siswa yang pandai dapat mengajari siswa yang kurang pandai.

Kelemahan:

 Kemungkinan nomor yang dipanggil, dipanggil lagi oleh guru.


 Tidak semua anggota kelompok dipanggil oleh guru.

 Metode Investigasi Kelompok (Group Investigation)

Metode investigasi kelompok sering dipandang sebagai metode yang paling kompleks dan
paling sulit untuk dilaksanakan dalam pembelajaran kooperatif.

Adapun deskripsi mengenai langkah-langkah metode investigasi kelompok dapat dikemukakan


sebagai berikut:

1. Seleksi topic
Parasiswa memilih berbagai subtopik dalam suatu wilayah masalah umum yang biasanya
digambarkan lebih dahulu oleh guru. Para siswa selanjutnya diorganisasikan menjadi
kelompok- kelompok yang berorientasi pada tugas (task oriented groups) yang beranggotakan 2
hingga 6 orang. Komposisi kelompok heterogen baik dalam jenis kelamin, etnik maupun
kemampuan akademik.

2. Merencanakan kerjasama
Parasiswa beserta guru merencanakan berbagai prosedur belajar khusus, tugas dan tujuan
umum yang konsisten dengan berbagai topik dan subtopik yang telah dipilih dari langkah
pertama

3. Implementasi
Parasiswa melaksanakan rencana yang telah dirumuskan pada langkah b). Pembelajaran
harus melibatkan berbagai aktivitas dan ketrampilan dengan variasi yang luas dan mendorong
para siswa untuk menggunakan berbagai sumber baik yang terdapat di dalam maupun di luar
sekolah. Guru secara terus-menerus mengikuti kemajuan tiap kelompok dan memberikan
bantuan jika diperlukan.

4. Analisis dan sintesis


Parasiswa menganalisis dan mensintesis berbagai informasi yang diperoleh pada langkah c)
dan merencanakan agar dapat diringkaskan dalam suatu penyajian yang menarik di depan kelas.

5. Penyajian hasil akhir


Semua kelompok menyajikan suatu presentasi yang menarik dari berbagai topik yang telah
dipelajari agar semua siswa dalam kelas saling terlibat dan mencapai suatu perspektif yang luas
mengenai topik tersebut. Presentasi kelompok dikoordinir oleh guru.
6. Evaluasi
Guru beserta siswa melakukan evaluasi mengenai kontribusi tiap kelompok terhadap pekerjaan
kelas sebagai suatu keseluruhan. Evaluasi dapat mencakup tiap siswa secara individu atau
kelompok, atau keduanya.

 Ceramah
Metode ceramah ialah suatu cara penyajian bahan pelajaran dengan melalui penuturan
(penjelasan lisan) oleh guru kepada siswa. Ceramah dilakukan dengan ditujukan sebagai pemicu
terjadinya kegiatan yang partisipatif (curah pendapat, disko, pleno, penugasan, studi kasus, dll).

Alasan penggunaan:
1) agar perhatian siswa tetap terarah selama penyajian berlangsung
2) penyajian materi pelajaran sistimatis (idak berbelitbelit)
3) untuk merangsang siswa belajar aktif
4) untuk memberikan feed back (balikan)
5) untuk memberikan motivasi belajar

Tujuan Metode ceramah digunakan dengan tujuan untuk:

1) menyampaikan informasi atau materi pelajaran


2) membangkitkan hasrat, minat, dan motivasi siswa untuk belajar
3) memperjelas materi pelajaran

Manfaat Metode ceramah dapat digunakan dalam hal:

1) jumlah siswa cukup besar


2) sebagai pengantar atau menyimpulkan materi yang telah dipelajari
3) waktu yang tersedia terbatas, sedang materi yang disampaikan cukup banyak

Tujuan dan manfaat penggunaan metode ceramah dan ceramah bervariasi adalah untuk
mengurangi kelemahan kelemahan tersebut antara lain:

1) siswa pasif, kegiatan belajar mengajar berpusat pada guru, sehingga mengurangi daya
kreativitas dan aktivitas siswa
2) mudah menimbulkan salah tafsir, salah faham tentang istilah tertentu tanpa mengetahui
artinya (verbalisme)
3) guru tidak segera memperoleh umpan balik tentang penguasaan materi yang disampaikan

 Pembelajaran Berdasarkan Masalah

Problem Based Instruction (PBI) memusatkan pada masalah kehidupannya yang bermakna
bagi siswa, peran guru menyajikan masalah, mengajukan pertanyaan dan memfasilitasi
penyelidikan dan dialog.

