SAP - Syifa Alya Novita 2
SAP - Syifa Alya Novita 2
Disusun Oleh:
Syifa Alya Novita
NIM. 4338114201230329
A. Latar Belakang
Pengeluaran dahak pada bayi adalah salah satu masalah kesehatan yang sering
dihadapi oleh orang tua dan perawat bayi di seluruh dunia. Dahak, yang merupakan
lendir atau lendir yang dihasilkan oleh saluran pernapasan bayi, dapat menjadi tanda
normal dari sistem pernapasan yang sedang membersihkan diri atau dapat
mengindikasikan adanya masalah kesehatan yang lebih serius.
Dalam beberapa kasus, pengeluaran dahak pada bayi dapat disebabkan oleh
berbagai faktor, termasuk infeksi virus atau bakteri, alergi, cuaca dingin, atau paparan
iritan seperti asap rokok. Pengeluaran dahak yang berlebihan atau berlangsung dalam
jangka waktu yang lama dapat menimbulkan kekhawatiran, terutama jika disertai
dengan gejala lain seperti kesulitan bernapas atau demam.
Mengetahui cara mengatasi dan merawat pengeluaran dahak pada bayi menjadi
penting bagi orang tua dan perawat bayi. Tindakan yang tepat dapat membantu
mengurangi ketidaknyamanan bayi dan mencegah komplikasi kesehatan yang lebih
serius. Oleh karena itu, penyuluhan tentang pengeluaran dahak pada bayi dapat
memberikan pemahaman yang lebih baik kepada masyarakat tentang bagaimana
mengidentifikasi tanda-tanda pengeluaran dahak abnormal, serta tindakan pertolongan
pertama yang tepat yang harus diambil.
Dengan pemahaman yang lebih baik tentang masalah ini, orang tua dan perawat
bayi akan lebih siap dalam menghadapi dan merawat bayi dengan pengeluaran dahak,
sehingga dapat meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan bayi secara keseluruhan.
Oleh karena itu, penyuluhan tentang pengeluaran dahak pada bayi merupakan langkah
yang penting dalam meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang
kesehatan bayi yang optimal.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum:
● Menyediakan pengetahuan dasar kepada masyarakat tentang
pengeluaran dahak pada bayi.
● Mendorong kesadaran akan pentingnya pemantauan kesehatan bayi.
2. Tujuan Khusus:
● Memungkinkan orang tua dan calon orang tua untuk mengidentifikasi
tanda-tanda pengeluaran dahak abnormal pada bayi.
● Meningkatkan pemahaman perawat bayi dalam memberikan asuhan
yang tepat terkait pengeluaran dahak pada bayi.
C. Materi Penyuluhan
1. Pengertian dan Jenis-Jenis Pengeluaran Dahak pada Bayi
Pengeluaran dahak pada bayi merupakan fenomena alami di mana lendir
atau dahak dikeluarkan dari saluran pernapasan bayi. Ini bisa menjadi proses
normal di mana sistem pernapasan membersihkan dirinya sendiri atau dapat
menjadi indikator adanya masalah kesehatan yang lebih serius. Jenis-jenis
pengeluaran dahak yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut:
● Dahak Transparan: Dahak yang bersih atau transparan adalah tanda
normal dari sistem pernapasan yang sedang membersihkan diri. Ini
menunjukkan bahwa saluran pernapasan bayi dalam kondisi sehat dan
tidak adanya infeksi.
● Dahak Berwarna Kuning atau Hijau: Dahak dengan warna kuning atau
hijau bisa menjadi indikasi adanya infeksi, seperti flu atau pilek. Warna
ini biasanya disebabkan oleh jumlah sel darah putih yang meningkat
sebagai respons terhadap infeksi.
● Dahak Berwarna Kemerahan: Dahak dengan tanda-tanda darah atau
berwarna merah mungkin menunjukkan adanya iritasi atau kerusakan
pada saluran pernapasan bayi. Hal ini dapat disebabkan oleh
peradangan atau luka pada tenggorokan atau hidung bayi, dan
memerlukan perhatian medis lebih lanjut.
