Anda di halaman 1dari 26

STANDAR PROFESIONAL

AKUNTAN PUBLIK

STANDAR AUDIT 620 (REVISI 2021)


PENGGUNAAN PEKERJAAN
PAKAR AUDITOR

Institut Akuntan Publik Indonesia


STANDAR PROFESIONAL
AKUNTAN PUBLIK

STANDAR AUDIT 620 (REVISI 2021)


PENGGUNAAN PEKERJAAN
PAKAR AUDITOR

Institut Akuntan Publik Indonesia


STANDAR PROFESIONAL AKUNTAN PUBLIK

Standar Audit 620 (Revisi 2021)


Penggunaan Pekerjaan Pakar Auditor

INSTITUT AKUNTAN PUBLIK INDONESIA


Office 8 Building Lantai 12 Unit 12I-12J
Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53
Senopati Raya, Jakarta 12190, Indonesia.
Telp. : (021) 29333151, 72795445/46
Website : http://www.iapi.or.id
Email : info@iapi.or.id / teknis@iapi.or.id

Hak Cipta © 2021 Institut Akuntan Publik Indonesia

Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini
dalam bentuk apapun, baik secara elektronik maupun mekanik, termasuk memfotocopi, merekam,
atau dengan menggunakan sistem penyimpanan lainnya, tanpa izin tertulis dari Institut Akuntan
Publik Indonesia.

UNDANG-UNDANG NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG HAK CIPTA


1. Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang Hak Cipta
melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta yang meliputi penerjemahan dan
pengadaptasian Ciptaan untuk Penggunaan Secara Komersil dipidana penjara paling lama 3
(tiga) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta
rupiah).
2. Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau izin Pencipta atau pemegang Hak Cipta
melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta yang meliputi penerbitan, penggandaan dalam
segala bentuknya, dan pendistribusian Ciptaan untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana
dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun dan/atau pidana denda paling banyak
Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).
3. Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud pada poin kedua di atas yang
dilakukan dalam bentuk pembajakan, dipidana dengan pidana penjara paling lama 10
(sepuluh) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp4.000.000.000,00 (empat miliar
rupiah).

Institut Akuntan Publik Indonesia

Standar Audit 620 (Revisi 2021)


Penggunaan Pekerjaan Pakar Auditor

−Jakarta: IAPI, 2021


1 jil., 24 hlm, 15,5 x 24 cm

ISBN: XXX-XXX-XXXXX-X-X

1. Standar Audit 620 (Revisi 2021) 2. Akuntan Pubik


I. Judul II. Institut Akuntan Publik Indonesia

ii
Penggunaan Pekerjaan Pakar Auditor

PENGANTAR

SA 620 (Revisi 2021), “Penggunaan Pekerjaan Pakar Auditor” telah disetujui oleh Dewan
Standar Profesional Akuntan Publik I pada tanggal 13 Juli 2021 dan berlaku efektif untuk audit
atas laporan keuangan untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2022.

SA 620 (Revisi 2021) merupakan adopsi dari International Standards on Auditing (ISA)
sebagaimana yang tercantum dalam “Handbook of International Quality Control, Auditing,
Review, Other Assurance, and Related Services Pronouncements – 2018 Edition” yang
diterbitkan oleh International Auditing and Assurance Standards Board (IAASB) – International
Federation of Accountants (IFAC).

Jakarta, 13 Juli 2021


Institut Akuntan Publik Indonesia
Dewan Standar Profesional Akuntan Publik I

Hendang Tanusdjaja Supervisi dari Dewan Pengurus

Handri Tjendra Ketua


Adeyana Widjaja Anggota
Andar Ramona Sinaga Anggota
Dedy Sukrisnadi Anggota
Eliza Fatima Anggota
Emmy Mutiarini Anggota
Kusumaningsih Angkawijaya Anggota
Lukmanul Arsyad Anggota
Nur Sigit Warsidi Anggota
Renie Feriana Anggota
Theodorus Bambang Dwi K.A. Anggota

iii SA 620 (Revisi 2021)


Penggunaan Pekerjaan Pakar Auditor

PENETAPAN DAN PENGESAHAN

Dewan Pengurus Institut Akuntan Publik Indonesia telah menetapkan dan mengesahkan SA
620 (Revisi 2021), “Penggunaan Pekerjaan Pakar Auditor” dan berlaku efektif untuk audit atas
laporan keuangan untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2022.

Penetapan dan pengesahan SA 620 (Revisi 2021) oleh Dewan Pengurus, berdasar kepada
persetujuan Dewan Standar Profesional Akuntan Publik I pada tanggal 13 Juli 2021.

Jakarta, 19 Juli 2021


Dewan Pengurus Institut Akuntan Publik Indonesia

Tarkosunaryo Ketua Umum


Sapto Amal Damandari Ketua
Tia Adityasih Ketua
Hendang Tanusdjaja Ketua
Handoko Tomo Ketua
Aria Kanaka Ketua
Ellya Noorlisyati Ketua
Florus Daeli Ketua
Irhoan Tanudiredja Ketua
Johanna Gani Ketua
Syahril Ali Ketua
Rian Benyamin Surya Ketua
Sugeng Praptoyo Ketua
Steven Tanggara Ketua
Irwan Haswir Ketua
Palti FTH Siahaan Ketua

SA 620 (Revisi 2021) iv


Penggunaan Pekerjaan Pakar Auditor

STANDAR AUDIT 620 (REVISI 2021)


PENGGUNAAN PEKERJAAN PAKAR AUDITOR
(Berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan
untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2022)

DAFTAR ISI
Paragraf
Pendahuluan
Ruang Lingkup............................................................................................... 1-2
Tanggung Jawab Auditor terhadap Opini Audit .............................................. 3
Tanggal Efektif ............................................................................................... 4
Tujuan .......................................................................................................... 5
Definisi ........................................................................................................ 6
Ketentuan
Penentuan Kebutuhan Seorang Pakar Auditor............................................... 7
Sifat, Saat, dan Luas Prosedur Audit ............................................................. 8
Kompetensi, Kapabilitas, dan Objektivitas Pakar Auditor ............................... 9
Pemerolehan Suatu Pemahaman tentang Bidang Keahlian Pakar Auditor .... 10
Perjanjian dengan Pakar Auditor.................................................................... 11
Pengevaluasian atas Kecukupan Pekerjaan Pakar Auditor ............................ 12-13
Pengacuan ke Pakar Auditor dalam Laporan Auditor ..................................... 14-15
Materi Penerapan dan Penjelasan Lain
Definisi Pakar Auditor .................................................................................... A1-A3
Penentuan Kebutuhan Seorang Pakar Auditor............................................... A4-A9
Sifat, Saat, dan Luas Prosedur Audit ............................................................. A10-A13
Kompetensi, Kapabilitas, dan Objektivitas Pakar Auditor ............................... A14-A20
Pemerolehan Suatu Pemahaman tentang Bidang Keahlian Pakar Auditor .... A21-A22
Perjanjian dengan Pakar Auditor.................................................................... A23-A31
Pengevaluasian atas Kecukupan Pekerjaan Pakar Auditor ............................ A32-A40
Pengacuan ke Pakar Auditor dalam Laporan Auditor ..................................... A41-A42
Lampiran: Pertimbangan untuk Kesepakatan antara Auditor dan Pakar
Eksternal Auditor

Standar Audit (SA) 620 (Revisi 2021), “Penggunaan Pekerjaan Pakar Auditor” harus dibaca
bersamaan dengan SA 200 (Revisi 2021), “Tujuan Keseluruhan Auditor Independen dan
Pelaksanaan Audit Berdasarkan Standar Audit”.

v SA 620 (Revisi 2021)


Penggunaan Pekerjaan Pakar Auditor

(Sengaja Dikosongkan)

