Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

TEORI KEBUDAYAAN

Akulturasi Budaya dalam Karya Seni Soviet: Studi Kasus Patung 'The Worker and
Kolkhoz Woma.

DI SUSUN OLEH:

ANASTASIIA MARAKHINA

DOSEN PENGAMPU :

Dr. Jagar Lumbantoruan, M.Hum

KONSENTRASI SENI BUDAYA

PROGRAM STUDI IPS

FAKULTAS PASCASARJANA (S2)

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2023
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada pertengahan abad ke-20, Uni Soviet merupakan salah satu negara terbesar dan
paling berpengaruh di dunia. Selama periode ini, seni dan budaya Soviet tidak hanya menjadi
cerminan dari masa itu, tetapi juga menjadi alat utama untuk menyebarkan pesan ideologi
sosialis. Di tengah ketatnya pengawasan dan tuntutan realisme sosialis yang dominan, beberapa
seniman Soviet berusaha menggabungkan elemen budaya asing dan modern ke dalam karya
mereka, menciptakan fenomena yang dikenal sebagai akulturasi seni.
B. Tujuan Penelitian
Makalah ini bertujuan untuk mengkaji konsep akulturasi budaya dalam seni Soviet,
dengan fokus pada studi kasus patung "The Worker and Kolkhoz Woman" karya Vera Mukhina.
Karya ini mencerminkan perpaduan antara realisme sosialis yang kuat dengan elemen modern
dan ekspresif yang menciptakan karya seni yang menarik dan berdampak besar.
C. Rumusan Masalah
1. Makalah ini akan mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut:
2. Apa pengertian akulturasi dalam konteks seni dan budaya?
3. Bagaimana era Soviet mempengaruhi seni dan budaya Soviet?
4. Bagaimana Vera Mukhina menggabungkan elemen realisme sosialis dengan
ekspresi modern dalam patung "The Worker and Kolkhoz Woman"?
5. Apa makna simbolis dan signifikansi budaya dari patung tersebut?
D. Metodologi Penelitian
Penelitian ini akan menggunakan metode kualitatif analisis literatur dan seni visual untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian. Data akan diperoleh dari sumber-sumber primer
dan sekunder yang relevan.
Dengan latar belakang ini, makalah ini akan menjelaskan bagaimana akulturasi seni
dalam era Soviet memengaruhi seni, khususnya dalam konteks patung "The Worker and Kolkhoz
Woman" karya Vera Mukhina. Makalah ini juga akan menggambarkan dampak patung ini
terhadap budaya Soviet dan bagaimana seni dapat menjadi cermin dari perubahan sosial dan
politik dalam suatu masyarakat.
PEMBAHASAN
Konsep Akulturasi dalam Seni. Kajian teori
Definisi Akulturasi Seni Menurut Robert E. Park
- Robert E. Park, seorang sosiolog Amerika, menggambarkan akulturasi sebagai proses di
mana elemen-elemen budaya yang berbeda dari kelompok masyarakat yang berbeda bertemu dan
saling memengaruhi. Contoh: "Guernica" karya Pablo Picasso yang mencerminkan pengaruh
seni Afrika dalam seni Barat.
Perspektif Arnold Hauser tentang Akulturasi Seni
- Arnold Hauser, seorang sejarawan seni, menggambarkan akulturasi seni sebagai refleksi
dari interaksi antara berbagai kelompok sosial dalam konteks budaya yang lebih luas. Contoh:
Karya seni Jepang yang menggabungkan unsur-unsur seni Barat dalam periode Meiji.
Pentingnya Studi Akulturasi dalam Seni
Memahami Proses Transformasi dalam Seni
- Studi akulturasi membantu kita memahami bagaimana pengaruh budaya asing dapat
membentuk dan mengubah karya seni, menciptakan gaya-gaya baru dan inovasi artistik.
Menghormati Kreativitas dan Keberagaman Seni
- Akulturasi seni merayakan keberagaman seni budaya, mengakui bahwa pengaruh dari
berbagai budaya dapat menghasilkan karya seni yang kaya dan beragam.
