OLEH:
KELOMPOK 4
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya, kami
dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat waktu, guna memenuhi tugas kelompok mata
kuliah Audit Kinerja Pemerintah Daerah, dengan judul “Penentuan Tujuan Audit Kinerja Dan
Pendekatan Audit Kinerja ”. Penyusunan makalah ini berdasarkan hasil pemikiran bersama
dan beberapa sumber sebagai referensinya.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, baik
dari bentuk penyusunan maupun materinya. Oleh karena itu kritik konstruktif dari pembaca
sangat kami harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
Demikian yang dapat kami sampaikan. Akhir kata, semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita sekalian.
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUAN
Audit Kinerja bertujuan untuk menilai kinerja suatu organisasi, program, atau kegiatan
yang meliputi audit atas aspek ekonomi, efisiensi, dan efektivitas. Audit kinerja (Performance
audit) merupakan perluasan dari audit laporan keuangan dalam hal prosedur dan tujuan. ( I
Gusti Agung Rai, 2008).
Dalam melakukan audit kinerja, dibutuhkan pendekatan untuk mengukur kinerja badan
atau orang yang diaudit. Pendekatan audit ini akan memengaruhi auditor dalam menentukan
tujuan dan kriteria audit. Pendekatan ini wajib ditentukan oleh auditor sebelum melakukan
audit agar audit yang dilaksanakan dapat terlaksana dengan baik dan sesuai tujuan.
Berdasarkan hal tersebut, maka seorang auditor perlu untuk menentukan tujuan audit dan
pendekatan apa yang perlu diterapkan sebelum melakukan audit.
PEMBAHASAN
Berdasarkan PP Nomor 60 Tahun 2008 pasal 50 ayat (2), Audit Kinerja adalah audit
atas pengelolaan keuangan negara dan pelaksanaan tugas dan fungsi instansi
pemerintah yang terdiri atas audit aspek ekonomis, efisiensi, dan audit aspek efektivitas,
serta ketaatan pada peraturan.
Tujuan dari audit kinerja adalah menilai kinerja suatu organisasi, program, atau
kegiatan yang meliputi audit atas aspek ekonomis, efisiensi, dan efektivitas (3E). Audit
fokus pada area yang mampu memberi nilai tambah dan memiliki potensi untuk perbaikan
berkelanjutan.
Methodology penelitian
Secara garis besar metodologi ini terbagi dalam tiga tahap, yaitu tahap perencanaan,
pelaksanaan, dan komunikasi hasil audit.
I. Perencanaan
II. Pelaksanaan
3) Perolehan tanggapan resmi dan tertulis atas konsep Temuan Audit; dan
Input yang diperlukan dalam kegiatan “Penentuan Tujuan dan Lingkup Audit” adalah
output dari kegiatan pemahaman auditan dan pengidentifikasian masalah serta kegiatan
pemahaman sistem pengendalian intern.
Langkah-langkah yang diperlukan dalam menentukan tujuan dan lingkup audit sebagai
berikut:
1. Tentukan lingkup audit atas dasar informasi yang diperoleh pada audit
sebelumnya.
2. Lakukan perubahan dalam lingkup audit apabila informasi yang diperoleh
dalam pelaksanaan audit mengharuskan demikian.
3. Apabila terdapat perintah/arahan dalam menentukan lingkup audit kinerja
secara luas, lakukan pertimbangan profesional untuk merincinya secara lebih
khusus (spesifik).
Output dari kegiatan “Penentuan Tujuan dan Lingkup Audit” adalah sebagai
Berikut:
1. Tujuan Audit
Seluruh pengkajian APIP mengenai tahap penentuan tujuan dan lingkup audit di
tingkat auditan didokumentasikan dalam KKA, dapat dilihat sebagai berikut.
Keputusan Inspektur Kota/Kabupaten…
Nomor : ................................
. Tanggal :
.................................
1. Tujuan audit
…………………………………………………..………………………………………………
…………………………………………..………………………………………………………
…………………………………..………………………………………………………………
2. Periode waktu audit
…………………………………………………..………………………………………………
…………………………………………..………………………………………………………
…………………………………..………………………………………………………………
3. Lingkup audit
…………………………………………………..………………………………………………
…………………………………………..………………………………………………………
…………………………………..…………………………………………………………
Menurut Murdock (2017), tujuan dilakukannya audit operasional dibagi menjadi tujuan
umum dan tujuan khusus, tujuan umum audit operasional yaitu:
1. Menilai Kinerja Cara menilai kinerja adalah dengan membandingkan cara suatu
perusahaan melaksanakan aktivitasnya dengan tujuan yang telah ditetapkan oleh
manajemen seperti, kebijakan, standar, tujuan, dan rencana perusahaan. Selain
itu, membandingkan dengan fungsi atau individu yang ada dalam perusahaan
(internal benchmarking), dan membandingkan dengan perusahaan lain (external
benchmarking).
2. Mengidentifikasi Peluang untuk Perbaikan Mengidentifikasi peluang dapat
dilakukan dengan melakukan wawancara, observasi, meninjau data masa lalu
maupun saat ini, menganalisis transaksi, membuat perbandingan eksternal dan
internal, dan pendapat profesional berdasarkan pengalaman untuk meningkatkan
ekonomi, efisiensi, dan efektivitas.
3. Membuat Rekomendasi untuk Perbaikan atau Tindak Lanjut Untuk memberikan
rekomendasi agar adanya perbaikan atau tindak lanjut tergantung pada kasus
atau masalah yang terjadi pada perusahaan tersebut. Bisa dengan memberikan
rekomendasi khusus atau pemeriksaan lebih lanjut, serta pemeriksa juga harus
terus mencari praktik terbaik (baik internal maupun eksternal).
Menurut Reider (2002), selain tujuan umum, berikut adalah tujuan khusus dari audit
operasional: