Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH AUDIT KINERJA PEMERINTAH DAERAH

“PENENTUAN TUJUAN AUDIT KINERJA DAN PENDEKATAN AUDIT KINERJA”

Dosen Pengampu: Nasrulah Dali

OLEH:
KELOMPOK 4

ADE PUTRI ADINDA JAILUDDIN B1C120001


AMINA B1C120005
ASTIKA YUNIANTI B1C120012
ELVI SUSANTI B1C120020
ETI ASTINA B1C1200
FITRI RAMADHANI B1C120023
HEYAMNI SYAMBUN B1C1200
MARTINA B1C1200
NATALIA SIAPPA B1C120050
NUR WAHIDA BACO B1C120051
RENI MELANI B1C1200

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2023

KATA PENGANTAR

Assalaamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya, kami
dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat waktu, guna memenuhi tugas kelompok mata
kuliah Audit Kinerja Pemerintah Daerah, dengan judul “Penentuan Tujuan Audit Kinerja Dan
Pendekatan Audit Kinerja ”. Penyusunan makalah ini berdasarkan hasil pemikiran bersama
dan beberapa sumber sebagai referensinya.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, baik
dari bentuk penyusunan maupun materinya. Oleh karena itu kritik konstruktif dari pembaca
sangat kami harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.

Demikian yang dapat kami sampaikan. Akhir kata, semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita sekalian.

Wassalaamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Kendari, 20 Maret 2023

Penyusun
DAFTAR ISI
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Audit merupakan kegiatan yang dilakukan oleh profesional untuk mengetahui tingkat
kesesuaian antara informasi dan kriteria yang ditetapkan. Orang yang melakukan audit disebut
dengan auditor. Setiap auditor harus mengetahui tujuan audit yang dilakukannya

Audit Kinerja bertujuan untuk menilai kinerja suatu organisasi, program, atau kegiatan
yang meliputi audit atas aspek ekonomi, efisiensi, dan efektivitas. Audit kinerja (Performance
audit) merupakan perluasan dari audit laporan keuangan dalam hal prosedur dan tujuan. ( I
Gusti Agung Rai, 2008).

Dalam melakukan audit kinerja, dibutuhkan pendekatan untuk mengukur kinerja badan
atau orang yang diaudit. Pendekatan audit ini akan memengaruhi auditor dalam menentukan
tujuan dan kriteria audit. Pendekatan ini wajib ditentukan oleh auditor sebelum melakukan
audit agar audit yang dilaksanakan dapat terlaksana dengan baik dan sesuai tujuan.

Berdasarkan hal tersebut, maka seorang auditor perlu untuk menentukan tujuan audit dan
pendekatan apa yang perlu diterapkan sebelum melakukan audit.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana gambaran umum dari audit kinerja?
2. Bagaimana penetapan tujuan dalam audit kinerja?
3. Apa saja pendekatan yang dilakukan dalam audit kinerja?

1.3 Tujuan penulisan

1. Untuk mengetahui gambaran umum audit kinerja


2. Untuk mengetahui penetapan tujuan audit kinerja
3. Untuk mengetahui pendekatan dalam audit kinerja
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Gambaran Umum

Berdasarkan PP Nomor 60 Tahun 2008 pasal 50 ayat (2), Audit Kinerja adalah audit
atas pengelolaan keuangan negara dan pelaksanaan tugas dan fungsi instansi
pemerintah yang terdiri atas audit aspek ekonomis, efisiensi, dan audit aspek efektivitas,
serta ketaatan pada peraturan.
Tujuan dari audit kinerja adalah menilai kinerja suatu organisasi, program, atau
kegiatan yang meliputi audit atas aspek ekonomis, efisiensi, dan efektivitas (3E). Audit
fokus pada area yang mampu memberi nilai tambah dan memiliki potensi untuk perbaikan
berkelanjutan.

Methodology penelitian

Secara garis besar metodologi ini terbagi dalam tiga tahap, yaitu tahap perencanaan,
pelaksanaan, dan komunikasi hasil audit.

I. Perencanaan

1) Pemahaman obyek audit dan identifikasi masalah

2) Pemahaman sistem pengendalian intern;

3) Penentuan tujuan dan lingkup audit;

4) Penentuan kriteria audit;

5) Pengidentifikasian jenis bukti dan prosedur audit;

6) Penyusunan program audit.

II. Pelaksanaan

1) Perolehan dan Pengujian data;

2) Penyusunan dan penyampaian konsep Temuan Audit;

3) Perolehan tanggapan resmi dan tertulis atas konsep Temuan Audit; dan

4) Penyampaian Temuan Audit.


Komunikasi Hasil Audit

1) Penyusunan konsep laporan hasil audit;

2) Penyusunan dan penyampaian Laporan Hasil Audit (LHA)

2.2. Penetapan Tujuan Audit Kinerja

Input yang diperlukan dalam kegiatan “Penentuan Tujuan dan Lingkup Audit” adalah
output dari kegiatan pemahaman auditan dan pengidentifikasian masalah serta kegiatan
pemahaman sistem pengendalian intern.