Tujuan dan Ruang Lingkup Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis bagaimana akulturasi budaya
memengaruhi seni Soviet dalam era tertentu. Penelitian akan difokuskan pada patung "The
Worker and Kolkhoz Woman" karya Vera Mukhina sebagai studi kasus. Kajian akan mencakup
perubahan gaya seni, pengaruh budaya asing, serta dampak politik dan sosial yang terkait dengan
karya seni ini. Makalah juga akan menjelaskan peran patung ini dalam mencerminkan fenomena
akulturasi dalam seni Soviet.
Catatan: Setiap sub-bab dalam Bab 2 menyajikan definisi, pandangan, dan kontribusi
teoretis dari para ahli dalam bidang akulturasi seni, serta contoh karya seni yang mencerminkan
konsep tersebut. Penelitian akan melanjutkan dengan analisis karya seni "The Worker and
Kolkhoz Woman" dalam konteks akulturasi budaya dalam seni Soviet.
Era Soviet dan Seni
Era Soviet, yang dimulai setelah Revolusi Bolshevik pada tahun 1917, ditandai oleh
perubahan sosial, politik, dan ekonomi yang radikal, serta meliputi peristiwa-peristiwa penting
seperti Perang Dunia II dan Perang Dingin. Pandangan ini sejalan dengan pemikiran sejarawan
Sheila Fitzpatrick. Selain itu, Revolusi Rusia dan pendirian rezim komunis memberikan
pengaruh signifikan terhadap seni dan budaya Soviet. Perubahan ini mencakup upaya pemerintah
untuk mengendalikan seni dan menciptakan seni yang mendukung ideologi sosialis, seperti yang
dicatat oleh sejarawan seni Alexander Kamensky.
Dalam era Soviet, seni berperan sebagai alat propaganda yang mendukung ideologi
komunis, seperti yang dijelaskan oleh kritik seni Boris Groys. Seniman diberi tugas untuk
menciptakan karya yang memuji pemerintah dan merepresentasikan realisme sosialis dalam
karya mereka. Sejarawan seni John E. Bowlt menyoroti bagaimana seni juga mencerminkan
perubahan sosial dalam masyarakat Soviet. Karya seni menggambarkan perubahan dalam
kehidupan sehari-hari dan kebijakan pemerintah, sambil menciptakan ruang untuk pesan kritik
yang tersembunyi.
Andrei Zhdanov, seorang politikus Soviet, memainkan peran penting dalam
mempromosikan realisme sosialis sebagai gaya seni resmi. Realisme sosialis menekankan
representasi positif sosialisme dan kehidupan buruh. Filsuf seni Pavel Florensky mencatat bahwa
pengaruh realisme sosialis membatasi kreativitas seniman, karena seniman diharapkan untuk
menciptakan karya yang mengikuti garis ideologi resmi. Namun, beberapa seniman mencoba
untuk menyelipkan pesan kritis atau elemen ekspresif dalam karya-karya mereka.
Vera Mukhina dan "The Worker and Kolkhoz Woman"
Vera Mukhina, seorang seniman Rusia yang lahir pada tahun 1889, adalah salah satu
perupa patung terkemuka di era Soviet. Latar belakang pendidikan dan perkembangannya dalam
dunia seni patung sangat berkontribusi pada seni Soviet pada masa itu. Mukhina belajar di
berbagai sekolah seni terkemuka, termasuk Sekolah Seni Moskow dan Institut Seni Rupa
Surikov. Dalam perjalanan pendidikannya, ia memperoleh pemahaman mendalam tentang teknik
seni patung dan mengembangkan gaya artistiknya sendiri.
Mukhina memainkan peran penting dalam dunia seni Soviet melalui berbagai karya seni
monumentalnya yang memengaruhi estetika dan ideologi seni pada masa itu. Dia terlibat dalam
proyek-proyek besar yang mempromosikan revolusi sosialis dan gagasan solidaritas buruh dan
petani. Dalam kehidupan profesionalnya, Mukhina menciptakan beberapa karya monumental
yang menjadi simbol semangat era Soviet.
Salah satu karyanya yang paling terkenal adalah patung "The Worker and Kolkhoz
