KLP 6 Sistem Pengawasan Intern
KLP 6 Sistem Pengawasan Intern
Oleh:
Kelompok 6
Ari Trisna Winata (210502040)
Cherisma Tiara Anggun (210502039)
Nurul Aisyah (210502
KELAS VI B
PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM
TAHUN 2023/2024
DAFTAR ISI
COVER.................................................................................................................
DAFTAR ISI......................................................................................................2
BAB 1 PENDAHULUAN .................................................................................3
1.1.Latar Blekang................................................................................................3
1.2.Rumusan Masalah.........................................................................................3
1.3.Tujuan............................................................................................................3
BAB 2 PEMBAHASAN....................................................................................4
2.1. Pengertian Pengawasan................................................................................4
2.2. Makna Pengawasan......................................................................................5
2.3. Jenis-jenis Pengawasan................................................................................6
2.4. Tujuan Pengawasan......................................................................................7
2.5. Fungsi Pengawasan......................................................................................8
2.6. Prinsip-prinsip Pengawasan..........................................................................8
2.7. Tahap-tahap Pelaksanaan Pengawasan.......................................................10
BAB 3 PENUTUP............................................................................................11
3.1. Kesimpulan.................................................................................................11
3.2. Saran...........................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................13
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
4) Mengurangi dampak keuangan/kerugian, penyimpanan termasuk
kecurangan, dan pelanggaran aspek kehati-hatian
5) Meningkatkan efektivitas organisasi dan meningkatkan efesiensi
biaya.
2.2 Makna Pengawasan
Istilah pengawasan dalam bahasa Inggris disebut controlling, yang oleh
Dale (dalam Winardi, 2000:224) dikatakan bahwa: “the modern concept of
control provides a historical record of what has happened and provides date the
enable the executive to take corrective steps”.
Menurut Winardi (2000, hal. 585) “Pengawasan adalah semua aktivitas
yang dilaksanakan oleh pihak manajer dalam upaya memastikan bahwa hasil
aktual sesuai dengan hasil yang direncanakan”.
Sedangkan menurut Basu Swasta (1996, hal. 216) “Pengawasan
merupakan fungsi yang menjamin bahwa kegiatan-kegiatan dapat memberikan
hasil seperti yang diinginkan”.
Lebih lanjut menurut Komaruddin (1994, hal. 104) “Pengawasan adalah
berhubungan dengan perbandingan antara pelaksana aktual rencana, dan awal
untuk langkah perbaikan terhadap penyimpangan dan rencana yang berarti”.
Ada beberapa makna inti tentang pengawasan yakni bahwa:
Pengaawasan merupakan proses kegiatan pengamatan terhadap seluruh
kegiatan organisasi.
Melalui pengawasan, kegiatan-kegiatan di dalam organisasi akan dinilai
apakah berjalan sesuai dengan rencana atau tidak.
Pengawasan adalah salah satu fungsi dan wewenang pimpinan pada
berbagai tingkatan manajemen di dalam suatu organisasi.
Pengawasan harus dilakukan secara konsisten dan berlanjut sehingga gerak
organisasi dapat diarahkan kepada pencapaian tujuann secara efektif dan
efisien.
5
Dalam melakukan pengawasan diperlukan standar penilaian sebagai alat
evaluatif terhadap kegiatan-kegiatan yang diawasi.
6
pelaksanaan tugasnya kepada Kepala Pemerintah (Presiden) tetapi kepada Dewan
Perwakilan Rakyat (DPR) RI (Sujamto, 1986 : 81-82)
3. Pengawasan Preventif Dan Represif
Pengawasan preventif ialah lebih dimaksudkan sebagai, suatu pengawasan
yang dilakukan pada kegiatan sebelum kegiatan itu dilaksanakan, sehingga dapat
mencegah terjadinya kegiatan yang menyimpang. Misalnya pengawasan tersebut
dilakukan oleh pemerintah supaya untuk menghindari adanya penyimpangan-
penyimpangan pelaksanaan keuangan negara yang membebankan/merugikan
negara.
Sedangkan pengawasan represif ialah suatu pengawasan yang dilakukan
terhadap suatu kegiatan setelah kegiatan tersebut sudah dilaksanakan atau
dilakukan. Misalnya pengawasan represif dilakukan pada akhir tahun anggaran yang
dimana anggaran yang telah ditentukan lalu disampaikan laporannya.
