Ciri-ciri desain komunikasi visual yang dibahas pada materi minggu ini, berfokus pada era
kemerdekaan, realisme sosial, dan manifesto budaya:
Minggu ini, materi yang dibahas adalah sebuah lembaga kebudayaan yang dibentuk semasa kemerdekaan yang bernama Lekra. Lekra mengusung realisme sosialis yang memiliki asas bahwa seni memiliki korelasi dengan realisme sosial yang diciptakan untuk rakyat, yaitu bermayoritas pada buruh dan petani. Lekra menuntut seniman untuk bergerak ke bawah untuk bekerja dan mencipta bersama rakyat. Lekra percaya bahwa seni rupa Indonesia harus membantu dan mengabdi pada gerakan massa rakyat pekerja, kemudian melangkah pada pembinaan masyarakat sosialis. Bahwa seni semestinya bisa dimengerti oleh rakyat, istilah ini dikenal juga sebagai “realiteit nasi” yaitu aliran realisme yang dapat mudah dipahami oleh rakyat, sedangkan “realiteit langit” adalah yang sulit dimengerti oleh rakyat. Lekra menjadi salah satu penyebab pergerakan seni pada masa awal kemerdekaan Indonesia yang seninya banyak menggambarkan kehidupan orang kecil dan karya yang memiliki fungsi dalam mendidik politik. Bahkan seni yang memiliki kecenderungan pada gaya abstrak dan modern mendapat serangan dari Lekra. Namun, terdapat beberapa seniman yang tidak sepaham dengan prinsip Lekra dan lebih mengarah kepada seni yang merefleksikan perjalanan pribadi dalam mencari makna kehidupan dengan simbol-simbol yang lembut dan khas, dengan bentuk dekoratif, fantastis, semi-abstrak, dan abstrak. Karya-karya yang dihasilkan bersifat intuitif, imajinatif, dekoratif, dan formalistis, yang lebih mengarah ke impresionis penyederhanaan dengan desain ekspresif. Dengan kondisi politik yang semakin panas dalam dunia seni, pelukis-pelukis ini membebaskan diri dengan menandatangani Manifes Kebudayaan. Mereka percaya bahwa keindahan tidak berasal dari benda-benda atau rakyat, karena semuanya hanyalah motif. Kesenian semestinya mengedepankan moral dan pesan humanistik yang tidak memiliki batasan atau larangan, dan setiap seniman semestinya memiliki kebebasan dalam berkreativitas. Dibalik kedua paham yang dihasilkan. Kesenian yang dihasilkan Indonesia pada masa awal kemerdekaan juga dipengaruhi dengan desain yang mencerminkan semangat revolusi dan perjuangan kemerdekaan, dengan penggunaan motif-motif yang menggambarkan kekuatan rakyat dan semangat persatuan. Kesenian-kesenian inilah yang nantinya semakin memperkuat identitas nasional negara Indonesia