SA 620 (Revisi 2021) vi


Penggunaan Pekerjaan Pakar Auditor

1 Pendahuluan
2
3 Ruang Lingkup
4
5 1. Standar Audit (SA) ini mengatur tentang tanggung jawab auditor atas pekerjaan
6 individu atau organisasi dalam bidang keahlian selain akuntansi atau audit, ketika
7 pekerjaan tersebut digunakan untuk membantu auditor dalam memeroleh bukti audit
8 yang cukup dan tepat. SA ini tidak mengatur hal-hal yang berkaitan dengan kondisi
9 ketika auditor internal secara individual menyediakan bantuan langsung kepada
10 auditor eksternal dalam pelaksanaan prosedur audit.
11
12 2. SA ini tidak mengatur tentang:
13 (a) Situasi ketika tim perikatan mengikutsertakan seorang anggota, atau
14 berkonsultasi dengan seorang individu atau organisasi dengan keahlian dalam
15 bidang khusus akuntansi atau audit, yang dijelaskan dalam SA 220 (Revisi
16 2021);1 atau
17 (b) Penggunaan pekerjaan seorang individu atau organisasi yang memiliki
18 keahlian dalam bidang selain akuntansi atau audit, yang pekerjaannya dalam
19 bidang tersebut digunakan oleh entitas untuk membantu entitas dalam
20 penyusunan laporan keuangan (pakar yang dipekerjakan oleh manajemen)
21 yang diuraikan dalam SA 500 (Revisi 2021).2
22
23 Tanggung Jawab Auditor terhadap Opini Audit
24
25 3. Auditor bertanggung jawab tunggal terhadap opini audit yang dinyatakan, dan
26 tanggung jawab tersebut tidak berkurang dengan penggunaan pekerjaan seorang
27 pakar auditor. Meskipun demikian, jika auditor menggunakan pekerjaan pakar
28 auditor, mengikuti SA ini, disimpulkan bahwa pekerjaan pakar tersebut memadai
29 untuk tujuan auditor tersebut, auditor mungkin dapat menerima temuan pakar atau
30 kesimpulan dalam bidang keahlian pakar sebagai bukti audit yang tepat.
31
32 Tanggal Efektif
33
34 4. SA ini berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan untuk periode yang dimulai
35 pada atau setelah tanggal 1 Januari 2022.
36
37 Tujuan
38
39 5. Tujuan auditor adalah:
40 (a) Untuk menentukan apakah perlu menggunakan pekerjaan seorang pakar
41 auditor; dan
42 (b) Jika menggunakan pekerjaan pakar auditor, untuk menentukan apakah
43 pekerjaan tersebut memadai untuk tujuan auditor.

1 SA 200 (Revisi 2021), “Pengendalian Mutu untuk Audit atas Laporan Keuangan”, paragraf A11,
A21-A23.
2 SA 500 (Revisi 2021), “Bukti Audit”, paragraf A35-A49.

1 SA 620 (Revisi 2021)


Penggunaan Pekerjaan Pakar Auditor

1 Definisi
2
3 6. Untuk tujuan SA ini, istilah berikut memiliki makna:
4 (a) Pakar auditor: Individu atau organisasi yang memiliki keahlian dalam suatu
5 bidang selain akuntansi atau audit, yang pekerjaannya dalam bidang tersebut
6 digunakan oleh auditor untuk membantu auditor tersebut dalam memeroleh
7 bukti audit yang cukup dan tepat. Seorang pakar auditor dapat merupakan
8 seorang pakar internalnya (seorang rekan3 atau staf, termasuk staf temporer
9 dari KAP atau jaringan KAP auditor tersebut) atau seorang pakar external.
10 (Ref: Para. A1-A3)
11 (b) Keahlian: Keterampilan, pengetahuan dan pengalaman dalam suatu bidang
12 tertentu.
13 (c) Pakar manajemen: Individu atau organisasi yang memiliki keahlian dalam
14 suatu bidang selain akuntansi atau audit, yang pekerjaannya dalam bidang
15 tersebut digunakan oleh entitas untuk membantu entitas dalam penyusunan
16 laporan keuangan.
17
18 Ketentuan
19
20 Penentuan Kebutuhan Seorang Pakar Auditor
21
22 7. Ketika keahlian di suatu bidang selain akuntansi atau audit diperlukan untuk
23 memeroleh bukti audit yang cukup dan tepat, auditor harus menentukan apakah perlu
24 menggunakan pekerjaan seorang pakar auditor.
25 (Ref: Para. A4-A9)
26
27 Sifat, Saat, dan Luas Prosedur Audit
28
29 8. Sifat, saat, dan luas prosedur auditor yang berkaitan dengan ketentuan dalam
30 paragraf 9-13 akan bervariasi sesuai kondisinya. Dalam menentukan sifat, saat, dan
31 luas prosedur tersebut, auditor harus mempertimbangkan berbagai hal termasuk:
32 (Ref: Para. A10)
33 (a) Sifat dari hal yang berkaitan dengan pekerjaan pakar;
34 (b) Risiko kesalahan penyajian material dalam hal yang berkaitan dengan
35 pekerjaan pakar;
36 (c) Signifikansi pekerjaan pakar dalam konteks audit;
37 (d) Pengetahuan dan pengalaman auditor tentang pekerjaan yang dilakukan
38 sebelumnya oleh pakar tersebut; dan
39 (e) Apakah pakar tersebut tunduk pada kebijakan dan prosedur pengendalian
40 mutu KAP auditor. (Ref: Para. A11-A13)
41
42 Kompetensi, Kapabilitas, dan Objektivitas Pakar Auditor
43
44 9. Auditor perlu mengevaluasi apakah pakar auditor memiliki kompetensi, kapabilitas,
45 dan objektivitas yang diperlukan untuk tujuan auditor. Dalam hal pakar eksternal yang

3 “Rekan” dan “KAP” harus dibaca mengacu pada istilah yang setara dalam sektor publik, jika
relevan.

SA 620 (Revisi 2021) 2


Penggunaan Pekerjaan Pakar Auditor

1 ditunjuk auditor, evaluasi atas objektivitas harus mencakup permintaan keterangan


2 tentang kepentingan dan hubungan yang mungkin dapat menjadi sebuah ancaman
3 terhadap objektivitas pakar tersebut. (Ref: Para. A14-A20)
4
5 Pemerolehan Suatu Pemahaman tentang Bidang Keahlian Pakar Auditor
6
7 10. Auditor harus memeroleh suatu pemahaman yang cukup tentang bidang keahlian
8 pakar untuk memungkinkan auditor dalam: (Ref: Para. A21-A22)
9 (a) Menentukan sifat, ruang lingkup, dan tujuan pekerjaan pakar untuk tujuan
10 auditor; dan
11 (b) Mengevaluasi kecukupan pekerjaan tersebut untuk tujuan auditor.
12
13 Perjanjian dengan Pakar Auditor
14
15 11. Auditor harus menyetujui, secara tertulis bila diperlukan, atas hal-hal berikut dengan
16 pakar auditor: (Ref: Para. A23-A26):
17 (a) Sifat, ruang lingkup, dan tujuan pekerjaan pakar; (Ref: Para. A27)
18 (b) Peran dan tanggung jawab auditor dan pakar tersebut; (Ref: Para. A28-A29)
19 (c) Sifat, saat, dan luas komunikasi antara auditor dan pakar tersebut, termasuk
20 bentuk laporan apapun yang akan disediakan oleh pakar tersebut; dan
21 (Ref: Para. A30)
22 (d) Kebutuhan pakar tersebut untuk mengobservasi ketentuan kerahasiaan.
23 (Ref: Para. A31)
24
25 Pengevaluasian atas Kecukupan Pekerjaan Pakar Auditor
26
27 12. Auditor harus mengevaluasi kecukupan pekerjaan pakar auditor untuk tujuan auditor,
28 yang mencakup: (Ref: Para. A32)
29 (a) Relevansi dan kelayakan dari temuan atau kesimpulan pakar tersebut, dan
30 konsistensi hal-hal tersebut dengan bukti audit lain; (Ref: Para. A33-A34)
31 (b) Jika pekerjaan pakar tersebut melibatkan penggunaan asumsi dan metode
32 signifikan, relevansi, dan kewajaran asumsi dan metode tersebut sesuai
33 kondisinya; dan (Ref: Para. A35-A37)
34 (c) Jika pekerjaan pakar tersebut melibatkan penggunaan data sumber yang
35 signifikan bagi pekerjaan pakar tersebut, relevansi, kelengkapan, dan
36 keakuratan data sumber tersebut. (Ref: Para. A38-A39)
37
38 13. Jika auditor menentukan bahwa pekerjaan pakar auditor tersebut tidak memadai
39 untuk tujuan auditor, maka auditor harus: (Ref: Para. A40)
40 (a) Setuju dengan pakar tersebut atas sifat dan luas pekerjaan selanjutnya yang
41 akan dilaksanakan oleh pakar tersebut; atau
42 (b) Melaksanakan prosedur audit tambahan yang tepat atas kondisi tersebut.
43
44 Pengacuan ke Pakar Auditor dalam Laporan Auditor
45
46 14. Auditor tidak boleh mengacu ke pekerjaan seorang pakar auditor dalam laporan
47 auditor yang berisi suatu opini tanpa modifikasian kecuali diharuskan oleh peraturan
48 perundang-undangan. Jika pengacuan itu diharuskan oleh peraturan perundang-

3 SA 620 (Revisi 2021)


Penggunaan Pekerjaan Pakar Auditor

1 undangan, auditor harus menunjukkan dalam laporan auditor bahwa pengacuan


2 tersebut tidak mengurangi tanggung jawab auditor atas opini auditor tersebut.
3 (Ref: Para. A41)
4
5 15. Ketika auditor membuat pengacuan ke pekerjaan seorang pakar auditor dalam
6 laporan auditor karena pengacuan tersebut relevan dengan suatu pemahaman atas
7 modifikasi terhadap opini auditor, auditor harus menunjukkan dalam laporan auditor
8 bahwa pengacuan tersebut tidak mengurangi tanggung jawab auditor atas opini
9 tersebut. (Ref: Para. A42)
10
11 ***
12
13 Materi Penerapan dan Penjelasan Lain
14
15 Definisi Pakar Auditor (Ref: Para. 6(a))
16
17 A1. Keahlian di suatu bidang selain akuntansi atau audit mungkin mencakup keahlian
18 yang berkaitan dengan hal-hal seperti:
19 • Penilaian atas instrumen keuangan yang kompleks, tanah dan bangunan,
20 mesin dan pabrik, perhiasan, karya seni, barang antik, aset takberwujud, aset
21 yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih dalam kombinasi bisnis dan aset
22 yang mungkin telah mengalami penurunan nilai.
23 • Perhitungan aktuaris atas liabilitas yang berkaitan dengan kontrak asuransi
24 atau program manfaat bagi karyawan.
25 • Estimasi cadangan minyak dan gas.
26 • Penilaian atas liabilitas lingkungan, dan biaya pembersihan lingkungan.
27 • Interpretasi atas kontrak dan peraturan perundang-undangan.
28 • Analisis atas isu kepatuhan pajak yang kompleks atau tidak biasa.
29
30 A2. Dalam banyak kondisi, pembedaan antara keahlian dalam bidang akuntansi atau
31 audit dan keahlian dalam bidang lain, tidak sulit dilakukan, meskipun hal ini
32 melibatkan bidang khusus akuntansi atau audit. Sebagai contoh, individu dengan
33 keahlian dalam menerapkan metode akuntansi untuk pajak tangguhan sering kali
34 dengan mudah dapat dibedakan dengan pakar dalam hukum perpajakan. Pakar
35 pertama bukanlah pakar untuk tujuan SA ini, karena merupakan keahlian akuntansi;
36 pakar kedua adalah pakar untuk tujuan SA ini karena merupakan keahlian hukum.
37 Pembedaan serupa mungkin dapat juga dibuat dalam bidang lainnya, sebagai
38 contoh, antara keahlian dalam metode akuntansi untuk instrumen keuangan dan
39 keahlian dalam pembuatan model kompleks untuk tujuan penilaian instrumen
40 keuangan. Namun, dalam beberapa kondisi, terutama keahlian yang melibatkan
41 munculnya bidang keahlian akuntansi atau audit, pembedaan antara bidang khusus
42 akuntansi atau audit dan keahlian dalam bidang lainnya, merupakan suatu
43 pertimbangan profesional. Peraturan dan standar profesional yang berlaku tentang

SA 620 (Revisi 2021) 4


Penggunaan Pekerjaan Pakar Auditor

1 ketentuan pendidikan dan kompetensi bagi akuntan dan auditor mungkin dapat
2 membantu auditor dalam menerapkan pertimbangan tersebut.4
3
4 A3. Adalah perlu untuk menerapkan pertimbangan ketika mempertimbangkan
5 bagaimana ketentuan SA ini dipengaruhi oleh fakta bahwa pakar auditor dapat
6 merupakan individu atau organisasi. Sebagai contoh, ketika mengevaluasi
7 kompetensi, kapabilitas, dan objektivitas pakar auditor, kemungkinan pakar tersebut
8 adalah sebuah organisasi yang auditor pernah menggunakannya, namun auditor
9 tersebut tidak memiliki pengalaman sebelumnya dengan pakar secara individual
10 yang ditunjuk oleh organisasi untuk perikatan tertentu tersebut; atau mungkin
11 sebaliknya, bahwa auditor tersebut mungkin sudah mengenal pekerjaan pakar
12 secara individual, namun tidak demikian dengan organisasi yang di dalamnya pakar
13 tersebut bekerja. Dalam kasus lainnya, baik atribut pakar secara individu dan atribut
14 manajerial organisasi (seperti sistem pengendalian mutu yang diterapkan oleh
15 organisasi) mungkin relevan dengan evaluasi auditor.
16
17 Penentuan Kebutuhan Seorang Pakar Auditor (Ref: Para. 7)
18
19 A4. Seorang pakar auditor mungkin diperlukan untuk membantu auditor dalam satu atau
20 lebih hal berikut:
21 • Pemerolehan suatu pemahaman tentang entitas dan lingkungannya, termasuk
22 pengendalian internalnya.
23 • Pengidentifikasian dan penilaian risiko-risiko kesalahan penyajian material.
24 • Penentuan dan penerapan respons menyeluruh untuk menilai risiko di tingkat
25 laporan keuangan.
26 • Desain dan pelaksanaan prosedur audit lanjutan untuk merespons risiko yang
27 telah dinilai pada tingkat asersi, yang terdiri dari pengujian pengendalian atau
28 prosedur substantif.
29 • Pengevaluasian kecukupan dan ketepatan bukti audit yang diperoleh dalam
30 perumusan suatu opini atas laporan keuangan.
31
32 A5. Risiko kesalahan penyajian material dapat meningkat ketika keahlian dalam bidang
33 selain akuntansi diperlukan oleh manajemen dalam menyusun laporan keuangan,
34 sebagai contoh, karena hal ini dapat menunjukkan kompleksitas, atau karena
35 manajemen mungkin tidak memiliki pengetahuan tentang bidang keahlian tersebut.
36 Jika dalam penyusunan laporan keuangan manajemen tidak memiliki keahlian yang
37 dibutuhkan, seorang pakar manajemen mungkin digunakan dalam merespons risiko
38 tersebut. Pengendalian yang relevan, termasuk pengendalian yang berkaitan dengan
39 pekerjaan seorang pakar manajemen, jika relevan, mungkin juga mengurangi risiko
40 kesalahan penyajian material.
41
42 A6. Ketika penyusunan laporan keuangan melibatkan penggunaan pakar dalam bidang
43 selain akuntansi, auditor yang memiliki keahlian dalam akuntansi dan audit, mungkin
44 tidak memiliki keahlian yang diperlukan untuk mengaudit laporan keuangan tersebut.
45 Rekan perikatan diharuskan untuk meyakinkan dirinya bahwa tim perikatan, dan

4 Sebagai contoh, International Education Standard 8, “Ketentuan Kompetensi untuk Profesional


Audit”, mungkin dapat membantu.

