Anda di halaman 1dari 8

MODUL 5 PERMODELAN 2D FORWARD MODELING

Andiya Satria Yudha* (121120173)

Abstract

The gravity method is a geophysical method that shows the magnitude of the
difference / variation in the value of the earth's gravitational field. This practicum
is carried out to predict the rocks that are under the surface and to find out how
much density, depth, and size. With forward modeling and Invers modeling. Gravity
method can be used to obtain the distribution of the anomaly value of the
acceleration of gravity laterally on the earth's surface that reflects subsurface
geological conditions. Residual anomaly is obtained by reducing the Bouguer
anomaly with the residual anomaly resulting from the moving average filter.

Keywords: Residual Anomaly, Forward Modeling.

Sari

Metode gayaberat merupakan salah satu metode geofisika yang memperlihatkan


besar perbedaan/variasi nilai medan gravitasi bumi. Praktikum ini dilakukan untuk
memprediksi batuan yang ada di bawah permukaan serta mengetahui berapa besar
massa jenis, kedalaman, dan ukurannya. Dengan permodelan kedepan dan
permodelan kebelakang. Metode gaya berat dapat digunakan untuk mendapatkan
distribusi nilai anomali percepatan gayaberat secara lateral di permukaan bumi yang
mencerminkan kondisi geologi bawah permukaan. Anomali residual diperoleh
dengan melakukan pengurangan anomali Bouguer dengan anomali residual hasil
penapisan moving average.

Kata kunci: Kata kunci: Anomali Residual, Permodelan Kedapan.

*Program Studi Teknik Geofisika, Institut Teknologi Sumatera

Email: andiya.121120173@student.itera.ac.id

1
I. PENDAHULUAN yaitu pemodelan maju (forward
modelling) dan pemodelan ke
1.1 Latar Belakang
belakang (inverse modelling).
Metode gayaberat atau
Forward modelling merupakan
metode gravity ialah salah satu
pemodelan untuk menjabarkan data
metode geofisika yang
dari suatu pemodelan dengan
memanfaatkan distribusi parameter
menghitung respon teoritis dan
percepatan gayaberat yang ada di
distribusi sifat dari sumber anomali.
permukaan bumi. Banyak faktor yang
Pada inverse modelling merupakan
mempengaruhi variasi percepatan
pemodelan yang digunakan untuk
gayaberat bumi seperti pasang surut,
menjabarkan pemodelan dari data
kondisi morfologi, udara bebas,
hasil pengukuran di lapangan dengan
bentuk bumi, densitas batuan, dan
menganalisa kajian teoritis terhadap
seterusnya. Variasi densitas atau
model yang di dapatkan (Nurul,
rapat massa merupakan faktor yang
Yuliantina, Yulianata, Yogi, &
sangat penting dalam rangka
Rasimeng, 2020).
mendapatkan penyebaran anomaly
gayaberat untuk prospeksi geofisika.
1.2 Tujuan Praktikum
Metode gayaberat ini juga bekerja
Adapun tujuan praktikum
berdasarkan hukum Newton tentang
pada kali ini yaitu:
gerak dan gaya tarik menarik antar
dua benda dengan rapat massa 1. Mahasiswa dapat melakukan
tertentu yang dipisahkan oleh jarak pemodelan kedepan dengan
keduanya (Karunianto, Haryanto, model yang benar secara
Hikmatullah, & Laesanpura, 2017). geologi.

Pemodelan gayaberat biasa


digunakan untuk mengkarakterisasi
II. METODEOLOGI
suatu kondisi geologi bawah Pengolahan data pada

permukaan berdasarkan variasi praktikum ini merupakan pengolahan

densitas atau rapat massa batuan. lanjutan dari praktikum sebelumnya.

