Anda di halaman 1dari 24

S e n i L u k is

Perubahan Sosial
-Charles Julian-
Selo Sumardjan mendefinisikan Menurut Soerjono Soekanto,
bahwa perubahan sosial adalah perubahan sosial merupakan
budaya yang terjadi karena segala perubahan pada lembaga-
perubahan struktur dan fungsi lembaga kemasyarakatan di
sosial. Jadi perubahan sosial dalam suatu masyarakat, yang
akan secara otomatis mempengaruhi sistem sosialnya,
mempengaruhi budaya di dalamnya termasuk nilai-nilai,
masyarakat itu sendiri karena sikap-sikap, dan pola-pola
berkaitan dengan kebiasaan perilaku di antara kelompok-
masyarakat. kelompok dalam masyarakat.
Pengertian secara Umum
Secara umum, perubahan sosial mencakup berbagai
perubahan yang terjadi dalam struktur dan dinamika
lembaga-lembaga kemasyarakatan di suatu masyarakat.
Termasuk dalam perubahan tersebut adalah transformasi
dalam nilai-nilai, norma-norma, sikap-sikap, serta pola
perilaku yang dijalankan oleh kelompok-kelompok yang
ada dalam masyarakat tersebut.
Mengapa fenomena perubahan sosial bisa
terjadi?
Pada dasarnya, manusia sebagai makhluk sosial memiliki dorongan yang
tidak dapat diabaikan untuk terus berkembang dan mengalami perubahan.
Insting manusia untuk eksplorasi dan pencapaian lebih tinggi menjadikan
perubahan sebagai bagian tak terpisahkan dari eksistensi manusia. Seiring
dengan kemajuan dan perubahan, manusia tetap mempertahankan sifat
dasar yang tidak pernah puas. Keinginan untuk memenuhi kebutuhan hidup
dan mencapai tujuan lebih tinggi menjadi pendorong kuat di balik inovasi
dan evolusi. Perubahan sosial telah lama menjadi salah satu aspek yang
menggerakkan perkembangan masyarakat sepanjang sejarah. Dinamika
yang tidak henti-hentinya, seiring dengan alur waktu, telah membentuk
landasan kuat bagi transformasi tata kehidupan manusia. Fenomena ini tidak
sekadar merupakan perubahan alami dari sifat sosial yang dinamis, tetapi
juga hasil dari interaksi rumit antara beragam faktor yang melibatkan
individu dan kolektivitas masyarakat. Masyarakat bukan hanya tempat di
mana perubahan sosial terjadi, tetapi juga merupakan subjek yang
mengalami perubahan tersebut. Artinya, masyarakat sendiri beradaptasi,
merespons, dan membentuk perubahan-perubahan dalam berbagai aspek
kehidupannya. Di sisi lain, masyarakat juga menjadi objek perubahan sosial,
di mana berbagai faktor dan dinamika eksternal mempengaruhi struktur dan
perilaku dalam masyarakat.
Pengertian Seni Lukis

