Anda di halaman 1dari 47

LAPORAN

PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) DI LEMBAGA PENCEGAHAN,


PEMBERANTASAN, PENYALAHGUNAAN DAN PEREDARAN GELAP
NARKOTIKA (P4GN) KABUPATEN SUKOHARJO

Laporan Ini Disusun Dan Diajukan Guna Memenuhi dan Melengkapi Syarat-Syarat Tuagas
Akhir

Disusun Oleh :

Fitri Basit Abdullah


NIM. 20.12.21.098

Dosen Pembimbing Lapangan :


Ibu Ulfa Fauzia Argestya M.Si

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KOSELING ISLAM

JURUSAN DAKWAH DAN KOMUNIKASI

FAKULTAS USHULUDIN DAN DAKWAH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN MAS SAID SURAKARTA

2022/2023

i
LEMBAR PENGESAHAN

Pengesahan laporan kegiatan Praktek Pengalaman Lapangan di Pencegahan,


Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika Kabupaten Sukoharjo:

Nama : Fitri Basit Abdullah

NIM : 2012210098

Prodi : Bimbingan dan Konseling Islam

Fakultas : Ushuluddin dan Dakwah

Telah melaksanakan kegiatan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) di Pencegahan,


Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) Kabupaten
Sukoharjo dari tanggal 7 Agustus sampai dengan 12 September 2023.

Sukoharjo, 07 September 2023

Dosen Pembimbing Lapangan Pembimbing Lapangan

Ibu Ulfa Fauzia Argestya M.Si Agus Widanarko, S.E., M.H., M.Si.

NIP. 19911002 201908 2001 NIP. -

Mengetahui

Dekan Fakultas Ushuluddin dan Dakwah

Dr. Islah Gusmian, M.Ag

NIP.19730522200312 1 001
ii
Kata Pengantar

Segala puji hanya milik Allah subhanahu wa ta'ala. Sholawat serta salam selalu curahkan
kepada Baginda nabi ya Allah Muhammad shallallahu alaihi wasallam. Berkat lampahan dan
rahmatnya penyusun mampu menyelesaikan laporan praktik pengalaman lapangan tepat pada
waktunya. Praktek pengalaman lapangan ini merupakan salah satu mata kuliah yang wajib
ditempuh pada program studi S1 bimbingan dan konseling Islam UIN Raden mas said
Surakarta. Laporan praktek pengalaman lapangan ini dibuat berdasarkan pengalaman yang
diperoleh penulis dalam melaksanakan kegiatan praktik pengalaman lapangan selama satu
bulan dari tanggal 07 Agustus 2023 s/d 12 September 2023 di P4GN Kabupaten Sukoharjo.
Dalam penyelesaian laporan ini penulis berusaha mengumpulkan kegiatan penyuluhan dalam
data-data secara cermat dan menyajikan dalam bentuk akumulatif namun masih dalam tahap
belajar. Dibutuhkan kerjasama dalam penyusunan laporan ini, karena kerjasama sangat
dibutuhkan untuk kelancaran dalam suatu kegiatan. Oleh karena itu penulis berusaha
menggalang kerjasama dengan semua pihak untuk kelancaran dan keberhasilan dalam
pembuatan laporan ini. Dengan selesainya penyusunan laporan praktik pengalaman lapangan
ini tidak lepas dari bantuan banyak pihak yang telah memberikan masukan dan saran kepada
penulis. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Allah subhanahu wa ta’ala atas limpahan berkat dan rahmat-Nya sehingga laporan ini
dapat terselesaikan.
2. Kedua orang tua saya tercinta yang telah memberikan doa dan restunya sehingga saya
dapat menyelesaikan praktek pengalaman lapangan ini.
3. Bapak Dr. Mudhofir, S.Ag., M.Pd. selaku Rektor UIN Raden Mas Said Surakarta.
4. Bapak Dr. Islah Gusmian, M. Ag selaku Dekan Fakultas Ushuluddin dan Dakwah UIN
Raden Mas Said Surakarta.
5. Bapak Alfin Miftahul Khairi, M.Pd., selaku Ketua Prodi yang telah berkenan
memberikan izin dalam penyusunan laporan ini.
6. Ibu Ulfa Fauzia Argestya M.Si selaku dosen pembimbing yang telah bersedia
membimbing saya saat menyusun laporan praktik pengalaman lapangan.
7. Bapak Bapak Agus Widanarko, S.E., M.H., M.Si. selaku kepala dan juga pembimbing
tim P4GN Kabupaten
8. Seluruh relawan P4GN yang berpartisipasi dan terlibat dalam kesertaan dalam
membatu kegiatan praktik pengalaman lapangan.

iii
9. Teman-teman PPL serta semua yang terlibat dalam pelaksanaan PPl.

Penulis tentunya menyadari bahwasanya laporan ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak kekurangan-kekurangan dari segi kualitas dan kuantitas maupun dari ilmu
pengetahuan yang dikuasai oleh penulis. Oleh karena itu saya selaku penulis mohon kritik dan
saran yang bersifat membangun untuk menyempurnakan pembuatan laporan atau karya tulis di
masa mendatang.

Atas perhatian dan waktunya saya ucapkan terima kasih.

Surakarta, 04 Agustus 2023

Fitri Basit Abdullah


201221098.

iv
DAFTAR ISI

COVER ..................................................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN ....................................................................................... ii

Kata Pengantar........................................................................................................ iii

DAFTAR ISI ............................................................................................................ v

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................... 1

A. Latar Belakang………………………………………………………………………………………………….1

B. Tujuan………………………………………………………………………………………………………………5

C. Manfaat………………………………………………………………………………………………………..….6

D. Deskripsi Lokasi PPL……………………………………………………………………………………..6

BAB II HASIL TEMUAN LAPANGAN ................................................................. 11

A. Instrument Pengumpulan Data………………………………………………………………………11

B. Assesment dan Diagnosis………………………………………………………………………………..12

C. Tindakan / Intervensi………………………………………………………………………………………13

D. Eveluasi…………………………………………………………………………………………………………….14

BAB III PEMBAHASAN ........................................................................................ 16

BAB IV PENUTUP ................................................................................................. 23

A. Kesimpulan………………………………………………………………………………………………………23

B. Saran…………………………………………………………………………………………………………………24

Daftar Pustaka........................................................................................................ 25

LAMPIRAN PERSURATAN ................................................................................. 34

v
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bimbingan dan konseling merupakan suatu proses interaksi antara konselor
dengan sklien atau konseli baik secara tatap muka langsung maupun dengan virtual atau
tidak langsung. Bisa dilaksanakan individu atau berkelompok dalam rangka untuk
konseli agar dapat mengembangkan potensi dirinya maupun untuk membantu
memecahkan. Dukungan ini memungkinkan klien untuk bereksplorasi solusi terhadap
permasalahan yang dihadapi meningkatkan potensi dan kemungkinan-kemungkinan
yang ada dalam dirinya dan menyesuaikan dengan kondisi pelanggan.
Tidak setiap kondisi pelanggan sama dan tidak memerlukan penanganan yang
berbeda berbeda-beda sesuai dengan keadaannya, oleh karena itu sebelum
dipercayakan prosesnya Memberikan dukungan memerlukan pengukuran, pemantauan
dan mengekstrak informasi yang harus dilakukan penasihat terlebih dahulu
memberikan nasihat. Proses ini adalah tahapan assessment, yaitu Tugas pembimbing
adalah yang utama dan utama dalam membuat program memberikan bimbingan dan
nasihat dengan pengetahuan minimal atau pribadi klien mendalami berbagai aspek.
Tentu saja hal tersebut menunjukkan bahwasanya bimbingan konseling ini sangatlah
penting untuk membentuk karakter yang idealis dan sesuai dengan norma-norma
masyarakat.1 Langkah-langkah umum dalam proses konseling meliputi: Untuk
membangun hubungan (Rapport), penilaian masalah, penetapan tujuan, pemilihan
tujuan, seleksi Strategi, implementasi strategi, evaluasi dan monitoring dan terakhir
adalah akhir.
Di atas dengan jelas menjelaskan apa itu langkah-langkah evaluasi Ini
merupakan langkah yang sangat penting sebelum menentukan tujuan internalproses
konseling. Dalam need assessment dan evaluasi proses konseling dapat diberikan dalam
bentuk penilaian diri, pengujian kinerja, audit psikologi, observasi, wawancara, dll.
Tentang menulis laporan Praktek ini melakukan penilaian pengumpulan data dalam
bentuk Wawancara konseli menginspirasi praktisi untuk memilih layanan Konseling

1
Afifuddin, Bimbingan dan konseling, (Bandung: pustaka setia, 2010), hal. 15

1
individu dengan teknik terapi emosional yang baik seperti Perencanaan strategis untuk
memecahkan masalah konseli.2

Seperti halnya pada kasus seorang laki-laki dewasa berusia 45 tahun yang
praktikan angkat di P4GN Kabupaten Sukoharjo, yang di mana dalam kegiatan ini
menggunakan konseling individual dan dengan teknik REBT Self Talk yang tentunya
dipilih berdasarkan dari hasil asesmen yang dilakukan. Dari hasil wawancara dengan
laki-laki berusia 45 tahun tersebut merupakan pemakai dan juga mantan bandar
narkoba. Awal mula laki-laki dewasa itu mulai menjadi seorang pemakai adalah pada
tahun 1996 saat duduk dibangku SMP, dan dia memaparkan Kurangnya kasih sayang
dari orang tua yang di mana dia berlatar belakang keluarga yang broken home, karena
hal tersebut dia melampiaskan dengan mengonsumsi minuman beralkohol awal
mulanya dengan teman sebaya. Dan dia memaparkan bahwasanya dia tidak mendapat
kepuasan ketika berkumpul dengan teman sebaya, lalu dia mulai mengenal anak yang
jauh dari umur dia yang di mana dia mencoba untuk mengenal anak-anak SMA, dari
sinilah dia mulai mengenal yang namanya narkotika dikarenakan hasrat dan juga
bujukan anak-anak SMA tersebut dia menjadi seorang pemakai. Selang beberapa waktu
dia menjadi kurir dari anak-anak SMA tersebut dalam mencari barang terlarang
tersebut. Usut punya usut dia ditawarin oleh seorang bandar narkoba untuk menjualnya
daripada hanya menjadi kurir yang di mana dia juga bisa memakai dan juga dapat
menghasilkan uang di situlah dia mulai menjadi pecandu sekaligus bandar narkoba.