5 SA 620 (Revisi 2021)


Penggunaan Pekerjaan Pakar Auditor

1 pakar auditor yang bukan merupakan bagian dari tim perikatan, secara kolektif
2 memiliki kompetensi dan kapabilitas yang cukup untuk melaksanakan perikatan
3 audit.5 Selain itu, auditor diharuskan untuk memastikan sifat, saat, dan luas dari
4 sumber daya yang diperlukan untuk melaksanakan perikatan tersebut.6 Penentuan
5 apakah auditor menggunakan pekerjaan pakar auditor, dan jika demikian, kapan dan
6 seberapa luas, membantu auditor dalam memenuhi ketentuan ini. Seiring dengan
7 kemajuan audit, atau berubahnya kondisi, auditor mungkin perlu untuk merevisi
8 keputusan sebelumnya tentang penggunaan pekerjaan pakar auditor.
9
10 A7. Seorang auditor yang bukan merupakan pakar dalam bidang relevan selain
11 akuntansi atau audit, mungkin dapat memeroleh pemahaman yang cukup dalam
12 bidang tersebut untuk melaksanakan audit tanpa menggunakan pakar auditor.
13 Pemahaman ini dapat diperoleh melalui, sebagai contoh:
14 • Pengalaman dalam mengaudit entitas yang mengharuskan keahlian tersebut
15 dalam penyusunan laporan keuangan.
16 • Pendidikan atau pengembangan profesional dalam bidang tertentu. Hal ini
17 dapat meliputi kursus formal, atau diskusi dengan individu yang memiliki
18 keahlian dalam bidang yang relevan dengan tujuan meningkatkan kapasitas
19 auditor itu sendiri dalam menghadapi permasalahan dalam bidang tersebut.
20 Diskusi seperti itu berbeda dengan konsultasi dengan seorang pakar auditor
21 tentang serangkaian kondisi spesifik yang dihadapi dalam perikatan yang di
22 dalamnya pakar diberi fakta yang relevan yang akan memungkinkan pakar
23 tersebut memberikan advis berdasar informasi tentang hal tertentu.7
24 • Mendiskusikan dengan auditor yang melaksanakan perikatan serupa.
25
26 A8. Namun, dalam kasus lain, auditor dapat menentukan adalah perlu, atau dapat
27 memilih, untuk menggunakan seorang pakar auditor dalam membantu untuk
28 memeroleh bukti audit yang cukup dan tepat. Pertimbangan ketika memutuskan
29 apakah menggunakan seorang pakar auditor mencakup:
30 • Apakah manajemen telah menggunakan pakar manajemen dalam penyusunan
31 laporan keuangan (lihat paragraf A9).
32 • Sifat dan sigfinikansi hal tersebut, termasuk kompleksitasnya.
33 • Terdapat risiko kesalahan penyajian material dalam hal tersebut.
34 • Sifat prosedur yang diharapkan untuk merespons risiko yang teridentifikasi,
35 termasuk: pengetahuan auditor dan pengalaman dengan pekerjaan pakar
36 tersebut yang berkaitan dengan hal-hal tersebut; dan ketersediaan sumber
37 bukti audit alternatif.
38
39 A9. Ketika manajemen menggunakan seorang pakar manajemen dalam penyusunan
40 laporan keuangan, keputusan auditor apakah menggunakan seorang pakar auditor
41 juga dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti:
42 • Sifat, ruang lingkup, dan tujuan pekerjaan pakar manajemen.
43 • Apakah pakar manajemen dipekerjakan oleh entitas, atau oleh pihak yang
44 terikat dengan kontrak oleh entitas untuk menyediakan jasa yang relevan.

5 SA 220 (Revisi 2021), paragraf 14.


6 SA 300 (Revisi 2021), “Perencanaan suatu Audit atas Laporan Keuangan”, paragraf 8(e).
7 SA 220 (Revisi 2021), paragraf A22.

SA 620 (Revisi 2021) 6


Penggunaan Pekerjaan Pakar Auditor

1 • Luas bidang yang dapat diterapkan pengendalian atau pengaruh oleh


2 manajemen atas pekerjaan pakar manajemen.
3 • Kompetensi dan kapabilitas pakar manajemen.
4 • Apakah pakar manajemen tunduk pada standar kinerja teknis atau standar
5 profesional lain atau ketentuan industri.
6 • Pengendalian apa pun dalam entitas atas pekerjaan pakar tersebut.
7
8 SA 500 (Revisi 2021)8 mencakup ketentuan dan pedoman mengenai dampak
9 kompetensi, kapabilitas, dan objektivitas pakar manajemen terhadap keandalan bukti
10 audit.
11
12 Sifat, Saat, dan Luas Prosedur Audit (Ref: Para. 8)
13
14 A10. Sifat, saat, dan luas prosedur audit yang berkaitan dengan ketentuan dalam paragraf
15 9-13 SA ini akan bervariasi sesuai dengan kondisinya. Sebagai contoh, faktor-faktor
16 berikut dapat menyarankan kebutuhan prosedur yang berbeda atau prosedur yang
17 ekstensif dibandingkan dengan kasus ini:
18 • Pekerjaan pakar auditor berkaitan dengan suatu hal yang signifikan yang
19 melibatkan pertimbangan subjektif dan kompleks.
20 • Auditor sebelumnya tidak menggunakan hasil pekerjaan pakar auditor, dan
21 tidak memiliki pengetahuan sebelumnya tentang kompetensi, kapabilitas, dan
22 objektivitas pakar tersebut.
23 • Pakar auditor melaksanakan prosedur yang integral dengan audit, tidak
24 dimintai konsultasi untuk menyediakan advis atas hal secara individual.
25 • Pakar tersebut adalah pakar eksternal yang ditunjuk auditor dan tidak menjadi
26 subjek kebijakan dan prosedur pengendalian mutu KAP.
27
28 Kebijakan dan Prosedur Pengendalian Mutu KAP Auditor (Ref: Para. 8(e))
29
30 A11. Seorang pakar internal dapat merupakan seorang rekan atau staf, termasuk staf
31 temporer dari KAP tersebut dan oleh karenanya tunduk pada kebijakan dan prosedur
32 pengendalian mutu KAP tersebut sesuai dengan SPM 19 atau ketentuan lain yang
33 setara.10 Alternatif lainnya, pakar internal yang ditunjuk auditor dapat merupakan
34 seorang rekan atau staf, termasuk staf temporer dari jaringan KAP auditor tersebut,
35 yang mungkin memiliki kebijakan dan prosedur pengendalian mutu yang sama
36 dengan KAP auditor tersebut.
37
38 A12. Seorang pakar eksternal yang ditunjuk auditor bukan merupakan anggota tim
39 perikatan dan tidak tunduk pada kebijakan dan prosedur pengendalian mutu
40 berdasarkan SPM 1.11 Peraturan perundang-undangan mungkin mengharuskan
41 bahwa seorang pakar eksternal yang ditunjuk auditor diperlakukan sebagai anggota
42 tim perikatan, dan oleh karenanya tunduk pada ketentuan etika yang relevan,

8 SA 500 (Revisi 2021), paragraf 8.


9 SPM 1, “Pengendalian Mutu bagi Kantor Akuntan Publik yang Melaksanakan Perikatan Asurans
(Audit, Reviu, dan Perikatan Asurans Lainnya) dan Perikatan Selain Asurans”, paragraf 12(f).
10 SA 220 (Revisi 2021), paragraf 2.
11 SPM 1, paragraf 12(f).