Seni lukis melampaui sekadar penciptaan gambar yang realistis atau


abstrak. Seni lukis mengambil langkah lebih maju dengan menggabungkan
elemen-elemen ini secara lebih terperinci dan ekspresif, menciptakan
karya yang lebih kaya dan beragam. Seni lukis telah berperan penting
dalam merefleksikan dan menggambarkan perubahan sosial dari masa ke
masa. Melalui karya seni lukis, kita dapat melihat bagaimana masyarakat
dan pandangan dunia berubah seiring berjalannya waktu.
Zaman Prasejarah
Pada awalnya, manusia hidup sebagai pemburu dan
pengumpul makanan, bergantung pada alam untuk bertahan
hidup. Namun, ketika manusia mulai memahami konsep
pertanian dan pemeliharaan tanaman serta hewan ternak,
terjadi peralihan menuju gaya hidup agraris. Hal ini juga
membawa perubahan sosial dalam membentuk masyarakat
yang lebih kompleks dan berkelompok termasuk dalam
kesenian. Pergeseran kehidupan berburu ke pertanian
ditandai oleh perubahan dalam objek seni lukis. Hal ini dapat
dilihat dari gambaran binatang-binatang yang menjadi target
berburu digantikan oleh gambaran hewan ternak domestik,
tanaman pertanian, dan alat-alat pertanian.
Zaman Klasik
Zaman Klasik, yang mencakup periode Yunani Kuno dan Romawi, mengalami perubahan sosial yang signifikan
yang menekankan rasionalitas, peran manusia dalam masyarakat, dan kompleksitas pemikiran manusia.
Pemikiran rasional dan penekanan pada peran manusia dalam masyarakat menjadi pusat dalam perkembangan
intelektual pada masa ini. Orang-orang pada masa tersebut mulai merenungkan tentang hakikat manusia, tujuan
hidup, dan etika. Pemahaman tentang dunia alam dan manusia menjadi lebih ilmiah dan berdasarkan observasi
serta penalaran. Perubahan sosial ini tercermin dalam seni lukis klasik melalui penggambaran keagungan manusia,
mitologi, dan nilai-nilai yang terkait. Seni lukis klasik sangat menekankan idealisasi bentuk tubuh manusia.
Seniman klasik berusaha menciptakan representasi visual yang mendekati bentuk tubuh manusia yang ideal dan
proporsional. Penggambaran fisik manusia yang sempurna ini menggambarkan kemuliaan fisik dan mental
manusia, serta menjadi simbol dari prestasi manusia dalam berbagai bidang.
Zaman Pertengahan
Ketika memasuki zaman pertengahan, terjadi perubahan sosial yang signifikan
yang didorong oleh pengaruh kuat dari Gereja Katolik di Eropa. Pada saat zaman
pertengahan, Gereja Katolik memiliki kekuatan dan pengaruh yang luas di Eropa.
Gereja bukan hanya lembaga keagamaan, tetapi juga memiliki peran signifikan
dalam struktur politik dan sosial masyarakat feodal. Kehadiran Gereja dalam
berbagai aspek kehidupan menciptakan lingkungan yang sangat religius, di mana
nilai-nilai agama menjadi pijakan utama dalam tatanan masyarakat. Pengaruh ini
berdampak besar pada seni lukis pada periode tersebut. Lukisan-lukisan religius
menjadi wujud yang sangat mencolok dari perubahan tersebut, mencerminkan
dominasi agama dalam masyarakat feodal dan menjadikan seni lukis sebagai alat
penting untuk menyampaikan nilai-nilai agama kepada masyarakat luas. Seni
lukis pada masa ini banyak diarahkan pada penggambaran kisah-kisah religius
dan tokoh-tokoh agama. Karya seni ini sering kali menggambarkan adegan-
adegan dari Alkitab, kehidupan santo-santa, dan kisah-kisah keagamaan lainnya.
Zaman Renaissance
Zaman Renaissance, yang berlangsung sekitar abad ke-14 hingga abad ke-17, merupakan
periode yang revolusioner dalam sejarah seni lukis dan masyarakat. Periode ini ditandai
oleh perubahan besar dalam pemikiran ilmiah, humanisme, dan eksplorasi individu.
Selama Renaissance, manusia mulai tertarik untuk mengeksplorasi potensi diri mereka
dan eksistensi manusia secara lebih mendalam. Eksplorasi ini mengarah pada pemahaman
yang lebih dalam tentang emosi, psikologi, dan karakter manusia. Seni lukis menjadi sarana
untuk mewakili kompleksitas batin dan ekspresi individu. Salah satu ciri khas seni lukis
Renaissance adalah penggambaran manusia dalam proporsi yang lebih akurat. Melalui
studi anatomi manusia, seniman-seniman Renaissance mampu menggambarkan bentuk
tubuh manusia dengan detail yang presisi. Karya-karya ini tidak hanya menciptakan
representasi fisik yang realistis, tetapi juga mengeksplorasi kedalaman emosi dan karakter.
Art Nouveau
Era Art Nouveau adalah periode seni dan desain yang berkembang pada akhir abad ke-19
hingga awal abad ke-20. Gerakan ini timbul sebagai respons terhadap perubahan sosial
yang diakibatkan oleh industrialisasi dan urbanisasi yang pesat. Pada akhir abad ke-19,
industrialisasi dan urbanisasi menyebabkan perubahan dramatis dalam kehidupan
masyarakat. Pertumbuhan industri dan urbanisasi mengakibatkan perubahan dalam
lingkungan dan gaya hidup, serta pemisahan manusia dari alam. Art Nouveau muncul
sebagai respons terhadap efek negatif dari industrialisasi dan urbanisasi ini, dengan
mengekspresikan keinginan untuk kembali menghubungkan diri dengan keindahan alam
dan estetika organik. Seni lukis Art Nouveau menggambarkan perubahan dalam
pandangan terhadap estetika. Gaya ini menentang estetika industrial yang sederhana dan
mengadopsi pendekatan yang lebih dekoratif, kurva, dan alami. Perubahan ini
mencerminkan pergeseran sosial dalam cara manusia mengapresiasi keindahan dan
kerumitan dalam seni dan desain.
Teori Perubahan Sosial
Seni lukis telah mengalami perubahan dan evolusi yang menarik
