Pneumonia
• Lab untuk menemukan bakteri atipik: EIA, PCR, Uji serologi ( Cold
agglutinin, Uji fiksasi komplemen standar untuk diagnosis
M.pneumoniae , MIF, antigen dari urin untuk px Legionella.
Laboratorium
• Penatalaksanaan umum
• obat simptomatik
• perbaiki keadaan umum
• obat-obat khusus keadaan tertentu
• Pengobatan kausal
• pemberian antibiotika sebaiknya sesuai dengan kuman
penyebab
• kuman patogen sulit ditemukan dan memerlukan waktu
sehingga pengobatan empirik diperlukan
“Modifying factors” ATS 2001
• Pneumokokkus resisten • Kuman enterik gram • Pseudomonas
terhadap penisilin negatif aeruginosa
• Umur lebih dari 65 tahun R Penghuni rumah jompo ª Bronkiektasis
• Menggunakan : .laktam R Penyakit dasar kelainan ª Pengobatan
selama 3 bulan terakhir kortikosteroid >
jantung paru
• Pecandu alkohol 10mg/hari
R Mempunyai kelainan
• Penyakit gangguan ª Antibiotik spektrum
kekebalan penyakit multipel
luas > 7 hari pada
• Penyakit penyerta R Riwayat pengobatan bulan terakhir
(multiple) antibiotik ª Kurang gizi
Table 5. CAP Empiric Therapy (Out Patient)
IDSA 2000 CANADA 2000 ATS 2001
1 Pneumonia
Onset atipik
Gradual vs Pneumonia
Akut tipik
2 Suhu Kurang tinggi Tinggi , menggigil
3 Batuk Non produktif Produktif
4 Sputum Mukoid Purulen
5 Gejala lain Nyeri kepala, mialgia, skit Jarang
tenggorokam, suara parau, nyeri
telinga
6 Gejala di luar paru Sering Lebih karang
7 Apusan Gram Flora normal atau spesifik Kokus gram (+) atau (-)
8 Radiologis Patchy atau normal Konsolidasi Lobar dan
air brochogram
9 Laboratorium Leukosit normal kadang rendah Lebih tinggi
10 Gangguan Fungsi Hati Sering jarang
Penilaian derajat keparahan penyakit
CAP
• Skor dari PSI ( pneumonia Severity Index)
• Skor dari CURB-65
Skor CURB 65
• 5 variabel ideal mengidentifikasi pasien dengan tingkat angka
kematian tinggi.
• C=Confusion yaitu tingkat kesadaran ditentukan berdasarkan uji mental,
jika jawaban benar<=8 skor 1, jika jawaban benar >8 skor 0
• U=urea, jika urea> 19 mg/dL skor 1, jika urea <= 19 mg/dL skor 0
• R=Respiratory rate atau frekuensi napas, jika RR> 30x/mnt skor 1, RR
<=30x/ mnt skor 0
• B=blood pressure atau tekanan darah, jika BP<90/60 mmHg skor 1,
BP>=90/60 mmHg skor 0
• 65= umur >= 65 tahun skor 1, umur < 65 tahun skor 0
Skor CURB 65
• Skor 0-1 risiko kematian rendah, pasien berobat jalan
• Skor 2 risiko kematian sedang dapat dipertimbangkan untuk dirawat
• Skor > 3 risiko kematian tinggi dan dirawat harus ditatalaksana
sebagai pneumonia berat
• Skor 4 atau 5 harus dipertimbangkan perawatan intensif
Alogaritme penentuan berat Pneumonia
Skor CURB-65
Confusion
Ureum > 40 mg/dl
RR>= 30x/mnt
BP < 90/60 mmHg
Umur >= 65 tahun
Skor 0-1
Skor 2 Skor > 2
Kriteria minor:
• RR>= 30x/ mnt
• PaO2/FiO2 <= 250 mmHg
• Foto toraks infiltrat multilobus
• Kesadaran menurun
• Uremia
• Leukopenia
• Trombositopenia
• Hipotermia
• Hipotensi
Kriteria mayor:
• Membutuhkan ventilasi mekanis
• Syok speyik yang butuh vasopressor
Tatalaksana
• Pasien Rawat Jalan
• Pasien Rawat inap rawat biasa
• Pasien rawat inap di runag intensif
Tatalaksana pasien rawat jalan
• Pengobatan suportif/simptomatik
• Istirahat di tempat tidur
• Minum secukupnya untuk mengatasi dehidrasi
• Bila panas tinggi perlu dikompres atau minum obat penurun panas
• Bila perlu dapat diberkan mukolitik dan ekspektoran
• Pemberian antibiotik segera mungkin
Tatalaksana pasien rawat jalan
Pasien yang sebelumnya sehat atau tanpa riwayat pakai Ab 3 bln
sebelumnya
• Golongan B laktam atau B laktam + anti B laktamase ATAU Makrolid baru
(klaritromisin, azitromisin)
Pasien dengan komorbid atau mempunyai riwayat pemakaian Ab 3 bulan
sebelumnya
• Flurokuinolon respirasi (levofloksasin 750 mg, moksifloksasin) ATAU gol B
laktam + B laktamase ATAU B laktam + makrolid
Tatalaksana pasien rawat inap di rawat
biasa
• Pengobatan suportif/simptomatik
• Pemberian O2
• Pasang infus
• pemberian obat simptomatik
• Antibiotik sesegera mungkin : Flurokuinolon respirasi ATAU B
laktam + makrolid
Tatalaksana pasien rawat inap di ICU
• Pengobatan suportif/simptomatik
• Pemberian O2
• Pasang infus
• pemberian obat simptomatik
• Antibiotik sesegera mungkin
• Bila ada indikasi pasien dipasang ventilasi mekanis
Ab pasien rawat inap di ICU :
Ab pasien rawat inap di ICU tidak ada faktor risiko pseudomonas:
• B laktam (sefotaksim, seftriakson atau ampicillin sulbactam) ditambah makrolid
baru atau flurokuinolon respirasi (IV)
Bila ada risiko pseudomonas:
• Antopnumokokal, antipsudomonas b laktam (piperacillin tazobactam, sefepime,
imipenem, meropenem) + levofloksasin 750 mg ATAU
• B laktam + aminoglikosida dan azitromisin ATAU
• B laktam + aminoglikosida dan antipneumokokal flurokuinolon
Jika dicurigai disertai infeksi MRSA vancomycin atau linezolid
• Antibiotik dievaluasi secara KLINIS dalam 72 jam pertama
• Jika ada perbaikan KLINIS terapi lanjutkan
• Jika perburukan maka antibiotik harus diganti sesuai hasil biakan
atau pedoman empiris
KOMPLIKASI
• Efusi pleura
• Pneumothoraks
• Abses paru
• Empiema
• Sepsis hingga syok sepsis
PENCEGAHAN
• Vaksinasi vaksin pneumokokkus dan vaksin influenza perlu
penelitian lanjut tentang efektivitasnya
• Berhenti merokok
• Menjaga kebersihan tangan, penggunaan masker, menerapkan
etika batuk
• Menerapkan kewaspadaan standar dan isolasi pada kasus khusus
• Vaksin influenza diberikan setiap tahun bagi orang dewasa > 50
tahun, penghuni jompo, pasien PPOK, orang muda dengan
penyakit jantung, penyakit metabolik (DM), peny ginjal dan
imunosupresi, Efektivitas 88-89%, Cara pemberian IM