4. Pengawasan aktif dan Pasif
Pengawasan yang aktif “dekat” adalah pengawasan yang dilaksanakan
sebagai dari bentuk pengawasan yang dilakukan ditempat kegiatan yang
bersangkutan. Sedangkan pengawasan pasif “jauh” ialah suatu pengawasan
yang dilakukan misalnya melalui “penelitian serta pengujian terhadap surat-surat
atau laporan-laporan pertanggung jawaban yang disertai dengan berbagai bukti
penerimaan maupun bukti pengeluaran”.
5. Pengawasan kebenaran formil
Pengawasan kebenaran formil ialah pengawasan menurut hak
“rechtimatigheid” dan pemeriksaan kebenaran materiil mengenai maksud serta
tujuan pengeluaran.
2.4 Tujuan Pengawasan
Pengawasan sebagai salah satu fungsi manajemen berperan untuk menjamin agar
pelaksanaan kegiatan berjalan sesuai dengan ketentuan dan perencanaan yang telah
ditetapkan, sehingga tujuan organisasi dapat tercapai secara efektif dan efisien.
7
Sejalan dengan tugas pokok dan fungsi lembaga pengawasan,Adapun tujuan
pengawasan yaitu:
Manfaat Pengawasan
Adapun menurut Terry dan Rue “2000, hl 240” mengatakan dimana manfaat
dari pengawasan ialah relatif dan tergantung dari pentingnya kegiatan itu, sumbangan
yang dibuat, serta besarnya organisasi.
Untuk menilai apakah setiap unit-unit telah me- lakukan kebijaksanaan dan
prosedur yang menjadi tanggung jawabnya masing-masing.
Jadi dapat disimpulkan bahwa fungsi pengawasan ialah untuk memberikan nilai,
analisis, merekomendasikan serta menyampaikan hasil surat/laporan sehubungan
dengan bidang pekerjaan organisasi atau lembaga yang telah diteliti.
Demikianpun prinsip pokok kedua merupakan suatu keharusan yang perlu ada
agar sistem pengawasan itu memang benar-benar dapat efektif dilaksanakan.
Selain kedua prinsip pokok diatas, maka suatu sistem pengawasan haruslah pula
mengandung prinsip-prinsip berikut:
Dapat dimengerti
9
Tahap-tahap pelaksanaan pengawasan tersebut adalah sebagai berikut:
1) Menetapkan standar atau dasar untuk pengawasan
2) Meneliti basil yang di capai
3) Membandingkan pelakanaan dengan standar dan menetapkan perbedaannya
(bilamana ada perbedaan)
4) Memperbaiki penyimpangan dengan tindakan- tindakan korektif
Menurut Norma Audit Sistem Pengawasan Intern BUMN/BUMD
merupakan Seluruh sistem organisasi, kebijakan,prosedur dan praktik-praktik
yang diterapkan dalam mengelola urusan-urusan instansi atau badan usaha
dalam mengusahakan pelaksanaan pekerjaan yang ditugaskan secara berdaya
guna, hemat dan berhasil guna. Sedangkan tujuan dari Sistem Pengawasan
intern sendiri adalah Agar tugas dan kewajiban badan usaha menurut
peraturan dilaksanakan :
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pengawasan administratif dan pengawasan akuntansi adalah dua aspek utama dari
pengawasan internal. Pengawasan internal mencakup semua prosedur yang
berkaitan dengan efisiensi operasional dan kepatuhan terhadap kebijakan
perusahaan. Pengawasan eksternal dilakukan oleh pihak luar organisasi, seperti
BPK, dan berperan sebagai pengawas independen. Pengawasan internal dan
eksternal memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk mengamankan aset perusahaan,
memastikan laporan keuangan yang akurat, meningkatkan kepatuhan terhadap
regulasi, serta meningkatkan efisiensi organisasi. Pengawasan merupakan proses
pemantauan dan evaluasi untuk memastikan hasil yang direncanakan sesuai
dengan yang tercapai. Berbagai definisi menggarisbawahi pentingnya
pengawasan dalam memastikan ketaatan terhadap rencana dan kebijakan.
3.2 Saran
Diharapkan dengan disusunnya tugas makalah ini dapat membantu pembaca
maupun penulis untuk dapat memahami secara menyeluruh mengenai pengertian
dan tujuan sistem pengawasan intern bank.
12
DAFTAR PUSTAKA
Junaidi, J. 2019. Sistem Pengawasan Intern Dalam Pembiayaan Pada Bank Bri
Syariah Cabang Bengkulu.
Kadarman. 2001. Sistem Pengawasan Management.
https://inspektoratdaerah.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/jenis-jenis-
pengawasan-76
13