7 SA 620 (Revisi 2021)


Penggunaan Pekerjaan Pakar Auditor

1 termasuk ketentuan yang berkaitan dengan independensi dan ketentuan profesional


2 lain, sebagaimana yang ditetapkan oleh peraturan perundang-undangan tersebut.
3
4 A13. Tim perikatan dapat mengandalkan sistem pengendalian mutu KAP yang
5 bersangkutan, kecuali jika informasi yang disediakan oleh KAP atau pihak lainnya
6 menyarankan sebaliknya.12 Luas pengandalan tersebut akan bervariasi sesuai
7 dengan kondisi dan dapat berdampak terhadap sifat, saat, dan luas prosedur auditor
8 yang berkaitan dengan hal-hal berikut:
9 • Kompetensi dan kapabilitas melalui program rekrutmen dan pelatihan.
10 • Objektivitas. Pakar internal auditor tunduk pada ketentuan etika yang relevan,
11 termasuk ketentuan yang berkaitan dengan independensi.
12 • Evaluasi auditor atas kecukupan pekerjaan pakar auditor. Sebagai contoh,
13 program pelatihan KAP dapat memberikan pakar internal auditor suatu
14 pemahaman yang tepat tentang hubungan timbal balik keahlian mereka
15 dengan proses audit. Pengandalan pada pelatihan dan proses lain dalam KAP
16 tersebut, seperti protokol untuk penentuan ruang lingkup pekerjaan pakar
17 internal auditor, dapat berdampak terhadap sifat, saat, dan luas dari prosedur
18 auditor untuk mengevaluasi kecukupan pekerjaan pakar auditor.
19 • Kepatuhan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan, melalui
20 proses pemantauan.
21 • Perjanjian dengan pakar auditor.
22
23 Pengandalan seperti itu tidak mengurangi tanggung jawab auditor untuk memenuhi
24 ketentuan SA ini.
25
26 Kompetensi, Kapabilitas, dan Objektivitas Pakar Auditor (Ref. Para. 9)
27
28 A14. Kompetensi, kapabilitas, dan objektivitas pakar auditor adalah faktor yang secara
29 signifikan memengaruhi apakah pekerjaan pakar auditor tersebut akan memadai
30 untuk tujuan auditor. Kompetensi berkaitan dengan sifat dan tingkat keahlian pakar
31 auditor. Kapabilitas berkaitan dengan kemampuan pakar auditor dalam menerapkan
32 kompetensinya sesuai kondisi perikatan. Faktor-faktor yang memengaruhi
33 kapabilitas dapat mencakup, sebagai contoh, lokasi geografis, dan ketersediaan
34 waktu dan sumber daya. Objektivitas berkaitan dengan kemungkinan dampak bias,
35 benturan kepentingan, atau pengaruh pihak lain terhadap pertimbangan profesional
36 atau bisnis dari pakar auditor tersebut.
37
38 A15. Informasi tentang kompetensi, kapabilitas, dan objektivitas pakar auditor dapat
39 berasal dari berbagai sumber, seperti:
40 • Pengalaman pribadi pakar tersebut dengan pekerjaan sebelumnya.
41 • Diskusi dengan pakar tersebut.
42 • Diskusi dengan auditor lain atau pihak lain yang familier dengan pekerjaan
43 pakar tersebut.

12 SA 220 (Revisi 2021), paragraf 4.

SA 620 (Revisi 2021) 8


Penggunaan Pekerjaan Pakar Auditor

1 • Pengetahuan atas kualifikasi pakar tersebut, keanggotaan dalam organisasi


2 profesional, atau asosiasi industri, izin praktik, atau bentuk pengakuan
3 eksternal lainnya.
4 • Makalah atau buku yang diterbitkan yang ditulis oleh pakar tersebut.
5 • Kebijakan dan prosedur pengendalian mutu KAP auditor tersebut (lihat
6 paragraf A11-A13).
7
8 A16. Hal-hal yang relevan untuk mengevaluasi kompetensi, kapabilitas, dan objektivitas
9 pakar auditor mencakup apakah pekerjaan pakar tersebut didasarkan pada standar
10 kinerja teknis atau ketentuan profesional lain atau industri, sebagai contoh, standar
11 etika dan ketentuan keanggotaan lain atau organisasi profesional atau asosiasi
12 industri, standar akreditasi badan pemberi lisensi, atau ketentuan yang ditegakkan
13 oleh peraturan perundang-undangan.
14
15 A17. Hal-hal lainnya yang dapat relevan mencakup:
16 • Relevansi kompetensi pakar auditor tentang hal-hal yang pekerjaan pakar
17 tersebut akan digunakan, termasuk bidang spesialisasi dalam keahlian pakar
18 tersebut. Sebagai contoh, aktuaris tertentu dapat memiliki spesialisasi dalam
19 properti dan asuransi kecelakaan, namun memiliki keterbatasan keahlian
20 mengenai penghitungan pensiun.
21 • Kompetensi pakar auditor yang berkaitan dengan ketentuan akuntansi dan
22 audit yang relevan, sebagai contoh, pengetahuan tentang asumsi dan metode,
23 termasuk model, jika relevan, yang konsisten dengan kerangka pelaporan
24 keuangan yang berlaku.
25 • Apakah peristiwa yang tidak diekspektasikan, perubahan kondisi, atau bukti
26 audit yang diperoleh dari hasil prosedur audit menunjukkan kemungkinan
27 diperlukannya untuk mempertimbangkan kembali evaluasi awal atas
28 kompetensi, kapabilitas, dan objektivitas pakar auditor selama audit
29 berlangsung.
30
31 A18. Suatu rentang luas atas kondisi dapat mengancam objektivitas, sebagai contoh,
32 ancaman kepentingan pribadi, ancaman advokasi, ancaman kedekatan, ancaman
33 telaah pribadi, dan ancaman intimidasi. Pengamanan dapat menghilangkan atau
34 menurunkan ancaman tersebut, dan dapat diciptakan oleh struktur eksternal
35 (sebagai contoh: profesi pakar auditor atau peraturan perundang-undangan), atau
36 oleh lingkungan kerja pakar auditor (sebagai contoh: kebijakan dan prosedur
37 pengendalian mutu). Terdapat juga pengamanan spesifik untuk perikatan audit.
38
39 A19. Evaluasi signifikansi ancaman terhadap objektivitas dan perlunya pengamanan
40 dapat bergantung pada peran pakar auditor dan signifikansi pekerjaan pakar tersebut
41 dalam konteks audit. Terdapat beberapa kondisi yang tidak dapat menurunkan
42 ancaman ke level yang dapat diterima melalui pengamanan, sebagai contoh, jika
43 pakar auditor yang diusulkan adalah individu yang berperan signifikan dalam
44 penyusunan informasi yang sedang diaudit, yaitu jika pakar auditor adalah pakar
45 manajemen.

