Anda di halaman 1dari 2

Sebuah perusahaan transportasi yang memiliki kendaraan sebanyak 500 unit

harus memikirkan risiko kendaraannya tertabrak, menyerempet atau diserempet


kendaraan lain, atau bahkan kemungkinan dicuri. Perusahaan dapat melakukan
pengalihan risiko tersebut dengan cara semua kendaraan diasuransikan. Pilihan
lainnya perusahaan dapat juga menyisihkan sejumlah uang setiap bulannya untuk
menutupi kemungkinan risiko akibat hal-hal tersebut diatas.

Jawab :

Jika kita meliha kondisi perusahaan, perusahaan ini merupakan perusahaan trasnportasi yang mana
kendaraan yang dimiliki merupakan asset utam/ asset yang memberikan penghasilan kepada
perusahaan. Artinya, keberadaan/kondisi asset tersebut merupakan hal yang sangat vital. Oleh karena
itu, asset ini harus di jaga dan di mitigasi dari resiko-resiko yang berpotensi muncul.

Dalam memitigasi resiko yang ada (kendaraanya tertabrak, menyemrempet atau diserempat kendaraan
lain, atau bahkan kemungkinan dicuri) manajer risiko dihadapkan pada pilihana mengasuransikan asset
tersebut atau menyisihkan sejumlah uang setiap bulannya untuk menutupi kemungkinan risiko yang
mungkin terjadi.

Jika saya manajer risiko peruashaan tersebut, maka saya akan memilih untuk mengasuransikan asset
tersebut. Hal ini saya piliha karena kendaraan tersebut merupakan aset utam perusahaan dan
kemungkinan untuk terjadi resiko-resiko yang disebutkan diaatas sangatlah besar. Tentunya untuk
mengatasi resiko-resiko yang muncul membutuhkan biaya yang besar, sehingga apabila pengalihan
resiko dilakukan dengan menyisihkan uang setiap bulan, dikhawatirkan biaya yang muncul akan lebih
besar dibandingkan dengan julah uang kendaraan tersebut. ketika mengasuransikan kendaraan
tersebut, memang akan timbul biaya premi yabg harus dibayarkan setiap bulannya, namun jika melihat
pentingnya asset tersebut kemungkinan terjadinya resiko tinggi akan sangat menguntungkan bila
meggunakan asuransi.

Bebarapa alasan kendaraan harus diasuransikan adalah sebagai berikut :

1. Membayar lebih murah perbulan / tahun dengan keuntungan atau manfaat lebih besar. Hal ini
dikarenakan ketika terjadi suatu hal pada salah satu atau semua kendaraan tentunya akan menimbulkan
biaya yang cukup besar untuk mengembalikan kondisi kendaraan seperti semula, selain itu jika terdapat
pihak ketiga yang mengalami kerugian atas kejadian kecelakan maka biaya yang dikeluarkan akan
semakin besar. Sederet permasalahan tersebut dapa teratasi dengan mengalihkan resiko ke pihak
asuransi kendaraan dengan membayar premi perbulan/tahun.

2. Menghemat waktu dan dapat meminimalisir ketika terjadi kecelakaan. Kesibukan bekerja juga
menjadi salah satu alasan pentingnya mengasuransikan kendaraan. Perusahaan asuransi akan
membantu melalui prosespasca-kecelakaan yang tidak menyenangkan, seperti bernegosiasi atas
kerugian yang timbul dengan pihak ketiga, membantu dalam proses klaim, membantu menemukan
bengkel perbaikan kendaraan, dan membantu proses klaim agar dapat diselesaikan secara cepat dan
adil. Proses pasca-kecelakaan cukup sulit jika harus dilalui sendiri tanpa melibatkan perusahaan
asuransi.

3. Memberikan ketenangan dalam berkendaran.

Para pengemudi tidak akan pernah mengetahui scenario lalu lintas yang akan terjadi setiap hari.
Kecelakaan dapat terjadi kapan saja dan sangat sulit untuk diprediksi. Asuransi dapat melindungi dari
scenario itu dan berguna untuk dapat membebaskan dari tanggungan biaya kecelakaan yang begitu
besar dalam satu waktu sehingga dapat terbebas dari beban pikiran dan rasa takut yang terus menerus
saat berkendara.

Pengaliha Risiko (Risk Transfer)

Jikat kita tidak ingin menanggung risiko tertentu, kita bisa mengalihkan risiko tersebut ke pihak lain yang
lebih mampu menghadapi risiko tersebut. Pihak lain tersebut biasanya mempunyai kemampuan yang
lebih baik untuk mengendalikan risiko, baik karena skala ekonomi yang lebih baik sehingga bisa
mendiversifikasikan risiko lebih baik, atau karena mempunyai keahlian untuk melakukan manajemen
risiko lebih baik.

Asuransi

Asuransi merupakan metode transfer risiko yang paling umum, khususnya untuk risiko murni (pure risk).
Asuransi adalah kontrak perjanjian antara yang diasuransikan (insured) dan perusahaan asuransi
(insurer), ketika insurer bersedia memberikan kompensasi atas kerugian yang dialami pihak yang
diasuransikan, dan pihak pengasuransi (insurer) memperoleh premi asuransi sebagai balasannya.

Empat hal diperlukan dalam transaksi asuransi (1) perjanjian kontrak, (2) pembayaran premi, (3)
tanggungan (benefit) yang dibayarkan jika terjadi kerugian seperti yang disebutkan dalam kontrak, dan
(4) penggabungan (pool) sumber daya oleh perusahaan asuransi yang diperlukan untuk membayar
tanggungan.

Bisnis asuransi didasarkan pada prinsip mengumpulkan (pool) sumber daya, bukannya mengumpulkan
risiko. melalui premi yang diterima oleh perusahaan asuransi, perusahaan bisa mengumpulakan sumber
daya, sehingga bisa memperkecil probabilitas tidak bisa memenuhi kewajiban. Penggabungan risiko
untuk memperkecil probabilitas ketidakmampuan membayar kewajiban mensyaratkan hubungan yang
rendah (atau negatif) sehingga risiko tersebut akan saling menghilangkan. Penggabungan risiko
semacam itu merupakan prinsip diversifikasi, bukannya asuransi.

Resiko yang bisa tanggung oleh asuransi cukup beragam. Berikut ini beberapa contoh risiko-risiko
tersebut: (1) Risiko kecelakaan kerja, (2) Risiko kematian (3) Risiko tabungan tidak terbayar oleh bank
(asuransi deposito) (4) Risiko kebakaran atau kerusakan property.

Sumber :

Buku Materi Pokok (BMP) - Manajemen Risiko dan Asuransi - ADBI4211

Anda mungkin juga menyukai