Seiring berjalannya waktu dia juga memaparkan bahwasanya Dia pernah


tertangkap oleh kepolisian setempat pada tahun 2018 dan ditahan selama 2 tahun.
Setelah terbebas ternyata dia masih memakai jenis narkoba pil koplo walaupun dia
sudah merasakan semuanya, karena dia memaparkan bahwasanya Dia paling cocok
dengan pil koplo. Dan ternyata dia tertangkap lagi dan memutuskan untuk melakukan
rehabilitasi hingga sekarang. Pada masa itu dia memapar berbagai perbedaan terutama
pada kecerdasan emosional yang di mana pada saat itu dia masih memakai rasa
kepedulian terhadap anak dan istri dan keluarganya sangatlah kurang bahkan tidak sama
sekali seperti halnya saat istrinya sakit dia tidak peduli sama sekali bahkan yang
dipikirkannya hanyalah tentang obat-obatan terlarang itu, akan tetapi setelah dia
menjalani rehabilitasi nilai-nilai spiritual dan norma-norma kemanusiaan mulai muncul

2
Nur Faisah Atirah & Sandi Pratama, MEDIA BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM PELAKSANAAN NEED-
ASSESSMENT, Volume 02 No.02 Tahun 2022

2
terhadap dirinya dan itu sangatlah terlihat pada saat wawancara dilakukan. Bahkan dia
juga memaparkan bahwasanya narkoba itu akan menimbulkan kejahatan lainnya
banyak teman-temannya yang seorang pecandu dia juga mencari kesenangan lainnya
seperti judi mencuri dan tindakan tidak terpuji lainnya.

Dia memaparkan bahwasanya hal yang membuat ia sadar adalah support system
dari anaknya. Karena dia tersadar bahwasanya dia menjadi seperti ini karena keluarga
yang kurang mendukung sehingga dia berpikiran takut jika anaknya menjadi seperti
dia. Dan dia memaparkan bahwasanya setelah dia tidak mengkonsumsi obat-obatan
terlarang itu selama lebih dari 8 bulan ini banyak sekali tantangan terutama pada circle
kawan-kawan dia di masa lalu yang masih membujuknya dengan tekanan-tekanan
secara emosional yang menjadi tantangan dia saat ini. Dia juga menegaskan bawasanya
ketika godaan itu dating dia sealu berdoa atas tuhan yang maha esa dan ketia dia sudah
jauh dari obat terlarang itu nilai kasih sayang terhadap keluarga terutama anaknya
sangat besar dan nilai spiritualnya mengikat dan jauh lebih tenang secara lahir batin. 3
Dari paparan salah satu subyek ini dapat disimpulkan dampak dari narkoba itu sangat
berdampak negative. Kita bias melihat masih banyak sekali tindakan kriminal yang
terjadi di berbagai sektor elemen masyarakat. Seperti halnya dalam kasus
penyalahgunaan obat-obatan terlarang yang di mana penggunaan obat-obatan terlarang
ini menjadi salah satu menyebab faktor tindakan kejahatan lainnya. Yang di mana
dikutip dari badan narkotika Nasional Republik Indonesia menjelaskan bahwasanya zat
yang ada pada narkoba memiliki dampak negatif terhadap emosional seorang pemakai
obat-obatan terlarang tersebut, diantaranya mengubah mood seseorang (mood altering
substance).

Narkoba dapat menimbulkan perasaan, suasana hati atau emosi yang ekstrim
pada penggunanya. Beberapa narkoba, terutama alkohol dan obat-obatan golongan
tinggi seperti Shabu-shabu, dapat menimbulkan perilaku agresif yang berlebihan di
pihak penggunanya dan seringkali berujung pada tindakan kekerasan. segan-segan
melakukan tindakan kekerasan terhadap pihak-pihak yang berusaha menghentikannya
menggunakan narkoba. Emosi seorang pecandu sangat tidak stabil dan bisa berubah

33
Hasil wawancara salah satu parsisipan P4GN

3
sewaktu-waktu.4 Hal ini juga dijelaskan dalam firman Allah SWT pada Al-Qur'an surat
Al-Maidah ayat 90sampai 91yang berbunyi :

َ َٰ ‫ش ْي‬
َ‫ط ِن فَٱجْ تَنِبُوهُ لَعَلَّ ُك ْم ت ُ ْف ِلحُون‬ ٌ ْ‫صابُ َو ْٱْل َ ْز َٰلَ ُم ِرج‬
َّ ‫س ِم ْن َع َم ِل ٱل‬ َ ‫َٰ َٰٓيَأَيُّ َها ٱلَّذِينَ َءا َمنُ َٰٓو ۟ا إِ َّن َما ْٱل َخ ْم ُر َو ْٱل َم ْيس ُِر َو ْٱْلَن‬

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi,


(berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk perbuatan
syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan.

‫صلَ َٰو ِة ۖ فَ َه ْل‬


َّ ‫ع ِن ٱل‬ ُ ‫ضا َٰٓ َء فِى ْٱل َخ ْم ِر َو ْٱل َميْسِ ِر َو َي‬
َّ ‫صدَّ ُك ْم َعن ِذ ْك ِر‬
َ ‫ٱَّللِ َو‬ َ َٰ ‫ش ْي‬
َ ‫طنُ أَن يُوقِ َع َب ْينَ ُك ُم ْٱل َع َٰدَ َوة َ َو ْٱل َب ْغ‬ َّ ‫ِإنَّ َما ي ُِريد ُ ٱل‬
َ‫أَنتُم ُّمنت َ ُهون‬

Artinya: Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan


kebencian di antara kamu lantaran (meminum) khamar dan berjudi itu, dan
menghalangi kamu dari mengingat Allah dan sembahyang; maka berhentilah kamu
(dari mengerjakan pekerjaan itu).

Dari firman Allah SWT yang ditafsirkan oleh Tafsir Al-Muyassar dapat diambil
bahwasanya sesungguhnya setan hanyalah menghendaki melalaikan dan memperindah
perbuatan-perbuatan dosa bagi kalian itu untuk melontarkan di tengah kalian perkara-
perkara yang menyebabkan permusuhan dan kebencian yang disebabkan meminum
khamr (termasuk narkoba) , dan ia hendak memalingkan kalian dari mengingat Allah
dan salat dengan hilangnya akal sehat saat meminum khamr dan sibuk dalam kesia-
siaan dalam permainan judi. Atau bisa dibilang hal-hal yang memabukkan dapat
memancing perbuatan-perbuatan dosa dan juga permusuhan dan kebencian.5

Terlebih Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Komisaris Jenderal Polisi


Heru Winarko, mengatakan penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja terus
meningkat. Dimana tingkat penggunaan narkoba di kalangan remaja meningkat dari 24
menjadi 28%. Dari dasil riset Badan Narkotika Nasional, beberapa tahun lalu generasi
muda atau milenial hanya berjumlah 20% dan saat ini jumlahnya meningkat menjadi
24 -28. World Drug Report 2018 yang diterbitkan oleh United Nations Office on Drugs
and Crime (UNODC) menunjukkan bahwa terdapat 275 juta orang di dunia atau setara

4
Diakses pada pada 19 september 2023 : https://bnn.go.id/dampak-langsung-dan-tidak-langsung-
penyalahgunaan-narkoba/
5
Tafsir kemenag RI Tentang khamr diakses pada 19 September 2023 :
http://kebumen.kemenag.go.id/pict/6819443Khutbah%20Jum%20BAHAYA%20MIRAS.%20Pdf.pdf

4
dengan 5,6% populasi dunia (berusia 15 tahun).-64), menggunakan narkoba .
Sementara itu, di Indonesia, BNN sebagai fokus bidang pencegahan dan pemberantasan
Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) mencatat jumlah penyalahguna
narkoba pada tahun 2017 sebanyak 3.376.115 orang yang berusia antara 10 dan 59
tahun. Sedangkan jumlah penyalahgunaan narkoba di kalangan pelajar pada tahun 2018
(di 13 provinsi Indonesia) mencapai 2,29 juta orang. Salah satu kelompok masyarakat
yang rentan terhadap penyalahgunaan narkoba adalah mereka yang berusia antara 15
dan 35 tahun atau generasi Milenial. Hal ini juga sama halnya dengan pasisipan dia
terjebak dengan narkoba pada masa remaja oleh karena itu ini merupakan hal yang perlu
dilakukan tindakan.6 Dari sini juga pratikan menemukan gagasan untuk anak-anak
remaja di rumah belajar Sanggar Bhineka salah satu program P4GN kabupaten
Sukoharjo demi menanggulangi dan mencegahan terhadap Supply pecandu narkoba
yang notabene dari kalangan remaja, terlebih di Sanggar Bhineka berisi anak-anak
yatim piatu korban pademi yang tentunya sangat kurang pengawasan dan pembinaan
dari orang tua.

B. Tujuan
Tujuan dilakukanya kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan di P4GN Kabupaten
Sukoharjo ini adalah sebagai berikut :
1.Memberikan pengalaman dan pengasahan kepada mahasiswa tentang profesi
Bimbingan dan Konseling yang nyata.
2.Memberikan pengalaman dan pengasahan kepada mahasiswa Sehingga dapat
mengimplementasikan dalam menerapkan ilmu Bimbingan dan Konseling secara
nyata.
3.Memberikan pemahaman dan pengasahan kepada mahasiswa mengenai penggunaan
instrument dalam proses konseling yang tepat dalam pelaksanaan Bimbingan dan
Konseling.
4.Memberikan pembelajaran secara faktual kepada mahasiswa tentang ilmu yang belum
di dapatkan di bangku perkuliahan.
5.Memberikan pengarahan bagi Penerima Manfaat (PM) dalam menghadapi
permasalahan kenyataan hidup secara optimal dan menyeluruh.

6
Diakses pada 19 September 2023 : https://bnn.go.id/penggunaan-narkotika-kalangan-remaja-meningkat/ a

5
C. Manfaat
Dari kegiatan praktek pengalaman lapangan ini tentunya diharapkan dapat bermanfaat
bagi praktikan di P4GM Kabupaten Sukoharjo sebagai berikut :
1.Mahasiswa BKI mendapatkan kesempatan untuk mempraktekkan dan
mengimplementasikan teori maupun treatment yang berkaitan dengan proses
konseling.
2.Memberikan pengenalan dan juga pengalaman kepada mahasiswa secara langsung
bagaimana dunia kerja khususnya di P4GN Kabupaten Sukoharjo.
3.Memberikan dalam mengatur maupun menyusun strategi dalam meningkatkan nalar
mahasiswa pada pola kerja dalam memecahkan berbagai tantangan dan juga masalah
yang ada di P4GN Kabupaten Sukoharjo.

D. Deskripsi Lokasi PPL


1. Latar Belakang Berdiri
P4GN Sukoharjo merupakan kelompok bantuan upaya pencegahan dan
pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkoba (P4GN) yang
beranggotakan sejumlah relawan yang sebagian besar berasal dari generasi muda
yang menamakan dirinya Tim Respons Deputi Bencana Narkoba BNN-BNK
Sukoharjo. Kelompok tersebut menggandeng Badan Narkotika Kabupaten
Sukoharjo untuk memberikan kontribusi khusus. Kendaraan Operasional P4GN
Demikian disampaikan Koordinator P4GN BNK Sukoharjo Agus Widanarko,
Relawan Tim Tanggap Bencana P4GN Narkoba dibawah naungan Badan Narkoba
Kabupaten Sukoharjo. Meski berada di bawah pengelolaan Kesbangpol BNK
Sukoharjo, namun lokasi P4GN Sukoharjo terpisah dari Kesbangpol BNK
Sukoharjo, dimana lokasi P4GN berada di dekat Jl. Veteran 6, Kutorejo, Jetis, Kec.
Sukoharjo, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah 57511, sedangkan KESBANGPOL
BNK SUKOHARJO berada di Jl. Umum. Sudirman n° 199, Gabusan, Jombor, Kec.
Bendosari, vùng Sukoharjo, trung tâm Java 57521. P4GM Kabupaten Sukoharjo ini
menyediakan beberapa fasilitas penyuluhan seperti, Rumah Belajar Sanggar
Bhineka yang merupakan pemberian fasilitas akademik kepada anak-anak yatim
piatu yang ditinggal orang tua karena wabah covid-19 beberapa waktu lalu,
selajutnya terdapat fasilitas penyuluhan anak-anak dengan mendongeng

6
menggunakan cosplay superhero, dan yang terakhir penyuluhan remaja dengan
menggunakan alat musik.

2. Tugas Pokok dan Fungsi


Penggiat P4GN dari kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN) ini akan melaksanakan
perannya sebagai Penyuluh, Fasilitator, Pendamping dan Penggalang Laporan di
lnstansi masing-masing ataupun dilingkungan sekitarnya maksud dan tujuan
dilaksanakannya Sosialisasi Pencegahan Pemberantasan dan Peredaran Gelap
Narkotika (P4GN) yaitu, untuk mewujudkan Kota Metro bebas dari narkoba. Dari
sini terdapat tugas dan fungsi P4GN sesuai dengan wewenang BNN kota/kabupaten
dalam tugas dan fungsi sebagai berikut :
a) Tugas
1. Menyusun dan melaksanakan kebijakan nasional mengenai pencegahan
dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkotika dan
Prekursor Narkotika;
2. Mencegah penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkotika dan
Prekursor Narkotika;
3. Berkoordinasi dengan Presiden Republik Indonesia dalam pencegahan
dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkotika dan
Prekursor Narkotika;
4. Meningkatkan kemampuan lembaga rehabilitasi medis dan rehabilitasi
sosial pecandu Narkotika, baik yang diselenggarakan oleh negara
maupun masyarakat;
5. Memberdayakan masyarakat dalam pencegahan penyalahgunaan dan
peredaran gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika;
6. Memantau, mengarahkan dan meningkatkan kegiatan masyarakat dalam
pencegahan penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkotika dan
Psikotropika Narkotika;
7. Melalui kerja sama bilateral dan multiteral, baik regional maupun
internasional, guna mencegah dan memberantas peredaran gelap
Narkotika dan Prekursor Narkotika;
8. Mengembangkan laboratorium Narkotika dan Prekursor Narkotika;

7
9. Melaksanakan administrasi penyelidikan dan penyidikan terhadap
perkara penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkotika dan Prekursor
Narkotika; dan
10. Membuat laporan tahunan mengenai pelaksanaan tugas dan wewenang.7

b) Fungsi
1. Penyusunan dan perumusan kebijakan nasional di bidang pencegahan
penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika, psikotropika dan
prekursor serta bahan adiktif lainnya kecuali bahan adiktif untuk
tembakau dan alkohol yang selanjutnya disingkat dengan P4GN.
2. Penyusunan, perumusan dan penetapan norma, standar, kriteria dan
prosedur P4GN.
3. Penyusunan perencanaan, program dan anggaran BNN.
4. Penyusunan dan perumusan kebijakan teknis pencegahan,
pemberdayaan masyarakat, rehabilitasi dan kerjasama di bidang P4GN.
5. Pelaksanaan kebijakan nasional dan kebijakna teknis P4GN di bidang
pencegahan, pemberdayaan masyarakat, rehabilitasi, hukum dan
kerjasama.
6. Pelaksanaan pembinaan teknis di bidang P4GN kepada instansi vertikal
di lingkungan BNN.
7. Pengoordinasian instansi pemerintah terkait dan komponen masyarakat
dalam rangka penyusunan dan perumusan serta pelaksanaan kebijakan
nasional di bidang P4GN.
8. Penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi di lingkungan
BNN.
9. Pelaksanaan fasilitasi dan pengkoordinasian wadah peran serta
masyarakat.
10. Pelaksanaan penyelidikan dan penyidikan penyalahgunaan dan
peredaran gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika.

7
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2013 tentang Pelaksanaan Undang Undang Nomor
35 Tahun 2009 tentang Narkotika

8
11. Pelaksanaan pemutusan jaringan kejahatan terorganisasi di bidang
narkotika, psikotropika dan prekursor serta bahan adiktif lainnya,
kecuali bahan adiktif untuk tembakau dan alkohol.
12. Pengoordinasian instansi pemerintah terkait maupun komponen
masarakat dalam pelaksanaan rehabilitasi dan penyatuan kembali ke
dalam masyarakat serta perawatan lanjutan bagi penyalahguna dan/atau
pecandu narkotika dan psikotropika serta bahan adiktif lainnya kecuali
bahan adiktif untuk tembakau dan alkohol di tingkat pusat dan daerah.
13. Pengkoordinasian peningkatan kemampuan lembaga rehabilitasi medis
dan rehabilitasi sosial pecandu narkotika dan psikotropika serta bahan
adiktif lainnya, kecuali bahan adiktif untuk tembakau dan alkohol yang
diselenggarakan oleh negara dan masyarakat.
14. Peningkatan kemampuan lembaga rehabilitasi penyalahguna dan/atau
pecandu narkotika dan psikotropika serta bahan adiktif lainnya, kecuali
bahan adiktif tembakau dan alkohol berbasis komunitas terapeutik atau
metode lain yang telah teruji keberhasilannya.
15. Pelaksanaan penyusunan, pengkajian dan perumusan peraturan
perundang-undangan serta pemberian bantuan hukum di bidang P4GN.
16. Pelaksanaan kerjasama nasional, regional dan internasional di bidang
P4GN.
17. Pelaksanaan pengawasan fungsional terhadap pelaksanaan P4GN di
lingkungan BNN.
18. Pelaksanaan koordinasi pengawasan fungsional instansi pemerintah
terkait dan komponen masyarakat di bidang P4GN.
19. Pelaksanaan penegakan hukum, kode etik pegawai BNN dan kode etik
profesi penyidik BNN.
20. Pelaksanaan pendataan dan informasi nasional penelitian dan
pengembangan, serta pendidikan dan pelatihan di bidang P4GN.
21. Pelaksanaan pengujian narkotika, psikotropika dan prekursor serta
bahan adiktif lainnya, kecuali bahan adiktif untuk tembakau dan
alkohol.
22. Pengembangan laboratorium uji narkotika, psikotropika dan prekursor
serta bahan adiktif lainnya, kecuali bahan adiktif tembakau dan alkohol.