9 SA 620 (Revisi 2021)


Penggunaan Pekerjaan Pakar Auditor

1 A20. Ketika pengevaluasian objektivitas pakar eksternal auditor, adalah relevan untuk:
2 (a) Meminta keterangan kepada entitas tentang adanya kepentingan atau
3 hubungan yang diketahui antara entitas dan pakar eksternal auditor yang
4 mungkin berdampak terhadap objektivitas pakar tersebut.
5 (b) Mendiskusikan dengan pakar tersebut tentang pengamanan yang dapat
6 diterapkan, termasuk ketentuan profesional yang berlaku bagi pakar tersebut;
7 dan mengevaluasi apakah pengamanan tersebut cukup untuk menurunkan
8 ancaman ke level yang dapat diterima. Kepentingan dan hubungan yang
9 mungkin relevan untuk dibahas dengan pakar auditor mencakup:
10 • Kepentingan keuangan
11 • Hubungan bisnis dan pribadi
12 • Penyediaan jasa lain oleh pakar tersebut, termasuk oleh organisasi
13 dalam hal pakar eksternal tersebut adalah suatu organisasi.
14
15 Dalam beberapa kondisi, merupakan hal yang tepat bagi auditor untuk
16 memeroleh pernyataan tertulis dari pakar eksternal auditor tentang adanya
17 kepentingan atau hubungan dengan entitas yang disadari oleh pakar tersebut.
18
19 Pemerolehan Suatu Pemahaman Tentang Bidang Keahlian Pakar Auditor (Ref: Para. 10)
20
21 A21. Auditor dapat memeroleh suatu pemahaman atas bidang keahlian pakar auditor
22 melalui cara yang dijelaskan dalam paragraf A7, atau melalui diskusi dengan pakar
23 tersebut.
24
25 A22. Aspek-aspek bidang keahlian pakar auditor yang relevan terhadap pemahaman
26 auditor dapat mencakup:
27 • Apakah bidang keahlian pakar tersebut mempunyai area khusus yang relevan
28 dengan audit (lihat paragraf A17).
29 • Apakah terdapat ketentuan profesional atau standar lain dan peraturan
30 perundang-undangan berlaku.
31 • Apakah asumsi dan metode, termasuk model jika relevan, digunakan oleh
32 pakar auditor, dan apakah hal-hal tersebut dapat diterima secara umum dalam
33 bidang keahlian pakar tersebut dan tepat untuk tujuan pelaporan keuangan.
34 • Sifat data atau informasi internal dan eksternal yang digunakan oleh pakar
35 auditor.
36
37 Perjanjian dengan Pakar Auditor (Ref: Para. 11)
38
39 A23. Sifat, ruang lingkup, dan tujuan pekerjaan pakar auditor dapat sangat bervariasi
40 sesuai dengan kondisinya, sama halnya dengan peran dan tanggung jawab auditor
41 dan pakar auditor, serta sifat, saat, dan luasnya komunikasi antara auditor dan pakar
42 auditor. Oleh karena itu diharuskan bahwa hal-hal tersebut disepakati antara auditor
43 dan pakar auditor, terlepas apakah pakar tersebut merupakan pakar ekternal atau
44 pakar internal yang ditunjuk auditor.
45
46 A24. Hal-hal sebagaimana yang dijelaskan dalam paragraf 8 dapat berdampak terhadap
47 tingkat kerincian dan formalitas kesepakatan antara auditor dan pakar auditor,

SA 620 (Revisi 2021) 10


Penggunaan Pekerjaan Pakar Auditor

1 termasuk apakah lebih tepat untuk membuat kesepakatan dalam bentuk tertulis.
2 Sebagai contoh, faktor-faktor berikut dapat menyarankan perlunya suatu
3 kesepakatan yang lebih rinci dibandingkan dengan kondisi lain, atau untuk
4 kesepakatan dalam bentuk tertulis:
5 • Pakar auditor akan memiliki akses terhadap informasi entitas yang sensitif dan
6 rahasia.
7 • Peran atau tanggung jawab auditor dan pakar auditor berbeda dari yang
8 biasanya diekspektasikan.
9 • Berlaku peraturan perundang-undangan multi-yurisdiksi.
10 • Hal yang dituju oleh pekerjaan pakar auditor sangat kompleks.
11 • Auditor tidak pernah sebelumnya menggunakan pekerjaan yang dilakukan oleh
12 pakar tersebut.
13 • Semakin luasnya tingkat pekerjaan pakar auditor tersebut, dan signifikansinya
14 dalam konteks audit.
15
16 A25. Perjanjian antara auditor dan pakar eksternal yang ditunjuk auditor sering dalam
17 bentuk surat perikatan. Lampiran memuat daftar hal-hal yang dipandang perlu untuk
18 dicantumkan dalam surat perikatan, atau bentuk kesepakatan lain dengan pakar
19 eksternal yang ditunjuk auditor.
20
21 A26. Ketika tidak ada perjanjian tertulis antara auditor dan pakar eksternal yang ditunjuk
22 auditor, bukti kesepakatan tersebut dapat dicantumkan dalam, sebagai contoh:
23 • Memorandum perencanaan, atau kertas kerja terkait seperti program audit.
24 • Prosedur dan kebijakan KAP auditor. Dalam kondisi pakar internal yang
25 ditunjuk auditor, prosedur dan kebijakan yang ditetapkan yang diacu oleh pakar
26 tersebut, dapat mencakup kebijakan dan prosedur yang berkaitan dengan
27 pekerjaan pakar tersebut. Luasnya dokumentasi dalam kertas kerja auditor
28 bergantung pada sifat kebijakan dan prosedur tersebut. Sebagai contoh, tidak
29 diharuskan dokumentasi dalam bentuk kertas kerja auditor jika KAP auditor
30 mempunyai protokol terperinci yang mencakup kondisi penggunaan pekerjaan
31 pakar tersebut.
32
33 Sifat, Ruang Lingkup, dan Tujuan Pekerjaan (Ref: Para. 11(a))
34
35 A27. Sering kali relevan ketika menyepakati sifat, ruang lingkup, dan tujuan pekerjaan
36 pakar auditor untuk mencantumkan pembahasan tentang standar kinerja teknis yang
37 relevan atau ketentuan lain profesional atau industri yang akan diikuti oleh pakar
38 tersebut.
39
40 Peran dan Tanggung Jawab (Ref: Para. 11(b))
41
42 A28. Kesepakatan tentang peran dan tanggung jawab auditor dan pakar auditor dapat
43 mencakup:
44 • Apakah auditor atau pakar auditor akan melakukan pengujian rinci atas data
45 sumber.
46 • Persetujuan bagi auditor untuk membahas temuan atau kesimpulan pakar
47 auditor dengan entitas dan pihak lain, dan memuat rincian temuan atau

11 SA 620 (Revisi 2021)


Penggunaan Pekerjaan Pakar Auditor

1 kesimpulan pakar tersebut sebagai basis untuk modifikasi opini dalam laporan
2 auditor, jika diperlukan (lihat paragraf A42).
3 • Kesepakatan untuk memberikan informasi kepada pakar auditor atas
4 kesimpulan auditor tentang pekerjaan pakar tersebut.
5 Kertas Kerja
6
7 A29. Kesepakatan atas peran dan tanggung jawab masing-masing auditor dan pakar
8 auditor mungkin juga mencantumkan kesepakatan tentang akses ke, dan
9 penyimpanan terhadap, kertas kerja masing-masing. Ketika pakar auditor adalah
10 anggota dari tim perikatan, kertas kerja pakar tersebut menjadi bagian dari
11 dokumentasi audit. Sebaliknya, berdasarkan perjanjian, kertas kerja pakar eksternal
12 yang ditunjuk auditor menjadi milik mereka dan bukan merupakan bagian dari
13 dokumentasi audit.
14
15 Komunikasi (Ref: Para. 11(c))
16
17 A30. Komunikasi dua arah yang efektif memudahkan integrasi sifat, saat, dan luasnya
18 prosedur pakar auditor dengan pekerjaan lain atas audit, dan modifikasi yang tepat
19 terhadap tujuan pakar auditor selama audit. Sebagai contoh, ketika pekerjaan pakar
20 auditor berkaitan dengan kesimpulan auditor tentang suatu risiko signifikan, baik
21 laporan tertulis formal pada kesimpulan pekerjaan pakar tersebut maupun laporan
22 lisan selama pekerjaan berlangsung dapat merupakan komunikasi yang tepat.
23 Identifikasi rekan atau staf yang bertindak sebagai pendamping pakar auditor serta
24 prosedur komunikasi antara pakar tersebut dan entitas, membantu komunikasi tepat
25 waktu dan efektif, terutama untuk perikatan yang lebih besar.
26
27 Kerahasiaan (Ref: Para. 11(d))
28
29 A31. Adalah perlu untuk pengaturan tentang kerahasiaan dalam ketentuan etika yang
30 relevan yang berlaku bagi auditor maupun pakar auditor. Ketentuan tambahan dapat
31 ditentukan oleh peraturan perundang-undangan. Entitas dapat juga meminta
32 pengaturan kerahasiaan spesifik yang disepakati dengan pakar eksternal yang
33 ditunjuk auditor.
34
35 Pengevaluasian atas Kecukupan Pekerjaan Pakar Auditor (Ref: Para. 12)
36
37 A32. Evaluasi auditor atas kompetensi, kapabilitas, dan objektivitas pakar auditor,
38 pengetahuan auditor atas bidang keahlian pakar auditor, dan sifat pekerjaan yang
39 dilaksanakan oleh pakar auditor, berdampak terhadap sifat, saat, dan luas prosedur
40 audit untuk mengevaluasi kecukupan pekerjaan pakar untuk tujuan auditor.
41
42 Temuan dan Kesimpulan Pakar Auditor (Ref: Para. 12(a))
43
44 A33. Prosedur spesifik untuk mengevaluasi kecukupan pekerjaan pakar auditor untuk
45 tujuan auditor dapat mencakup:
46 • Permintaan keterangan kepada pakar auditor.
47 • Menelaah kertas kerja dan laporan pakar auditor.