Woman." Karyanya ini mencerminkan semangat era Soviet dan menjadi lambang penting dalam
seni patung Soviet. Karya ini tidak hanya menggambarkan kecakapan seni Mukhina tetapi juga
pesan ideologis yang ingin disampaikan oleh seniman ini.
Patung "The Worker and Kolkhoz Woman" adalah hasil karya Mukhina yang
mencerminkan semangat revolusi sosialis Soviet. Inspirasi untuk karya ini datang dari gagasan
solidaritas antara pekerja dan petani dalam membangun masyarakat sosialis yang baru. Mukhina
terkesan oleh semangat perubahan sosial yang terjadi di seluruh Rusia dan melihat seni sebagai
alat untuk menyampaikan pesan-pesan revolusioner.
Karya ini dihasilkan pada tahun 1937, selama era di mana rezim komunis Soviet di
bawah Stalin menginginkan seni yang mendukung ideologi sosialis dan mengekspresikan pesan
politik yang kuat. Dalam konteks ini, Mukhina menciptakan patung yang mencerminkan
semangat perubahan sosial dan kerjasama antara kelas pekerja dan petani dalam membangun
negara sosialis yang kuat.
Patung "The Worker and Kolkhoz Woman" adalah sebuah karya seni monumental yang
terbuat dari logam, khususnya baja. Karyanya ini menggambarkan seorang pekerja pria yang
kuat yang menggendong seorang petani perempuan yang juga kuat di pundaknya. Keduanya
memiliki postur yang kokoh dan gagah, menunjukkan semangat dan kesatuan dalam membangun
masyarakat sosialis yang baru.
Karya ini mencerminkan estetika realisme sosialis, yang menekankan representasi positif
sosialisme dan kehidupan buruh. Patung ini tidak hanya menciptakan gambaran fisik dari buruh
dan petani, tetapi juga memberikan pesan ideologis yang kuat. Ini adalah simbol kerjasama
antara kelas pekerja dan petani dalam membangun negara sosialis yang kuat. Patung ini juga
menciptakan semangat patriotisme dan semangat perjuangan.
Dalam konteks era Soviet yang dipenuhi dengan ideologi sosialis, patung ini memainkan
peran penting sebagai alat propaganda yang mempromosikan nilai-nilai revolusioner. Ini adalah
simbol semangat era Soviet yang ingin membangun masyarakat yang adil dan setara. Karya ini
tidak hanya mencerminkan keahlian seni Mukhina tetapi juga makna simbolis yang dalam yang
ingin disampaikannya.
Dengan menggabungkan elemen visual dan makna simbolis dalam patung "The Worker
and Kolkhoz Woman," Vera Mukhina berhasil menciptakan karya seni monumental yang
menjadi simbol semangat era Soviet. Karyanya ini masih dikenang dan menjadi bagian penting
dari sejarah seni Soviet, menggambarkan hubungan erat antara seni dan politik dalam konteks
sosialis.
Akulturasi dalam "The Worker and Kolkhoz Woman"
Patung "The Worker and Kolkhoz Woman" oleh Vera Mukhina adalah contoh yang
menarik dari bagaimana seni dalam era Soviet mengalami akulturasi. Gaya seni yang digunakan
dalam patung ini adalah realisme sosialis, yang menjadi gaya resmi pada masa itu. Realisme
sosialis menekankan representasi positif sosialisme dan kehidupan buruh. Gaya ini menciptakan
kesan kesederhanaan dan kedekatan dengan rakyat.
Realisme sosialis adalah alat utama dalam propaganda ideologi Soviet. Dalam patung ini,
gaya realisme sosialis tercermin dalam representasi fisik pekerja dan petani. Mereka
digambarkan dengan postur yang kokoh dan gagah, menunjukkan semangat dan kesatuan dalam
membangun masyarakat sosialis yang baru. Gaya ini juga menciptakan kesan kesederhanaan dan
kekuatan yang merupakan karakteristik penting dalam ideologi sosialis.