Langkah-langkah yang diperlukan dalam menentukan tujuan dan lingkup audit sebagai
berikut:

1. Menentukan tujuan audit


Dalam menentukan tujuan audit kinerja, APIP dapat memilih untuk mengaudit
keseluruhan aspek kinerja meliputi aspek ekonomis, efisiensi, efektivitas (3E) dan
kepatuhan (1K), atau secara bertahap mulai dari salah satu aspek kinerja (1E), atau
kombinasi dari dua aspek kinerja (2E) disertai kepatuhan.
2. Menentukan lingkup audit

Langkah-langkah dalam penentuan lingkup audit adalah sebagai berikut:

1. Tentukan lingkup audit atas dasar informasi yang diperoleh pada audit
sebelumnya.
2. Lakukan perubahan dalam lingkup audit apabila informasi yang diperoleh
dalam pelaksanaan audit mengharuskan demikian.
3. Apabila terdapat perintah/arahan dalam menentukan lingkup audit kinerja
secara luas, lakukan pertimbangan profesional untuk merincinya secara lebih
khusus (spesifik).

Output dari kegiatan “Penentuan Tujuan dan Lingkup Audit” adalah sebagai
Berikut:

1. Tujuan Audit

Lingkup Audit fokus audit, unit auditan, kegiatan/program/sasaran strategis yang


mendukung indikator kinerja utama (IKU) Pemda, tahun yang diaudit, dan aspek
kinerja yang diaudit.

Seluruh pengkajian APIP mengenai tahap penentuan tujuan dan lingkup audit di
tingkat auditan didokumentasikan dalam KKA, dapat dilihat sebagai berikut.
Keputusan Inspektur Kota/Kabupaten…
Nomor : ................................
. Tanggal :
.................................

(logo APIP) AUDIT No. Indeks :..............


KINERJA ATAS Dibuat oleh :..............
Direviu oleh
..........……
:.............. Disetujui oleh
TAHUN ........... :..............

KERTAS KERJA PENETAPAN TUJUAN DAN LINGKUP AUDIT

1. Tujuan audit
…………………………………………………..………………………………………………
…………………………………………..………………………………………………………
…………………………………..………………………………………………………………
2. Periode waktu audit
…………………………………………………..………………………………………………
…………………………………………..………………………………………………………
…………………………………..………………………………………………………………
3. Lingkup audit
…………………………………………………..………………………………………………
…………………………………………..………………………………………………………
…………………………………..…………………………………………………………
Menurut Murdock (2017), tujuan dilakukannya audit operasional dibagi menjadi tujuan
umum dan tujuan khusus, tujuan umum audit operasional yaitu:
1. Menilai Kinerja Cara menilai kinerja adalah dengan membandingkan cara suatu
perusahaan melaksanakan aktivitasnya dengan tujuan yang telah ditetapkan oleh
manajemen seperti, kebijakan, standar, tujuan, dan rencana perusahaan. Selain
itu, membandingkan dengan fungsi atau individu yang ada dalam perusahaan
(internal benchmarking), dan membandingkan dengan perusahaan lain (external
benchmarking).
2. Mengidentifikasi Peluang untuk Perbaikan Mengidentifikasi peluang dapat
dilakukan dengan melakukan wawancara, observasi, meninjau data masa lalu
maupun saat ini, menganalisis transaksi, membuat perbandingan eksternal dan
internal, dan pendapat profesional berdasarkan pengalaman untuk meningkatkan
ekonomi, efisiensi, dan efektivitas.
3. Membuat Rekomendasi untuk Perbaikan atau Tindak Lanjut Untuk memberikan
rekomendasi agar adanya perbaikan atau tindak lanjut tergantung pada kasus
atau masalah yang terjadi pada perusahaan tersebut. Bisa dengan memberikan
rekomendasi khusus atau pemeriksaan lebih lanjut, serta pemeriksa juga harus
terus mencari praktik terbaik (baik internal maupun eksternal).

Menurut Reider (2002), selain tujuan umum, berikut adalah tujuan khusus dari audit
operasional:

1. Untuk meninjau dan mengevaluasi kecukupan sistem akuntansi dan kontrol


akuntansi.
2. Untuk menganalisis sistem dan kontrol terkait pengendalian internal, fungsi
operasi, dan kepatuhan hukum.
3. Untuk menganalisis kemampuan perusahaan dalam mencapai tujuan, sasaran,
dan hasil yang telah ditentukan.
4. Untuk membandingkan hasil aktual dengan tujuan dan sasaran yang telah
ditentukan.
5. Untuk menganalisis dan menjelaskan biaya yang tinggi untuk setiap fungsi atau
aktivitas perusahaan dimana datanya merupakan data kuantitatif.
6. Untuk menilai dan mengevaluasi kepatuhan terhadap hukum.
7. Untuk mengidentifikasi dan melaporkan kekurangan pada area yang
membutuhkan perbaikan atau tindak lanjut.
2.3. Pendekatan Audit Kinerja
Dalam audit kinerja terdapat dua pendekatan yang dapat diterapkan oleh auditor, yaitu:
1. Audit yang menekankan pada proses/prosedur/metode yang dilakukanpada program
atu kegiatan yang diperiksa.
2. Audit yang menekankan pada hasil yang dicapai oleh individu, atau organisasi yang
diperiksa.
3. Pendekatan audit ini akan memengaruhi auditor dalam menentukan tujuan dan
kriteria audit.

Anda mungkin juga menyukai