Terdapat dua pemodelan yang biasa Yakni, data yang digunakan

digunakan untuk interpretasi data, diperoleh dari data pengukuran

2
gayaberat di daerah Cirebon, Jawa kita buat sebelumnya. Pilih
Barat pada tanggal 25 September GX lalu load menu.
2012. Peta desain akuisisi gayaberat 2. Setelah itu akan muncul menu
didaerah tersebut ditampilkan pada GM-SYS. Pilih new model
(Gambar 1) berikut. lalu from map profile.
3. Pilih map tools, symbols, lalu
location plot.
4. Pilih GM-SYS, lalu new
model dan from map profile.
5. Kemudian isi parameter sesuai
yang dituju. Lalu pilih finish
6. Setelah itu, lakukan slicing.
Gambar 1. Peta Desain Akuisisi
Klik kanan dan akan muncul
Dengan menggunakan data
seperti ini, silahkan pilih OK.
gaya berat kita melakukan
7. Kemudian akan muncul
pemodelan kedepan pada praktikum
seperti ini. Pilih Coordsys.
ini. Hal pertama yang perlu dilakukan
8. Pilih projected dan projection
dengan melakukan slicing cross pada
method nya UTM zone 49S.
peta residual. Setelah itu kita
Pilih Ok.
menyimpan peta hasil slicing dan cba
9. Setelah muncul seperti ini,
dalam bentuk tif. Kemudian kita
pilih Ok.
melakukan overlay dengan
10. Setelah muncul seperti ini.
menggunakan lembar geologi.
Pilih view lalu infinity.
Setelah itu kita kembali pada oasis
11. Move point ke titik
untuk melakukan pemodelan
pengukuran yang ada.
kedepan. Kemudian, pada praktikum
Sesuaikan kedalamannya
modul 5 ini, kita membuat
dengan hasil perhitungan
pemodelan gayaberat. Langkah-
software Microsoft Excel.
langkah yang perlu dilakukan dalam
12. Atur perlapisan sesuai dengan
melakukan pemodelan gayeberat
yang diinginkan.
diantaranya:
13. Setelah itu, buka software
1. Buka software Oasis Montaj.
QGIS.
Pilih peta residual yang sudah

3
14. Masukkan peta residual dan
lembar geologi dalam bentuk
geotif.
15. Lalu akan muncul hasil seperti
di bawah.
16. Atur transparansi pada peta
residual.
17. Simpan hasil peta overlay.
18. Buat desain akuisisi dengan
pilih project, lalu new print
layout.

Pada praktikum modul 5 ini


kita menggunakan diagram alir
berikut ini :

Gambar 2. Diagram Alir

III. HASIL DAN


PENGOLAHAN DATA

Gambar 3. Peta Slicing Residual

4
hasil permodelan yang didapatkan
akan dilakukan Forward Modelling
dengan dilakukannya trial and error.
Trial and Eror yang dimaksud yaitu
Teknik permodelan dengan cara
mecoba dan memodifikasi parameter
model hingga diperoleh kecocokan
Gambar 4. Peta Overlay Residual dengan
Peta Geologi Regional antara data perhitungan dan data
lapangan.

Dengan menggunakan hasil


data anomaly residual hasil yang
diperoleh menggunakan Forward
Modelling ialah hasil representasi
geologi bawah permukaan bumi
Gambar 5. Penampang Bawah Permukaan
Slicing 1 yang menggunakan Teknik Trial and
. Error. Pada data kurva yang
dihasilkan diketahui bahwa semakin
tinggi grafik 5 kurva yang
didapatkan maka semakin tinggi
pula densitas batuan yang diamati.
Sedangkan Invers Modelling sering
dikatakan sebagai "kebalikan" dari
pemodelan ke depan karena dalam
Gambar 6. Penampang Bawah Permukaan pemodelan inversi parameter model
Slicing 2
diperoleh secara langsung dari data.
Proses validasi dan modifikasi
parameter model dapat diulang
IV. ANALISIS
hingga diperoleh kesesuaian antara
Pada praktikum kali ini di
data teoritis dengan data lapangan.
dapatkan bahwa pada permodelan
gayaberat bisa dengan menggunakan Berdasarkan gambar 4, yaitu
Forward Modeling dan Invers hasil peta overlay dari lembar
Modeling. Pada percobaan diatas geologi arjawinangun dan peta