Meskipun patung ini menampilkan realisme sosialis sebagai gaya dominan, pengaruh
modern dan elemen ekspresif juga dapat ditemukan dalam karya Mukhina. Mukhina memadukan
elemen-elemen ini dengan cerdik untuk menciptakan karya seni yang unik dan menarik.
Pengaruh modern terlihat dalam penggunaan logam, khususnya baja, sebagai bahan
patung. Bahan ini mencerminkan perubahan dalam teknologi dan industri pada masanya. Patung
ini juga menggambarkan elemen-elemen modern dalam desain dan gaya pakaian pekerja dan
petani. Mukhina berhasil menggabungkan elemen modern dengan estetika yang kuat untuk
menciptakan karya yang menggambarkan semangat perubahan sosial.
Selain itu, ekspresi seni juga ditemukan dalam patung ini. Meskipun realisme sosialis
menuntut representasi yang akurat, Mukhina memberikan sentuhan ekspresif pada wajah dan
postur karakter. Ini menciptakan kedalaman emosi dan pesan yang ingin disampaikan oleh
seniman. Mata pekerja dan petani dalam patung ini mengekspresikan tekad dan semangat
perjuangan.
Reaksi Publik terhadap Patung
"The Worker and Kolkhoz Woman" menerima beragam reaksi dari publik pada masanya.
Banyak yang menganggapnya sebagai simbol semangat revolusi sosialis dan kerjasama antara
pekerja dan petani. Patung ini menjadi ikon yang mencerminkan semangat dan tekad bangsa
Soviet dalam membangun masyarakat sosialis.
Namun, ada juga yang memandang patung ini dari sudut pandang yang berbeda.
Beberapa mengkritiknya karena dianggap terlalu menggambarkan idealisme yang tidak realistis.
Mereka berpendapat bahwa patung ini menggambarkan realisme sosialis dengan cara yang
terlalu dramatis. Kritik ini terutama muncul dalam diskusi tentang apakah seni harus selalu
melayani ideologi atau apakah seni juga harus memiliki ruang untuk ekspresi pribadi dan artistik.
Reaksi publik terhadap patung ini mencerminkan perdebatan yang ada pada masa itu
seputar peran seni dalam masyarakat sosialis. Bagi sebagian, patung ini adalah manifestasi
estetika dan ideologi yang diinginkan oleh rezim Soviet. Bagi yang lain, patung ini adalah contoh
dari bagaimana seni bisa menggabungkan elemen artistik dan pesan ideologis.
Simbolisme dalam Patung
Patung "The Worker and Kolkhoz Woman" memiliki simbolisme yang mendalam dalam
konteks budaya dan politik Soviet. Simbolisme patung ini menggambarkan semangat revolusi
sosialis dan visi Soviet tentang kerjasama antara kelas pekerja dan petani dalam membangun
masyarakat sosialis yang baru.
Salah satu elemen simbolik yang menonjol adalah representasi pekerja dan petani yang
membentuk fondasi masyarakat Soviet. Pekerja pria dan petani perempuan digambarkan dengan
postur yang kokoh, menunjukkan semangat dan kekuatan mereka dalam menghadapi perubahan
sosial. Patung ini juga menciptakan kesan kesederhanaan, menggambarkan kesetaraan antara
pekerja dan petani.
Selain itu, patung ini mencerminkan semangat solidaritas dan persatuan antara kelas
pekerja dan petani. Tindakan pekerja yang menggendong petani perempuan di pundaknya
menciptakan gambaran kerjasama dan saling mendukung. Ini adalah pesan ideologis yang ingin
disampaikan oleh Mukhina melalui karyanya.
Pameran Dunia Paris 1937 menjadi salah satu momen penting dalam sejarah patung "The
Worker and Kolkhoz Woman." Patung ini menjadi bagian dari paviliun Soviet dalam pameran
tersebut, di mana seni Soviet dipresentasikan kepada dunia. Keputusan untuk memamerkan
patung ini di Pameran Dunia Paris adalah langkah yang strategis untuk menunjukkan prestasi
seni dan ideologi Soviet kepada dunia internasional.