SA 620 (Revisi 2021) 12


Penggunaan Pekerjaan Pakar Auditor

1 • Prosedur koroborasi, seperti:


2 o Mengobservasi pekerjaan pakar auditor;
3 o Memeriksa data terpublikasi, seperti laporan statistik dari sumber yang
4 memiliki reputasi baik dan berwenang;
5 o Konfirmasi hal-hal relevan kepada pihak ketiga;
6 o Melaksanakan prosedur analisis rinci; dan
7 o Melaksanakan penghitungan kembali.
8 • Mendiskusikan dengan pakar lain dengan keahlian yang relevan ketika,
9 sebagai contoh, temuan atau kesimpulan pakar auditor tidak konsisten dengan
10 bukti audit lainnya.
11 • Mendiskusikan laporan pakar auditor dengan manajemen.
12
13 A34. Faktor-faktor yang relevan ketika mengevaluasi relevansi dan kewajaran temuan
14 atau kesimpulan pakar auditor, dalam bentuk laporan atau bentuk lainnya, dapat
15 mencakup apakah faktor-faktor tersebut:
16 • Disajikan dengan suatu cara yang konsisten dengan standar profesi atau
17 industri pakar auditor.
18 • Dinyatakan secara jelas, termasuk pengacuan ke tujuan yang disepakati
19 dengan auditor, ruang lingkup pekerjaaan yang dilaksanakan dan standar yang
20 diterapkan.
21 • Berdasarkan periode yang tepat dan memperhitungkan peristiwa setelah
22 tanggal pelaporan, jika relevan.
23 • Tunduk pada reservasi, pembatasan, atau larangan dalam penggunaan, dan
24 jika demikian, apakah pembatasan ini mempunyai implikasi terhadap auditor;
25 dan
26 • Berdasarkan pertimbangan yang tepat atas kesalahan atau penyimpangan
27 yang ditemukan oleh pakar auditor.
28
29 Asumsi, Metode, dan Data Sumber
30
31 Asumsi dan Metode (Ref: Para. 12(b))
32
33 A35. Pada saat pekerjaan pakar auditor adalah untuk mengevaluasi asumsi dan metode
34 yang melandasi, termasuk model jika relevan, yang digunakan oleh manajemen
35 dalam mengembangkan estimasi akuntansi, prosedur auditor terutama akan
36 ditujukan untuk mengevaluasi apakah pakar auditor telah menelaah secara memadai
37 atas asumsi dan metode tersebut. Ketika pekerjaan pakar auditor adalah untuk
38 mengembangkan estimasi poin atau rentang estimasi untuk dibandingkan dengan
39 estimasi poin manajemen, prosedur auditor terutama ditujukan ke pengevaluasian
40 asumsi dan metode, termasuk model jika relevan, yang digunakan oleh pakar auditor.
41
42 A36. SA 540 (Revisi 2021)13 membahas asumsi dan metode yang digunakan oleh
43 manajemen dalam membuat estimasi akuntansi, termasuk dalam beberapa kondisi
44 penggunaan model khusus, yang dikembangkan oleh entitas. Meskipun
45 pembahasan tersebut dibahas dalam konteks pemerolehan bukti audit yang cukup

13 SA 540 (Revisi 2021), “Audit atas Estimasi Akuntansi dan Pengungkapan Terkait”, paragraf 8,
13 dan 15.

13 SA 620 (Revisi 2021)


Penggunaan Pekerjaan Pakar Auditor

1 dan tepat mengenai asumsi dan metode manajemen, hal tersebut juga membantu
2 auditor ketika pengevaluasian asumsi dan metode yang digunakan oleh pakar
3 auditor.
4
5 A37. Ketika pekerjaan seorang pakar auditor melibatkan penggunaan asumsi dan metode
6 signifikan, faktor yang relevan untuk evaluasi auditor atas asumsi dan metode
7 tersebut mencakup apakah hal-hal tersebut:
8 • Diterima secara umum dalam bidang keahlian pakar auditor;
9 • Konsisten dengan ketentuan kerangka pelaporan keuangan yang berlaku;
10 • Dependen pada penggunaan model khusus; dan
11 • Konsisten dengan yang dipakai oleh manajemen, jika tidak, alasan dan
12 dampak, perbedaan tersebut.
13
14 Data Sumber yang Digunakan oleh Pakar Auditor (Ref: Para. 12(c))
15
16 A38. Ketika pekerjaan seorang pakar auditor melibatkan penggunaan data sumber yang
17 signifikan terhadap pekerjaan pakar tersebut, prosedur berikut dapat digunakan
18 untuk menguji data tersebut:
19 • Verifikasi terhadap data awal, termasuk pemerolehan pemahaman atas, dan
20 jika dapat diterapkan pengujian, pengendalian internal atas data tersebut dan,
21 jika relevan, transmisinya kepada pakar tersebut.
22 • Penelaahan data atas kelengkapan dan konsistensi internal.
23
24 A39. Dalam banyak kondisi, auditor dapat menguji data sumber. Namun, dalam kondisi
25 yang lain, ketika sifat data sumber yang digunakan oleh pakar auditor bersifat sangat
26 teknis dalam kaitannya dengan bidang keahlian pakar tersebut, pakar tersebut dapat
27 menguji data sumber tersebut. Jika pakar auditor telah menguji data sumber,
28 permintaan keterangan kepada pakar, atau supervisi atau penelaahan atas
29 pengujian yang dilakukan oleh pakar mungkin merupakan cara yang tepat bagi
30 auditor untuk mengevaluasi relevansi, kelengkapan, dan keakuratan data tersebut.
31
32 Pekerjaan yang Tidak Memadai (Ref: Para. 13)
33
34 A40. Ketika auditor menyimpulkan bahwa pekerjaan pakar auditor tidak memadai untuk
35 tujuan auditor dan auditor tidak dapat menyelesaikan hal tersebut melalui prosedur
36 audit tambahan yang diharuskan oleh paragraf 13, yang mungkin melibatkan
37 pekerjaan lanjutan yang dilakukan oleh pakar tersebut dan auditor, atau termasuk
38 mempekerjakan atau melakukan perikatan dengan pakar lain, mungkin diperlukan
39 untuk menyatakan suatu opini modifikasian dalam laporan auditor berdasarkan SA
40 705 (Revisi 2021) karena auditor tidak memeroleh bukti audit yang cukup dan tepat.14

14 SA 705 (Revisi 2021), “Modifikasi terhadap Opini dalam Laporan Independen Auditor”, paragraf
6(b).

SA 620 (Revisi 2021) 14


Penggunaan Pekerjaan Pakar Auditor

1 Pengacuan ke Pakar Auditor dalam Laporan Auditor (Ref: Para. 14-15)


2
3 A41. Dalam beberapa kondisi, peraturan perundang-undangan dapat mengharuskan
4 pengacuan ke pekerjaan pakar auditor, sebagai contoh, untuk tujuan transparansi
5 dalam sektor publik.
6
7 A42. Adalah mungkin tepat dalam beberapa kondisi untuk mengacu ke pakar auditor
8 dalam laporan auditor yang berisi suatu opini modifikasian, untuk menjelaskan sifat
9 modifikasi tersebut. Dalam kondisi tersebut, auditor mungkin perlu meminta izin
10 kepada pakar auditor sebelum membuat pengacuan tersebut.
11
12 ***
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45