9
23. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kebijakan nasional di
bidang P4GN.8

8
Pasal 3 Peraturan Presiden Nomor 23 Tahun 2010

10
BAB II

HASIL TEMUAN LAPANGAN


A. Instrument Pengumpulan Data
Untuk dapat menemukan kebutuhan yang diinginkan siswa, maka pendidik
atau konselor harus menggunakan alat atau instrumen untuk mengumpulkan
data tentang kebutuhan siswa. Dan instrumen yang saya gunakan antara lain:

1) Wawancara adalah suatu metode pengumpulan data yang dilakukan melalui dialog
antara dua pihak atau lebih untuk mengetahui informasi dari sumber yang diwawancarai
oleh peneliti. Biasanya pertanyaan-pertanyaan yang diajukan peneliti kepada
narasumber dipersiapkan terlebih dahulu sebagai pedoman dan membantu peneliti
dengan mudah mengekstraksi informasi dari narasumber.
2) Dokumentasi adalah metode pengumpulan data dengan cara mengumpulkan
dan menganalisis dokumen-dokumen yang diperoleh sebelumnya melalui
wawancara, angket, dan lain-lain. menggunakan benda tertulis/alat tulis atau
gambar elektronik seperti kamera/foto, perekam audio, dll.

1. Identitas Konseli
Nama : Rahma
Tempat, Tanggal Lahir : Sukoharjo, 22 Februari 2011
Alamat : Sukoharjo
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Usia : 12 Tahun
Pendidikan : SMP
Hobi : Memasak

2. Deskripsi Klien
Klien bernama rohma, lahir pada 22 Februari 2011 di Kabupaten Sukoharjo dan
bertempat tinggal di pusat kota Kabupaten Sukoharjo. Klien merupakan binaan dari
sanggar bhinneka di bawah naungan P4GN Kabupaten Sukoharjo. Pokok permasalahan
yang dialami klien berupa hilangnya rasa semangat dalam menjalani kehidupan sehari-
hari dan dia terbayang-bayang oleh ayah yang sudah wafat tahun kemaren dikarenakan

11
terjangkit virus covid 19 meskipun sudah hampir 1 tahun dia masih berharap masih
mendapatkan kasih sayang dari ayahnya.

B. Assesment dan Diagnosis


Assessment dalam aspek secara fisik meliputi tinggi badan dan berat
badan mungkin masih dalam masa perkembangan dengan tinggi 140 cm dan
berat badan 38 kg. Sedangkan kondisi fisik lainnya meliputi badan ideal,
memiliki alis yang tebal, memiliki warna kulit sawo matang dan
mengenakan jilbab. Dari aspek psikologis maupun kondisi mental klien
merupakan anak yang sangat pendiam dan kurang berbaur dengan teman-
temannya. Bahkan pada saat sesi konseling klien sulit untuk diajak bicara
harus melakukan beberapa teknik-teknik konseling agar klien mau
mengutarakan apa yang dialaminya. Dan di dalam kegiatan pembinaan
akademik di sanggar bhinneka yang di bawah naungan P4GN Kabupaten
Sukoharjo klien merupakan anak yang cukup pendiam dan kurang mau
mengikuti kegiatan yang diadakan.
Sehubung dari itu sangat terlihat bahwasanya klien sangat pendiam
dan suka menyendiri. Dari klien sendiri diperoleh bahwasanya klien ini
mengalami permasalahan yang berawal pada kejadian di tahun lalu yang di
mana dia masih sangat berusia dini yang harus kehilangan ayah semata
wayang yang terdampak virus covid-19 dari sinilah klien menjadi dan
terlihat sangat tidak memiliki gairah seperti anak-anak lain yang seharusnya
sangat senang untuk bermain, akan tetapi klien tersebut kehilangan
semangat berupa rasa hampa dan kosong dalam menjalani hidup seperti
anak kecil lainya. Dari masalah inilah memicu klien kehilangan semangat
dikarenakan keadaan tersebut, sehingga klien tidak mampu mengatur
berbagai aktivitasnya terutama dalam masalah belajar. Seringkali klien
merasa malas-malasan terkadang tugas yang di oleh guru tidak dikerjakan.
Dari masalah ini yang menjadi kekhawatiran kami jika klien seperti ini tidak
dibina secara menyeluru, takutnya klien tersebut mencari kesenangan atau
pelampiasan ke hal yang negatif apalagi terjerumus ke jaringan narkotika
seperti dilatar belakang diatas.

12
Analisis Fungsional Perilaku SORC (Behavioristik Kontemporer)
Kasus ini dianalisa menggunakan analisis SORC (Stimulus control,
Organisme Respon, dan Consequence).
ANALISI KETERANGAN
SORC
Stimulus berawal pada kejadian di tahun lalu yang di
Control mana dia masih sangat berusia dini yang harus
kehilangan ayah semata wayang yang
terdampak virus covid-19, Dari sinilah klien
menjadi dan terlihat sangat tidak memiliki
gairah seperti anak-anak lain yang seharusnya
sangat senang untuk bermain, akan tetapi klien
tersebut kehilangan semangat berupa rasa
hampa dan kosong dalam menjalani hidup
seperti anak kecil lainya

Organism klien tidak mampu mengatur berbagai


aktivitasnya terutama dalam masalah belajar.

Respons Seringkali klien merasa malas-malasan


terkadang tugas yang di beri oleh guru tidak
dikerjakan.

Consequences Tidak bisa menjaga komitmen terhadap orang


lain, banyak tugas yang di berikan guru yang
tidak dikerjakan

C. Tindakan / Intervensi
Menyangkut dengan masalah yang terjadi maka dilakukan jenis
bantuan atau terapi yang sesuai dengan permasalahan klien tersebut.
Intervensi yang akan digunakan adalah teknik Self Talk dan terapi dzikir.
Teknik Self Talk adalah teknik Self Talk ini merupakan bagian dari teori
pendekatan Rational Emotif Behaviour Therapy (REBT) yang merupakan

13
salah satu bentuk dari terapi kognitif emosi dan perilaku. Dalam teori ini
yang dicetus oleh Albert Elis yang di mana manusia dipandang memiliki
dua pikiran yaitu pikiran irasional dan rasional. Jangan di mana bahwa
seseorang itu mampu untuk menemukan hal yang positif dan melawan hal
yang negatif. Atau dalam teori ini dikatakan individu tidak selamanya
mengiyakan pola-pola yang telah terkonstruksi di awal kehidupannya, akan
tetapi individu berhak untuk mengubah atau mengembangkan keadaan pada
dirinya.
Sedangkan teknik terapi dzikir Secara terminologi dzikir adalah
usaha manusia untuk mendekatkan diri pada Allah dengan cara mengingat
Allah dengan cara mengingat keagungan-Nya. Adapun realisasi untuk
mengingat Allah dengan cara memuji-Nya, membaca fiman-Nya, menuntut
ilmu Nya dan memohon kepada-Nya. yaitu teknik Self Talk sendiri
merupakan teknik yang digunakan di dalam proses konseling yang di mana
berbicara dengan diri sendiri di dalam teknik ini dapat membantu untuk
mengurangi kesepian dan ini dapat menjadi manfaat yang menenangkan
diri, dan ini sesuai dengan masalah klien yang di mana dia merasa hampa
dalam hidupnya karena banyak sekali masalah yang menjadi ujian bagi diri
klien tentunya ini akan membantu clean kita dalam mengurangi rasa cemas
dan memotivasi diri untuk mencapai tujuan hidup agar klien bisa
mengendalikan hidup sehingga menjadi lebih teratur.

D. Eveluasi
Evaluasi dan follow up merupakan upaya dalam bimbingan konseling untuk
menentukan sejauh mana kualitas dan kuantitas pelaksanaan program
kegiatan bimbingan dan konseling. Dan juga untuk mengetahui sejauh mana
langkah terapi yang dilakukan dalam mencapai hasil titik melihat perubahan
yang ada pada diri client setelah dilakukan proses bimbingan dan konseling
Islam dengan Self Talk dan juga terapi zikir yaitu :
1. Klien mampu untuk menjadi lebih aktif dengan respon yang baik dan
lebih terbuka dalam mempercayai praktikan yang membantu untuk
mengubah dirinya menjadi lebih positif dan mempunyai rencana
dalam belajarnya.

14
2. Dan suasana hati klien mulai bangkit dan lebih semangat lagi untuk
meraih cita-cita yang di mana klien menyebutkan ingin menjadi
seorang guru bahasa Inggris, meskipun belum 100% akan tetapi ini
menjadi upaya agar pelayanan tersebut bangkit.
3. Klien sudah mulai bisa memisahkan antara pemikiran irasional dan
dan rasional.
4. Dan klien mampu untuk menjadi lebih positif lagi dan juga
mempunyai rencana lebih terarah dan tentunya konseling ini
membantu klien untuk keluar dari masalah yang dihadapi.
5. Dan juga pemberian bekal spiritual ini juga berupaya untuk
membentuk karakter dan akhlakul karimah agar tidak terjerumus
dalam lubang hitam, dan juga untuk menguatkan iman dan taqwa
sejak dini agar nanti jika terjadi berbagai terjangan kehidupan
jiwanya masih beranggapan bahwasanya Allah selalu ada untuk
dirinya.
6. Terdapat Keterbatasan waktu ketika sedang melakukan follow up
client karena beberapa kegiatan penyuluhan dari tim P4GN yang
begitu padat.