sepanjang sejarah sebagai bentuk ekspresi kreativitas manusia yang tak
terbatas. Dalam perkembangannya dari masa ke masa, seni lukis dapat
dipahami melalui teori evolusi yang memberikan wawasan mendalam
tentang bagaimana seni lukis beradaptasi, berkembang, dan berubah
sejalan dengan perubahan sosial, budaya, dan teknologi. Dalam
penjelasan ini, saya akan menjelaskan hubungan antara teori evolusi
dan perkembangan seni lukis melalui analisis teknik dan gaya seni lukis.
Teori evolusi mengajukan pandangan bahwa masyarakat dan budaya
mengalami perubahan secara berurutan dan berangsur-angsur. Dalam
konteks seni lukis, pandangan ini dapat diamati dalam perubahan tahap-
tahap perkembangan teknik dan ekspresi seni lukis dari masa ke masa.
Seni lukis prasejarah mencerminkan tahap awal perkembangan dengan
gambaran sederhana di dinding gua yang mencerminkan kehidupan
sehari-hari dan spiritualitas.
Seiring berjalannya waktu, seni lukis berkembang menjadi lebih kompleks dan realistis, seperti yang ditemukan dalam seni
lukis Renaissance yang mengeksplorasi perspektif dan anatomi manusia. Evolusi seni lukis juga tercermin dalam perubahan
teknik dan gaya. Teori evolusi menekankan variasi antara budaya dan masyarakat, yang mengarah pada perkembangan gaya
seni yang berbeda di berbagai wilayah. Misalnya, gaya seni lukis pada Zaman Klasik Yunani yang menekankan harmoni dan
proporsi tubuh manusia berbeda dengan seni lukis Zaman Pertengahan yang lebih terfokus pada representasi religius dan
penggunaan ikonografi. Dalam menganalisis hubungan antara teori evolusi dan perkembangan seni lukis, terbukti bahwa
seni lukis memiliki banyak kesamaan dengan konsep evolusi dalam hal perubahan teknik dan gaya. Teori evolusi memberikan
pemahaman yang berharga dalam memahami bagaimana seni lukis beradaptasi dan berkembang seiring perubahan terjadi.
Seperti evolusi dalam alam, seni lukis mencerminkan kerumitan dan keragaman perubahan yang terjadi sepanjang sejarah
manusia.
Bentuk Perubahan
Seni lukis, sebagai bentuk ekspresi kreativitas
Sosial manusia, tidak hanya menunjukkan keindahan visual,
tetapi juga mencerminkan perubahan sosial yang telah
mempengaruhi masyarakat sepanjang sejarah. Dalam
perkembangannya, seni lukis telah berinteraksi dengan
perubahan sosial yang signifikan, memberikan
pemahaman yang unik tentang bagaimana seniman
merespons, merayakan, atau bahkan cara pandang
perubahan dalam masyarakat. Contoh perubahan
sosial yang signifikan dalam masyarakat Yunani Kuno
dan Romawi memberikan panggung bagi
perkembangan seni lukis yang penting. Dalam
masyarakat klasik ini, seni lukis digunakan untuk
memperingati dewa-dewi, pahlawan, dan peristiwa
mitologis. Seni lukis pada vas, fresko, dan patung-
patung digunakan untuk menghormati budaya dan
kejayaan, serta menampilkan bentuk ideal manusia.
Pada Zaman Pertengahan di Eropa, terjadi
perubahan sosial besar dengan dominasi agama
Kekristenan. Seni lukis menjadi sarana untuk
mendukung pesan agama, dan fresko serta karya
seni religius menghiasi gereja dan katedral. Pada
saat yang sama, Renaissance seni lukis
menghidupkan kembali motif-motif klasik dengan
semangat baru, mencerminkan perubahan
pandangan tentang kehidupan dan manusia. Seni
lukis telah menjadi wadah yang kuat untuk
mengekspresikan kreativitas manusia dan
merespons perubahan sosial yang signifikan
sepanjang sejarah, mulai dari peradaban kuno
hingga zaman modern saat ini. Dalam setiap era,
seni lukis memungkinkan manusia untuk
merefleksikan identitas, nilai-nilai, dan pandangan
dunia mereka. Karya seni lukis yang indah dan
bermakna memberikan bukti tentang perubahan
besar dalam masyarakat yang telah membentuk
dunia saat ini.
-Dampak Positif-
1) Melestarikan Nilai-Nilai Budaya Luhur:
Seni lukis memiliki kemampuan untuk
memvisualisasikan dan mengabadikan nilai-nilai
budaya luhur dalam bentuk gambaran visual
yang dapat diwariskan dari generasi ke
generasi. Karya seni lukis sering kali
menggambarkan cerita-cerita tradisional,
kepercayaan spiritual, dan norma-norma yang
membentuk identitas budaya suatu komunitas.
Dalam meresapi proses penciptaan karya seni
ini, masyarakat dapat lebih mendalam memahami
akar budaya mereka dan merayakan warisan
budaya yang kaya.
2) Menimbulkan Solidaritas di Masyarakat:
Seni lukis memiliki potensi untuk menjadi
jembatan yang menghubungkan individu-individu
dari berbagai latar belakang. Pameran seni atau
kegiatan kolaboratif dapat memunculkan rasa
kebersamaan dan solidaritas di antara anggota
masyarakat. Melalui apresiasi terhadap
kreativitas dan ekspresi artistik orang lain,
individu-individu dapat merasakan kedekatan
dan saling pengertian yang lebih besar,
membantu memperkuat hubungan sosial dan
meminimalkan perpecahan.
3) Mengajarkan Etika pada Masyarakat:
Seni lukis juga memiliki potensi sebagai sarana
untuk mengajarkan nilai-nilai etika dan moral
kepada masyarakat. Banyak karya seni
mengandung pesan-pesan moral yang disampaikan
melalui imaji visual. Dengan menganalisis dan
merenungkan karya seni, masyarakat dapat
memahami situasi moral yang kompleks,
mengidentifikasi konsekuensi dari tindakan, dan
merenungkan nilai-nilai yang penting dalam
kehidupan sehari-hari. Ini dapat menjadi alat
pendidikan yang kuat untuk mengembangkan
kesadaran etika di kalangan masyarakat.
-Dampak Negatif-
1) Munculnya Karya Seni yang Melanggar Etika:

Beberapa karya seni mungkin mengandung konten yang


mengganggu atau menghina, termasuk kekerasan,
pornografi, atau pesan-pesan yang meresahkan. Hal ini
dapat menimbulkan kontroversi dan konflik di masyarakat,
serta menciptakan perbedaan pandangan tentang batasan
kebebasan seni.
2) Melunturnya Nilai-Nilai Tradisional akibat
Globalisasi Budaya:

Globalisasi budaya dapat membawa perubahan dalam


nilai-nilai tradisional suatu masyarakat. Ketika seni
lukis dari budaya-budaya lain masuk dan berpengaruh
dalam suatu komunitas, nilai-nilai dan identitas budaya
lokal dapat terkikis. Ini bisa mengakibatkan keraguan
identitas dan meningkatkan risiko hilangnya nilai-nilai
budaya luhur yang telah diwariskan dari generasi ke
generasi.
3) Munculnya Keragaman Seni sehingga Muncul
Konflik:

Dalam lingkungan seni yang beragam, perbedaan


pandangan dan gaya dapat memicu konflik dan
persaingan di antara seniman atau kelompok seni.
Pilihan subjek, teknik, atau gaya tertentu dapat
menyebabkan perpecahan atau persaingan yang
merugikan kolaborasi dan harmoni. Perbedaan
interpretasi dan pendekatan dalam seni lukis juga
dapat memicu kontroversi dan polemik di antara
masyarakat.
Terima Kasih
DAFTAR PUSTAKA
http://p2k.unkris.ac.id/en3/3065-2962/Seni-Lukis_159858_p2k-
unkris.html#Art_nouveau
https://www.kompas.com/global/read/2021/10/12/140000270/8-karya-seni-
renaisans-paling-terkenal?page=all
https://www.kompas.com/global/read/2021/10/13/120000070/6-karya-seni-abad-
pertengahan-yang-paling-terkenal?page=all
https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-perubahan-sosial/
http://senibudayamm21.blogspot.com/2017/09/dampakpositif-dan-negatif-
kesenian.html

Anda mungkin juga menyukai