Patung ini tidak hanya menjadi perwakilan seni Soviet tetapi juga simbol semangat
Soviet dalam membangun masyarakat sosialis. Pameran Dunia Paris adalah kesempatan bagi Uni
Soviet untuk menunjukkan prestasi dan kemajuan yang dicapai dalam berbagai bidang, termasuk
seni. Patung ini menjadi sorotan dalam pameran dan menarik perhatian pengunjung dari seluruh
dunia.
Patung "The Worker and Kolkhoz Woman" tidak hanya menjadi karya seni monumental
tetapi juga simbol era Soviet yang kuat. Ini adalah simbol semangat revolusi sosialis dan
semangat perubahan sosial yang mendalam. Patung ini juga menciptakan gambaran ideal
masyarakat sosialis yang diinginkan oleh Uni Soviet.
Penggunaan patung ini sebagai simbol bukan hanya dalam konteks seni, tetapi juga
dalam politik dan propaganda. Ini adalah manifestasi visual dari ideologi sosialis dan nilai-nilai
Soviet. Patung ini digunakan untuk mempromosikan semangat kerjasama antara pekerja dan
petani, yang dianggap menjadi landasan masyarakat Soviet.
Selama era Soviet, patung ini tidak hanya dilihat sebagai karya seni, tetapi juga sebagai
ikon ideologis. Ia dijadikan contoh semangat kerja keras, solidaritas, dan tekad untuk
membangun masyarakat yang lebih baik. Ini mencerminkan peran seni sebagai alat untuk
menyampaikan pesan politik dan budaya dalam konteks politik Soviet.
Dalam bab ini, kami telah menjelaskan simbolisme dalam patung, peran patung dalam
Pameran Dunia Paris 1937, dan penggunaan patung sebagai simbol era Soviet. Karya ini tetap
menjadi salah satu ikon seni dan politik yang paling penting dalam sejarah Uni Soviet dan
mencerminkan semangat era tersebut. Patung "The Worker and Kolkhoz Woman" adalah karya
seni yang mendalam dalam pesan ideologis dan simbolisme budaya.
KESIMPULAN
Penelitian ini telah menggali dalam detail patung "The Worker and Kolkhoz Woman"
oleh Vera Mukhina dan signifikansi budaya serta politik di baliknya. Kami telah membahas
berbagai aspek terkait dengan patung ini, mulai dari biografi singkat Vera Mukhina hingga
akulturasi gaya seni dalam karyanya. Berikut adalah penjabaran temuan dan jawaban terhadap
rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini:
Pertama, patung "The Worker and Kolkhoz Woman" adalah sebuah karya seni
monumental yang mencerminkan semangat era Soviet. Kita melihat bahwa Vera Mukhina,
perupa patung terkemuka, adalah sosok sentral di balik karya ini. Biografi singkatnya
memperlihatkan latar belakang pendidikan dan peranannya dalam dunia seni Soviet. Mukhina
belajar di berbagai sekolah seni terkemuka dan berkontribusi signifikan dalam perkembangan
seni Soviet. Dengan kata lain, Mukhina adalah figur yang penting dalam sejarah seni Soviet.
Kedua, inspirasi dan konteks pembuatan patung ini mencerminkan semangat revolusi
sosialis Soviet. Kita melihat bahwa Mukhina terinspirasi oleh gagasan solidaritas buruh dan
petani dalam membangun masyarakat sosialis yang baru. Patung ini dihasilkan pada tahun 1937,
selama era di mana rezim komunis Soviet di bawah Stalin menginginkan seni yang mendukung
ideologi sosialis dan mengekspresikan pesan politik yang kuat. Ini adalah periode penting dalam
sejarah Uni Soviet di mana seni digunakan sebagai alat propaganda untuk mendukung ideologi
komunis.
Ketiga Kami melihat deskripsi dan makna patung "The Worker and Kolkhoz Woman."
Patung ini menggambarkan seorang pekerja pria yang membawa seorang petani perempuan di
pundaknya. Dalam patung ini, gaya realisme sosialis, yang menekankan representasi positif