15
BAB III

PEMBAHASAN

Perasaan sedih bisa menimpa siapa saja dan kapan saja, Tidak ada batasan usia,
kelas, status atau jenis kelamin. Karena Perasaan sedih bersifat manusiawi dan salah
satu respon emosional.'Utsman Najati berkata Merasa sangat sedih tergolong dalam
ledakan emosi seseorang merasakan ketika dia merasa telah kehilangan banyak orang
berharga baginya atau sesuatu yang berarti baginya. Saat sedih, seseorang akan merasa
pikirannya keruh dan hampa secara luas. Jadi seseorang akan selalu menghindarinya
Saya merasa sedih dan saya tidak akan pernah menyukainya. 9 Daniel Goleman
mengklaim itu satu-satunya Suasana umum benar-benar membaik Yang perlu dihindari
adalah kesedihan. Diane Tice mengamati bahwa memang ada orang-orang begitu
cerdik ketika ingin melepaskan diri dari kesedihan. Tentu saja, tidak semua kesedihan
harus dihindari; Duka karena kehilangan mempunyai konsekuensi beberapa hal
berbeda; perhatian utama dalam dunia hiburan dan kegembiraan, menarik perhatian
pada apa yang telah terjadi kehilangan dan mengumpulkan energi untuk memulai bisnis
setidaknya baru untuk sementara waktu. Pendek dari kesedihan memaksa seseorang
untuk beristirahat duniawi, dan perhatian terfokus pada kehilangan, Berpikirlah dengan
bijak dan akhirnya berhasil Sesuaikan mentalitas Anda dan buat rencana baru
memungkinkan kehidupan terus berlanjut.10

Kesedihan bermanfaat dan depresi terus berlanjut tidak berguna. William


Styron dalam Daniel Goleman menceritakan deskripsi khusus tentang “banyak
Manifestasi depresi yang menyedihkan termasuk kebencian diri, perasaan tidak
berharga, ketidakbahagiaan karena dipenjara, serta kecemasan yang melingkupinya,
perasaan takut dan terisolasi, dan yang terpenting, kecemasan yang menyesakkan. 11
Mengenai gejala intelektual: “Kekacauan, kurang konsentrasi pikiran pelupa” dan tahap
mental yang lebih maju“kewalahan karena kerusuhan dan anarki” dll.“Ada perasaan
bahwa proses berpikir sedang dilanda gelombang agen beracun eksternal dapat
menghilangkan reaksi apa pun kebahagiaan dalam kehidupan duniawi"Sementara itu,
dampak fisik:“Sulit tidur, tidak tertarik pada apa pun, seperti orang mati, mati rasa,

9
Ibid, hal 161
10
Daniel goleman (1995) Op.Cit, Hal 97
11
Ibid hal, 98

16
gelisah, tapi lebih tepatnya merasa tidak berdaya dan aneh” dengan perasaan gelisah
yang terus-menerus Lalu ada hilangnya gairah, hilangnya sumber nutrisi yang
seharusnya ada. Merasa tak ada perasaan sama sekali, harapan akhirnya pupus dan
kondisi ini samar-samar menjadi sebuah keputusan rasa sakit karena bunuh diri adalah
solusinya.

Pada fenomena di lapangan praktikan melakukan asesmen pengumpulan data


dalam bentuk wawancara bersama klient yang menjadikan praktikan memilih layanan
konseling individual dengan Pendekatan Rational Emotif Behaviour Therapy (REBT)
idengan teknik Selk Talk dan juga dengan pendekatan spiritual melalui terapi dzikir
sebagai strategi pemecahan masalah yang dihadapi klien.

Konseling merupakan suatu proses yang berlangsung dalam hubungan


seseorang dengan seseorang, yaitu orang yang sedang menghadapi masalah yang tidak
dapat diselesaikan dikelola oleh staf yang terlatih dan profesional Pengalaman
membantu pelanggan memecahkan kesulitan.12 Konseling individu adalah kunci dari
semua kegiatan bimbingan dan konseling nasihat. Karena jika menguasai teknik
personal counseling akan mudah melaksanakan proses konsultasi lainnya. Proses
konseling individu sangat penting berdampak besar pada peningkatan jumlah klien
karena ketika memberikan nasihat pribadi, penasihat akan berusaha meningkatkan
sikap siswa dengan berinteraksi selama jangka waktu tertentu dengan melakukan
pertemuan tatap muka untuk menciptakan perbaikan pada pelanggan, baik dalam
pemikiran, perasaan, sikap dan perilakunya.13 Konseling individu dipilih berdasarkan
hasil penilaian. Hal ini dilakukan dalam praktiknya untuk memastikan bahwa
pelanggan disambut dengan karakteristik ini. Aku kurang percaya pada orang, aku lebih
nyaman mengungkapkan isi hatiku secara terbuka. Langsung dengan praktisi tanpa
sepengetahuan orang lain dan karena alasan tertentu. Yang penting dalam memilih
layanan yang diberikan oleh praktisi ini adalah Masalah yang dihadapi pelanggan
bersifat pribadi.

Pendekatan terapi Rational Emotif Behaviour Therapy (REBT). Adalah


pendekatan kognitif-perilaku yang ditekankan hubungan antara emosi, perilaku dan

12
Willis S. Sofyan, Konseling Individual Teori dan Praktek ( Bandung,CV Alfabeta, 2007)hal :18
13
Holipah, The Using Of Individual Counseling Service to Improve Student’s Learning Atitude And Habit At The
Second Grade Student of SMP PGRI 6 Bandar Lampung (Journal Counseling, 2011)

17
pemikiran. Pendekatan terapi Rational Emotif Behaviour Therapy (REBT).
Dikembangkan oleh Albert Ellis dalam beberapa tahap. Pandangan dasar metode ini
terhadap manusia adalah Masyarakat cenderung berpikir tidak rasional dan keliru. Itu
dicapai melalui pembelajaran sosial. Selain itu, individu Ada juga kemungkinan untuk
mempelajari kembali cara berpikir wajar. Pendekatan ini ditujukan untuk mengundang
individu mengubah pikiran irasional seseorang menjadi pikiran secara rasional melalui
teori GABCDE.14

Pendekatan Rational Emotif Behaviour Therapy (REBT) adalah Sekolah


psikoterapi berdasarkan hipotesis itu Manusia dilahirkan dengan kemampuan berpikir
rasional dan pemikiran irasional yang jujur atau buruk. Pria cenderung melindungi diri
mereka sendiri, bahagia, berpikir dan berbicara, penuh kasih sayang, berpartisipasi
dengan orang lain, serta mengembangkan dan mewujudkan diri sendiri. Akan Namun
manusia juga mempunyai kecenderungan menuju penghancuran diri, menghindari
berpikir, menunda-nunda, terus-menerus menyesali kesalahan,takhayul, intoleransi,
perfeksionisme dan harga diri rendah, serta Hindari pertumbuhan dan realisasi diri.
Karenahancurkan dirimu sendiri,15 Menurut pandangan pendekatan REBT
permasalahan yang dimiliki seseorang bukan disebabkan oleh lingkungan dan
perasaannya, tetapi lebih pada sistem keyakinan, bagaimana dia menilai dan bagaimana
dia menginterpretasi apa yang terjadi padanya. Dapat disimpulkan bahwa jika emosi
terganggu, maka pikiran juga akan terganggu sehingga mucullahpemikiran yang
irasional.16

Saya mencoba untuk mengconvert teknik Self Talk dengan terapi dzikir karena
terapi zikir ini merupakan upaya perlakuan yang mencakup mengingat, menyebut nama
dan keagungan Allah subhanahu wa ta'ala secara berulang berjutuang juga untuk
menanamkan spiritual sejak dini.

Dan tentunya disertai dengan kesadaran akan Allah dengan tujuan


menyembuhkan keadaan patologis klien saya secara spiritual karena
menurut saya dengan mengconvert 2 teknik ini tentunya akan membantu
klien untuk memahami hidup lebih sabar sehingga bisa berdamai dengan

14
Gantina Komalasari, dkk, Teori Dan Teknik Konseling, (Jakarta: PT Indeks, 2016), p.201
15
Gerald Corey, Terapi dan Praktik Konseling Psikoterapi….,h.238
16
Hartono & Boy Soedarmadji, Psikologi Konseling, (Jakarta: Kencana, 2012), h. 131

18
masalah yang terjadi. Upaya penanaman pendidikan moral pada anak sejak
dini sangat penting untuk mencapai akhlak terpuji dan dapat membentuk
spiritualitas yang dapat mencerminkan nilai-nilai seperti kontribusi terhadap
kemanusiaan dan alam semesta. Peranan spiritualitas sangat berperan
penting dalam kehidupan kita, baik dalam kehidupan berkeluarga, agama
bahkan karir. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa kecerdasan spiritual
dapat membuat kita lebih damai, lebih puas dengan kehidupan, terhindar
dari perbuatan tercela, dan lebih mampu mengatasi kesulitan. Anda dapat
mencoba meluangkan waktu untuk mencari ke dalam dan mengenal diri
sendiri. Adapun rincian penerapan Teknik sebagai berikut :
1) Self talk
a) Tahap pendengaran
Terkait dalam kegiatan ini tentunya konselor akan
memberikan arahan kepada klien untuk mengungkapkan Self
Talk negatif muncul pada kondisi-kondisi tertentu dalam
kehidupan klien tentunya dengan cara klien menceritakan dan
mengungkapkan masalah terkait kehilangan ayah tercinta
yang menjadi dukungan sistem sebelumnya. Dalam tahap ini
bertujuan untuk menunjukkan kepada klient untuk
mengembangkan nilai-nilai dan sikap yang menunjukkan
ketidak sesuaian dengan keadaan sebenarnya atau bisa
dikatakan bahwasanya tahap ini dapat menunjukkan kepada
seseorang untuk belajar memisahkan keyakinan rasional dan
keyakinan irasional.
b) Tahap menulis/mengutarakan Self Talk Negative
Dengan tahap ini konselor tentunya mengarahkan klaim untuk
menceritakan setiap Self Talk negatif yang dialami klien.
Atau bisa dibilang tahapan ini akan membawa seseorang klien
kepada kesadaran bahwasanya dirinya hanya
mempertahankan gangguan-gangguan yang seperti rasa
hampa yang ada pada emosionalnya untuk tetap aktif dengan
terus-menerus berpikiran secara irasional dengan mengulang-
ulang dengan kalimat atau perkataan yang mengalahkan diri

19
c) Tahap menulis/mengutarakan Self Talk negative menuju
Positif
Tahap ini tentunya konselor mencoba membantu klaim untuk
yakin bahwa pemikiran dan perasaan negatif tersebut dapat
ditantang dan diubah. Klaim akan diarahkan untuk mengubah
Self Talk negatif menjadi Self Talk positif. Konselor akan
meyakinkan kepada klien bahwa mereka memiliki potensi
untuk mengubah hal tersebut dengan cara mengeksplorasi
pemikiran-pemikiran untuk menentukan tujuan yang rasional.
d) Menetapkan Self Talk positif
Dalam paham ini seorang klien akan mampu menetapkan Self
Talk positifnya dan tentunya akan melakukannya setiap hari.
Konselor akan membantu memberi arahan kepada klient
untuk terus-menerus mengembangkan pikiran rasional
terhadap dirinya dan mengarahkan pengembangan secara
filosofi kehidupan yang rasional dan menolak kehidupan yang
irasional. Dengan menolak pikiran-pikiran irasional yang
pernyataan negatif untuk masuk kepada dirinya.
2) Terapi dzikir
Dzikrullah merupakan pengalaman rohani yang dapat dinikmati oleh setiap yang
melaksanakannya. Tentunya tahapan dari dzikir itu beragam diantaranya saya
memilih dzikir hakiki, yang di mana dzikir hakiki yang dilakukan dengan seluruh
jiwa raga lahirlah dan batiniah, kapan dan di mana saja dengan memperketat
upaya memelihara seluruh jiwa dan raga dan seluruh larangan Allah subhanahu
wa ta'ala dan mengerjakan apa saja yang diperintahkan. Atau intinya dzikir
adalah suatu perbuatan untuk mengingat Allah. Adapun bacaan yang di anjurkan
dalam dzikir lisan adalah sebagai berikut:
i. Membaca tasbih (subhanallah) yang mempunyai arti maha suci Allah
ii. Membaca tahmid (alhamdulillah) yang bermakna segala puji bagi Allah
iii. Membaca tahlil (Allahu akbar) yang berarti Allah maha besar
iv. Membaca haugalah ( la haula wala quwwata illabillah) yang bermakna
tiada daya upaya dan kekuatan kecuai Allah
v. Hasballah hasbiallahu wani'mal wakil yang berarti cukuplah Allah dan
sebaik baiknya perlindungan
20
vi. Istigfar astagfirullahal adzim yang artinya say memohon ampunan
kepada Allah yang maha agung
vii. Membaca lafaz baqiyatussalihah subhanallah walhamdulillah wala illaha
illallah Allahu akbar yang bermakna mahasuci Allah dan segala puji bagi
Allah dan tiada tuhan selain Allah dan Allah maha besar.

Tujuan pemekaian konseling individual dengan Pendekatan Rational Emotif


Behaviour Therapy (REBT) idengan Teknik Selk Talk dan juga dengan pendekatan
spiritual melalui terapi dzikir, di dalam proses konseling Self Talk ini bentuk dari
pembicaraan dengan diri sendiri di dalam teknik ini dapat membantu untuk mengurangi
kesepian dan ini dapat menjadi manfaat yang menenangkan diri, dan ini sesuai dengan
masalah klien. Dimana dia merasa hampa dalam hidupnya karena banyak sekali
masalah yang menjadi terutama kehilangan ayah tercinta, ujian bagi diri klien tentunya
ini akan membantu clean kita dalam mengurangi rasa cemas dan memotivasi diri untuk
mencapai tujuan hidup agar klien bisa mengendalikan hidup sehingga menjadi lebih
teratur, Individu memiliki potensi yang unik untuk berpikir rasional dan irasional,
Pikiran irasional berasal dari proses belajar yang irasional yang didapat dari orang tua
dan budayanya, dan Manusia adalah makhluk verbal dan berpikir melalui simbol dan
bahasa, dengan demikian, gangguan. Dan saya mencoba untuk mengconvert teknik Self
Talk dengan terapi dzikir karena terapi zikir ini merupakan upaya perlakuan yang
mencakup mengingat, menyebut nama dan keagungan Allah subhanahu wa ta'ala secara
berulang dan tentunya disertai dengan kesadaran akan Allah dengan tujuan
menyembuhkan keadaan patologis klien saya secara spiritual karena menurut saya
dengan mengconvert dua teknik ini tentunya akan membantu klien untuk memahami
hidup lebih sabar sehingga bisa berdamai dengan masalah yang terjadi.

Tujuan utama dari pemberian treatment ini sesuai dengan latar belakang yang
praktikan kemukakan yang di mana banyak sekali remaja-remaja yang terjerumus pada
suatu tindakan yang merusak tatanan normal seperti data yang dicantumkan oleh BNN
bahwasanya pengguna dan pecandu narkoba data yang paling besar adalah anak remaja
terlebih pada subjek pria yang dicantumkan oleh praktikan menuturkan bahwasanya dia
mulai menjadi pecandu pada usia remaja dikarenakan Dia berasal dari keluarga yang
broken home, terlebih ini merupakan upaya pencegahan kenakalan remaja, apalagi di
rumah belajar sanggar bhinneka P4GN Kabupaten Sukoharjo notabene anak yatim dan

21
piatu tentunya akan kurang seimbang pada sistem keluarga yang di mana membangun
hubungan yang baik dengan anak atau hubungan yang sportif memberikan wawasan
dan pandangan tentang perkembangan remaja, oleh karena itu pemberian treatment ini
sangatlah penting untuk menjaga keseimbangan remaja dan juga memberikan wawasan
dan pemahaman tentang perkembangan remaja terutama yang berkaitan dengan aspek-
aspek psikologis.

22
BAB IV

Penutup
A. Kesimpulan
Proses bimbingan konseling individual dengan pendekatan Rational
Emotif Behaviour Therapy (REBT) melalui teknik Self Talk dan juga
pendekatan spiritual melalui terapi dzikir dalam menangani kasus yang
dialami klien yang merasa hampa dan tidak bersemangat karena kehilangan
ayah semata wayang yang terdampak virus covid-19 di Rumah Belajar
Sanggar Bhineka P4GN kabupaten Sukoharjo mengikuti langkah-langkah
konseling. Langkah pertama adalah assessmen atau identifikasi masalah
untuk mengetahui bagai mana awal terjadinya masalah dan gejala-gejala
yang ada pada diri klien. Langkah kedua adalah diagnosa praktikan dapat
mengambil kesimpulan dengan teknik analisis perubahan tingkah laku sorc
mengenai masalah yang ada pada diri kalian yaitu adanya rasa hampa dan
tidak semangat karena ayahnya meninggal dunia yang di mana klien tidak
mampu mengatur berbagai aktivitas terutama dalam masalah belajar, dan
seringkali klien merasa malas-malasan terkadang tugas yang diberi oleh
guru tidak dikerjakan enggak tidak bisa menjaga komitmen terhadap orang
lain.
Langkah ketiga yaitu prognosis atau intervensi tindakan yang
diberikan pada kain di sini adalah perhatikan menggunakan pendekatan rebt
melalui teknik Self Talk dan pendekatan spiritual melalui terapi dzikir.
Kemudian praktikkan memberikan tindakan atau intervensi kepada klien
yang pertama dengan Self Talk agar klien mampu membedakan rasional dan
irasional, dan klien mampu berpikir positif. Dan selanjutnya dengan
pendekatan spiritual dengan memberikan nasihat dan juga dorongan agar
klien yang merasa hampa dan tidak semangat terjerumus terhadap hal-hal
yang bersifat negatif karena banyak sekali remaja yang terjerumus terhadap
hal-hal negatif dan juga pemberian terapi dzikir agar klien mampu
mendedikasikan dirinya kepada sang pencipta dan mencari perlindungan
kepada Allah subhanahu wa ta'ala.
Dan juga untuk mengetahui sejauh mana langkah terapi yang
dilakukan dalam mencapai hasil titik melihat perubahan yang ada pada diri

23
client setelah dilakukan proses bimbingan dan konseling Islam dengan self
talk dan juga terapi zikir yaitu : Klien mampu untuk menjadi lebih aktif
dengan respon yang baik dan lebih terbuka dalam mempercayai praktikan
yang membantu untuk mengubah dirinya menjadi lebih positif dan
mempunyai rencana dalam belajarnya., Suasana hati klien mulai bangkit
dan lebih semangat lagi untuk meraih cita-cita yang di mana klien
menyebutkan ingin menjadi seorang guru bahasa Inggris, meskipun belum
100% akan tetapi ini menjadi upaya agar pelayanan tersebut bangkit, Klien
sudah mulai bisa memisahkan antara pemikiran irasional dan dan rasional,
Klien mampu untuk menjadi lebih positif lagi dan juga mempunyai rencana
lebih terarah dan tentunya konseling ini membantu klien untuk keluar dari
masalah yang dihadapi, Dan juga pemberian bekal spiritual ini juga
berupaya untuk membentuk karakter dan akhlakul karimah agar tidak
terjerumus dalam lubang hitam, dan juga untuk menguatkan iman dan taqwa
sejak dini agar nanti jika terjadi berbagai terjangan kehidupan jiwanya
masih beranggapan bahwasanya Allah selalu ada untuk dirinya.

