Anda di halaman 1dari 8

TUGAS UJIAN AKHIR SEMESTER

LEGAL REASONING

DOSEN PENGAMPU
LALU. MUHAMMAD HAYYANUL HAQ, SH., LLM., Ph.D

DISUSUN OLEH
BUNGA HUMAERO RAHARTI
(I2B02310013)

MAGISTER ILMU HUKUM


UNIVERSITAS MATARAM
TAHUN 2023
Legal Opini

A. Kasus Posisi :

Bahwa telah terjadi kasus pemutusan hubungan kerja dan pengancaman pembunuhan

yang telah dilakukan oleh salah satu Direktur Perusahaan (SA). Adapun summarized

sequential order of legal events (peristiwa hukum) tersebut dapat di ilustrasikan sebagai

berikut :

1. Bahwa Pada awal bulan Januari Tahun 2016 sampai dengan Oktober 2022

seorang perempuan bernama (Jennie Mutiara) dipekerjakan oleh seorang

Diretur Perusahaan bernama (Sesilia Amanda) di sebuah Perusahaan PT.

Nusantara Konstruksi, yang bergerak dalam bidang pemasaran alat berat dan

jasa kontruksi.

2. Bahwa diketahui Jennie Mutiara masuk ke dalam Perusahaan PT. Nusantara

Konstruksi menduduki jabatan sebagai akuntan dalam Perusahaan.

3. Bahwa selanjutnya Selama bekerja sebagai seorang akuntan di dalam

Perusahaan tersebut Jennie Mutiara belum pernah menandatangi atau diberikan

surat perjanjian kerja sesuai dengan yang termaktub dalam peraturan

Perundang-undangan mengenai ketenaga kerjaan yaitu Undang-Undang

Nomor 13 Tahun 2003.

4. Bahwa dalam kurun waktu 3 tahun awal Jennie Mutiara bekerja, ia

mendapatkan bonus sebanyak 3 kali lipat gajinya dari Direktur Perusahaan PT.

Nusantara Konstruksi tersebut, selain itu Jennie Mutiara sering diberikan hadiah

bonus berupa tas mewah branded atas peningkatan penjualan PT. Nusantara

Konstruksi.
5. Bahwa pada saat memasuki tahun ke 6 Jennie Mutiara tiba-tiba diberhentikan

secara tidak hormat oleh Direktur Perusahaan tersebut dengan cara hanya

mengirimkan pesan singkat melalui WhatsApp Messenger.

6. Bahwa setelah menerima pesan singkat tersebut Jennie Mutiara

mengkonfirmasi kepada HRD Perusahaan dengan cara mengirim email, namun

tidak mendapat balasan, lalu akhirnya Jennie Mutiara mendatangi Perusahaan

PT. Nusantara Konstruksi Untuk menanyakan bagaimana kelanjutan

pekerjaannya sebagai seorang akuntan di Perusahaan tersebut.

7. Bahwa tidak lama setelah satu minggu berlalu Jennie Mutiara mendapat terror

dari telepon dengan mengatakan bahwa ia diancam akan dibunuh jika terus

menanyakan bagaimana kelanjutan kontrak kerjanya dengan Perusahaan PT.

Nusantara Konstruksi.

8. Bahwa tepat pada tanggal, 28 Oktober 2022 ketika Jennie Amanda sedang

berkendara ia mendapatkan telepon kembali dengan nomor yang berbeda

kemudian orang tersebut mengancam kepada Jennie Amanda bahwa jika tetap

bersikukuh datang dan memberikan bukti audit keuangan perusahaan kepada

jajaran Direksi PT. Nusantara Konstruksi maka dia akan mendapatkan terror

yang lebih dapat membahayakan nyawanya.


B. Analisis Hukum

1. Bahwa tenaga kerja (buruh/karyawan) merupakan hal yang sangat

diperlukan suatu Perusahaan untuk melaksanakan kegiatan ekonominya.

Dalam pelaksanaan hubungan kerja antara pekerja dengan Perusahaan

pemberi kerja ada beberapa hak dan kewajiban yang wajib dipenuhi antara

kedua belah pihak, karena adanya ketentuan mengenai perjanjian kerja

(kontrak kerja) yang dibedakan berdasarkan bentuk perjanjiannya maka

setiap pekerja memiliki hak dan kewajiban yang berbeda, dimana hak

tersebut harus dijamin oleh Perusahaan berdasarkan peraturan perundang-

undangan Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan.

2. Bahwa dalam kasus yang terjadi pada Jennie Amanda dengan PT. Nusantara

Konstruksi seharusnya terlebih dahulu membuat dan menandatangani

perjanjian kerja (kontrak kerja) agar dapat dipertanggung jawabkan secara

hukum berdasarkan peraturan mengenai ketenagakerjaan Pasal 50 jo Pasal

51, yaitu : hubungan kerja terjadi karena adanya perjanjian kerja antara

pengusaha dan pekerja/buruh, yang mana perjanjian kerja dapat dibuat

secara tertulis atau lisan. Akan tetapi, terdapat pengecualian dalam hal

perjanjian kerja untuk waktu tertentu (“PKWT”). Dalam Pasal 57 UU

Ketenagakerjaan ditegaskan bahwa PKWT harus dibuat secara tertulis serta

harus menggunakan bahasa Indonesia dan huruf latin. PKWT yang dibuat

tidak tertulis dinyatakan sebagai perjanjian kerja untuk waktu tidak tertentu

(“PKWTT”).