15 SA 620 (Revisi 2021)


Penggunaan Pekerjaan Pakar Auditor

1 Lampiran
2 (Ref: Para. A25)
3
4 Pertimbangan untuk Kesepakatan antara Auditor dan Pakar Eksternal yang
5 Ditunjuk Auditor
6
7 Lampiran ini merupakan daftar hal-hal yang menjadi pertimbangan auditor untuk dicantumkan
8 dalam kesepakatan dengan pakar eksternal yang ditunjuk auditor. Daftar berikut hanya
9 ilustrasi dan tidak memberikan gambaran yang menyeluruh; hal ini hanya dimaksudkan
10 sebagai panduan yang dapat digunakan bersamaan dengan pertimbangan yang diuraikan
11 dalam SA ini. Apakah mencantumkan beberapa hal-hal tertentu dalam kesepakatan
12 bergantung pada kondisi dalam perikatan tersebut. Daftar ini juga dapat membantu dalam
13 mempertimbangkan hal-hal yang dicantumkan dalam kesepakatan dengan pakar internal
14 yang ditunjuk auditor.
15
16 Sifat, Ruang Lingkup, dan Tujuan Pekerjaan Pakar Eksternal yang Ditunjuk Auditor
17
18 • Sifat dan ruang lingkup prosedur yang dilaksanakan oleh pakar eksternal yang ditunjuk
19 auditor.
20 • Tujuan pekerjaan pakar eksternal yang ditunjuk auditor dalam konteks pertimbangan
21 materialitas dan risiko tentang hal yang berhubungan dengan pekerjaan pakar eksternal
22 auditor, dan jika relevan, kerangka pelaporan keuangan yang berlaku.
23 • Terdapat standar kinerja teknis yang relevan atau ketentuan profesional atau industri
24 lain yang akan dipatuhi oleh pakar eksternal yang ditunjuk auditor.
25 • Asumsi dan metode, termasuk model jika relevan, yang akan digunakan oleh pakar
26 eksternal yang ditunjuk auditor, dan wewenangnya.
27 • Tanggal efektif tentang, atau jika relevan, periode pengujian untuk, hal pokok yang
28 berkaitan dengan pekerjaan pakar eksternal yang ditunjuk auditor, dan ketentuan
29 tentang peristiwa setelah tanggal pelaporan.
30
31 Peran dan Tanggung Jawab Auditor dan Pakar Eksternal yang Ditunjuk Auditor
32
33 • Standar audit dan akuntansi yang relevan, serta ketentuan peraturan perundang-
34 undangan.
35 • Persetujuan dari pakar eksternal yang ditunjuk auditor tentang penggunaan laporan
36 pakar oleh auditor, termasuk pengacuan ke laporan tersebut, atau pengungkapan
37 laporan tersebut kepada pihak lain, sebagai contoh pengacuan ke laporan pakar
38 tersebut dalam basis untuk suatu opini modifikasian dalam laporan auditor, jika perlu,
39 atau pengungkapan laporan pakar tersebut kepada manajemen atau komite audit.
40 • Sifat dan luas penelaahan auditor terhadap pekerjaan pakar eksternal yang ditunjuk
41 auditor.
42 • Apakah auditor atau pakar eksternal yang ditunjuk auditor akan menguji data sumber.
43 • Akses pakar eksternal yang ditunjuk auditor terhadap catatan, berkas, personel, dan
44 pakar yang melakukan perikatan dengan entitas tersebut.
45 • Prosedur untuk berkomunikasi antara pakar eksternal yang ditunjuk auditor dan entitas.
46 • Akses auditor dan pakar eksternal yang ditunjuk auditor terhadap kertas kerja satu sama
47 lainnya.

Lampiran SA 620 (Revisi 2021) 16


Penggunaan Pekerjaan Pakar Auditor

1 • Kepemilikan dan pengendalian atas kertas kerja selama dan setelah perikatan,
2 termasuk adanya ketentuan penyimpanan dokumen.
3 • Tanggung jawab pakar eksternal yang ditunjuk auditor untuk melaksanakan pekerjaan
4 dengan keahlian dan kecermatan.
5 • Kompetensi dan kapabilitas pakar eksternal yang ditunjuk auditor untuk melaksanakan
6 suatu pekerjaan.
7 • Harapan bahwa pakar eksternal yang ditunjuk auditor akan menggunakan semua
8 pengetahuannya yang relevan dengan audit atau, jika tidak, akan menginformasikan
9 kepada auditor.
10 • Adanya pembatasan atas asosiasi pakar eksternal yang ditunjuk auditor terhadap
11 laporan auditor.
12 • Adanya kesepakatan untuk menginformasikan pakar eksternal yang ditunjuk auditor
13 atas kesimpulan auditor tentang pekerjaan pakar tersebut.
14
15 Komunikasi dan Pelaporan
16
17 • Metode dan frekuensi komunikasi, termasuk:
18 o Bagaimana temuan atau kesimpulan pakar eksternal yang ditunjuk auditor akan
19 dilaporkan (laporan tertulis, laporan lisan, masukan yang diberikan secara
20 berkelanjutan kepada tim perikatan, dll).
21 o Identifikasi individu spesifik dalam tim perikatan yang akan bertindak sebagai
22 penghubung dengan pakar eksternal yang ditunjuk auditor.
23 • Kapan pakar eksternal auditor akan menyelesaikan pekerjaan dan melaporkan temuan
24 atau kesimpulan kepada auditor.
25 • Tanggung jawab pakar eksternal yang ditunjuk auditor untuk mengomunikasikan
26 dengan segera adanya potensi terjadinya penundaan dalam penyelesaian pekerjaan,
27 dan adanya potensi kurang terbuka atau pembatasan atas temuan atau kesimpulan
28 pakar tersebut.
29 • Tanggung jawab pakar eksternal yang ditunjuk auditor untuk mengomunikasikan
30 dengan segera adanya pembatasan dari entitas terhadap akses pakar terhadap catatan,
31 berkas, personel, atau pakar yang melakukan perikatan dengan entitas.
32 • Tanggung jawab pakar eksternal yang ditunjuk auditor untuk mengomunikasikan
33 kepada auditor semua informasi yang diyakini oleh pakar tersebut relevan dengan audit,
34 termasuk adanya perubahan dalam kondisi yang sebelumnya telah dikomunikasikan.
35 • Tanggung jawab pakar eksternal yang ditunjuk auditor untuk mengomunikasikan kondisi
36 yang dapat memunculkan ancaman terhadap objektivitas pakar tersebut, dan adanya
37 pengamanan yang relevan yang dapat menghilangkan atau menurunkan ancaman
38 tersebut ke level yang dapat diterima.
39
40 Kerahasiaan
41
42 • Kebutuhan pakar auditor untuk mengobservasi ketentuan kerahasian, termasuk:
43 o Ketentuan kerahasiaan dalam ketentuan etika yang relevan yang berlaku bagi
44 auditor.
45 o Ketentuan tambahan yang mungkin dapat ditentukan oleh peraturan perundang-
46 undangan yang berlaku, jika ada.
47 o Ketentuan spesifik tentang kerahasiaan yang diminta oleh entitas, jika ada.

17 Lampiran SA 620 (Revisi 2021)


Penggunaan Pekerjaan Pakar Auditor

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24 (Sengaja Dikosongkan)
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47

Lampiran SA 620 (Revisi 2021) 18


STANDAR PROFESIONAL AKUNTAN PUBLIK

STANDAR AUDIT 620 (REVISI 2021)


PENGGUNAAN PEKERJAAN PAKAR AUDITOR

INSTITUT AKUNTAN PUBLIK INDONESIA (IAPI)


Office 8 Building 12th Floor
Sudirman Central Business District (SCBD) Lot#28
Senopati Raya Jl. Jend. Sudirman Kav. 52–53, Jakarta Selatan 12190
Telp. : (021) 2933 3151
Email : info@iapi.or.id / teknis@iapi.or.id
Website : www.iapi.or.id

Hak Cipta © 2021 Institut Akuntan Publik Indonesia

Anda mungkin juga menyukai