B. Saran
Penyusun sangat menyadari bahwa melaporkan pengalaman praktis
kawasan ini (PPL) belum sempurna. Oleh karena itu kompilernya sangat
Harapkan ulasan yang baik dan saran yang membangun dari pembaca
dengan ibu ibu ulfa fauzia argestya m.si sebagai dosen bidang pengawasan.
Pembaca sangat dianjurkan untuk melakukannya mencari sumber referensi
lain untuk melengkapi laporan ini untuk mengisi kekosongan dalam laporan
ini. Kompiler bertanya mohon maaf apabila masih terdapat kesalahan pada
penulisan laporan diatas semoga apa yang penulis buat dapat bermanfaat
bagi pembaca sebagai sarana kita belajar bersama.

24
Daftar Pustaka

Anis, M. (n.d.). PENGARUH KEHILANGAN ORANG TUA TERHADAP KONDISI


PSIKOLOGIS ANAK DI DESA SAOHIRING KEC. SINJAI TENGAH
KABUPATEN SINJAI. MIMBAR Jurnal Media Intelektual Muslim Dan Bimbingan
Rohani, 8(2), 2022. http://journal.iaimsinjai.ac.id/indeks.php/mimbar

Afifuddin, Bimbingan dan konseling, (Bandung: pustaka setia, 2010), hal. 15

Bimbingan, J., Konseling, D., Setiawan, M. A., & Nurochman, H. (2019). SULUH PERAN
KONSELOR DALAM PENANGGULANGAN PERGAULAN BEBAS DI
KALANGAN REMAJA (Studi Kasus di SMA Muhammadiyah 2 Palangkaraya)
ROLE OF COUNSELORS IN MITIGATION PROMISCUITY AMONG
TEENS(Case Study at Muhammadiyah 2 High School in Palangkaraya). 4(2), 14–20.
http://journal.umpalangkaraya.ac.id/index.php/suluh

Diswantika, N. (2016). Efektivitas Teknik Self -Talk dalam Pendekatan Konseling Kognitif
untuk Meningkatkan Disiplin Diri Peserta Didik. Jurnal STKIP-PGRI Bandar Lampung

Hartati, S. & Rahman, I. (2017). Konsep Pendekatan Rational Emotive Behavior Therapy
Berbasis Islam untuk Membangun Perilaku Etis Siswa. Genta Mulia, Vol. 8 (2), 13 –
26.

Indryastuti, W. (2016). Efektivitas Positive Self-Talk terhadap Motivasi Belajar pada Siswa
Kelas IX SMP N 3 Banguntapan. (Skripsi Sarjana, Universitas Negeri Yogyakarta,
2016) Diakses dari https://eprints.uny.ac.id/42156/

Dwi Olivia Kumala Dkk , Efektifitas Pelatihan Dzikir Dalam Meningkatkan


Ketenangan Jiwa Pada Lansia Penderita Hipertensi, Dalam Jurnal Ilmiah Psikologi,
Vol. 4, No. 1. 2017.

Dampak penggunaan narkotika diakses pada pada 19 september 2023 :


https://bnn.go.id/dampak-langsung-dan-tidak-langsung-penyalahgunaan-narkoba/
Gantina Komalasari, dkk, Teori Dan Teknik Konseling, (Jakarta: PT Indeks, 2016), p.201

Gerald Corey, Terapi dan Praktik Konseling Psikoterapi….,h.238

Hartono & Boy Soedarmadji, Psikologi Konseling, (Jakarta: Kencana, 2012), h. 131

Holipah, The Using Of Individual Counseling Service to Improve Student’s Learning

Atitude And Habit At The Second Grade Student of SMP PGRI 6 Bandar Lampung
(Journal Counseling, 2011)

Kematian Orangtua Bagi Remaja Nurhidayati, M., & Chairani, L. (n.d.). Makna Kematian
Orangtua Bagi Remaja (Studi Fenomenologi Pada Remaja Pasca Kematian Orangtua).

25
Nur Faisah Atirah & Sandi Pratama, MEDIA BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM
PELAKSANAAN NEED-ASSESSMENT, Volume 02 No.02 Tahun 2022

Masi, L. M. (2021). Analisis Kondisi Psikologis Anak dari Keluarga Tidak Utuh pada
Siswa SMA PGRI Kupang. Jurnal Kependidikan: Jurnal Hasil Penelitian Dan Kajian
Kepustakaan Di Bidang Pendidikan, Pengajaran Dan Pembelajaran, 7(1), 214.
https://doi.org/10.33394/jk.v7i1.2968

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2013 tentang Pelaksanaan


Undang Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika

Pasal 3 Peraturan Presiden Nomor 23 Tahun 2010

Penggunaan narkoba kalangan remaja Diakses pada 19 September 2023 :


https://bnn.go.id/penggunaan-narkotika-kalangan-remaja-meningkat/

Rahman, M. M. (2015). Upaya Orang TUa dalam membimbing Remaja (Vol. 6, Issue 1).

Tafsir kemenag RI Tentang khamr diakses pada 19 September 2023 :


http://kebumen.kemenag.go.id/pict/6819443Khutbah%20Jum%20BAHAYA%20MI
RAS.%20Pdf.pdf
Willis S. Sofyan, Konseling Individual Teori dan Praktek ( Bandung,CV Alfabeta, 2007)hal
:18

Zaini, A. (2013). Urgensi BimBingan dan Konseling Bagi remaja (Upaya Pencegahan
Terhadap Perilaku menyimpang) (Vol. 4, Issue 2).

26
TIM P4GN
(PENCEGAHAN PEMBERANTASAN PENYALAHGUNAAN
DAN PEREDARAN GELAP NARKOBA)
KABUPATEN SUKOHARJO
Alamat: Jln. Veteran No. 09 Sukoharjo Telp. 081802634487

BIDANG PRIBADI

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)

KONSELING INDIVIDUAL

A. Komponen Layanan : Layanan Responsif


B. Bidang Konseling : Pribadi
C. Fungsi Layanan : Pengembangan
D. Nama Konseli/ Kelas : Rahma / 7
E. Waktu : 2×45 menit
F. Pelaksanaan : Pertemuan 1 (Selasa 15 Agustus 20223)
Pertemuan 2 (Selasa 29 Agustus 2023)
G. Masalah : Seringkali klien merasa malas-malasan terkadang tugas yang
di beri oleh guru tidak dikerjakan.
H. Akar Penyebab Masalah : berawal pada kejadian di tahun lalu yang di mana dia masih
sangat berusia dini yang harus kehilangan ayah semata
wayang yang terdampak virus covid-19, Dari sinilah klien
menjadi dan terlihat sangat tidak memiliki gairah seperti
anak-anak lain yang seharusnya sangat senang untuk bermain,
akan tetapi klien tersebut kehilangan semangat berupa rasa
hampa dan kosong dalam menjalani hidup seperti anak kecil
lainya
I. Tujuan Umum : Konseli mampu menyesuaikan diri dengan baik
J. Tujuan Khusus : 1. Klien mampu untuk menjadi lebih aktif
dengan respon yang baik dan lebih terbuka
dalam mempercayai praktikan yang
membantu untuk mengubah dirinya menjadi
lebih positif dan mempunyai rencana dalam
belajarnya.

27
2. Dan klien mampu untuk menjadi lebih positif
lagi dan juga mempunyai rencana lebih terarah
dan tentunya konseling ini membantu klien
untuk keluar dari masalah yang dihadapi.
3. Dan juga pemberian bekal spiritual ini juga
berupaya untuk membentuk karakter dan
akhlakul karimah agar tidak terjerumus dalam
lubang hitam, dan juga untuk menguatkan
iman dan taqwa sejak dini agar nanti jika
terjadi berbagai terjangan kehidupan jiwanya
masih beranggapan bahwasanya Allah selalu
ada untuk dirinya.

K. Pendekatan Konseling : 1. Pendekatan Rational Emotif Behaviour Therapy


(REBT)
2. Pendekatan Spiritual
L. Teknik Konseling : 1. Teknik Self Talk
2. Terapi Dzikir
M. Media &Alat : Catatan kertas dan alat tulis
N. Sumber Belajar : Diswantika, N. (2016). Efektivitas Teknik Self -Talk dalam
Pendekatan Konseling Kognitif untuk Meningkatkan
Disiplin Diri Peserta Didik. Jurnal STKIP-PGRI
Bandar Lampung

Hartati, S. & Rahman, I. (2017). Konsep Pendekatan


Rational Emotive Behavior Therapy Berbasis Islam
untuk Membangun Perilaku Etis Siswa. Genta Mulia,
Vol. 8 (2), 13 – 26.
Corey, Gerald. (2007). Teori dan Praktek Konseling dan
Psikoterapi. Bandung: Refika Aditama.
O. Langkah Kegiatan/Langkah Konseling
Pertemuan 1
(15 Agustus 2023)