sosialisme dan kehidupan buruh, sangat mendominasi. Patung ini juga mengandung elemen
modern dan ekspresif, mencerminkan perubahan dalam teknologi dan industri serta
mengekspresikan emosi dan pesan ideologis yang dalam. Patung ini tidak hanya menciptakan
gambaran fisik dari buruh dan petani, tetapi juga memberikan pesan ideologis yang kuat tentang
kerjasama dan kesetaraan antara mereka.
Keempat, Kami membahas akulturasi dalam patung ini. Patung ini mencerminkan
realisme sosialis sebagai gaya seni dominan. Namun, pengaruh modern dan elemen ekspresif
juga ditemukan dalam karya ini. Ini menunjukkan bagaimana seni dalam era Soviet tidak hanya
mematuhi gaya resmi, tetapi juga menciptakan nuansa modern dan artistik yang unik. Patung ini
adalah contoh bagaimana seni di masa Soviet mengalami akulturasi gaya seni yang berbeda
untuk menciptakan karya yang mencerminkan semangat revolusi dan ideologi sosialis.
Kelima, kami mengungkapkan signifikansi budaya dan politik dari patung ini. Patung
"The Worker and Kolkhoz Woman" bukan hanya karya seni monumental, tetapi juga simbol era
Soviet yang kuat. Ini digunakan sebagai alat propaganda dan representasi ideologi sosialis dalam
pameran dunia Paris 1937. Patung ini adalah simbol semangat kerja keras, solidaritas, dan tekad
untuk membangun masyarakat yang lebih baik. Ini mencerminkan peran seni sebagai alat untuk
menyampaikan pesan politik dan budaya dalam konteks politik Soviet.
Implikasi Hasil Penelitian
Penelitian ini memiliki implikasi yang signifikan dalam memahami hubungan antara seni
dan politik dalam konteks era Soviet. Temuan penelitian ini mengungkapkan betapa kuatnya
pengaruh ideologi sosialis terhadap seni pada masa itu. Seni tidak hanya digunakan sebagai
sarana ekspresi artistik tetapi juga sebagai alat propaganda yang kuat untuk mendukung ideologi
komunis.
Selain itu, patung "The Worker and Kolkhoz Woman" oleh Vera Mukhina adalah contoh
yang menarik tentang bagaimana seni bisa mengalami akulturasi gaya seni yang berbeda untuk
menciptakan karya yang mencerminkan semangat era tersebut. Ini menunjukkan bahwa seni
dapat menjadi refleksi perubahan sosial dan budaya dalam masyarakat.
Implikasi lain dari penelitian ini adalah pentingnya konteks sejarah dalam memahami
seni. Patung ini tidak dapat dipahami sepenuhnya tanpa mempertimbangkan latar belakang
sejarah dan ideologi politik pada masanya. Penelitian ini juga memberikan wawasan tentang
bagaimana seni dapat digunakan untuk menyampaikan pesan politik yang kuat dan memengaruhi
opini publik.
DAFTAR PUSTAKA

1. Fitzpatrick, Sheila. (1994). "The Russian Revolution." Oxford University Press.


2. Kamensky, Alexander. (2007). "Art and Revolution in Modern Russia." Yale University Press.
3. Park, Robert E. (1950). "Race and Culture." Free Press.
4. Hauser, Arnold. (1951). "Social History of Art." Knopf.
5. Groys, Boris. (1997). "The Total Art of Stalinism: Avant-Garde, Aesthetic Dictatorship, and
Beyond." Princeton University Press.
6. Bowlt, John E. (2017). "Russian Art of the Avant-Garde: Theory and Criticism 1902-1934."
Academic Studies Press.
7. Zhdanov, Andrei. (1946). "On Socialist Realism in Art." Foreign Languages Publishing House.
8. Florensky, Pavel. (2012). "Idea and Sensation: Essays on the Thought of Giambattista Vico."
Legenda.
9. Shatskikh, Alexandra. (2007). "Vera Mukhina." Parkstone International.
10. Walther, Ingo F. (2002). "Art of the 20th Century." Taschen.

Anda mungkin juga menyukai