Langkah-langkah:

1) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran. Menjelaskan logistik yang dibutuhkan.


Memotivasi siswa terlibat dalam aktivitas pemecahan masalah yang dipilih.
2) Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang
berhubungan dengan masalah tersebut (menetapkan topik, tugas, jadwal, dll.)
3) Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan
eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah, pengumpulan data,
hipotesis, pemecahan masalah.
4) Guru membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti
laporan dan membantu mereka berbagi tugas dengan temannya.
5) Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan
mereka dan proses-proses yang mereka gunakan.

 Picture and Picture

Picture and Picture adalah suatu metode belajar yang menggunakan gambar dan dipasangkan /
diurutkan menjadi urutan logis.

Langkah-langkah:

1) Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.


2) Guru menyajikan materi sebagai pengantar.
3) Guru menunjukkan / memperlihatkan gambar-gambar yang berkaitan dengan materi.
4) Guru menunjuk / memanggil siswa secara bergantian memasang / mengurutkan gambar-
gambar menjadi urutan yang logis.
5) Guru menanyakan alasan / dasar pemikiran urutan gambar tersebut.

Dari alasan / urutan gambar tersebut guru memulai menanamkan konsep / materi sesuai dengan
kompetensi yang ingin dicapai.

 Kesimpulan/rangkuman.

 Metode tanya jawab

Metode tanya jawab adalah cara penyampaian suatu pelajaran melalui interaksi dua arah
dari guru kepada siswa atau dari siswa kepada guru agar diperoleh jawaban kepastian materi
melalui jawaban lisan guru atau siswa.

 Metode Diskusi

Metode diskusi adalah cara memecahkan masalah yang dipelajari melalui urun pendapat
dalam diskusi kelompok.

Tujuan :
 Mendorong siswa untuk menggunakan pengetahuan seperti pengalamannya untuk
memecahkan masalah,tanpa bergantung pada pendapat orang lain.
 Siswa mampu menyatakan pendapatnya secara lisan untuk melatih kehidupan yang
demokratis.
 Diskusi memberi kemungkinan kepada siswa untuk belajar berpartisipasi dalam
pembicaraan untuk memecahkan masalah bersama.
 Metode Simulasi

Simulasi adalah pembelajaran untuk menguasai konsep atau keterampilan melalui


kegiatan atau latihan dalam situasi tiruan.

 Metode Pemberian tugas

Pemberian tugas adalah metode pembelajaran untuk menguasai materi pelajaran melalui
pemberian tugas-tugas yang harus diselesaikan siswa baik secara individual maupun secara
kelompok.

 Metode Kerja kelompok

Metode Kerja kelompok adalah metode pembelajaran yang dipilih guru untuk
menguasai materi pelajaran yang harus diselesaikan oleh siswa secara kelompok.

 Metode Karya wisata


Metode Karya wisata adalah metode pembelajaran yang dilakukan untuk
mempelajari materi pelajaran dengan cara mengunjungi secara langsung tempat dimana
materi pelajaran itu berada.

 Metode Eksperimen

Metode Eksperimen adalah prosedur pembelajaran yang memungkinkan siswa


melakukan percobaan untuk membuktikan sendiri sesuatu pertanyaan atau hipotesis yang
dipelajari.

 Metode Pembelajaran Unit

Metode Pembelajaran Unit adalah prosedur pembelajaran dimana siswa dan guru
mengarahkan segala kegiatannya pada pemecahan suatu masalah yang dipelajarinya
melalui berbagai segi yang berhubungan sehingga pemecahannya secara keseluruhan dan
bermakna.

 Metode Pembelajaran dengan Modul

Metode Pembelajaran dengan Modul adalah prosedur pembelajaran yang dilakukan


dengan menyiapkan suatu paket belajar yang berisi satu satuan konsep tunggal bahan
pembelajaran untuk dipelajari sendiri oleh siswa dan jika ia telah menguasainya baru
boleh pindah ke satuan paket belajar berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA

N.K, Dra.Roestiyah. 1998. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/09/12/pendekatan-strategi-metode-teknik-dan- model-
pembelajaran/

http://chotem.student.fkip.uns.ac.id/tugas-sbm/tugas-bu-nurma/macam-macam-pendekatan-
pembelajaran/

http://umum.kompasiana.com/2009/06/08/macam-macam-metode-pembelajaran/

http://penelitiantindakankelas.blogspot.com/2009/03/macam-macam-strategi-belajar.html

http://kuliahpunya.blogspot.com/2009/12/metode-dan-teknik-pembelajaran.html

Anda mungkin juga menyukai