28
Tahap awal : 1. Membuka dengan salam dan berdoa
2. Membina hubungan baik dengan anggota kelompok
(menanyakan kabar, berkenalan)
3. Membuat kontrak layanan
4. Menjelaskan pengertian konseling individual
5. Menjelaskan tujuan konseling individual
6. Menjelaskan fungsi konseling individual
Tahap Inti : 1. Meminta klien untuk menceritakan permasalahan yang
dihadapi klien
2. Menjadi pendengar baik klien agar mendapat informasi
akurat akan akar masalah dan mempermudah memberikan
masukan atau tips yang akan dilakukan klien
3. Merumuskan masalah perilaku yang sedang dialami klien
4. Mengajak klien untuk dapat memisahkan pikiran irasional
dan rasional
5. Menanamkan penguatan positif untuk perubahan perilaku
klien
Tahap Pengakhiran : 1. Menegaskan kepada klien supaya memelihara perubahan
perilaku yang masalahnya sudah dibahas dan konsisten
dalam melakukannya
2. Menjelaskan bahwa kegiatan konseling individual akan
diakhiri
3. Membahas kegiatan lanjutan
4. Pesan serta tanggapan klien dalam mengikuti konseling
individual
5. Mengakhiri kegiatan dengan berdo’a dan Menuntun klien
untuk berdzikir
Pertemuan 2
(29 Agustus 2023)
Tahap Awal : 1. Membuka dengan salam dan berdoa
2. Membina hubungan baik dengan klien (menanyakan
kabar)
3. Menyampaikan tujuan layanan

29
4. Menanyakan kesiapan mengikuti konseling
Tahap inti : 1. Meminta klien menceritakan kendala yang dihadapi
peserta didik
2. Menjadi pendengar baik klien agar mendapat informasi
akurat akan akar masalah dan mempermudah memberikan
masukan atau tips yang akan dilakukan klien
3. Memotivasi klien dengan penguatan positif untuk
perubahan yang lebih baik
Tahap Pengakhiran : 1. Menegaskan kepada klien supaya memelihara perubahan
perilaku yang masalahnya sudah dibahas dan konsisten
dalam melakukannya
2. Menjelaskan bahwa kegiatan konseling individual akan
diakhiri
3. Pesan serta tanggapan klien dalam mengikuti konseling
individual
4. Mengakhiri kegiatan dengan berdo’a dan Menuntun klien
untuk berdzikir
P. Evaluasi Dan Tindak Lanjut
Evaluasi Proses : Konselor melakukan evaluasi dengan memperhatikan proses
yang terjadi :
1. Melakukan refleksi hasil klien, menuliskan di kertas yang
sudah disiapkan
2. Mengamati sikap atau antusias klien dalam mengikuti
kegiatan
3. Mengamati klien dalam menyampaikan pendapat atau
bertanya
4. Mengamati klien dalam memberikan penjelasan
pertanyaan Konselor
Evaluasi Hasil : Evaluasi dengan LKPD yang disiapkan antara lain :
1. Evaluasi tentang apa yang didapat klien dalam mengikuti
layanan konseling : pemahaman baru yang didapat;
perasaan setelah mengikuti layanan; rencana kedepanya

30
2. Evaluasi terhadap keterkaitan layanan konseling dengan
masalah yang dihadapi : keuntungan apa yang diperoleh
3. Evaluasi krikitan dari klien: tanggapan, saran, pesan
harapan yang diberikan untuk kedepannya
Tindak Lanjut : Perumusan rencana kegiatan lanjutan berdasarkan evaluasi
proses dan evaluasi hasil
Lampiran :

1. Instrumen Evaluasi Proses dan Hasil


2. Surat Pernyataan Komitmen
3. Media Layanan

31
TIM P4GN
(PENCEGAHAN PEMBERANTASAN PENYALAHGUNAAN
DAN PEREDARAN GELAP NARKOBA)
KABUPATEN SUKOHARJO
Alamat: Jln. Veteran No. 09 Sukoharjo Telp. 081802634487

KEPUASAN KONSELI SETELAH MENGIKUTI LAYANAN KONSELING

Nama Peserta didik : / Semester (L/P)

Kelas :

Jenis Layanan : Konseling Individual

Petunjuk :

1. Bacalah secara teliti.


2. Berilah tanda centang (√) pada kolom jawaban yang tersedia.

Perilaku konselor dan kepuasan peserta Sangat Puas Tidak Sangat


didik Puas Puas Tidak Puas
Sambutan pertama konselor terhadap
klien
Konselor membantu menemukan masalah
Dalam memberikan alternatif/solusi
pemecahan masalah
Kemampuan konselor dalam membantu
pemecahan masalah

32
TIM P4GN
(PENCEGAHAN PEMBERANTASAN PENYALAHGUNAAN
DAN PEREDARAN GELAP NARKOBA)
KABUPATEN SUKOHARJO
Alamat: Jln. Veteran No. 09 Sukoharjo Telp. 081802634487

EVALUASI HASIL

LAYANAN KONSELING INDIVIDUAL

Nama Peserta didik : …………………………………………..

Kelas : …………………………………………..

Tanggal : …………………………………………..

Petunjuk pengerjaan :

1. Bacalah dengan teliti


2. Isilah jawaban pada kolom yang sudah disediakan
3. Setelah selesai mengerjakan silahkan dikumpulkan ke Guru BK

1. Apakah Anda telah mendapat layanan konseling Individual


a. Ya, tentang
b. Tidak
2. Kapan, dengan cara apa dan oleh siapa layanan itu diberikan
a. Tanggal layanan :
b. Pemberi layanan :
3. Apa yang anda dapatkan dari layanan tersebut :
a. Hal-hal atau pemahaman baru apakah yang Anda dapatkan dari layanan yang diberikan

…………………………………………………………………………………………

….……………………………………………………………………………………

b. Bagaimanakah perasaan Anda setelah mendapatkan layanan tersebut :

…………………………………………………………………………………………

….……………………………………………………………………………………

c. Setelah mendapatkan layanan, apakah yang Anda laksanakan / rencanakan kedepan :

33
…………………………………………………………………………………………

….……………………………………………………………………………………

4. Apakah layanan yang Anda ikuti berkaitan langsung dengan masalah yang Anda hadapi
a. Apabila “Ya” keuntungan apa yang Anda peroleh :

…………………………………………………………………………………………

….……………………………………………………………………………………

b. Apabila “Tidak” keuntungan apa yang Anda peroleh :

…………………………………………………………………………………………

….……………………………………………………………………………………

……….

5. Tanggapan, saran, pesan, atau harapan yang ingin Anda sampaikan kepada pemberi
layanan

……………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………

……………………

34
SURAT PERNYATAAN

KOMITMEN LAYANAN KONSELING

Saya yang bertandatangan di bawah ini :

Nama : ……………………………………….

Kelas/ Semester : ……………………………………….

Tempat,tanggal lahir : ……………………………………….

Alamat : ……………………………………….

Sehubungan dengan komitmen saya dalam layanan bimbingan dan konseling, saya menyatakan bersedia
melaksakan ketentuan/prosedur dalam layanan bimbingan dan konseling.

Demikian surat surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguh-sungguhnya.

Surakarta , ……………….

Peserta didik / konseli


LAMPIRAN PERSURATAN

1. Surat Pernyataan PPL


2. Surat Keterangan Melaksanakan PPL
FORMAT KONSULTASI DPL

Nama/Nim : Fitri Basit Abdullah/201221098


Nama DPL : Ulfa Fauzia Argestya M.Si
Lokasi PPL : P4GN Kabupaten Sukoharjo, Jl. Veteran 6, Kutorejo, Jetis, Kec. Sukoharjo, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah
57511

Hari/Tanggal Topik Diskusi Saran DPL Paraf DPL

Senin 04 Mendiskusikan tetang laporan PPL, Mendiskusiskan Laporan dikirim dalam Hard file, dan
September mengenai masalah yang terdapat di tempat PPL P4GN juga untuk laporan media dibagi
2023 Kabupaten Sukoharjo, dan Juga mendiskusikan Media BK menjadi dua laporan kelompok dan
Yang akan di Implementasikan terhadap Subyek. harus memiliki media yang berbeda.

Selasa 05 Mendiskusikan mengenai jadwal penarikan mahasiswa Penarikan diganti tanggal 12


September PPL, Terkait Masalah pengunduran jadwal karena pihak september 2023.
2023 P4GN kabupaten Sukoharjo ada acara pada tanggal 08-11
september 2023.
FORMAT PENILAIAN PPL

Nama/Nim : Fitri Basit Abdullah/201221098


Nama DPL : Ulfa Fauzia Argestya M.Si
Lokasi PPL : P4GN Kabupaten Sukoharjo, Jl. Veteran 6, Kutorejo, Jetis, Kec. Sukoharjo, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah
57511
No. Aspek Rentang Penilaian
Skala (1-4)
1 Persiapan

Konsultasi, Mengadakan Need Assesment, Diagnosis, Dll


2 Pelaksanaan

Kesesuaian Kegiatan Yang Dilaksanakan, Hambatan Dan Solusinya


3 Laporan

Format Penulisan Laporan


4 Feedback/Tindak Lanjut
Jumlah Nilai Total

Mengetahui DPL PPL

Ulfa Fauzia Argestya M.Si


NIP. 19911002 201908 2001
Dokumentasi Kegiatan

Penyerahan&silaturahmi kesbangpol BNK Kegitan Pemasangan Bendera pasca 17an

Foto Bersama Mahasiswa Psikologi Foto Bersama Anak sanggar Bhineka P4GN

Foto Sesi Konseling Kegitan webinar tiap seminngu sekali


Kunjungan dari Bapak KASAD Reskrim Kegitan Mendongen dengan costum superhero

Upacara 17 Agustus di alun-alun Sukoharjo Lomba 17an dengan costum superhero

Rutinan memasak untuk jum’at berkah Pembagian Makanan dan masker Jum’at berkah
Kunjungan Ke panti rehap Anargya shober Kegiatan mengajar anak Sanggar Bhineka

Wejangan dari mantan pecandu narkoba Kegiatan Rutinan penyuluhan di instansi/lembaga

Penarakitan Mahasiswa PPL

Anda mungkin juga menyukai