E. Metode Pembelajaran
1. Ceramah interaktif.
2. Diskusi.
3. Simulasi praktis.
F. Strategi
1. Memberikan informasi yang mudah dipahami tentang pengeluaran dahak pada
bayi.
2. Mendorong partisipasi aktif peserta melalui diskusi dan simulasi praktis.
3. Memberikan contoh kasus yang relevan untuk memperjelas konsep.
KEGIATAN
NO KEGIATAN WAKTU
PENYULUH PESERTA
Demonstrasi Teknik
Membersihkan Hidung dan
Menangani Pengeluaran Dahak:
● Penyuluh melakukan
demonstrasi praktis
tentang teknik
membersihkan hidung
dan menangani
pengeluaran dahak yang
berlebihan pada bayi.
● Peserta diajak untuk
mengikuti
langkah-langkah
demonstrasi dan berlatih
menggunakan alat-alat
yang diperlukan.
J. Evaluasi
1. Evaluasi terstruktur
● Ketepatan Waktu: Penilaian dilakukan terhadap kemampuan
penyelenggara acara dalam menjalankan sesi penyuluhan sesuai
dengan jadwal yang telah ditetapkan. Keberhasilan dalam menjaga
ketepatan waktu menunjukkan tingkat keteraturan dan kedisiplinan
penyelenggara.
● Kehadiran Peserta: Evaluasi dilakukan terhadap jumlah peserta yang
hadir sesuai dengan estimasi atau target yang telah ditetapkan
sebelumnya. Kehadiran yang mencapai atau melebihi target
menunjukkan minat yang tinggi terhadap topik yang disampaikan serta
efektivitas promosi acara.
2. Evaluasi Proses
● Partisipasi Peserta: Penilaian dilakukan terhadap tingkat keterlibatan
dan aktivitas peserta selama sesi penyuluhan. Partisipasi yang tinggi,
seperti mengajukan pertanyaan, berdiskusi, dan berbagi pengalaman,
mencerminkan tingkat minat dan pemahaman yang baik terhadap
materi yang disampaikan.
● Pemahaman Materi: Evaluasi dilakukan terhadap pemahaman peserta
terhadap materi yang disampaikan. Hal ini dapat diukur melalui
kuesioner atau sesi tanya jawab untuk mengidentifikasi sejauh mana
peserta memahami konsep-konsep kunci yang telah dibahas.
● Keterlibatan Peserta dalam Diskusi: Penilaian dilakukan terhadap
tingkat keterlibatan peserta dalam sesi diskusi. Keterlibatan yang tinggi
menunjukkan antusiasme peserta dalam berbagi pendapat, pengalaman,
dan solusi terkait topik yang dibahas.
● Respon Peserta terhadap Materi: Evaluasi dilakukan terhadap respon
peserta terhadap materi yang disampaikan. Ini dapat diamati melalui
ekspresi wajah, tanggapan verbal, atau umpan balik tertulis setelah sesi
penyuluhan selesai.
● Evaluasi Diri: Penyuluh melakukan evaluasi terhadap penyampaian
materi dan interaksi dengan peserta. Hal ini melibatkan refleksi
terhadap respons peserta, tingkat pemahaman mereka, dan tingkat
keterlibatan dalam penyuluhan. Dengan melakukan evaluasi diri,
penyuluh dapat memperbaiki dan meningkatkan kualitas penyuluhan di
masa mendatang.
K. Daftar Pustaka
Miharti, S. (2017). Penerapan Fisioterapi Dada (Clapping) Untuk Mengeluarkan
Dahak Pada Anak Dengan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) Di Ruang Melati
RSUD Dr. Soedirman Kebumen (Doctoral dissertation, STIKES
MUHAMMADIYAH GOMBONG).
Ruswadi, I., Yani, R. A., Karlina, T., & Amalia, F. (2023). Effect of Effective Cough
on Sputum Expulsion in Patients with ARI (Acute Respiratory Infection).
PROFESSIONAL HEALTH JOURNAL, 4(2), 406-414.