3. Bahwa dalam hal perusahaan tidak membuat perjanjian kerja secara tertulis

(PKWTT) dengan pekerjanya, maka pengusaha wajib membuat surat


pengangkatan bagi pekerja/buruh yang bersangkutan (Pasal 63 UU

Ketenagakerjaan).

4. Bahwa tidak adanya perjanjian kerja dapat merugikan karyawan karena

yang menjadi dasar sebuah Perusahaan dalam mengadakan rekruitmen

tenaga kerja adalah perjanjian kerja yang mengikat kedua belah pihak yang

menimbulkan akibat hukum, jika ada perjanjian kerja maka karyawan dapat

menuntut segala hak dan melaksanakan kewajibannya. Dan apabila terjadi

pelanggaran hukum atau perselisihan hubungan kerja maka salah satu

diantara kedua belah pihak dapat melakukan penuntutan. Hal ini diatur

sesuai dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2004 Tentang

Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial, yaitu berupa mengadakan

perundingan bipartite, tripartite (mediasi),konsoliasi, dan arbitrase, serta

melalui persidangan pada pengadilan industrial.

5. Bahwa diketahui ada dua permasalahan yang sedang dihadapi oleh Jennie

Amanda, permasalahan pertama adalah sesuai dengan yang terlampir pada

pokok-pokok diatas, maka permasalahan yang selanjutnya adalah mengenai

pengancaman yang dapat membahayakan keselamatan diri.

6. Bahwa berdasarkan Pasal 340 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana

(KUHP), menjelaskan “Barang siapa yang sengaja dengan rencana terlebih

dahulu yang mengakibatkan hilangnya nyawa seseorang, kemudian

pertanggungjawabannya dengan hukuman pidana mati atau seumur hidup

atau paling lama dua puluh tahun”.

7. Bahwa dalam hal Jennie Amanda diancam melalui Media Elektronik yaitu

telepon maka peraturan yang tepat untuk mengatur mengenai tindakan


tersebut adalah sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Nomor 11 Tahun

2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).

8. Bahwa Tindak Pidana Pengancaman melalui alat komunikasi dengan

ketentuan tertentu dapat dijerat dengan ketentuan Pasal yaitu :

a. Pasal 27 ayat 4 menyatakan bahwa setiap orang dengan sengaja dan

tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentrasmisikan dan/atau membuat

dapat diaksesnya informasi elektronik dan/atau dokumen elektronik

yang memiliki muatan pemerasan atau pengancaman.

b. Pasal 29 menentukan bahwa setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak

mengirim informasi elektronik dan/atau dokumen elektronik yang berisi

ancaman kekerasan atau menakut-nakuti yang ditujukan secara pribadi.

9. Bahwa berdasarkan ketentuan pasal diatas maka dapat dikenakan sanksi

pidana sesuai dengan Pasal 45 ayat 3, yaitu bahwa setiap orang yang

memenuhi unsur sebagaimana yang disebutkan diatas maka dapat dipidana

dengan pidana penjara paling lama 12 (dua belas) tahun dan/atau denda

paling banyak Rp. 2000.000.000 (dua miliyar rupiah).


C. Simpulan dan Rekomendasi Aturan Terkait

a. Simpulan :

Berdasarkan dari permasalahan yang terjadi diatas maka dapat disumpulkan

bahwa :

1. Bahwa setiap orang yang yang bekerja dalam Perusahaan wajib memiliki

kontrak kerja atau perjanjian kerja sesuai dengan dengan peraturan yang

diatur dalam Pasal 50 yang menyatakan “Hubungan kerja terjadi karena

adanya perjanjian kerja antara pengusaha dengan pekerja/buruh.”,

selanjutnya Pasal 51 ayat 1 juga menyatakan hal yang sama.

2. Bahwa dalam Pasal 57 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang

Ketenagakerjaan menyatakan bahwa dalam perjanjian kerja untuk waktu

tertentu yang dibuat secara tertulis harus menggunakan Bahasa Indonesia

dan huruf latin, selain itu perjanjian kerja untuk waktu tertentu yangdibuat

tidak tertulis bertentangan dengan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam

ayat 1 dinyatakan sebagai perjanjian kerja untuk waktu tidak tertentu, dalam

perjanjian kerja yang dibuat menggunakan Bahasa Indonesia dan Bahasa

Asing, apabila kemudian terdapat perbedaan penafsiran antara keduanya,

maka yang berlaku perjanjian kerja yang dibuat dalam Bahasa Indonesia.

3. Bahwa dalam mempekerjakan tenaga kerja PT. Nusantara Konstruksi

sebaiknya dalam melakukan perekrutan karyawan terlebih dahulu membuat

perjanjian kerja agar memudahkan jika ada terjadi permasalahan hukum

seperti yang sedang terjadi antara Jennie dan Sesilia.

4. Bahwa dalam kasus posisi yang telah dijabarkan diatas untuk permasalahan

pengancaman yang terjadi kepada Jennie, maka sebaiknya dapat ditindak


lanjuti oleh Lembaga atau aparat hukum yang berwenang dalam mengadili

sengketa yang terjadi.

b. Aturan Terkait

1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan

2. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan

Transaksi Elektronik (UU ITE).

3. Kitab Undang-Undang Hukum Pidana

4. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2004 Tentang Penyelesaian

Perselisihan Hubungan Industrial

Anda mungkin juga menyukai