5
slicing residual. Kita dapat Jawa Barat. Pada lapisan pertama
mengetahui litologi batuan bawah yakni ada pada zaman quarter
permukaan menggunakan forward sehingga kita melihat litologi batuan
modelling yang dibantu dengan yang ada pada lapisan bernama Qa.
lembar geologi yang tertera. Peta Pada lapisan pertama terdiri dari 1
residual slicing setelah di overlay litologi batuan yaitu lempung,
akan langsung otomatis muncul di sehingga memiliki densitas bernilai
atas lembar geologi sesuai dengan 2.02. Lalu, pada lapisan kedua yaitu
titik koordinat yang ada pada peta ada pada zaman tersier sehingga kita
slicing residual. Nilai error pada bisa melihat litologi batuan pada
pemodelan gayaberat mempengaruhi lapisan bernama Pt. Lapisan kedua
hasil pemodelan gayaberat. Semakin terdiri dari 2 litologi batuan yaitu
bagus apabila nilai error nya semakin pasir sehingga memiliki densitas
kecil dan bentuk pemodelan nya bernilai 1.7. Nilai densitas pada tiap
berundulasi mengikuti lapisan lapisan bisa diperoleh dari nilai rata-
bawah permukaan yang rata densitas batuan di setiap lapisan.
sesungguhnya (tidak terlalu lancip Hal ini dikarenakan, pada tiap
atau tidak terlalu lurus). lapisan terdiri dari beberapa litologi
batuan. Nilai densitas tertinggi ada
pada lapisan kedua. Kemudian,
Berdasarkan gambar 5 dan
untuk nilai densitas tiap batuan dapat
gambar 6, yaitu hasil pemodelan 1
diperoleh dari referensi yang ada
dam pemodelan 2 gayaberat dari data
(Telford, Geldart, & Sheriff, 1990).
yang ada terlihat nilai error yakni
sebesar 3.142 dan pada pemodelan 2
sebesar 3.737 dimana pemodelan 1 V. KESIMPULAN
di atas memiliki 2 lapisan.
Pada Praktikum modul 5
Pemodelan 1 di atas memiliki
Permodelan Forward Modeling
kedalaman berkisar 820.082m yang
kali ini didaptakan kesimpulan,
kita peroleh menggunakan software
yaitu:
Microsoft Excel dan kita bisa melihat
litologi batuannya berdasarkan 1. Dalam melakukan slicing

lembar geologi arjawinangun daerah kita juga harus melihat titik

6
pengukuran yang sudah d/laporan-6-analisis-spektral-
kita lakukan dan melihat dan-filtering-pdf-free.html
lembar geologi yang ada. Grandis, H. (2009). Pengantar
2. Peta residual Pemodelan Inver Geofisika.
menggambarkan litologi Jakarta: Himpunan Ahli
batuan bawah permukaan Geofisika Indonesia.
secara dangkal. Telford, W. G. (1990). Applied
3. Formasi batuan yang ada Geophysics. USA: Cambridge
pada lapisan 1 dan lapisan 2 University Press .
yaitu lempung, lanau, pasir, Wahyudi, d. (2017). Pembentukan
kerikil, pasir tufan, Karakter Melalui Aplikasi Sains
lempung tufan, dan (Pemodelan 3D Anomali
konglomerat. Gravitasi Magma Gunung Api
Merapi dengan Software
Grablox, Bloxer, dan
VI. DAFTAR PUSTAKA Rockwork). Yogyakarta:
Karunianto, A. J., Haryanto, D., Universitas Gajah Mada
Hikmatullah, F., & Laesanpura,
A. (2017). Penentuan Anomali
Gayaberat Regional dan
Residual Menggunakan Filter
Gaussian Daerah Mamuju,
Sulawesi Barat. Eksplorium Vol
38 No. 2, 89 - 98.
Nurul, M., Yuliantina, A., Yulianata,
A., Yogi, I. B., & Rasimeng, S.
(2020). Forward Modelling
Metode Gayaberat Dengan
Model Intrusi dan Patahan
Menggunakan Octave. Jurnal
Geocelebes Vol. 4 No. 2, 111 -
117. From pdfcoffee.com:
https://pdfcoffee.com/downloa

7
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai